Laporan Pendahuluan Demam Thypoid: Salmonella Typhi Sistemik Sebagai Akibat Dari Bakteriemia Yang Terjadi
Laporan Pendahuluan Demam Thypoid: Salmonella Typhi Sistemik Sebagai Akibat Dari Bakteriemia Yang Terjadi
Laporan Pendahuluan Demam Thypoid: Salmonella Typhi Sistemik Sebagai Akibat Dari Bakteriemia Yang Terjadi
DEMAM THYPOID
A. Konsep Dasar
bakteri Salmonella Typhi, yang ditandai dengan peningkatan suhu tubuh atau
panas yang panjang, penyakit ini dapat menyebar pada orang lain dengan
media makanan atau air liur yang telah terkontaminasi oleh bakteri (Huda dan
Kusuma, 2016).
akut, yang disebabkan oleh bakteri jenis Salmonella typhi, penyakit ini sering
dijumpai di negara yang beriklim tropis, untuk salah satunya gejala awal
bakteremia tanpa perubahan pada sistem endotel atau endokardial, invasi dan
2. Etiologi
bersifat aerob dan tidak membentuk spora, bakteri ini memiliki beberapa
a. Antigen dinding sel (O) yang bersifat spesifik group dan lipoolisakari
flagella
terluar dari diding sel yang terdiri dari antigen O yang telah dilepaskan oleh
Inawati, (2017) demam thypoid timbul yang di akibat dari infeksi oleh
sistem saluran pencernaan (mulut, esofagus, lambung, usus 12 jari, usus halus,
usus besar) yang akan masuk kedalam tubuh manusia bersama bahan
a. Muntahan manusia
b. Urine
buah segar.
ginjalnya. Bakteri Salmonella thypi ini hidup dengan baik pada suhu 37oC,
dan dapat hidup pada air beku atau dingin, air tanah, air laut dan debu selama
beberapa minggu maupun bulan dalam telur yang terkontaminasi dan tiram
beku.
3. Patofisiologi
masuk dalam tubuh baik itu melalui makanan minuman yang terkontaminasi
oleh bakteri Salmonella thypi, saat kuman masuk dalam tubuh melalui
asam Hcl pada lambung dan sebagian diteruskan masuk kedalam usus halus,
seseorang dengan respon imunistas humoral mukosa (igA) usus yang kurang
baik, maka bakteri akan dapat dengan mudah menembus sel epitel atau (sel m)
menuju Lamina Propia dan akan berkembang biak di jaringan Limfoid plak
nyeri di Ileum Distal serta kelenjar getah bening kemudian akan masuk dalam
penularan oleh bakteri salmonella typhi dapat melalui beberapa cara istilah
Fomitus (muntah), Fly (lalat), serta melalui Feses. Kuman juga dapat
akan mudah bakteri Salmonella typhi tersebut masuk dalam tubuh baik melaui
makanan yang masuk lewat mulut. kuman yang masuk melalui makanan lewat
mulut akan dibawa masuk ke dalam lambung dan usus halus bagian distal dan
biak serta dapat masuk kedalam aliran darah dan mencapai sel sel
4. Klasifikasi
c. Keadaan karier
% tergantung pada umur pasien, yang bersifat kronis dalam hal sekresi
5. Manifestasi klinis
Demam thypoid pada anak biasanya lebih ringan daripada orang dewasa. Masa
tunas 10-20 hari, yang tersingkat 4 hari jika infeksi terjadi melalui makanan,
sedangkan jika melalui minuman yang terlama 30 hari. Selama masa inkubasi
mungkin ditemukan gejala prodromal, perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri,
nyeri kepala, pusing dan tidak bersemangat, kemudian menyusul gejala klinis
1. Demam
remitten dan suhu tidak tinggi sekali. Minggu pertama, suhu tubuh berangsur-
angsur naik setiap hari, menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore
dan malam hari. Dalam minggu ketiga suhu berangsur turun dan normal
kembali.
2. Gangguan pada saluran pencernaan
Pada mulut terdapat nafas berbau tidak sedap, bibir kering dan pecah-pecah
(ragaden). Lidah tertutup selaput putih kotor, ujung dan tepinya kemerahan.
Pada abdomen dapat di temukan keadaan perut kembung. Hati dan limpa
3. Gangguan kesadaran
Jarang terjadi supor, koma atau gelisah (kecuali penyakit berat dan terlambat
karena emboli hasil dalam kapiler kulit, yang ditemukan pada minggu pertama
4. Relaps
tetap berlangsung ringan dan lebih singkat. Terjadinya pada minggu kedua
teori relaps terjadi karena terdapatnya basil dalam organ-organ yang tidak
6. Komplikasi
hemolitik.
arthritis.
2016)
7. Penatalaksanaan
a. Perawatan
perdarahan usus.
2.) Mobilisasi bertahap bila tidak ada panas, sesuai dengan pulihnya
b. Diet
3.) Setelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2 hari lalu nasi tim.
