Woc Glaukoma
Woc Glaukoma
Woc Glaukoma
DM
Kortikosteroid jangka panjang
Miopia
Trauma mata
Obstruksi jaringan
Trabekuler
Hambatan pengaliran
Cairan humor aqueous
Nyeri
TIO meningkat
Gangguan saraf optik
Peningkatan tekanan
Vitreus
Pergerakan iris kedepan
Glaukoma
TIO Meningkat
Tindakan operasi
Perubahan penglihatan
Perifer
Kebutaan
Gangguan
Kurang
Anxietas
persepsi
pengeta
Nuzulul
Zulkarnain Haq pada 12 October 2011 http://nuzululsensori
huan
fkp09.web.unair.ac.id/artikel_detail-35542-Kep%20Sensori%20dan%20Persepsi-Askep
penglihatan
%20Glaukoma.html2.1 Definisi Glaukoma
Menurut Herman tahun 2010, glaukoma merupakan suatu kumpulan penyakit yang
mempunyai karakteristik umum neuropatik yang berhubungan dengan hilangnya fungsi
penglihatan. Walaupun kenaikan tekanan intra okuler adalah satu dari resiko primer, ada atau
tidaknya faktor ini tidak merubah definisi penyakit.
Glaukoma bukanlah sebuah penyakit, melainkan kekomplekan dari gangguan tekanan
intraokuler yang mana mempunyai karakteristik gejala peningkatan tekanan intraokular pada
orang dewasa.
Normalnya, tekanan intraokular adalah 10-20 mmHg. Jika hasil pemeriksaan tekanan bola
mata lebih dari 20, maka kita patut curiga terhadap adanya glaukoma. Apabla hasil
menunjukkan angka lebih dari 25, maka dipastikan orang tersebut terkena glaukoma.
Untuk mengetahui, seseorang tersebut terkena glaukoma atau tidak, bisa dengan pemeriksaan
tonometri (pemeriksaan tekanan bola mata). Pengukuran tonometri rutin ini penting, untuk
mengidentifikasi adanya glaukoma sebelum mata terkena bahaya permanen dari peningkatan
tekanan di dalamnya.
Glaukoma biasanya diderita oleh klien yang berumur di atas 40 th. Pada orang yang memiliki
kecenderungan hereditas glaukoma dalam keluarganya, mereka harus melakukan pengukuran
tonometri ritin setiap hari.(Luckman, 1980).
Pendapat yang lain mengatakan bahwa Glaukoma adalah suatu penyakit dimana tekanan di
dalam bola mata meningkat, sehingga terjadi kerusakan pada saraf optikus dan menyebabkan
penurunan fungsi penglihatan. (Anonim,2009)
Dari beberapa definisi glaukoma diatas, dapat disimpulakan bahwa glaukoma adalah penyakit
mata yang terjadi karena peningkatan tekanan bola mata dan mempengaruhi kepekaan atau
kejelasan penglihatan.
1. Glaukoma Sekunder
Glaukoma ini biasa di bangun dari banyak sebab seperti uveitis, gangguan neuvaskuler,
trauma tumor, penyakit degenerasi mata, dll.
1. Glaukoma Kongenital
Glaukoma ini terjadi di mata selama ada dalam masa awal tumbuh dan berkembang.
Biasanya terlihat selama 6 bulan kelahiran.
1. Glaukoma Absolut
Glakoma ini biasanya adalah hasil dari beberapa kejadian glaukoma dan itu berarti mengarah
pada kebutaan yang mana tekanan intraokuler meningkat.
Aqueous humor adalah cairan pada bola mata yang di produksi oleh badan siliari yang
mnerupakan kristal jernih.
Aqueous diproduksi oleh epitel tidak berpigmen dari prosesus siliaris, yang merupakan
bagian anterior dari badan siliar. Aqueous humor kemudian mengalir melalui pupil ke dalam
kamera okuli anterior, memberikan nutrisi kepada lensa, iris dan kornea. Drainase aqueous
melalui sudut kamera anterior yang mengandung jaringan trabekular dan kanal Schlemm dan
menuju jaringan vena episklera. (Barbara, 1999)
Perjalanan aliran aqueous humor 80-90% melalui jaringan trabekular, namun terdapat 10%
melalui ciliary body face, yang disebut jalur uveoskleral.
Berdasarkan fisiologi dari sekresi dan ekskresi cairan aqueous, maka terdapat tiga faktor
utama yang berperan dalam meningkatnya tekanan intraokular, antara lain:
1. Kecepatan produksi aqueous humor oleh badan siliar
2. Resistensi aliran aqueous humor melalui jaringan trabekular dan kanal Schlemm
3. Tekanan vena episklera
Tekanan intraokular normal yang secara umum diterima adalah 10-21 mmHg.
