Proposal PKM Khalid Mujahid R 4

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 22

TEKNIK PEMBENIHAN IKAN NILEM (Osteochilus hasselti) DI

INSTALASI PERIKANAN BUDIDAYA PUNTEN, BATU, JAWA


TIMUR

USULAN PRAKTIK KERJA MAGANG

Oleh:

KHALID MUJAHID ROBBANI


NIM. 195080500111026

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
LEMBAR PENGESAHAN
USULAN PRAKTIK KERJA LAPANG

TEKNIK PEMBENIHAN IKAN NILEM (Osteochilus hasselti) DI INSTALASI


PERIKANAN BUDIDAYA PUNTEN, BATU, JAWA TIMUR

Oleh:

KHALID MUJAHID ROBBANI


NIM. 195080500111026

Mengetahui: Menyetujui,
Sekretaris Departemen MSP Dosen Pembimbing

Dr. Yunita Maimunah, S. Pi., M.Sc. Prof. Dr. Ir. Sri Andayani, M S.
NIP. 19780625 200501 2 002 NIP. 19611106 198602 2 001
Tanggal: Tanggal:
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan Praktik Kerja Magang (PKM)

ini dengan tepat waktu yang berjudul “Teknik Pembenihan Ikan Nilem

(Osteochilus hasselti) Di Instalasi Perikanan Budidaya Punten, Batu, Jawa

Timur”. Usulan PKM ini disusun sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar

Sarjana Perikanan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas

Brawijaya di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Sri Andayani, M S. Selain itu, agar

penulis mampu menyusun kerangka kegiatan yang berlangsung selama kegiatan

magang yang akan dilaksanakan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar

pada usulan praktik kerja magang ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

kritik dan saran yang dapat membangun untuk penyempurnaan penulisan

laporan selanjutnya agar kedepannya menjadi lebih baik. Demikian penulis

ucapkan terima kasih.

Malang, 14 Juli 2022

Khalid Mujahid Robbani


NIM. 195080500111026

iii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL .................................................................................................. v

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... vi

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 6

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 6


1.2 Tujuan....................................................................................................... 6
1.3 Manfaat .................................................................................................... 6
1.4 Tempat dan Waktu ................................................................................... 6

BAB II. METODE PRAKTIK KERJA LAPANG .................................................. 7

2.1 Metode Pelaksanaan PKM ...................................................................... 7


2.2 Teknik Pengambilan Data ........................................................................ 7
2.2.1 Data Primer .................................................................................. 8
a. Observasi ..................................................................................... 8
b. Wawancara .................................................................................. 9
c. Partisipasi Aktif ............................................................................. 9
2.2.2 Data Sekunder ........................................................................... 10
2.3 Jadwal Pelaksanaan .............................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12

LAMPIRAN ......................................................................................................... 14

iv
DAFTAR TABEL

Tabel
Halaman

1. Rencana Jadwal Pelaksanaan PKM ................................................................ 11

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kerangka Laporan Sementara Praktik Kerja MagangError! Bookmark not


defined.
2. Daftar Pertanyaan dan Pengumpulan Data .......Error! Bookmark not defined.

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas lautannya lebih luas

daripada daratannya. Total luas seluruh wilayah Indonesia adalah adalah 5 juta

km2 yang terdiri dari 1,9 juta km 2 daratan, 0,3 juta km 2 laut territorial dan 2,8 juta

km2 perairan kepulauan. Artinya, total laut di Indonesia adalah 3,1 juta km 2 atau

sekitar 62% dari total wilayah Indonesia. Indonesia juga merupakan negara

dengan garis pantai terpanjang di dunia dengan total garis pantainya adalah

81.000 km. Luas perairannya yang lebih besar dibandingkan daratannya,

menjadikan Indonesia cukup unggul dalam sektor perikanan dan kelautannya

(Zulkarnain et al., 2013). Indonesia merupakan negara produsen ikan keenam

terbesar di dunia. Potensi hasil tangkapan lautnya mencapai 6,5 juta ton dengan

potensi luas areal lahan budidaya seluas 17.323.228 ha, terdiri dari lahan tambak

2.964.331 ha, kolam 541.100 ha, perairan umum 158.125 ha, mina padi

1.536.289 ha, dan luas areal budidaya laut 12.123.383 ha (Salim, 2016). Sektor

ini merupakan sektor yang selama ini tidak dapat dieksploitasi secara maksimal

dan seringkali dipandang bagian dari sektor pertanian. Padahal Indonesia

vi
merupakan negara maritim yang 70% wilayahnya merupakan lautan (Gumilar

dan Nuryasin, 2022). Berdasarkan data yang ada, perkembangan usaha

perikanan budidaya dalam dua dekade ini melebihi produksi perikanan tangkap.

