Sap KB Post Partum
Sap KB Post Partum
Sap KB Post Partum
KB POST PARTUM
OLEH:
KELAS B TINGKAT 3
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
INSTITUSI KESEHATAN DAN TEKNOLOGI BALI
TAHUN AJARAN 2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Tujuan
1.1. Tujuan Umum
Diharapkan setelah diberi penyuluhan tentang kontrasepsi post partum, ibu dan
suami mampu mengetahui dan memilih alat kontrasepsi yang sesuai untuk keamanan
dan kenyamanan ibu dan suami
1.2 Tujuan Khusus.
Setelah diberi penyuluhan mengenai kontrasepsi post partum, diharapkan ibu post
partum dan suaminya mampu :
1.2.1 Mengetahui konsep dasar kontrasepsi post partum
1.2.2 Mengetahui jenis-jenis kontrasepsi post partum yang aman dan nyaman
bagi ibu
1.2.3 Mengetahui keunggulan dan efek samping kontrasepsi post partum
1.2.4 Mengetahui kontra indikasi masing-masing kontrasepsi post partum
4. Pelaksanaan
No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran
1. Pembukaan 2,5 menit 1. Memperkenalkan diri 1. Menyambut salam dan
2. Menjelaskan tujuan dari mendengarkan
penyuluhan 2. Mendengarkan
3. Melakukan kontrak waktu 3. Mendengarkan
4. Menyebutkan materi 4. Mendengarkan
penyuluhan yang akan
diberikan
5. Memberi leaflet
5. Kriteria Evaluasi
5.1 Evaluasi Struktur
5.1.1 Kesiapan materi penyuluhan
5.1.2 Kesiapan SAP
5.1.3 Kesiapan media : leaflet dan Slide
5.1.4 Ibu post partum dan suaminya hadir di tempat penyuluhan
5.1.5 Penyuluhan dilaksanakan di RSU. Itekes Bali
5.2 Evaluasi Proses
5.2.1. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
5.2.2. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
5.2.3. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
5.3 Evaluasi hasil
5.3.1. Peserta dapat :
a. Mengetahui konsep dasar kontrasepsi post partum
b. Mengetahui jenis-jenis kontrasepsi post partum
c. Mengetahui keuntungan dan efek samping kontrasepsi post partum
MATERI PENYULUHAN
KB POST PARTUM
I. Pengertian
Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan
jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan kehamilan,
atau salah satu usaha untuk membantu keluarga termasuk individu merencanakan kehidupan
berkeluarga dengan baik sehingga dapat mencapai keluarga berkualitas.
3. Keterbatasan:
a) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit
pasca persalinan.
b) Tidak melindungi terhadap IMS.
4. Cara pemakaian:
a) Bayi disusui menurut kebutuhan bayi (ngeksel).
b) Biarkan bayi menghisap sampai melepaskan sendiri hisapannya.
c) Susui bayi anda juga pada malam hari, karena menyusu pada waktu malam
membantu mempertahankan kecukupan kebutuhan ASI.
d) Bayi terus disusukan walau ibu atau bayi sedang sakit.
e) Ketika mendapat haid pertanda ibu sudah subur kembali dan harus segera mulai
metode KB lainnya.
b. PIL mini
Cocok untuk ibu menyusui, tidak menurunkan produksi ASI, dapat digunakan
sebagai kontrasepsi darurat.
1. Efek samping: gangguan perdarahan (perdarahan bercak atau perdarahan tidak teratur)
2. Cara kerja:
a) Menekan ovulasi.
b) Rahim tidak bisa menerima hasil pembuahan.
c) Mengentalkan lendir servik.
d) Mengganggu transportasi sperma.
3. Keuntungan:
a) Tidak mengganggu hubungan seksual.
b) Tidak mempengaruhi ASI.
c) Kesuburan cepat kembali.
d) Dapat dihentikan setiap saat.
Keterbatasan:
a) Mengganggu siklus haid.
b) Peningkatan atau penurunan berat badan.
c) Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama.
d) Bila lupa 1 pil saja kegagalan menjadi lebih besar.
e) Payudara menjadi tegang, mual, pusing, jerawat.
4. Cara pemakaian:
a) Mulai hari pertama sampai hari kelima siklus haid.
b) Diminum setiap hari pada saat yang sama.
c) Bila lupa 1 atau 2 pil minumlah segera pil yang terlupa dan gunakan metode
pelindung sampai akhir bulan.
d) Bila tidak haid, mulailah paket baru 1 hari setelah paket terakhir.
c. Suntik Progestin.
Sangat efektif dan aman, dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia
reproduksi, kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4 bulan, cocok untuk masa
menyusui, karena tidak menekan produksi ASI.
1. Cara kerja :
a) Mencegah ovulasi.
b) Mengentalkan lendir servik.
c) Menghambat transportasi sperma.
2. Keuntungan :
a) Sangat efektif
b) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
c) Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai pre menopause
d) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan pembekuan darah
3. Keterbatasan :
a) Gangguan siklus haid
b) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya
c) Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina,
menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit kepala, jerawat
4. Cara pemakaian :
a) Setiaap saat selama siklus haid, asal tidak sedang hamil
b) Mulai hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid
c) Selama 7 hari setelah suntikan pertama tidak boleh melakukan hubungan seksual
d) Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik IM
dalam didaerah pantat. suntikan diberikan setiap 90 hari.
d. Kontrasepsi IMPLAN
Efektif selama 5 tahun, untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, Indoplant, dan
Implanon, dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi, pemasangan dan
pencabutan perlu pelatihan, kesuburan segera kembali setelah implant di cabut, aman
dipakai saat laktasi.
1. Cara Kerja:
a) Lendir serviks menjadi kental
b) Menganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi.
c) Mengurangi transportasi sperma
d) Menekan ovulasi
2. Keuntungan:
a) Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
b) Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.
c) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
d) Bebas pengaruh estrogen
e) Tidak mengganggu senggama
f) Tidak mengganggu produksi ASI
g) Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan
3. Keterbatasan:
a) Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa
perdarahan bercak (spotting), hipermenorhea, atau meningkatnya jumlah darah
haid, serta amenorhea.
b) Timbul keluhan-keluhan seperti: nyeri kepala, nyeri dada, perasaan mual, pening/
pusing kepala, peningkatan/ penurunan berat badan.
c) Membutuhkan tindak pembedahan minor.
4. Cara Pemakaian:
Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7, atau 6 minggu sampai 6
bulan pasca persalinan, pasca keguguran. Bila klien menggunakan kontrasepsi
hormonal atau AKDR dan ingin menggantinya dengan implant, insersi dapat
dilakukan setiap saat. Daerah pemasangan atau insersi pada lengan kiri atas bagian
dalam (sub kutan). Daerah insersi harus tetap kering dan bersih selama 48 jam pertama
(untuk mencegah infeksi pada luka insisi). Balutan penekan tetap ditinggalkan selama
48 jam, sedangkan plester dipertahankan hingga luka sembuh (biasanya 5 hari).
Setelah luka sembuh daerah tersebut dapat disentuh dan dicuci dengan tekanan wajar.
Bila ditemukan adanya tanda-tanda infeksi seperti demam peradangan, atau bila ada
rasa sakit menetap selama beberapa hari, segera kembali ke klinik. Setelah masa
pemakaian habis, implan harus segera dilepas.