Askep Glaukoma
Askep Glaukoma
Askep Glaukoma
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
peningkatan TIO, penggaungan, dan degenerasi saraf optik serta defek lapang
Jakarta: EGC.)
( H. Sidarta Ilyas,2010.
Glaukoma adalah penyakit mata dimana terjadi kerusakan saraf optik yang
diikuti gangguan pada lapang pandang yang khas. Kondisi utamanya ini
diakibatkan oleh tekanan bola mata yang meninggi yang biasanya disebabkan oleh
hambatan pengeluaran cairan bola mata (humour aquous). (Pusat Data dan
Jadi, Glaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang
6
7
semakin lama akan semakin berkurang sehingga akhirnya mata akan menjadibuta.
Hal ini disebabkan karena saluran cairan yang keluar dari bola mata
terhambat sehingga bola mata akan membesar dan bola mata akan menekan saraf
mata yang berada di belakang bola mata yang akhirnya saraf mata tidak
Humor akuos berperan sebagai pembawa zat makanan dan oksigen untuk
organ di dalam mata yang tidak berpembuluh darah yaitu lensa dan kornea,
disamping itu juga berguna untuk mengangkut zat buangan hasil metabolisme
pada kedua organ tersebut. Adanya cairan tersebut akan mempertahankan bentuk
mata dan menimbulkan tekanan dalam bola mata/tekanan intra okuler. Tekanan
Humor akuos diproduksi oleh badan silier, masuk ke dalam bilik mata belakang
kemudian mengalir ke bilik mata depan melalui pupil. Setelah sampai ke bilik
mata depan humor akuos akan meninggalkan bola mata melalui suatu bangunan
1.Faktor resiko
a. Umur
Resiko glaukoma akan meningkat pada umur 40-64 tahun sebesar 1% dan
b. Riwayat keluarga
dalam keluarga ada yang menderita glaukoma, untuk itu setiap anggota keluarga
perlu memeriksakan mata secara rutin bila mencapai umur 40 tahun. Resiko yang
lebih besar akan terjadi pada hubungan kakak-beradik dan hubungan orang tua-
anak. Apabila dalam keluarga ada yang menderita glaukoma, maka anggota
keluarga lain akan beresiko 4-8 kali lebih besar untuk terserang glaukoma.
2.Faktor organ
Cidera mata akan lebih fokus pada trauma yang disebabkan oleh kelainan
mata, seperti kelainan lensa, kelainan uvea, pembedahan katarak, atau radang
mata.
penggunaan obat tetes mata yang mengandung steroid tanpa kontrol dokter, obat
inhaler untuk penderita asma, obat steroid pada radang sendi dan pemakaian obat
b. Diabetes Melitus
resiko kebutaan 25 kali lebih besar. Pada pasien DM, gula dalam darah tinggi
yang menyebabkan darah semakin kental, di saat itulah tekanan pembuluh darah
c. Hipertensi
dan mengeras seiring waktu karena tekanan berlebihan dan berkelanjutan terhadap
dinding pembuluh darah. Pada beberapa kasus, dapat menyebabkan saraf optik
d. Migrain
Migrain jenis ini lebih sering disebut retina migrain, yaitu kehilangan
sementara, sebagaian atau seluruh penglihatan pada satu mata, disertai rasa nyeri
Umur
Obat-obatan
Glaukoma akut hanya terjadi pada mata yang sudut bilik mata depannya
memang sudah sempit dari pembawaannya. Jadi ada faktor pre-disposisi yang
a. Faktor Pre-Disposisi
Pada bilik mata depan yang dangkal akibat lensa dekat pada irirs maka akan
terjadi hambatan aliran akuos humor dari bilik mata belakang ke bilik mata depan,
depan yang tadinya memang sudah sempit,dorongan ini akan menyebabkan iris
mencapai jaringan ini dan tidak dapat di salurkan keluar.terjadilah glaukoma akut
sudut tertutup. Istilah pupillary block penting untuk di ingat dan di fahami karena
pada mata yang bersumbu pendek dan lensa yang secara fisiologik trus membesar
karena usia,iris yang tebal pun di anggap merupakan faktor untuk mempersempit
b. Faktor Pencetus
Peningkatan jumlah akuos humor yang mendadak di bilik mata belakang akan
mendorong iris ke depan,hingga sudut bilik mata depan yang memang sudah
sempit akan mendadak tertutup. Tidak diketahui dengan jelas apa yang
c. Dilatasi Pupil
Apabila pupil melebar, iris bagian tepi akan menebal ; sudut bilik mata depan
Seseorang yang datang dalam fase serangan akut glaukoma memberi kesan
