Modul Ajar Bab III
Modul Ajar Bab III
Modul Ajar Bab III
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : .....................................
Instansi : SMP …………………
Tahun Penyusunan : Tahun 2022
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Fase / Kelas : D / VII
Tema 03 : Potensi Ekonomi Lingkungan
Materi : Potensi Sumber Daya Alam
Elemen : a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup
pembelajaran
Keruangan dan konektivitas antar ruang dan
waktu: materi ini berkaitan dengan
pemahaman terhadap kondisi sosial dan
lingkungan alam serta kesejarahan dalam
konteks lokal dan nasional. Materi ini juga
terkait dengan pembelajaran tentang kondisi
geografis Indonesia dan pengaruhnya
terhadap aktivitas sosial, ekonomi.
Perkembangan masyarakat Indonesia dari
masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di
Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi
sosial, dan dinamika sosial; materi ini
berkaitan dengan pembentukan identitas diri,
merefleksikan keberadaan diri di tengah
keberagaman dan kelompok yang berbeda-
beda
Kegiatan manusia dalam memenuhi
kebutuhannya: materi ini berkaitan tentang
peran diri, masyarakat serta negara dalam
memenuhi kebutuhan bersama. Peserta didik
menganalisis sejarah manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
b) Elemen keterampilan proses
Siswa melakukan berbagai kegiatan yang
mendukung tercapainya keterampilan proses
yang dibutuhkan untuk mempelajari dan
menyelesaikan pembelajaran IPS kelas 7
antara lain: mengamati, menginvestigasi/
menyelidiki, menganalisis, merencanakan,
menggambar, berdiskusi, menceritakan,
membuat laporan tertulis sederhana, dan
mempresentasikan.
Memahami cara masyarakat bekerja untuk
B. KOMPETENSI AWAL
Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, Bernalar kritis dan
kreatif.
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin
F. MODEL PEMBELAJARAN
KOMPNEN INTI
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Pemahaman kepada siswa setiap daerah memiliki bentang alam yang memengaruhi
potensi sumber daya alam.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru dan peserta didik menyampaikan salam dan berdoa.
2. Guru melakukan presensi kehadiran.
3. Apersepsi : peserta didik melihat tayangan video tentang potensi sumber daya Indonesia.
Guru dapat menambahkan variasi gambar dari internet, guru menceritakan kepada peserta
didik atau melalui kegiatan tanya jawab. Guru dapat memilih kegiatan yang sesuai
dengan kondisi sekolah dan peserta didik. Peserta didik difasilitasi guru mengaitkan
video dengan bagaimana sumber daya ekonomi dapat memengaruhi sejarah masa lalu,
kegiatan ekonomi serta status dan diferensiasi sosial di masyarakat. Guru melanjutkan
dengan memberikan motivasi terkait langkah menjaga kelestarian sumber daya alam
Indonesia.
4. Siswa dibantu guru menyimak gambaran tema dan tujuan pembelajaran dalam tema 3
Kegiatan Inti
1. Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah
a. Guru menjelaskan tentang gambar masyarakat pesisir pada awal tema untuk
mengidentiikasi bentang alam yang ada di sekitar rumahnya. Kegiatan orientasi dapat
dilakukan dengan aktivitas individu seperti di bawah ini.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada siswa setiap daerah
memiliki bentang alam yang memengaruhi potensi sumber daya alam. Proses saling
tukar hasil temuan peserta didik dapat dilakukan dalam waktu singkat, kemudian guru
melakukan tanya jawab dengan siswa terkait hasil identiikasi. Secara interaktif guru
Penutup
1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis
2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Sikap
Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab?
Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu?
Inspirasi dari pembelajaran tentang potensi sumber daya alam adalah
Pengetahuan
Apakah aku sudah mampu mengidentiikasi potensi sumber daya alam di sekitar?
Bagaimana potensi alam tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal?
Bagaimana agar potensi alam tersebut dapat digunakan dan tetap lestari?
Keterampilan
Apakah aku sudah berhasil membuat infograis/mind map/ timeline peristiwa tentang
potensi sumber ydaa alam
3. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong siswa mempelajari lebih lanjut dan informasi
pembelajaran berikutnya tentang potensi sumber daya alam
5. Doa dan penutup.
F. REFLEKSI
Setelah membaca materi mengenai potensi sumber daya alam, kita dapat mengetahui
bahwa Sumber daya alam merupakan segala sesuatu yang terdapat di permukaan bumi serta
dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Berdasarkan
kelestariannya, sumber daya alam dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sumber daya alam
yang dapat diperbarui (renewable resources) dan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui (non renewable resource).
Sumber daya alam yang dapat diperbarui misalnya tanah, air, dan hutan. Sedangkan
sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui misalnya gas, minyak bumi, timah, dan batu
bara. Berikut ini merupakan potensi sumber daya alam di Indonesia yang dibagi menjadi
tiga, yaitu sumber daya alam hutan, sumber daya alam tambang, dan sumber daya alam
kemaritiman.
Apakah aku sudah mampu mengidentiikasi potensi sumber daya alam di sekitar?
Bagaimana potensi alam tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal?
Bagaimana agar potensi alam tersebut dapat digunakan dan tetap lestari?
F. ASESMEN / PENILAIAN
dst
Guru mata pelajaran dan guru BK merangkum catatan jurnal perkembangan sikap
spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkannya kepada wali kelas
untuk diolah lebih lanjut
Berikut merupakan contoh jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap
sosial oleh wali kelas.
Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam
penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel
yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk
menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal
penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel:
Contoh Jurnal Penilaian Sikap
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran: 2022/2023
Skala
No Pernyataan
1 2 3 4
Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya
Skala
No Pernyataan
1 2 3 4
4 .....................................
Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat
digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan.
pembelajaran.
1. Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan
ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis:
Kisi-kisi Tes Tertulis
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS
Butir soal:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan potensi sumber daya manusia?
2. Bagaimana pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia apakah sudah dilakukan
secara maksimal?
Pemberian skor Tes Tertulis
No.
Kunci Jawaban Skor
Soal
2. Tes Lisan
Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta didik
yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini bertujuan
untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan kemampuan
berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.
pertanyaan pada tes lisan:
Apakah aku sudah mampu mengidentiikasi potensi sumber daya alam di sekitar?
Bagaimana potensi alam tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal?
Bagaimana agar potensi alam tersebut dapat digunakan dan tetap lestari?
3. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan kompetensi
yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh pedoman
penskorannya.
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran: 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS
Kompetensi Teknik
Materi Indikator
Dasar Penilaian
tetap lestari?
Langkah kerja:
3 Bagaimana potensi alam tersebut dapat dimanfaatkan 0-3
1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4.
secara maksimal?
2. Menggambar peristiwa tentang potensi sumber
4 Keruntutan
daya alam. bahasa 0-2
3. Mencantumkan komponen peristiwa tentang
Total Skor Maksimum 10
potensi sumber daya alam pada gambar yang di
buat.
4. Memberikan warna pada kenampakan objek
3. Penilaian Keterampilan
yang di gambar pada peristiwa tentang potensi
a) Pengertiansumber
Penilaian
dayaKeterampilan
alam.
Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam
Membuat laporan 3 = Memenuhi 3 kriteria
menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu sesuai
dengan indikator pencapaian
2 = Memenuhi kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai
2 kriteria
teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan contoh kisi-kisi
1 = Memenuhi 1 kriteria
penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor.
0 = Tidak memenuhi kriteria
b) Teknik Penilaian Keterampilan
• Penilaian kinerja
Kriteria laporan:
Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor:
1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan,
alat dan bahan, prosedur, data pengamatan,
Kisi-kisi Penilaian Kinerja
pembahasan, kesimpulan)
Nama Sekolah
2. Data,: pembahasan,
SMP .............................
dan kesimpulan benar
Kelas/Semester : VII/II
3. Komunikatif
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS
• Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu
tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu maupun
beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran.
Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian,
pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
penilaian proyek, yaitu:
3) Keaslian
Laporan atau produk yang dibuat peserta didik merupakan hasil karyanya.
4) Inovasi dan Kreativitas
Terdapat unsur-unsur kebaruan dan berbeda pada produk yang dihasilkan peserta
didik.
Kisi-kisi Penilaian Proyek
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS
Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian
Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan perubahan potensi sumber daya alam
menggunakan kertas gambar ukuran A3, pensil warna atau cat air dengan memperhatikan
hal- hal berikut!
1. Pilihlah salah satu tujuan perubahan potensi sumber daya alam.
2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu
sampaikan dalam poster.
3. Gambar salah satu tujuan perubahan potensi sumber daya alam yang telah dipilih!
4. Tuliskan peristiwa tentang potensi sumber daya alam konsep dari poster yang akan
peserta didik sampaikan!
5. Laporkan hasilnya secara lisan!
Rubrik Pemberian Skor Proyek
Skor
No Pernyataan
1 2 3 4
5 Produk Poster
Skor Maksimum 15
Catatan:
Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya
pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar
(KD) atau keterampilan yang dinilai.
No Pernyataan Keterangan
Remedial
Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan
program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran remedial antara
lain:
1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik.
2. Merancang pembelajaran remedial
3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial
4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial
5. Melaksanakan pembelajaran remedial
6. Melaksankaan evaluasi
Pengayaan
Bagaimana bentuk bentang alam di daerah kalian? Apakah potensi alam paling besar di
daerah kalian? Bandingkan dengan teman lainnya yang berasal dari daerah berbeda!
Apakah daerah kalian memiliki kesamaan atau perbedaan potensi alam?
LAMPIRAN
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Sumber daya alam yang dapat diperbarui misalnya tanah, air, dan hutan. Sedangkan
sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui misalnya gas, minyak bumi, timah, dan batu
bara. Berikut ini merupakan potensi sumber daya alam di Indonesia yang dibagi menjadi
tiga, yaitu sumber daya alam hutan, sumber daya alam tambang, dan sumber daya alam
kemaritiman.
a. Sumber Daya Alam Hutan
Sumber daya hutan telah memberikan peranan signifikan dalam mendukung pembangunan
ekonomi Indonesia. Hutan merupakan suatu areal lahan lebih dari 6,25 hektare dengan
pohon-pohon lebih tinggi dari 5 meter pada waktu dewasa dan tutupan kanopi lebih dari
30%. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2018), Indonesia
mengalokasikan 63% atau seluas 120,6 juta hektare daratannya sebagai kawasan hutan.
Fungsi kawasan hutan Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu hutan produksi,
hutan lindung, dan hutan konservasi.
■ Hutan Produksi
Kawasan hutan yang dimanfaatkan untuk
menghasilkan bahan baku produksi.
Fungsi ekonomi hutan produksi dapat
memberikan manfaat optimal bagi
masyarakat seperti memanfaatkan semua
potensi yang terdapat di dalam hutan
produksi seperti kayu, dan rotan.
Pemanfaatan hutan produksi dapat
dilakukan setelah penerbitan izin
pemerintah berdasarkan pada bentuk-
bentuk pemanfaatan.
■ Hutan Lindung
Hutan lindung memiliki peran strategis
dalam melindungi sistem daya dukung
lingkungan hidup. Manfaat hutan lindung
yaitu mengatur suplai air, mengendalikan
erosi, mencegah banjir,mencegah intrusi
air laut, mempertahankan kesuburan
tanah, dan menyediakan suplai makanan
dan energi untuk kehidupan manusia.
■ Hutan Konservasi
Hutan konservasi dapat diklasifikasikan menjadi kawasan suaka alam dan kawasan
pelestarian alam. Kawasan suaka alam sendiri dibedakan menjadi kawasan cagar alam dan
Indonesia memiliki potensi tambang yang besar seperti minyak bumi, batu bara, dan
gas bumi. Proses pembentukan barang tambang ini membutuhkan waktu yang lama.
Berikut merupakan penjabaran dari sumber daya tambang batu bara, minyak bumi, dan gas
bumi.
1) Batu bara
Batu bara banyak mengandung unsur-unsur organik. Proses terbentuknya batu bara
bermula dari endapan tumbuhan yang mendapat pengaruh suhu dan tekanan secara terus
menerus dalam waktu yang sangat lama hingga jutaan tahun.
2) Minyak dan gas bumi
Minyak dan gas bumi terbentuk dari endapan tumbuhan dan hewan yang mati selama
jutaan tahun.
Pemanfaatan sumber daya tambang di Indonesia harus mengikuti aturan yang ada.
Kegiatan pertambangan dapat dilakukan setelah melalui berbagai tahapan yang meliputi
prospeksi, eksplorasi, eksploitasi dan pengolahan.
■ Energi kelautan
Salah satu potensi laut Indonesia adalah energi kelautan. Sebutan bagi energi kelautan
adalah energi terbarukan. Energi kelautan terdiri dari energi gelombang (wave power),
energi pasang surut (tidal power), energi arus laut (current power), dan energi panas laut
(ocean thermal energi conversion). Kelebihan dari energi terbarukan yaitu sumber daya
dapat terbarukan secara alamiah dengan cepat, ramah lingkungan, dan tidak menghasilkan
gas rumah kaca yang berbahaya. Sedangkan kekurangannya yaitu biaya investasi
pengembangan energi terbarukan yang tidak sedikit.
Populasi manusia yang semakin bertambah membuat konsumsi semakin bertambah. Hal
ini memengaruhi tingkat eksploitasi terhadap sumber daya alam yang juga mengalami
peningkatan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Eksploitasi sumber daya alam
yang berlebih dengan menggunakan prinsip maksimalisasi dan mengabaikan pelestarian
lingkungan dapat menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Dampaknya
terjadi perubahan potensi sumber daya alam yang semakin mengalami penurunan. Oleh
karena itu, dalam kegiatan pemanfaatan lingkungan harus memperhatikan kelestarian
lingkungan agar dampak negatif dapat diminimalkan dan potensi sumber daya alam tetap
lestari.
Apersepsi dilakukan oleh guru untuk mengingat kembali pengetahuan yang diperoleh
peserta didik serta menghubungkan dengan pengetahuan yang akan dipelajari oleh peserta
didik selama proses pembelajaran. Kegiatan apersepsi dalam buku peserta didik ini
merupakan rangkaian materi yang sudah dipelajari peserta didik dengan materi baru dan
berisi pertanyaan kunci yang dapat digunakan untuk memberikan konsep berpikir peserta
didik. Pertanyaan kunci digunakan sebagai pemantik materi baru yang akan dipelajari
peserta didik. Pertanyaan ini akan dijawab peserta didik dalam kolom yang sudah
disediakan.
Dengan “gambaran” tema sebagai apersepsi dengan harapan siswa termotivasi untuk
mempelajari materi yang disajikan. Guru dapat memandu siswa dengan mengkaji kembali
(review) dan mengingatkan kembali topik-topik IPS yang pernah dipelajari siswa ketika
belajar di kelas sebelumnya
C. GLOSARIUM
prospeksi : Kegiatan penyelidikan dan pencarian untuk menemukan endapan bahan galian
atau mineral berharga.
eksploitasi: Kegiatan penambangan yang meliputi aktivitas pengambilan dan pengangkutan
endapan bahan galian atau mineral berharga sampai ke tempat penimbunan dan
pengolahan.
pertambangan : Suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan bernilai
ekonomis dari dalam kulit bumi, baik secara mekanis maupun manual, pada
permukaan bumi, di bawah permukaan bumi, dan di bawah air.
perikanan : Segala usaha penangkapan ikan serta pengolahan sampai pada pemasaran
hasilnya.
D. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka
Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan Peradaban
Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”. Masyarakat
Indonesia, 41(2), 115-126, https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 .
Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi
Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ .
Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang
Kemaritiman. Jakarta: Bappenas.
Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta:
BPS.
Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak.
______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak.
Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world
population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly 11
billion around 2100. Artikel.
https://www.un.org/development/desa/en/news/population/world-
populationprospects-2019.html pada 21-08-2020
Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”.
Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22,
https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 .
Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of Sociology.
Volume 62, Number 3.
Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to
Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc.
Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems
and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-409548-9
DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9.
Graha, Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan melalui
pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi.
Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243
Griffiths, H., dkk. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax.
Grusec, J. E., & Hastings, P. D. 2015. Handbook of Socialization: theory and research.
NY: The Guilford Press. h. 1, 13, 20.
Habibi, Maksum dan Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira.
Hadi, A. P. 2010. Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam
pembangunan. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat Agrikarya
(PPMA).
Harahap, Erni Febian. 2012. “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi untuk
Mewujudkan Ekonomi Nasional yang tanggung dan Mandiri”. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, 3(2), 78-96.
Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika.
Hutomo, Mardi Yatno. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi:
Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Naskah No 20, Juni-Juli 2000.
Kartodirjo, Sartono. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900. Yogyakarta:
Ombak.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2019. Laporan Tahunan 2018. Jakarta: KKP.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 2019. Laporan Kinerja 2018. Jakarta:
Kemenko Bidang Maritim.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Status Hutan dan Kehutanan
Indonesia 2018. Jakarta: KLHK
Koentjaraningrat. 1985. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
Korlantas Polri. 2013. Polantas dalam Angka 2013. www.korlantas.polri.go.id .
Kotarumalos, Nur Aisyah. 2010. “Mengkonstruksi Identitas Diaspora Maluku di Negeri
Belanda”. Masyarakat Indonesia. 36 (1), 123-144,
https://media.neliti.com/media/publications/150453-ID-
mengkonstruksiidentitas-diapora-maluku.pdf .
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta:
Erlangga.
Krautkraemer, J. A. (2005). Economics of natural resource scarcity: The state of the
debate (No. 1318-2016-103362).
Kuntowijoyo, D. R. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Sleman: Bentang Pustaka.
Lembar Fakta Forest Watch Indonesia 2019. 2019. diakses dari http://fwi.or.id/wp-
content/uploads/2019/10/FS_Deforestasi_FWI_small.pdf
Muta’ali, Lutfi. 2013. Pengembangan Wilayah Perdesaan (Perspektif Keruangan).
Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG).
Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Geologi. Sleman: deepublish.
Noor, Munawar. 2011. “Pemberdayaan Masyarakat”. Junal CIVIS, 1(2), 87-99.
Prihandito Aryono. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT Mitra Gama Widya. Rambe,
Tappil., et al. 2019. Sejarah Politik dan Kekuasaan. Medan: Kita Menulis.
Resosoedarmo Soedjiran, Kartawinata Kuswata, Soegiarto Aprilani. 1987. Pengantar
Ekologi. Bandung: Remadja Karya.
Ricklefs, M.C., et al. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah sampai
Kontemporer. Depok: Komunitas Bambu.
Robert S. Pindyck dan Daniel L Rubinfeld. 2013. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga
Romansara, Enos. H. 2015. “Memahami Kebudayaan Lokal Papua: Suatu
Pendekatan Pembangunan yang Manusiawi di Tanah Papua”. Jurnal Ekologi Birokrasi.
1 (1), 47-57 https://doi.org/10.31957/jeb.v1i1.491 .
