Manajemen Resiko 2022
Manajemen Resiko 2022
Manajemen Resiko 2022
Frekuensi /
Konsekuensi/Dampak
Kemungkinan
Risiko
Unsur Risikio
Risiko adalah kondisi real, yang merupakan hasil gabungan dari berbagai keadaan lingkungan eksternal. Risiko
muncul bukan sebagai akibat tunggal, namun berbagai aspek baik yang bersifat alamiah ataupun dampak
perbuatan manusia
Risiko merupakan kemungkinan terjadinya kerugian. Artinya memiliki kemungkinan antara nol dan satu,
bukan pasti dan bukan pula mustahil. Risiko tidak harus bisa diukur, tetapi kemungkinan terjadinya kerugian
pasti antara nol dan satu
Risiko adalah bentuk penyimpangan dari hasil yang diperkirakan. Hasil yang diharapkan bisa merupakan
harapan individual maupun kerugian umum.
Risiko
1. Risiko intern yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu
sendiri, seperti: kerusakan aktiva karena ulah karyawannya sendiri,
kecelakaan kerja, mismanajemen atau yang berhubungan dengan
faktor-faktor yang memengaruhi pasaran produk. Risiko ini juga
sering disebut risiko bisnis.
2. Risiko ekstern yaitu risiko yang berasal luar perusahaan, seperti:
risiko pencurian, penipuan, persaingan, fluktuasi harga, perubahan
policy pemerintah dan sebagainya
Tahapan Manajemen Risiko
Planning
Monitoring
Tahapan Assessment
MR
Handling
Planning (Perencanaan)
Proses pengembangan dan dokumentasi strategi dan metode yang
terorganisasi, komprehensif, dan iteraktif untuk keperluan
identifikasi dan penelusuran isu-isu risiko.
Assessment (Penilaian)
Terdiri atas proses identifikasi dan analisis area dan proses teknis
yang memiliki risiko untuk meningkatkan kemungkinan dalam
mencapai sasaran biaya, kinerja (performance) dan waktu
penyelesaian kegiatan
Assessment (Penilaian)
a. Identifikasi (identifying)
merinci risiko-risiko yang ada sampai level yang detail dan menentukan
signifikasinya (potensinya) dan penyebabnya, terhadap masalah yang ada. Risiko-
risiko yang telah terinci ini kemudian digolongkan dalam kategori-kategori.
b. Analisis (analyzing)
proses menggali informasi/ deskripsi lebih dalam terhadap risiko yang telah
diidentifikasi, yang terdiri atas :
• kuantifikasi risiko dalam probabilitas dan konsekuensinya terhadap aspek biaya,
waktu dan teknis proyek
• penyebab risiko
• keterkaitan antar risiko
• saat terjadinya risiko
• sensivitas terhadap waktu
Handling (Penanganan)
Proses identifikasi, evaluasi, seleksi dan implementasi penanganan terhadap risiko
dengan sasaran dan kendala masing-masing program, yang terdiri atas menahan
risiko, menghindari risiko, mencegah risiko, mengontrol risiko dan mengalihkan risiko
Risk
Response
Menetapkan Melalui
Kemungkinan Terjadi Identifikasi Risiko
Menangani/
Tujuan
Mengelola
Penilaian Resiko
Risiko
Menetapkan Melalui
Dampak Analisis Risiko
Prosedur
Manajemen Resiko
• Penilaian risiko dimulai dengan
melakukan identifikasi risiko-risiko yang
dapat terjadi dan akan mempengaruhi
proyek.
• Analisis risiko yang dilakukan
berdasarkan pada kemungkinan
terjadinya (probabilitas) dan dampak
yang terjadi pada proyek.
• Evaluasi risiko kemudian dilakukan
untuk menentukan tingkat atau kategori
risikonya.
Identifikasi Risiko
Proses menemukan, mengenali dan mencatat risiko. Dalam proses
manajemen risiko, identifikasi risiko merupakan bagian yang dilakukan paling
terdahulu dalam proses assessmen risiko
Identifikasi risiko harus dilakukan berdasarkan Informasi yang relevan dan terbaru
serta melibatkan para pihak yang memiliki kemampuan dan pengetahuan yang sesuai.
Analisis Risiko
• Analisis risiko memberikan masukan untuk proses evaluasi risiko
dan dalam mengambil keputusan, memilih strategi dan metode
pengendalian yang tepat.
