Laporan Tensimeter

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRATIKUM PERALATAN DIAGNOSTIK

(TENSI METER)

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :

Nama : Epa Proditus Zebua


Nim : 210418002
Dosen Pengampuh : Hotmasari Dabukke M,Si

D-III TEKNOLOGI ELEKTROMEDIK


FAKULTAS PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,atas rahmat
Tuhan yang di berikan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan

praktikum Peralatan Diagnostik tentang Tensimeter. Pada laporan ini di bahas


tentang apa saja yang menyangkut tentang alat Tensimeter, yang terdiri dari beberapa
komponen yang dapat kita pahami dan mengerti untuk saat ini. Tensimeter
merupakan suatu alat yang digunakan atau berfungsi untuk mengukur darah pada
manusia.
Semoga dengan adanya laporan praktikum ini dapat membantu saya dalam
memahami dan mengetahui apa itu alat Tensimeter, Apabila ada kesalahan dalam
pengetikan atau membuat laporan ini saya selaku penulis saya meminta maaf.

Medan 17-Oktober-2022
Penyusun

Epa Proditus Zebua


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. I


DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................................II
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... III

BAB 1 PENDAHULUAN
Rumusan masalah.......................................................................................................................1.1
Tujuan masalah ..........................................................................................................................1.2
BAB 2 METODE PRATIKUM
Waktu dan tempat ......................................................................................................................2.1
Prosedur pratikum .....................................................................................................................2.2
BAB 3 ISI
Landasan teori.............................................................................................................................3.1
Langkah kerja..............................................................................................................................3.2
BAB 4 PENUTUP
Kesimpulan ................................................................................................................................4.1
Saran .............................................................................................................................................4.2
Daftar pustaka..............................................................................................................................4.3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang :
Tekanan darah dan denyut nadi merupakan hal yang sangat penting dalam
bidang kesehatan pada umumnya dan khususnya di bidang Kedokteran, karena
tekanan darah maupun denyut nadi merupakan faktor yang dapat dipakai sebagai
indikator untuk menilai sistem kardiovaskular seseorang. Tekanan darah adalah
tenaga yang di gunakan oleh darah terhadap dinding pembuluh darah (arteri).
Tekanan ini harus seimbang, yaitu cukup untuk menghasilkan daya dorong terhadap
darah dan tidak boleh terlalu berlebihan (tinggi) yang dapat menimbulkan beban
kerja tambahan bagi jantung.1,2 Tekanan darah terdiri dari sistolik dan diastolik.
Tekanan sistolik menunjukkan tekanan saat jantung berkontraksi dan tekanan
diastolik menunjukkan tekanan saat jantung relaksasi.1 Peningkatan atau penurunan
tekanan darah akan mempengaruhi homeostasis di dalam tubuh. Secara umum, faktor
yang dapat mempengaruhi tekanan darah dalam tubuh kita adalah curah jantung dan
tahanan perifer, hormone, umur, jenis kelamin, keturunan, ras, kebiasaan buruk
(merokok, konsumsi alkohol dan garam berlebihan, faktor lingkungan maupun
sosial.3,4 Berdasarkan penelitian, hipertensi terjadi pada satu dari empat orang
dewasa muda diantara umur 18-22 tahun dan satu dari dua orang diatas 50 tahun.
Tekanan darah diukur dalam milimeter air raksa (mmHg), dan dicatat sebagai dua
nilai yang berbeda yaitu tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Tekanan
darah sistolik terjadi ketika ventrikel berkontraksi dan mengeluarkan darah ke arteri
sedangkan tekanan darah diastolik terjadi ketika ventrikel berelaksasi dan terisi
dengan darah dari atrium. Tekanan darah rata-rata orang dewasa muda yang sehat
(sekitar 20 tahun) adalah 120/80 mmHg. Nilai pertama (120) merupakan sistolik dan
nilai kedua (80) merupakan tekanan darah diastolik. Untuk mengukur tekanan darah,
dapat menggunakan tensimeter (sphygmomanometer) yang ditempatkan di atas arteri
brakhialis pada lengan.5 Tensimeter (sphygmomanometer) terbagi tiga jenis yaitu
tensimeter air raksa (mercury), tensimeter pegas (aneroid) dan tensimeter digital
(automatic). Tensimeter air raksa adalah tensimeter yang pertama kali digunakan.
Tensimeter jenis ini menggunakan air raksa dan memerlukan stetoskop untuk
mendengar munculnya bunyi saluran tekanan sistolik dan diastolik. Tensimeter ini