Saihu, Ade. 2020. Merawat Pluiralisme Merawat Indonesia. Yogyakarta: Deepublish.
Siska, Y. 2015. Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis. Sleman:
Garudhawaca.
Sobarna, A. 2003. “Konsep pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin
perkotaan”. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 19 (3), 316-329.
Sodik, Abror., dan Musthofa, Muhamad Wakhid. 2018. “Analisis Strategi Penyebaran
Agama-Agama di Indonesia dari Pra Hingga Era Modern dengan Pendekatan
Teori Permainan Matematika”. HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : .....................................
Instansi : SMP …………………
Tahun Penyusunan : Tahun 2022
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Fase / Kelas : D / VII
Tema 03 : Potensi Ekonomi Lingkungan
Materi : Aktivitas Kehidupan Masyarakat Masa Hindu-
Buddha
Elemen : a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup
pembelajaran
Keruangan dan konektivitas antar ruang dan
waktu: materi ini berkaitan dengan
pemahaman terhadap kondisi sosial dan
lingkungan alam serta kesejarahan dalam
konteks lokal dan nasional. Materi ini juga
terkait dengan pembelajaran tentang kondisi
geografis Indonesia dan pengaruhnya
terhadap aktivitas sosial, ekonomi.
Perkembangan masyarakat Indonesia dari
masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di
Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi
sosial, dan dinamika sosial; materi ini
berkaitan dengan pembentukan identitas diri,
merefleksikan keberadaan diri di tengah
keberagaman dan kelompok yang berbeda-
beda
B. KOMPETENSI AWAL
Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, Bernalar kritis dan
kreatif.
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin
F. MODEL PEMBELAJARAN
tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak
jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan Discovery Learning.
KOMPNEN INTI
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
C. PERTANYAAN PEMANTIK
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru dan peserta didik menyampaikan salam dan berdoa.
2. Guru melakukan presensi kehadiran.
3. Apersepsi : guru menceritakan kasus-kasus terkait peninggalan kerajaan hindu Buddha
yang peserta didik ketahui, kebudayaan dan keadaan masyarakat pada waktu tersebut,
dan bagaimana kondisi peninggalan tersebut saat ini. Kegiatan apersepsi dapat dimulai
dengan aktivitas berikut.
4. Selain itu, guru dapat menambahkan variasi video dari internet, gambar-gambar yang
menggambarkan permasalahan aktivitas kehidupan masyarakat masa Hindu-Buddha atau
melalui kegiatan tanya jawab. Guru dapat memilih kegiatan yang sesuai dengan kondisi
sekolah dan peserta didik. Peserta didik difasilitasi guru mengaitkan video dengan
kegiatan belajar. Guru melanjutkan dengan memberikan motivasi agar peserta didik
mengembangkan skill komunikasi, berikir kritis, kreatif dan kolaboratif.
5. Peserta didik dibantu guru menyimak gambaran tema dan tujuan pembelajaran dalam
Tema 03
6. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 37-39 tentang aktivitas
Kegiatan Inti
1. Pemberian Rangsangan
a. Guru memberi rangsangan mengenai perkembangan perdagangan pada masa Hindu-
Buddha, teori-teori masuknya Hindu-Buddha di Indonesia, kerajaan pada masa Hindu-
Buddha serta peninggalan sejarah berupa gambar, video maupun artikel. Misalnya
dengan gambar peta persebaran agama Hindu-Buddha di Indonesia
b. Guru menstimulasi dan memotivasi peserta didik untuk memberikan jawaban dan
pertanyaan singkat mengenai awal munculnya agama Hindu dan Buddha di Indonesia
c. Guru memberikan pertanyaan tentang bagaimana agama Hindu dan Buddha mulai
masuk ke Indonesia, teori apa yang mendasari masuknya agama Hindu-Buddha ke
Indonesia, Kerajaan apa saja yang menganut kepercayaan Hindu Buddha dan apa
peninggalan sejarah kerajaan Hindu-Buddha yang masih dapat kita jumpai sampai saat
ini
2. Melakukan Identiikasi Masalah
a. Guru membagi kelompok ke dalam 4 kelompok. Kelompok satu mengidentiikasi
masalah bagaimana agama Hindu dan Buddha mulai masuk ke Indonesia, kelompok
dua mengidentiikasi teori apa yang mendasari masuknya agama Hindu-Buddha ke
Indonesia, kelompok tiga mengidentiikasi Kerajaan apa saja yang menganut
kepercayaan Hindu Buddha dan kelompok empat mengidentiikasi apa peninggalan
sejarah kerajaan Hindu-Buddha yang masih dapat kita jumpai sampai saat ini
b. Guru memfasilitasi sumber lain misalnya memberikan tautan internet atau video yang
mendukung penjelasan dan pendalaman sumber belajar.
c. Untuk memperoleh informasi lebih luas peserta didik juga dapat melakukan browsing
materi mengatasi masalah. Guru dapat memberikan beberapa tautan berita, tulisan,
dan laporan video.
d. Peserta didik mengolah informasi secara berkelompok di bawah bimbingan guru.
e. Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh.
f. Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar peserta didik (kegiatan belajar).
g. Guru memastikan peserta mengerjakan tugas dengan baik.
3. Pengumpulan data
a. Peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber seperti membaca buku,
mencari di internet, atau sumber lain untuk menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan.
b. Guru membimbing jalannya diskusi dan memantau jalannya diskusi.
4. Melakukan veriikasi
Peserta didik menyusun informasi yang sudah diperoleh untuk dipresentasikan sesuai
dengan fakta yang sudah ditemukan secara kelompok.
5. Penarikan kesimpulan
a. Peserta didik melakukan penarikan kesimpulkan dengan melaporkan hasil temuannya
dalam bentuk presentasi.
b. Melakukan releksi terhadap materi yang telah dipelajari.
c. Melakukan konsolidasi terhadap pengetahuannya.
Penutup
1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis
2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
Sikap
Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab?
Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu?
Apakah aku sudah mampu berkolaborasi dengan baik bersama teman-temanku?
Apakah aku sudah mengembangkan bakatku?
Inspirasi dari pembelajaran tentang upaya meningkatkan keterampilan adalah...
Pengetahuan:
Apakah aku sudah mampu mengidentiikasi persebaran Hindu Buddha di Indonesia?
Teori apa yang paling kuat dan mendukung persebaran Hindu Buddha di nIdonesia?
Kerajaan apa saja yang menganut kepercayaan Hindu Buddha di Indonesia?
Apa peninggalan sejarah kerajaan Hindu-Buddha yang masih dapat kita jumpai
sampai saat ini
Mengapa permasalahan kemiskinan di Indonesia tidak dapat terselesaikan dengan
cepat?
Keterampilan:
Apakah aku sudah berhasil mengumpulkan dan menyusun data dengan baik?
3. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan
informasi pembelajaran berikutnya tentang aktivitas pada masa Hindu-Buddha.
4. Doa dan penutup.
F. REFLEKSI
Setelah membaca materi mengenai ragam kebutuhan ekonomi masyarakat, kita dapat
mengetahui bahwa manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas tetapi di satu sisi
sumber daya alam sebagai faktor pemasok bahan baku utama mempunyai keterbatasan.
Ketersediaan sumber daya alam di setiap daerah juga memiliki perbedaan, ada daerah yang
memiliki kelebihan sumber daya sementara daerah lain mengalami kekurangan sumber
daya. Jika daerah kalian kelebihan sumber daya air bersih untuk keperluan sehari-hari tanpa
membelinya bukan berarti kalian boleh membuang-buang air untuk hal yang tidak penting.
Kita harus mampu mengatur kebutuhan dan keinginan kita agar ketersediaan alam akan
terus ada untuk generasi selanjutnya. Memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak dan
bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari merupakan bukti rasa syukur
kita terhadap Tuhan Yang Mahakuasa.
Bagaimana dengan kalian? Apakah kalian sudah memanfaatkan sumber daya dengan
baik? Apakah kalian tidak membuang-buang air meskipun jumlahnya tidak terbatas?
Apakah kalian dapat memanfaatkan uang jajan dengan baik dan penuh rasa syukur?
F. ASESMEN / PENILAIAN
dst
Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam
penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel
yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk
menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal
penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel:
Contoh Jurnal Penilaian Sikap
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran: 2022/2023
teman yang
kesulitan
menyebrang jalan di
depan sekolah
Skala
No Pernyataan
1 2 3 4
diberikan
Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu
Skala
No Pernyataan
1 2 3 4
4 .....................................
Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat
digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan.
1. Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan
ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis:
Butir soal:
1. Apa yang harus kamu lakukan agar benda-benda peninggalan sejarah tidak jatuh
kepada bangsa lain?
2. Mengapa kita harus selalu menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah?
No.
Kunci Jawaban Skor
Soal
2. Tes Lisan
Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta didik
yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini bertujuan
untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan kemampuan
berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.
pertanyaan pada tes lisan:
Apakah aku sudah mampu mengidentiikasi persebaran Hindu Buddha di Indonesia?
Teori apa yang paling kuat dan mendukung persebaran Hindu Buddha di nIdonesia?
Kerajaan apa saja yang menganut kepercayaan Hindu Buddha di Indonesia?
Apa peninggalan sejarah kerajaan Hindu-Buddha yang masih dapat kita jumpai
sampai saat ini
3. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan kompetensi
yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh pedoman
penskorannya.
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran: 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS
Kompetensi Teknik
Materi Indikator
Dasar Penilaian
3. Penilaian Keterampilan
a) Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam
menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu sesuai
dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai
teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan contoh kisi-kisi
penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor.
b) Teknik Penilaian Keterampilan
• Penilaian kinerja
Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor:
Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian
Skala
No Aspek yang Dinilai
0 1 2 3 4
1 Merencanakan pengamatan
2 Melakukan pengamatan
3 Membuat laporan
Jumlah:
Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat
menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya
dengan memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai.
Rubrik Penilaian Kinerja
No Indikator Rubrik
Langkah kerja:
1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4.
2. Menggambar aktivitas kehidupan masyarakat
Masa Hindu-Buddha.
3. Mencantumkan aktivitas kehidupan masyarakat
Masa Hindu-Buddha pada gambar yang di buat.
4. Memberikan warna pada kenampakan objek
yang di gambar pada aktivitas kehidupan
masyarakat Masa Hindu-Buddha.
Kriteria laporan:
1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan,
• Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu
tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu maupun
beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran.
Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian,
pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
penilaian proyek, yaitu:
1) Pengelolaan
Kemampuan peserta didik untuk menentukan tema atau topik, mengumpulkan
informasi, pengolahan data, dan penulisan laporan.
2) Relevansi
Tema yang dipilih sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD).
3) Keaslian
Laporan atau produk yang dibuat peserta didik merupakan hasil karyanya.
4) Inovasi dan Kreativitas
Terdapat unsur-unsur kebaruan dan berbeda pada produk yang dihasilkan peserta
didik.
Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian
Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan aktivitas kehidupan masyarakat Masa Hindu-
Buddha menggunakan kertas gambar ukuran A3, pensil warna atau cat air dengan
memperhatikan hal- hal berikut!
1. Pilihlah salah satu tujuan aktivitas kehidupan masyarakat Masa Hindu-Buddha.
2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu
sampaikan dalam poster.
3. Gambar salah satu tujuan aktivitas kehidupan masyarakat Masa Hindu-Buddha yang
telah dipilih!
4. Tuliskan peta persebaran agama Hindu-Buddha di Indonesia konsep dari poster yang
akan peserta didik sampaikan!
5. Laporkan hasilnya secara lisan!
Skor
No Pernyataan
1 2 3 4
5 Produk Poster
Skor Maksimum 15
Catatan:
Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya
pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar
(KD) atau keterampilan yang dinilai.
Rubrik PenilaianProyek
No Pernyataan Keterangan
Remedial
Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan
program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran remedial antara
lain:
1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik.
2. Merancang pembelajaran remedial
3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial
4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial
5. Melaksanakan pembelajaran remedial
6. Melaksankaan evaluasi
Pengayaan
Jelaskan bagaimana perkembangan Kerajaan Kadiri pada masa Hindu-Buddha dan
buatlah peta konsep langkah persebarannya.
LAMPIRAN
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Pada masa aksara, peradaban sudah lebih maju dan mewariskan banyak peninggalan yang
masih dapat kita nikmati hingga sekarang. Peninggalan-peninggalan tersebut dapat
ditelusuri karena pada masa ini leluhur kalian sudah mengenal tulisan. Tetapi sayangnya
beberapa peninggalan-peninggalan tersebut tidak terawat dan diperjualbelikan secara
ilegal!
Pada Prasasti Ciaruteun didapatkan dua tapak kaki. Dua tapak kaki dalam prasasti
tersebut merupakan tapak kaki raja yang menyerupai tapak kaki Dewa Wisnu. Sedangkan
pada Prasasti Kebon Kopi terdapat gambar tapak kaki gajah raja yang dikatakan sebagai
tapak kaki Airawata (gajah Dewa Indra).
3. Kedatuan Sriwijaya: Sang Penguasa Perairan Nusantara
Sriwijaya merupakan bentuk kekuasaan dengan sistem kedatuan. Kerajaan Sriwijaya
merupakan kerajaan termegah yang ada di Indonesia pada abad ke-7. Prasasti Kedukan
Bukit pada tahun 605 tahun Saka (683 M) menceritakan perjalanan suci yang dilakukan
oleh Daputra Hyang dengan perahu. Ia berangkat dari Minangatamwan dengan membawa
tentara sebanyak 20.000 orang dan berhasil menaklukan beberapa daerah. Perjalanan ini
membawa kemenangan bagi Sriwijaya dan membawa kemakmuran.
Belum dapat dipastikan di mana titik letak Kerajaan Sriwijaya di Sumatra. Kekuasaan
Sriwijaya diperkirakan terbentang di seluruh Sumatra sampai Semenanjung Malaya dan
mungkin sampai daerah Pulau Jawa bagian barat. Sriwijaya mempunyai daerah yang luas
dan strategis di perairan Samudra Hindia dan Selat Malaka. Mereka mempunyai armada
laut sebagai kekuatan militer yang sangat kuat.
Sriwijaya juga menjadi tempat bagi pendidikan Buddha. Pendeta I-tsing dalam
catatannya menunjukan bahwa sebelum ke India beliau singgah di Sriwijaya selama enam
bulan. Pada tahun 685 M beliau kembali ke Sriwijaya dan tinggal selama empat tahun
untuk menerjemahkan berbagai kitab suci Buddha dari bahasa Sanskerta ke dalam bahasa
Tionghoa. Cerita perjalanan I-tsing menunjukkan bahwa Sriwijaya merupakan pusat
kegiatan ilmiah agama Buddha.
4. Kerajaan Mataram Kuno: Nuansa Kemewahan Peradaban Nusantara di Pulau Jawa
Kerajaan Mataram Kuno mulai dikenal melalui prasasti yang ditemukan di Desa Canggal
(barat daya Magelang). Prasasati ini ditulis dalam hurufPallawa dan diterjemahkan dalam
bahasa Sanskerta yang indah dengan bertuliskan angka 732M. Isi dari Prasasti Canggal
memperingati pendirian sebuah lingga (lambang Siwa) di daerah Kunjarakunja oleh
Sanjaya.
Di Kerajaan Mataram terdapat dua wangsa yaitu Sanjaya dan Syailendra yang
memperebutkan kekuasaan. Pada pertengahan abad ke-9, kedua wangsa bersatu dengan
perkawinan Rakai Pikatan dan Pramodawardhani (raja puteri dari keluarga Syailendra).
Bukti dari persatuan keluarga tersebut adalah Candi Plaosan. Pada Candi Plaosan
merupakan perpaduan dari corak agama Buddha dan Hindu yang dibangun sebagai simbol
persatuan dari persatuan dua keluarga melalui pernikahan Rakai Pikatan dan
Pramodawardhani.
Pada tahun 856 Balaputera dari Wangsa Syailendra berusaha merebut kekuasaan dari
Rakai Pikatan tetapi gagal. Beliau kemudian melarikan diri ke Sriwijaya dan berhasil naik
tahta menjadi raja Sriwijaya. Setelah berhasil menghapus kekuasaan Syailendra di Jawa,
Rakai Pikatan turun tahta dan digantikan oleh Dyah Lokapala atau Rakai Kayuwangi.
Masa Rakai Kayuwangi menghadapi berbagai kesulitan karena menurunnya pertanian dan
lemahnya tenaga rakyat. Rakai Kayuwangi berkuasa dari 856 M sampai 886 dan
digantikan Rakai Watuhumalang. Sebagai raja berikutnya adalah Balitung dan Rarkyan
Kanuruhan. Mataram Kuno diperkirakan berpindah ke Jawa Timur karena pada tahun 929
prasasti yang ditemukan berada di daerah Jawa Timur.
tahun 1247-1248. Suatu pembunuhan terencana dilakukan oleh Tohjaya (anak dari Ken
Arok dan Ken Umang). Tohjaya membalas dendam kepada Anusapati dan menjadi
penguasa di Singhasari. Pada tahun 1284, kekuasaan dipegang oleh Ranggawuni yang
mengalahkan Tohjaya. Ranggawuni berkuasa bersama dengan Mahesa Cempaka, anak
dari Mahesa Wonga Teleng (anak Ken Arok dan Ken Dedes).
Pada tahun 1254, tahta kerajaan diberikan kepada anaknya yaitu Krtanegara. Banyak
ditemukan bukti tentang masa pemerintahan Krtanegara. Pada tahun 1275, Krtanegara
menjalin persahabatan ke Sumatra Tengah. Sang Raja mengirim pasukan ke Sumatra yang
terkenal dengan Ekspedisi Pamalayu untuk mempererat persahabatan dengan kerajaan
Dharmasraya. Kisah ekspedisi yang berlangsung hingga 1292 ini diketahui dari alas arca
Amoghapaca yang ditemukan di Sungai Langsat.
Menurut cerita, ada utusan dari Tiongkok bernama Meng K’i. Krtanegara yang merasa
kesal memberikan penghinaan kepada raja Tiongkok dengan memberikan luka fisik
kepada utusannya tersebut. Raja Tiongkok marah dan menyiapkan armada besar untuk
menyerang Singhasari. Bersamaan dengan itu, Kadiri sudah mempersiapkan
pemberontakan kepada Singhasari. Jayakatwang (Raja Kadiri) sudah memerhatikan situasi
di Singhasari yang kurang pasukan akibat pengiriman Ekspedisi Pamalayu dan
perselisihan dengan raja Tiongkok. Singhasari diserang oleh Jayakatwang dari dua arah
yaitu utara dan selatan.
Krtanegara, yang sedang melakukan upacara keagamaan dengan para pendeta dan
pembesar lainnya, terbunuh. Singhasari takluk oleh Kadiri. Namun, tidak berselang lama
pasukan Tiongkok datang dan menyerang Jayakatwang. Jayakatwang kalah telak karena
pasukan Tiongkok juga dibantu oleh sisa-sisa pendukung raja Krtanegara seperti Raden
Wijaya. Raden Wijaya, yang mengetahui Jayakatwang telah kalah, menyerang balik
pasukan Tiongkok untuk mengusir mereka dari Pulau Jawa.
