Laporan Santi T
Laporan Santi T
Laporan Santi T
OLEH :
2021
1
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh
Tanggal…………….
Komisi penguji
Tanggal : Tanggal :
2
Mengetahui :
Dr. Ir. Edi Djoko Sulistijo, Mp Ir. I Gusti Ngurah Jelantik, MSc, Ph. d
Tanggal : Tanggal :
3
ABSTRK
Oleh
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di PT. AA. Agri Farm Pratama yang terletak di Desa
Oeltua, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang mulai tanggal 04 Oktober 2021 sampai 04
November 2021. Praktek Kerja Lapangan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dasar
mahasiswa berupa keterampilan atau skill dalam bidang peternakan khususnya dalam manejemen
pemeliharaan ayam kampung. Metode yang digunakan dalam PKL adalah metode observasi –
partisipatif. Berdasarkan hasil PKL. Manajemen yang diterapkan di PT. AA. Agri Farm Pratama
telah dilaksanakan dan diterapkan dengan cukup baik dengan memanfaatkan kearifan lokal secara
tepat dan ekonomis. Kandang yang dibuat menggunakan bahan yang mudah didapat, kuat dan
tahan lama dengan sangat mudah dan murah, Pemberian pakan telah efisien berdasarkan tingkat
konsumsi masing-masing ternak, pencegahan dan pengobatan dilakukan dengan memperhatikan
jenis penyakit, umur dan jenis ayam, Limbah yang dihasilkan dimanfaatkan dan diolah dengan
memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Kata kunci : Ternak Ayam Kampung, Perkandangan, Pakan, Kesehatan, Limbah, Kesehatan,
PKL.
ABSTRAT
4
VILLAGE CHICKEN MAINTENANCE MANAGEMENT IN PT.AA LIVESTOCK
BUSINESS. PRATAMA AGRIFARM BINILAKA, OELTUA VILLAGE,
KECEMATAN TAEBENU, KUPANG DISTRICT.
By
Yusanti Tefbana; Jesycha Natalia Purti Inangele; Daud Abraham Bees; Yohanes Vianey
Job Training (PKL) is conducted at PT. A A. Agri Farm Pratama which is located in
Oeltua Village, Taebenu District, Kupang Regency 04 Oktober 2021 sampai 04 November 2021.
This Field Work Practice aims to improve students' basic abilities in the form of skills or skills in
the field of animal husbandry, especially in managing native chicken maintenance. The method
used in street vendors is an observation - participatory method. Based on the results of street
vendors. Management applied at PT. A A. Agri Farm Pratama has been implemented and
implemented quite well by utilizing local wisdom appropriately and economically. Cages are
made using materials that are easily available, strong and durable very easily and cheaply.
Feeding is efficient based on the level of consumption of each animal. Prevention and treatment
are carried out by taking into account the type of disease, age and type of chickens, the resulting
waste is utilized and processed by providing added value to the company.
Key words : Village Chickens, Village, Food, Health, Waste, Marketing, Street Vendor
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan Puji dan Syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
5
dan cinta-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama
satu bulan sampai pada penyusunan laporan ini dengan baik.
Laporan ini membahas tentang manajemen pemeliharaan ayam kampung yang dilakukan
di tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilakasanakan di PT. AA Agri Farm Pratama di
desa Oeltua, kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang selama satu bulan mulai dari tanggal 04
Oktober 2021 sampai 04 November 2021.
Kesuksesan pembuatan laporan ini pula tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis dengan rendah hati mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulis selama PKL dan dalam menyelesaikan laporan ini yaitu:
1. Bapak Dr. Ir. Arnold E. Manu, MP selaku Dekan Fakultas Peternakan Undana,
Pembantu Dekan beserta semua staf administrasi yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melakukan PKL hingga selesai.
2. Ibu Dr.Ir. Gemini E.M. Malelak,M. Agr, St selaku Dosen pembimbing PKL yang
tulus membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
3. Bapak Ir. I Gusti Ngurah Jelantik, M.Sc, Ph.D selaku kepala di PT. AA Pratama
Agrifarm yang telah membimbing dan memberikan kesempatan untuk melaksanakan
PKL.
4. Karyawan PT. AA Pratama Agrifarm yaitu Kakak Nopris dan kakak Ewal yang
senantiasa membantu dan memberikan dukungan kepada penulis selama melaksankan
PKL.
5. Kakak Angga Dwi Firmanto selaku senior angkatan 2015 yang senantiasa membantu
dan memberikan dukungan kepada penulis selama melaksanaka
6. Orang Tua Tercinta dari penulis serta semua keluarga yang selalu memeberikan
6
Penulis mengadari bahwa jauh kesempuranaan. Untuk penulis harapkan kritik semua
pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Penulis
7
DAFTAR ISI
COVER ..............................................................................................................................i
ABSTRAK ......................................................................................................................iv
ABSTRACT .....................................................................................................................v
2.5.1 Penyakit...................................................................................................15
2.7.1 Biaya-Biaya...........................................................................................20
2.7.2 Penerimaan.............................................................................................21
BAB VI PENUTUP.....................................................................................................42
6.1.Kesimpulan .....................................................................................................42
6.2.Saran ...............................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................45
LAMPIRAN
10
DAFTAR TABEL
11
DAFTAR LAMPIRAN
47
12
PENDAHULUAN
Persaingan dunia kerja yang sangat ketat saat ini menuntut mahasiswa untuk
harus mampu mengembangkan diri terhadap lingkungan yang akan dihadapinya dengan
cara membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan. Mahasiswa tidak akan
mendapatkan hasil maksimal jika hanya mengandalkan ilmu yang didapat dari kampus
saja, karena sebagian besar dari materi yang didapat dari perkuliahan hanyalah dalam
bentuk teori sedangkan penguasaan akan keterampilan yang dimiliki oleh mahasiswa
masih terbilang rendah. Untuk itu mahasiswa harus memiliki kemampuan dasar yang
sesuai dengan bidang yang ditekuninya. Kemampuan dasar yang dimaksudkan berupa
keterampilan atau skill. Untuk mendapatkan kemampuan dasar tersebut tidak semua
dapat diberikan melalui kegiatan perkuliahan yang berlangsung dikampus oleh karena
itu, mahasiswa perlu melakukan praktek kerja lapangan (PKL) yang dilaksanakan pada
dunia usaha/dunia industri/dunia kerja yang bergerak dibidang peternakan selama kurun
waktu yang telah ditetapkan seperti halnya kegiatan PKL yang di lakukan pada usaha
ayam kampung yang dijalankan oleh PT AA. Pratama Agri Farma Binlaka.
Ayam kampung dikenal sebagai jenis unggas yang mempunyai sifat dwi fungsi,
yaitu sebagai ayam petelur dan ayam potong. Pada menyatakan bahwa Ayam kampung
umumnya memiliki keunggulan dalam hal resistensi terhadap penyakit, resistensi
terhadap panas serta memiliki kualitas daging dan telur yang lebih baik dibandingkan
dengan ayam ras (Arlina dan Subekti, 2011). Oleh karena keunggulanya maka ayam
kampung peluang usaha dengan prospek yang cukup bagus.
Dengan mengikuti program PKL, mahasiswa diharapkan dapat lebih mengenal,
mengetahui dan berlatih menganalisis bagaimana suatu usaha ayam kampong
dijalankan mulai dari manajemen usaha diantaranya manajemen penyediaan bibit,
manajemen kesehatan, manejemen perkandangan, manejemen pengolahan limbah,
manejemen pakan. Disamping itu mahasiswa dapat mampu melakukan pengamatan
terhadap masalah yang dihadapi pada kegiatan usaha ayam kampong dilokasi PKL serta
bagaimana tindakan pemecahan masalah tersebut. Hal ini dilakukan sebagai upaya
13
untuk dapat meningkatkan keterampilan dari mahasiswa untuk mempersiapkan diri
dalam memasuki dunia kerja atau menjadi wiraseasta.
1.2. Tujuan
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan di bidang peternak
2. Untuk mengasah kemampuan dan keahlian di bidang peternakan
3. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
4. Untuk memahami dan menganalisis aspek – aspek dalam manajemen pemeliharaan
ayam kampung. Di Usaha Peternakan AA. Pratama Agrifarm Binlaka Desa Oeltu
Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang Profingsii Nusa Tenggara Timur. Aspek –
BAB II
15
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah ayam kampung semula adalah kebalikan dari istilah ayam ras, dan
sebutan ini mengacu pada ayam yang ditemukan berke liaran bebas di sekitar
perumahan. Namun demikian, semenjak dilakukan program pengembangan, pemurnian
dan pemuliaan beberapa ayam lokal unggul, saat ini dikenal pula beberapa ras unggul
ayam kampung. Untuk membedakannya kini dikenal istilah ayam buras (ayam bukan
ras) bagi ayam kampung yang telah diseleksi dan dipelihara dengan perbaikan teknik
budidaya (tidak sekedar diumbar dan dibiarkan mencari makan sendiri). Peternak ayam
kampung mempunyai peranan yang cukup besar dalam mendukung ekonomi
masyarakat pedesaan karena memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan
dan pemeliharaannya relatif lebih mudah (Sarwono,1999).