• Analisis risiko mencakup analisis terhadap penyebab dan
sumber risiko, dampak positif atau negatif dari suatu risiko,
dan kemungkinan suatu risiko dapat terjadi. L
• Langkah-langkah untuk melakukan analisis risiko,
• menilai besarnya probabilitas
• menilai besarnya dampak
• Menilai besarnya risiko
Menilai Besarnya Probabilitas
Probabilitas dinilai berdasarkan pada jumlah potensi kejadian
pada setiap tahapan kegiatan yang dibagi menjadi lima kelas
(skala Likert), yang dapat dilakukan dengan merujuk pada Tabel
Menilai Besarnya Dampak
Seperti pada klasifikasi probabilitas, klasifikasi dampak juga dibagi menjadi 5
kelas. Klasifikasi dampak umumnya dibuat berdasarkan potensi dampak
terhadap kenaikan biaya, waktu penyelesaian pekerjaan, kesehatan dan
keselamatan, serta lingkungan, seperti ditunjukkan pada Tabel
Menilai Besarnya Risiko
Klasifikasi risiko disusun berdasarkan nilai probabilitas dan nilai dampaknya,
Tingkat risiko dapat bervariasi dari tingkat yang sangat rendah atau
dapat diabaikan hingga tingkat yang tidak dapat diterima atau risiko
sangat tinggi
Untuk mempermudah perhitungan nilai risiko, suatu matriks risiko
seperti ditunjukkan pada Tabel 5 dapat digunakan.
Menilai Besarnya Risiko
Klasifikasi Risiko.
Dampak Risiko.
Analisis Risiko
Si A berkendaraan dari rumah menuju kampus
untuk mengikuti perkuliahan
Potensi risiko apa yang muncul…??
Prosedur
Manajemen Resiko
Analisis Risiko
• Analisis risiko adalah proses mengembangkan pemahaman
terhadap suatu risiko.
• Analisis risiko memberikan masukan untuk proses evaluasi
risiko dan dalam mengambil keputusan apakah suatu risiko
risiko perlu dikendalikan dan memilih strategi dan metode
pengendalian yang tepat.
• Analisis risiko merupakan bagian dari tahap assessmen
risiko dalam proses manajemen risiko dan dilakukan
terhadap risiko-risiko yang telah diidentifikasi dalam proses
identifikasi risiko.
Analisis Risiko
• Analisis risiko mencakup analisis terhadap penyebab dan
sumber risiko, dampak positif atau negatif dari suatu
risiko, dan kemungkinan suatu risiko dapat terjadi.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi dampak dan
kemungkinan kejadian risiko harus diidentifikasi.
• Efisiensi dan efektifitas pengendalian risiko yang telah
diterapkan sebelumnya juga harus dipertimbangkan.
• Keterkaitan yang mungkin terjadi di antara risiko-risiko
yang telah diidentifikasi juga perlu dipertimbangkan.
BRAINSTROMING
• Brainstorming dilakukan dengan mendorong diskusi bebas antara
orang-orang yang memiliki pengetahuan dan keahlian untuk
mengidentifikasi, menganalisis dan mengetahui opsi-opsi
penanganan risiko.
• Teknik ini perlu difasilitasi dengan efektif untuk dapat
menstimulasi diskusi, mengarahkan diskusi kearah yang tepat dan
menangkap isu-isu yang muncul dalam diskusi.
BRAINSTROMING
Misal perlu membayar premi sampai dengan tahun kelima, setelah tahun kelima premi
tidak perlu dibayarkan lagi. Maka perhitungannya adalah sebagai berikut :
• 5 (tahun) x 12 (bulan) x Rp5.000.000,00. (nilai premi per bulan) = Rp300.000.000,00.
• Jadi, total biaya implementasinya adalah Rp331.500.000,00
Cost Benefit Analysis
4. Manfaat
merupakan hasil dari perhitungan biaya dasar dikurangi dengan biaya residual.
Perhitungan manfaat dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar estimasi
biaya yang tidak perlu dikeluarkan oleh organisasi terkait dengan suatu risiko
apabila upaya pengendalian berhasil dilakukan dan menurunkan tingkat
kerugian yang dapat dialami oleh organisasi
5. Analisis Biaya/Manfaat
dihitung dengan membandingkan antara nilai manfaat yang
diperoleh dengan total biaya implementasi yang dikeluarkan oleh
organisasi. Analisis biaya/manfaat dapat dihitung dengan
perhitungan sebagai berikut
Cost Benefit Analysis
6. Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan dari teknik ini setidaknya
sebanyak 2 rekomendasi, antara lain:
Contoh Kasus :
Perusahaan pengiriman barang atau ekspedisi. Untuk menghitung nilai manfaat, pada
kasus ini biaya dasar yang digunakan adalah seluruh biaya yang relevan terkait dengan
proses bisnis yang menggunakan teknologi, contohnya adalah sebagai berikut
Hitung, Cost
Benefit Analysis
MR 6
KONSEP
TIME VALUE OF MONEY
Time Value of Money
• Biaya Proyek pada tahap Prelimininary Estimate, dpt
dihitung berdasar data proyek sejenis yll
• Cost engineer, selain memahami ttg cost estimate,
juga harus memahami konsep time value of money
• Pada dasarnya nilai uang sangat terkait dgn waktu
(konsep time value of money)
ILUSTRASI
Bila seseorang pinjam uang kepada kita , sebesar Rp.