6. Kerajaan Majapahit: Supremasi Kejayaan Nusantara
Raden Wijaya merupakan pendiri dari kerajaan Majapahit. Raden Wijaya terkenal menjadi
raja yang tegas dan bijaksana. Raden Wijaya wafat pada tahun 1309 dan dilanjutkan
tahtanya oleh Jayanegara. Pada pemerintahan Jayanegara, Majapahit banyak diterpa
Peradaban Hindu-Buddha yang menjadi awal dari peradaban masa sejarah di Indonesia
berlangsung berabad-abad sampai kemudian pengaruh Islam datang. Peradaban Hindu-
Buddha membawa dampak positif bagi bangsa Indonesia. Peradaban Hindu-Buddha
meninggalkan banyak jejak yang masih dapat dikaji dan dinikmati oleh kalian. Masa
Hindu-Buddha banyak meninggalkan peninggalan yang cukup banyak.
Beberapa di antara peninggalan tersebut adalah candi, seni pahat patung, seni ukir, arca
dari logam, dan hasil kesusastraan. Candi berasal dari salah satu nama untuk Dewi Durga
yaitu Candika. Bangunan candi dibangun untuk memuliakan orang yang telah wafat,
khusus untuk para raja dan orang-orang terkemuka. Seni pahat patung hubungannya
dengan patung dewa. Pada masa itu seni pahat patung berhubungan dengan religiusitas.
Patung-patung itu menggambarkan dewa atau dewi. Seni ukir juga biasanya menjadi pola
hiasan pada dinding-dinding candi. Pola hiasan yang biasa diukir adalah makhluk-
makhluk ajaib dan tumbuh-tumbuhan sesuai dengan suasana Gunung Mahameru. Macam-
macam hiasan relief pada candi biasanya mengandung cerita dari kitab keagamaan seperti
Ramayana, Arjunawiwaha, Karmawibhannga, Kunjarajarna, dan Panji.
Arca-arca dari logam juga dihasilkan dari peradaban Hindu-Buddha. Pada umumnya
arca-arca logam berukuran kecil. Barang-barang dari logam emas juga didapatkan dalam
bentuk cincin, gelang, rantai, kalung jamang dan lain-lain. Hasil-hasil kesusasteraan pada
zaman Hindu-Buddha biasanya ditulis pada daun lontar. Karena ditulis di daun lontar,
banyak kesusastraan yang hilang dan mudah rusak. Kesusastraan pada zaman Hindu-
Buddha ditulis sebagai gancaran (prosa) dan tembang (puisi). Ditinjau dari isi kitab
kesusastraan terdiri atas tutur (kitab keagamaan), sastra (kitab-kitab cerita mengenai
keagamaan dan kesusilaan) dan kitab-kitab uraian sejarah.
Apersepsi dilakukan oleh guru untuk mengingat kembali pengetahuan yang diperoleh
peserta didik serta menghubungkan dengan pengetahuan yang akan dipelajari oleh peserta
didik selama proses pembelajaran. Kegiatan apersepsi dalam buku peserta didik ini
merupakan rangkaian materi yang sudah dipelajari peserta didik dengan materi baru dan
berisi pertanyaan kunci yang dapat digunakan untuk memberikan konsep berpikir peserta
didik. Pertanyaan kunci digunakan sebagai pemantik materi baru yang akan dipelajari
peserta didik. Pertanyaan ini akan dijawab peserta didik dalam kolom yang sudah
disediakan.
Dengan “gambaran” tema sebagai apersepsi dengan harapan siswa termotivasi untuk
mempelajari materi yang disajikan. Guru dapat memandu siswa dengan mengkaji kembali
(review) dan mengingatkan kembali topik-topik IPS yang pernah dipelajari siswa ketika
belajar di kelas sebelumnya
C. GLOSARIUM
distribusi : Kegiatan yang dilakukan untuk menyalurkan barang dari produsen kepada
konsumen.
konsumsi : Kegiatan menghabiskan atau mengurangi manfaat suatu barang untuk memenuhi
kebutuhannya.
produksi : Kegiatan untuk menambah manfaat suatu barang atau menciptakan barang baru
untuk memenuhi kebutuhan manusia
D. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka
Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan Peradaban
Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”. Masyarakat
Indonesia, 41(2), 115-126, https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 .
Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi
Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ .
Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang
Kemaritiman. Jakarta: Bappenas.
Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta:
BPS.
Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak.
______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak.
Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world
population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly 11
billion around 2100. Artikel.
https://www.un.org/development/desa/en/news/population/world-
populationprospects-2019.html pada 21-08-2020
Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”.
Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22,
https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 .
Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of Sociology.
Volume 62, Number 3.
Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to
Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc.
Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems
and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-409548-9
DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9.
Graha, Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan melalui
pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi.
Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243
Griffiths, H., dkk. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax.
Grusec, J. E., & Hastings, P. D. 2015. Handbook of Socialization: theory and research.
NY: The Guilford Press. h. 1, 13, 20.
Habibi, Maksum dan Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira.
Hadi, A. P. 2010. Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam
pembangunan. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat Agrikarya
(PPMA).
Harahap, Erni Febian. 2012. “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi untuk
Mewujudkan Ekonomi Nasional yang tanggung dan Mandiri”. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, 3(2), 78-96.
Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika.
Hutomo, Mardi Yatno. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi:
Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Naskah No 20, Juni-Juli 2000.
Kartodirjo, Sartono. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900. Yogyakarta:
Ombak.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2019. Laporan Tahunan 2018. Jakarta: KKP.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 2019. Laporan Kinerja 2018. Jakarta:
Avatara 5.3.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/21467 .
Stolley, K. S. 2005. The basics of sociology. CT: Greenwood Press.
Suharyono, Amien M. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta: Ombak
Suryanegara, Ahmad Mansur. 2015. Api Sejarah Jilid 1. Bandung Suryadinasti.
Susanti, S. 2016. “Nasionalisme dan Gerakan Mulih Njowo, 1947 dan 1954”. Jurnal
Sejarah Citra Lekha, 1(2), 107-120, https://doi.org/10.14710/jscl.v1i2.12767 .
Syefriyeni. 2018. “Karakteristik Pengetahuan Orang Melayu”. Intizar. 24 (2), 265-
271,<doi.org/10.19109/intizar.v24i2.2730>.
T., Vyain, S., Bry, J., & Jones, F. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax.
Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2010. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Tim. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.
Tyasyono Bayong. 2004. Klimatologi Edisi Kedua. Bandung: ITB.
Usrah, Cut Rizka AI. 2015. “Laksamana Keumalahayati Simbol Perempuan Aceh
(Peranan dan Perjuangannya dalam Lintasan Sejarah Kerajaan Aceh Darussalam
1589-1604)”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.
Wolters, O.W. 2011. Kemaharajaan Maritim Sriwijaya & Perniagaan Dunia. Depok:
Komunitas Bambu.
Worosetyaningsih, Tri. 2019. Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa
Hindu Budha, dan Masa Islam. Ponorogo: Myria Publisher.
Sumber Gambar
https://cdn.bmkg.go.id/Web/2020.10_CH_GSMAP.png
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/
Bali_ngaben_pelebon_cremation_ceremony_Indonesia.jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dewaruci.jpg
https://web.archive.org/web/20161016172930/http://www.panoramio.com/photo/
42125739
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gedung_Batu_Temple_Semarang.jpg
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lawang_sewu.jpg
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/progresssmelter-pt-fi-capai-386-
akhir-tahun-2022-selesai
https://www.esdm.go.id/assets/imagecache/bodyView/arsip-beritadivestasi-51-saham-
pt-fi-simbol-kedaulatan-negara-tympxrm.jpg
https://geoportal.esdm.go.id/indonesia-overview/
https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190412/infografisutang-luar-negeri-4-
tahun-trakhir-1-a18ef6c7f68ceec3ba4b98b6f1952ea5.png
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : .....................................
Instansi : SMP …………………
Tahun Penyusunan : Tahun 2022
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Fase / Kelas : D / VII
Tema 03 : Potensi Ekonomi Lingkungan
Materi : Aktivitas Kehidupan Masyarakat Masa Islam
Elemen : a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup
pembelajaran
Keruangan dan konektivitas antar ruang dan
waktu: materi ini berkaitan dengan
pemahaman terhadap kondisi sosial dan
lingkungan alam serta kesejarahan dalam
konteks lokal dan nasional. Materi ini juga
terkait dengan pembelajaran tentang kondisi
geografis Indonesia dan pengaruhnya
terhadap aktivitas sosial, ekonomi.
Perkembangan masyarakat Indonesia dari
masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di
Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi
sosial, dan dinamika sosial; materi ini
berkaitan dengan pembentukan identitas diri,
merefleksikan keberadaan diri di tengah
keberagaman dan kelompok yang berbeda-
beda
Kegiatan manusia dalam memenuhi
kebutuhannya: materi ini berkaitan tentang
peran diri, masyarakat serta negara dalam
memenuhi kebutuhan bersama. Peserta didik
menganalisis sejarah manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
b) Elemen keterampilan proses
Siswa melakukan berbagai kegiatan yang
mendukung tercapainya keterampilan proses
yang dibutuhkan untuk mempelajari dan
menyelesaikan pembelajaran IPS kelas 7
antara lain: mengamati, menginvestigasi/
menyelidiki, menganalisis, merencanakan,
menggambar, berdiskusi, menceritakan,
B. KOMPETENSI AWAL
Aktivitas kehidupan masyarakat masa lalu pada masa Hindhu-Buddha dan Islam
Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, Bernalar kritis dan
kreatif.
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin
F. MODEL PEMBELAJARAN
KOMPNEN INTI
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
C. PERTANYAAN PEMANTIK
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru dan peserta didik menyampaikan salam dan berdoa.
2. Guru melakukan presensi kehadiran.
3. Apersepsi : peserta didik melihat tayangan video aktivitas kehidupan masyarakat pada
masa kerajaan Islam. Guru dapat menambahkan variasi gambar dari internet, guru
menceritakan kepada peserta didik atau melalui kegiatan tanya jawab. Guru dapat
memilih kegiatan yang sesuai dengan kondisi sekolah dan peserta didik. Peserta didik
difasilitasi guru mengaitkan video dengan bagaimana proses kebudayaan dan keadaan
masyarakat yang berlangsung di masa pendirian bangunan sejarah.
4. Siswa dibantu guru menyimak gambaran tema dan tujuan pembelajaran dalam tema 3.
5. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 37 dan 38 tentang aktivitas
kehidupan masyarakat masa lalu pada masa Hindhu-Buddha dan Islam.
Kegiatan Inti
1. Pemberian Rangsangan
a. Guru memberi rangsangan mengenai perkembangan perdagangan pada masa Islam,
teori-teori masuknya Islam di Indonesia, kerajaan pada masa Islam serta peninggalan
sejarah berupa gambar, video maupun artikel. Misalnya dengan gambar peta
persebaran agama Islam di Indonesia.
b. Guru menstimulasi dan memotivasi peserta didik untuk memberikan jawaban dan
pertanyaan singkat mengenai awal munculnya agama Islam di Indonesia.
c. Guru memberikan pertanyaan tentang bagaimana agama Islam mulai masuk ke
Indonesia, teori apa yang mendasari masuknya agama Islam ke Indonesia, Kerajaan
apa saja yang menganut kepercayaan Islam dan apa peninggalan sejarah kerajaan
Hindu-Buddha yang masih dapat kita jumpai sampai saat ini.
2. Melakukan Identiikasi Masalah
a. Guru membagi kelompok ke dalam 4 kelompok. Kelompok satu mengidentiikasi
masalah bagaimana agama Islam mulai masuk ke Indonesia, kelompok dua
mengidentiikasi teori apa yang mendasari masuknya agama Islam ke Indonesia,
kelompok tiga mengidentiikasi Kerajaan apa saja yang menganut kepercayaan Islam
dan kelompok empat mengidentiikasi apa peninggalan sejarah kerajaan Islam yang
c. Untuk memperoleh informasi lebih luas peserta didik juga dapat melakukan browsing
materi mengatasi masalah. Guru dapat memberikan beberapa tautan berita, tulisan,
dan laporan video.
d. Peserta didik mengolah informasi secara berkelompok di bawah bimbingan guru.
e. Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh.
f. Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar peserta didik (kegiatan belajar).
g. Guru memastikan peserta mengerjakan tugas dengan baik.
3. Pengumpulan data
a. Peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber seperti membaca buku,
mencari di internet, atau sumber lain untuk menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan.
b. Guru membimbing jalannya diskusi dan memantau jalannya diskusi
4. Melakukan veriikasi
Peserta didik menyusun informasi yang sudah diperoleh untuk dipresentasikan sesuai
dengan fakta yang sudah ditemukan secara kelompok
5. Penarikan kesimpulan
a. Peserta didik melakukan penarikan kesimpulkan dengan melaporkan hasil temuannya
dalam bentuk presentasi.
b. Melakukan releksi terhadap materi yang telah dipelajari.
c. Melakukan konsolidasi terhadap pengetahuannya.
Penutup
1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis
2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
Sikap
Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab?
Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu?
Apakah aku sudah mampu berkolaborasi dengan baik bersama teman-temanku?
Apakah aku sudah mengembangkan bakatku?
Inspirasi dari pembelajaran tentang upaya meningkatkan keterampilan adalah...
Pengetahuan:
Apakah aku sudah mampu mengidentiikasi persebaran Islam di Indonesia?
Teori apa yang paling kuat dan mendukung persebaran Islam di Indonesia?
Kerajaan apa saja yang menganut kepercayaan Islam di Indonesia?
Apa peninggalan sejarah kerajaan Islam yang masih dapat kita jumpai sampai saat ini.
Keterampilan:
Apakah aku sudah berhasil mengumpulkan dan menyusun data dengan baik?
3. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan
informasi pembelajaran berikutnya tentang dampak dinamika penduduk.
4. Doa dan penutup.
F. REFLEKSI
Setelah membaca materi mengenai perkembangan perdagangan pada masa Islam, teori-
teori masuknya Islam di Indonesia, kerajaan pada masa Islam serta peninggalan sejarah,
Apakah aku sudah mampu mengidentiikasi persebaran Islam di Indonesia? Teori apa
yang paling kuat dan mendukung persebaran Islam di Indonesia? Kerajaan apa saja yang
menganut kepercayaan Islam di Indonesia? Apa peninggalan sejarah kerajaan Islam yang
masih dapat kita jumpai sampai saat ini.
F. ASESMEN / PENILAIAN
dst
Berikut merupakan contoh jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap
sosial oleh wali kelas.
Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam
penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel
yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk
menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal
penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel:
Contoh Jurnal Penilaian Sikap
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran: 2022/2023
Kelas : ....................
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya
Skala
No Pernyataan
1 2 3 4
Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya
Skala
No Pernyataan
1 2 3 4
4 .....................................
Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat
digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan.
1 Lisan
2. Tes Aktivitas Aktivitas Peserta didik Tes 2
kehidupan kehidupan diharapkan Tertulis
Tes lisan merupakan
masyarakat masapertanyaan yang diberikan
masyarakat mampuguru secara lisan kepada peserta didik
yang jawaban atasmasa
lalu pada pertanyaan tersebut
masa lalu juga disampaikan
menguraikansecara lisan. Tes ini bertujuan
untuk mengetahui penguasaan
Hindhu-Buddha pengetahuan
pada masa peserta
aktivitasdidik dan menumbuhkan kemampuan
berkomunikasi. Pemberian
dan Islam. tes lisan
Hindhu- dapat dilakukan
kehidupan pada saat pembelajaran berlangsung.
pertanyaan pada tes lisan: Buddha dan masyarakat masa
Apakah aku sudah mampu Islam lalupersebaran
mengidentiikasi pada masaIslam di Indonesia?
Hindhu-Buddha
Teori apa yang paling kuat dan mendukung persebaran Islam di Indonesia?
Kerajaan apa saja yang menganut kepercayaan dan Islam.
Islam di Indonesia?
Apa peninggalan sejarah kerajaan Islam yang masih dapat kita jumpai sampai saat ini.
Butir soal:
1. Penugasan
3. Bagaimana penyebaran Islam di Indonesia?
2. Penugasan
Kerajaan apa saja yang
adalah menganut
pemberian tugaskepercayaan Islam di Indonesia?
untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan baik secara individu
Pemberian maupun
skor kelompok sesuai dengan kompetensi
Tes Tertulis
yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh pedoman
penskorannya.
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran: 2022/2023
Kompetensi Teknik
Materi Indikator
Dasar Penilaian
3. Penilaian Keterampilan
a) Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam
menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu sesuai
dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai
teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan contoh kisi-kisi
penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor.
b) Teknik Penilaian Keterampilan
• Penilaian kinerja
Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor:
Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/II
Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian
Skala
No Aspek yang Dinilai
0 1 2 3 4
1 Merencanakan pengamatan
2 Melakukan pengamatan
3 Membuat laporan
Jumlah:
Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat
menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya
dengan memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai.
Rubrik Penilaian Kinerja
No Indikator Rubrik
Langkah kerja:
1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4.
2. Menggambar aktivitas kehidupan masyarakat
masa lalu pada masa Hindhu-Buddha dan
Islam..
3. Mencantumkan aktivitas kehidupan masyarakat
masa lalu pada masa Hindhu-Buddha dan
Islam. pada gambar yang di buat.
4. Memberikan warna pada kenampakan objek
yang di gambar pada aktivitas kehidupan
masyarakat masa lalu pada masa Hindhu-
Buddha dan Islam.
Kriteria laporan:
1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan,
alat dan bahan, prosedur, data pengamatan,
pembahasan, kesimpulan)
2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar
3. Komunikatif
• Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu
tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu maupun
beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran.
Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian,
pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
penilaian proyek, yaitu:
1) Pengelolaan
Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian
Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan aktivitas kehidupan masyarakat Masa lalu
pada masa Hindhu-Buddha dan Islam menggunakan kertas gambar ukuran A3, pensil
warna atau cat air dengan memperhatikan hal- hal berikut!
1. Pilihlah salah satu tujuan aktivitas kehidupan masyarakat Masa lalu pada masa Hindhu-
Buddha dan Islam.
2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu
sampaikan dalam poster.
3. Gambar salah satu tujuan aktivitas kehidupan masyarakat Masa lalu pada masa
Hindhu-Buddha dan Islam yang telah dipilih!
4. Tuliskan peta konsep dari poster yang akan peserta didik sampaikan!
5. Laporkan hasilnya secara lisan!
No Pernyataan Skor
1 2 3 4
5 Produk Poster
Skor Maksimum 15
Catatan:
Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya
pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar
(KD) atau keterampilan yang dinilai.
Rubrik PenilaianProyek
No Pernyataan Keterangan
Remedial
Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan
program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran remedial antara
lain:
1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik.