dulunya merupakan “gold standard” dalam pengukuran tekanan darah. Namun,
karena masalah lingkungan tentang pembuangan limbah medis yang tercemar air
raksa dan risiko berbahaya akibat tumpahan atau pecahan air raksanya, tensimeter air
raksa dihapus dalam peraturan kesehatan. Pada tahun I998, badan Perlindungan
Lingkungan dan Rumah Sakit Amerika setuju untuk menghilangkan limbah air raksa
yang terkandung dalam industri pelayanan kesehatan pada tahun 2005. Oleh karena
itu, banyak lembaga kesehatan yang beralih ke tensimeter pegas. Tensimeter pegas
atau aneroid adalah tensimeter yang menggunakan putaran berangka atau jarum,
tensimeter ini lebih aman karena tidak menggunakan air raksa. Sama halnya dengan
air raksa, tensimeter ini juga memerlukan stetoskop dalam penggunaannya. Dan yang
terbaru adalah tensimeter digital (automatic), tensimeter ini sangat mudah dan praktis
dalam penggunaannya dan tidak memerlukan stetoskop. Dengan tensimeter ini,
pemeriksa cukup menyalakan alat tersebut kemudian memompa manset untuk
mengetahui tekanan darahnya. Tekanan darah akan terukur dengan sendirinya oleh
alat dan ditampilkan dalam bentuk angka pada layar LCD. Kesesuaian tensimeter
(sphygmomanometer) dalam pengukuran tekanan darah sangatlah penting. Oleh
karena keseuaian tekanan darah antara tensimeter pegas dan tensimeter digital belum
pernah diteliti, peneliti ingin mengetahui kesesuaian antara tipe tensimeter pegas dan
tensimeter digital terhadap pemeriksaan tekanan darah
Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov, seorang ahli
bedah Rusia, lebih dari 100 tahun yang lalu. Tensimeter adalah alat pengukuran
tekanan darah sering juga disebut sphygmomanometer. Sejak itu,
sphygmomanometer air raksa telah digunakan sebagai standar emas pengukuran
tekanan darah oleh para dokter. Tensimeter atau sphygmomanometer pada awalnya
menggunakan raksa sebagai pengisi alat ukur ini. Sekarang, kesadaran akan masalah
konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air raksa telah menjadi
perhatian seluruh dunia. Bagaimanapun, sphygmomanometer air raksa masih
digunakan sehari-hari bahkan di banyak negara modern. Para dokter tidak meragukan
untuk menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini.( Smeltzer,
Suzanne C, dan Brenda G.Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner&Suddarth Edisi 8 Vol 2 ) Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa,
sumbat udara yang dapat diputar, kantong karet yang terbungkus kain, dan pembaca
tekanan, yang bisa berupa jarum mirip jarum stopwatch atau air raksa.
A. Fungsi Tensimeter
Tensimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah.
Alat yang selalu ada diruang pratek dokter ini bisa digunakan dirumah jika perlu
melakukan pemeriksaan tekanan darah rutin.
B. Jenis-Jenis Alat Tensimeter
1. Tensimeter Air Raksa, merupakan tensimeter konvesional. Pada alat ini
terdapat air raksa sebagai pengukur tekanan darah dan apa bila pecah dan
mengenai tubuh maka bisa berdampak buruk. Sistem kerjanya memakai
dua alat yaitu tensimeter dan stetoskop.
2. Tensimeter Aneroid, tidak menggunakan air raksa sebagai pengukur
tekanan darah melainkan menggunakan jarum mekanik yang mana akan
bekerja pada sewaktu kain sintesis ditangan.
3. Tensimeter Digital, menampilkan hasil ukur secara otomatis.
Pengoperasiannya sangat sederhana, hanya menekan tombol start dan
stop, maka alat ini akan bekerja secara otomatis melakukan pengukuran
dan hasil pengkuran dan hasilnya akan langsung ditampilkan pada layar.
C. Bagian-Bagian Alat Tensimeter
1. Bulb, Berfungsi untuk memompa udara kedalam cuff. Salah satu
komponen tensimeter ini biasanya terbuat dari bahan latex. Bulb juga
memiliki beberapa ukuran, yaitu ukuran standard an ukuran kecil. Cara
kerjanya yaitu cukup dengan memompa bulb dengan kepala tangan
sampai menghasilkan tekanan udara yang pas.
2. Valve, Berfungsi untuk mencegah udara dari bulb keluar. Valve juga
merupakan bagian tensimeter yang penting untuk mengontrol deflasi cuff
agar pengukuran tekanan darah menjadi lebih akurat.
3. Manometer, Beerfungsiuntuk mengukur tekanan udara yang dihasilkan
bulb. Manometer biasanya dirancang untuk mengukur tekanan udara
dalam satuan mmHg. Cara kerja manometer yaitu udara dari pompaan
bulb yang mauk kedalam cuff kemudian diukur oleh manometer, dan
jarum yang terdapat pada manometer memperlihatkan berapa besar
tekanan udara yang dihasilkan.
4. Cuff, Berfungsi untuk menahan bladder dalam pengukuran tekanan darah.
Penggunaan cuff yaitu dengan dipakaikan pada lengan bagian atas.
5. Bladder, Berbentuk seperti kantung udara dan berfungsi untuk menahan
jalur arteri ketika dilakukan pengukuran tekanan darah, sehingga nantinya
melalui manometer akan terlihat berapa besar tekanan darah seseorang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Dapatkah mahasiswa memahami prinsip kerja, teknik pemeliharaan, perbaikan,
blok diagram alat tensimeter baik aneroid, raksa maupun digital?