16
ramping. Ayam kampung asli Indonesia yang sudah banyak dikenal misalnya ayam
pelung, ayam kedu, ayam merawang, dan ayam sentul (Suharyanto,2007). Akibat
proses budidaya dan perkawinan antar keturunan secara alam atau liar, serta
pengaruh lingkungan yang berbeda-beda maka terbentuklah berbagai macam tipe
ayam dengan beragam penampilan fisik dan varietas (Nuraso,2010).
Ayam kampung atau dikenal juga sebagai ayam buras mempunyai banyak
kegunaan dan manfaat untuk menunjang kehidupan manusia antara lain
pemeliharaannya sangat mudah karena tahan pada kondisi lingkungan, pengelolaan
yang buruk, tidak
memerlukan lahan yang luas, bisa dilahan sekitar rumah, harga jualnya stabil dan
relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam pedaging lain dan tidak mudah stress
terhadap perlakuan yang kasar dan daya tahan tubuhnya lebih kuat di bandingkan
dengan ayam pedaging lainnya (Nuroso,2010). Selain kelebihan-kelebihan tersebut,
ayam kampung juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain sulitnya memperoleh
bibit yang baik dan produksi telurnya yang lebih rendah dibandingkan ayam ras,
pertumbuhannya relatif lambat sehingga waktu pemeliharaannya lebih lama, keadaan
ini terutama disebabkan oleh rendahnya potensi genetik (Suharyanto,2007).
17
Untuk dapat meningkatkan produksi telur dan pertumbuhan ayam yang baik, maka
diutamakan pemilihan calon bibit, baik calon induk maupun calon pejantan. Cara
memilih ayam kampung calon induk atau calon pejanta adalah sebagai berikut
5 Jarak antara tulang duduk 2 jari Bentuk kepala lurus dan pipih
6 Jarak antara tulang duduk dan Bentuk ekor melengkung dan terurai
tulang dada 3 jari kebawah
Sistem pemeliharaan tradisional biasa dilakukan oleh sebagian besar petani pedesaan
18
dengan skala pemeliharaan rata-rata 3 ekor induk per petani. Ayam kampung dipelihara
dengan cara dibiarkan lepas, petani kurang memperhatikan aspek teknis dan perhitungan
ekonomi usahanya. Pemeliharaan bersifat sambilan, dimana pakan ayam kampung tidak
disediakan secara khusus, hanya mengandalkan sisa-sisa hasil pertanian. Ada juga petani
yang memberikan dedak padi tetapi tidak secara teratur. Sistem perkandangan kurang
diperhatikan, ada yang dikandangkan didekat dapur, dan ada yang hanya bertengger di dahan
pohon pada malam hari. Pada pemeliharaan secara tradisional sering terjadi gangguan
binatang liar, tingkat kematian ayam dapat mencapai 56% terutama pada anak ayam sampai
umur 6 minggu, produksi telur rendah (47 butir per induk per tahun), walaupun
pemanfaatannya cukup berarti bagi petani (Pramuyati,2009).
Populasi ayam yang banyak berkeliaran di pedesaan dan secara tradisional hidup bebas
pada siang hari mencari pakan sendiri. Namun demikian pemilikan ayam adalah pasti,
karena pada malam hari ayam akan pulang ke kandang atau ke tempat
beristirahatnya ke sekitar rumah pemiliknya. Kandang tidur pada malam berupa kandang
sederhana, dapur atau pohon yang tumbuh di sekitar rumah dan dapur pemilik. Ini berarti
bahwa campur tangan pemilik dalam pemeliharaan ayam hanya terbatas pada penyediaan
tempat berteduh dan tidur pada malam hari, dan kalau pun ada sangat sederhana.
Pemberian pakan hanya dilakukan seadanya yaitu memberikan makanan sisa dapur pada pagi
hari. Kebutuhan pakan sangat tergantung pada kemurahan alam, karena ayam harus berusaha
mencari pakan untuk memenuhi kebutuhan hariannya mempertahankan hidup dan bahkan
produksi dengan cara menceker-ceker tempat sampah atau berburu binatang kecil seperti
insekta, semut, cacing tanah dan binatang kecil lainnya di pekarangan sekitar pedesaan
(Fakultas Peternakan UGM, 2009). Walaupun sistem pemeliharaan sangat sederhana dan
terbatas, namun ayam kampung dapat bertahan dan berkembang biak dengan baik di
pedesaan. Pada umumnya tingkat kematian ayam pada waktu starter sampai grower adalah
sangat tinggi, terutama pada waktu terjadinya pertukaran musim dan adanya serangan wabah
penyakit tetelo. Apabila diperhitungkan jumlah kematian yang tinggi, ternyata ayam
kampung tidak pernah punah di pedesaan. Ayam kampung tetap berkembang dan
dapat menjadi sumber keuangan dan gizi masyarakat pada waktu yang dibutuhkan (Fakultas
Peternakan UGM, 2009).
19
2.3.2. Sistem Pemeliharaan Secara Semi Intensif
Sistem pemeliharaan secara semi intensif adalah pemeliharaan ayam kampung dengan
penyediaan kandang dan pemisahan anak ayam yang baru menetas dari induknya dengan
skala usaha rata-rata 9 ekor induk per petani. Selama pemisahan ini, anak ayam perlu diberi
pakan yang baik (komersial atau buatan sendiri). Biasanya pakan tambahan diberikan sebelum
ayam dilepas di pekarangan atau di kebun untuk mencari pakan sendiri. Pakan tambahan
hanya diberikan sebanyak 25 gram per ekor per hari atau 25% dari kebutuhan pakan
yang dipelihara secara intensif per ekor per hari. Pada pemeliharaan secara semi intensif
ini tingkat kematian ayam dapat mencapai 34% terutama pada anak ayam sampai umur 6
minggu dan produksi telur dapat mencapai 59 butir per ekor per tahun (Pramuyati,2009).
Setelah mengetahui kondisi ayam kampung yang dipelihara secara ekstensif dan
tradisional, serta kemampuan ayam untuk mempertahankan keberadaannya dari
kepunahan, maka dapat dipetik beberapa kemungkinan pendayagunaan dan peningkatan
manfaat pemeliharaan yang lebih baik, terutama di daerah pedesaan yang masih memiliki
lahan pekarangan yang cukup luas (Fakultas Peternakan UGM, 2009). Intensifikasi
pemeliharaan ayam kampung merupakan jalan keluar untuk meningkatkan produktivitas,
yaitu dengan mengambil alih beberapa aktivitas ayam oleh pemeliharanya. Manfaat ayam
adalah untuk menghasilkan telur dan daging sebagai sarana untuk meningkatkan pendapatan
dan peningkatan gizi masyarakat perlu ditingkatkan efisiensi melalui: 1) Memperbaiki sarana
pemeliharaan dan pengawasan melalui perbaikan sistem perkandangan yang sesuai dengan
kondisi pedesaan; 2) Memperbaiki sarana pengumpulan pakan yang ada di sekitar pekarangan
agar aktivitas mencari pakan dapat dikurangi, tetapi kebutuhan pakan berkualitas tetap dapat
terpenuhi; 3) Mengambil alih beberapa aktivitas ayam seperti mengeram, mengasuh anak dan
mencari pakan dengan menggunakan inovasi teknologi seperti mesin tetas, kotak indukan dan
penyusunan ransum ayam; 4) Mengawasi dan meningkatkan usaha pencegahan penyakit
melalui vaksinasi secara teratur dan berkala, mengatur sistim peremajaan dengan
pemeliharaan dalam all in all out, sehingga sanitasi kandang dapat selalu terjamin; 5)
Pengaturan jumlah populasi ayam yang dipelihara, baik sebagai bibit dalam program
pembibitan yang teratur dan tertib, sehingga kerugian akibat perkawinan dalam keluarga dapat
dicegah dan pemilihan bibit melalui seleksi dapat dilakukan dengan terarah; 6) Peningkatan
20
kerja sama di antara para peternak ayam kampung melalui pembentukan kelompok di
pedesaan, agar pembinaan kelompok dapat berjalan dengan baik, sehingga ketrampilan
peternak dapat terus dikembangkan dan secara bersama-sama dapat memecahkan berbagai
masalah yang dihadapi (Fakultas Peternakan UGM, 2009).