2. Merancang pembelajaran remedial
3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial
4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial
5. Melaksanakan pembelajaran remedial
6. Melaksankaan evaluasi
Pengayaan
Bagaimana perkembangan budaya Islam saat ini? Apa saja yang memengaruhi perubahan
budaya Islam saat ini?
LAMPIRAN
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Belum dapat dipastikan dengan benar kapan dan di mana Islam mulai masuk ke
Indonesia. Berbagai teori berkembang mengenai kapan dan di mana Islam mulai
menyebar. Berita Tiongkok menyebutkan bahwa terdapat daerah hunian para pedagang
Arab Islam di pantai barat Sumatra. Islam masuk dari daerah asalnya yaitu Arab karena
dibawa oleh para pedagang Arab. Islam masuk ke Nusantara tidak langsung dari Arabia
tapi melalui ajaran tasawuf yang berkembang di India. Daerah yang menjadi asal mula
ajaran tasawuf adalah Gujarat. Islam masuk dari Gujarat ke Samudra Pasai pada waktu
abad ke-13 M. Islam masuk dari Persia dan bermahzab Syi’ah. Pendapat beliau
berdasarkan kepada sistem mengeja membaca huruf Al-Quran. Seperti Arab mengeja
dengan “Fa-hah” Persia menyebutnya Jabar.
Islam masuk ke Nusantara melalui Tiongkok berdasarkan kepada Sultan Demak yang
merupakan keturunan Tiongkok dan Wali Sanga adalah peranakan Tiongkok. Dasar dari
pendapat beliau adalah Kronik Klenteng Sam Po Kong di Semarang. Masuk dan
berkembanganya agama Islam di Nusantara akibat umat Islam memiliki navigator atau
mualim dan pedagang Muslim yang beraktivitas secara aktif di pelayaran dan
perdagangan. Islam yang telah masuk kemudian berkembang dengan pesat. Islam diterima
oleh masyarakat Indonesia karena beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah Islam
datang dengan damai, Islam tidak membedabedakan stratifikasi manusia berdasarkan
kelas, metode ibadah umat Islam mudah untuk dilakukan dan tidak membutuhkan banyak
biaya. Islam juga didukung oleh beragam metode yang digunakan sebagai media dakwah
untuk menyebarkan agama Islam. Berbagai media dakwah untuk penyebaran Islam adalah
sebagai berikut.
■ Perdagangan
Para pedagang muslim yang menetap di sekitar pelabuhan untuk membentuk
perkampungan muslim. Perdagangan merupakan jalan dakwah pertama yang menjadi awal
mula masuknya Islam ke Indonesia.
■ Pernikahan
Metode pernikahan dilakukan dengan cara seorang yang telah memeluk agama Islam
melakukan pendekatan kepada raja atau bangsawan atau keluarganya untuk dinikahi
secara Islam.
■ Pendidikan
Pendidikan untuk menyebarluaskan agama Islam dilakukan dengan seorang murid atau
santri yang berguru kepada seorang ulama di pesantren, kemudian setelah cukup ilmunya
dan lulus dari pesantren, berdakwah ke daerah asal dan daerah lain yang belum memeluk
Islam.
■ Seni Budaya
Seni budaya yang cukup sering digunakan oleh ulama dan wali dalam medakwahkan Islam
adalah dengan pagelaran wayang, upacara sekaten, seni pahat, seni ukir, seni tari, seni
musik dan seni sastra.
■ Dakwah
Strategi penyebaran Islam di Nusantara dengan metode dakwah cukup sering dilakukan
oleh seorang wali dan ulama. Mereka menyebarkan Islam dengan berdakwah ke kampung-
kampung dan desa-desa untuk menyebarkan Islam.
■ Tasawuf
Metode tasawuf juga menjadi strategi dakwah yang efektif karena sesuai dengan kultur
dari peradaban Hindu-Buddha di peradaban sebelumnya. Tasawuf yang menggunakan
mistifikasi mudah dipahami oleh masyarakat Nusantara yang berorientasi kepada
kebudayaan Hindu-Buddha.
Islam yang menjadi peradaban bangsa Indonesia selanjutnya juga diwarnai dengan
berdirinya kerajaan bercorak Islam. Kerajaan Islam tersebar dari barat Indonesia hingga
timur Indonesia. Pada masa Islam sumber sejarah banyak mendukung dan membuktikan
mengenai keberadaan kerajaan Islam. Kerajaan Islam di Indonesai mempunyai pengaruh
yang besar dan masih dapat terasa hingga sekarang. Bahkan kerajaan Islam masih ada
yang bertahan hingga sekarang. Kerajaan-kerajaan Islam yang ada di Indonesia adalah
sebagai berikut.
1. Samudra Pasai: Garda Terdepan Nusantara
Samudra Pasai merupakan Kerajaan Islam yang berada di ujung utara pulau Sumatra.
Sultan pertama dari Kerajaan Samudra Pasai adalah Sultan Malik al-Saleh. Beliau
kemudian digantikan oleh puteranya yang bernama Sultan Muhammad yang memerintah
1297-1326. Pengganti dari Sultan Muhammad adalah Sultan Ahmad yang bergelar Malik
al-Tahir. Kerajaan Samudra Pasai pada masa pemerintahan Sultan Ahmad mendapat
kunjungan dari Ibnu Battuta. Beliau meninggalkan catatan-catatan yang berisi Samudra
Pasai mempunyai pelabuhan yang sangat penting di jalur perdagangan Selat Malaka.
Istana kesultanan Samudra Pasai disusun dan diatur secara India, beberapa pembesar
kerajaan terdapat pula orang-orang Persia. Patihnya mempunyai gelar Amir.
menguasai Sumatra sampai daerah Bengkulu dan Kampar. Sultan Iskandar Muda
digantikan oleh menantunya Iskandar Tani. Pada masa beliau kejayaan Aceh terus
berlangsung dan bertambah jaya. Pada tahun 1641 M beliau wafat dan tanda-tanda
kemunduran Aceh terjadi. Persilisihan antara kalangan keluarga kerajaan menyebabkan
kelemahan yang menjadikan sebagian kekuasaan Aceh runtuh. Sebab lain dari keruntuhan
Aceh adalah adanya orang Belanda yang berhasil merebut Malaka pada 1641 M kemudian
menguasai perairan di Indonesia dan berusaha menjatuhkan kerajaan Aceh yang masih
kuat pengaruhnya di kalangan rakyat. Usaha Belanda untuk meruntuhkan Aceh adalah
dengan mengadu domba dan menghasut daerah kekuasaan Aceh yang kemudian berhasil
melepaskan diri dari kekuasaan Aceh.
Sunda Kelapa yang kemudian diganti namanya menjadi Jayakarta. Selain itu beliau juga
menaklukan Banten dan Cirebon yang dikuasai oleh kerajaan Pajajaran. Sultan Trenggono
wafat ketika melakukan usaha penaklukan Pasuruan.
Wafatnya Sultan Trenggono menimbulkan konflik perebutan kekuasaan antara adik
Sultan Trenggono dan anak Sultan Trenggono. Pangeran Sekar Seda ing Lepen, adik
Sultan Trenggono, terbunuh. Pangeran Prawoto yang berkuasa kemudian mendapatkan
usaha perlawanan Arya Penangsang, anak dari Pangeran Sekar Seda ing Lepen, yang
melakukan balas dendam kepada Pangeran Prawoto.
4. Banten: Garda Pulau Jawa
Banten dikuasai oleh Fatahillah atas nama Sultan Demak. Seluruh pantaiutara sampai
dengan Cirebon merupakan daerah yang dikuasai dengan tujuan digunakan untuk
kepentingan perdagangan dan memperkuat kedudukan Banten. Sunda Kelapa diganti nama
menjadi Jayakarta. Fatahillah menduduki pemerintahan daerah Banten. Sedangkan daerah
Cirebon diserahkan kepada putranya pangeran Pasarean. Setelah Pangeran Pasarean wafat,
Fathahilah memegang kendali atas pemerintahan Cirebon dan pemerintahan Banten
diserahkan kepada putranya Hasanudin. .
Banten mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan Ageng Tirtayasa pada tahun
1651-1682 M. Beliau menjadi Sultan yang tegas. Sekitar tahun 1600 M Banten mengalami
jaman kejayaan. Banten adalah pusat perdagangan lada yang dihasilkan di Banten dan
Lampung, cengkeh serta pala dari Maluku. Banten semakin mengalami kemuduran karena
terdapat tekanan dari Belanda di Batavia
mengambil gelar Sultan Abdullah dengan julukan sebagai Awalul Islam dan raja Goa
Daeng Manrabia memiliki gelar Sultan Alaudin.
Dwitunggal Alaudin dan Abdullah sangat giat dalam mengislamkan rakyatnya. Kedua
Sultan tersebut juga memperluas kerajaan dan menjadikannya kerajaan Islam pertama
yang ada di Sulawesi. Penggantinya adalah Sultan Muhammad Said, beliau tidak segan
untuk mengirimkan armada Goa ke Maluku dalam perlawanan rakyat melawan penjajah
yang bertindak sewenang-wenang.
Perlawanan terhadap Belanda yang sengit terjadi pada era Sultan Hasanudin. Beliau
memegang pemerintahan Kerajaan Goa dari tahun 1653-1669 dan Belanda memalingkan
perhatiannya ke Makassar. Aru Palaka, bangsawan Soppeng–Bone, dalam tahun 1660
berusaha membebaskan daerah dari pengaruh kekuasaan Goa. Aru Palaka berhasil
melepaskan Bone yang mendapat bantuan dari Belanda.
Pada tahun 1599 orang Portugis kembali ke Maluku dengan armada besar. Pembalasan
dendam Portugis kepada orang Maluku membuat mereka benci terhadap orang Portugis.
Setelah Belanda datang pada 1605 M, mereka disambut baik dan bekerja sama dengan
Ternate, Tidore dan Halmahera serta Ambon.
Pada 1607 Belanda telah membuat perjanjian dengan Ternate yang secara formal
memegang kekuasaan di Seram Barat. Belanda yang diberi kesempatan untuk monopoli
memberikan sikap yang berkebalikan dengan apa yang diperbuat. Mereka melakukan
pembantaian di Banda dan membunuh penduduk yang menyalahi aturan Belanda. Belanda
menancapkan kekuasaannya melalui kerjasama-kerjasama yang merugikan penduduk
lokal. Mereka memerintahkan untuk memusnahkan dan tidak menanam rempah-rempah di
Maluku kecuali di Maluku Selatan.
8. Banjarmasin: Perisai Penjajahan di Kalimantan
Pada tahun 1636 M Kerajaan Banjarmasin telah berpengaruh di Landak, Sambas,
Sukadana, Kutawaringin Mendawai, Pulau Laut, dan seluruh pantai timur termasuk Kutai
Pasir dan Berau serta daerah lainnya di Kalimantan. Perdagangan lada menjadi ramai di
Banjarmasin dan menarik Inggris untuk berpindah dari Banten ke Banjarmasin. Pada tahun
1663 M timbul perebutan takhta dan Pangeran Dipati Anom dengan dukungan keluarga
Biaju berhasil menggeser Penembahan Ratu. Perubahan yang ada di istana diselesaikan
dengan suatu kompromi, Panembahan Ratu berkedudukan di Martapura sedangkan raja
yang baru berkedudukan di Surinata, Banjarmasin.
Pada tahun 1670 pecah perang perebutan tahta. Raja Surianata dituntut untuk turun
takhta oleh Suriadilaga (seorang pemuka yang mendapat dukungan besar Melayu). Pada
akhirnya Raja Surianata tersisihkan. Pada awal abad ke-18 M kedudukan Banjarmasin
tetap kuat tidak terpengaruh oleh pengaruh asing. Pelabuhan Banjarmasin bebas untuk
perdagangan asing seperti Inggris, Tiongkok, Perancis dan Portugis.
Peradaban Hindu-Buddha yang berlangsung lama perlahan berubah dalam hal seni
budaya. Wayang pada masa peradaban Islam disadur oleh Sunan Kalijaga untuk tidak
menyalahi peraturan Islam. Pertunjukan wayang digunakan untuk berdakwah kepada
masyarakat luas dan menjadi media yang efektif untuk digunakan.
Apersepsi dilakukan oleh guru untuk mengingat kembali pengetahuan yang diperoleh
peserta didik serta menghubungkan dengan pengetahuan yang akan dipelajari oleh peserta
didik selama proses pembelajaran. Kegiatan apersepsi dalam buku peserta didik ini
merupakan rangkaian materi yang sudah dipelajari peserta didik dengan materi baru dan
berisi pertanyaan kunci yang dapat digunakan untuk memberikan konsep berpikir peserta
didik. Pertanyaan kunci digunakan sebagai pemantik materi baru yang akan dipelajari
peserta didik. Pertanyaan ini akan dijawab peserta didik dalam kolom yang sudah
disediakan.
Dengan “gambaran” tema sebagai apersepsi dengan harapan siswa termotivasi untuk
mempelajari materi yang disajikan. Guru dapat memandu siswa dengan mengkaji kembali
(review) dan mengingatkan kembali topik-topik IPS yang pernah dipelajari siswa ketika
belajar di kelas sebelumnya
C. GLOSARIUM
D. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka
Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan Peradaban
Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”. Masyarakat
Indonesia, 41(2), 115-126, https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 .
Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi
Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ .
Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang
Kemaritiman. Jakarta: Bappenas.
Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta:
BPS.
Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak.
______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak.
Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world
population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly 11
billion around 2100. Artikel.
https://www.un.org/development/desa/en/news/population/world-
populationprospects-2019.html pada 21-08-2020
Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”.
Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22,
https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 .
Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of Sociology.
Volume 62, Number 3.
Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to
Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc.
Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems
and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-409548-9
DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9.
Graha, Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan melalui
pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi.
Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243
Griffiths, H., dkk. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax.
Grusec, J. E., & Hastings, P. D. 2015. Handbook of Socialization: theory and research.
NY: The Guilford Press. h. 1, 13, 20.
Habibi, Maksum dan Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira.
Hadi, A. P. 2010. Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam
pembangunan. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat Agrikarya
(PPMA).
Harahap, Erni Febian. 2012. “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi untuk
Mewujudkan Ekonomi Nasional yang tanggung dan Mandiri”. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, 3(2), 78-96.
Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika.
Hutomo, Mardi Yatno. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi:
Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Naskah No 20, Juni-Juli 2000.
Kartodirjo, Sartono. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900. Yogyakarta:
Ombak.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2019. Laporan Tahunan 2018. Jakarta: KKP.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 2019. Laporan Kinerja 2018. Jakarta:
Kemenko Bidang Maritim.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Status Hutan dan Kehutanan
Indonesia 2018. Jakarta: KLHK
Koentjaraningrat. 1985. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
Korlantas Polri. 2013. Polantas dalam Angka 2013. www.korlantas.polri.go.id .
Kotarumalos, Nur Aisyah. 2010. “Mengkonstruksi Identitas Diaspora Maluku di Negeri
Belanda”. Masyarakat Indonesia. 36 (1), 123-144,
https://media.neliti.com/media/publications/150453-ID-
mengkonstruksiidentitas-diapora-maluku.pdf .
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta:
Erlangga.
Krautkraemer, J. A. (2005). Economics of natural resource scarcity: The state of the
debate (No. 1318-2016-103362).
Kuntowijoyo, D. R. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Sleman: Bentang Pustaka.
Lembar Fakta Forest Watch Indonesia 2019. 2019. diakses dari http://fwi.or.id/wp-
content/uploads/2019/10/FS_Deforestasi_FWI_small.pdf
Muta’ali, Lutfi. 2013. Pengembangan Wilayah Perdesaan (Perspektif Keruangan).
Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG).
Komunitas Bambu.
Worosetyaningsih, Tri. 2019. Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa
Hindu Budha, dan Masa Islam. Ponorogo: Myria Publisher.
Sumber Gambar
https://cdn.bmkg.go.id/Web/2020.10_CH_GSMAP.png
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/
Bali_ngaben_pelebon_cremation_ceremony_Indonesia.jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dewaruci.jpg
https://web.archive.org/web/20161016172930/http://www.panoramio.com/photo/
42125739
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gedung_Batu_Temple_Semarang.jpg
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lawang_sewu.jpg
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/progresssmelter-pt-fi-capai-386-
akhir-tahun-2022-selesai
https://www.esdm.go.id/assets/imagecache/bodyView/arsip-beritadivestasi-51-saham-
pt-fi-simbol-kedaulatan-negara-tympxrm.jpg
https://geoportal.esdm.go.id/indonesia-overview/
https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190412/infografisutang-luar-negeri-4-
tahun-trakhir-1-a18ef6c7f68ceec3ba4b98b6f1952ea5.png
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : .....................................
Instansi : SMP …………………
Tahun Penyusunan : Tahun 2022
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Fase / Kelas : D / VII
Tema 03 : Potensi Ekonomi Lingkungan
Materi : Kegiatan Ekonomi
Elemen : a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup
pembelajaran
Keruangan dan konektivitas antar ruang dan
waktu: materi ini berkaitan dengan
pemahaman terhadap kondisi sosial dan
lingkungan alam serta kesejarahan dalam
konteks lokal dan nasional. Materi ini juga
terkait dengan pembelajaran tentang kondisi
geografis Indonesia dan pengaruhnya
terhadap aktivitas sosial, ekonomi.
Perkembangan masyarakat Indonesia dari
masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di
Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi
sosial, dan dinamika sosial; materi ini
berkaitan dengan pembentukan identitas diri,
merefleksikan keberadaan diri di tengah
keberagaman dan kelompok yang berbeda-
beda
Kegiatan manusia dalam memenuhi
kebutuhannya: materi ini berkaitan tentang
peran diri, masyarakat serta negara dalam
memenuhi kebutuhan bersama. Peserta didik
menganalisis sejarah manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
b) Elemen keterampilan proses
Siswa melakukan berbagai kegiatan yang
mendukung tercapainya keterampilan proses
yang dibutuhkan untuk mempelajari dan
menyelesaikan pembelajaran IPS kelas 7
antara lain: mengamati, menginvestigasi/
menyelidiki, menganalisis, merencanakan,
menggambar, berdiskusi, menceritakan,
membuat laporan tertulis sederhana, dan
mempresentasikan.
Memahami cara masyarakat bekerja untuk
B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin
F. MODEL PEMBELAJARAN
KOMPNEN INTI
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Sebutkan jenis kegiatan manusia yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya!
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru dan peserta didik menyampaikan salam dan berdoa.
2. Guru melakukan presensi kehadiran.
3. Apersepsi : peserta didik melihat tayangan video , misalnya produksi mobil pada link
https://www.youtube.com/watch?v=gR-1eJJTnUA.
Guru dapat menambahkan variasi gambar dari internet, guru menceritakan kepada peserta
didik atau melalui kegiatan tanya jawab.
Guru dapat memilih kegiatan yang sesuai dengan kondisi sekolah dan peserta didik.
