MAKALAH SELVE 3 (Metode Dan Teknik Pembelajaran Bahasa)
MAKALAH SELVE 3 (Metode Dan Teknik Pembelajaran Bahasa)
MAKALAH SELVE 3 (Metode Dan Teknik Pembelajaran Bahasa)
OLEH
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
terselesaikannya makalah ini yang berjudul Metode Dan Teknik Pembelajaran
Bahasa. Karena tanpa restu dan urapan tangan-Nya sudah barang tentu penulis tak
mampu menyelesaikan makalah ini dengan kekuatan sendiri.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak yang terkait dalam
penyelesaian makalah ini, terutama kepada Bapak Dr. Ahcmad Wahidy, M.Pd
selaku dosen pembimbing yang telah memberikan tema dan bimbingan terkait
pengerjaan makalah ini. Begitu juga kepada pihak yang saya jadikan sumber
acuan pembuat makalah ini. Bila ada kekurangan saya yang bersifat plagiat, saya
sebagai penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya. Dalam makalah ini saya
bahas mengenai pemerolehan bahasa, pemerolehan bahasa pertama dan kedua.
Saya sebagai penulis mengetahui betul masih banyak sekali kesalahan yang
terdapat dalam tulisan makalah ini karena saya masih seorang pelajar dan pemula
dalam tulis-menulis yang masih jauh dari baik dan banyak kekurangan. Penulis
meminta maaf dan mengharapkan betul kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak yang membaca guna kemajuan dan kebaikan makalah ini ke
depannya. Terutama dari dosen pembimbing saya.
Hormat Saya
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Manfaat dan Tujuan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. Kesimpulan..................................................................................................13
B. Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan kita selaku calon tenaga pendidik, harus bisa
menguasai berbagai macam teknik pembelajaran, terutama untuk pembelajaran
bahasa Indonesia. Teknik adalah sebuah cara khas yang operasianal, yang dapat
digunakan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan,berpegang pada proses
sistematis yang terdapat dalam metode. Oleh karena itu, teknik lebih bersifat
tindakan nyata berupa usaha atau upaya yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Bahasa sangat penting dalam kehidupan. Dengan bahasa kita dapat
menyampaikan keinginan pendapat dan perasaan. Dengan bahasa pula kita dapat
memahami dan mengetahui apa yang terjadi di dunia dan lingkungan sekitar.
Setiap orang memiliki kemampuan berbahasa. Pembelajaran mengandung arti
adanya kegiatan siswa mempelajari sesuatu atas petunjuk atau arahan guru. Dalam
pembelajaran mengandung makna bagaimana usaha guru supaya siswanya aktif
untuk belajar. Dalam pembelajaran bahasa, metode dan teknik saling berhubungan
dan saling menentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Salah satu tugas guru adalah mengajar. Hal ini menyebabkan adanya
tuntutan kepada setiap guru untuk dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana
seharusnya mengajar. Dengan kata lain, setiap guru dituntut untuk memiliki
kompetensi mengajar. Guru akan memiliki kompetensi mengajar jika, guru paling
tidak memiliki pemahaman dan penerapan secara taktis berbagai pendekatan,
metode, serta teknik belajar mengajar serta hubungannya dengan belajar
disamping kemampuan - kemampuan lain yang menunjang. Bertolak dan
bermuara pada kebutuhan sebagai guru, maka makalah ini di sajikan tentang
berbagai pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran agar mampu
melaksanakan tugas utama guru yaitu mengajar. Apabila telah memiliki
kemampuan dalam penguasaan penggunaan pendekatan, metode, serta teknik
pembelajaran bahasa secara mendalam. Pengajaran bahasa pada pendidikan dasar
menengah dengan cara mengenalkan masalah – masalah social melalui
1
pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan kepekaan untuk menghadapi dan
memecahkan masalah social tersebut.
Sesuai dengan karakteristik anak SD dan seusianya, tanpa adanya
pendekatan, metode dan teknik pembelajaran, itu akan menyebabkan siswa
bersikap pasif dan tentunya menjadi pelajaran yang membosankan. Oleh karena
itu, guru di harapkan mampu menguasai pendekatan, metode serta teknik yang
cocok untuk pembelajaran bahasa agar siswa lebih tertarik pada pelajaran tersebut.