1’000’000,- dan akan dikembalikan setelah satu tahun
Maka :
Besarnya uang yang dikembalikan menjadi sebesar :
(1+i) Rp. 1’000’000,-
Maka :
Besarnya uang yang dikembalikan menjadi sebesar :
(1+i) Rp. 1’000’000,-= Rp. 1’100’000,-
Fn = P (1 + i)n n : tahun ke n
FAKTOR
Compounded factor :
(1 + i1) (1 + i2)……… (1 + in)
Discounted factor :
1 / (1 + i1) (1 + i2) …. (1 + in)
PENGGUNAAN KONSEP T.V.M
Interest rate
(%) per tahun 18 19 20
• Analisis biaya proyek, bila dibayar th. 2007
(dalam juta rupiah)
Th.2004: (1,18) (1,19) (1,20) x 5.000 = 8.425,20
Th.2005: (1.19) (1,20) x 8.000 = 11.424,00
Th.2006: (1,20)x 7.000 = 8.400,00
Jumlah = 28.248,20
Total Biaya proyek, bila dibayar pada th. 2007, menjadi Rp. 28.248.200.000,-
ANALiSIS
INVESTASI PROYEK
KONSEP INVESTASI
Dari sudut pandang ekonomi, Investasi adalah penempatan
harta untuk jangka waktu tertentu untuk memperoleh
keuntungan
Ada dua jenis Investasi yang dikenal :
Investasi phisik (pabrik, Usaha lain)
34
ANALISIS EKONOMI
Ada dua hal pokok diperlukan untuk analisis ekonomi suatu
Investasi , yaitu :
Rencana penerimaan bersih yang dirinci tiap periode
(tahunan). Biasanya terjadi setelah bangunan dioperasikan
Rencana pengeluaran Investasi, terjadi pada saat proses
kegiatan pembangunan Investasi
Karena rencana meliputi jangka panjang (multy years), maka konsep Time Value
of Money harus diterapkan baik dalam penerimaan maupun pengeluaran
KONSEP “ TVM “
Analisis ekonomi suatu perencanaan investasi selalu
melibatkan nilai-nilai uang dalam bebe-rapa tahun mendatang
Nilai-nilai uang dalam beberapa tahun menda-tang tsb
sebelum analisis harus di konversikan kedalam nilai sekarang
(present value), dengan menggunakan dis-counted factor
C.F = ( 1 + i )
n
RUMUS “ TVM “
Rumus perhitungan nilai uang sekarang (PV)
terhadap nilai uang yang akan datang
PV = (1 + i) n . FV
39
PENGGUNAAN “ TVM “
Jadwal cash in dan cash out, dalam kegiatan investasi terjadi dlm
beberapa tahun, sehingga untuk analisisnya perlu nilainya
disamakan menjadi present value semua (discounted cash flow)
40
STUDI KELAYAKAN
Layak dilakukan
Analisis
Investasi dilakukan
dimodifikasi
tidak
Tidak layak dilakukan
tidak dilakukan
KRITERIA LAYAK
Kriteria layak dibagi menjadi dua :
Layak secara sosial:
• Manfaat sosialnya lebih besar dari biaya
• Dapat mengurangi kerugian sosial lebih besar dibanding biaya
yang keluar
Layak secara ekonomi :
• Keuntungan bersih yang diperoleh lebih besar dari Bank
Interest atau tingkat interest yang ditetapkan oleh MGT.
UKURAN LAYAK Ekonomi
Ada beberapa tolok ukur untuk kelayakan ekonomi ( komersial ) , yaitu
yang terpenting :
• Tingkat kemampuan pengembalian investasi, yang diukur dengan I.R.R
(internal rate of return)
• Pay back period , yaitu kapan (berapa lama) mo-dal investasi dapat
dikembalikan
• NPV (Net Present Value), besarnya NPV pada tingkat inflasi yang ada
Yang ideal adalah : IRR tinggi (diatas inflasi) dan pay
back period singkat .