Peserta didik difasilitasi guru mengaitkan video dengan bagaimana produksi dengan
kegiatan distribusi dan konsumsi.
4. Siswa dibantu guru menyimak gambaran tema dan tujuan pembelajaran dalam tema 3.
5. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 43-44 tentang kegiatan
ekonomi.
Kegiatan Inti
1. Tahap orientasi masalah
a. Guru menyajikan gambar berupa gambar makanan dan minuman.
b. Guru melakukan orientasi masalah dengan bertanya bagaimana cara manusia
mendapatkan makanan dan minuman di atas guna memenuhi kebutuhan pangan
mereka? Apakah membuat sendiri? Atau membeli dari pedagang? Atau membeli
melalui jasa pengiriman secara online misalnya Grab ataupun Gojek? Atau melakukan
orientasi dengan aktivitas individu berikut:
Penutup
1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis
2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
Sikap
Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab?
Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu?
Apakah aku sudah mampu berkolaborasi dengan baik bersama teman-temanku?
Apakah aku sudah mengembangkan bakatku?
Inspirasi dari pembelajaran tentang upaya meningkatkan keterampilan adalah...
Pengetahuan:
Kegiatan apa yang dapat dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya?
Apa tujuan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi?
Apa faktor yang memengaruhi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi?
Keterampilan
Apakah aku sudah berhasil mengumpulkan dan menyusun data dengan baik?
3. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan
informasi pembelajaran berikutnya tentang kegiatan produksi yang ada di sekitar.
Misalnya seperti aktivitas di bawah ini:
4. Doa dan penutup.
F. REFLEKSI
F. ASESMEN / PENILAIAN
dst
Guru mata pelajaran dan guru BK merangkum catatan jurnal perkembangan sikap
spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkannya kepada wali kelas
untuk diolah lebih lanjut
Berikut merupakan contoh jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap
sosial oleh wali kelas.
Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam
penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel
yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk
menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal
penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel:
Contoh Jurnal Penilaian Sikap
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran: 2022/2023
Skala
No Pernyataan
1 2 3 4
Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya
Skala
No Pernyataan
1 2 3 4
4 .....................................
Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat
digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan.
1. Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan
ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis:
Butir soal:
1. Kegiatan apa yang dapat dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya?
2. Apa tujuan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi?
3. Apa faktor yang memengaruhi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi?
Pemberian skor Tes Tertulis
No.
Kunci Jawaban Skor
Soal
2. Tes Lisan
Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta didik
yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini bertujuan
untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan kemampuan
berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.
pertanyaan pada tes lisan:
Kegiatan apa yang dapat dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya?
Apa tujuan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi?
Apa faktor yang memengaruhi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi?
3. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan kompetensi
yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh pedoman
penskorannya.
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran: 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS
Kompetensi Teknik
Materi Indikator
Dasar Penilaian
masyarakat menguraikan
mengidentiikasi
kegiatan ekonomi
masyarakat.
3. Penilaian Keterampilan
a) Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam
menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu sesuai
dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai
teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan contoh kisi-kisi
penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor.
b) Teknik Penilaian Keterampilan
• Penilaian kinerja
Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor:
Remedial
Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan
program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran remedial antara
lain:
1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik.
2. Merancang pembelajaran remedial
3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial
4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial
5. Melaksanakan pembelajaran remedial
6. Melaksankaan evaluasi
Pengayaan
Bagaimana proses terbentuknya harga di pasar? Dan bagaimana hubungan antara
permintaan, penawaran dan harga?
LAMPIRAN
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Produksi tidak hanya terbatas pada kegiatan perusahaan dalam menghasilkan barang
dengan menggunakan mesin baik secara manual ataupun otomatis. Produksi memiliki
makna yang lebih luas. Kegiatan menambang minyak untuk kebutuhan bahan bakar,
petani menanam dan memanen padi dan sayur-sayuran, penjahit yang menjahit kain
menjadi baju, mengolah tanah liat menjadi batu bata atau gerabah, semua hal tersebut
merupakan kegiatan produksi. Jika kita telaah lagi, semua kegiatan tersebut menambah
manfaat atau menciptakan suatu barang dengan berbagai jenis pekerjaan.
1) Jenis produksi
Hasil produksi dibagi menjadi dua yaitu produksi barang dan jasa.
• Produksi barang merupakan kegiatan mengubah sifat maupun bentuk suatu benda.
Produksi barang ini dibedakan menjadi barang modal dan barang konsumsi.
Misalnya produksi roti, produksi mebel dan penjahit.
• Produksi jasa merupakan kegiatan menambah nilai guna suatu barang tanpa
mengubah bentuknya. Misalnya jasa perawatan kecantikan, jasa pengobatan, jasa
pariwisata.
2) Tujuan kegiatan produksi
Tujuan utama kegiatan produksi adalah memenuhi kebutuhan manusia dalam rangka
mencapai kemakmuran. Kemakmuran merupakan keadaan di mana jumlah alat pemuas
kebutuhan cukup dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Secara
khusus tujuan produksi adalah meningkatkan keuntungan bagi produsen atau
perusahaan.
3) Faktor-faktor produksi
Faktor produksi merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses produksi
barang dan jasa. Kegiatan produksi tidak hanya memerlukan bahan baku, tetapi juga
faktor lain yang mendukung proses produksi dapat berjalan dengan baik. Faktor
produksi dibedakan menjadi 4 (empat) yaitu.
• Faktor alam
Faktor alam menjadi salah satu komponen yang sangat penting dalam kegiatan
produksi. Faktor alam merupakan semua hasil alam baik berupa benda maupun
makhluk hidup yang digunakan dalam kegiatan produksi untuk mencapai kemakmuran.
• Faktor tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang menjalankan kegiatan produksi baik
secara langsung maupun tidak langsung. Tenaga kerja menjalankan kegiatan produksi
secara langsung dan tidak langsung dengan tenaganya untuk menghasilkan barang
dan jasa. Misalnya staf bagian produksi dan operator mesin produksi.
• Faktor modal
Faktor modal tidak hanya berbentuk uang tunai. Faktor modal meliputi semua barang
dan benda yang digunakan untuk memperlancar dan memaksimalkan proses produksi.
Faktor produksi modal dapat berupa peralatan, mesin, gedung, dan benda penunjang
kegiatan produksi lainnya.
• Faktor kewirausahaan
Faktor keahlian berfungsi untuk mengontrol dan memastikan faktor-faktor produksi
berjalan dengan baik dan menghasilkan produksi yang maksimal. Faktor produksi
alam, tenaga kerja dan modal yang ada tidak akan maksimal jika perusahaan tidak
memiliki faktor keahlian yang mampu mengelola semua hal tersebut.
b. Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyalurkan barang dari produsen
kepada konsumen. Kegiatan produksi tidak akan berguna jika hasil produksi tidak
didistribusikan kepada konsumen. Distribusi dapat dilakukan oleh perseorangan maupun
lembaga distribusi. Ada empat tujuan utama distribusi, yaitu:
• Sebagai agen penyalur hasil produksi dari produsen ke konsumen
• Agar hasil produksi dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara maksimal
• Memenuhi kebutuhan barang dan jasa tertentu
• Menjaga keberlangsungan produksi perusahaan
Berdasarkan cara penyalurannya, distribusi dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu:
1) Distribusi langsung
Distribusi langsung merupakan kegiatan distribusi yang dilaksanakan tanpa perantara
antara produsen dan konsumen. Contoh: perusahaan roti yang menjual rotinya secara
langsung dan penjahit yang menyerahkan bajunya langsung ke konsumen.
2) Distribusi semi langsung
Distribusi semi langsung merupakan kegiatan distribusi di mana produsen
mendistribusikan barang dan jasanya kepada konsumen melalui perantara yang
merupakan bagian dari produsen. Contoh: Samsung menjual produknya melalui
Samsung Center.
3) Distribusi tidak langsung
Distribusi tidak langsung merupakan kegiatan distribusi di mana produsen
mendistribusikan barang dan jasanya melalui perantara. Perantara tersebut dapat berupa
agen, minimarket, pasar dan pedagang kecil.
c. Konsumsi
Konsumsi merupakan kegiatan menghabiskan atau mengurangi manfaat suatu barang
untuk memenuhi kebutuhannya. Manusia melakukan konsumsi untuk menjaga
kelangsungan hidupnya. Secara umum, konsumsi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
dan menjaga kelangsungan hidup manusia. Tujuan konsumsi lainnya adalah:
• Mengurangi manfaat suatu barang
• Menghabiskan manfaat suatu barang
• Menjaga status sosial di masyarakat dengan produk-produk kebutuhan tersier
Apersepsi dilakukan oleh guru untuk mengingat kembali pengetahuan yang diperoleh
peserta didik serta menghubungkan dengan pengetahuan yang akan dipelajari oleh peserta
didik selama proses pembelajaran. Kegiatan apersepsi dalam buku peserta didik ini
merupakan rangkaian materi yang sudah dipelajari peserta didik dengan materi baru dan
berisi pertanyaan kunci yang dapat digunakan untuk memberikan konsep berpikir peserta
didik. Pertanyaan kunci digunakan sebagai pemantik materi baru yang akan dipelajari
peserta didik. Pertanyaan ini akan dijawab peserta didik dalam kolom yang sudah
disediakan.
Dengan “gambaran” tema sebagai apersepsi dengan harapan siswa termotivasi untuk
mempelajari materi yang disajikan. Guru dapat memandu siswa dengan mengkaji kembali
(review) dan mengingatkan kembali topik-topik IPS yang pernah dipelajari siswa ketika
belajar di kelas sebelumnya
C. GLOSARIUM
distribusi : Kegiatan yang dilakukan untuk menyalurkan barang dari produsen kepada
konsumen.
konsumsi : Kegiatan menghabiskan atau mengurangi manfaat suatu barang untuk memenuhi
kebutuhannya.
produksi : Kegiatan untuk menambah manfaat suatu barang atau menciptakan barang baru
untuk memenuhi kebutuhan manusia
D. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka
Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan Peradaban
Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”. Masyarakat
Indonesia, 41(2), 115-126, https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 .
Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi
Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ .
Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang
Kemaritiman. Jakarta: Bappenas.
Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta:
BPS.
Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak.
______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak.
Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world
population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly 11
billion around 2100. Artikel.
https://www.un.org/development/desa/en/news/population/world-
populationprospects-2019.html pada 21-08-2020
Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”.
Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22,
https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 .
Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of Sociology.
Volume 62, Number 3.
Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to
Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc.
Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems
and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-409548-9
DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9.
Graha, Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan melalui
pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi.
Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243
Ricklefs, M.C., et al. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah sampai
Kontemporer. Depok: Komunitas Bambu.
Robert S. Pindyck dan Daniel L Rubinfeld. 2013. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga
Romansara, Enos. H. 2015. “Memahami Kebudayaan Lokal Papua: Suatu
Pendekatan Pembangunan yang Manusiawi di Tanah Papua”. Jurnal Ekologi Birokrasi.
1 (1), 47-57 https://doi.org/10.31957/jeb.v1i1.491 .
Saihu, Ade. 2020. Merawat Pluiralisme Merawat Indonesia. Yogyakarta: Deepublish.
Siska, Y. 2015. Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis. Sleman:
Garudhawaca.
Sobarna, A. 2003. “Konsep pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin
perkotaan”. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 19 (3), 316-329.
Sodik, Abror., dan Musthofa, Muhamad Wakhid. 2018. “Analisis Strategi Penyebaran
Agama-Agama di Indonesia dari Pra Hingga Era Modern dengan Pendekatan
Teori Permainan Matematika”. HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan
Dakwah Islam, 15 (1), 99-113, https://doi.org/10.14421/hisbah.2018.151-08 .
Soekmono. 1992. Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta: Kanisius.
Sofiana, Anas. 2017. “Ratu Kalinyamat Penguasa Wanita Jepara Tahun 1549-1579.”
Avatara 5.3.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/21467 .
Stolley, K. S. 2005. The basics of sociology. CT: Greenwood Press.
Suharyono, Amien M. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta: Ombak
Suryanegara, Ahmad Mansur. 2015. Api Sejarah Jilid 1. Bandung Suryadinasti.
Susanti, S. 2016. “Nasionalisme dan Gerakan Mulih Njowo, 1947 dan 1954”. Jurnal
Sejarah Citra Lekha, 1(2), 107-120, https://doi.org/10.14710/jscl.v1i2.12767 .
Syefriyeni. 2018. “Karakteristik Pengetahuan Orang Melayu”. Intizar. 24 (2), 265-
271,<doi.org/10.19109/intizar.v24i2.2730>.
T., Vyain, S., Bry, J., & Jones, F. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax.
Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2010. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Tim. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.
Tyasyono Bayong. 2004. Klimatologi Edisi Kedua. Bandung: ITB.
Usrah, Cut Rizka AI. 2015. “Laksamana Keumalahayati Simbol Perempuan Aceh
(Peranan dan Perjuangannya dalam Lintasan Sejarah Kerajaan Aceh Darussalam
1589-1604)”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.
Wolters, O.W. 2011. Kemaharajaan Maritim Sriwijaya & Perniagaan Dunia. Depok:
Komunitas Bambu.
Worosetyaningsih, Tri. 2019. Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa
Hindu Budha, dan Masa Islam. Ponorogo: Myria Publisher.
Sumber Gambar
https://cdn.bmkg.go.id/Web/2020.10_CH_GSMAP.png
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/
Bali_ngaben_pelebon_cremation_ceremony_Indonesia.jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dewaruci.jpg
https://web.archive.org/web/20161016172930/http://www.panoramio.com/photo/
42125739
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gedung_Batu_Temple_Semarang.jpg
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lawang_sewu.jpg
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/progresssmelter-pt-fi-capai-386-
akhir-tahun-2022-selesai
https://www.esdm.go.id/assets/imagecache/bodyView/arsip-beritadivestasi-51-saham-
pt-fi-simbol-kedaulatan-negara-tympxrm.jpg
https://geoportal.esdm.go.id/indonesia-overview/
https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190412/infografisutang-luar-negeri-4-
tahun-trakhir-1-a18ef6c7f68ceec3ba4b98b6f1952ea5.png
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : .....................................
Instansi : SMP …………………
Tahun Penyusunan : Tahun 2022
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Fase / Kelas : D / VII
Tema 03 : Potensi Ekonomi Lingkungan
Materi : Pelaku Ekonomi
Elemen : a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup
pembelajaran
Keruangan dan konektivitas antar ruang dan
waktu: materi ini berkaitan dengan
pemahaman terhadap kondisi sosial dan
lingkungan alam serta kesejarahan dalam
konteks lokal dan nasional. Materi ini juga
terkait dengan pembelajaran tentang kondisi
geografis Indonesia dan pengaruhnya
terhadap aktivitas sosial, ekonomi.
Perkembangan masyarakat Indonesia dari
masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di
Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi
sosial, dan dinamika sosial; materi ini
berkaitan dengan pembentukan identitas diri,
merefleksikan keberadaan diri di tengah
keberagaman dan kelompok yang berbeda-
beda
Kegiatan manusia dalam memenuhi
kebutuhannya: materi ini berkaitan tentang
peran diri, masyarakat serta negara dalam
memenuhi kebutuhan bersama. Peserta didik
menganalisis sejarah manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
b) Elemen keterampilan proses
Siswa melakukan berbagai kegiatan yang
mendukung tercapainya keterampilan proses
yang dibutuhkan untuk mempelajari dan
menyelesaikan pembelajaran IPS kelas 7
antara lain: mengamati, menginvestigasi/
menyelidiki, menganalisis, merencanakan,
menggambar, berdiskusi, menceritakan,
membuat laporan tertulis sederhana, dan
mempresentasikan.
Capaian Pembelajaran 3 : Memahami cara masyarakat bekerja untuk
memenuhi kebutuhan hidup dalam konteks lokal.
Alokasi Waktu : 2 JP (1 Pertemuan Ke-45)
B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin
F. MODEL PEMBELAJARAN
KOMPNEN INTI
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
C. PERTANYAAN PEMANTIK
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru dan peserta didik menyampaikan salam dan berdoa.
2. Guru melakukan presensi kehadiran.
3. Apersepsi : Guru memberikan penjelasan mengenai pengertian pelaku ekonomi dan
memberikan pertanyaan siapa saja yang berperan sebagai pelaku ekonomi? Apa peran
mereka dalam perekonomian suatu negara?
4. Siswa dibantu guru menyimak gambaran tema dan tujuan pembelajaran dalam tema 3
5. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 45 tentang pelaku ekonomi
Kegiatan Inti
1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa diharapkan mampu
mengidentiikasi pelaku ekonomi dan peran mereka dalam perekonomian negara.
2. Menyajikan informasi
a. Guru melakukan apersepsi dengan mengingat kembali ingatan siswa mengenai materi
yang sudah diberikan tentang akuntansi piutang.
b. Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan gambar ilustrasi tentang pelaku
ekonomi.
c. Siswa mengidentiikasi peran pelaku ekonomi masing-masing
3. Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok belajar
a. Guru memberikan soal yang mencakup 4 materi mengenai pelaku ekonomi. Guru
membagi siswa ke dalam kelompok dengan masing-masing 4 anggota.
b. Setiap siswa dalam tim diberi bagian materi yang berbeda. Tugas dari masing-masing
siswa dalam kelompok adalah mempelajari materi sebagai berikut: siswa 1 tentang
pelaku ekonomi rumah tangga konsumen; siswa 2 tentang pelaku ekonomi rumah
tangga produsen; siswa 3 tentang pelaku ekonomi rumah tangga pemerintah, siswa 4
tentang pelaku ekonomi masyarakat luar negeri
c. Setelah selesai, siswa dari masing-masing kelompok yang memiliki materi yang sama
dipertemukan dalam satu kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub
tema mereka.
4. Membimbing kelompok belajar dan bekerja
a. Guru membimbing kelompok belajar saat mereka mengerjakan tugas terutama ketika
siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan mengerjakan soal yang diberikan.
b. Siswa diberikan satu lembar kerja untuk menuliskan hasil diskusi dan jawaban
pertanyaan.
5. Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari dengan siswa dari
kelompok ahli kembali masing-masing kelompok awal dan mempresentasikan hasilnya
ke sesama anggota kelompok awal. Kemudian dilakukan presentasi di depan kelas antar
kelompok awal. Siswa lain diperbolehkan melaksanakan tanya jawab atau pun berdiskusi
dengan kelompok penyaji.
6. Memberikan penghargaan
Guru memberikan penghargaan berupa tepuk tangan pada setiap kelompok yang berhasil
mempresentasikan hasil diskusi dan melakukan penilaian baik secara individu maupun
kelompok
Penutup
1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis
2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
Sikap
Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab?
Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu?
Apakah aku sudah mampu berkolaborasi dengan baik bersama teman-temanku?
Apakah aku sudah mengembangkan bakatku?
Inspirasi dari pembelajaran tentang upaya meningkatkan keterampilan adalah...
