Laporan Tensimeter
Laporan Tensimeter
Laporan Tensimeter
(TENSI METER)
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,atas rahmat
Tuhan yang di berikan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
Medan 17-Oktober-2022
Penyusun
BAB 1 PENDAHULUAN
Rumusan masalah.......................................................................................................................1.1
Tujuan masalah ..........................................................................................................................1.2
BAB 2 METODE PRATIKUM
Waktu dan tempat ......................................................................................................................2.1
Prosedur pratikum .....................................................................................................................2.2
BAB 3 ISI
Landasan teori.............................................................................................................................3.1
Langkah kerja..............................................................................................................................3.2
BAB 4 PENUTUP
Kesimpulan ................................................................................................................................4.1
Saran .............................................................................................................................................4.2
Daftar pustaka..............................................................................................................................4.3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang :
Tekanan darah dan denyut nadi merupakan hal yang sangat penting dalam
bidang kesehatan pada umumnya dan khususnya di bidang Kedokteran, karena
tekanan darah maupun denyut nadi merupakan faktor yang dapat dipakai sebagai
indikator untuk menilai sistem kardiovaskular seseorang. Tekanan darah adalah
tenaga yang di gunakan oleh darah terhadap dinding pembuluh darah (arteri).
Tekanan ini harus seimbang, yaitu cukup untuk menghasilkan daya dorong terhadap
darah dan tidak boleh terlalu berlebihan (tinggi) yang dapat menimbulkan beban
kerja tambahan bagi jantung.1,2 Tekanan darah terdiri dari sistolik dan diastolik.
Tekanan sistolik menunjukkan tekanan saat jantung berkontraksi dan tekanan
diastolik menunjukkan tekanan saat jantung relaksasi.1 Peningkatan atau penurunan
tekanan darah akan mempengaruhi homeostasis di dalam tubuh. Secara umum, faktor
yang dapat mempengaruhi tekanan darah dalam tubuh kita adalah curah jantung dan
tahanan perifer, hormone, umur, jenis kelamin, keturunan, ras, kebiasaan buruk
(merokok, konsumsi alkohol dan garam berlebihan, faktor lingkungan maupun
sosial.3,4 Berdasarkan penelitian, hipertensi terjadi pada satu dari empat orang
dewasa muda diantara umur 18-22 tahun dan satu dari dua orang diatas 50 tahun.
Tekanan darah diukur dalam milimeter air raksa (mmHg), dan dicatat sebagai dua
nilai yang berbeda yaitu tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Tekanan
darah sistolik terjadi ketika ventrikel berkontraksi dan mengeluarkan darah ke arteri
sedangkan tekanan darah diastolik terjadi ketika ventrikel berelaksasi dan terisi
dengan darah dari atrium. Tekanan darah rata-rata orang dewasa muda yang sehat
(sekitar 20 tahun) adalah 120/80 mmHg. Nilai pertama (120) merupakan sistolik dan
nilai kedua (80) merupakan tekanan darah diastolik. Untuk mengukur tekanan darah,
dapat menggunakan tensimeter (sphygmomanometer) yang ditempatkan di atas arteri
brakhialis pada lengan.5 Tensimeter (sphygmomanometer) terbagi tiga jenis yaitu
tensimeter air raksa (mercury), tensimeter pegas (aneroid) dan tensimeter digital
(automatic). Tensimeter air raksa adalah tensimeter yang pertama kali digunakan.
Tensimeter jenis ini menggunakan air raksa dan memerlukan stetoskop untuk
mendengar munculnya bunyi saluran tekanan sistolik dan diastolik. Tensimeter ini
dulunya merupakan “gold standard” dalam pengukuran tekanan darah. Namun,
karena masalah lingkungan tentang pembuangan limbah medis yang tercemar air
raksa dan risiko berbahaya akibat tumpahan atau pecahan air raksanya, tensimeter air
raksa dihapus dalam peraturan kesehatan. Pada tahun I998, badan Perlindungan
Lingkungan dan Rumah Sakit Amerika setuju untuk menghilangkan limbah air raksa
yang terkandung dalam industri pelayanan kesehatan pada tahun 2005. Oleh karena
itu, banyak lembaga kesehatan yang beralih ke tensimeter pegas. Tensimeter pegas
atau aneroid adalah tensimeter yang menggunakan putaran berangka atau jarum,
tensimeter ini lebih aman karena tidak menggunakan air raksa. Sama halnya dengan
air raksa, tensimeter ini juga memerlukan stetoskop dalam penggunaannya. Dan yang
terbaru adalah tensimeter digital (automatic), tensimeter ini sangat mudah dan praktis
dalam penggunaannya dan tidak memerlukan stetoskop. Dengan tensimeter ini,
pemeriksa cukup menyalakan alat tersebut kemudian memompa manset untuk
mengetahui tekanan darahnya. Tekanan darah akan terukur dengan sendirinya oleh
alat dan ditampilkan dalam bentuk angka pada layar LCD. Kesesuaian tensimeter
(sphygmomanometer) dalam pengukuran tekanan darah sangatlah penting. Oleh
karena keseuaian tekanan darah antara tensimeter pegas dan tensimeter digital belum
pernah diteliti, peneliti ingin mengetahui kesesuaian antara tipe tensimeter pegas dan
tensimeter digital terhadap pemeriksaan tekanan darah
Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov, seorang ahli
bedah Rusia, lebih dari 100 tahun yang lalu. Tensimeter adalah alat pengukuran
tekanan darah sering juga disebut sphygmomanometer. Sejak itu,
sphygmomanometer air raksa telah digunakan sebagai standar emas pengukuran
tekanan darah oleh para dokter. Tensimeter atau sphygmomanometer pada awalnya
menggunakan raksa sebagai pengisi alat ukur ini. Sekarang, kesadaran akan masalah
konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air raksa telah menjadi
perhatian seluruh dunia. Bagaimanapun, sphygmomanometer air raksa masih
digunakan sehari-hari bahkan di banyak negara modern. Para dokter tidak meragukan
untuk menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini.( Smeltzer,
Suzanne C, dan Brenda G.Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner&Suddarth Edisi 8 Vol 2 ) Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa,
sumbat udara yang dapat diputar, kantong karet yang terbungkus kain, dan pembaca
tekanan, yang bisa berupa jarum mirip jarum stopwatch atau air raksa.