Pemeliharaan secara intensif ini artinya ayam kampung yang dipelihara petani
dikurung/dikandangkan sepanjang hari, dengan skala usaha rata-rata 18 ekor induk ayam
per petani. Cara pemeliharaan ini tidak jauh beda dengan sistem pemeliharaan secara semi
intensif, namun bedanya ransum diberikan secara penuh. Pada cara ini petani harus secara
terus menerus menangani usahanya, karena aspek komersial dari usaha ini sangat
ditekankan dimana pengeluaran modal cukup banyak terutama untuk pembelian ransum.
Dengan cara ini produktivitas dan pemanfaatan ayam kampung oleh petani meningkat.
Pada sistim pemeliharaan secara intensif ayam betina tidak diberikan kesempatan
mengerami telurnya. Telur dieramkan oleh ayam-ayam yang khusus dipelihara sebagai
penetas telur atau ditetaskan dengan menggunakan mesin tetas. Pada pemeliharaan secara
semi intensif ini tingkat kematian ayam mencapai 27% terutama pada anak ayam sampai umur
6 minggu dan produksi telur dapat mencapai 103 butir perekor pertahun (Pramuyati, 2009).
Sistim pemeliharaan secara intensif ayam dikandangkan dengan tujuan untuk menciptakan
kenyamanan dan perlindungan, sehingga ayam bisa memanfaatkan ransum yang dikonsumsi
secara efisien untuk pertumbuhan dan produksi, kemudahan dalam pemeliharaan, serta
kelancaran proses produksi.
Fungsi kandang dalam pemeliharaan ternak unggas dibedakan menjadi dua fungsi:
1. Fungsi Primer
lainnya (hewan liar atau buas dan pencurian). Secara mikro, kandang
berfungsi menyediakan lingkuangann yang nyaman agar ternak terhindar dari stress.
2. Fungsi Sekunder
lingkuangan dan respon ternak terhadap lingkungannya secara fisiologis yang akan
dimanifestasikan dalam bentuk performa produksi. Faktor teknis/engineering. Berkaitan
dengan aspek teknis bangunan, meliputi konstruksi bangunan, bahan, dan tata letak bangunan.
22
o Mempunyai ventilisasi yang baik
o Sehat dan bersih
o Cukup mendapat sinar matahari pagi agar dapat menghambat pertumbuhan bibit
pengakit, dan merupakan provitamin D
o Kokoh dan kuat serta atap tidak bocor.
2.4.3. Bahan Kandang
23
plastik, atau kaleng-kaleng bekas yang tidak berkarat.
o Untuk ayam yang dipelihara secara intensif, tempat pakan dan minum sebaiknya
diletakan didalam kandang pada dinding kandang bagian dalam dan sedikit lebih
tinggi dari permukaan lantai agar ayam tidak mencakar-cakar atau pakan bercampur
kotoran
o Untuk ayam yang dipelihara secara semi intensif pakan dan air minum dapat
ditempatkan di luar kandang atau halaman asalkan tidak terkena langsung sinar
matahari dari air hujan.
2.4.5. Tipe Kandang
Tipe kandang ayam Kampung ada dua, yaitu bentuk panggung dan tanpa panggung
(litter).
1. Tipe panggung lantai kandang lebih bersih karena kotoran langsung jatuh ketanah,
tidak memerlukan alas kandang sehingga pengelolaan lebih efisien, tetapi biaya
pembuatan kandang lebih besar.
2. Tipe litter lebih banyak dipakaipeternak, karena lebih mudah dibuat dan lebih murah.
dalam kandang yang pengap dan bau dapat menurunkan produksi. Dalah hal ini yang
penting adalah keluarnya CO2 dan bau ammonia yang dapat menggangu kesehatan ayam
(Rasyaf, 2008).
Dinding kandang terbuka dengan menggunakan anyaman kawat, kayu atau bambu dengan
24
diameter 2 cm. Hal ini dimaksud agar kotoran ayam dapat jatuh ke tanah sehingga kandang
tetap bersih (Sudaryani dan Samosir,1997). Kandang, selain berfungsi untuk melindungi
ayam dari iklim seperti hujan, panas matahari, dan anginya juga berfungsi melindungi dari
gangguan manusia atau binatang. Kandang bagi ayam ras petelur juga diharapkan
meningkatkan produksi ayam dengan memberikan rasa nyaman bagi ayam yang dipelihara.
Kebutuhan luas lantai atau kepadatan anak ayam di masa awal (hingga 5-6 minggu), yaitu
2 2
11-16 DOC/m . Untuk ayam petelur pedaging tipe ringan atau putih, setiap 1 m dapat
diisi oleh 16 ekor anak ayam, sedangkan ayam petelur cokelat cukup 11 ekor (Rasyaf,
2008).Lokasi kandang harus tersedia sumber air yang cukup, terutama pada musim kemarau.
Air merupakan kebutuhan mutlak untuk ayam karena kandungan air dalam tubuh ayam
mencapai 70% (Fadilah, 2004).Kandang yang digunakan dalam pemeliharaan ayam petelur
pedaging sangat beraneka ragam. Masing- masing dapat dibedakan atas dasar fungsi dan
kegunaanya, model lantai, pengisian kandang, atap kandang dan kelangsungan penempatan
ayam di dalam kandang. Atap kandang sistem monitor sangat menunjang sirkulasi udara
dalam kandang (Sudarmono, 2003) Kandang sistem baterey berbentuk kotak cage terbuat dari
kawat atau bambu. Ukuran setiap kotak 40x30x40. Biasanya dibuat rangkaian terdiri dari
beberapa buah, (4-5 buah) (Suprijatna dkk , 2005).
Pada kandang dengan kotak cage, posisi tempat minum dibuat diatas tempat ransum,
sebab ayam lebih suka makan daripada minum. Hal ini juga bertujuan untuk mencegah agar
tempat minum tidak cepat kotor.Tempat minum dapat dibuat dari bambu yang dipasang
memanjang , sepanjang jalur kotak-kotak cage (Rasyaf, 2008).Kandang cage individu yang
tiap cage berisi satu ekor ayam melebihi kelebihan yaitu memudahkan pengontrolan
produksi dan kesehatan ayam, begitu pula pengapkiran ayam yang sakit atau dibawah
produksi standar, konsumsi ransum mudah dikontrol, sehingga persaingan konsumsi antar
ayam dapat dihindari serta kanibalisme pada ayam pembibit dapat dihindari(Rasyaf, 2008).
Pakan merupakan bagian terpenting dari industry peternakan, untuk itu harus
diperhatikan dengan bagi pada waktu manajemen pemberian pakan tersebut. Pakan merupakan
25
komponen terbesar dalam usaha pemeliharaan ayam, ketersediaan pakan ini sangat
penting karena porsi anggarannya dapat mencapai hingga 70% dari alokasi biaya produksi.
Pakan merupakan syarat- syarat hidup bagi setiap mahluk hidup. Ayam kampong dan unggas
yang lain dalam tubuhnya tidak mampu membuat sendiri zat-zat makanan, zat- zat tersebut
harus dipenuhi dari luar. Bahan makanan ayam kampung berasal dari alam, yang terbagi atas
nabati atau produk pertanian dan makanan yang dimaksud adalah protein, lemak, karbohidrat,
vitamin, mineral dan air. Unsur –unsur makanan ini masuk kedalam tubuh dan dipergunakan
untuk keperluan hidup pokok dan pelengkap asal hewani atau produk perikanan serta
bahan makanan pelengkap yang umumnya buatan pabrik untuk menyempurnakan
keseimbangan nutrisi.
Pakan yang diberikan harus memenuhi kebutuhan produksi telur. Untuk itu secara nutrisi
yang harus memenuhi semua yang dibutuhkan. Paling tidak ada 6 kelompok nutrisi yang harus
terpenuhi di dalam pakan ayam. Keenam kelompok nutrisi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Protein
Protein terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan sulfur. Protein ini
terbentuk lebih dari 20 jenis asam amino yang dirangkai oleh ikatan peptide. Fungsi protein
antara lain untuk membangun dan membentuk jaringan-jaringan tubuh (misalnya daging),
pembentukan dan perkembangan organ-organ tubuh serta pertumbuhan bulu. Protein juga
untuk keperluan produksi telur karena telur mengandung banyak protein. Protein telur juga
berasal dari tubuh ayam (Rasyaf, 2008).
2. Energy
Energi terdapat di semua bahan pakan, terutama bahan pakan biji- bijian dan
lemak. Jagung kuning, bekatul, bungkil kelapa, tepung ubi kayu, dan bungkil kedelai
mengandung energy. Jagung kuning merupakan salah satu andalan sumber energi. Net
energi digunakan untuk produksi telur dan pertumbuhan ayam (Rasyaf, 2008).