Pengetahuan:
Siapa saja kah yang berperan sebagai pelaku ekonomi?
Apa peran pelaku ekonomi tersebut bagi masyarakat di sekitar?
Keterampilan
Apakah aku sudah berhasil mengumpulkan dan menyusun data dengan baik?
3. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan
informasi pembelajaran berikutnya tentang dampak dinamika penduduk
4. Doa dan penutup.
F. REFLEKSI
Setelah membaca materi mengenai pelaku ekonomi, kita dapat mengetahui bahwa Pelaku
ekonomi merupakan individu atau kelompok yang melakukan kegiatan ekonomi baik
konsumsi, produksi maupun distribusi. Lalu siapa saja yang berperan sebagai pelaku
ekonomi? Apa peran mereka dalam perekonomian suatu negara?
F. ASESMEN / PENILAIAN
secara utuh. Hasil penilaian tersebut dapat dimanfaatkan guru dalam merencanakan
program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), layanan konseling, dan sebagai
landasan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
b. Teknik dan Instrumen Penilaian
Penilaian kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dilakukan menggunakan
teknik dan instrumen penilaian. Berikut merupakan penjabaran teknik dan instrumen
penilaian dari masing-masing kompetensi.
1. Penilaian kompetensi sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap dapat berupa observasi, penilaian diri, dan
penilaian antar teman. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh guru matabpelajaran, wali
kelas, dan guru bimbingan konseling (BK) yang ditulis dalam buku jurnal. Jurnal
berisi catatan kejadian tertentu dan informasi lain yang relevan.
a. Observasi
Instrumen dalam observasi yaitu lembar observasi atau jurnal. Lembar observasi berisi
catatan perilaku peserta didik berdasarkan pengamatan oleh guru mata pelajaran, wali
kelas, dan guru bimbingan konseling selama satu semester. Setiap catatan berisi deskripsi
perilaku peserta didik yang dilengkapi dengan waktu dan tempat pengamatan tersebut.
Jika terjadi perubahan sikap peserta didik dari yang kurang baik menjadi baik maka
dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah baik atau bahkan
sangat baik. Hal yang dicatat dalam jurnal bisa berupa sikap kurang baik, baik, maupun
sangat baik, serta perkembangan perubahan sikap peserta didik. Berikut merupakan
contoh lembar observasi penilaian sikap peserta didik selama satu semester:
Contoh Tabel Jurnal Pengembangan Sikap
dst
Peserta didik yang dicatat dalam jurnal adalah peserta didik yang menunjukkan
perilaku yang sangat baik maupun kurang baik secara alami.
Pencatatan jurnal dilakukan dengan segera seperti ketika wali kelas, guru mata
pelajaran, maupun guru BK menyaksikan atau memperoleh informasi terpercaya
mengenai perilaku peserta didik.
Jika peserta didik pernah menunjukkan sikap kurang baik tetapi selama satu semester
tersebut menunjukan perkembangan ke arah sikap baik, maka sikap baik tersebut juga
dicatat dalam jurnal.
Guru mata pelajaran dan guru BK merangkum catatan jurnal perkembangan sikap
spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkannya kepada wali kelas
untuk diolah lebih lanjut
Berikut merupakan contoh jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap
sosial oleh wali kelas.
Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam
penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel
yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk
menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal
penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel:
Contoh Jurnal Penilaian Sikap
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran: 2022/2023
dengan mengidentiikasi kelebihan dan kekurangan sikap peserta didik dalam berperilaku.
Teknik penilaian ini dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan
meningkatkan kemampuan releksi diri peserta didik. Satu tabel penilaian diri dapat
digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut merupakan contoh
lembar penilaian diri menggunakan Likert Scale.
Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)
Nama teman yang dinilai : ..................
Nama penilai : ..................
Kelas : ....................
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya
No Pernyataan Skala
1 2 3 4
Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu
sosial.
Berikut merupakan contoh lembar penilaian antarteman menggunakan Likert Scale.
Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)
Nama : ..................
Kelas : ....................
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya
Skala
No Pernyataan
1 2 3 4
4 .....................................
Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat
digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan.
1. Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan
ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis:
Butir soal:
1. Siapa saja kah yang berperan sebagai pelaku ekonomi?
2. Bagaimana peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi?
No.
Kunci Jawaban Skor
Soal
2. Tes Lisan
Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta didik
yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini bertujuan
untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan kemampuan
berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.
pertanyaan pada tes lisan:
Siapa saja yang berperan sebagai pelaku ekonomi?
Apa peran mereka dalam perekonomian suatu negara?
3. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan kompetensi
yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh pedoman
penskorannya.
Kompetensi Teknik
Materi Indikator
Dasar Penilaian
3. Penilaian Keterampilan
a) Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam
menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu sesuai
dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai
teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan contoh kisi-kisi
penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor.
b) Teknik Penilaian Keterampilan
• Penilaian kinerja
Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor:
Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS
Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian
Skala
No Aspek yang Dinilai
0 1 2 3 4
1 Merencanakan pengamatan
2 Melakukan pengamatan
3 Membuat laporan
Jumlah:
Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat
menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya
dengan memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai.
Rubrik Penilaian Kinerja
No Indikator Rubrik
Langkah kerja:
1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4.
2. Menggambar pelaku ekonomi.
Kriteria laporan:
1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan,
alat dan bahan, prosedur, data pengamatan,
pembahasan, kesimpulan)
2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar
3. Komunikatif
• Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu
tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu maupun
beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran.
Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian,
pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
penilaian proyek, yaitu:
1) Pengelolaan
Kemampuan peserta didik untuk menentukan tema atau topik, mengumpulkan
informasi, pengolahan data, dan penulisan laporan.
2) Relevansi
Tema yang dipilih sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD).
3) Keaslian
Laporan atau produk yang dibuat peserta didik merupakan hasil karyanya.
4) Inovasi dan Kreativitas
Terdapat unsur-unsur kebaruan dan berbeda pada produk yang dihasilkan peserta
didik.
Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian
Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan pelaku ekonomi menggunakan kertas gambar
ukuran A3, pensil warna atau cat air dengan memperhatikan hal- hal berikut!
1. Pilihlah salah satu tujuan pelaku ekonomi.
2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu
sampaikan dalam poster.
3. Gambar salah satu tujuan pelaku ekonomi yang telah dipilih!
4. Tuliskan pelaku ekonomi konsep dari poster yang akan peserta didik sampaikan!
5. Laporkan hasilnya secara lisan!
Rubrik Pemberian Skor Proyek
Skor
No Pernyataan
1 2 3 4
5 Produk Poster
Skor Maksimum 15
Catatan:
Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya
pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar
(KD) atau keterampilan yang dinilai.
Rubrik PenilaianProyek
No Pernyataan Keterangan
Remedial
Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan
program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran remedial antara
lain:
1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik.
2. Merancang pembelajaran remedial
3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial
4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial
Pengayaan
Apa yang dimaksud dengan pelaku ekonomi dan berikan contohnya?
LAMPIRAN
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Apersepsi dilakukan oleh guru untuk mengingat kembali pengetahuan yang diperoleh
peserta didik serta menghubungkan dengan pengetahuan yang akan dipelajari oleh peserta
didik selama proses pembelajaran. Kegiatan apersepsi dalam buku peserta didik ini
merupakan rangkaian materi yang sudah dipelajari peserta didik dengan materi baru dan
berisi pertanyaan kunci yang dapat digunakan untuk memberikan konsep berpikir peserta
didik. Pertanyaan kunci digunakan sebagai pemantik materi baru yang akan dipelajari
peserta didik. Pertanyaan ini akan dijawab peserta didik dalam kolom yang sudah
disediakan.
Dengan “gambaran” tema sebagai apersepsi dengan harapan siswa termotivasi untuk
mempelajari materi yang disajikan. Guru dapat memandu siswa dengan mengkaji kembali
(review) dan mengingatkan kembali topik-topik IPS yang pernah dipelajari siswa ketika
belajar di kelas sebelumnya
C. GLOSARIUM
rumah tangga konsumen: Sekelompok masyarakat baik individu maupun kelompok yang
melaksanakan konsumsi atas hasil produksi baik barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan.
rumah tangga produsen : Pelaku kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
D. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka
Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan Peradaban
Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”. Masyarakat
Indonesia, 41(2), 115-126, https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 .
Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi
Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ .
Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang
Kemaritiman. Jakarta: Bappenas.
Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta:
BPS.
Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak.
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : .....................................
Instansi : SMP …………………
Tahun Penyusunan : Tahun 2022
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Fase / Kelas : D / VII
Tema 03 : Potensi Ekonomi Lingkungan
Materi : Peranan Masyarakat Dalam Rantai Ekonomi
Elemen : a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup
pembelajaran
Keruangan dan konektivitas antar ruang dan
waktu: materi ini berkaitan dengan
pemahaman terhadap kondisi sosial dan
lingkungan alam serta kesejarahan dalam
konteks lokal dan nasional. Materi ini juga
terkait dengan pembelajaran tentang kondisi
geografis Indonesia dan pengaruhnya
terhadap aktivitas sosial, ekonomi.
Perkembangan masyarakat Indonesia dari
masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di
Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi
sosial, dan dinamika sosial; materi ini
berkaitan dengan pembentukan identitas diri,
merefleksikan keberadaan diri di tengah
keberagaman dan kelompok yang berbeda-
beda
Kegiatan manusia dalam memenuhi
B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin
F. MODEL PEMBELAJARAN
KOMPNEN INTI
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
C. PERTANYAAN PEMANTIK
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru dan peserta didik menyampaikan salam dan berdoa.
2. Guru melakukan presensi kehadiran.
3. Apersepsi : Guru memberikan petunjuk gambar mengenai salah satu hari perayaan
keagamaan misalnya hari raya lebaran.
4. Guru memberi rangsangan mengenai bagaimana bisa terjadi kenaikan maupun penurunan
harga kebutuhan pokok? Mengapa ketika lebaran dan hari raya beberapa jenis barang
mengalami kenaikan harga?
5. Siswa dibantu guru menyimak gambaran tema dan tujuan pembelajaran dalam tema 3
5. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 46 tentang peranan masyarakat
dalam rantai ekonomi.
Kegiatan Inti
1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Penutup
1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis
2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
Sikap
Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab?
F. REFLEKSI
Setelah membaca materi mengenai peranan masyarakat dalam rantai ekonomi, kita dapat
mengetahui bahwa Peran masyarakat dalam rantai ekonomi adalah dalam rangka memenuhi
kebutuhannya. Manusia memenuhi kebutuhannya setiap hari. Kebutuhan manusia beragam
karena berbagai faktor yang memengaruhi (Tema 1). Beragamnya kebutuhan manusia
menjadikan jumlah kebutuhan akan satu barang dengan barang yang lainnya juga berbeda.
Ketika lebaran banyak masyarakat membutuhkan kebutuhan pokok, daging dan baju untuk
memenuhi kebutuhannya, akibatnya kebutuhan tersebut mengalami peningkatan harga.
Beberapa minggu setelah lebaran harga kembali normal karena masyarakat tidak lagi
membutuhkan barang tersebut dalam jumlah yang besar.
Perbedaan kebutuhan memberikan pengaruh terhadap jumlah permintaan, penawaran,
pasar dan harga. Bagaimana masyarakat dapat memengaruhi jumlah permintaan, jumlah
penawaran, harga dan keadaan pasar? Perbedaan kebutuhan manusia juga dipengaruhi oleh
status sosial dan peran sosial dalam masyarakat. Setiap orang memiliki peran dan status
sosial di masyarakat dan sering mengalami perubahan selama hidupnya. Peran dan status
sosial masyarakat yang beragam berdasarkan ras, suku, agama, pekerjaan, pendidikan dan
kemampuan ekonomi akan membentuk lapisan di masyarakat berupa stratifikasi atau
diferensiasi sosial.
Bagaimana bisa terjadi kenaikan maupun penurunan harga kebutuhan pokok? Mengapa
ketika lebaran dan hari raya beberapa jenis barang mengalami kenaikan harga?
F. ASESMEN / PENILAIAN
dst
Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam
penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel
yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk
menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal
penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel:
Kelas
3 : ....................
Saya berani mengakui kesalahan jika memang
Semesterbersalah : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
4 Saya mengumpulkan tugas sesuai jadwal yang
sebenarnya
diberikan
Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu
Skala
No Pernyataan
1 2 3 4
4 .....................................
Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat
digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan.
sering digunakan yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Berikut merupakan
penjabaran dari berbagai teknik penilaian pengetahuan.
Contoh Teknik Penilaian Pengetahuan
1. Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan
ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis:
Butir soal:
1. Bagaimana cara mengatasi kenaikan harga barang menjelang hari raya?
2. Mengapa ketika lebaran dan hari raya beberapa jenis barang mengalami kenaikan
harga?
Pemberian skor Tes Tertulis
No.
Kunci Jawaban Skor
Soal
2. Tes Lisan
Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta didik
yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini bertujuan
untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan kemampuan
berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.
pertanyaan pada tes lisan:
Apa yang dimaksud dengan permintaan dan faktor apa yang memengaruhi
permintaan?
Apa yang dimaksud dengan penawaran dan faktor apa yang memengaruhi
penawaran?
Apa yang dimaksud dengan harga dan apa fungsi dari harga?
Apa yang dimaksud dengan pasar dan jenis-jenis pasar?
Bagaimana masyarakat dapat memengaruhi jumlah permintaan, penawaran, harga
barang dan pasar?
3. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan kompetensi
yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh pedoman
penskorannya.
Kompetensi Teknik
Materi Indikator
Dasar Penilaian
3. Penilaian Keterampilan
a) Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam
menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu sesuai
dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai
teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan contoh kisi-kisi
penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor.
b) Teknik Penilaian Keterampilan
• Penilaian kinerja
Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor:
Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS
Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian
Skala
No Aspek yang Dinilai
0 1 2 3 4
1 Merencanakan pengamatan
2 Melakukan pengamatan
3 Membuat laporan
Jumlah:
Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat
menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya
dengan memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai.
Rubrik Penilaian Kinerja
No Indikator Rubrik
Langkah kerja:
1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4.
2. Menggambar peran masyarakat dalam rantai
ekonomi.
3. Mencantumkan peran masyarakat dalam rantai
ekonomi pada gambar yang di buat.
4. Memberikan warna pada kenampakan objek
yang di gambar pada peran masyarakat dalam
rantai ekonomi
Kriteria laporan:
1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan,
alat dan bahan, prosedur, data pengamatan,
pembahasan, kesimpulan)
2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar
3. Komunikatif
• Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu
tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu maupun
beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran.
Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian,
pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
penilaian proyek, yaitu:
1) Pengelolaan
Kemampuan peserta didik untuk menentukan tema atau topik, mengumpulkan
informasi, pengolahan data, dan penulisan laporan.
2) Relevansi
Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian
Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan peran masyarakat dalam rantai ekonomi
menggunakan kertas gambar ukuran A3, pensil warna atau cat air dengan memperhatikan
hal- hal berikut!
1. Pilihlah salah satu tujuan peran masyarakat dalam rantai ekonomi.
2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu
sampaikan dalam poster.
3. Gambar salah satu tujuan peran masyarakat dalam rantai ekonomi yang telah dipilih!
4. Tuliskan peran masyarakat dalam rantai ekonomi konsep dari poster yang akan peserta
didik sampaikan!
5. Laporkan hasilnya secara lisan!
Rubrik Pemberian Skor Proyek
Skor
No Pernyataan
1 2 3 4
5 Produk Poster
Skor Maksimum 15
Catatan:
Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya
pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar
(KD) atau keterampilan yang dinilai.
Rubrik PenilaianProyek
No Pernyataan Keterangan
Remedial
Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan
program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran remedial antara
lain:
Pengayaan
Apa saja Peran masyarakat dalam rantai ekonomi?, Bagaimana peran masyarakat dalam
meningkatkan pendapatan negara?, Apa saja peran masyarakat luar negeri sebagai pelaku
ekonomi?
LAMPIRAN
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
• Kebijakan pemerintah
c. Pasar
Saat ini pasar tidak lagi memiliki pengertian yang sederhana seperti yang kita lihat di
sekitar kita. Pasar diartikan sebagai sarana bertemunya pembeli dan penjual, yang
dilakukan secara langsung dan tidak langsung untuk melakukan transaksi jual beli.
Transaksi jual beli dapat terjadi di lokasi tertentu, warung, toko, mal, pasar tradisional dan
bahkan melalui internet. Semua tempat tersebut dapat disebut dengan pasar.
Pasar merupakan sarana kegiatan distribusi barang dan jasa. Produsen menawarkan hasil
produk dan jasanya di pasar dan konsumen mencari barang yang dibutuhkan di pasar.
Seiring perkembangan teknologi, pasar tidak lagi memiliki batasan wilayah, semua negara
dapat saling terhubung untuk menawarkan dan mencari kebutuhannya. Adapun fungsi
pasar adalah:
1) Fungsi distribusi
Fungsi pasar sebagai saluran distribusi artinya pasar sebagai sarana bagi produsen
untuk mendistribusikan barangnya kepada konsumen.
2) Fungsi pembentuk harga
Penjual menawarkan produk dan jasa pada harga tertentu dan berharap mendapatkan
laba dari penjualan produk dan jasa, sedangkan konsumen melakukan permintaan atas
suatu produk dan jasa dan berharap mendapatkan harga yang murah agar semua
kebutuhannya dapat tercapai. Perbedaan keinginan penetapan harga antara penjual dan
pembeli ini menimbulkan tawar menawar dan membentuk harga keseimbangan/ harga
pasar.
3) Fungsi promosi
Sebagai saluran distribusi pasar akan melakukan promosi kepada konsumen agar
mereka tertarik membeli produk dan jasa. Dalam situasi ini, produsen diuntungkan
dengan adanya promosi yang dilakukan oleh pasar.
Secara umum pasar dikelompokan dalam enam macam yaitu pasar menurut jenis
barang yang diperjualbelikan, waktu bertemunya penjual dan pembeli, luas kegiatan
distribusi, fisik pasar, bentuk, serta strukturnya.
abstrak.
• Pasar konkret disebut juga dengan pasar nyata. Pasar konkret merupakan sarana
bertemunya penjual dan pembeli secara langsung pada waktu dan tempat yang sama.
Contohnya adalah Pasar Beringharjo Yogyakarta, Pekan Raya Jakarta, Pasar
Prambanan.