Glaukoma primer sudut terbuka merupakan glaukoma yang tidak diketahui penyebabnya dan
ditandai dengan sudut bilik mata terbuka. Glaukoma primer sudut terbuka merupakan
penyakit kronis dan progresif lambat dengan atrofi dan cupping dari papil nervus optikus dan
pola gangguan lapang pandang yang khas. Glaukoma primer sudut terbuka memiliki
kecenderungan familial.
Pada umumnya, glaukoma primer sudut terbuka terjadi pada usia lebih dari 40 tahun.
Prevalensi juga lebih tinggi pada orang berkulit gelap atau berwarna dibandingkan dengan
orang berkulit putih.
Gambaran patologi utama pada glaukoma sudut terbuka adalah proses degeneratif di jalinan
trabekular, termasuk pengendapan bahan ekstrasel di dalam jalan trabekular dan di bawah
lapisan endotel kanalis Schlemm. Akibatnya adalah penurunan drainase aqueous humor yang
menyebabkan peningkatan tekanan intra okuler.
Tekanan intraokuler merupakan faktor resiko utama untuk glaukoma primer sudut terbuka.
Terdapat faktor resiko lain yang berhubungan dengan glaukoma primer sudut terbuka, yaitu;
miopia, diabetes mellitus, hipertensi dan oklusi vena sentralis retina.
Sifat onsetnya yang samar serta perjalanannya yang progresif lambat maka timbulnya
gejalanya pun lambat dan tidak disadari sampai akhirnya berlanjut dengan kebutaan. Keluhan
pasien biasanya sangat sedikit atau samar, misalnya mata terasa berat, kepala pusing sebelah,
dan anamnesis tidak khas lainnya. Biasanya pasien tidak mengeluh adanya halo dan tidak
tampak mata merah. Tekanan intraokuler sehari-hari biasanya tinggi atau lebih dari 20
mmHg. Akibat tekanan tinggi akan terbentuk atrofi papil serta ekskavasio glaukomatosa.
Kerusakan dimulai dari tepi lapang pandang, dengan demikian penglihatan sentral tetap baik,
sehingga penderita seolah-olah melihat melalui teropong.
Diagnosis glaukoma primer sudut terbuka ditegakkan apabila ditemukan kelainan-kelainan
glaukomatosa pada diskus optikus dan lapangan pandang disertai peningkatan tekanan
intraokuler, sudut kamera anterior terbuka dan tampak normal, dan tidak ditemukan sebab
lain yang dapat meningkatkan tekanan intraokuler.
b) Glaukoma Sudut Tertutup
Pasien yang menderita glaukoma primer sudut tertutup cenderung memiliki segmen anterior
yang kecil dan sempit, sehingga menjadi faktor predisposisi untuk timbulnya pupillary block
relatif. Resiko terjadinya hal tersebut meningkat dengan bertambahnya usia, seiring dengan
berkembangnya lensa dan pupil menjadi miosis.
1) Glaukoma Primer Sudut Tertutup Akut
Glaukoma primer sudut tertutup akut adalah kondisi yang timbul saat TIO meningkat secara
cepat akibat blokade relatif mendadak dari jaringan trabekular. Hal ini dapat menimbulkan
manifestasi berupa rasa sakit, penglihatan buram, halo, mual dan muntah. Peningkatan TIO
yang tinggi menyebabkan edema epitel kornea yang bertanggung jawab dalam timbulnya
keluhan penurunan penglihatan.
Tanda-tanda pada glaukoma sudut tertutup akut antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
Selama serangan akut, TIO cukup tinggi sehingga dapat menyebabkan gangguan nervus
optikus dan oklusi pembuluh darah retina. Sinekia anterior perifer dapat terbentuk dengan
cepat dan TIO yang tinggi menyebabkan terjadinya iskemia sehingga dapat terjadi atrofi
sektoral dari iris. Atrofi pada iris menimbulkan pelepasan pigmen iris dan pigmen-pigmen
tersebut menempel dan mengotori permukaan iris dan endotel kornea. Akibat iskemia iris,
maka pupil dapat berdilatasi dan terfiksasi.
Diagnosis pasti didapatkan dengan gonioskopi. Gonioskopi juga membantu menentukan
apakah blokade iris dan jaringan trabekular reversibel atau irreversibel.
Kelainan lensa
Kelainan uvea
Trauma
Pasca bedah
Glaukoma absolut
Berdasarkan lamanya, glaukoma diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Glaukoma Akut
Definisi
Glaukoma akut adalah penyakit mata yang disebabkan oleh tekanan intraokuler yang
meningkat mendadak sangat tinggi.
b) Etiologi
Dapat terjadi primer, yaitu timbul pada mata yang memiliki bakat bawaan berupa sudut bilik
mata depan yang sempit pada kedua mata, atau secara sekunder sebagai akibat penyakit mata
lain. Yang paling banyak dijumpai adalah bentuk primer, menyerang pasien usia 40 tahun
atau lebih.
c)
Faktor Predisposisi
Pada bentuk primer, faktor predisposisinya berupa pemakaian obat-obatan midriatik, berdiam
lama di tempat gelap, dan gangguan emosional. Bentuk sekunder sering disebabkan hifema,
luksasi/subluksasi lensa, katarak intumesen atau katarak hipermatur, uveitis dengan
suklusio/oklusio pupil dan iris bombe, atau pasca pembedahan intraokuler.
d) Manifestasi klinik
1)
Mata terasa sangat sakit. Rasa sakit ini mengenai sekitar mata dan daerah belakang
kepala.