3. Vitamin
Vitamin dan mineral pengaruhnya besar sekali dalam untuk ayam Parent Stock.
26
Vitamin D dan Kalsium, misalnya, dibutuhkan dalam proses pembentukan kulit telur.
Vitamin yang dibutuhkan ayam pada masa awal adalah vitamin A,vitamin D,vitamin
E, vitamin K, tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin,biotin, kolin,Mdan
vitamin12. Untuk daerah tropis seperti di Indonesia direkomendasikan pada pula
vitamin C (Rasyaf,2008)
5. Lemak
6. Air
Biasanya ayam mengkonsumsi air sebanyak 2 - 2,5 gram air untuk setiap pakan yang
dikonsumsi selama masa awal dan pertumbuhan. Penyediaan air minum yang
bersih mutlak diberikan secara adlibitum.
Setelah masa awal (masa starter) pertumbuhan anak ayam berkurang. Organ-
organ tubuh telah terbentuk sesuai dengan fungsinya. Sehingga di masa remaja
kebutuhan protein berkurang. Hal inilah yang menyebabkan kandungan protein
27
ransum untuk ayam petelur masa remaja lebih rendah dari pada kadar protein ayam
petelur masa awal. Untuk amanya di Indonesia digunakan kandungan protein 15%
untuk masa remaja. Guna mendapatkan campuran ransum yang merata dan homogen,
harus dilakukan pencampuran dengan teknik yang benar. Pencampuran bahan baku
yang beragam ini dapat dilakukan secara mekanik dan manual. Secara mekanik dapat
dilakukan dengan mesin pengaduk atau disebut feed mixer, sedangkan
pengadukan secara manual dapat menggunakan sekop atau drum (Sudarmono,
2003).
Cacingan sebagai tanda tidak bersihnya ransum dan pakan yang digunakan. Cara untuk
mengatasinya adalah dengan pemberian obat cacing peroral (dicekoki melalui mulut)
atau dicampurkan melalui air minum (Rasyaf, 2008). Cara melakukan vaksin untuk
ayam muda atau anak ayam melalui tetes mata, sedangkan untuk ayam remaja dapat
disuntikan. Vaksin berguna memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu,
namun kekebalan tersebut dalam jangka waktu tertentu (Rasyaf, 2004).
28
Untuk menghindari kebisingan, penyebaran penyakit dan polusi bau, jarak
kandang harus cukup jauh dari pemukiman penduduk. Jarak kandang dengan pemukiman
minimal satu kali lebar kandang atau sekitar 6 meter. Kandang dengan tipe litter
pengelolaannya lebih mudah dan praktis, hemat tenaga dan waktu, lantai kandang relatif tahan
lama, lantai tidak mengakibatkan telapak kaki ayam terluka, dan mengeras serta litter
merupakan media yang baik untuk mencakar-cakar debu atau mandi debu yang memberikan
kenyamanan bagi ayam. Lokasi kandang dekat dengan sumber air tetapi tidak becek
serta sarana transportasi mudah (Suprijatna dkk., 2005).
Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan dua cara, cara pertama adalah
melalui tata laksana harian dan yang kedua melalui obat vaksin. Keduanya digunakan
bersama dan saling mendukung satu sama yang lain. Tata laksana. Pencegahan melalui tata
laksana harian pada prinsipnya adalah menciptakan suasana tenang, bersih, dan nyaman di
peternakan. Pencegahan penyakit virus dilakukan dengan cara vaksinasi(Rasyaf, 1992).
Vaksinasi adalah suatu tindakan dimana hewan dengan sengaja dimasuki gen
penyakit (disebut antigen) yang telah dilemahkan dengan tujuan untuk merangsang
pembentuk daya tahan atau daya kebal tubuh terhadap suatu penyakit, dan aman untuk tidak
menimbulkan penyakit. Kekebalan tubuh optimal bila vaksinasi diberikan pada kondisi
yang optimal (Rasyaf, 1992). Lamanya dan kuatnya reaksi vaksin dan kekebalan penyakit
yang diperoleh tergantung dari imunitas yang diperoleh pada saat vaksinasi mula- mula.
Jadi cara pemberian, persiapan dan hal- hal lain harus dilakukan dengan betul pada saat
vaksinasi pada pertama kali. Daya tahan tubuh ayam terhadap penyakit yang akan
diperoleh akan lebih baik bila ayam lebih sehat dan kuat kondisinya (Yahya, 1980).
2.6.1. Penyakit
Penyakit ini disebabkan oleh virus Tarpeia pulli. Gejala yang muncul bila ayam
terserang penyakit ini adalah ayam sulit bernafas, mata berair, tampak lesu, dan nafsu
makan menurun. Pencegahan dapat dilakukan dengan sanitasi kandang yang baik serta
melakukan vaksinasi dengan vaksin IB (Infectious Bronchitis) dengan jadwal yang
telah ditentukan (Yahya, 1980).
3. AI (Avian Infleunza)
4. Berak Kapur(Pullorum)
Pullorum adalah penyakit infeksi akut atau kronis yang disebabkan oleh kuman
Salmonella pullorum tanda-tanda serangan pada anak ayam adalah merunduk,
mengantuk, menggigil dan diare. Lutut membengkak, lemah dan pantat kotor
dengan bulu yang lengket. Tinja putih seperti kapur dan ada kalanya berwarna hijau.
Penularan melalui kontak langsung dnegan ayam yang sakit, peralatan, burung liar
dan limbah peternakan. Pengobatan dengan pemberian preparat sulfa dan antibiotik
(Akoso, 1993).
30
5. Snot (Coryza).
6. CRD (Ngorok)
Penyakit ini muncul bersama dengan coryza, sering muncul pada waktu
perubahan cuaca yang buruk seperti di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri
Mycoplasma gallisepticum. Pengobatan dengan pemberian antibiotik antara lain
spiramycin,tylosin (Rasyaf, 2008).
7. Kolera
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pasteurella cholera gallinarum. Penyakit ini
menular melalui pencemaran pakan atau air oleh lendir hidung dari ayam yang sakit,
kandang yang penuh dan sesak, kedinginan, kepayahan dan sanitasi lingkungan yang
kurang baik. Penyakit ini biasanya menyerang ayam umur 4 bulan ke atas. Gejala dari
ayam yang terserang adalah terjadi peradangan selapur lendir mata
disertai keluarnya kotoran. dengan memberikan antibiotik streptomysin,
kloramfenikol dan teramisin (Akoso, 1993).
2.6.2.Bioseriy
Bioscurity ini dilakukan saat memasuki area perusahaan dan kandang yaitu dengan
mandi dan masuk pada sower disinfektan yang sudah di sediakan. Kemudian saat masuk
kandang sepatu ganti dengan sepatu khusus kandang kemudian dicelupkan pada bak yang
sudah di isi dengan disinfektan dan bak yang berisi kalsit. Sanitasi adalah program yang
31
dijalankan di suatu kawasan peternakan yang bertujuan untuk menjaga terjadinya
perpindahan bibit penyakit menular sehingga ternak yang dipelihara terbebas dari infeksi
penyakit serta selalu dalam kondisi sehat (Fadilah, 2001)
Pada prinsipnya ayam akan tetap sehat jika total energi dan bahan nutrisi lain yang
dikonsumsi sesuai standar kebutuhan masing- masing strain. Monitoring yang ketat
terhadap tingkat konsumsi pakan setiap hari, secara tidak langsung peternak meningkatkan
daya tahan tubuh ayam menghadapi bibit penyakit yang ada. Lingkungan ayam yang
nyaman juga dapat mengurangi level stres pada ayam. Daya tahan tubuh ayam akan lebih.
Ada 10 jenis produk, yang merupakan bagian dari ruang lingkup pemasaran,
yakni : 1) Goods: barang-barang fisik, 2) Services: jasa/ pelayanan yang bersifat non fisik,
yang menyertai atau tidak menyertai produk barang fisik, 3) Experiences: pengalaman
kegiatan atau seseorang yang dapat dinikmati orang lain, 4) Events: kegiatan atau peristiwa
yang dibutuhkan oleh orang banyak, 5) Persons : keahlian atau ketenaran seseorang 6) Places
: tempat atau kota yang memiliki keunggulan, keunikan atau keindahan 7) Properties :
hak kepemilikan bisa berupa benda nyata (real estate) atau financial (saham dan obligasi)
8) Organizations : lembaga atau wadah yang dapat memberikan citra atau nilai jual dari
32
suatu produk, 9) Information : informasi yang dapat diproduksi dan dipasarkan (sekolah
dan surat kabar) 10) Ideas : gagasan yang menghasilkan produk yang dinikmati konsumen.