Luasnya lahan yang potensial untuk perikanan budidaya meningkatkan hasil

produksi perikanan budidaya. Melihat hal itu, bukan tidak mungkin Indonesia

bakal menjadi produsen perikanan terbesar di dunia. Namun, besarnya potensi

perikanan yang ada pada wilayah perikanan Indonesia ternyata belum

dimanfaatkan secara optimal (Salim, 2016).

Sektor perikanan merupakan salah satu sektor yang mampu menjadi

lokomotif dan penggerak utama (prime mover) bagi akselerasi pembangunan

ekonomi nasional maupun daerah yang berbasis sumberdaya alam yang dapat

diperbarui, baik untuk saat ini maupun masa depan. Salah satu upaya

melakukan akselerasi tersebut adalah dengan mendorong investasi di sektor

kelautan dan perikanan (Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2018). Proses

produksi perikanan dimulai dari input (natural productivity), faktor produksi

(natural capital, man-made capital, human capital) dan output. Dalam

manajemen perikanan, produksi perikanan merupakan interaksi antara upaya

penangkapan (effort) dan sumberdaya perikanan (stock). Produksi perikanan

merupakan hasil dari suatu kegiatan nelayan dengan menangkap atau hasil dari

budidaya yang menghasilkan suatu output yang disebut ikan atau hasil laut

lainnya (Mardyani dan Yulianti, 2020). Berdasarkan hal tersebut, maka budidaya

ikan di Indonesia merupakan salah satu komponen yang penting pada sektor

perikanan. Hal ini berkaitan dengan perannya dalam menunjang ketersediaan

pangan nasional, menciptakan pendapatan dan lapangan kerja. Budidaya ikan

juga berperan dalam upaya mengurangi beban sumber daya laut dan dianggap

sebagai sektor penting untuk mendukung perkembangan ekonomi pedesaan.

2
Salah satu budidaya ikan yang dikembangkan saat ini adalah budidaya ikan

nilem (Syamsuri et al., 2018)

Ikan nilem (Osteochilus hasselti) merupakan ikan endemik (asli) Indonesia

yang hidup di perairan tawar, seperti sungai dan rawa-rawa. Ciri-ciri ikan nilem

hampir serupa dengan ikan mas, yaitu pada sudut mulutnya terdapat dua pasang

sungut yang berfungsi sebagai indera peraba. Ujung mulut berbentuk runcing

dengan moncong (rostral) terlipat. Ikan ini cukup digemari karena rasa dagingnya

yang enak, kenyal dan gurih dan durinya tidak terlalu banyak dibandingkan

dengan ikan tawes (Mulyasari et al., 2010). Prospek pasar ikan nilem cukup luas,

bukan hanya di pasaran lokal, namun juga sudah bisa menembus pasar

internasional. Ikan ini terkenal memiliki 2 rasa daging dan telur sangat gurih.

Permintaan benih ikan nilem ukuran 5 gr cukup tinggi karena diperuntukan

sebagai substitusi ikan mas untuk makanan kering “baby fish”. Menurut informasi

dari pembudidaya ikan nilem di Tasikmalaya, benih ikan nilem umur 1 hari dapat

dijual per cawan (umumnya berisi 30.000 ekor) dengan harga mencapai Rp

12.000,00 (Jubaedah dan Hermawan, 2010). Ikan nilem (Osteochilus hasselti)

pun memiliki nilai ekonomis tinggi dan potensi besar untuk dikembangkan

menjadi komoditas unggulan. Ikan nilem juga telah diekspor ke berbagai

mancanegara seperti Singapura, Taiwan dan Malaysia (Rosyida et al., 2021).

Berdasarkan hal tersebut, kebutuhan ikan nilem mengalami peningkatan dari

tahun ke tahun. Tercatat pada tahun 2009 produksi ikan nilem mencapai

167.461.235 kg dan mengalami peningkatan pada tahun 2010 mencapai

385.701.378 kg (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2013).

