Laporan Tegar Bumi Indah PDF
Laporan Tegar Bumi Indah PDF
Laporan Tegar Bumi Indah PDF
Disusun Oleh :
MUHAMMAD TEGAR EKA SATRIA
NIS : 4574/855.085
Mengetahui
Kepala SMKN 1 TULUNGAGUNG
i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG
JUDUL :
Mengesahkan
Penguji,
ii
KATA PENGATAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan PKL di CV. Bumi
Indah Farm Unit Maliran, Ponggok, Blitar.
Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Muhari, M.Pd selaku kepala SMKN 1 TULUNGAGUNG.
2. Ibu Iit Mamluatul Karimah, S.Pt., selaku Ketua Program Keahlian Agrisbisnis
Ternak
3. Ibu Orinta Fitriansasi, S.Pt, selaku pembimbing sekolah.
4. Bapak Widi Rinekso, Selaku kepala kandang CV. Bumi Indah Farm unit
Maliran.
5. Bapak Tri Widodo, selaku supervisor.
6. Para Staf dan Karyawan CV. Bumi Indah Farm Unit maliran, serta seluruh
pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan ini sehingga selesai
dengan baik.
Kami menyadari laporan ini masih banyak kekurangan. Hal ini disebabkan
terbatasnya kemampuan, pengetahuan serta pengalaman yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan laporan ini.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................................ ii
KATA PENGANTAR .....................................................................................iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 2
2.1 Ayam Petelur ........................................................................................... 2
2.2 Manajemen Pemeliharaan ......................................................................... 2
2.2.1. Sistem Perkandangan ............................................................................ 2
2.2.2. Pakan dan Air Minum ........................................................................... 3
2.2.3. Pemanenan Telur .................................................................................. 4
2.2.4. Kontrol bobot badan dan Keseragaman (uniformity) .............................. 4
2.3.Manajemen Kesehatan.............................................................................. 5
2.3.1. Biosecurity ........................................................................................... 5
2.3.2.Vaksinasi .............................................................................................. 6
2.3.3. Penanganan Ayam Sakit ....................................................................... 6
2.3.4. Bedah Bangkai ..................................................................................... 6
BAB III PROSES DAN HASIL BELAJAR .................................................... 7
3.1. Gambaran Umum Perusahaan .................................................................. 7
3.2. Waktu dan Lokasi.................................................................................... 7
3.3. Kegiatan - kegiatan.................................................................................. 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 9
4.1. Ayam Petelur .......................................................................................... 9
4.2. Perkandangan .......................................................................................... 9
4.2.1. Pakan dan Air Minum ......................................................................... 11
iv
4.2.2. Pemanenan Telur ................................................................................ 13
4.2.3. Kontrol Bobot dan Keseragaman (uniformity) ..................................... 13
4.3. Manajemen Kesehatan ........................................................................... 13
4.3.1. Biosecurity dan Sanitasi ...................................................................... 14
4.3.2. Vaksinasi ........................................................................................... 15
4.3.3. Penanganan Ayam Sakit ..................................................................... 16
4.3.4. Bedah Bangkai ................................................................................... 17
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 18
5.1. Kesimpulan ........................................................................................... 18
5.2. Saran..................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 19
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini untuk megetahui manajemen
pemeliharaan ayam dari fase grower sampai starter yang menggunakan sistem
kandang close house atau modern.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
organisme lain dan memiliki pengaturan ventilasi cukup baik untuk menyediakan
kondisi lingkungan yang nyaman bagi ternak (Wurlina, 2012).
Sistem ventilasi pada kandang closed house terdiri dari inlet dan outlet.
Outlet berfungsi untuk mengeluarkan gas karbondioksida dan amonia dari dalam
kandang, sedangkan inlet berfungsi untuk menerima udara bersih dari luar
kandang kemudian dibawa masuk ke dalam kandang (Dewanti et al.,
2014).Peningkatan suhu di dalam kandang semakin tinggi pada jarak yang
semakin menjauhi inlet (Yani et al., 2011).
