Ansin Rom Range of Motion

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN

PEMBERIAN ROM PADA PASIEN FRAKTUR FREMUR

Dosen pembimbing : Ns. Ratih Dwilestari P.U., M.Kep

Disusun Oleh:

Mevrica Yohand Santiko

SN221100

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2022/ 2023
LAPORAN ANALISIS SINTESIS

TINDAKAN DUKUNGAN AMBULASI

PADA An.A DIBANGSAL ASOKA

A. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny.S
Umur : 47 Tahun
No.RM : 180xxxxx
Alamat : Dusun tenglik rt.02 rw.03 kedungrejo pilangkenceng

B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluhkan nyeri, kaku serta lemas saat di gerakkan anggota
badan kaki sebelah kanan fraktur collum fremur dan kaki sebelah kiri

C. DIAGNOSA MEDIS
Fraktur collum fremur

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri

E. DATA YANG MENDUKUNG DIAGNOSA


DS :
1. Pasien mengatakan lemas ketika anggota badan kaki sebelah kanan
dan kiri saat digerakkan
2. Pasien mengatakan nyeri pada kakinya sehingga sulit atau kaku
untuk digerakkan

DO :

1. Tampak aktivitas kurang


2. Rentang gerak kurang
3. Pasien nampak grimace atau meringis
4. TD : 120/90 mmHg
5. N : 88x/menit
6. S : 36,3°C
7. RR : 20X/menit

F. DASAR PEMIKIRAN
Fraktur adalah patahan yang terjadi didalam kontinuitas struktural
tulang. Hal ini mungkin tidak lebih dari sebuah retakan, suatu pengisutan,
atau pecahnya korteks; lebih sering disebut sebagai patahan yang
sempurna. Fragmen tulang yang dihasilkan mungkin akan berada di
tempatnya atau keluar dari tempatnya. Jika kulit atasnya tetap utuh, maka
disebut juga fraktur tertutup. Namun jika kulit atau salah satu dari rongga
tubuh menerobos keluar atau tertembus, maka disebut juga fraktur terbuka
yang dapat menyebabkan kontaminasi dan infeksi (Apley &
Solomon,2018).
Fraktur adalah gangguan dari kontinuitas yang normal dari suatu tulang.
Jika terjadi fraktur, maka jaringan lunak di sekitarnya juga sering kali
terganggu. Radiografi dapat menunjukkan keberadaan cedera tulang, tetapi
tidak mampu menunjukkan otot atau ligamen yang robek, saraf yang
putus, atau pembuluh darah yang pecah sehingga dapat menjadi
komplikasi pemulihan klien ( Black dan Hawks, 2014).
Fraktur femur adalah diskontinuitas atau hilangnya struktur dari tulang
femur. Fraktur femur adalah fraktur pada tulang femur yang disebabkan
oleh benturan atau trauma langsung maupun tidak langsung. Fraktur femur
juga didefinisikan sebagai hilangnya kontinuitas tulang paha, kondisi
fraktur femur secara klinis bisa berupa fraktur femur terbuka yang disertai
adanya kerusakan jaringan lunak (otot, kulit, jaringan saraf dan pembuluh
darah) dan fraktur femur tertutup yang dapat disebabkan oleh trauma
langsung pada paha.
Gangguan mobilitas fisik merupakan suatu keadaan keterbatasan
kemampuan pergerakan fisik karena secara mandiri yang dialami
seseorang (Stanley,2016).
Mobilisasi adalah kemapuan seseorang untuk bergerak secara bebas,
mudah dan teratur yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat.
Mobilisasi diperlukan untuk meningkatkan kesehatan, memperlambat
proses penyakit khususnya penyakit degeratatif dan untuk aktualisasi
(Mubarak, 2014)

G. PRINSIP TINDAKAN KEPERAWATAN


Adapun prinsip latihan ROM (Range Of Motion), diantaranya :
1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari
2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan
pasien.
3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien,
diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.
4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher,
jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki
5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada
bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit.
6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau
perawatan rutin telah di lakukan.

H. ANALISIS TINDAKAN

I. BAHAYA YANG MUNGKIN MUNCUL


Kontraindikasi dan hal-hal yang harus diwaspadai pada latihan ROM
1. Latihan ROM tidak boleh diberikan apabila gerakan dapat
mengganggu proses penyembuhan cedera. Gerakan yang terkontrol
dengan seksama dalam batas-batas gerakan yang bebas nyeri selama
fase awal penyembuhan akan memperlihatkan manfaat terhadap
penyembuhan dan pemulihan.Terdapatnya tanda-tanda terlalu banyak
atau terdapat gerakan yang salah, termasuk meningkatnya rasa nyeri
dan peradangan.
2. ROM tidak boleh dilakukan bila respon pasien atau kondisinya
membahayakan (life threatening). PROM dilakukan secara hati-hati
pada sendi-sendi besar, sedangkan AROM pada sendi ankle dan kaki
untuk meminimalisasi venous stasis dan pembentukan trombus. Pada
keadaan setelah infark miokard, operasi arteri koronaria, dan lain-lain,
AROM pada ekstremitas atas masih dapat diberikan dalam
pengawasan yang ketat

J. TINDAKAN KEPERAWATAN LAIN YANG DAPAT DILAKUKAN


1. Tirah baring
2. Kolaborasi dengan rehabilitasi

K. HASIL YANG DIHARAPKAN SETELAH MELAKUKAN


TINDAKAN
S : Ny.S mengatakan masih belum mampu gerak secara maksimal, semua
kegiatan masih dibantu keluarga
O : Ny.S masih tampak lemas dan rentang gerak masih minimal
A : Masalah gangguan mobilisasi belum teratasi
P : lanjutan intervensi
- latihan ROM, saya juga melakukannya hanya menambahkan sesuai
dengan apa yang saya dapatkan.

L. EVALUASI
Dalam mempersiapkan alat-alat sampai melakukan tindakan ROM,
akan lebih baik jika sesuai dengan teori yang ada seperti cuci tangan,
memakai masker, memberikan buli – buli hangat di bagian tubuh yang aka
dilakukan tindakan ROM. Dalam hal ini saya sudah melakukan dengan
teori yang saya dapatkan selama pendidikan. Meskipun rumah sakit
memiliki SOP tersendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Corwin, EJ. 2014. BukuSakuPatofisiologi, 3 EdisiRevisi. Jakarta: EGC

Santosa, Budi. 2016. PanduanDiagnosaKeperawatan NANDA 2010-2012.


Jakarta: Prima Medika

Smeltzer, dkk. 2012. BukuAjarKeperawatanMedikalBedah Brunner


&SuddarthEdisi 8 Vol 2. alihbahasa H. Y. Kuncara, Andry
Hartono, Monica Ester, Yasminasih. Jakarta: EGC.

Alimul Aziz, 2017. Kebutuhan dasar manusia Edisi 2. Jakarta : Salemba


Medika

Asmadi, 2015 Konsep Dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta :


Salemba Medika.

Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing/CI

Anda mungkin juga menyukai