• Pasar abstrak merupakan sarana bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan
transaksi secara tidak langsung. Baik penjual dan pembeli dapat melakukan transaksi
melalui internet, brosur, telepon dan lain sebagainya. Contohnya adalah toko online
Shopee, Tokopedia, Zalora.
d. Harga
Harga merupakan nilai tukar atas suatu barang maupun jasa yang dinyatakan dalam bentuk
uang. Nilai tukar yang telah disepakati antara pihak penjual dan pembeli disebut dengan
harga keseimbangan atau harga pasar. Harga keseimbangan terjadi ketika jumlah dan
harga barang yang ditawarkan dan diminta berada pada satu titik. Harga merupakan suatu
hal yang penting dalam ekonomi. Ada beberapa fungsi dari harga yaitu:
• Sebagai acuan perhitungan nilai jual barang dan jasa
• Mempermudah kegiatan transaksi jual beli
• Sebagai acuan konsumen untuk mengetahui kualitas barang dan jasa yang akan dibeli
• Harga yang ditetapkan secara benar akan menghasilkan keuntungan bagi produsen
• Sebagai acuan bagi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian barang dan jasa.
Apersepsi dilakukan oleh guru untuk mengingat kembali pengetahuan yang diperoleh
peserta didik serta menghubungkan dengan pengetahuan yang akan dipelajari oleh peserta
didik selama proses pembelajaran. Kegiatan apersepsi dalam buku peserta didik ini
merupakan rangkaian materi yang sudah dipelajari peserta didik dengan materi baru dan
berisi pertanyaan kunci yang dapat digunakan untuk memberikan konsep berpikir peserta
didik. Pertanyaan kunci digunakan sebagai pemantik materi baru yang akan dipelajari
peserta didik. Pertanyaan ini akan dijawab peserta didik dalam kolom yang sudah
disediakan.
Dengan “gambaran” tema sebagai apersepsi dengan harapan siswa termotivasi untuk
mempelajari materi yang disajikan. Guru dapat memandu siswa dengan mengkaji kembali
(review) dan mengingatkan kembali topik-topik IPS yang pernah dipelajari siswa ketika
belajar di kelas sebelumnya
C. GLOSARIUM
permintaan : Keinginan membeli barang dan jasa disertai dengan kemampuan membeli
pada waktu dan harga tertentu.
penawaran : Sejumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen
pada waktu, harga dan tempat tertentu.
pasar : Sarana bertemunya beberapa pembeli dan penjual, yang dilakukan secara
langsung dan tidak langsung untuk melakukan transaksi jual beli.
distribusi : Kegiatan yang dilakukan untuk menyalurkan barang dari produsen kepada
konsumen.
D. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka
Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan Peradaban
Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”. Masyarakat
Indonesia, 41(2), 115-126, https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 .
Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi
Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ .
Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang
Kemaritiman. Jakarta: Bappenas.
Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta:
BPS.
Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak.
______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak.
Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world
population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly 11
billion around 2100. Artikel.
https://www.un.org/development/desa/en/news/population/world-
populationprospects-2019.html pada 21-08-2020
Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”.
Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22,
https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 .
Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of Sociology.
Volume 62, Number 3.
Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to
Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc.
Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems
and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-409548-9
DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9.
Graha, Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan melalui
pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi.
Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243
Griffiths, H., dkk. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax.
Grusec, J. E., & Hastings, P. D. 2015. Handbook of Socialization: theory and research.
NY: The Guilford Press. h. 1, 13, 20.
Habibi, Maksum dan Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira.
Hadi, A. P. 2010. Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gedung_Batu_Temple_Semarang.jpg
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lawang_sewu.jpg
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/progresssmelter-pt-fi-capai-386-
akhir-tahun-2022-selesai
https://www.esdm.go.id/assets/imagecache/bodyView/arsip-beritadivestasi-51-saham-
pt-fi-simbol-kedaulatan-negara-tympxrm.jpg
https://geoportal.esdm.go.id/indonesia-overview/
https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190412/infografisutang-luar-negeri-4-
tahun-trakhir-1-a18ef6c7f68ceec3ba4b98b6f1952ea5.png
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : .....................................
Instansi : SMP …………………
Tahun Penyusunan : Tahun 2022
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Fase / Kelas : D / VII
Tema 03 : Potensi Ekonomi Lingkungan
Materi : Status, Peran Sosial, Diferensiasi dan Stratifikasi
Elemen : Sosial
a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup
pembelajaran
Keruangan dan konektivitas antar ruang dan
B. KOMPETENSI AWAL
Mengidentiikasi berbagai macam profesi yang ada dikaitkan dengan peran dan status
sosial di masyarakat.
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin
F. MODEL PEMBELAJARAN
KOMPNEN INTI
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Pemahaman kepada siswa bahwa ada peran dan status sosial yang memengaruhi
kehidupan sosial masyarakat. Selain itu terdapat diferensiasi dan Stratifikasi pada
lingkungan sosial masyarakat.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Apa yang dimaksud dengan Status, Peran Sosial, Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial?
Apa yang memengaruhi perbedaan Status, Peran Sosial, Diferensiasi dan Stratifikasi
Sosial an tar individu dalam masyar akat?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru dan peserta didik menyampaikan salam dan berdoa.
2. Guru melakukan presensi kehadiran.
3. Apersepsi: peserta didik melihat tayangan video aneka ragam profesi.
4. Guru dapat menambahkan variasi gambar dari internet, guru menceritakan kepada peserta
didik atau melalui kegiatan tanya jawab.
Guru dapat memilih kegiatan yang sesuai dengan kondisi sekolah dan peserta didik.
Peserta didik difasilitasi guru mengaitkan video dengan jenis profesi dengan status dan
peran seseorang tersebut di dalam masyarakat.
5. Siswa dibantu guru menyimak gambaran tema dan tujuan pembelajaran dalam tema 3
6. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 47 dan 48 tentang Status, Peran
Kegiatan Inti
1. Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah
a. Guru menjelaskan tentang video aneka ragam profesi pada awal tema untuk
mengidentiikasi berbagai macam profesi yang ada dikaitkan dengan peran dan status
sosial di masyarakat. Beranekaragam profesi tersebut dikaitkan dengan profesi yang
ada di sekitar siswa. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman
kepada siswa bahwa ada peran dan status sosial yang memengaruhi kehidupan sosial
masyarakat. Selain itu terdapat diferensiasi dan Stratifikasi pada lingkungan sosial
masyarakat. Proses saling tukar hasil temuan peserta didik dapat dilakukan dalam
waktu singkat, kemudian guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait hasil
identiikasi. Secara interaktif guru mengaitkan hasil identiikasi dengan orientasi
pembelajaran.
b. Tanya jawab tentang status, peran sosial, diferensiasi dan Stratifikasi sosial.
2. Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
a. Peserta didik diberikan waktu untuk membaca buku siswa terkait konsep Status, Peran
Sosial, Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial.
b. Peserta didik mengamati Status, Peran Sosial, Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial yang
terjadi di steakrinya.
c. Peserta didik menganalisis apa yang menyebabkan perbedaan Status, Peran Sosial,
Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial.
3. Membimbing kegiatan individual maupun kelompok
a. Guru membimbing siswa dalam kelompok untuk mengumpulkan informasi.
b. Peserta didik mencari sumber informasi lain mengenai Status, Peran Sosial,
Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial.
c. Guru membimbing siswa memecahkan masalah Status, Peran Sosial, Diferensiasi dan
Stratifikasi Sosial dengan melakukan pengamatan bersama.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru mempersilahkan perwakilan peserta didik untuk menyajikan hasil pengamatan
mengenai potensi sumber daya alam di sekitar serta dilakukan kegiatan tanya jawab
untuk mengembangkan jawaban.
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa melakukan releksi dan evaluasi terhadap hasil diskusi dan
menyampaikan kesimpulan dari materi yang dipelajari.
Penutup
1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis
2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
Sikap
F. REFLEKSI
Setelah membaca materi mengenai status, peran sosial, diferensiasi dan stratifikasi sosial,
kita dapat mengetahui bahwa Status sosial adalah pusat dari interaksi sosial dan struktur
sosial. Status dapat didefinisikan sebagai posisi sosial yang definitif. Berbeda dengan
penggunaan populer dari istilah tersebut, memiliki “status” dalam istilah sosiologis tidak
sama dengan prestise. Setiap orang memiliki status, meskipun beberapa memang memiliki
status yang lebih tinggi dari yang lain menurut penilaian masyarakat. Status yang berbeda di
sebuah Rumah Sakit, misalnya status sebagai dokter, perawat, bagian administrasi, staf
kebersihan, dan pasien. Dalam pengaturan ini, hubungan antara posisi posisi ini
didefinisikan secara sosial, dengan dokter yang memiliki kekuasaan dan prestise terbesar.
Status sosial dibagi menjadi 3 (tiga), yakni: 1. Assigned status, 2, Achieved Status 3,
Ascribed Status
Sama halnya dengan status, peran sosial merupakan pusat interaksi sosial dan struktur
sosial. Kedua konsep status dan peran berjalan beriringan. Peran adalah perilaku yang
diharapkan dari seseorang dalam status tertentu. Dengan menggunakan status kepala sekolah
dari contoh sebelumnya, sejumlah ekspektasi peran dapat diidentifikasi. Kepala sekolah
harus berangkat bekerja sejak pagi, memberikan arahan, motivasi dan kedisiplinan bagi guru
dan tenaga kependidikan, mengikuti berbagai rapat koordinasi yang mungkin harus dihadiri
pada saat yang bersamaan, menerima laporan kenakalan siswa, menandatangani dokumen
sekolah, sampai menerima tamu dari berbagai macam lembaga. Semua contoh ini
menggambarkan bagaimana kita mengharapkan kepala sekolah bertindak dan menjadi
contoh. Peran-peran ini bersama-sama menggambarkan kumpulan peran, semua peran yang
berjalan dengan satu status.
Di mana pun individu berada, maka akan bertemu dengan individu lain dengan berbagai
latar belakang kedudukan, pendidikan, kekayaan, usia, dan ciri lain. Pembeda dalam
kehidupan manusia ini semakin menguat semenjak adanya modernisasi. Modernisasi
menggambarkan perpindahan dari masyarakat yang belum berkembang ke masyarakat yang
maju yang didorong oleh perkembangan teknologi. Proses ini meningkatkan jumlah
spesialisasi dan diferensiasi struktur dalam masyarakat. Diferensiasi sosial didasarkan pada
keberagaman gender, agama, ras serta etnis. Soerjono Soekanto menjelaskan bahwa
diferensiasi sosial merupakan variasi pekerjaan dan kekuasaan kelompok dalam masyarakat
yang dikaitkan dengan interaksi atau akibat umum dari proses interaksi sosial yang ada.
Istilah stratifikasi sosial menggambarkan sistem kedudukan sosial dalam masyarakat.
Stratifikasi sosial terbentuk karena adanya ketidaksetaraan yang terstruktur antarkelompok
dalam masyarakat dalam hal akses materi atau sumber daya tertentu. Bentuk paling khas
dari stratifikasi dalam masyarakat modern adalah adanya pembagian kelas. Stratifikasi sosial
mengacu pada kategorisasi masyarakat ke dalam peringkat tingkatan sosial ekonomi
berdasarkan faktor-faktor seperti kekayaan, pendapatan,ras, pendidikan, dan kekuasaan.
Istilah stratifikasi sosial menggambarkan sistem kedudukan sosial dalam masyarakat.
Stratifikasi sosial terbentuk karena adanya ketidaksetaraan yang terstruktur antarkelompok
dalam masyarakat dalam hal akses materi atau sumber daya tertentu. Bentuk paling khas
dari stratifikasi dalam masyarakat modern adalah adanya pembagian kelas. Stratifikasi sosial
mengacu pada kategorisasi masyarakat ke dalam peringkat tingkatan sosial ekonomi
berdasarkan faktor-faktor seperti kekayaan, pendapatan, ras, pendidikan, dan kekuasaan.
• Apa yang dimaksud dengan Status, Peran Sosial, Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial?
• Apa yang memengaruhi perbedaan Status, Peran Sosial, Diferensiasi dan Stratifikasi
Sosial an tar individu dalam masyar akat?
F. ASESMEN / PENILAIAN
sangat baik. Hal yang dicatat dalam jurnal bisa berupa sikap kurang baik, baik, maupun
sangat baik, serta perkembangan perubahan sikap peserta didik. Berikut merupakan
contoh lembar observasi penilaian sikap peserta didik selama satu semester:
Contoh Tabel Jurnal Pengembangan Sikap
dst
Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam
penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel
yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk
menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal
penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel:
No Pernyataan Skala
1 2 3 4
Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu
Skala
No Pernyataan
1 2 3 4
4 .....................................
Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat
digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan.
1. Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan
ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis:
Butir soal:
1. Apa yang dimaksud dengan Status, Peran Sosial, Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial?
2. Apa perbedaan antara status dan peran sosial jelaskan?
3. Apakah perbedaan dan persamaan diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial?
No.
Kunci Jawaban Skor
Soal
1 Status sosial adalah pusat dari interaksi sosial dan struktur sosial 1
Peran adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang dalam status
tertentu.
Diferensiasi adalah penggolongan atau klasifikasi masyarakat
secara horisontal, mendatar, atau sejajar. stratifikasi adalah suatu
konsep dalam sosiologi yang melihat bagaimana anggota
masyarakat dibedakan berdasarkan status yang dimilikinya.
2. Tes Lisan
Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta didik
yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini bertujuan
untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan kemampuan
berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.
pertanyaan pada tes lisan:
Apa yang dimaksud dengan Status, Peran Sosial, Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial?
Apa yang memengaruhi perbedaan Status, Peran Sosial, Diferensiasi dan Stratifikasi
Sosial an tar individu dalam masyar akat?
3. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan kompetensi
yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh pedoman
penskorannya.
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran: 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS
Kompetensi Teknik
Materi Indikator
Dasar Penilaian
3. Penilaian Keterampilan
a) Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam
menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu sesuai
dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai
teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan contoh kisi-kisi
penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor.
b) Teknik Penilaian Keterampilan
• Penilaian kinerja
Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor:
Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS
Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian
Skala
No Aspek yang Dinilai
0 1 2 3 4
1 Merencanakan pengamatan
2 Melakukan pengamatan
3 Membuat laporan
Jumlah:
Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat
menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya
dengan memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai.
Rubrik Penilaian Kinerja
No Indikator Rubrik
Langkah kerja:
1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4.
2. Menggambar status, peran sosial, diferensiasi
dan stratifikasi sosial.
3. Mencantumkan status, peran sosial, diferensiasi
dan stratifikasi sosial pada gambar yang di buat.
4. Memberikan warna pada kenampakan objek
yang di gambar pada status, peran sosial,
diferensiasi dan stratifikasi sosial
2 = Memenuhi 2 kriteria
1 = Memenuhi 1 kriteria
0 = Tidak memenuhi kriteria
Kriteria laporan:
1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan,
alat dan bahan, prosedur, data pengamatan,
pembahasan, kesimpulan)
2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar
3. Komunikatif
• Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu
tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu maupun
beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran.
Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian,
pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
penilaian proyek, yaitu:
1) Pengelolaan
Kemampuan peserta didik untuk menentukan tema atau topik, mengumpulkan
informasi, pengolahan data, dan penulisan laporan.
2) Relevansi
Tema yang dipilih sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD).
3) Keaslian
Laporan atau produk yang dibuat peserta didik merupakan hasil karyanya.
4) Inovasi dan Kreativitas
Terdapat unsur-unsur kebaruan dan berbeda pada produk yang dihasilkan peserta
didik.
Kisi-kisi Penilaian Proyek
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/II
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS
Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian
Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan status, peran sosial, diferensiasi dan
stratifikasi sosial menggunakan kertas gambar ukuran A3, pensil warna atau cat air
dengan memperhatikan hal- hal berikut!
1. Pilihlah salah satu tujuan status, peran sosial, diferensiasi dan stratifikasi sosial.
2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu
sampaikan dalam poster.
3. Gambar salah satu tujuan status, peran sosial, diferensiasi dan stratifikasi sosial yang
telah dipilih!
4. Tuliskan status, peran sosial, diferensiasi dan stratifikasi sosial konsep dari poster yang
akan peserta didik sampaikan!
5. Laporkan hasilnya secara lisan!
Rubrik Pemberian Skor Proyek
Skor
No Pernyataan
1 2 3 4
5 Produk Poster
Skor Maksimum 15
Catatan:
Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya
pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar
(KD) atau keterampilan yang dinilai.
Rubrik PenilaianProyek
No Pernyataan Keterangan
G. EVALUASI
A. PILIHAN GANDA
1. Hutan dapat berfungsi sebagai hutan produksi, hutan lindung dan hutan konservasi.
Berikut merupakan fungsi hutan dalam kegiatan produksi adalah …..
a. Melindungi sistem daya dukung lingkungan hidup
b. Melakukan perlindungan terhadap sistem penyangga kehidupan, pengawetan
beragam jenis tumbuhan dan satwa
c. Menghasilkan bahan baku untuk pembuatan produk dan jasa
d. Mencegah terjadinya banjir, erosi dan mempertahankan kesuburan tanah untuk
tanaman yang ada di dalamnya
e. Melindungi dan mengembangkan tumbuhan, satwa serta ekosistem yang ada di
dalamnya secara alami
2. Pak Bambang melakukan penelusuran jejak serpihan mineral dengan cara mengambil
Gambar di atas menunjukkan stratifikasi tertutup yang dikenal juga sebagai sistem ...
a. Kasta, tidak dapat berpindah kelas
b. Kelas, tidak dapat berpindah kelas
c. Meritokrasi, tidak dapat berpindah kelas
d. Kasta, mudah dapat berpindah kelas
e. Kelas, mudah dapat berpindah kelas
e. 2, 3 dan 5
9. Ketika lapar Dimas memilih makan bakso, Erry memilih sate, Ismi memilih ayam
goreng sedangkan Lili memilih mi untuk memenuhi kebutuhan akan makanan.
Pernyataan tersebut menunjukkan perbedaan permintaan berdasarkan …..
a. Selera
b. Harga
c. Penghasilan
d. Kualitas barang
e. Ramalan masa depan
10. Pasar merupakan tempat bertemunya pembeli dan penjual yang dilakukan secara
langsung dan tidak langsung untuk melaksanakan transaksi jual beli. Fungsi pasar
dalam menyalurkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen disebut sebagai
fungsi …..
a. Pembentuk harga
b. Distribusi
c. Promosi
d. Konsumsi
e. Produksi
B. ESAI
1. Potensi sumber daya alam yang dimanfaatkan secara terus menerus mengakibatkan
perubahan bagi kelangsungan alam. Salah satu dampak perubahan alam yang terjadi
adalah menurunnya daya dukung lingkungan terhadap kehidupan manusia. Jelaskan
faktor yang menyebabkan perubahan potensi sumber daya alam!
2. Peradaban Islam mulai masuk ke Nusantara secara cepat dan menggantikan
peradaban Hindu-Buddha. Ada beberapa metode yang digunakan dalam penyebaran
Islam di Nusantara yaitu perdagangan, pernikahan, pendidikan, seni budaya, dakwah,
dan tasawuf. Di antara metode penyebaran Islam di Nusantara, manakah yang paling
memengaruhi penyebaran Islam? Jelaskan alasannya!
3. Tujuan produksi secara umum adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Produksi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Jelaskan faktor yang memengaruhi
produksi!