Ikan Nilem ditangkap dengan berbagai alat tangkap salah satunya yang

banyak digunakan oleh nelayan Rawa Pening yaitu alat tangkap branjang. Jika

penangkapan dilakukan terus menerus terutama pada ikan yang siap berpijah

dan matang gonad maka akan menyebabkan penurunan pertumbuhan populasi

3
ikan Nilem di Rawa Pening. Sehingga perlu dilakukan pengelolaan agar stok ikan

di alam tetap terjaga dengan melihat dari aspek pertumbuhan dan reproduksi

(Rochmatin et al., 2014). Hal itu lah yang menyebabkan keberadaan populasi

ikan nilem di perairan umum semakin menurun. Penurunan populasi ikan ini

selain karena adanya eksploitasi juga diduga akibat perubahan lingkungan

perairan. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi

dan menjamin kelestarian ikan nilem adalah melalui pengembangan kegiatan

budidaya komoditas ini di masyarakat, salah satunya dengan memfokuskan pada

kegiatan pembenihan. Melalui kegiatan ini, produksi dan penyediaan benih ikan

dapat ditingkatkan, baik sebagai komoditas komersial maupun untuk peningkatan

populasi ikan di perairan umum dengan kegiatan restocking. Oleh karena itu,

diperlukan penelitian/kajian tentang teknik budidaya ikan nilem khususnya

segmen pembenihan yang diterapkan oleh masyarakat/pembudidaya (Jubaedah

dan Hermawan, 2010).

Kegiatan pembenihan ikan merupakan suatu usaha mengembangbiakan

ikan secara efektif dan efisien sehingga menghasilkan produksi benih yang

memiliki kualitas dan kuantitas lebih baik. Produksi pembenihan ikan berperan

dalam keberhasilan kegiatan pembesaran ikan. Pengelolaan pembenihan ikan

dapat dilakukan secara tradisional, semi intensif dan intensif. Awal kegiatan

pembenihan ikan adalah persiapan wadah dan media yang meliputi pemasangan

ketersediaan instalasi air, instalasi udara, pemanas, kebersihan dan sanitasi.

Persiapan wadah dan media pembenihan ikan sangat tergantung dari komoditas

dan teknologi yang digunakan. Persiapan wadah dan media merupakan suatu

rangkaian untuk menentukan keberhasilan pembenihan ikan. Pada pembenihan

ikan secara intensif, persiapan wadah dan media merupakan faktor kunci untuk

keberhasilan pemijahan ikan, penetasan telur, perawatan larva dan pendederan

benih ikan (Angin, 2013). Permasalahan yang sering dihadapi dalam budidaya

4
ikan nilem pada proses pembenihan salah satunya adalah waktu pemijahan yang

berlangsung hanya pada saat musim penghujan. Proses pemijahan ikan nilem

secara alami lebih banyak terjadi pada musim penghujan di daerah yang berpasir

dan berair jernih serta agak dangkal. Ikan yang memijah secara musiman

dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan hormon. Hormon dan lingkungan akan

bekerja sama dalam memacu proses vitelogenesis, ovulasi dan pemijahan pada

ikan (Rosyida et al., 2021). Upaya yang dapat dilakukan agar proses

pembenihan ikan nilem dapat berjalan dengan lancar dan optimal adalah dengan

menambahkan hormon sintetis kedalam tubuh ikan sehingga ikan mampu

memijah diluar musimnya. Salah satu hormon sintetis yang dapat dimanfaatkan

dalam kegiatan perikanan khususnya pembenihan ikan adalah analog Salmon

Gonadotropin Releasing Hormon (SGnRH-a) dan domperidone yang merupakan

sejenis anti dopamin. Bahan-bahan ini berfungsi untuk memacu hormon

gonadotropin pada tubuh ikan sehingga dapat mempercepat proses ovulasi dan

pemijahan, menghasilkan telur dengan kualitas yang baik serta menghasilkan

waktu laten yang relatif singkat dan dapat menekan angka mortalitas (Manantung

et al., 2013).

Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan diatas, diperlukan

pengetahuan yang mendalam mengenai teknik pembenihan ikan nilem, karena

ikan ini berpotensi besar untuk mengalami kelangkaan akibat aktivitas

penangkapan yang berlebihan. Perawatan dan pengawasan sangat dibutuhkan

dalam kegiatan pembenihan ikan nilem untuk menjaga kualitas stok ikan nilem.