3
vitamin bertujuan untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mengatasi atau
mencegah cekaman panas serta stress yang diakibatkan oleh hujan lebat atau
cuaca yang terlalu panas. Kebersihan tempat air minum dapat mempengaruhi
konsumsi pakan menjadi menurun serta dapat menimbulkan bibit-bibit penyakit
yang mengakibatkan gangguan kesehatan (Nurcholis dkk., 2009).
Bila menggunakan tempat minum otomatis harus selalu mengecek sistem
otomatisnya. Setelah pemberian obat-obatan, lubang air minum juga harus dicek
barangkali terjadi penyumbatan. Tersumbatnya aliran air akan mengakibatkan
macetnya aliran air dan mengakibatkan ayam dehidrasi (Sudaryani & Santoso,
2000).
4
produksi telur, mengurangi mortalitas, mengurangi biaya pakan selama
pertumbuhan, dan meningkatkan fertilitas (Mulyatini, 2010).
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keseragaman ayam dalam satu
kandang adalah penyakit terutama Coccidiosis dan penyakit lain yang
menyebabkan kerusakan saluran pencernaan, potong paruh yang kurang baik
yakni pisau debeaker terlalu panas, program pemberian pakan yang kurang baik,
dan suhu yang terlalu dingin (Sudhiana, 2002).
2.3.Manajemen Kesehatan
Penyakit yang sering menyerang ayam secara umum dapat di kelompokkan
menjadi beberapa macam yaitu di sebabkan karena stres (cekaman), defisiensi zat
makanan, parasit penyakit karena protozoa, penyakit karena bakteri, penyakit
karena virus dan penyakit karena cendawan (Suprijatno dan Atmomarsono, 2005).
2.3.1. Biosecurity
Biosecurity merupakan suatu usaha pencegahan penularan penyakit pada
suatu daerah dengan menghindari kontak antara hewan dan mikroorganisme.
Tujuan biosecurity adalah untuk mengeluarkan penyakit yang potensial dari suatu
kawasan sehingga membantu memelihara kesehatan, kesejahteraan dan produksi
(Jeffrey, 2000).
Biosecurity mulai dari gerbang utama farm, gerbang area kandang dan pintu
kandang. Biosecurity adalah sejenis program yang dirancang untuk melindungi
kehidupan (Winkel,1997). Alat dan bahan pendukung biosecurity yaitu pagar
keliling farm, pintu gerbang, ruang semprot untuk lalu lintas mobil, pintu khusus
dengan peralatan semprot untuk lalu lintas orang, kotak barang dengan lampu
ultraviolet, desinfektan, peralatan ma ndi dan keramas, pakaian khusus kandang,
sepatu boat, tempat celup kaki dan semprot tangan, kompresor dan tangki
pencampuran larutan desinfektan serta tempat pembakaran bangkai (Segal &
Almond, 2008).
5
2.3.2.Vaksinasi
Vaksin merupakan mikroorganisme bibit penyakit yang telah dilemahkan
atau dimatikan. Vaksin dibedakan menjadi dua yaitu aktif dan inaktif. Vaksin
aktif biasanya dilakukan dengan cara tetes mata atau tetes hidung, dan inaktif
melalui injeksi (Attikasari, 2009). Vaksin yang diberikan pada ternak dapat
meningkatkan imunitas. Tindakan memasukkan vaksin ke dalam tubuh ayam
dinamakan vaksinasi. Indikasi vaksinasi yang baik dievaluasi berdasarkan
kemampuan vaksin merangsang pembentukan antibodi. Produksi antibodi dapat
dilakukan melalui teknik vaksinasi dengan cara menginjeksikan antigen dan
adjuvant secara subcutan, intramuskular, atau secara oral dalam interval waktu
tertentu. Frekuensi vaksinasi dilakukan dua sampai tiga kali booster dalam
interval waktu 4-8 minggu sebelum masa ayam bertelur (Darmawi & Hambal,
2011).