Kesepuluh jenis produk inilah yang merupakan ruang lingkup dari produk yang dikelola oleh
aktifitas pemasaran (Soekartawi, 1995). baik jika alam lingkungan yang kadar amoniak
rendah, tidak berdebu, cukup oksigen, temperatur dan kelembapan sesuai, dan tidak terlalu
padat (Abidin, 2004).
BAB III
33
diantaranya kondisi perusahaan dan struktur organisasi di perusahaan PT. AA
Pratama Agri Farm binlaka.
Data yang diperlukan harus akurat sehingga tercapai keyakinan akan suatu
kebenaran untuk memperoleh data-data yang relevan. Tehnik pengumpulan
datayang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Pengamatan (observasi)
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati langsung hal- hal
yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan magang.
2. Magang Kerja
3. Wawancara (Interview)
Proses untuk mendapatkan informasi dengan cara Tanya jawab secara langsung
dengan responden. Responden yang di wawancarai adalah manajer operasional, sataf
maupun anak kandang di perusahaan.
4. Pencatatan (Recording)
Proses pengumpulan data dengan cara mencatat setiap hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan magang di perusahaan.
5. Dokumentasi
34
dilakukan.
6. Studi Pustaka
Sumber data yang diperoleh berdasarkan sifat data yang dikumpulkan ada
dua jenis data yaitu:
1. Data primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara secara langsung
dari responden seperti manajer perusahaan dan observasi.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber.
Dalam kegiatan PKL, yang menjadi data sekunder adalah data yang diambil dari
buku, catatan yang diperoleh selama berada di perusahaan dan jurnal yang
berhubungan dengan kegiatan PKl
BAB IV
PKL
PT. AA Pratama Agri Farm berada di Dusun Binlaka, Desa Oeltua, Kecamatan
Taebenu, Kabupaten Kupang. Wilayah Desa Oeltua berada di dataran tinggi diatas
permukaan laut dengan ketinggian 324 m. Desa Oeltua memiliki luas wilayah 702.58
ha yang terdiri dari 5 Dusun, 9 Rw dan 23 RT. Secara Geografis wilayah Desa
Oeltua berbatasan langsung dengan Desa Baumata Kecamatan Taebenu.
35
4.2. Profil Desa
Desa : Oeltua
Kecamatan : Taebenu
Kabupaten : Kupang
Fasilitas yang terdapat di lokasi PT. AA Pratama Agri Farm terdiri dari 2
unit bangunan mess karyawan, 1 unit gudang pakan, 1 unit sumur bor, 1 unit lopo, 2 unit
kolam ikan, 1 unit sumur pembuangan bangkai ayam mati, 216 unit kandang yang terdiri
dari kandang postal (29 unit), kandang kelompok model panggung (61unit), kandang
kurung (11 unit), Kandang Individu model Batteray (40 unit), Kandang Individu
bertingkat (27 unit), kandang individu (59 unit).Selain beternak ayam, perusahaan juga
beternak itik dan kambing. Jumlah kandang untuk ternak kambing yaitu (1 unit )
kandang yang dibuat bersekat dengan jumlah 5 sekat sedangkan jumlah kandang untuk
ternak itik (1 unit).
Tenaga kerja yang ada pada kandang PT. AA. Agri Farm Pratama Binlaka terdiri dari
2 (dua) orang tenaga kerja tetap. Struktur organisasi di PT. AA Pratama Agri Farm
sebagai berikut.
36
Struktur organisasi di PT. AA Pratama Agri Farma Binlaka sebagai berikut:
PEMILIK
KARYAWAN KARYAWAN
Dalam PKL ada beberapa kegiatan yang rutin dilakukan pada kandang yaitu :
Pembersihan tempat pakan dan minum dilakukan pada pagi hari dan pada
sore hari sebelum pemberian pakan dan minum dilakukan. Pembersihan tempat
pakan dan minum dilakukan dengan cara mencuci tempat minum, dan
membersihkan sisa-sisa pakan yang ada pada wadah tempat pakan.
2. Sanitasi
3. Pengolahan Pakan
4. Pemberian Pakan
Dalam sehari pakan yang diberikan sebanyak 12kg, yang terdiri dari 6kg pada
pagi hari dan 6 kg pada sore hari. Ukuran pemberian pada ayam diberikan pada setiap
kandangnya sebanyak 2 genggaman tangan orang dewasa.
6. Penyiraman Tanaman
Pada tempat lokasi PKL terdepat beberpa jenis tanaman pertanian diantaranya
adalah: Pepaya, lombok, daun sup, pisang dan masih banyak lagi yang pada setiap
harinya disiram pada waktu sore hari yaitu jam 4 sore.
38
BAB V
HASILDANPEMBAHASAN
PT. AA. Agri Farm Pratama Binlaka sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di
39
bidang peternakan khususnya sebagai penyedia ayam taji, daging dan telur, juga
melakukan pemilihan/penyeleksian bibit baik betina maupun pejantan. Ada beberapa hal
yang benar- benar diperhatikan dalam pemilihan bibit yang dilakukan oleh perusahaan ini
yaitu; jenis ternak , umur ternak , bentuk tubuh ternak, dan kesehatan ternak.
Jenis ternak .- Jenis ternak yang biasa dipilih oleh PT. AA. Agri Farm Pratama Binlaka
adalah Peru. Ayam Peru merupakan salah satu jenis ayam aduan atau ayam petarung. jika
dibangdingkan dengan jenis ayam yang lainnya. Ayam Peru memiliki beberapa perbedaan
yang mendasar serta memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh jenis ayam lainnya.
Adapun keunggulan dari ayam Peru yaitu; ayam Peru sering digunakan untuk jenis adu
ayam taji atau pisau. Ketrampilan ayam untuk menyerang dan menggunakan senjata adalah
hal yang paling utama. Kekuatan dan ketahanan ayam Peru lebih baik dibanding dengan
ayam petarung lainnya. Ayam Peru memiliki kelincahan, kekuatan dan stamina yang kuat,
dan juga dapat bergerak dengan cepat dalam menghindar ataupun menyerang.
Sehingga banyak orang yang memakai jenis ini saat sabung ayam. Dengan demikian
budidaya ayam Peru menjadi peluang usaha yang sangat besar bagi PT. AA. Agri Farm
Pratama Binlaka. Umur ternak.- Umur ternak merupakan salah satu faktor yang sangat
penting dalam pemilihan indukan ayam petarung, sehingga dapat menghasilkan bibit
yang berkualitas. Umur ternak yang cocok untuk dijadikan indukan yaitu; untuk
pejantan dengan umur 1 sampai 2,5 tahun sedangkan untuk betina dengan umur 8-12 bulan.
Bentuk tubuh dan kesehatan ternak.- Bentuk tubuh dan kesehatan ternak merupakan
salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan dalam penentuan bibit ternak. Ternak
yang memiliki kualitas bagus dan sehat dapat dilihat dengan memperhatikan ciri-ciri fisik
seperti: sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan
mengkilap, Gesit dan memiliki gerakan lincah, Memiliki tubuh yang tegak dan gagah.
Dengan demikian bibit yang berkualitas dapat tumbuhan dan dikembangkan untuk
menghasilkan ayam taji yang berkualitas.
Pengadaan bibit pada PT. AA. Agri Farm Pratama Binlaka dilakukan sekali dalam satu
masa produksi dengan jumlah masing – masing ayam betina dan ayam pejantan adalah
2 ekor dan 1 ekor. Ternak bibit ini selanjutnya dikembangbiakan dengan menggunakan
40
sistem kawin tendes. Perusahaan ini memilih menggunakan sistem kawin tendes karena
sistem ini sangat efektif sesuai dengan kapasitas pejantan pada yang tersedia dimana
jumlah pejantan lebih sedikit dibandingkan jumlah betina. hal ini akan menyebabakan
produksi telur yang kemudian ditetaskan untuk pembibitan tetap maksimal.
5.1.2. Sistem Pemeliharaan
41
pada kandang tersebut.Berikut ini beberapa model kandang yang digunakan dalam usaha
ayam kampung adalah
1. Kandang Kelompok (Postal)
Kandang postal merupakan kandang tanpa halaman atau umbaran. Dimana aktivitas
ayam lebih banyak dihabiskan didalam kandang. Kandang postal yang digunakan dalam
usaha pemeliharaan ayam kampung ini yaitu kandang dibuat dengan lantai yang dilapisi
sekam padi sebagai litter agar dapat menyerap air. Bangunan kandang dibuat secara
permanen dengan dindingnya tembok. Dinding bagian depannyan dibuat menggunakan
kayu dengan diameter 3 cm berfungsi sebagai ventilasi atau keluarnya CO2 dan bau
ammonia yang dapat menggangu kesehatan ayam (Rasyaf, 2008). Atap kandang dibuat
menggunakan seng. Pembuatan kandang postal dikhususkan sebagai kandang kawin
bagi ayam. Dalam satu petak kandang ditempati oleh beberapa ekor ayam kampung
yaitu 4 ekor ayam betina dan 1 ekor ayam jantan. Didalam kandang dilengkapi
dengan tempat air minum, tempat pakan dan tempat bertelur bagi ayam betina.