Maka dari itu, untuk mengetahui lebih dalam mengenai teknik pembenihan ikan

nilem yang baik, perlu dilakukan PKM dengan topik teknik pembenihan ikan

nilem di Instalasi Perikanan Budidaya Punten, Batu, Jawa Timur.

5
1.2 Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Magang (PKM) ini adalah untuk

menambah pengalaman dan mengetahui secara langsung di lapang bagaimana

penerapan ilmu yang telah diperoleh dalam perkuliahan. Kegiatan ini juga

dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara langsung tentang teknik

pembenihan ikan nilem di IPB Punten, Batu, Jawa Timur, serta melakukan

evaluasi mengenai faktor-faktor yang menentukan keberhasilan pembenihan ikan

nilem meliputi fasilitas pembenihan, persiapan pembenihan, dan proses

pembenihan ikan nilem.

1.3 Manfaat

Manfaat PKM ini adalah memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan

pengalaman kerja dalam bidang pembenihan pada budidaya ikan serta untuk

membandingkan antara teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan dengan

keadaan yang ada di lapangan. Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman mengenai masalah yang terjadi dalam pembenihan ikan nilem.

Diharapkan PKM ini dapat menjadi sarana menambah wawasan, pengalaman,

informasi dan keterampilan dalam kegiatan pembenihan ikan nilem.

1.4 Tempat dan Waktu

Kegiatan PKM akan dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2022 hingga

23 September 2022 yang bertempat di IPB Punten, Batu, Jawa Timur.

6
BAB II. METODE PRAKTIK KERJA LAPANG

2.1 Metode Pelaksanaan PKM

Metode Pengambilan data yang dilakukan dalam PKM ini adalah metode

deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk

membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian. Metode penelitian deskriptif

adalah metode yang digunakan untuk mengetahui nilai masing-masing variable,

baik satu variable maupun lebih. Sifatnya independent tanpa membuat

perbandingan dengan variable lain. Tujuan utama metode deskriptif adalah untuk

memberikan gambaran atau deskripsi mengenai suatu keadaan secara objektif.

Bukan hanya memberikan gambaran mengenai fenomena-fenomena yang

terjadi, tetapi juga menjelaskan mengenai relativitas, menguji hipotesis, membuat

prediksi dan mendapatkan makna implikasi dari suati masalah yang ingin

dipecahkan (Purnia, et al., 2020).

2.2 Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data yang digunakan dalam kegiatan Praktik Kerja

Magang (PKM) kali ini dibagi menjadi dua macam yaitu teknik pengambilan data

primer dan teknik pengambilan data sekunder. Data primer adalah jenis data

yang dikumpulkan secara langsung dari sumber utama melalui wawncara, survei,

eksperimen dan lain-lainnya. Data sekunder merupakan data yang diambil

melalui perantara atau pihak yang telah mengumpulkan data tersebut

sebelumnya, dengan kata lain peneliti tidak mengambil data sendiri ke lapangan.

7
2.2.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden

yang menjadi sasaran penelitian. Data primer diperoleh melalui observasi

lapangan dan wawancara terstruktur dengan panduan kuisioner (Arif, et al.,

2017). Pada kegiatan PKM ini teknik pengambilan data primer dapat dilakukan

dengan observasi, partisipasi aktif, dan wawancara di lapangan. Data yang

diambil adalah kualitas air, teknik pembenihan, manajemen pembenihan, serta

hasil wawancara langsung dengan pegawai serta teknisi di IPB Punten, Batu,

Jawa Timur.

a. Observasi

Observasi merupakan salah satu kegiatan ilmiah empiris yang

mendasarkan fakta – fakta lapangan maupun teks, melalui

pengalaman panca indra tanpa menggunakan manipulasi apapun,

pengamat dapat melihat dan mengamati hingga data diperoleh

secara faktual (Hasanah, 2016). Kegiatan observasi dilakukan untuk

memproses objek dengan maksud merasakan dan memahami hal

yang terjadi berdasarkan pengetahuan dan ide – ide yang sudah

diketahui sebelumnya. Informasi yang didapat tersebut sangat

diperlukan untuk melanjutkan 17 ke proses investigasi (Syamsudin,

2014).