Dalam hal ini, penulis akan membahas makalah tentang Metode dan Teknik
Pembelajaran Bahasa.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana metode pembelajaran bahasa dalam proses belajar mengajar?
2. Bagaimana teknik pembelajaran bahasa dalam proses belajar mengajar?
3. Bagaimana metode dan teknik pengajaran bahasa yang baik?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui metode pembelajaran bahasa dalam proses belajar
mengajar.
2. Mengetahui teknik pembelajaran bahasa dalam proses belajar mengajar.
3. Mengetahui metode dan teknik pengajaran bahasa yang baik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Urutan bahan
Penyajian bahan
Pengulangan bahan
Metode-metode yang yang dapat diterapkan di dalam pengajaran bahasa
Indonesia di SD dan menunjang pendekatan yang disarankan oleh kurikulum
bahasa Indonesia yang diberlakukan, yaitu Direct Method, Natural Method,
Reading Method, dan Eclectic Method.
1. Direct Method
Direct Method atau Metode Langsung ialah metode pengajaran bahasa
yang di dalam pelaksanaannya guru langsung menggunakan bahasa
sasaran, yaitu bahasa yang diajarkan. Dari pihak siswa tidak boleh
menggunakan bahasa ibu atau bahasa pertamanya selama pembelajaran
berlangsung. Pada tahap permulaan tidak banyak diajarka tata bahasa.
Kata-kata diajarkan dengan cara langsung menghubungkan dengan
benda-benda , situasi-situasi dan gerak yang digambarkan oleh kata itu.
Tujuan Metode Langsung di SD ialah penggunaan bahasa sasaran dalam
dalam hal ini bahasa Indonesia yang merupakan bahasa kedua secara
lisan agar siswa mampu berkomunikasi dalam bahasa kedua tersebut.
Adapun fungsi Metode Langsung ini bisa dibedakan menjadi dua, yaitu
bagi siswa dan bagi guru. Bagi siswa berfungsi memudahkan siswa
untuk mampu berbahasa (lisan) dengan tepat, memberikan situasi yang
menyenangkan, dan mendorong siswa untuk belajar bahasa. Sedangkan
bagi guru metode ini memudahkan guru untuk mengajar berbahasa tanpa
menggunakanbahasa pengantar bahasa lain selain bahasa sasaran.
Kegiatan dalam proses belajar mengajar apabila menggunakan Metode
Langsung, sebagai berikut:
a. Guru memulai pelajaran dengan dialog atau humor yang pendek
dalam bahasa sasaran (BI).
b. Guru kemudian mulai menyajikan materi secara lisan dengan
gerakan-gerakan, isyarat-isyarat, dramatisasi-dramatisasi, atau
gambar-gambar.
4
c. Guru mengadakan tanya jawab dalam bahasa sasaran (BI)
betrdasarkan dialog atau humor yang telah disampaikan.
d. Guru mengajarkan tata bahasa secara induktif dengan memberikan
contoh-contoh yang merangsang siswa untuk menyimpulkan sendiri.
e. Guru memberikan bacaan sastra untuk pemahaman dan kenikmatan,
tetapi tidak sampai menganalisis secara struktural.
f. Guru mengajarkan budaya yang relevan pada aspek-aspek bahasa
secara induktif.
2. Natural Method
Natural Method yang disebut juga Metode Murni atau Metode Alamiah
adalah metode yang dalam pelaksanaannya menggunakan peraga yang
berupa benda-benda, gambar-gambar, atau peragaan secara langsung
dalam aktivitas sehari-hari. Metode Murni ini mempunyai ciri-ciri,
seperti berikut ini:
a. Kosakata baru dijelaskan dengan cara menggunakan kata-kata yang
sudah diketahui siswa sebelumnya.
b. Makna sesuatu kata diajarkan dengan cara inferensi/menarik
kesimpulan dari beberapa contoh yang diberikan.
c. Kamus dipergunakan untuk mengingat kata-kata yang diluapakan
atau mencari makna kata-kata baru.
d. Tata bahasa digunakan untuk membetulkan kesalahan.
e. Penyajian pelajaran mengikuti urutan : mendengarkan, berbicara,
membaca, dan menulis, kemudian baru diajarkan tata bahasa.