2. Kandang Kelompok (Panggung)
Kandang kelompok model panggung berbentuk segi empat kotak-kotak seperti panggung
Dalam satu kotak bisa menampung 3-5 ekor ayam . Kandang dibuat model
panggung.
Alasnya terbuat dari kawat yang berlubang-lubang tujuannya agar kotoran ayam jatuh ke
kolong kandang sehingga lantai tetap kering dan bersih selain itu memudahkan
pekerja dalam membersihkan kotoran sehingga perusahaan tidak perlu membutuhkan
tenaga kerja lebih banyak. Kandang model ini didalam terdapat anak ayam betina dan
anak ayam jantan yang rata-rata umurnya sama yaitu 2-5 bulan dan tersedia tempat
penampung kotoran dibagian bawahnya, dinding kandang terbuat dari bilah bambu yang
berjarak sama yaitu 1 cm sehingga sirkulasi udara dalam kandang bisa terjamin. Tidak
beratap dikarenakan diletakan didalam rumah.
Kandang yang dibangun sudah dilengkapi dengan tempat makan berbentuk terbuat dari
pipa vc dan tempat minum. Dimana dengan adanya jenis kandang ini maka
akan memudahkan dalam pengontrolan, hemat tempat atau lahan, kerugianya
kanibalismenya tinggi, terjadi persaingan makanan.
42
3. Kandang Individu (Kandang Kurungan)
Pada peternakan usaha ayam kampung di PT. AA Pratama Agri Farm, kandang kurungan
merupakan sistem kandang yang dibuat dengan tujuan untuk proses penjemuran bagi ayam
jantan sesudah atau sebelum dimandikan, kandang kurung dibuat dari kawat besi dan
bambu, berbentuk kerucut.
air. Sedangkan pada sore hari ayam jantan dewasa diberikan jagung yang telah rebus.
Untuk menghemat biaya pakan, perusahan memanfaatkan batang pisang dan daun
kelor yang ditanam di sekitaran lingkungan kandang untuk dijadikan sebagai pakan
akternatif dengan cara di fermentasi. Hal ini dikarenakan kandungan protein dari batang
pisang dan daun kelor yang tingga sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pakan bagi
ayam. Pembuatan pakan fermentasi dengan menggunakan 40% pollard, 40 pakan ayam
petelur T 204, 10% jagung giling, 5% batang pisang yang dicincang halus dan 5% daun
kelor serta 2 tutup botol EM4 dan 2 sdm lalu dibiarkan selama 3 hari.
Dalam sehari pakan yang diberikan sebanyak 12 kg, yang terdiri dari 6kg pada pagi
hari dan 6kg pada sore hari. Ukuran pemberian pada ayam diberikan pada setiap
kandangnya sebanyak 2 genggaman tangan orang dewasa. Pemberian pakan ini biasanya
diberikan oleh pegawai perusahaan agar dapat mengatur pemberian pakan sesuai dengan
kebutuhan ternak. Dalam hal ini pegawai akan memberikan pakan pada masing-masing
ternak berdasarkan tempat makan masing-masing. Tujuan adalah agar penggunakan
pakan semkain efisien berdasarkan tingkat konsumsi masing-masing ternak. Frekuensi
44
pemberiannya pakan di perusahaan ini dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi jam 08.00
dan sore jam 04.00 dengan alasan bahwa tingkat stress dari ternak menurun pada pagi
dan sore hari sehingga tingkat konsumsi ternak meningkat. Sedangkan untuk pola
pemberianya diberikan secara sedikit demi sedikit dengan tujuan agar tidak terjadi
pembuangan makanan jika ternak tidak mengkonsumsi sampai habis.
2. Pemberian Air Minum
Air minum sangat diperlukan oleh ayam untuk memenuhi keperluan seluruh aktivitas
tubuh maupun faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi penggunaan pakan, dan
produksi telur (Sudarmono, 2003). Pembatasan pemberian air minum berdampak nyata
pada produksi telur.
Di PT. AA Pratama Agri Farm Binlaka , sumber air diperoleh dari air sumur sehingga
ketersediaan air melimpah. Pemberian air minum untuk ayam dilakukan secara ad
libitum dengan pengawasan yang baik, sehingga kebutuhan air minum ayam terpenuhi.
Sebelum dilakukan pemberian air minum, tempat minum selalu dibersihkan sehingga
tidak terinfeksi dari segala penyakit. Jumlah air minum yang diberikan setiap kali
pemberian berjumlah 0,5 (liter) per ekor/ hari . Selama PKL biasanya air minum yang
diberikan habis diminum oleh ayam, hal ini dikarenakan cuaca panas yang sangat
ekstrim yang memicu ayam mengkonsumsi air minum dengan jumlah yang banyak
akan tetapi pemberian air minum pada saat musim hujan dimana air tidak habis
diminum oleh ayam dikarenakan cuaca yang dingin.
5.1.5. Manejemen Limbah
Dalam mengelola usaha peternakan ayam banyak hal yang harus ditangani, dan salah
satu hal penting yang harus direncanakan sejak awal adalah cara menangani limbah ternak.
Perencanaan penanganan limbah secara baik, kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan, dapat dihindari. Misalnya, muncul berbagai macam penyakit ternak,
adanya protes masyarakat sekitar peternakan karena bau tidak enak, dan rusaknya sumber
daya air ataupun kondisi lingkungan yang memburuk akibat dari penumpukan limbah.
Limbah yang dihasilkan dari usaha peternakan ayam kampung di PT. AA Pratama
Agri Farm Binlaka diantaranya kotoran ayam, cangkang telur, dan bangkai ayam yang
telah mati. limbah yang dihasilkan berupa feses ayam diolah oleh perusahaan sebagai
45
bahan baku pembuatan pupuk bokasi maupun tepung sebagai pakan alternatif bagi ternak
kambing sedangkan limbah berupa cangkang telur dan bangkai ayam yang telah mati tidak
diolah akan tetapi dibuang pada sumur pembuangan.
1. Pembuatan Pupuk Bokasi
Feses ayam memiliki kemampuan menyediakan nutrisi untuk tanaman dan juga
memperbaiki kualitas tanah bila diterapkan dengan bijak, karena kandungan bahan
organiknya diantaranya N 5%, P 3,9%, dan K 2,4%. (Kopec et al. 2016). Kandungan
bahan organik yang tinggi dapat dikombinasikan dengan nutrisi yang tersedia untuk
pertumbuhan tanaman (Agbede et al. 2008) disamping itu untuk menekan biaya
pembelian pupuk maka feses ayam dapat diolah untuk dijadikan pupuk.
Usaha peternakan ayam kampung di PT. AA Pratama Agri Farm Binlaka, mengelola
limbah kotoran ayam yang dikumpulkan setiap hari kemudian ditampung dan selanjutnya
diolah untuk dijadikan sebagai bahan pembuatan pupuk bokasi dengan metode
pengomposan. Selama pelaksanaan PKL, pupuk bokasi yang dibuat menggunakan bahan-
bahan berupa campuran feses ayam, sekam, pollar, EM4, gula, air dan cromolena.
Yang kemudian difermentasi selama 7 hari. Pupuk bokasi yang telah jadi kemudian
diaplikasikan ketanaman yang ditanam disekitaran lingkungan kandang.
2. Pembuatan Tepung Feses Ayam
Pada Usaha peternakan ayam kampung di PT. AA Pratama Agri Farm Binlaka
feses ayam diolah untuk dapat dimanfaatkan sebagai suplemen pakan untuk ternak
ruminansia karena kandungan protein, mineral dan energinya relatif tinggi (PintoRuiz et
al. 2012). Kandungan protein dari feses ayam yang tinggi dapat dimanfaatkan sebagai
sumber energy bagi ruminansia. Sebagian besar feses ayam mengandung sekitar 25%
bahan kering dan sekitar setengahnya berasal dari asam urat, sehingga dapat digunakan
secara efisien oleh mikroba rumen untuk menghasilkan protein. Feses ayam yang
dikumpulkan setiap hari, dijemur hingga kering lalu digiling menggunakan mesin
penggiling hingga halus, kemudian selanjutnya siap digunakan sebagai pakan bagi ternak
kambing yang dipelihara di PT. AA Pratama Agri Farm Binlaka.