Kegiatan observasi yang dilakukan dalam PKM kali ini adalah

mengamati dan mencatat segala keadaan lingkungan sekitar tempat

pembenihan, manajemen pembenihan, manajemen kualitas air

8
pada kolam pembenihan ikan nilem di IPB Punten, Batu, Malang,

Jawa Timur.

b. Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan pertemuan dua orang atau

lebih dengan tujuan untuk pertukaran informasi dan ide melalui

proses tanya jawab. Dalam kegiatan wawancara perlu ada yang

berperan menjadi pewawanacra dan responden sebagai

narasumber untuk mendapatkan data yang diperlukan (Pratiwi,

2017). Wawancara merupakan sebuah proses komunikasi dyad

(interpersonal), dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya,

bersifat serius, yang dirancang agar tercipta interaksi yang

melibatkan aktivitas bertanya dan menjawab. Wawancara formal

merupakan sebuah prosedur sistematis untuk menggali informasi

mengenai responden dengan kondisi dimana satu set pertanyaan

telah disiapkan dan berurutan (Hakim, 2013). Dalam kegiatan PKM

ini wawancara dapat dilakukan kepada teknisi ataupun pegawai di

lokasi PKM. Wawancara dalam kegiatan PKM ini dilakukan dengan

mengajukan berbagai pertanyaan yang telah dipersiapkan kepada

responden untuk mendapatkan data primer yang dibutuhkan untuk

penyusunan laporan PKM yang dilaksanakan di IPB Punten, Batu,

Jawa Timur.

c. Partisipasi Aktif

Partisipasi aktif dalam pengambilan data merupakan sebuah

bentuk keikutsertaan peneliti dalam yang dilakukan oleh

narasumber, dimana bertujuan untuk merasakan langsung proses

9
yang terjadi (Hasanah, 2016). Peneliti dinilai sudah berpartisipasi

aktif ketika sudah merasakan langsung dengan cara menuangkan

pikiran, tenaga, waktu, keahlian, modal, dan atau materi (Masruri,

2020). Peneliti berusaha berperan aktif dalam kegiatan lapang yang

dilakukan dalam proses pembenihan ikan nilem di IPB Punten,

Batu, Jawa Timur sehingga peneliti dapat melakukan pengamatan

dengan mudah.

2.2.2 Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data, contohnya data yang didapat dari pihak kedua,

atau dokumen – dokumen. Data sekunder diperlukan untuk mendukung

keperluan data primer (Pratiwi, 2017). Data sekunder sangat dibutuhkan oleh

peneliti karena dapat menjadi referensi untuk mendukung penelitian yang sedang

dilakukan. Sebuah data sekunder dapat digunakan tanpa perlu mendapatkan

atau memiliki data primer, karena data sekunder yang digunakan sendiri dapat

menjadi sumber informasi bagi peneliti untuk mendapatkan bayangan mengenai

sebuah keadaan (Sari dan Zefri, 2019). Data sekunder yang diambil dalam PKM

ini didapatkan dari literatur pembanding seperti jurnal, log book, laporan hasil

kerja yang digunakan untuk membandingkan data yang diperoleh di IPB Punten,

Batu, Jawa Timur.

2.3 Jadwal Pelaksanaan

Kegiatan PKM ini dilaksanakan di IPB Punten, Batu, Jawa Timur. Dalam

kegiatan PKM ini terdapat beberapa kegiatan yang akan dilakukan antara lain

adalah persiapan PKM, pelaksanaan PKM, pengumpulan data, penyusunan

laporan serta pelaksanaan ujian PKM. Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan

PKM dilampirkan pada table 1 berikut:

10
Tabel 1. Rencana Jadwal Pelaksanaan PKM

Juli Agustus September Oktober


No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan
Proposal
2. Pelaksanaan
Kegiatan PKM
3. Pengumpulan
Data
4. Penyusunan
Laporan
5. Konsultasi
Laporan
6. Ujian PKM

11
DAFTAR PUSTAKA

Angin, K. P. (2013). Teknik Pembenihan Ikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


