Jawab Tugas 3 Fixpdf

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Nama : Shatryani,S.

T
Nim : 856834374
Tugas : Pendidikan ips di sd
Pertanyaan
1. Jika anda sebagai seorang guru di dalam sebuah kelas dan menjadi nahkoda bagi kapal
yang berisi penumpangnya adalah murid anda. Anda harus mengajarkan metode
pembelajaran IPS SD yang berlandaskan pendekatan kognitif. Rancanglah dan berilah
contoh terkait metode pembelajaran IPS SD dengan berlandaskan pendekatan kognitif
digunakan untuk mengajarkan materi pendidikan IPS di SD kepada peserta didik anda
sesuai dengan pengalaman anda sebagai seorang guru profesional!
2. Terdapat banyak metode pembelajaran dengan pendekatan apapun di dalam mengajarkan
kegitan belajar mengajar pendidikan IPS di SD salah satunya yaitu metode pembelajaran
nmelalaui pendekatan sosial. Analisislah penggunaan metode pembelajaran IPS SD kelas
tinggi berdasarkan pendekatan sosial!
3. Terdapat beberapa aspek kognitif dlam merancang dan menyusun alat evaluasi hasil
Belajar IPS di SD. Terkait hal tersebut, telaah dan berilah contoh 2 tingkatan aspek
kognitif dalam evaluasi hasil belajar IPS SD!
4. Sebelum menyusun alat evaluasi, kita perlu merencanakannya sehingga alat evaluasi
yang disusun betul-betul baik. Analisislah rancangan alat evaluasi tentang nilai dan sikap
sosial!
5. Model yang dikemukakan oleh David Johson dan Frank Johnson dalam Udin
S.Winataputra (2003) menjelaskan bahwa model pemecahan masalah menitikberatkan
masalah secara kelompok, yaitu pada kemampuan mengambil keputusan. Analisislah
penerapan model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan pendekatan pemecahan
masalah menurut pendapat ahli di atas!

Jawab
1. Baiklah saya akan menjelaskan bagaimana menerapkan metode pembelajaran ips sd yang
berlandaskan pendekatan kognitif, sebagai contoh disini saya akan ambil kurikulum sekolah
dasar untuk kelas 6 pada semester 2.
1. kompetensi dasar
kemampuan memahami gejala alam dan social negara Indonesia dan negara tetangga
2. materi pokok
gejala alam dan social negara Indonesia dan negara tetangga
3. hasil belajar
a. membandingkan gejala alam negara Indonesia dengan negara tetangga
b. mendeskripsikan gejala social Indonesia dan negara tetangga
4. indicator
a. menunjukkan pada peta letak dan nama negara tetangga Indonesia
b. membandingkan ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan negara tetangga
c. membandingkan ciri-ciri gejala social di Indonesia dengan negara tetangga
d. memberi contoh sikap waspada terhadap gejala social di Indonesia.

Setelah memahami hal diatas, maka Langkah selanjutnya adalah :


- menyajikan masalah
didalam menyajikan masalah ini, guru mengajukan masalah dengan pertanyaan,
diantaranya bagaimana gejala alam dan social di Indonesia jika dibandingkan dengan
negara tetangganya.
- mengumpulkan data dan verivikasi data
siswa mengumpulkan data melalui buku-buku sumber yang berkaitan dengan masalah
yang dirumuskan.
- mengumpulkan unsur baru
guru dan siswa mencocokkan secara langsung antara informasi dengan rumusan
masalah yang dirumuskan dan menemukan unsur-unsur yang dapat digunakan untuk
menjawab masalah.
- merumuskan penjelasan
guru membantu siswa dalam merumuskan penjelasan untuk menjawab atas masalah
secara mendetail, rapi, dan sistematis.
- menganalisis proses unkuri
siswa menganalisis pola-pola penemuannya dan siswa menilai efektifitas proses
inkuiri yang dilakukan, kemudian memperbaiki kekurangan yang ada.