6
BAB III
PROSES DAN HASIL BELAJAR
7
3.3. Kegiatan - kegiatan
Tabel 1. Tabel Kegiatan
No. Tanggal Kegiatan
1. Rutin -Pengocoran Pakan
-Pemanenan Telur
2. Senin, Rabu, Jumat Sanitasi Ayam
3. 02-12-2021 Pengecekan Nipple
4. 09-12-2021 Pemberian Great
5. 08 s/d 14-01-2022 Pengisian Kandang
6. 15 s/d 18-01-2022 Vaksin Tusuk Sayap
7. 10-01-2022 Voging Kandang Baru
8. 31-01-2022 s/d 08-02-2022 Pengobatan Ayam Sakit
9. 10-02-2022 s/d 03-03-2022 Pengobatan Streptomycin dan
Neomycin
10. 10-03-2022 Bedah Bangkai
11. 11-03-2022 Pengambilan Sampel Darah
12. 12 s/d 14-03-2022 Vaksin Kd. 1 ND KILL
13. 15 s/d 18-03-2022 Vaksin Kd. 4 NDIB, NDIB KILL
14. 20 s/d 22-03-2022 Vaksin Kd. 2 ND KILL
15. 25-03-2022 Pembersihan tandon air
16. 26-03-2022 Penimbangan Ayam
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2. Perkandangan
Model kandang yang di terapkan di CV. Bumi Indah Farm unit Maliran 04
adalah model kandang tertutup (close house). Jumlah kandang close house pada
unit ini ada 5 dengan kapasitas 50.000 per kandang. Tata letak kandang membujur
dari timur ke barat dengan pintu utama berada disebelah timur. Panjang kandang
berukuran 120 meter dan lebar 16 meter. Hal tersebut ditambahkan oleh pendapat
Wurlina (2012) kandang closed house merupakan kandang sistem tertutup yang
dijalankan pada peternakan modern dengan tujuan untuk menyediakan suhu dan
kelembaban ideal bagi ayam, sehingga meminimalkan stres akibat perubahan
kondisi lingkungan dan diharapkan mampu meningkatkan produktivitas ayam.
Kandang closed house dapat meminimalkan kontak langsung ayam dengan
organisme lain dan memiliki pengaturan ventilasi yang baik untuk menyediakan
kondisi lingkungan yang nyaman bagi ternak.
Didalam kandang terdapat batteray denga n panjang 115m yang di lengkapi
dengan hopper, lifter, bad telur dan mannur. Fungsi dari hopper adalah untuk
memberi pakan ayam dengan otomatis. Lifter dan bad telur fungsinya sama-sama
untuk pengambilan telur, bedanya adalah bed telur tempat menampung telur yang
diproduksi oleh ayam, sedangkan lifter adalah tempat untuk menyalurkan telur
dari bed menuju ke gudang telur.
9
Didalam kandang terdapat beberapa item yang berada di samping kandang
yaitu silo kecil untuk menampung pakan dari silo utama, dan juga terdapat tandon
air yang berfungsi sebagai tempat tampung air, selain menjadi tempat tampung air
tandon juga berguna untuk pencampuran obat atau vitamin.
Gambar 1. Kandang
A. Sistem Ventilasi
Sistem ventilasi pada kandang ini menggunakan Blower dan Cooling Pad.
Colling Pad merupakan pendingin yang berada di dalam kandang. Alat ini terbuat
dari karton bercelah yang panjangnya 12 meter dan tinggi 4 meter. Cooling Pad
terdapat pada depan kandang dan di setiap pojok depan kandang.
10
Gambar 3. Blower
B. Sistem Pencahayaan
Cahaya merupakan hal penting yang harus ada di da lam kandang karena
akan berpengaruh pada produksi ayam.Pencahayaan yang berada di kandang ini
menggunakan lampu bolam berwarna putih dan kuning.Lampu berwarna putih
mampu merangsang pertambahan berat badan dan keseragaman yang baik.
Sementara itu, lampu warna kuning penting untuk kematangan produksi
telur.Waktu pencahayaannya selama 17 jam dari pukul 04.00 sampai pukul 21.00.
C. Alat lainnya
a. Pannel Box
Pannel Box adalah alat yang digunakan untuk mengoprasikan semua alat
pendukung lainnya seperti hopper, lifter, bed telur, cooling pad,
bloower,dll.
b. Trolly, Meja, Gledekan.