A. Fungsi Tensimeter
Tensimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah.
Alat yang selalu ada diruang pratek dokter ini bisa digunakan dirumah jika perlu
melakukan pemeriksaan tekanan darah rutin.
B. Jenis-Jenis Alat Tensimeter
1. Tensimeter Air Raksa, merupakan tensimeter konvesional. Pada alat ini
terdapat air raksa sebagai pengukur tekanan darah dan apa bila pecah dan
mengenai tubuh maka bisa berdampak buruk. Sistem kerjanya memakai
dua alat yaitu tensimeter dan stetoskop.
2. Tensimeter Aneroid, tidak menggunakan air raksa sebagai pengukur
tekanan darah melainkan menggunakan jarum mekanik yang mana akan
bekerja pada sewaktu kain sintesis ditangan.
3. Tensimeter Digital, menampilkan hasil ukur secara otomatis.
Pengoperasiannya sangat sederhana, hanya menekan tombol start dan
stop, maka alat ini akan bekerja secara otomatis melakukan pengukuran
dan hasil pengkuran dan hasilnya akan langsung ditampilkan pada layar.
C. Bagian-Bagian Alat Tensimeter
1. Bulb, Berfungsi untuk memompa udara kedalam cuff. Salah satu
komponen tensimeter ini biasanya terbuat dari bahan latex. Bulb juga
memiliki beberapa ukuran, yaitu ukuran standard an ukuran kecil. Cara
kerjanya yaitu cukup dengan memompa bulb dengan kepala tangan
sampai menghasilkan tekanan udara yang pas.
2. Valve, Berfungsi untuk mencegah udara dari bulb keluar. Valve juga
merupakan bagian tensimeter yang penting untuk mengontrol deflasi cuff
agar pengukuran tekanan darah menjadi lebih akurat.
3. Manometer, Beerfungsiuntuk mengukur tekanan udara yang dihasilkan
bulb. Manometer biasanya dirancang untuk mengukur tekanan udara
dalam satuan mmHg. Cara kerja manometer yaitu udara dari pompaan
bulb yang mauk kedalam cuff kemudian diukur oleh manometer, dan
jarum yang terdapat pada manometer memperlihatkan berapa besar
tekanan udara yang dihasilkan.
4. Cuff, Berfungsi untuk menahan bladder dalam pengukuran tekanan darah.
Penggunaan cuff yaitu dengan dipakaikan pada lengan bagian atas.
5. Bladder, Berbentuk seperti kantung udara dan berfungsi untuk menahan
jalur arteri ketika dilakukan pengukuran tekanan darah, sehingga nantinya
melalui manometer akan terlihat berapa besar tekanan darah seseorang.
1.3 Tujuan
1.Dapat mengetahui kegunaan tensimeter digital.
2. Mengetahui jenis-jenis tensimeter yang sering digunakan.
3. Mengetahui cara kerja tensimeter digital
4. Mengetahui cara pengoperasian dan pemeliharaan tensimeter digital.
5. Mengetahui sejarah tensimeter digital
BAB 2
METODE PRATIKUM
Prinsip Kerja :
Pasanglah manset di lengan kiri dengan benar
Kenakan stetoskop dan tempelkan kepala stetoskop di lengan dan tepat di atas
lekukan siku bagian dalam. Selipkan pada manset agar tidak lepas.
Pegang bola tensi dengan menggunakan tangan kanan dan pastikan katup
dalam posisi tertutup
Perhatikan jarum penunjuk tekanan, pompa manset hingga jarum
menunjukkan angka 180 mmHg
Jika sudah, berhenti sebentar dan kemudian lepaskan tekanan manset
perlahan dan konstan.
