Darah
Darah
Darah
Darah
a. Definisi Darah
Darah adalah jenis jaringan ikat, terdiri atas sel-sel (eritrosit,
leukosit, dan trombosit) yang terendam pada cairan kompleks plasma
(Sa’adah, 2018). Darah berperan penting dalam semua proses fisiologis
yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Darah berperan penting
sebagai fluida yang membawa nutrisi ke seluruh bagian tubuh, kemudian
membawa kembali hasil metabolisme nutrisi tersebut untuk kemudian
dilanjutkan pada proses eksresi hasil metabolisme tersebut yang
melibatkan bantuan organ-organ eksresi seperti paru-paru, ginjal, dan
kulit.
Sebanyak 7-8% berat tubuh manusia ditentukan oleh volume darah
(Carter, 2018) yang mengalir setiap waktu melalui pembuluh arteri dan
venanya yang dipompa oleh jantung. Darah memiliki temperatur normal
pada suhu 38°C, dengan pH yang berkisar antara 7.35 hingga 7.45.
Peranan pH sangat penting karena berperan sebagai sistem buffer untuk
menjaga asam-basa kondisi darah yang berpengaruh pada fisiologis
manusia. Darah yang memiliki kandungan oksigen tinggi akan memiliki
warna merah yang lebih terang. Namun sebaliknya pada darah yang
rendah kadar oksigennya akan memiliki warna merah yang lebih gelap.
Volume darah pada manusia berbeda dikarenakan perbedaan pada
jenis kelamin, yang menentukan proporsi ukuran tubuh. Laki-laki dewasa
memiliki kisaran volume darah 5-6 L, sedangkan pada wanita dewasa
berkisar antara 4-5 L (Tortora & Derrickson, 2017).
b. Fungsi Darah
Adapun fungsi darah yang selama ini diketahui, meliputi sebagai
berikut (Rosita, Dkk., 2019).
1) Penghantaran oksigen dan nutrisi ke seluruh bagian tubuh dan jaringan
2) Pembentukan agen pembekuan darah
3) Homeostasis suhu tubuh
4) Pembentukan antibodi untuk melawan infeksi pathogen
5) Pengangkutan hasil metabolisme menuju ginjal dan hati untuk proses
filtrasi
6) Pengangkut hormon yang diekskresikan oleh sel-sel tubuh ke jaringan/
organ target.
c. Komponen Darah
Darah sendiri memiliki dua komponen utama yang terdiri dari
komponen cair dan komponen padat. Komponen cair yaitu plasma darah,
dan komponen padat terdiri dari sel darah merah atau yang disebut sebagai
eritrosit, sel darah putih atau leukosit, dan keping darah atau trombosit
yang berperan dalam proses pembekuan darah (American Society of
Hematology, 2018). Keseluruhan komponen darah yang mengalir pada
tubuh manusia dikenal sebagai whole blood, yang tersusun atas sebagian
besar 55% adalah plasma darah, dan sisanya sebanyak 45% adalah sel-sel
darah.
d. Pembentukan Darah (Hematopoiesis)
Hematopoiesis dapat didefinisikan sebagai produksi,
perkembangan, diferensiasi, dan pematangan semua sel darah dalam
tubuh. Hematopoiesis merupakan pembentukan komponen seluler darah
yang terjadi selama perkembangan embrionik hingga dewasa untuk
memproduksi dan mengatur sistem darah dalam tubuh. Mempelajari
hematopoiesis dapat membantu memahami proses gangguan darah dan
kanker dengan lebih baik.
Hematopoiesis terjadi di kantung kuning telur (yolk sac) beberapa
minggu pertama gestasi. Hati dan limpa adalah organ utama yang berperan
dalam memproduksi sel darah sejak janin berusia 6 minggu hingga 7 bulan
sampai dengan 2 minggu setelah kelahiran. Pada anak-anak hingga dewasa
proses hematopoiesis terjadi di sumsum tulang. Sel-sel yang sedang
berkembang terletak di luar sinus sumsum tulang, dan sel yang matang
dilepaskan ke dalam rongga sinus, mikrosirkulasi sumsum tulang,
sehingga masuk ke dalam sirkulasi umum. Pada saat bayi seluruh sumsum
tulang bersifat hematopoietik tetapi setelah anak-anak terjadi penggantian
sumsum tulang disepanjang tulang panjang oleh lemak yang sifatnya
progresif, sehingga pada saat dewasa sumsum tulang hematopoietik
terbatas pada tulang rangka sentral serta ujung proksimal tulang femur dan
humerus (Aliviameita & Puspitasari, 2019).