Ketiga alat tersebut sama-sama digunakan untuk memudahkan aktivitas
pada saat kontrol, vaksin, kocor,dll.
c. Thermometer
Thermometer berguna untuk mengetahui suhu yang ada didalam kandang
dan berada di tengah-tengah kandang .
11
dimakan ayam kurang dari target atau belum mencapai FI, maka target FI
ditambah dengan standart 15 gram per ekor.
Pencapaian target FI dilakukan dengan cara pengocoran pakan.
Pengocoran merupakan kegiatan penipisan pakan yang dilakukan menggunakan
air yang sudah di campur dengan Vit.C dan feed additive. Kedua campuran
tersebut berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam dan meningkatkan
nafsu makan ayam. Pengocoran dilakukan 3 kali sehari, pengocoran pertama
dilakukan pukul 07.00 yang menggunakan campuran Feed Additive, yang kedua
pada pukul 08.00 menggunakan campuran Vit.C , dan yang terakhir hanya
menggunakan air biasa.
Sedangkan manajemen pemberian air minum pada ayam menggunakan
alat yang bernama Nipple. Setiap pagi, siang, sore Nipple selalu dicek
menggunakan paralon kecil dan panjang. Menurut (Sudaryani & Santoso,
2000).Bila menggunakan tempat minum otomatis harus selalu mengecek sistem
otomatisnya. Setelah pemberian obat-obatan, lubang air minum juga harus dicek
barangkali terjadi penyumbatan. Tersumbatnya aliran air akan mengakibatkan
macetnya aliran air dan mengakibatkan ayam dehidrasi. Pengecekan dilakukan
seperti gambar 4. Siklus mengalirnya air ialah dari tandon menuju ke Nipple.
Terdapat 1 putting Nipple pada satu battrey ayam.
12
4.2.2. Pemanenan Telur
Pemanenan telur yang berada di CV. Bumi Indah Farm unit Maliran 04
dilakukan oleh operator kandang dengan jumlah 4 orang. Pemanenan dilakukan 2
kali dalam sehari. Pada pukul 09.00 s/d 12.00 dilakukan pemanenan pertama yang
di bantu dengan alat lifter. Pemanenan kedua biasa disebut dengan pengasakan.
Pengasakan dilakukan manual pada lantai 1, 2 dan 3, untuk lantai 4 dan 5
dilakukan dengan mengguakan lifter.
Pemanenan telur di masukkan di dalam egg tray bertumpuk 8. Seperti
yang dikatakan oleh (Nurihayanti, 2021) Telur-telur yang diambil diletakkan ke
dalam egg tray dengan posisi sisi telur bagian lancip berada dibawah dan sisi
tumpul berada di atas. Setalah pemanenan selesai, telur akan di angkat dari
kandang menuju ke gudang telur untuk diseleksi . Penyeleksian telur berdasarkan
besar, kecil, warna, dan kerabang tipis. Setelah di seleksi telur diangkat ke truk
untuk dikirim ke gudang pusat.
13
beberapa macam yaitu di sebabkan karena stres (cekaman), defisiensi zat
makanan, parasit penyakit karena protozoa, penyakit karena bakteri, penyakit
karena virus dan penyakit karena cendawan.
14
Gambar 5. Sanitasi Ayam
4.3.2. Vaksinasi
Vaksin merupakan bibit penyakit yang sudah dilemahkan atau dimatikan,
digunakan untuk membentuk antibody sehingga ternak bisa kebal terhadap suatu
penyakit tertentu..Terdapat 2 macam vaksin yaitu vaksin aktif (live vaccine) dan
vaksin inaktif (killed vaccine). Hal yang perlu diperhatikan sebelum vaksin
dimasukan ke dalam tubuh ayam yaitu Vaksin belum kadaluwarsa dan dipastikan
ayam sehat. Menurut (Darmawi & Hambal, 2011) Vaksin yang diberikan pada
ternak dapat meningkatkan imunitas. Tindakan memasukkan vaksin ke dalam
tubuh ayam dinamakan vaksinasi.
Metode vaksinasi yang pernah dilakukan ialah metode tusuk sayap dan
metode Injeksi. Pada metode tusuk sayap dilakukan dengan cara mencampur
pelarut dan vaksin. Setelah itu, di tusukkan pada bagian lipatan sayap yang tipis.
