Unit.02. Perencanaan Dimensi Penampang THD Beban Aksial
Unit.02. Perencanaan Dimensi Penampang THD Beban Aksial
Unit.02. Perencanaan Dimensi Penampang THD Beban Aksial
Penggunaan baja struktur yang paling efisien adalah sebagai batang tarik, yaitu
komponen struktur yang memikul/mentransfer gaya tarik antara dua titik pada struktur.
Seluruh kekuatan batang dapat dimobilisasikan secara optimal hingga mencapai
keruntuhan.
Suatu elemen direncanakan hanya memikul gaya tarik apabila kekakuan
lenturnya dapat diabaikan seperti pada kabel atau rod. Kemungkinan lain adalah elemen
dengan kondisi sambungan dan pembebanan yang menimbulkan hanya gaya aksial
pada elemen seperti pada elemen rangka batang.
P P
Pada gambar di atas, bagian plat siku vertical memikul sebagian besar beban
transfer dari baut. Setelah melewati daerah transisi, pada jarak tertentu dari lokasi
lubang baut, barulah seluruh luas penampang dapat dianggap memikul tegangan tarik
secara merata. Keadaan ini sering disebut ‘shear-lag’. Oleh karena itu daerah
…................................................(5.3.2.1)
Harga U dibatasi sebesar 0,9; namun dapat diambil lebih besar dari nilai ini
apabila dapat dibuktikan dengan kriteria yang dapat diterima.
x’ : eksentrisitas sambungan
L : panjang sambungan dalam arah gaya, yaitu jarak terjauh antara dua baut
pada sambungan.
A : harga luas penampang yang ditentukan menurut kondisi elemen tarik yang
disambung, sebagai berikut:
1
u
P 2 P
u
3
P P
1 Potongan 1-1
Gambar. 3.2.c. (Sambungan Las pada Profil Siku)
d) Gaya tarik disalurkan ke elemen plat oleh las memanjang sepanjang kedua sisi
bagian ujung elemen :
A = Aplat
l 2w : U =1,0
2w l 1,5w : U = 0,87
1,5w l 1w : U = 0,75
Dimana:
w : lebar plat (jarak antar garis las)
l : panjang las memanjang
selain uraian tersebut di atas, ketentuan di bawah ini dapat digunakan:
1) Penampang (W, M, S pada AISC manual) dengan b/h > 2/3 atau penampang T
yang dipotong dari penampang I ini dan
2) Sambungan pada plat sayap dengan n baut > 3 per baris (arah gaya), U = 0,90
3) Seperti butir a., tetai untuk b/h < 2/3, termasuk penampang tersusun: U = 0,85
4) Semua penampang dengan banyak baut = 2 per-baris (arah gaya): U = 0,75
Penentuan x’ dan I untuk beberapa kasus penampang dan sambungan
ditunjukkan pada gambar-gambar berikut ini:
Gambar.3.2.e. (Susunan Sambungan Baut pada Batang Tarik Yang Mempengaruhi
harga x’)
x
T
x
l
Menentukan nilai x dan i di sambungan zigzag pada Profil Siku
x
x
x
……………………………………………….....(6.3.2.1)
Untuk batang bulat, diamter dibatasi sebesar 1/d< 500
s
T
s
Pada gambar di atas, kegagalan dapat terjadi akibat robeknya daerah yang diarsir.
Mode kegagalan ditahan oleh penampang pada batas daerah yang diarsir dengan
kombinasi tegangan tarik pada penampang vertikal dan tegangan geser pada
penampang horizontal. Keruntuhan terjadi apabila kedua permukaan (vertikal dan
horizontal) telah mencapai kondisi batas. Terdapat dua tipe kondisi keruntuhan blok
geser, yaitu :
Gambar. 3.2.h.
(Bidang Geser Blok ditepi
batang )
Abb An P
b Ac
Acc Gambar. 3.2.i (Sambungan Pen)
Analisa Struktur
3.2.1.7. FLOWCHART DESAIN KOMPONEN TARIK
Pembeban
Hitung Gaya Tarik akibat masing-masing beban yg bekerja :
ND ; NL ; NLR ; NR ; NW ; NE
Hitung Gaya tarik Ultimate “NMulai
u “ dari kombinasi yang paling
menentukann
1
Data Sambungan :
Baut : konfigurasi Hitung Ae dari Profil
& diameter baut yang dipilh
Las : Panjang las
Ae Aemin 2
tidak
Ya
Pemeriksaan
Kekompakan Profil
“r”
“.Nn”blok ujung
“.Nn”penampang terpilih
Selesai
3.2.1.8 Rangkuman
1. Penggunaan baja struktur yang paling efisien adalah sebagai batang tarik, yaitu
komponen struktur yang memikul/mentransfer gaya tarik antara dua titik pada
struktur. Seluruh kekuatan batang dapat dimobilisasikan secara optimal hingga
mencapai keruntuhan.