1.3 Tujuan
1.Dapat mengetahui kegunaan tensimeter digital.
2. Mengetahui jenis-jenis tensimeter yang sering digunakan.
3. Mengetahui cara kerja tensimeter digital
4. Mengetahui cara pengoperasian dan pemeliharaan tensimeter digital.
5. Mengetahui sejarah tensimeter digital
BAB 2
METODE PRATIKUM

2.1 Waktu dan Tempat


Teori pembelajaran Tensimeter ini berlangsung pada selasa 4 oktober 2022,
di Lab Electronika matakuliah Peralatan Diagnostik.
2.2 Alat dan bahan
Alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut
1. Tensimeter Manual
2. Tensimeter Digital
3. Stetoskop
2.3 Prosedur pratikum
Kalau menggunakan monitor manual:
1. Pegang manometer di tangan sebelah kiri dan pegang bola tensimeter di
tangan kanan.
2. Tahan tekanan udara di bola tensimeter dengan cara memutar sekrup
pompa searah jarum jam.
3. Pompa manset dengan cara meremas-remas bola tensimeter. Biasanya
Kamu bisa mendengar denyutnya lewat stetoskop.
4. Perhatikan jarum manometernya. Terus pompa manset hingga jarumnya
menunjukkan 30 mmHg di atas tekanan palpatoir atau sistolik Kamu. Pada
tahap ini, Kamu tidak akan mendengar denyut nadi.
5. Sambil memerhatikan jarum manometer, secara perlahan lepas pompanya
dengan membuka katup berlawananan arah jarum jam. Pastikan jarum
manometer akan turun sebanyak 2 - 3 poin setiap detak jantung.
6. Perhatikan suara denyut nadi. Begitu Kamu mendengarnya, perhatikan
angka yang ada di manometer. Hasil angka tersebut adalah tekanan sistolik
(tekanan darah di dinding jantung ketika jantung berdetak).
7. Secara perlahan, terus kempiskan manset.
8. Dengar dengan seksama hingga suara denyut nadi hilang. Saat Kamu
sudah tidak bisa mendengarnya, perhatikan angka yang tertera di
manometer. Itulah hasil tekanan diastoliknya (tekanan udara antara denyut
jantung).
9. Biarkan manset mengempis secara penuh.
Kalau Kamu menggunakan monitor digital:
1. Pegang bola tensimeter di tangan kanan.
2. Tekan tombol power. Setelah itu, sejumlah simbol akan muncul, diikuti
dengan angka 0. Hal ini mengindikasikan alatnya sudah siap untuk
digunakan.
3. Pompa manset dengan cara meremas bola tensimeter menggunakan
tangkan kanan. Kalau Kamu punya tensimeter dengan fitur pompa manset
otomatis, tekan tombol start.
4. Perhatikan manometernya. Terus pompa manset hingga jarum manometer
menunjukkan 30 mmHg di atas tekanan palpatoir atau sistolik Kamu.
5. Duduk dengan tenang sambil memerhatikan monitornya. Angka tekanan
akan muncul di layar.
6. Tunggu hingga terdengar bunyi, yang berarti bahwa pengukurannya sudah
selesai. Perhatikan angka tekanan di layar. Tekanan sistolik  berada di sisi
kiri, sementara tekanan dialostik berada di sisi kanan.
7. Biarkan manset mengempis.
BAB 3
ISI