Jakarta.
Arif, D. A., Mardiatno, D., & Giyarsih, S. R. (2017). Kerentanan Masyarakat Perkotaan
Terhadap Bahaya Banjir Di Kelurahan Legok Kecamatan Telanipura Kota
Jambi. Majalah Geografi Indonesa, 31(1), 1-11.
Departemen Kelautan Perikanan. 2013. Analisis Data Pokok Kementrian Kelautan dan
Perikanan 2013. Jakarta: Pusat data statistik dan Informasi.
Gumilar, G. G., & Nuryasin, H. (2022). Efektivitas Program Pengembangan Perikanan
Tangkap di Kabupaten Karawang. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan
Budaya, 8(1), 273-284.
Hakim, L. N. (2013). Ulasan metodologi kualitatif: wawancara terhadap elit. Aspirasi, 4(2),
165 – 172.
Hasanah, H. (2016). Teknik – teknik observasi. Jurnal at-Tadaqqum, 8(1), 21 – 46.
Jubaedah, I., & Hermawan, A. (2010). Kajian budidaya ikan nilem (Osteochilus hasselti)
dalam upaya konservasi sumberdaya ikan (studi di Kabupaten Tasikmalaya
Provinsi Jawa Barat). Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan, 4(1), 1-10.
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. (2018). Potensi Usaha dan
Peluang Investasi Kelautan dan Perikanan di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung. Direktoral jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Manantung, V. O., Sinjal, H. J., & Monijung, R. D. (2013). Evaluasi kualitas, kuantitas
telur dan larva ikan patin siam (Pangasianodon hiphopthalmus) dengan
penambahan ovaprim dosis berbeda. e-Journal BUDIDAYA PERAIRAN, 1(3), 14-
23.
Mardyani, Y., & Yulianti, A. (2020). Analisis Pengaruh Sub Sektor Perikanan Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Equity Jurnal
Ekonomi, 8(2), 41-50.
Masruri. (2020). Partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Desa Bumi Rahayu
Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(6),
1171 – 1180.
Mulyasari, Soelistyowati D. T., Kristanto A. H., & Kusmini I.I. (2010). Karakteristik Genetik
Enam Populasi Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) di Jawa Barat. Jurnal Riset
Akuakultur, 5(2), 175-182.
Pratiwi, N. I. (2017). Penggunaan media video call dalam teknologi komunikasi. Jurnal
Ilmiah Dinamika Sosial, 1(2), 202 – 224.
Purnia, D. S., Muhajir, H., Adiwisastra, M. F., & Supriadi, D. (2020). Pengukuran
kesenjangan digital menggunakan metode deskriptif berbasis website. Evolusi:
Jurnal Sains dan Manajemen, 8(2).
Rochmatin, S. Y., Solichin, A., & Saputra, S. W. (2014). Aspek pertumbuhan dan
reproduksi ikan nilem (Osteochilus hasselti) di perairan Rawa Pening Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang. Management of Aquatic Resources Journal
(MAQUARES), 3(3), 153-159.
Rosyida, A., Basuki, F., Nugroho, R. A., Yuniarti, T., & Hastuti, S. (2021). Performa
Reproduksi Induk Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) yang Disuntik Hormon

12
Sintetis sGnRH-a dan Anti Dopamin dengan Dosis Berbeda. Sains Akuakultur
Tropis: Indonesian Journal of Tropical Aquaculture, 5(2), 97-106.
Salim, Z. (2016). Standardisasi produk perikanan dan olahannya dalam penguatan pasar
ekspor. Jakarta: LIPI Press.
Sari, M. S. & Zefri, M. (2019). Pengaruh akuntabilitas, pengetahuan, dan pengalaman
pegawai negeri sipil beserta kelompok masyarakat (pokmas) terhadap kualitas
pengelola dana kelurahan di Lingkungan Kecamatan Langkapura. Jurnal
Ekonomi, 21(3), 308 – 316.
Syamsudin, A. (2014). Pengembangan instrument evaluasi non tes (informal) untuk
menjaring data kualitatif perkembangan anak usia dini. Jurnal Pendidik Anak,
3(1), 403 – 413.
Syamsuri, A. I., Alfian, M. W., Muharta, V. P., Mukti, A. T., Kismiyati, K. K., & Satyantini,
W. H. (2018). Teknik Pembesaran Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) di Balai
Pengembangan dan Pemacuan Stok Ikan Gurame dan Nilem (Bppsign)
Tasikmalaya, Jawa Barat. Journal of Aquaculture and Fish Health, 7(2), 57-62.
Zulkarnain, M., Purwanti, P., & Indrayani, E. (2014). Analisis Pengaruh Nilai Produksi
Perikanan Budidaya Terhadap Produk Domestik Bruto Sektor Perikanan di
Indonesia. ECSOFiM (Economic and Social of Fisheries and Marine
Journal), 1(1).