Perhatikan jarum penunjuk tekanan, saat anda mendengar suara denyut nadi
yang keras jarum menunjukan angka berapa, itulah tekanan Sistolik
Perhatikan terus, dimana suara tersebut akan hilang dan anda mendengar
seperti desiran angin, itulah tekanan Diastolik
Troubleshooting :
Sebelum memperbaiki, lepaskan dulu selang udara di bagian bawah alat
display dengan cara memutar & menariknya. Bila sudah, lakukan perbaikan
dengan langkah berikut:
Jepit bagian silinder yang mengkilap menggunakan tang,
Selanjutnya putar bagian pipa berulir menggunakan engkol ke arah kanan hingga
menunjuk angka nol. Lakukan dengan perlahan. Bila memutar terlalu jauh, jarum
akan melewati angka nol. Putar sedikit ke kiri sampai angka nol.
Setelah selesai, pasang kembali selang udara & cobalah alat tersebut dengan
memompa udara lalu mengosongkannya kembali.
Seharusnya jarum sudah mau kembali menunjuk angka nol mmHg. Bila
tidak, lakukan penyetelan lagi sesuai dengan penunjukan jarum.
3. Tensimeter Digital
Tensimeter Digital adalah alat pengukur tekanan darah yang sudah menggunakan
perangkatdigital sebagai alat bantu utama.Penggunaanya yang tergolong lebih mudah
dan tingkatyang tinggilah yang membedakan tensimeter jenis ini dengan jenis yang
lain.
Bagian/Komponen Tennsimeter Digital :
Time Button : Untuk mengatur waktu yang diperlukan saat kita memeriksa
tekanan darah kita.
LCD Display : Untuk menampilkan Sistole , Diastole Serta Detak Jantung Kita.
Battery Cover : Untuk memberikan tegangan daya pada tensimeter digital Wrist
Cuff : Untuk tempat mengukur tekanan darah di pergelangan kita ( manset)
MAM Switch : Merupakan selector opsi tambahan dari pabrikan MAM
Memory Button : Untuk menampilkan kembali data hasil tekanan darah
pemeriksaan sebelumnya
I/O : Untuk Perintah On / Off pada tensimeter digital.
Prinsip Kerja :
Udara akan dipompa ke manset sekitar 20 mmHg di atas tekanan sistolik rata-
rata(sekitar 120 mmHg untuk rata-rata).
Setelah itu perlahan-lahan udara akan dilepaskan dari manset dengan
mengendorkan knop pada tensimeter sehingga menyebabkan tekanan dalam manset
akan menurun.
Secara perlahan manset akan mengempes, kita akan mengukur osilasi kecil
dalam tekanan udara dari manset lengan. Tekanan sistolik merupakan tekanan di
mana denyut nadi mulai terjadi atau bisa dikatakan sebagai batas bawah.
Gunakan MCU untuk mendeteksi titik di mana osilasi ini terjadi dan
kemudian merekam tekanan dalam manset.
Kemudian tekanan dalam manset akan menurun lebih lanjut. Tekanan diastolik
akan diambil pada titik di mana osilasi mulai menghilang.
Troubleshooting :
Langkah pertama dalam perbaikan adalah dengan melepas baterai, buka kedua
baut, lepaskan baut dan tarik sedikit ke bawah untuk memisahkan penutup bawah
dari penutup atas.
Gunakan avo meter untuk mengukur level baterai yang digunakan setelah
dilepas untuk memastikannya masih berfungsi dengan baik.
Kemudian lanjutkan untuk mengukur atau melihat jalur PCB.
Setelah mengukur jalur PCB normal, ukur tombol sakelar on/off
Selain tombol sakelar, ada beberapa tombol lain yang harus diukur, tombol
memori, yang kami ukur dan ternyata normal.
Dengan analisa tersebut, Cobalah mengganti tombol on/0ff dengan tombol baru
yang sama persis dengan aslinya.
Setelah mengganti tombol dengan yang baru, cobalah bereksperimen dengan
memasukkan kembali baterai, kami menekan tombol on/off dan tensiometer
berjalan dan berfungsi dengan baik seperti sebelumnya.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa kerusakan tensiometer disebabkan oleh
hubungan
pendek sakelar, dan tensiometer kembali normal setelah diganti dengan yang baru.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tensimeter adalah alat untuk mengukur takanan darah. Tensimeter air raksa
adalah tensimeter konvensional yang masih menggunakan air raksa. Tensimeter jenis
ini memerlukan stetoskop untuk mendengar munculnya bunyi suara tekanan sistolik
dan diastolik pada jantung Saat praktikum, kami melakukan cara pengoperasian
tensimeter air raksa, pemeliharaan tensimeter air raksa dan menulis blok diagram
tensimeter air raksa dengan tujuan agar mengetahui bagaimana cara kerja tensimeter
air raksa sehingga dapat mengukur tekanan darah.
4.2 Saran
Mungkin dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penulis mengharapkan, kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurna
an laporan ini. Agar dalam penulisan makalah kedepannya bisa lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/6475438/
LAPORAN_PRAKTIKUM_ANFISMAN_TEKANAN_DARAH
https://repository.usd.ac.id/28708/2/035114035_Full.pdf
https://dokumen.tips/education/laporan-praktikum-diagnostik-tensimeter-
digital.html?page=6
DOKUMENTASI