2. Komponen struktur yang memikul gaya aksial tarik terfaktor, Nu, harus memenuhi
syarat : Nu Ø. Nn
3. Kuat tarik rencana, .Nn ditentukan oleh dua kondisi batas yang mungkin dialami
batang tarik, yaitu dengan mengambil harga terkecil di antara:
a. Kondisi Leleh sepanjang batang:
Ø . Nn = 0,9 Ag .fy
b. Kondisi Fraktur pada daerah sambungan:
Ø. Nn = 0,75 Ae .fu
7. Selain itu, perlu pula diperiksa kuat blok geser plat ujung batang terhadap geser
pada baut. Dengan syarat yang harus dipenuhi adalah :
t Tn = t ( 0,6.fu )Ans
9. Penggunaan profil structural tunggal pada batang tarik lebih ekonomis dibandingkan
dengan profil tersusun. Penggunaan profil tersusun mungkin diperlukan bila :
Kapasitas tarik dari batang tunggal tidak mencukupi
10. Penggunaan Profil tersusun pada batang tarik harus menggunakan penghubung
antara elemen penampang yang berupa terali atau pelat kopel dengan persyaratan
yang ditentukan
Jawab :
Karena kedua plat yang disambung terbuat dari bahan yang sama, maka beban yaitu
plat 2x15.
Kriteria disain ; Nu Ø Nn
Kekuatan pelat, Nn ditentukan dari kondisi batas leleh dan fraktur :
a. Kondisi Leleh sepanjang batang:
Nu = Ø . Nn = 0,9 Ag .fy
2. Desain Penampang
Gaya yang harus dipikul batang tarik sepanjang 10 meter, adalah :
Beban mati : Pd = 50 ton dan beban hidup : P1 = 40 ton.
Rencanakan penampang batang tarik yang terbuat dari penampang I .WF mutu F y =
2400 kg/cm, fu= 4000kg/cm2 dengan kombinasi beban 1.4 Pd dan (1.2 Pd + 1.6 P1).
Jawab :
Beban rencana terfaktor, Nu:
Nu1 =1.4 Pd =1.4(50 ton) = 70 ton
Nu2 =1.2 Pd +1.6 P1 = 1.2 (50 ton) + 1.6 (40 ton) = 124 ton
Nu2 menentukan. = 124 ton
Menhitung Ag minimum :
1. Kondisi leleh :
Nu = Ø . Nn = 0,9 Ag .fy
124.00 = 0,9 . Ag. 2400
2. Kondisi Fraktur :
Nu = Ø. Nn = 0,75
Ae .fu = 0,75 . (An .U ).
fu
Penggunaan baja struktur yang paling perlu perhatian adalah sebagai batang
tekan, yaitu komponen struktur yang memikul/mentransfer gaya tekan antara dua titik
pada struktur. Seluruh kekuatan batang dapat dimobilisasikan secara optimal hingga
mencapai kekuatan tertentu sebelum mencapai keruntuhan.
Suatu elemen direncanakan hanya memikul gaya tekan apabila kekakuan tekuknya
dapat dipertanggungjawabkan pada berbagai kondisi tekuk. Kekuatan tekan komponen
struktur yang memikul gaya tekan ditentukan oleh :
A. Bahan :
a. Tegangan leleh
b. Tegangan sisa
c. Modulus elastis
B. Geometri :
a. Penampang
b. Panjang komponen
c. Kondisi ujung dan penopang
Selain itu Kondisi batas komponen struktur yang memikul gaya tekan ditentukan
oleh :
Lk Lk Lk Lk
Kc = 1 Kc = 0,7 Kc = 0,5 Kc = 2
.................................................
(3.3.2.2)
Besarnya r ditentukan dalam
RSNI T-03.2005 Tabel .4
Misal pada
sayap profil siku .................
Bila penampang batang tekan
mempunyai harus dibuktikan
kekuatannya dengan analisis
yang rasional (atau Penampang
diganti)
Gambar. 3.2.j
Contoh Susunan
Penampang Batang Tekan
Pada Rangka batang
Pelat Kopel h
L
l
l x1 X
y1
Y y
Gambar. 3.2.k. Susunan Batang dengan penampang Majemuk
Pelat Kopel sebagai penghubung elemen penampang, harus kuat dan stabil.
Agar Pelat kopel stabil, harus memenuhi syarat sebagai berikut :
....................(9.3.2.2)
h
.................................................................................. (10.3.2.1)
dimana untuk batang sendi-sendi Lk = L , Maka dengan mengganti Bilangan L dengan
Lk, Rumus Tekuk Elastis Euler berlaku untuk semua kondisi batang sebagai berikut :
...............................................................................(11.3.2.1)
Besar Tegangan Kritis Tekuk
Euler : Bila maka :
Dengan = Faktor Tekuk
Maka dengan luas penampang
batang Ag dan mutu Baja fy
yang sama. Besar tergantung
dari besarnya nilai Yang
disebut dengan nilai Parameter
Kelangsingan Batang .
Yaitu =
……………………….......
