Makalah Kelompok 4 MANAJEMEN RISIKO
Makalah Kelompok 4 MANAJEMEN RISIKO
Makalah Kelompok 4 MANAJEMEN RISIKO
DOSEN PENGAMPU :
PRODI AKUNTANSI
TA. 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Manajemen Risiko
yang berjudul “Identifikasi dan Pengukuran Risiko”. Serta tidak lupa pula kami panjatkan
kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad SAW karena beliau lah yang telah
menghantarkan kita semua ke kehidupan seperti sekarang ini.
Dengan Makalah Manajemen Risiko ini, Kami mengharapkan agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak baik yang Menyusun, yang memanfaatkan maupun bagi
pembaca. Karena penyusunan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Risiko, Maka kami mengharapkan agar makalah ini dapat memberikan nilai yang
memuaskan. Kami juga menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................…..............2
1.4 Manfaat..................................................................................…..............2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
3.1 Kesimpulan.............................................................................................17
3.2 Saran........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
Risiko merupakan bagian dari kehidupan kerja individual maupun organisasi. Berbagai
macam risiko, seperti risiko kebakaran, tertabrak kendaraan lain di jalan, risiko terkena banjir
di musim hujan dan sebagainya, dapat menyebabkan kita menanggung kerugian jika risiko-
risiko tersebut tidak kita antisipasi dari awal. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian
atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Risiko berhubungan dengan ketidak pastian ini terjadi karena kurang atau tidak
tersedianya cukup informasi tentang apa yang terjadi. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain)
dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Dalam beberapa tahun terakhir, manajemen
risiko menjadi trend utama baik dalam perbincangan, praktik, maupun pelatihan kerja. Hal ini
secara konkret menunjukkan pentingnya manajemen risiko dalam bisnis pada masa kini.
Setelah kita mengidentifikasi risiko maka Tindakan selanjutnya adalah mengukur risiko.
Dengan mengukur risiko kitab isa mengetahui seberapa besar risiko itu. Hal ini penting,
karena sebelum kita menentukan sikap untuk mengendalikan risiko terlebih dahulu kita
mengetahui kadar risiko tersebut, hal inilah yang mendorong penulis untuk mengangkat
bagaimana cara mengukur risiko dengan mudah.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu:
1.4 Manfaat
1. Sebagai media belajar dan tambahan wawasan bagi penulis.
2. Memberikan informasi bagi pembaca
3. Dapat memahami atau menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh.
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh : Kas merupakan salah satu rekening di neraca, risiko yang bisa
muncul atau melibatkan kas misalnya pencurian kas, penyelewengan kas, dll
C) Analisis kontrak.
Pengukuran risiko adalah usaha untuk mengetahui besar/kecilnya risiko yang akan
terjadi. Hal ini dilakukan untuk melihat tinggi rendahnya risiko yang dihadapi perusahaan,
kemudian bisa melihat dampak dari risiko terhadap kinerja perusahaan sekaligus bisa
melakukan prioritisasi risiko, risiko yang mana yang paling relevan.
Hal ini dilakukan untuk menentukan relative pentingnya risiko, untuk memperoleh
informasi yang akan menolong untuk menetapkan kombinasi peralatan manajemen risiko
yang cocok untuk menanganinya. Dimensi (bagian) yang harus diukur :
1. Frekuensi atau jumlah kejadian yang akan terjadi. Besarnya kemungkinan
kejadian artinya berapa besar kemungkinan suatu peristiwa event yang
kejadiannya menimbulkan LOSS atau penyebab langsung kerugian yang dapat
menimbulkan risiko dapat terjadi dalam suatu periode.
2. Keparahan dari kerugian itu, Besarnya kerugian bila suatu risiko terjadi, artinya
berapa besar kerugian yang diderita bila suatu risiko terjadi. Jadi dalam hal ini
tingkat kegawatan atau keparahan dari kerugian-kerugian tersebut, sampau
seberapa besar pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan, terutama finansialnya.
Dari hasil pengukuran yang mencakup dua dimensi (bagian) tersebut paling tidak diketahui :
Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan dimensi (bagian) pengukuran
tersebut, antara lain :
Tujuan evaluasi risiko adalah memahami risiko dengan lebih baik. Jika kita
memahami risiko dengan lebih baik, maka risiko akan lebih mudah dikendalikan.
Contoh :
Diukur berdasarkan seberapa besar nilai eksposur (objek yang rentan terhadap
risiko) berfluktuasi (tidak tetap). Ukuran yang umum adalah standar deviasi
(penyimpangan). Semakin besar standar deviasi suatu eksposur, semakin berfluktuasi
(tidak tetap) nilai eksposur tersebut, yang berarti semakin berisiko eksposur atau asset
tersebut.
Risiko diukur berdasarkan kerugian maksimum yang bisa terjadi pada suatu
asset atau investasi selama periode tertentu, dengan tingkat keyakinan (level of
confidence) tertentu. Untuk mengukur risiko dengan pendekatan VAR, diperlukan
data standar deviasi dan skor Z dari tabel distribusi normal. Contoh : diketahui standar
deviasi dari suatu asset bernilai Rp. 1 Juta adalah 2,4%. Pada tingkat keyakinan 95%,
skor Z-nya adalah 1,645. Maka besarnya risiko (dalam nilai Z) adalah 0,024 x 1,645 =
0,040. Jika nilai Z tersebut dikembalikan ke nilai awalnya menjadi 0,040 x Rp. Juta =
Rp. 40 Ribu.
a. Almost nil (hampir nihil atau tidak ada). b. Slight (sedikit hampir tidak ada)
Dari hasil pengukuran risiko tersebut maka kerugian yang menimpa seseorang
atau perusahaan dapat dikategorikan dengan skala sebagai berikut :
Pada setiap kejadian yang merugikan, biasanya ada dampak yang langsung
dan dampak yang tidak langsung. Untuk mengukur kerugian langsung yang
ditimbulkan oleh suatu kejadian yang merugikan ada beberapa konsep yang dapat
digunakan, yaitu anataranya nilai perolehan. Selanjutnya untuk mengukur kerugian
tidak langsung antara lain adanya tambahan misalnya berupa biaya sewa dan
berkurangnya pendapatan.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Pengukuran risiko adalah usaha untuk mengetahui besar/kecilnya risiko yang akan
terjadi. Dimensi yang harus diukur : Frekuensi atau jumlah kejadian yang akan terjadi,
besarnya kemungkinan kejadian artinya berapa besar kemungkinan suatu perihal yang dapat
menimbulkan risiko dapat terjadi dalam suatu periode dan keparahan dari kerugian itu.
Besarnya kerugian bila suatu risiko terjadi, artinya berapa besar kerugian yang diderita bila
suatu risiko terjadi. Jadi dalam hal ini tingkat kegawatan (reverity) atau keparahan dari
kerugian-kerugian tersebut, sampai seberapa besar pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan,
terutama kondisi finanansialnya.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/publication/358138081_Identifikasi_dan_Pengukuran_Resiko
https://www.kompasiana.com/hesti79253/5fcfdb9e8ede4830316582c3/identifikasi-dan-pengukuran-
resiko
http://agungfaris.wordpress.com/2012/10/23/pengukuran-resiko/
http://anaksholeh10.blogspot.com/2013/10/makalah-pengelolaan-dan-pengukuran.html
https://www.academia.edu/32418597/
MANAJEMEN_RISIKO_Identifikasi_dan_Pengukuran_Resiko_