DEFINISI IRR
IRR (Internal Rate of return) adalah tingkat keuntungan
yang diperoleh (dalam %) dari hasil investasi, terhadap
nilai investasi yang ditanam
IRR secara matematis, adalah tingkat rate, dimana
Net Present Valuenya (antara penerimaan dan
pengeluaran) sama dengan nol
45
DEFINISI NPV
NPV (net present value) adalah :
“Selisih total nilai present value dari seluruh penerimaan
dan pengeluaran (ΣPV penerimaan – ΣPV pengeluaran)“
atau net discounted cash flow
47
NET CASH FLOW
48
CASH FLOW INVESTASI/PROYEK
Cash flow disini berbeda dengan cash flow pelaksanaan
proyek
Cash flow pelaksanaan proyek, dibuat untuk periode bulanan
sampai dengan waktu kontrak dengan tujuan membuat
kebijakan financial untuk menutup defisit yang ada
Cash flow Investasi proyek, dibuat untuk periode tahunan
sampai dengan berakhirnya masa investasi, dengan tujuan
menghitung rate yang diinginkan, dengan menerapkan TVM
DISCOUNTED CASH FLOW
Dalam Net Cash flow, akan bertanda positif bila uang masuk
lebih besar dari uang keluar (begitu juga sebaliknya),
pertahunnya
Tetapkan nilai rate tertentu, untuk menghi-tung discounted
factor tiap tahun yang bersangkutan
Masing2 nilai pertahun tersebut dijadikan nilai present
valuenya dengan cara menga-likan dengan discounted factor
nya, menjadi discounted cash flow
50
Net Present Value (NPV)
Dari discounted cash flow yang ada dijumlahkan totalnya
atau dicari net discounted cash flownya
Net Discounted Cash Flow tsb adalah nilai NPVnya untuk rate
yang bersangkutan
52
CARA INTERPOLASI
Dalam proses uji coba dng i1 diperoleh NPV1 (positif) dan dengan i2
diperoleh NPV2 (negatif)
NPV (+)
i2 –(i1+a)
NPV 1
IRR
0 i1 i2 rate
NPV 2
(-)
(i2 – i1) NPV1
IRR = i1 + NPV diambil nilai
(NPV1 + NPV2) mutlaknya
CARA EXTRAPOLASI
Dalam proses uji coba dgn. i1 diperoleh NPV1 (positif) dan dgn. i2 diperoleh
NPV2 (positif)
(i2 – i1) NPV2 NPV diambil
NPV
(+) IRR = i2 + nilai mutlaknya
(NPV1 - NPV2)
NPV 1
NPV 2 IRR
0 i1 i2 rate
(-) a
i2 + a
54
CASH FLOW INVESTASI
Dalam cash flow investasi, tahun2 awal pada pengeluaran biaya
investasi, belum ada penerimaan. Sehingga pada tahun2 ini net cash
flownya negatif
Dalam Net cash flow investasi, tahun2 awal nilainya negatif, sedang
tahun selanjutnya umumnya sudah mulai positif
55
Contoh Perhitungan IRR
TAHUN KE
No URAIAN 0 1 2 3 4 5
1 Penerimaan -- 2,200 2,300 2,800 3,400
2 Pengeluaran (5,000) (200) (300) (500) (400)
3 Net Cash Flow (5,000) 2,000 2,000 2,500 3,000
DF , dgn i1 =20% 1 0,833 0,694 0,578 0,482
P.V1 masing2 1,666 1,388 1,445 1,446
4 Total P.V1 , penerimaan 5,945
NPV1 945
DF , dgn i2 = 24% 1 0,806 0,650 0,524 0,423
P.V2 1,612 1,300 1,310 1,269
5 Total PV2 , penerimaan 5,491
NPV2 491
DATA IRR
i1 = 20%
i2 = 24%
NPV1 = 945
NPV2 = 491
Rumus yang didepan ( extrapolasi )
(i 2 – i 1) NPV 2
IRR = i2 +
NPV 1 – NPV 2
MENGHITUNG IRR
NPV1 dan NPV2 Positif
(i2 – i1 ) N PV2
IRR = i2 +
N PV1 – N PV2
4% x 491
= 24%+
945 - 491
= 24% + 4,33%
= 28,33%
58
Menghitung IRR secara grafis
NPV
NPV1
945
NPV2
491
0 i
20 24
IRR
% %
i1 i2
PAY BACK PERIOD
Modal investasi Rp. 5,000.-
Pengembalian :
Tahun ke I Rp. 2,000.-
Tahun ke II Rp. 2,000.-
Tahun ke III Rp. 2,500.-
Pengembalian biaya investasi yang terjadi
adalah dalam tahun ketiga (2 tahun , 5 bulan)
KESIMPULAN
IRR = 28,33 %
Rate yang ditetapkan/diinginkan, misal X %