13
LAMPIRAN

Lampiran 1. Kerangka Laporan Sementara Praktik Kerja Magang

SAMPUL

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PEGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan
1.3 Manfaat

2. METODE PRAKTIK KERJA MAGANG

2.1 Tempat, Waktu dan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan PKM


2.2 Metode Pelaksanaan PKM
2.3 Teknik Pengambilan Data
2.3.1 Data Primer
a. Observasi
b. Partisipasi Aktif
c. Wawancara
2.3.2 Data Sekunder

3. Keadaan Umum Lokasi Praktik Kerja Magang

3.1 Sejarah Berdirinya Instalasi Perikanan Budidaya Punten, Batu, Jawa


Timur
3.2 Letak Geografis dan Topografi
3.3 Visi dan Misi
3.4 Tugas dan Fungsi
3.5 Struktur Organisasi dan Tenaga Kerja
3.6 Sarana dan Prasarana

4. Hasil Praktik Kerja Magang

4.1 Sarana dan Prasarana Instalasi Perikanan Budidaya Punten, Batu, Jawa
Timur

14
4.2 Pemijahan dan Pembenihan Pada Ikan Nilem
4.3 Alat dan Bahan
4.4 Sampel Benih
4.5 Pemeriksaan Sampel
4.6 Permasalahan yang Ditemukan
4.7 Penanganan
4.8 Rencana Pengembangan

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

15
Lampiran 2. Daftar Pertanyaan dan Pengumpulan Data

1. Keadaan Umum Lokasi Praktik Kerja Lapang


1.1 Sejarah Berdirinya Instalasi Perikanan Budidaya Punten
 Apa latar belakang didirikannya IPB Punten?
 Kapan berdirinya IPB Punten?
 Siapa yang mendirikan IPB Punten?
 Apa tujuan utama didirikannya IPB Punten?
 Bagaimana tugas dan fungsi IPB Punten?
 Bagaimana visi dan misi IPB Punten?
1.2 Lokasi dan Letak Geografis IPB Punten, Jawa Timur
 Dimana letak IPB Punten (Desa, Kecamatan, Kabupaten, Batas
Wilayah)?
 Bagaimana kondisi geografis dan topografinya?
 Bagaimana peta lokasinya?
1.3 Struktur Organisasi dan Tenaga Kerja
 Bagaimana struktur organisasinya?
 Berapa jumlah tenaga kerja?
 Berapa jumlah tenaga kerja menurut tingkat pendidikannya?
1.4 Sarana dan Prasarana
 Apa saja sarana yang tersedia?
 Apa saja bangunan yang tersedia?
 Laboratorium apa saja yang tersedia di IPB Punten?
 Berapa jumlah rumah dinas karyawan yang tersedia?
 Apa saja alat komunikasi yang tersedia?
 Apa saja prasarana yang tersedia?
 Berapa total lahan yang terdapat pada IPB Punten?
 Apakah ada genset sebagai tenaga listrik cadangan jika terdapat
gangguan listrik?
2. Kegiatan Pembenihan Ikan Nilem
2.1 Alat dan Bahan
 Apa saja alat yang dibutuhkan?
 Apa saja bahan yang dibutuhkan?
2.2 Sampel Benih Ikan Nilem
 Bagaimana cara pengambilan sampel?
 Berapa jumlah sampel benih yang dibutuhkan?
 Bagaimana cara penyimpanan sampel?
2.3 Pemeriksaan Sampel
 Metode apa yang digunakan dalam pemeriksaan sampel?
 Bagaimana prosedur pemeriksaan ikan sampel?
 Bagaimana analisa hasil prosedur pemeriksaan sampel?
2.4 Permasalahan yang Ditemukan
 Jenis permasalahan apa yang sering ditemukan pada sampel ikan?
3. Permasalahan dan Penanganan
 Masalah apa yang sering timbul dalam kegiatan pembenihan ikan nilem?
 Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut?
 Siapa yang membantu menyelesaikan masalah tersebut?

16
4. Rencana Pengembangan
 Apakah ada dan bagaimana rencana dan tujuan pengembangan yang
akan dilakukan?
 Bagaimana teknik alternatif terbaru yang akan direncanakan atau sedang
dikembangkan

17

Anda mungkin juga menyukai