3. Penanganan Limbah Bangkai Ayam
Pada usaha peternakan ayam kampung di PT. AA Pratama Agri Farm Binlaka.
46
Penanganan bangkai ayam yang telah mati dilakukan secara baik. Dimana ayam yang
telah mati dibuang pada sumur pembuangan yang disediakan oleh perusahaan tujuannya
untuk meminimalisisir bau dari bangkai dan juga mencegah timbulnya penyakit yang
dapat menyerang ternak ayam dan juga manusia. jarak sumur dari lokasih perkandangan
yaitu 400 meter dari lokasih perkandangan. Sumur yang dibangun memiliki diameter 1,5
meter dengan kedalaman ± 10 meter.
5.1.6. Manejemen Kesehatan
Manajemen kesehatan merupakan salah satu faktor penting yang harus
diperhatikan dan dilaksanakan secara tepat. Karena apabila tidak dilaksanakan dengan
baik maka kesehatan ternak akan terganggu dan menimbulkan kerugian yang cukup besar.
. Penyakit yang sering menyerang ternak ayam PT AA. Pratama Agri Farma Binlaka
selama PKL berlangsung antara lain :
1. Jenis Penyakit Yang Menyerang Ternak Ayam
Penyakit merupakan salah satu faktor yang menjadi hambatan perusahaan dalam
mengembangkan usahanya. Penyakit yang muncul disebabkan oleh virus, bakteri dan
parasit. Apabila kondisi atau daya tahan tubuh ayam melemah , maka akan mudah sekali
terserang penyakit. Cuaca yang buruk dan curah hujan yang tinggi menjadikan kelembaban
tinggi dan memicu munculnya virus dan bakteri pembawa penyakit. Penyakit Yang Sering
Menyerang Ternak Ayam Di PT. AA Pratama Agri Farm Binlaka adalah
1. Newcastle Disease (ND/tetelo)
Penyakit ND yang disebabkan oleh virus Paramyxo yang menyebabkan gangguan
pada saraf pernapasan ternak ayam. Gejala yang nampak pada ayam yang terinfeksi ND
antara lain ; Gangguan pernapasan berupa batuk, bersin dan ngorok waktu bernapas,
Ayam tampak lesu , Napsu makan menurun, Mencret, kotoran encer agak kehijaun,
Sayap turun, otot tubuh gemetar, kelumpuhan hingga gangguan saraf yang dapat
menyebabkan kejang-kejang. Tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit
yaitu dilakukan vaksinisasi. Vaksin yang digunakan yaitu vaksin ND yang diperoleh dari
toko peternakan. Untuk biosekuriti sendiri dengan memisahkan ayam yang terserang
penyakit ke kandang isolasi, pembersihan kandang dan dilakukan penyemprotan
disinfectant
47
2. Kolera (Berak Hijau)
Biasanya penyakit ini menyerang ayam pada saat musim penghujan, kondis lain
seperti kandang yang kurang bersih akibat lembab. Gejala penyakit ini biasanya antara
lain ; Mengeluarkan kotoran berwarna hijauh, Kadang-kadang terjadi kelumpuhan akibat
pembengkakan pada daerah lutut, Napsu makan menurun, Mulut keluar cairan. Tindakan
yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengobati penyakit yaitu pemberian Tetra-
chlor dan Trimezin-S dalam bentuk bubuk maupun tablet. Pemberiannya dilakukan
dengan mencampur kedalam air minum ayam. Selain itu ayam yang terserang penyakit
ini dilakukan Penyuntikan Medoksy-L. Untuk biosekuriti sendiri dengan memisahkan
ayam yang terserang penyakit ke kandang isolasi dan dilakukan pembersihan kandang
dengan pengantian litter agar lantai kandang tetap kering dan penyemprotan disinfectant
3. Cacar
Penyakit cacar adalah penyakit yang disebabkan virus dengan pembentukan kutil-
kutil pada kulit sekitar kepala. Dengan gejala penyakit yang nampak pada bagian yang
tidak berbulu yaitu ; Berbentuk luka atau kutil, Napsu makan hilang dan Pertumbuhan
menurun. Tindakan yang bisa dilakukan untuk menangani ayam yang terserang penyakit
ini adalah melakukan pengobatan yakni berupa pembersihan kutil-kutil dengan gunting
dan obati atau olesi yodium tintur dan memisahkan ayam yang sakit ke kendang
isolasi dan sanitasi kendang.
4. Berak Kapur (Pollorum)
Berak kapur disebabkan oleh bakteri salmonella pullorum. Gejala yang timbul akibat
penyakit ini antara lain; napsu makan menurun, mata menutup, sayap terkulai, badan
anak ayam jadi menunduk, bulu dubur melekat dengan yang lain dan kotoran encer dan
bercampur butiran-butiran putih kapur. Tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah
dan mengobati penyakit yaitu dengan pemberian pemberian Tetra-chlor dan Trimezin-S
dalam bentuk bubuk maupun tablet. Pemberiannya dilakukan dengan mencampur
kedalam air minum ayam. Selain itu ayam yang terserang penyakit ini dilakukan
Penyuntikan Medoksy-L. Untuk biosekuriti sendiri dengan memisahkan ayam yang
terserang penyakit ke kandang isolasi dan dilakukan pembersihan kandang dengan
pengantian litter agar lantai kandang tetap kering dan penyemprotan disinfectant
48
5. Kutu Ayam
Penyakit ini termaksut ektoparasit. Parasite ini bila menyerang ayam dengan cara
mengisap dara ayam dan dapat membuat ayam tidak aman dalam hal nafsu makan dan
minum sehingga membuat produktifitas ayam menjadi terganggu. Pencegahan yang di
lakukan yakni penyemprotan disinfectant pada ayam, kandang ayam dan sekitar kandang.
6. Ngorok
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri mycoplasma galisepticum. Biasanya menyerang
ayam pada usia 4-9 minggu. Penularan terjadi dapat melalui kontak langsung, tempat
makan dan minum, petugas kandang dan ayam yang telah terinfeksi. Gejala yang muncul
bila ayam terinfeksi penyakit ini antra lain : ayam nggorok, keluar cairan dari lubang
hidung, ayam suka mengeleng-gelengkan kepalanya, tinja cair dan berwarna putih.
Beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit antara lain: dilakukan
Penyuntikan Medoksy-L dan pemberian antibiotik herbal berupa kunyit, jahe, temulawak
dan sereh merah yang diparut hingga halus lalu dicampurkan kedalam air minum. Untuk
biosekuriti sendiri dengan memisahkan ayam yang terserang penyakit ke kandang
isolasi dan dilakukan pembersihan kandang dan penyemprotan disinfectant.
7. Snot (Coryza)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri haemophilus gallinarum. Penyakit ini
biasanya menyerang ayam akibat adanya perubahan musim yang terjadi.
Perubahan musim biasanya mempengaruhi kesehatan ayam. Snot bersifat kronis,
biasanya berlangsung antra 1-3 bulan. Gejalah yang Nampak pada ayam yang
terserang penyakit Snot antara lain : Ayam terlihat mengantuk dan sayapnya turun,
keluar lender dari hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khas. Muka dan
mata bengkak akibat pembengkakan sinus infra orbital. Terdapat kerak di hidung,
Napsu makan menurun sehingga tambolok kosong jika diraba,, Ayam mengorok
dan sukar bernapas dan Pertumbuhan menjadi lambat. Tindakan yang biasa
dilakukan untuk mencegah dan mengobati penyakit yaitu dengan mengoleskan
bawang putih yang di parut dan diolesi ke mata, pemberian garam dalam air minum
dan pencucian muka menggunakan air garam, pemberia obat berupa tablet tetra chlor
atau serbuk tetra chlor yang di camur ke dalam air minum dan Penyuntikan
49
menggunakan obat Medoksy-L. Untuk biosekuriti sendiri dengan memisahkan
ayam yang terserang penyakit ke kandang isolasi dan dilakukan pembersihan
kandang dengan pengantian litter agar lantai kandang tetap kering dan juga
penyemprotan disinfectant
8. Stres
Stres adalah kondisi tubuh yang mengalami gangguan hormonal secara temporer.
Adanya stres pada ayam dapat mempermudah kemungkinan terkena penyakit menular.
Akibat-akibat yang timbul bila stres diantaranya dehidrasi sebagai akibat pembakaran
dalam tubuh yang meningkat, menyebabkan air serta garam mineral (elektrolit) tubuh
banyak terbuang.Tindakan ang dilakukan dalam mencegah dan mengobati ayam yang
terkena penyakit ini adalah pemberian vita stress yang di campurkan pada air minum
ayam. Vitamin B Kompleks untuk mencegah kekurangan vitamin yang dilakukan
dengan penyuntikan dibagian dada. Selain itu, kandang dijaga supaya selalu
dalam keadaan tenang dan menghindari suara gaduh yang dapat menimbulkan stres
pada ayam.