4.) Dilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari demam
selama 7 hari.
c. Obat-obatan
Saluran pencernaan
Aliran darah
Defisit Nutrisi
Saluran pencernaan
Aliran darah
Tidak difagosit
Hepatomegali infeksi
splenomegali
Merangsang ujung
saraf
C.Konsep Tumbuh Kembang Anak
maturitas/dewasa.
individu. Anak tidak hanya bertambah besar secara fisik, melainkan juga
bahwa terdapat hubungan yang pasti antara perubahan yang terjadi saat
“mama”
e. menumpuk 2 kubus
1. Pengkajian
Pengkajian adalah hal yang penting dan mendasar dalam melakukan asuhan
anak maupun keluarganya, baik saat penderita penyakit baru pertama kali datang
maupun selama penderita dalam masa proses perawatan (Andra dan Yessi, 2013).
Adapun hal hal yang perlu dikaji pada penderita penyakit dengan thypoid
baik itu mulai dari umur bayi di atas satu tahun hingga umur dewasa, di
dalam data umum berisi nama klien, jenis kelamin, alamat, agama,
b. Kesehatan umum
1) Keluhan utama
tubuh terasa lesu, nyeri atau sakit pada kepala dan juga pusing,
harinya, biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada
sore atau malam hari, minggu kedua penderita berada dalam keadan
demam dan minggu ketiga, suhu tubuh berangsur turun dan berada
kesehatan pasien.
1) Nutrition
dan juga diare, selain itu juga untuk sistem integumen atau
3) Activity/Rest
somnollen
4) Pemeriksaan kepala
(Muttaqin, 2014).
5) Pemeriksaan mata
(Muttaqin, 2014).
6) Pemeriksaan hidung
mukosa bibir pecah pecah dan kering atau tidak, ujung lidah kotor
(Muttaqin, 2014).
8) Pemeriksaan Thorax
a) Pemeriksaan paru
b) Pemeriksaan jantung
adanya pembesaran
epigastrium
Perkusi : Hipertimpani
d) Pemeriksaan integument
banyak
e. Pemeriksaan Penunjang
rendah.
3) Pemeriksaan PCR
Polymerase Chain Reaction (PCR) mengguanakan primer
5) Pemeriksaan Tubex
9. Diagnosa Keperawatan
tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medis, dan
D.0019
D.0130
2019).
11. Implementasi
pengaturan suhu tubuh agar tetap berada pada rentang normal, resiko defisit
nutrisi dengan cara manajemen nutrisi, nyeri akut dengan cara manajemen
nyeri, serta untuk intoleransi aktivitas dengan cara manajemen energi (Tim
tujuan untuk melihat kemampuan klien untuk mencapai hasil melalui proses
(Nursalam,2011)
DAFTAR PUSTAKA
Cahyaningrum & Putri, (2017). Pengaruh Terapi kompres Bawang Merah terhadap
Penurunan Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Thypoid di RS PKU
Muhammadiyah Gombang.
Hasyul, Siti Fattimah Putri. dkk.” Evaluation Of Antibiotic Treatment Of Tyroid Fever
In Garut Regency January-December 2017” Jurnal Ilmiah Farmako Bahari.
Volume 10, No 2, (juli 2019), hal 161
Hidayat, Alimul Aziz A. (2009). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba
Medika.
Hutahaean Serri. (2010). Konsep dan Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta: Tim.
Isnainy, U.C.A.S dan Zainaro, M. Arifki. “Penyuluhan Kesehatan Tentang Demam
Tifoid di SMP Negeri 26 Bandar Lampung,” Jurnal Kreativitas Pengabdian
Kepada Masyarakat. Volume 1, No 2, 9Oktober 2018), hal 53
Marni. (2016) Asuhan Keperawatan Anak. Jakarta : Salemba Medika
Mutiarasari dan Handayani. (2017). Karakteristik Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Demam,
Kadar Hemoglobin, Leukosit dan Trombosit Penderita Demam tipoid Pada Pasien
Anak Di RSU Anutapura Tahun 2013. Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2.
Saputra, Rois K., et al. "Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Kebiasaan Makan dengan
Gejala Demam Thypoid pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Halu Oleo Tahun 2017." Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan
Masyarakat Unsyiah, vol. 2,
Sumarni, Desli. “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap Perawatan Demam
Thypoid Pada Anak di RSUD Pariaman,” Jurnal Initium Medica Journal.
Volume 1, No 1, (Juni 2021), hal 2
Titik, Lestari. (2016). Asuhan Keperawatan Anak. Yogjakarta: Nuha Medika.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)
Edisi 1 Cetakan 2.Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)
Edisi 1 Cetakan 2.Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Edisi 1 Cetakan 3(Revisi) . Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI
Kunoli, F. J. (2012). Asuhan Keperawatan Penyakit Tropis. Jakarta Timur: Trans Info
Media.