Proses pembelajaran dalam menerapkan metode ini adalah:
a. Pertama-tama guru memperkenalkan bunyi-bunyi bahasa, kata-kata
dan kalimat bahasa yang dipelajari secara lisan dengan
menggunakan alat peraga.
b. Guru menyuruh siswa meniru apa yang diucapkan seperti pada butir
(1).
c. Dalam penyajian materi, guru menggunakan urutan-urutan berbicara,
membaca, menulis, baru mengajarkan tata bahasa.
3. Reading Method
5
Merupakan metode membaca dipakai di Amerika Serikat pada tahun
1929-an baik di sekolah menengah maupun di perguruan tinggi.
Tujuannya adalah untuk memberi pelajar/mahasiswankemampuan dalam
memahami teks ilmiah yang mereka perlukan dalam studi islam.
Langkah-langkah penyajian metode ini menurut Rivers (dalam
Subyakto-N, 1988:17-18), seperti brikut:
a. Pemberian kosakata dan istilah-istilah yang dianggap sukar oleh
guru bagi siswanya.
b. Penyajian bacaan dalam kelas yang dibaca secara diam selama
kurang 10-15 menit.
c. Diskusi mengenai isi bacaan yang dapat berupa tanya jawab dengan
menggunakan bahasa sasaran.
d. Pembicaraan/keterangan tentang bahasa dapat dilakukan secara
singkat , kalau ini memang dirasa perlu oleh guru.
e. Pembicaraan tentang kosakata yang relevan dengan jalan
memberikan daftar kosakata yang disiapkan sebelumnya.
f. Pemberian tugas, seperti mengarang, membuat denah, skema,
diagram, dan sebagainya (yang berkaitan dengan topik bacaan).
Metode ini dapat juga diterapkan untuk pembelajaran bahasa Indonesia di
SD dengan jalan dimodifikasi disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat
kemampuan siswa. Ada beberapa tujuan khusus yang ingin dicapai guru
dalam metode membaca, yaitu:
a. Mengajar membaca dengan cepat.
b. Mengajar pemahaman teks tanpa pencurahan waktu yang terlalu
banyak pada latar belakang bacaan.
c. Mengajar membaca dengan suara keras untuk menunjang
keterampilan melafal.
4. Eclectic Method
Lahirnya metode ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa tidak ada
satupun metode pengajaran bahasa yang paling baik karena setiap metode
yang ada ada keuntungan, keunggulan, kebaikan juga ada kerugian,
kelemahan, kejelekannya. Itulah sebabnya guru bebas memilih metode yang
6
mana yang paling cocok dengan situasi kelas yang akan diajar.
Eclectic artinya memilih secara bebas. Dalam hubungannya dengan metode
pengajaran bahasa, bebas di sini yang dimaksud adalah bebas untuk
menambah atau mengombinas mencampur antara metode yang satu dengan
lainnya yang dianggap cocok dan diperkirakan dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Itulah sebabnya Eclectic
method diterjemahkan secara bebas dalam bahasa Indonesia Metode
Campuran.
7
Teknik Ceramah ini dapat digunakan untuk melatih keterampilan
mendengarkan (menyimak). Siswa dilatih untuk membuat intisari dari
ceramah yang didengarna, kemudian menceritakan kembali dengan
bahasanya sendiri.
2. Teknik Tanya Jawab
Pada umumnya teknik ini mengikuti teknik ceramah yang telah
dilakukan. Tujuannya adalah untuk mengesek pemahaman siswa
terhadap ceramah yang baru diberikan atau bisa juga pertanyaan yang
diajukan guru untuk mengecek pemahaman siswa terhadap isi bacaan
yang telah mereka baca. Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru
biasanya untuk:
a. Mengetahui hal-hal yang dirasa belum jelas, sekalipun sudah
diterangkan guru.
b. Memperoleh jawaban terhadap permasalahan yang dihadapinya.
c. Memperjelas pendapat yang dirasa bertentangan dengan pendapat
siswa sendiri.
a. Situasi kelas lebih hidup karena para siswa aktif berpikir dan
menyampaikan buah pikirannya melalui jawaban atas pertanyaan
guru.
b. Sangat positif untuk melatih anak agar berani mengemukakan
pendapatnya dengan lisan secara teratur.
c. Timbulnya perbedaan pendapat di antara para anak didik, membawa
kelas pada situasi diskusi yang menarik.
d. Siswa yang segan mencurahkan perhatian, menjadi berhati-hati dan
secara sungguh-sungguh mengikuti pelajaran.