2)
Akibat rasa sakit yang berat terdapat gejala gastrointestinal berupa mual dan muntah,
kadang-kadang dapat mengaburkan gejala glaukoma akut.
3)
4)
5)
6)
7)
Bilik mata depan sangat dangkal dengan efek tyndal yang positif, akibat timbulnya
reaksi radang uvea.
8)
9)
Pemeriksaan funduskopi sukar dilakukan karena terdapat kekeruhan media
penglihatan.
10) Tekanan bola mata sangat tinggi.
11) Tekanan bola mata antara dua serangan dapat sangat normal.
e)
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
Penderita dirawat dan dipersiapkan untuk operasi. Dievaluasi tekanan intraokuler (TIO) dan
keadaan mata. Bila TIO tetap tidak turun, lakukan operasi segera. Sebelumnya berikan infus
manitol 20% 300-500 ml, 60 tetes/menit. Jenis operasi, iridektomi atau filtrasi, ditentukan
berdasarkan hasil pemeriksaab gonoskopi setelah pengobatan medikamentosa.
1. Glaukoma Kronik
a)
Devinisi
Glaukoma kronik adalah penyakit mata dengan gejala peningkatan tekanan bola mata
sehingga terjadi kerusakan anatomi dan fungsi mata yang permanen.
b) Etiologi
Keturunan dalam keluarga, diabetes melitus, arteriosklerosis, pemakaian kortikosteroid
jangka panjang, miopia tinggi dan progresif.
c)
Manifestasi klinik
Gejala-gejala terjadi akibat peningkatan tekanan bola mata. Penyakit berkembang secara
lambat namun pasti. Penampilan bola mata seperti normal dan sebagian tidak mempunyai
keluhan pada stadium dini. Pada stadium lanjut keluhannya berupa pasien sering menabrak
karena pandangan gelap, lebih kabur, lapang pandang sempit, hingga kebutaan permanen.
d) Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan tekanan bola mata dengan palpasi dan tonometri menunjukkan peningkatan.
Nilai dianggap abnormal 21-25 mmHg dan dianggap patologik diatas 25 mmHg.
Pada funduskopi ditemukan cekungan papil menjadi lebih lebar dan dalam, dinding cekungan
bergaung, warna memucat, dan terdapat perdarahan papil. Pemeriksaan lapang pandang
menunjukkan lapang pandang menyempit, depresi bagian nasal, tangga Ronne, atau skotoma
busur.
e)
Penatalaksanaan
Pasien diminta datang teratur 6 bulan sekali, dinilai tekanan bola mata dan lapang pandang.
Bila lapang pandang semakin memburuk, meskipun hasil pengukuran tekanan bola mata
dalam batas normal, terapi ditingkatkan. Dianjurkan berolahraga dan minum harus sedikitsedikit.
6. Udema kornea.
7. Pupil lebar dan refleks berkurang sampai hilang.
8. Lensa keruh.
Menurut Sidharta Ilyas (2004) glaucoma akan memperlihatkan gejala sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
1. Penatalaksanaan Medis
2. Glaukoma Primer
a) Pemberian tetes mata Beta blocker (misalnya timolol, betaxolol, carteolol, levobunolol
atau metipranolol) yang kemungkinan akan mengurangi pembentukan cairan di dalam mata
dan TIO.
b) Pilocarpine untuk memperkecil pupil sehingga iris tertarik dan membuka saluran yang
tersumbat.
c) Obat lainnya yang juga diberikan adalah epinephrine, dipivephrine dan carbacol (untuk
memperbaiki pengaliran cairan atau mengurangi pembentukan cairan)
d) Minum larutan gliserin dan air biasa untuk mengurangi tekanan dan menghentikan
serangan glaukoma.
e)
f) Pada kasus yang berat, untuk mengurangi tekanan biasanya diberikan manitol intravena
(melalui pembuluh darah).
1. Glaukoma sekunder
Pengobatan glaukoma sekunder tergantung kepada penyebabnya. Jika penyebabnya adalah
peradangan, diberikan corticosteroid dan obat untuk melebarkan pupil. Kadang dilakukan
pembedahan.
1. Glaukoma kongenitalis
perdarahan, adalah mungkin. Maka, operasi umumnya dicadangkan untuk kasus-kasus yang
dengan cara lain tidak dapat dikontrol.
BAB III
PEMBAHASAN