Refernsi ( Sumber Belajar IPS SD Kelas Tinggi Berdasarkan Pendekatan Kognitif -


MASBABAL )
2. Terdapat banyak metode pembelajaran dengan pendekatan apapun di dalam mengajarkan
kegitan belajar mengajar pendidikan IPS di SD salah satunya yaitu metode pembelajaran melalaui
pendekatan sosial. Analisislah penggunaan metode pembelajaran IPS SD kelas tinggi berdasarkan
pendekatan sosial!
Baiklah disini saya akan menganalisis penggunaan metode pembelajaran ips sd kelas tinggi
berdasarkan pendekatan social. Untuk pendekatan metode yang cocok di kelas tinggi adalah
metode yang menarik dan menantang. Sehingga anak-anak akan lebih semangat dalam
pembelajaran. seperti dengan metode Tanya jawab atau pun Quiz dan bisa juga dengan
menggunakan metode kelompok diskusi. Metode diskusi adalah dengan menyodorkan isu,
kemudian menyuruh siswa untuk merespon. Dalam diskusi ini, siswa diminta untuk memberikan
pendapat dan merespon dengan bantahan atau menyetujui pendapat yang diungkapkan oleh siswa.
Setelah itu, dilakukan sesi tanya jawab untuk mengetahui seberapa dalam pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran yang sedang diajarkan. Sehingga dengan metode tersebut, semua
siswa / peserta didik ikut andil dalam setiap materi pembelajaran, dan tujuan dari pembelajaran
pun dapat tercapai.
3. Terdapat beberapa aspek kognitif dlam merancang dan menyusun alat evaluasi hasil Belajar IPS
di SD. Terkait hal tersebut, telaah dan berilah contoh 2 tingkatan aspek kognitif dalam evaluasi
hasil belajar IPS SD!
Baiklah saya akan menjelaskan pengertian aspek kognitif dalam merancang dan Menyusun alat
evaluasi hasil belajar ips di sd, berikut contoh tingkatan aspeknya.
Pengertian Kognitif Menurut Para Ahli
Berikut definisi kognitif pendapat dari para ahli, antara lain;
1. Margaret W. Matlin
Kognitif merupakan proses kegiatan yang melibatkan beberapa jenis aktivitas yang berkaitan
menggunakan mental seorang. Kegiatan yang terkait antara lain, mencari, memperoleh,
menyimpan, & memakai ilmu pengetahuan. Penggunaan ilmu pengetahuan dibutuhkan dalam
situasi & syarat yang tepat.
2. Husdarta & Nurian
Kognitif merupakan bentuk proses yang terus menerus namun output yang diperoleh nir bersifat
berkesinambungan menggunakan output yang sudah dicapai sebelumnya. Kemampuan kognitif
akan terus berkembang sinkron menggunakan apa yang dipelajari pada sekolah atau lingkungan
sosial nya.
3. Chaplin
Kognitif merupakan sebuah konsep yang bersifat generik dimana meliputi seluruh bentuk
pengenal, hal-hal yang termasuk antara kain mengamati, mempunyai prasangka, melihat,
membayangkan, memperkirakan, memberikan, menduga, & menilai. Jika kita lihat hal-hal yang
termuat pada kognitif sangat komplek.
4. Ahmad Susanto
Kognitif merupakan proses berpikir, kemampuan individu buat menilai, mempertimbangkan &
menghubungkan suatu insiden satu menggunakan yang lain. Kemampuan ini adalah dasar
berdasarkan segala jenis kemampuan yang dimiliki seseorang. Hal ini jua ditentukan sang minat
seorang buat menampakan segala wangsit yang dimiliki.
Aspek Kognitif
Kemampuan persepsi harus dimiliki oleh semua yang memilikinya dalam berbagai hal. Diantara
yang lain;
1. Aspek Kognitif Pengetahuan
Aspek yang berkaitan dengan banyak hal akan menjadi sesuatu yang mendasar. Pengetahuan dapat
berupa kemampuan menghafal, menafsirkan, dan lain-lain. Kemampuan posesif melibatkan
beberapa hal, termasuk kemampuan mengingat suatu konsep, metode, struktur, atau proses
tertentu.