4. Status sosial seseorang dalam masyarakat dapat berubah selama hidupnya. Sebutkan 3
jenis status sosial dalam masyarakat!
5. Konflik peran seringkali terjadi di sekitar kita. Buatlah dua contoh konflik peran yang
mungkin dapat terjadi disekitar kalian!
2. E
3. B
4. D
5. A
6. B
7. E
8. E
9. A
10. B
Esai
1. Faktor yang menyebabkan perubahan potensi sumber daya alam:
Jawaban :
Jumlah populasi manusia yang semakin bertambah mengakibatkan bertambahnya
kebutuhan termasuk akan kebutuhan bahan pangan. Eksploitasi sumber daya alam yang
berlebihan guna memenuhi kebutuhan manusia dengan prinsip maksimalisasi dan
mengabaikan pelestarian lingkungan dapat menyebabkan pencemaran dan kerusakan
lingkungan. Untuk memenuhi kebutuhan yang semakin banyak perlu diimbangi dengan
penyediaan alat pemuas kebutuhan sehingga tidak mengakibatkan penurunan sumber
daya alam. Pemanfaatan alam harus memperhatikan kelestarian lingkungan agar dampak
negatif dapat diminimalisir dan potensi sumber daya alam tetap lestari.
2. Metode yang digunakan dalam penyebaran Islam di Nusantara:
a. Perdagangan
Para pedagang menjalankan kewajiban untuk berdakwah dalam bentuk menyampaikan
dan mengajarkan Islam kepada orang lain yang ditemuinya. Para pedagang muslim
yang menetap di sekitar pelabuhan untuk membentuk perkampungan muslim.
b. Pernikahan
Metode pernikahan dilakukan dengan cara seorang yang telah memeluk agama Islam
menikah dengan seorang yang belum menganut agama Islam. Sasaran utama
menggunakan metode pernikahan adalah puteri raja dan bangsawan. Melalui metode
pernikahan banyak raja dan bangsawan kemudian memeluk agama Islam.
c. Pendidikan
Pendidikan untuk menyebarluaskan agama Islam dilakukan dengan seorang murid atau
santri yang berguru kepada seorang ulama di pesantren kemudian setelah cukup
ilmunya dan lulus dari pesantren berdakwah ke daerah asal dan daerah lain yang belum
memeluk Islam.
d. Seni Budaya
Seni budaya yang cukup sering digunakan oleh ulama dan wali dalam mendakwahkan
Islam adalah dengan pagelaran wayang, upacara sekaten, seni pahat, seni ukir, seni tari,
seni music dan seni sastra. Melalui kesenian yang sudah dipadukan dengan ajaran-
ajaran Islam dan dikenal cukup menarik di masyarakat menjadi dakwah yang cukup
Remedial
Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan
program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran remedial antara
lain:
1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik.
2. Merancang pembelajaran remedial
3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial
4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial
5. Melaksanakan pembelajaran remedial
6. Melaksankaan evaluasi
Pengayaan
Bagaimana Status, Peran Sosial, Diferensiasi dan Stratiikasi sosial dapat memengaruhi
interaksi sosial manusia?
LAMPIRAN
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Achieved Status
Achieved status adalah kedudukan yang dapat
dicapai berdasarkan usaha seseorang. Achieved status
dapat dicapai hingga posisi tertentu melalui upaya
Ascribed Status
Ascribed status adalah status yang diperoleh
melalui kelahiran, misal kedudukan anak bangsawan
diperoleh karena lahir dari orang tua kalangan
bangsawan. Ascribed status adalah kedudukan
diperoleh secara tidak sengaja, misal menjadi seorang
wanita, menjadi seorang laki-laki, menjadi seorang
kakak, menjadi suku Batak, menjadi warga negara
Indonesia, dan sebagainya.
Secara kolektif, semua status yang dimiliki seseorang sekaligus terdiri dari kumpulan
statusnya. Setiap orang di sekolah memiliki sejumlah status berbeda pada waktu yang
sama. Kepala sekolah mungkin juga seorang anak, istri, ibu, ketua PKK, dan anggota
MGMP. Kumpulan status ini sering berubah selama masa hidup seseorang. Seorang polisi
misalnya, statusnya berubah ketika dia berpindah dari siswa Akademi Kepolisian
kemudian berubah statusnya menjadi polisi. Masing-masing Individu dapat menghapus
atau menambahkan status dari dirinya, misalnya dengan mengundurkan diri dari posisi
sebagai polisi, kemudian mencalonkan diri untuk jabatan politik lainnya. Terkadang, ada
beberapa individu yang menyalahgunakan status sosialnya, misal influencer,
menggunakan status sosialnya untuk mendapatkan tiket gratis atau makan siang gratis
pada suatu kesempatan. Bahkan tidak jarang yang memanfaatkannya sebagai umpan
dalam kasus penipuan.
■ Peran sosial
Sama halnya dengan status, peran sosial merupakan pusat interaksi sosial dan struktur
sosial. Kedua konsep status dan peran berjalan beriringan. Peran adalah perilaku yang
diharapkan dari seseorang dalam status tertentu. Dengan menggunakan status kepala
sekolah dari contoh sebelumnya, sejumlah ekspektasi peran dapat diidentifikasi. Kepala
sekolah harus berangkat bekerja sejak pagi, memberikan arahan, motivasi dan kedisiplinan
bagi guru dan tenaga kependidikan, mengikuti berbagai rapat koordinasi yang mungkin
harus dihadiri pada saat yang bersamaan, menerima laporan kenakalan siswa,
menandatangani dokumen sekolah, sampai menerima tamu dari berbagai macam lembaga.
Semua contoh ini menggambarkan bagaimana kita mengharapkan kepala sekolah
bertindak dan menjadi contoh. Peran-peran ini bersama-sama menggambarkan kumpulan
peran, semua peran yang berjalan dengan satu status.
■ Stratifikasi sosial
Istilah stratifikasi sosial menggambarkan sistem kedudukan sosial dalam masyarakat.
Stratifikasi sosial terbentuk karena adanya ketidaksetaraan yang terstruktur antarkelompok
dalam masyarakat dalam hal akses materi atau sumber daya tertentu. Bentuk paling khas
dari stratifikasi dalam masyarakat modern adalah adanya pembagian kelas. Stratifikasi
sosial mengacu pada kategorisasi masyarakat ke dalam peringkat tingkatan sosial ekonomi
berdasarkan faktor-faktor seperti kekayaan, pendapatan, ras, pendidikan, dan kekuasaan.
Stratifikasi dalam geologi berarti lapisan vertikal berbeda yang ditemukan pada batuan,
gambaran ini cocok digunakan untuk memvisualisasikan struktur sosial. Lapisan
masyarakat terdiri dari individu-individu serta sumber daya masyarakat didistribusikan ke
seluruh lapisan secara tidak merata. Individu dengan sumber daya yang lebih banyak
mewakili struktur stratifikasi sosial pada laporan atas. Kelompok lain yang memiliki
sumber daya sedikit dan semakin sedikit mewakili masyarakat pada lapisan bawah.
Stratifikasi sosial adalah sistem di seluruh masyarakat yang membuat ketidaksetaraan
menjadi jelas.
Faktor yang menentukan stratifikasi akan berbeda pada masyarakat yang berbeda pula.
Pada sebagian besar masyarakat, stratifikasi merupalan sistem ekonomi yang didasarkan
pada pendapatan, upah, deviden investasi, aset, kekayaan dan nilai bersih uang yang
dimiliki oleh seseorang. Meskipun kekayaan menjadi tolak ukur status sosial seseorang,
hektare ada faktor lain yang juga memengaruhi. Misalnya pada beberapa budaya,
seseorang dengan kharisma dan kebijaksanaan lebih dihargai dan dihormati dibandingkan
mereka yang tidak memilikinya. Pada budaya yang lain, orang tua lebih dihormati
sedangkan di sisi budaya lainnya orang tua justru diremehkan atau diabaikan. Keyakinan
masyarakat pada kebudayaan sering memperkuat ketidaksetaraan stratifikasi.
Penentu lain ditemukan dalam struktur pekerjaan masyarakat. Guru, misalnya,
seringkali memiliki tingkat pendidikan yang tinggi tetapi menerima gaji yang relatif
rendah. Banyak yang percaya bahwa mengajar adalah profesi yang mulia, jadi guru harus
melakukan pekerjaan mereka karena cinta pada profesinya dan kebaikan siswanya, bukan
untuk uang. Namun, tidak ada eksekutif atau wirausahawan yang sukses yang akan
menerima sikap itu dalam dunia bisnis, di mana keuntungan dinilai sebagai kekuatan
pendorong. Sikap budaya dan keyakinan seperti ini mendukung dan mengabadikan
ketidaksetaraan sosial
■ Sistem Stratifikasi
Stratifikasi dapat dikategorikan kedalam dua jenis sistem stratifikasi. Sistem tertutup
mengakomodasi sedikit perubahan dalam posisi sosial. Dalam sistem tertutup tidak
mengenal atau mengizinkan orang untuk berpindah tingkatan dan tidak mengizinkan
hubungan sosial antarlevel. Sistem kedua disebut dengan sistem terbuka, sistem ini
didasarkan pada pencapaian, juga memungkinkan perpindahan tingkat dan interaksi
antarlapisan dan kelas. Sistem yang berbeda mencerminkan, menekankan, dan mendorong
nilai-nilai budaya tertentu dan membentuk kepercayaan individu. Sistem stratifikasi dibagi
kedalam sistem kasta, sistem kelas, serta sistem meritokrasi.
Sistem Kasta
Sistem kasta merupakan sistem stratifikasi yang tertutup di mana status sosial yang
dimiliki tidak dapat diubah sama sekali atau hanya dapat merubahnya sedikit. Sistem kasta
adalah sistem di mana orang-orang dilahirkan dalam status sosial mereka dan akan tetap
berada di dalamnya sepanjang hidup mereka. Orang diberi pekerjaan terlepas dari bakat,
minat, atau potensi mereka. Hampir tidak ada peluang untuk meningkatkan posisi sosial
seseorang.
Tradisi kasta Hindu meyakini bahwa seseorang diharapkan dapat melakukan pekerjaan
dan menikah sesuai dengan kasta yang dimiliki. Menerima status sosial dianggap sebagai
kewajiban normal. Nilai budaya memperkuat sistem. Seseorang yang hidup dalam
masyarakat kasta disosialisasikan untuk menerima status sosialnya.
Meskipun sistem kasta di India telah dibongkar secara resmi, sisa keberadaannya
tertanam kuat. Di daerah pedesaan, aspek tradisi lebih mungkin untuk tetap ada.
Sedangkan di kota-kota besar di India saat ini, individu memiliki lebih banyak kesempatan
untuk memilih jalur karier dan pasangan pernikahan dibanding beberapa dekade silam.
Pusatpusat ketenagakerjaan menyediakan informasi perusahaan global yang membuka
rekruitmen pegawai bagi warga negara yang berprestasi.
Sistem Kelas
Pada sistem kelas, faktor sosial individu didasarkan pada prestasinya. Kelas terdiri dari
sekumpulan orang-orang dengan status sama yang terkait berbagai faktor seperti
pendidikan, pendapatan, kekayaan, serta pekerjaan. Sistem kelas bersifat terbuka. Setiap
individu bebas untuk mencapai tingkat pendidikan atau pekerjaan yang berbeda dari orang
tua mereka. Dalam sistem kelas, individu juga dapat bersosialisasi serta menikah dengan
anggota kelas lain sehingga dimungkinkan terjadi perpindahan dari satu kelas ke kelas
lain.
Dalam sistem kelas, orang memiliki pilihan untuk membentuk pernikahan eksogami,
persatuan pasangan dari kategori sosial yang berbeda. Pernikahan dalam keadaan ini
didasarkan pada nilai-nilai seperti cinta dan kecocokan, bukan pada status sosial atau
ekonomi. Meskipun konformitas sosial masih ada yang mendorong orang untuk memilih
pasangan dalam kelasnya sendiri, orang tidak terdesak untuk memilih pasangan nikah
hanya berdasarkan elemen-elemen tersebut. Pernikahan dengan pasangan dari latar
belakang sosial yang sama adalah persatuan endogami.
■ Meritokrasi
Meritokrasi adalah sistem ideal yang didasarkan pada keyakinan bahwa stratifikasi sosial
adalah hasil dari usaha pribadi atau prestasi yang menentukan kedudukan sosial. Tingkat
usaha yang tinggi akan membawa pada kedudukan sosial yang tinggi, begitu pula
sebaliknya. Konsep meritokrasi adalah ideal, karena masyarakat tidak pernah ada di mana
peringkat sosial hanya didasarkan pada prestasi. Proses sosialisasi dan realitas sistem
ekonomi, serta kedudukan sosial dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya karena
struktur masyarakat yang kompleks bukan prestasi semata.
■ Bentuk pelapisan sosial (stratifikasi) di Masyarakat
1) Stratifikasi Ekonomi
Pelapisan sosial atau stratifikasi atas dasar ekonomi akan membedakan individu dalam
hal atau atas dasar penguasaan dan kepemilikan terhadap materi/harta atau sumber daya
lainnya.
2) Stratifikasi Sosial
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial yang dimaksud disini adalah stratifikasi dalam
arti yang lebih khusus, sebagai contoh stratifikasi atas dasar kasta, tingkat pendidikan,
maupun jenis pekerjaan.
3) Stratifikasi Politik
Pelapisan sosial atau stratifikasi dalam masyarakat berdasarkan kriteria politik dapat
diartikan sebagai pembedaan penduduk atau warga masyarakat manurut pembagian
kekuasaan poiltik.
Apersepsi dilakukan oleh guru untuk mengingat kembali pengetahuan yang diperoleh
peserta didik serta menghubungkan dengan pengetahuan yang akan dipelajari oleh peserta
didik selama proses pembelajaran. Kegiatan apersepsi dalam buku peserta didik ini
merupakan rangkaian materi yang sudah dipelajari peserta didik dengan materi baru dan
berisi pertanyaan kunci yang dapat digunakan untuk memberikan konsep berpikir peserta
didik. Pertanyaan kunci digunakan sebagai pemantik materi baru yang akan dipelajari
peserta didik. Pertanyaan ini akan dijawab peserta didik dalam kolom yang sudah
disediakan.
Dengan “gambaran” tema sebagai apersepsi dengan harapan siswa termotivasi untuk
mempelajari materi yang disajikan. Guru dapat memandu siswa dengan mengkaji kembali
(review) dan mengingatkan kembali topik-topik IPS yang pernah dipelajari siswa ketika
belajar di kelas sebelumnya
C. GLOSARIUM
D. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka
Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan Peradaban
Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”. Masyarakat
Indonesia, 41(2), 115-126, https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 .
Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi
Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ .
Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang
Kemaritiman. Jakarta: Bappenas.
Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta:
BPS.
Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak.
______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak.
Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world
population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly 11
billion around 2100. Artikel.
https://www.un.org/development/desa/en/news/population/world-
populationprospects-2019.html pada 21-08-2020
Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”.
Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22,
https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 .
Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of Sociology.
Volume 62, Number 3.
Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to
Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc.
Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems
and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-409548-9
DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9.
Graha, Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan melalui
pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi.
Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243
Griffiths, H., dkk. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax.
Grusec, J. E., & Hastings, P. D. 2015. Handbook of Socialization: theory and research.
NY: The Guilford Press. h. 1, 13, 20.
Habibi, Maksum dan Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira.
Hadi, A. P. 2010. Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam
pembangunan. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat Agrikarya
(PPMA).
Harahap, Erni Febian. 2012. “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi untuk
Mewujudkan Ekonomi Nasional yang tanggung dan Mandiri”. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, 3(2), 78-96.
Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika.
Hutomo, Mardi Yatno. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi:
Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Naskah No 20, Juni-Juli 2000.
Kartodirjo, Sartono. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900. Yogyakarta:
Ombak.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2019. Laporan Tahunan 2018. Jakarta: KKP.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 2019. Laporan Kinerja 2018. Jakarta:
Kemenko Bidang Maritim.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Status Hutan dan Kehutanan
Indonesia 2018. Jakarta: KLHK
Koentjaraningrat. 1985. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
Korlantas Polri. 2013. Polantas dalam Angka 2013. www.korlantas.polri.go.id .
Kotarumalos, Nur Aisyah. 2010. “Mengkonstruksi Identitas Diaspora Maluku di Negeri
Belanda”. Masyarakat Indonesia. 36 (1), 123-144,
https://media.neliti.com/media/publications/150453-ID-
mengkonstruksiidentitas-diapora-maluku.pdf .
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta:
Erlangga.
Krautkraemer, J. A. (2005). Economics of natural resource scarcity: The state of the
debate (No. 1318-2016-103362).
Kuntowijoyo, D. R. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Sleman: Bentang Pustaka.
Lembar Fakta Forest Watch Indonesia 2019. 2019. diakses dari http://fwi.or.id/wp-
content/uploads/2019/10/FS_Deforestasi_FWI_small.pdf
Muta’ali, Lutfi. 2013. Pengembangan Wilayah Perdesaan (Perspektif Keruangan).
Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG).
Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Geologi. Sleman: deepublish.
Noor, Munawar. 2011. “Pemberdayaan Masyarakat”. Junal CIVIS, 1(2), 87-99.
Prihandito Aryono. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT Mitra Gama Widya. Rambe,
Tappil., et al. 2019. Sejarah Politik dan Kekuasaan. Medan: Kita Menulis.
Resosoedarmo Soedjiran, Kartawinata Kuswata, Soegiarto Aprilani. 1987. Pengantar
Ekologi. Bandung: Remadja Karya.
Ricklefs, M.C., et al. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah sampai
Kontemporer. Depok: Komunitas Bambu.
Robert S. Pindyck dan Daniel L Rubinfeld. 2013. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga
Romansara, Enos. H. 2015. “Memahami Kebudayaan Lokal Papua: Suatu
Pendekatan Pembangunan yang Manusiawi di Tanah Papua”. Jurnal Ekologi Birokrasi.
1 (1), 47-57 https://doi.org/10.31957/jeb.v1i1.491 .
Saihu, Ade. 2020. Merawat Pluiralisme Merawat Indonesia. Yogyakarta: Deepublish.
Siska, Y. 2015. Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis. Sleman:
Garudhawaca.
Sobarna, A. 2003. “Konsep pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin
perkotaan”. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 19 (3), 316-329.
Sodik, Abror., dan Musthofa, Muhamad Wakhid. 2018. “Analisis Strategi Penyebaran
Agama-Agama di Indonesia dari Pra Hingga Era Modern dengan Pendekatan
Teori Permainan Matematika”. HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan
Dakwah Islam, 15 (1), 99-113, https://doi.org/10.14421/hisbah.2018.151-08 .
Soekmono. 1992. Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta: Kanisius.
Sofiana, Anas. 2017. “Ratu Kalinyamat Penguasa Wanita Jepara Tahun 1549-1579.”
Avatara 5.3.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/21467 .