Menurut Sudirman (1992) bahwa kelemahan metode tanya jawab dalam
proses pembelajaran antara lain:
a. Siswa sering merasa takut, apabila guru kurang dapat medorong
siswa untuk berani dengan menciptakan suasana yang tidak tegang
dan akrab.
8
b. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat
berpikir siswa dan mudah dipahami siswa.
c. Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat
menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
d. Sering jawaban diborong oleh sejumlah kecil siswa yang menguasai
dan senang berbicara, sedangkan banyak siswa lainnya tidak
memikirkan jawabannya.
3. Teknik Diskusi Kelompok
Tujuan digunakannya teknik ini adalah melatih siswa untuk
mengeluarkan pendapat dan mau menerima kritikan kalau pendapatnya
memang kurang benar. Juga melalui diskusi kelompok ini siswa dapat
menguji kebenaran pendapatnya mengenai sesuatu hal. Keunggulan
diskusi kelompok sebagai suatu teknik dalam proses pembelajaran
bahasa Indonesia, antara lain berikut ini:
a. Kadar CBSAnya tinggi.
b. Memberi peluang kepada siswa untuk saling mengemukakan
pendapat.
c. Mendorong terciptanya rasa kesatuan.
d. Dapat memperluas pandangan siswa.
e. Melatih mengembangkan kepemimpinan bagi siswa yang ditunjuk
sebagai moderator.
Selain keunggulan, Teknik Diskusi Kelompok ini mempunyai
kekurangan sebagai berikut:
a. Tidak dapat digunakan secara efektif untuk kelompok yang besar.
b. Kalau kurang terkendali dapat menyimpang dari tujuan.
c. Membutuhkan moderator yang terampil.
d. Adakalanya hanya didominasi oleh siswa yang suka dan berani
bicara.
4. Teknik Pemberian Tugas
Teknik ini disebut juga Resitasi yang dapat diberikan kepada siswa
secara individual atau kelompok. Dengan teknik ini diharapkan siswa
lebih mendalami materi pelajaran yang diberikan guru. Biasanya
9
pemberian tugas ini diikuti oleh tugas melaporkan hasil kerja siswa yang
disebut resitasi. Itulah sebabnya Teknik Pemberian Tugas ini disebut
juga Resitasi. Kelebihan dari Metode Pemberian Tugas yaitu:
a. Pengajaran klasikal cenderung untuk menyesuaikan cara dan
kecepatan mengajar terhadap ciri-ciri umum di kelas itu.
b. Metode pemberian tugas digunakan untuk melatih aktivitas,
kretivitas, tanggung jawab dan disiplin peserta didik dalam kegiatan
belajar mengajar.
c. Peserta didik mendapat kesempatan untuk melatih diri bekerja secara
mandiri.
d. dapat merangsang daya pikir peserta didik, karena mereka dituntut
untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapinya.
Disamping kelebihan yang dimilikinya, metode pemberian tugas juga
memiliki beberapa kekurangan , yaitu:
a. Apabila diberikan tugas kelompok, seringkali yang mengerjakannya
hanya peserta didik tertentu saja. Sedangkan yang lainnya hanya
numpang saja.
b. Apabila tugas diberikan diluar kelas, sulit untuk mengontrol peserta
didik bekerja secara mandiri dan menyuruh orang lain untuk
menyelesaikannya.
c. Sering terjadi penyimpangan dalam penggunaan metode pemberian
tugas dari pengajaran menjadi semacam hukuman.
d. Apabila tugas sulit dikerjakan akan menyita waktu peserta didik
untuk kegiatan lainnya.