Metode kedua adalah Metode Injeksi, ada beberapa macam injeksi salah satunya
ialah suntik daging (intramuscular). Pada metode intramuscular menyuntikan
vaksin tembus pada daging, yaitu dilakukan pada bagian paha atau dada.
15
Gambar 6. Vaksin Injeksi
4.3.3. Penanganan Ayam Sakit
Penanganan ayam sakit dilakukan dengan melakukan pengoabatan rutin
selam lima hari berturut-turut. Tempat ayam sakit akan dibedakan dengan ayam
sehat karena unutk mencegah penularan penyakit. Ada beberapa pengobatan yang
pernah dilakukan di kandang antara lain:
A. Fowl Pox
Fowl Pox disebut juga dengan cacar ayam yang terdiri dari 2 macam, yaitu
cacar kering dan cacar basah. Pada cacar kering ditandai dengan adanya bugkul-
bungkul berwarna hitam yang berukuran kecil yang akhirnya membesar dan
menyatu. Pada cacar basah basah ditandai dengan bungkul kecil berwarna putih
seperti keju yang berada pada kelopak mata dan pernafasan. Cara pengobatan
penyakit cacar pada ayam, dengan cara mengupas atau menghilangkan cacar yang
ada di bagian tubuh ayam. Setelah di hilangkan kemudian di beri obat merah
kecuali pada bagian mata dan pernafasan.
B. Lesu dan Kurus
Pengobatan pada ayam lesu dan kurus dengan cara pemberian pakan yang
sudah di campur dengan air dan diberi obat streptomycin dan neomycin.
Pemberian streptomycin menggunakan dosis 16 gram untuk 100 ayam dengan
bobot ayam 1236 gram. Diberikan dengan cara di suntikkan ½ ml pada bagian
16
atas paha ayam. Neomycin menggunakan dosis 3gram/100 ekor ayam.
Pengaplikasiannya pada ayam dengan cara cekokan 1 mili /ekor.
C. Pilek
Pengobatan pilek dilakukan dengan menggunakan obat enflok dan
chickofit. Dosis enflok yaitu 0,1 – 0,2 ml per kg berat badan,dicampur dengan
dosis chickofit 1 ml / 2 liter air minum. Diberikan dengan cara dicekokkan 1 ml
per ekor.
17
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktik kerja lapang di CV. Bumi Indah Farm unit
Maliran 04 dapat disimpulkan seperti berikut:
1. Kegiatan rutin yang dilakukan adalah Pengocoran pakan, pemanenan
telur dan penyemprotan ayam setiap Senin dan Jumat.
2. Vaksin dilakukan sesuai dengan jadwal yang sudah di atur oleh
perusahaan.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil praktik kerja lapang di CV. Bumi Indah Farm unit
Maliran 04.Saran yang dapa saya berikan adalah:
1. Sanitasi terhadap karyawan harus benar-benar diperhatikan supaya
tidak menimbulkan penularan penyakit.
2. Pembersihan bad telur dan atap kandang harus rutin dilakukan agar
terlihat bersih dan rapi.
18
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z., 2004. Meningkatkan Produksi Ayam Ras Petelur. Agromedia Pustaka.
Jakarta.
Darmawi & M. Hambal. 2011. Respon antibodi serum ayam breakel silver
terhadap vaksin avian influenza. J. Kedokteran Hewan, 5 (2): 63-66.
North MO, Bell D. 1990. Commercial chicken production manual. United States
of America (US): Incorporate.
Nurcholis. 2009. Tata laksana pemeliharaan ayam ras petelur periode layer di
Populer Farm Desa Kuncen Kecamatan Mijen Kota Semarang. Mediargo.
5 (2): 38-49.
Nurihayanti, O. 2021. Agribisnis Ternak Unggas Petelur untuk SMK/MK kelas XI.
Kitto Book, Malang.
Sudaryani, T., & Santoso. 2000. Pembibitan Ayam Ras. Penebar Swadaya.
Jakarta.
19
Sumarno. 2009. Manajemen Pemeliharaan Ayam Petelur Di Peternakan PT. Sari
Unggas Farm di Kabupaten Sragen.
20