Level ini merupakan level paling dasar untuk melihat kemampuan seseorang dalam memahami
materi yang ditugaskan. Setiap anak adalah unik, sehingga terkadang anak tidak memiliki
kemampuan mengingat yang baik tetapi memiliki kemampuan luar biasa lainnya.
2. Aspek Kognitif Pemahaman
Apresiasi yang lebih tinggi dari aspek pengetahuan, tidak hanya dalam hal menghafal tetapi juga
dalam hal pemahaman. Beberapa hal yang harus dimiliki dalam tahap ini adalah membandingkan,
mendeskripsikan, mengorganisasikan, mengkategorikan, memahami makna, memahami konsep
dan lain-lain. Pada titik ini, juga ada persyaratan bagi siswa untuk mengeksplorasi konsep yang
sudah dipahami.
Tidak hanya mengingat tetapi juga memahami, tingkat ini lebih pada bagaimana seseorang
memiliki sudut pandang sendiri untuk memahami suatu konsep. Pemahaman ini dapat terjadi
secara langsung atau melalui pembelajaran berulang.
3. Aspek Kognitif Aplikasi
Terapkan apa yang dipahami sebagai langkah berikut di atas langkah sebelumnya. Aspek ini
bertujuan untuk menerapkan apa yang telah dipahami dengan menggunakan kaidah-kaidah dengan
prinsip-prinsip dari literatur yang dipelajari dalam kondisi nyata.
Kemampuan yang baik untuk menerapkan konsep-konsep abstrak pada teori-teori tertentu.
Penerapannya dapat dilihat di lingkungan sekolah atau lingkungan sosial. Aplikasi ini memiliki
visi yang luas dan tidak terbatas. Selama penilaian kognitif, konsep yang sering dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari konsisten dengan materi yang disajikan.
4. Aspek Kognitif Analisis
Kemampuan seseorang untuk melakukan tes dan memecahkan informasi multi bagian. Hubungan
dari satu departemen ke departemen lain dapat dilihat dan dapat ditarik kesimpulan tentang
dokumen yang ada. Analisis yang dilakukan dapat berupa analisis faktor, analisis keterkaitan dan
analisis organisasi sosial.
Kemampuan ini, jika dilihat dalam kehidupan sehari-hari, adalah kemampuan seseorang untuk
menghubungkan peristiwa-peristiwa dalam suatu peristiwa terkait. Saat mencatat masalah atau
peristiwa, kesimpulan dapat ditarik.
5. Aspek Kognitif Ulasan
Evaluasi dapat diartikan sebagai apresiasi atas perhatian seseorang terhadap suatu peristiwa.
Sedangkan yang terakhir, kesimpulan yang ditarik bisa pro atau kontra, benar atau salah, setuju
atau tidak setuju, dan lain-lain.
Proses yang dilakukan setelah melalui langkah sebelumnya sehingga dapat disimpulkan bahwa
sesuatu yang telah dilakukan adalah benar atau tidak. Merupakan bentuk kesadaran untuk
meningkatkan kemampuan diri sendiri atau untuk belajar pada tahap tertentu. Langkah ini juga
penting bagi seseorang untuk memahami materi.
6. Aspek Kognitif Penciptaan
Bentuk pengembangan pembelajaran sudah diterima dari guru. Seorang anak diharapkan mampu
mengembangkan kemampuan dan menciptakan sesuatu yang unik dari bahan yang diteliti.
Kreativitas dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada kemampuan kreatif masing-
masing orang.
4. Sebelum menyusun alat evaluasi, kita perlu merencanakannya sehingga alat evaluasi yang
disusun betul-betul baik. Analisislah rancangan alat evaluasi tentang nilai dan sikap sosial!
Sebelum menyusun alat evaluasi, kita perlu merencanakannya sehingga alat evaluasi yang
disusun betul - betul baik.Dalam merancang alat evaluasi perlu dipelajari kurikulum sekolah
yang berlaku, yaitu mengenai hal – hal berikut ini : 1. Kompetensi Dasar (KD)
2. Materi Pokok 3. Hasil Balajar 4. Indikator Materi