5. Teknik Ramu Pendapat
Teknik ini merupakan perpaduan dari Teknik Tanya-Jawab dan Teknik
Diskusi. Teknik ini bisa diterapkan dalam pembelajaran sastra misalnya
puisi, cerpen atau novel. Keunggulan teknik ini, antara lain berikut ini:
a. Dapat membangkitkan pikiran yang kreatif.
b. Dapat merangsang partisipasi siswa.
c. Dapat memancing timbulnya pendapat-pendapat baru.
d. Dapat digunakan dalam kelompok kecil maupun kelompok besar.
10
e. Hanya sedikit peralatan yang diperlukan.
Kekurangan teknik ini relatif sedikit, misalnya kita tidak dapat
mengendalikan kelas bisa lepas control.
6. Simulasi
Simulasi artinya tiruan (imitasi). Teknik simulasi ini tepat sekali untuk
melatih keterampilan berbicara. Dalam pelaksanaannya guru terlebih
dahulu menetapkan peran-peran yang akan dilakukan oleh siswa dalam
permainan simulasi. Guru memberi pengarahan tentang apa yang akan
diperankan oleh masing-masing siswa yang telah ditunnjuk. Siswa yang
kebetulan belum mendapat giliran ditunjuk untuk memainkan suatu
peran, ditugaskan sebagai penonton yang mencatat kemungkinan adanya
kesalahan bahasa yang dilakukan oleh temannya ketika bermain peran.
Kesalahan-kesalahan itu nantinya didiskusikan setelah permainan
memainkan peran telah selesai. Terdapat beberapa kelebihan dengan
menggunakan simulasi sebagai metode mengajar, diantaranya adalah :
a. Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam
menghadapi situasi yang sebenarnya kelak; baik dalam kehidupan
keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja.
b. Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui
simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai
dengan topik yang disimulasikan.
c. Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
d. Memperkaya pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperlukan
dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.
e. Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses
pembelajaran.
Disamping memiliki kelebihan, simulasi juga mempunyai kelemahan,
diantaranya :
a. Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan
sesuai dengan kenyataan di lapangan.
11
b. Pengelolaan yang kurang baik. Sering simulasi dijadikan sebagai
alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
c. Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering mempengaruhi
siswa dalam melakukan simulasi.
12
2. Memberikan kesempatan yang luas serta mengaktifkan siswa secara
mental dan fisik dalam belajar. Keaktifan itu dapat terwujud latihan,
praktek atau mencoba melaksanakan sesuatu.
3. Tidak terlalu menyulitkan bunyi guru dalam penyusunan, pelaksanaan,
dan penilaian program pengajaran.
4. Dapat mengarahkan kegiatan belajar ke arah tujuan pengajaran.
5. Mengembangkan kreativitas siswa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Metode-metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa
yaitu: Direct Method, Natural Method, Reading Method, Eclecting
Method
2. Teknik pembelajaran yang bisa dilakukan dalam proses pembelajaran
bahasa antara lain: Teknik Ceramah, Teknik Tanya Jawab, Teknik
Diskusi Kelompok, Teknik Pemberian Tugas, Teknik Ramu Pendapat,
Simulasi
3. Metode dan teknik pembelajaran yang baik yaitu tidak hanya
menggunakan atau memicu satu metode saja melainkan harus
menyesuaikan materi yang diajarkan sesuai metode yang tepat. Selain
itu guru harus bisa kreatif dalam mengajarkan materi di kelas, tidak
monoton dan membosankan melalui pilihan metode yang tepat.
Sebenarnya teknik pengajaran itu bersifat netral. Tidak ada yang jelek
juga tidak ada yang baik. Baik buruknya teknik pengajaran bergantung
pada penggunaannya. Bila digunakan secara tepat ia akan menjadi baik,
dan sebaliknya.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
13
memabangun bagi para pembacanya seabgai keempurnaan makalah ini. Dan
semoga makalah ini bisa menjadi acuan untuk meningkatkan makalah-makalah
selanjutnya dan bermanfaat bagi para pembaca dan terkhusus buat kami. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahdankti.blogspot.com/2012/08/mengenal-kelebihan-dan-
kekurangan.html
http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/08/kelebihan-dan-kelemahan-metode-
tanya.html
http://coretanpembelajaranku.blogspot.com/2013/08/kelebihan-dan-kelemahan-
metode-simulasi.html
http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/08/kelebihan-dan-kelemahan-metode-
tanya.html
14