seperti orang yang sakit berat dan kelihatan payah; mereka diantar oleh orang lain
atau di papah. Penderita sendiri memegang kepala nya karena sakit, kadang-
kadang pakai selimut. Hal inilah yang mengelabui dokter umum; sering dikiranya
penderita tidak bisa bangun, sakit kepala dan terus muntah - muntah, nyeri
dirasakan di dalam dan sekitar mata. Penglihatanya kabur sekali dan dilihatnya
warna pelangi di sekitar lampu. Apabila mata diperiksa, ditemukan kelopak mata
kornea yang suram. Bilik mata depan dangkal dapat dibuktikan dengan
memperhatikan bilik mata depan dari samping. Pupil tampak melebar, lonjong
miring agak vertikal atau midriasis yangg hampir total. Refleks pupil lambat atau
tidak ada. Tajam penglihatan menurun sampai hitung jari. Sebenarnya dengan
tanda-tanda luar ini ditambah anamnesis yang teliti sudah cukup untuk membuat
hingga akuos humor tidak dapat keluar dari bola mata dengan bebas.(H. Sidarta
Ilyas, 2010)
yang membengkak karena katarak atau karena trauma, protein lensa yang
trabekulum hingga outflow akuos humor terhambat. Tumor yang berasal dari uvea
karena ukuranya dapat menyempitkan rongga bola mata atau mendesak iris ke
Hifema di bilik mata depan karena trauma pada bola mata dapat memblokir
iris terjepit dalam luka dan karenanya bilik mata depan dangkal. Dengan
sendirinya akuos humor tidak dapat mencapai jaringan trabekulum untuk jaringan
keluar. Pada pembedahan katarak kadang – kadang bilik mata depan tidak
terbentuk untuk waktu yang cukup lama, ini mengakibatkan perlekatan iris bagian
Trombosis vena retina sentral dan retinopati diabetik acapkali disusul oleh
pembentukan pembuluh darah di iris.Di bagian iris perifer pembuluh darah ini
muncul pula kasus glaukoma pada penderita yang memang sudah ada bakat untuk
Mereka yang harus diobati dengan kortikosteroid jangka lama, perlu diawasi
f. Glaukoma Kongesif
g. Glaukoma Absolut
kebutaan total. Apabila disertai nyeri yang tidak tertahan, dapat dilakukan
tidakan yang paling efektif. Apabila tidak disertai nyeri, bola mata dibiarkan.(H.
Sidarta Ilyas,2010)
glaukoma).
Glaukoma sekunder timbul sebagai akibat penyakit lain dalam bola mata,
disebabkan :
a. Kelainan lensa
- Luksasi
- Pembengkakan (intumesen)
- Fakoltik
b. Kelainan uvea
- Uveitis
- Tumor
14
c. Trauma
d. Pembedahan
Bilik mata depan yang tidak cepat terbentuk setelah pembedahan katarak.
2.5.3 Glaukoma Kongenital
2.5.4 Glaukoma Absolut
Keadaan terakhir suatu glaukoma, yaitu dengan kebutaan total dan bola mata
2.6 Patofisiologi
aquelus oleh badan siliari dan mengalirkannya keluar. Besarnya aliran keluar
humor aquelus melalui sudut bilik mata depan juga bergantung pada keadaan
normal bila kurang dari 20 mmHg pada pemeriksaan dengan tonometer Schiotz
diperlukan evaluasi lebih lanjut. Secara fisiologis, tekanan intraokuli yang tinggi
akan menyebabkan terhambatannya aliran darah menuju serabut saraf optik dan
2. Tekanan intraokular yang tinggi secara mekanik menekan papil saraf optik
yang merupakan tempat dengan daya tahan paling lemah pada bola mata.
Bagian tepi papil saraf otak relatif lebih kuat dari pada bagian tengah
3. Sampai saat ini, patofisiologi sesungguhnya dari kelainan ini masih belum
jelas.
PRIMER SEKUNDER
Akut : Trauma Katarak
Kronis : Diabetes Militus, Perubahan Lensa
Hipertensi, Arterosklerosis, Genetik, Uveitis
Kortikosteroid Jangka Panjang Kelainan Lives
Akut : trauma Pembedahan
Kronis = DM, HT,
Artedcrosklerosis, pemakaian
PENINGKATAN TEKANAN
INTRAOKULER
GLAUKOMA
Persepsi Nyeri
Peningkatan tekanan Lapang Pandang
IntraOkuler Menurun
Nyeri Akut
Lapang Pandang
Menurun Resiko Tinggi Cidera
Merangsang Saraf Trigeminus
Peruban Persepsi
Sensori Visual Mual
Nyeri Menyebar Ke Pusing Muntah
Rahang Dan Pelipis
Efek Laser :
Rambut Rontok, Kulit Kering, Adanya Massa Di Kulit
5) Visus menurun.
6) Edema kornea.
7) Bilik mata depan dangkal (mungkin tidak ditemui pada glaukoma sudut
terbuka).