3.1 Landasan teori :


Tensimeter merupakan salah satu alat paling vital dalam dunia kesehatan.
Hampir dalam setiap pemeriksaan awal, perawat akan menggunakan tensimeter
untuk mengukur tekanan darah pasien. Tensimeter adalah suatu alat medis yang
digunakan untuk mengukur tekanan darah, tekanan darah atas (sistol) dan tekanan
darah bawah (diastol). Nilai normal dari tekanan darah atas adalah 120 mmHg dan
tekanan darah bawah adalah 80 mmHg. Alat ini dapat diletakkan di ruang
pemeriksaan atau klinik maupun di bangsal. Pada umumnya, setelah dokter maupun
perawat memeriksa tekanan darah kita, mereka akan memberitahukan kepada kita
hasil pengukuran Tekanan Darah dengan menyebutkan Tekanan Sistolik dan
Tekanan Diastoliknya baik secara lisan maupun tulisan. Contohnya 120/80. Dari
contoh angka tersebut, maka kita dapat mengetahui bahwa Tekanan Sistolik adalah
120mmHg dan Tekanan Diastolik adalah 80mmHg. Perkembangan teknologi yang
semakin maju, menyebabkan bentuk dan ragam jenis tensimeter pun ikut berubah.
Yang paling mencolok tentu saja, dari segi desain dan teknologi. Sehingga
penggunaannya pun kian praktis tidak lagi dipompa, karena menggunakan metode
digital. Dengan adanya perkembangan teknologi tensimeter membuat kita tidak perlu
lagi pergi ke dokter hanya untuk sekedar mengukur tekanan darah. Pengukuran
tekanan darah sekarang bisa dilakukan di rumah, di kantor atau bahkan di dalam
mobil. Hasil pengukurannya pun cepat dan langsung mengetahui angka tekanan
darah pada monitor tensimeter.,
a. Tensimeter air raksa
Tensimeter air raksa adalah alat pengukur tekanan darah yang menggunakan air raksa
sebagai alat bantu utama dan stetoskop untuk mendengar munculnya bunyi saluran
tekanan sistolik dan diastolik. Alat tensimeter jenis ini merupakan jenis yang pertama
kali digunakan.
Bagian/Komponen dari alat ini yaitu :
 Tabung kaca pengukur
 Manset
 Bulb
 Tabung air raksa
 Stetoskop
 Selang
Prinsip kerja dari alat jenis ini yaitu :
1. Buka valve on/off, air raksa akan menunjuk angka 0 (nol).
2. Pasang manset pada lengan pasien.
3. Tutup Valve pembuangan pada bulb.
4. Pompa bulb dengan menekan bulb beberapa kali sampai air raksa naik hingga nilai
batas
atas atau maksimal.
5. Buka valve pembuangan pada bulb secara perlahan sambil mendengarkan denyut
nadi
dengan stetoskop.
6. Catat skala yang ditunjukkan pada permukaan air raksa.
7. Setelah selesai melakukan pengukuran, lepaskan manset dan keluarkan semua
udara yang
ada dalam manset dengan cara ditekan.
8. Miringkan tensimeter ke kiri dan ke kanan sehingga air raksa masuk ke dalam
tabung air
raksadan tidak terlihat pada kaca pengukur.
9. Pindahkan valve on/off pada posisi off.
10. Tutup kotak tensimeter, pastikan tidak ada selang yang terjepit dan kaca
pengukur terkena
valve pembuangan.
Trobleshooting :
 Pakai sarung tangan.Bongkar tensimeter : lepas selang manset, lepas kaca,
lepas
 tabung air raksa.
 Bersihkan kaca dengan memasukkan kabel kawat yang sudah
dikaitkan dengan
 kasa yang sdikit dibasahi dengan alkohol, kemudian kabel ditarik  berulang
kali
 sampai kaca bersih.
 Bersihkan tabung air raksa yang berwarna hitam : keluarkan air raksa, air
 raksa ditampung dalam wadah. 
 Ambil kasa dan dilipat menjadi 4 lapis, tuangkan air raksa ke kasa, peras air
raksa ke
 wadah yang baru, dilakukan berulang kali hingga air raksa terlihat bening (air
raksa
 jangan sampai tumpah).
 Masukkan kembali air raksa ke tabung dan tutup rapat-rapat.
 Buka valve bulb tensi, bersihkan filternya. Kalau sudah pasang kembali.
 Pasang kembali tabung air raksa dan kaca yang sudah bersih, serta selang
manset.
 Cek fungsi tensimeter.
 Bila air raksa turun cepat, maka ada kebocoran. Cek semua
konektor, sambungan kaca dan bulb.
2. Tensimeter Pegas (Aneroid)
Tensimeter Aneroid adalah salah satu jenis tensimeter analog yang menggunakan
jarum (pegas) sebagai alatbantu utama. Alat ini mempunyai hasil pengukuran yang
cukup baik dan biasanya diunakan oleh ahli kesehatan seperti dokter, bidan dan
perawat.