Materi pelajaran yang ada pada kurikulum sekolah perlu dikembangkan lebih terperinci. Hal
tersebut akan mernpermudah dalam menyusun kisi-kisi soal.Setelah materi dijabarkan kemudian.
disusun indikator untuk kisi - kisi soal yang akan dibuat.
Pada kegiatan sebelumnya, kita mengambil contoh bahasan pada kurikulum SD. Kelas yang
diambil adalah SD Kelas 3, Semester I. dari kurikulum itu dapat dibaca, sebagai berikut:
1. Kompetensi Dasar
Kemampuan mendeskripsikan kedudukan dari peran anggota keluarga.
2. Materi Pokok
Kedudukan dan peran anggota keluarga
3. Hasil Belajar
a. Menceritakan kedudukan anggota keluarga. b. Menceritakan peran anggota keluarga
4. Indikator
a.Menceritakan kedudukan anggota keluarga
1) Menyebutkan kedudukan setiap anggota keluarga 2) Membuat silsilah keluarga
b. Menceritakan peran anggota keluarga
1) Menjelaskan peran setiap anggota keluarga
2) Menjelaskaan kecenderungan perubahan peran dikeluarga. Misalnya, ibu yang bekerja
mencari nafkah.
3) Menceritakan pengalaman siswa dalam melaksanakan perannya dalam keluarga. Dan materi
tersebut dapat dibuat indikator tes (kisi - kisi soal) yang mengungkap nilai dan sikap sosial
sebagai berikut.
Contoh :
a. Dengan bekerja sama dengan adiknya membersihkan halaman rumah, Doni dapat menghargai
kedua adiknya yang bekerja dengan baik.
b. Dengan bekerja sama dengan ibunya yang mengajar memasak, tuti dan adiknya dapat
menghargai ibunya yang pintar memasak dan sabar
Contoh berikut adalah alat evaluasi atau tes dari indikator a (yang mengungkapkan nilai sosial )
sbg
1. Membersihkan halaman rumah dikerjakan oleh Doni,Tuti dan adiknya kebersihan halaman
rumah di tentukan oleh………
B. Tuti dan adiknya yang membersihkan halaman samping rumah
C. Ketiga anak tersebut masing – masing memberi sumbangan terhadap kebersihan halaman
rumah.
D. Kebersihan halaman rumah hanya ditentukan oleh Doni Jawaban yang paling benar adalah : C
Referensi ( MERANCANG DAN MENYUSUN ALAT EVALUASI DAN SIKAP SOSIAL
(123dok.com) )
5. Model yang dikemukakan oleh David Johson dan Frank Johnson dalam Udin S.Winataputra
(2003) menjelaskan bahwa model pemecahan masalah menitikberatkan masalah secara kelompok,
yaitu pada kemampuan mengambil keputusan. Analisislah penerapan model pembelajaran IPS SD
dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah menurut pendapat ahli di atas!
Baiklah saya akan mejelaskan langkah-langkah pemecahan masalah secara kelompok yang
dikemukakan oleh Johnson sebagai berikut :
a. Definisi Masalah
Definisi Masalah merupakan langkah yang paling sulit. Apabila mampu merumuskan dengan
baik maka langkah selanjutnya akan lebih mudaH
b. Diagnosis Masalah Langkah kedua ini kita ingin mengetahui dimensi dan sebab-sebab
timbulnya masalah
c. Merumuskan Alternatif Strategi
Mencari dan menemukan berbagai alternative Cara pemecahan masalah, dimana kelompok harus
kreatif, berfikir divergen, memahami pertentangan antar idea dan punya daya temu yang tinggi.
d. Penentuan dan penerapan suatu strategi
Setelah berbagai alternatif strategi pemecahan masalah diperoleh maka kelompok pada tahap ini
memutuskan untuk memilih alternative mana yang akan dipakai
e.Evaluasi kebersihan strategi
Hasil akhir dari evaluasi harus menunjukkan bahwa masalah apa yang sudah dipecahkan,
seberapa jauh pemecahanya, masalah apa yang belum terpecahkan, dan masalah baru apa yang
timbul sebagai akibat pemecahan ini
Referensi ( https://www.mariyadi.com/2019/01/merancang-dan-menerapkan-model.html )

Anda mungkin juga menyukai