2.9 Komplikasi
sudut akut adalah suatu kedaruratan medis. agens topikal yang digunakan
terutama pada lansia. Efek ini dapat berupa perburukan kondisi jantung,
untuk glaukoma.
b. Tonometri
Nonkontak pneumotonometri
Cara ini adalah yang paling mudah, tetapi juga yang paling tidak cermat,
sebab cara mengukurnya dengan perasaan jari telunjuk. Dpat digunakan dalam
keadaan terpaksa dan tidak ada alat lain. Caranya adalah dengan dua jari telunjuk
diletakan diatas bola mata sambil pendertia disuruh melihat kebawah. Mata tidak
boleh ditutup, sebab menutup mata mengakibatkan tarsus kelopak mata yang
keras pindah ke depan bola mata, hingga apa yang kita palpasi adalah tarsus dan
ini selalu memberi kesan perasaan keras. Dilakukan dengan palpasi : dimana satu
N : normal
N + 1 : agak tinggi
c. Gonioskopi
Gonioskopi adalah suatu cara untuk memeriksa sudut bilik mata depan dengan
d. Oftalmoskopi
saraf optik, sangat penting dalam pengelolaan glaukoma yang kronik. Papil saraf
optik yang dinilai adalah warna papil saraf optik dan lebarnya ekskavasi. Apakah
19
suatu pengobatan berhasil atau tidak dapat dilihat dari ekskavasi yang luasnya
Pemeriksaan lapang pandang perifer :lebih berarti kalau glaukoma sudah lebih
lanjut, karena dalam tahap lanjut kerusakan lapang pandang akan ditemukan di
ketebalan serabut saraf sekitar papil saraf optik sehingga jika terdapat kerusakan
i. Perimetri, alat ini berguna untuk melihat adanya kelainan lapang pandangan
2.11 Penatalaksanaan
2.11.1 Medis
a. Iridektomi perifer.
Digunakan untuk membuat saluran dari bilik mata belakang dan depan karena
telah terdapat hambatan dalam pengaliran humor akueus. Hal ini hanya dapat
Dilakukan jika sudut yang tertutup lebih dari 50% atau gagal dengan
iridektomi.
Iodide) pupil)
aqueous
Epinephryl borate (Eppy)
Epifrin)
Mucocoll)
Dipivefrin (Propine)
21
2.11.3 Pencegahan
a. Deteksi dini
sudut terbuka. Jika penyakit ini ditemukan secara dini, maka hilangnya fungsi
pemeriksaan mata yang rutin dan jika resikonya tinggi sebaiknya menjalani
Faktor risiko lain yang perlu diwaspadai adalah mereka yang memiliki
(jantung).
bolamata kerusakan mata yang diderita dilakukan tes lapang pandang mata.-
Sebaiknya diperiksakan tekanan bola mata bila mata kemerahan dan sakitkepala
berat.
Faktor risiko pada seseorang yang bisa menderita glaukoma adalah seperti
diabetesmellitus dan hipertensi, untuk itu bagi yang menderita diabetes mellitus
22
rendahgaram karena jika tekanan darah naik cepat akan menaikkan tekanan bola
mata.
c. Gaya Hidup (Life style) yang sehat seperti menghindari merokok dan
Mengurangi stress, Hindari membaca dekat karena pupil akan menjadi kecil
karena pupil akan melebar (dilatasi), Diet rendah natrium, Pembatasan kafein,
okular. Diyakini juga bahwa dengan posisi supinasi, lensa jatuh menjauh dari iris
dalam upaya memenuhi kebutuhan klien. Menurut A Maslow ada lima kebutuhan
kebutuhan rasa aman dan perlindungan, kebutuhan rasa cinta dan salingmemiliki,
mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi dalam usaha memperbaiki ataupun
secara optimal agar tidak tergantung pada orang lain dalam memelihara
kesehatannya
asuhankeperawatan .
2.12.4.1 Pengkajian
untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang di
hadapi pasien baik fisik, mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan tahap
a. Pengumpulan data
Jenis data antara lain Data Objektif ; yaitu data yang diperoleh melalui suatu
serta warna kulit. Data Subjekyif; yaitu data yang diperoleh dari keluhan yang
pusing,nyeri,dan mual.
b. Riwayat Okular
c. Riwayat Kesehatan
d. Psikososial
e. Pengkajian umum
1. Usia
kardiovaskular , hipertiroid
f. Pengkajian Khusus
1. Mata
manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau
1. Nyeri Akut
dari status kesehatan saat ini kestatus kesehatan yang diuraikan dalam hasil yang
menurut NANDA dan NIC serta NOC (Nurarif Amin Huda, Kusuma Hardhi.
Tahap 1 : Persiapan
Tahap 2 : Intervensi
interdependen.
Tahap 3 : Dokumentasi
2.12.4.6 Evaluasi
sama sekali bahkan timbul masalah baru. Dalam hal ini perawat perlu untuk
tindakan, dan faktor-faktor lain yang tidak sesuai yang menjadi penyebab
keperawatan.
Dokumentasi adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat
1. Komunikasi
Sebagai cara bagi tim kesehatan untuk mengkomunikasikan(menjelaskan)
36
2. Tagihan Financial
klien.
3. Edukasi
Dengan catatan ini peserta didik belajar tentang pola yang harus ditemui
4. Pengkajian
sesuai.
5. Riset
suatu institusi
7. Dokumentasi legal
a. Dasar factual
37
b. Keakuratan
dapatdipertahankan klien.
c. Kelengkapan
d. Keterkinian
klien.
e. Organisasi
f. Kerahasiaan