……………….(6.1 - 1)
RSN.T-03.2005
Dengan Besarnya Nn
ditetapkan dalam RSNI . T-03.2005 sebagai berikut :
a. Kekuatan terhadap kapasitas penampang (Tekuk Lokal)
Syarat
Bila penampang batang
tekan mempunyai harus
dibuktikan kekuatannya
dengan analisis yang
rasional (atau Penampang
diganti)
Untuk
Pada Kondisi ini,
Kekuatan Batang Tekan
mencapai pada Kekuatan Inelas
c. Kekuatan terhadap Tekuk Torsi ( Bila pada penampang bekerja bebn eksentris
terhadap titik berat penampang batang.
Besarnya Nn dihitung dengan rumus :
Mulai
Analisa Struktur
Pembeban
Hitung Gaya Tekan akibat masing-masing beban yg bekerja :
ND ; NL ; NLR ; NR ; NW ; NE
Hitung Gaya Tekan Ultimate “Nu “ dari kombinasi yang paling
menentukan
Pemeriksaan
tidak Kekompakan penampang
2 Profil
“r”
Ya
“.Nn” Terpilih
2
“.Nn”Yang diperlukan
akibat beban kerja
Selesai
3.2.2.7. Rangkuman :
2. Kekuatan tekan komponen struktur yang memikul gaya tekan ditentukan oleh :
a. Bahan : Tegangan leleh , Tegangan sisa, Modulus elastis
b. Geometri :
Penampang
Panjang komponen
Kondisi ujung dan penopang
Selain itu Kondisi batas komponen struktur yang memikul gaya tekan ditentukan oleh
Tercapainya batas kekuatan
Tercapainya batas kestabilan
3. Faktor panjang tekuk ditentukan tidak kurang dari panjang teoritisnya dari as-ke-as
sambungan dengan komponen struktur lainnya. Dengan panjang tekuk =
L k = Kc . l > l .
4. Batas kelangsingan batang komponen struktur tekan dibatasi pada angka kelangsingan
yang ditetapkan menurut teori perencanaan yang digunakan seperti berikut :
5. Kemungkinan Terjadinya
Tekuk akibat gaya aksial
tekan yang menyebabkan
batang tidak setabil lagi
adalah :
A. Tekuk Lokal terjadi apabila pada komponen struktur akibat gaya tekan terjadi :
Apabila tegangan pada elemen-elemen penampang mencapai tegangan kritis plat.
Tegangan kritis plat tergantung dari perbandingan tebal dengan lebar,
perbandingan panjang dan tebal, kondisi tumpuan dan sifat material.
Perencanaan dapat
disederhanakan dengan
B. Tekuk Lentur
Tekuk lentur yang
diperhitungkan pada
komponen struktur
akibat gaya dengan
syarat :
Dimana :
a. Tercapainya batas
kekuatan Komponen
struktur mencapai
tegangan leleh tanpa
masalah kestabilan
Berdasarkan kekuatan penampang bila :
b. Komponen struktur
mengalami tekuk lentur
inelastic bila :
c. Komponen struktur
mengalami tekuk lentur elastis bila :
c 1,2 = 1,25c2
1. Tentukan gaya aksial terpaktor (Nu = .Nn) dari batang tekan profil I.WF.450.300
yang dibebani secara aksial pada gambar dibawah ini (mutu baja fy = 250 MPa)
4.m
Nu
JAWAB :
Profil yang digunakan IWF 450.300.10.15 dengan besaran penampang sebagai berikut :
A = 135 cm2
ix = 18,6 cm
iy = 7,04 cm
a) Menentukan rasio kelangsingan
Untuk kondisi yang ujung-ujungnya jepit dan sendi: k = 0,8
Panjang tekuk : Lk = k.l
= (0,8) (4 m) = 3,2 m
b) Menentukan c
r =
f < r…………
ok (Jadi tidak
terjadi tekuk local)
Rumus Nn = Ag, fcr = Ag fy dapat digunakan
(a)
0,25 < < 1,2 maka (a) = 1,43
1,6 – 0,67 ….
= 1,137
2. Berapa besar gaya tekan ultimate yang dimiliki penampang berikut ini, panjang
bentang 2,4 m
Profil L. 60.40.7
Besaran penampang
Ag = 655 mm2 ix = 18,7 mm ic = 20,0 mm
Ix = 230000 mm2
iy = 11,1 mm =
8,5 mm
Iy = 80700 mm2
e = 10,5 mm
Kondisi batas yang menentukan adalah tekuk lentur torsi dan gaya tekan ultimate
yang bisa dipikul oleh batang ini adalah 89,8 kN.
3. Batang kenal tersusun seperti pada gambar direncakan memikul gaya tekan 2,50 kN
cek apakah batang tersebut mampu memikul gaya tersebut fy = 240 Mpa dan panjang
bentang 3 m.
40
35 20 35
Besaran penampang
Ag = 620 mm2 ix = 15 mm
Ix = 141000 mm2 iy = 10,4 mm
Iy = 67000 mm2 e = 13,3 mm