Bagian/Komponen Tensimeter Aneroid :


 Manset
 Meteran
 Bulb
 Selang
 Stetoskop

Prinsip Kerja :
 Pasanglah manset di lengan kiri dengan benar
 Kenakan stetoskop dan tempelkan kepala stetoskop di lengan dan tepat di atas
 lekukan siku bagian dalam. Selipkan pada manset agar tidak lepas.
 Pegang bola tensi dengan menggunakan tangan kanan dan pastikan katup
dalam posisi tertutup
 Perhatikan jarum penunjuk tekanan, pompa manset hingga jarum
menunjukkan angka 180 mmHg
 Jika sudah, berhenti sebentar dan kemudian lepaskan tekanan manset
perlahan dan konstan.
 Perhatikan jarum penunjuk tekanan, saat anda mendengar suara denyut nadi
yang keras jarum menunjukan angka berapa, itulah tekanan Sistolik
 Perhatikan terus, dimana suara tersebut akan hilang dan anda mendengar
seperti desiran angin, itulah tekanan Diastolik

Troubleshooting :
Sebelum memperbaiki, lepaskan dulu selang udara di bagian bawah alat
display dengan cara memutar & menariknya. Bila sudah, lakukan perbaikan
dengan langkah berikut:
 Jepit bagian silinder yang mengkilap menggunakan tang,
 Selanjutnya putar bagian pipa berulir menggunakan engkol ke arah kanan hingga
  menunjuk angka nol. Lakukan dengan perlahan. Bila memutar terlalu jauh, jarum
akan melewati angka nol. Putar sedikit ke kiri sampai angka nol.
 Setelah selesai, pasang kembali selang udara & cobalah alat tersebut dengan
     memompa udara lalu mengosongkannya kembali.
 Seharusnya jarum sudah mau kembali menunjuk angka nol mmHg. Bila
tidak, lakukan penyetelan lagi sesuai dengan penunjukan jarum.