2. Kegiatan Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
Didalam manajemen kesehatan terdapat 2 hal penting yaitu meliputi biosecurity
dan pengobatan atau vaksinasi. Kegiatan dalam melakukan pencegahan dan
pengendalian penyakit yang diterapkan di PT. Aa Pratama Agri Farm Binlaka
diantaranya yaitu :
1. Kegiatan Biosecurty Kandang
Kegiatan Biosecurty kandang yang dilakukan PT. AA Pratama Agri Farm Binlaka
yaitu diantaranya ; Membersihkan tempat minum dan tempat makan dengan cara dilap
dengan kain menggunakan air bersih sebelum pakan dan air minum diberikan,
pembersihan debuh yang berserakan dilantai kandang setiap pagi dan sore hari,
penggantian litter yang telah basah dan lembab dan digantikan menggunakan liter yang
masih baru dan layak, pembersihan feses pada kandang battray dan kandang panggung
setiap pagi, pemindahkan ayam yang sakit kekandang isolasi dengan tujuan agar
penyakit tersebut tidak cepat menular ke ayam yang lebih sehat, ketika ada ayam yang
mati di dalam kandang, maka segera ayam tersebut keluarkan dari kandang, dan
50
kemudian dibuang ke sumur pembuangan untuk menghindari penularan penyakit dari
ayam yang mati tersebut maka harus segera membuang ayam yang mati
secara langsung. Pembersihan lingkungan kandang dilakukan secara berkala dan
penyemprotan kandang dengan disinfectant menggunakan neo-antisep dan baiklin.
Penyemprotan ini dilakukan seminggu sekali.
2. Vaksinasi
Vaksinasi dilakukan untuk mencegah penyakit viral atau yang disebabkan oleh virus.
Pada vaksinasi dilakukan secara berkala berdasarkan umur ayam dan vaksinasi
dan dilakukan dengan memperhatikan takaran dan porsi yang disesuaikan dengan umur
ayam yang di inginkan. Pada PT. AA Pratama Agri Farm Binlaka biasanya vaksinasi
dilakukan oleh pegawai di PT. AA. Agri Farm Pratama Binlaka. Vaksin ini
dilakukan 2-3 kali dalam sebulan menggunakan tipe kill/mati dilakukan dengan
suntik/injeksi. Jenis vaksin yang biasa digunakan adalah vaksin ND yang diperoleh dari
toko peternakan.
3. Perawatan
Perawatan merupakan salah satu unsur yang sangat penting untuk
meningkatkan kualitas ternak. Jenis-jenis perawatan yang biasa dilakukan oleh PT. AA.
Agri Farm Pratama Binlaka yaitu; dengan memperhatikan pemberian pakan yang teratur
dan pemberian air minum secara adlibitum, memandikan ternak secara rutin setiap
minggu dan melakukan penjemuran beberapa jam setiap hari khususnya untuk ayam
pejantan yang disiapkan untuk dijadikan ayam petarung, penjemuran ini bertujuan
agar melatih atau mempertajam kuku dari ternak. Hal ini tentunya dapat meningkatkan
kualitas ayam petarung yang dihasilkan. Selain itu ayam jantan dewasa yang disiapkan
untuk tarung diberikan Vitamin V-22 dalam bentuk tablet , dengan tujuan untuk
menambah stamina dan membuat tubuh lebih kuat. Pemberian vitamin ini diberikan
langsung melalui paruh ayam..
51
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kegiatan PKL yang dilaksanakan di PT. AA. Agri Farm Pratama dengan
judul “ Manajemen Pemeliharaan Ayam Kampung Di Usaha Peternakan PT. AA.
Pratama Agrifarm” dapat diambil kesimpulan bahwa: PT. AA. Agri Farm Pratama
Binlaka sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang peternakan khususnya
penyedia ayam kampung sebagai taji, daging dan telur
52
Manajemen perkandangan sangat baik, karena sudah disesuaikan dengan umur
dan jenis ayam yang dipelihara.
Manajemen pakan yang diterapkan sangat baik, karena pemberian pakan telah
efisien berdasarkan tingkat konsumsi masing-masing ternak dan kebutuhannya
Program Pencegahan dan pengobatan penyakit telah dilakukan dengan baik
sesuai jenis penyakit, umur dan jenis ayam
PT. AA. Agri Farm Pratama mengalami keuntungan dimana semua biaya
yang dikeluarkan tertutupi oleh penerimaan yang dihasilkan.
Modal yang didapatkan dari modal sendiri yaitu dari pemilik PT. AA. Agri
Farm Pratama sendiri. Maka perusahan ini layak dipertahankan dan
dikembangkan melalui inovasi yang baru.\
6.2. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka disarankan bagi perusahan dan fakultas
53
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah,N., 2005, Virgi Coconut Oil Minyak Penakluk Aneka Penyakit, Penerbit Agro Media
Pustaka, Jakarta
Fakultas Peternakan UGM. Ayam Lokal Indonesia dari plasma Nutfah Menuju Ketahanan
Pangan. Editor: Sidadolog, J.H.P. 2009.CV. Bawah Sadar. Yogyakarta.
Iskandar, S. 2010. Usaha Tani Ayam Kampung Editora: Kateren, P. P., Supiyana. S.,
Sudarman. D. Balai Penelitian ternak ciawi, Bogor. Nuraso. 2010. Ayam Kampung Pedaging
Hari Per Hari. Penebaran swadaya. Jakarta.
Pramuyati. 2009. Peningkatan produktivitas ayam buras melalui pendekatan sistem usaha tani
pada peternakan kecil. Majalah Ilmu dan peternakan . Balai penelitian Peternakan Balai
penelitian Peternakan. Pusat Penelitian dan pengembangan peternak,
Suharyanto, A. A. 2007 . Panen Ayam Kampung dalam 7 minggu Bebas flu burung.Penebar
Swadaya. Jakarta.
Sudaryani dan Samosir, 1997. Mengatasi Permasalahan Beternak Ayam. Penebar Swadaya,
Jakarta.
55
Suprijatna, E,. Atmomarsono, dan U. Kartasudjana, R. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. PT
Penebaran Swadaya. Jakarta
Wahju. 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press.
Zakaria, S. 2004. Performans ayam buras fasedara yang dipelihara secara intensif daan
semiintensif dengan tingkat kepadatan kedatangan yang berbeda Bulletin Nutrisi dan
makanan Ternak 5(1):41-45.
LAMPIRAN
DEPERTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NUSA CENDANA FAKULTAS
PETERNAKAN
Kabupaten Kupang.
Tanda
Waktu Tangan
Pelaksanaan Penanggun
03/10/2021 Jam 07.00 sd Hadir
gjawal
57
Pembersihan kandang 07.30 sd 08.00
04/10/2021
Penyiapan pakan dan mencampur pakan 07.30 sd 08.00
58
Pemberian air minum 16.30 sd 17.00
Hadir
Pemberian air minum 09.00 sd 10.30
59
Menyiapkan dan mencampur pakan 13.40 sd 14.30
60
Siram tanaman 16.30 sd 17.00
ayam
61
13/10/2021 Pembersihan kandang 07.00 sd 07.30
Hadir
Pemberian air minum 09.30 sd 10.30
62
Menyiapkan pakan pencampuan 13.40 sd 14.00
63
Absen dan pulang 17.00 sd 17.30
64
Pemberian pakan 08.30 sd 09.30
Hadir
Pemotongan,cincang batang pisang 10.00 sd 12.00
65
Menyiapkan dan pencampuran pakan 13.40 sd 14.00
Hadir
Pemotongan, cincang batang pisang 10.30 sd 12.00
66
25/10/2021 Pembersihan kandang 07.00 sd 07.30
67
Potong, cincang batang pisang 09.30 sd 12.00 Hadir
Hadir
membuat antibiotic air minum berupa kunyit 09.30 sd 10.30
68
Siram tanaman 16.00 sd 17.00
Hadir
Pemberian air minum 09.30 sd 10.30
Hadir
Isterahat siang 12.00 sd 13.40
69
Hadir
Pemberian pakan pada ayam 08.00 sd 09.30
70
pemotongqn, cincang batang pisang 10.30 sd 12.00 Hadir
Hadir
Membuat antibiotic air minum berupaka kunyit 09.30 sd 10.30
71
FOTO KEGIATAN PKL
72
Gambar 5. Proses penyemprotan Gambar 6. Proses memotong batang pisang untuk
desinfektan pada kandang Di campur pada pakan ayam
73
74