3. Tensimeter Digital
Tensimeter Digital adalah alat pengukur tekanan darah yang sudah menggunakan
perangkatdigital sebagai alat bantu utama.Penggunaanya yang tergolong lebih mudah
dan tingkatyang tinggilah yang membedakan tensimeter jenis ini dengan jenis yang
lain.
Bagian/Komponen Tennsimeter Digital :
 Time Button : Untuk mengatur waktu yang diperlukan saat kita memeriksa
tekanan darah kita.
 LCD Display : Untuk menampilkan Sistole , Diastole Serta Detak Jantung Kita.
  Battery Cover : Untuk memberikan tegangan daya pada tensimeter digital Wrist
Cuff : Untuk tempat mengukur tekanan darah di pergelangan kita ( manset)
 MAM Switch : Merupakan selector opsi tambahan dari pabrikan MAM
 Memory Button : Untuk menampilkan kembali data hasil tekanan darah
pemeriksaan sebelumnya
 I/O : Untuk Perintah On / Off pada tensimeter digital.

Prinsip Kerja :
 Udara akan dipompa ke manset sekitar 20 mmHg di atas tekanan sistolik rata-
rata(sekitar 120 mmHg untuk rata-rata).
 Setelah itu perlahan-lahan udara akan dilepaskan dari manset dengan
mengendorkan knop pada tensimeter sehingga menyebabkan tekanan dalam manset
akan menurun.
 Secara perlahan manset akan mengempes, kita akan mengukur osilasi kecil
dalam tekanan udara dari manset lengan. Tekanan sistolik merupakan tekanan di
mana denyut nadi mulai terjadi atau bisa dikatakan sebagai batas bawah.
 Gunakan MCU untuk mendeteksi titik di mana osilasi ini terjadi dan
kemudian merekam tekanan dalam manset.
 Kemudian tekanan dalam manset akan menurun lebih lanjut. Tekanan diastolik
akan diambil pada titik di mana osilasi mulai menghilang.

Troubleshooting :
 Langkah pertama dalam perbaikan adalah dengan melepas baterai, buka kedua
baut, lepaskan baut dan tarik sedikit ke bawah untuk memisahkan penutup bawah
dari penutup atas.
 Gunakan avo meter untuk mengukur level baterai yang digunakan setelah
dilepas untuk memastikannya masih berfungsi dengan baik.
 Kemudian lanjutkan untuk mengukur atau melihat jalur PCB.
 Setelah mengukur jalur PCB normal, ukur tombol sakelar on/off
 Selain tombol sakelar, ada beberapa tombol lain yang harus diukur, tombol
memori, yang kami ukur dan ternyata normal.
 Dengan analisa tersebut, Cobalah mengganti tombol on/0ff dengan tombol baru
yang sama persis dengan aslinya.
 Setelah mengganti tombol dengan yang baru, cobalah bereksperimen dengan
memasukkan kembali baterai, kami menekan tombol on/off dan tensiometer
berjalan dan berfungsi dengan baik seperti sebelumnya.
 Dari sini dapat disimpulkan bahwa kerusakan tensiometer disebabkan oleh
hubungan
 pendek sakelar, dan tensiometer kembali normal setelah diganti dengan yang baru.
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Tensimeter adalah alat untuk mengukur takanan darah. Tensimeter air raksa
adalah tensimeter konvensional yang masih menggunakan air raksa. Tensimeter jenis
ini memerlukan stetoskop untuk mendengar munculnya bunyi suara tekanan sistolik
dan diastolik pada jantung Saat praktikum, kami melakukan cara pengoperasian
tensimeter air raksa, pemeliharaan tensimeter air raksa dan menulis blok diagram
tensimeter air raksa dengan tujuan agar mengetahui bagaimana cara kerja tensimeter
air raksa sehingga dapat mengukur tekanan darah.
4.2 Saran
Mungkin dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penulis mengharapkan, kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurna
an laporan ini. Agar dalam penulisan makalah kedepannya bisa lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/6475438/
LAPORAN_PRAKTIKUM_ANFISMAN_TEKANAN_DARAH
https://repository.usd.ac.id/28708/2/035114035_Full.pdf
https://dokumen.tips/education/laporan-praktikum-diagnostik-tensimeter-
digital.html?page=6
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai