Pembahasan Evaluasi
Pembahasan Evaluasi
Pembahasan Evaluasi
I. PENDAHULUAN
dan merupakan komoditi tanaman pangan kedua setelah padi. Akhir-akhir ini
pupuk kompos, kayu bakar, turus (lanjaran), bahan kertas dan sayuran (Anonim,
2007) dextrin, aseton, gliserol, perekat, tekstil dan asam organik bahan bakar
karbohidrat sebagai bahan baku industri pangan, pakan ternak unggas dan ikan. Di
Produksi jagung di Riau tahun 2015 sebesar 30.870 ton pipilan kering.
Produksi tersebut mengalami peningkatan, yaitu sekitar 7,74 persen (2.219 ton
pipilan kering) dibandingkan tahun 2014. Peningkatan produksi terjadi karena ada
peningkatan luas panen sebesar 368 hektar, atau naik sekitar 3,05 persen
dibandingkan dengan luas panen tahun 2014 (12.057 hektar). Selain itu, terjadi
peningkatan produktivitas jagung dari 23,76 kuintal per hektar pada tahun 2014
menjadi 24,85 kuintal per hektar pada tahun 2015 atau meningkat sebesar 4,59
5.776 ton pipilan kering (naik 93,74 persen). Sehingga berdasarkan eksistensi
budidaya jagung yang terdapat di Kota Pekanbaru, Riau perlu dilakukan analisis
2
studi kelayakan usaha untuk melihat pada lima tahun mendatang apakah proyek
Studi kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu
bisnis yang dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus. Studi ini
pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan
dan proses pemilihan proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomis
dan sosial sepanjang waktu. Aspek - aspek dalam studi kelayakan adalah bidang
kajian dalam studi kelayakan tentang keadaan objek tertentu, yang dilihat dari
fungsi-fungsi bisnis. Secara umum analisis kelayakan terbagi menjadi aspek pasar,
2.1. Jagung
dunia lebih dari 100 juta ha, menyebar di 70 negara, termasuk 53 negara
dengan baik pada berbagai lingkungan. Pusat produksi jagung di dunia tersebar di
kesuburan tanah, ketersediaan air, dan varietas yang ditanam. Variasi lingkungan
and Brashaw 1964), yang berarti agroekologi spesifik memerlukan varietas yang
diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap
Zea mays L.
4
meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah
cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu,
namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak
terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh
dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun.
Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stomata pada daun
jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stomata
dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam
respon tanaman menanggapi defisit air pada selsel daun (Puslitbangtan, 1993).
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin)
dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas
bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh
dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol (Sinuraya, 1989).
Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada
meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Buah Jagung siap panen Beberapa
varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut
5
sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan
2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya protandri (Soemadi, 2000).
Jenis jagung dapat diklasifikasikan berdasarkan: (i) sifat biji dan endosperm,
(ii) warna biji, (iii) lingkungan tempat tumbuh, (iv) umur panen, dan (v)
dataran rendah tropik (1.600 m dpl). Jenis jagung berdasarkan umur panen
dikelompokkan menjadi dua yaitu jagung umur genjah dan umur dalam. Jagung
umur genjah adalah jagung yang dipanen pada umur kurang dari 90 hari, jagung
umur dalam dipanen pada umur lebih dari 90 hari. Sejalan dengan perkembangan
seragam (uniform), dan stabil disebut sebagai varietas atau kultivar, yaitu
kelompok genotipe dengan sifat-sifat tertentu yang dirakit oleh pemulia jagung.
Jagung tumbuh baik di wilayah tropis hingga 50° LU dan 50° LS, dari
dataran rendah sampai ketinggian 3.000 m di atas permukaan laut (dpl), dengan
curah hujan tinggi, sedang, hingga rendah sekitar 500 mm per tahun. (Dowswell et
al. 1996).
6
Iklim sedang hingga daerah beriklim basah. Pada lahan tidak beririgasi,
curah hujan ideal 85-200 mm/bulan dan harus merata. Sinar matahari cukup dan
Tanah gembur, subur dan kaya humus. Jenis tanah: andosol, latosol,
yang baik. Tanah terbaik bertekstur lempung/liat berdebu. pH tanah 5,6 – 7,5.
Aerasi dan ketersediaan air dalam kondisi baik. Kemiringan ≤ 8%, lahan miring >
8%, perlu di teras. Tinggi tempat 1.000-1800 m dpl, optimum 0-600 m dpl
(Sukarsono, 2003).
yang masih muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dll. Penyiangan
jangan sampai mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih
belum cukup kuat mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman berumur
Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau
gunting tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung
tidak boleh dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang akan
tumbuh/mati, dilakukan 7- 10 hari sesudah tanam (hst). Jumlah dan jenis benih
1988).
tanah telah lembab, tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Namun
7
menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu
1959).
memperkokoh posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar
yang bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat
sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian
ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang
Dosis pupuk jagung yang digunakan dalam praktikum ini urea sebanyak 300
hanya satu kali, pada tanaman mengalami masa pegetatif. Pupuk di berikan ketika
Umur panen 86-96 hari setelah tanam. Jagung untuk sayur (jagung muda,
baby corn) dipanen sebelum bijinya terisi penuh (diameter tongkol 1-2 cm),
jagung dipanen ketika malang susu dan jagung untuk beras jagung, pakan ternak,
benih, tepung dll dipanen jika sudah malang fisiologis. Jagung siap dipanen jika
klobot sudah mengering dan berwarna coklar muda, biji mengkilap, dan bila
Kualitas hasil diukur dalam bentuk kandungan gula. Semakin tinggi kandungan
gula maka kualitasnya semakin baik. Sukrosa dan gula reduksi (glukosa dan
8
sebagian lagi dikonversi ke bahan struktur tanaman dan sisanya sebagai cadangan
Karbohidrat 22,8 g, Kalsium 3,0 mg, Fosfor 111 mg, Besi 0,7 mg, Vitamin A 400
SI, Vitamin B 0,15 mg, Vitamin C 12,0 mg, dan air 72,7 g (Iskandar, 2006).
Surtinah (2008) melaporkan bahwa jagung manis yang dipanen pada umur 70 hari
menghasilkan berat tongkol 384.53 g, berat tongkol tanpa kelobot 288.89 g, dan
baik dalam arti finansial maupun dalam arti social benefit ( Ibrahim, 2009 ).
direncanakan, sesuai dengan kondisi, potensi, serta peluang yang tersedia dari
berbagai aspek. Dengan demikian dalam menyusun sebuah studi kelayakan bisnis
ekonomi. Dalam analisis investasi, tujuan utama yang hendak dicapai adalah
Analisis finansial adalah analisis dimana suatu proyek dilihat dari sudut
yang bersifat individual artinya tidak perlu diperhatikan apakah efek atau dampak
dalam perekonomian dalam lingkup yang lebih luas. Dalam analisis finansial,
yang diperhatikan adalah hasil total atau produktivitas atau keuntungan yang
didapat dari semua sumber yang dipakai dalam proyek untuk masyarakat atau
tersebut dan siapa yang menerima hasil proyek tersebut (Kadariah, 1999).
usahatani subsisten, dan ada yang bertujuan mencari keuntungan disebut usahatani
komersial. Petani ubi kayu umumnya bertujuan untuk mencari keuntungan dalam
2007).
Dalam biaya usahatani, diklasifikasikan 2 jenis biaya : 1. Biaya Tetap atau Fixed
Cost, umumnya diartikan sebagai biaya yang relatif tetap jumahnya dan terus
dikeluarkan walaupun output yang diperoleh banyak atau sedikit. 2. Biaya Tidak
Tetap atau Variable Cost, merupakan biaya yang besar-kecilnya dipengaruhi oleh
atau dengan kata lain pendapatan yang meliputi pendapatan kotor atau penerimaan
adalah Investasi dan Reinvestasi, Biaya, Penerimaan dan Pendapan, Break Event
Point (BEP), Net Present Value (NPV), Benefit-Cost Ratio (B-C Ratio), Internal
Menurut William F. Sharfe dalam Kasmir & Jakfar (2003), investasi dalam
arti luas adalah “Mengorbankan dollar sekarang untuk dollar di masa yang akan
datang”. Investasi dapat dilakukan dalam berbagai bidang usaha. Oleh karena itu
11
investasi dibagi dalam beberapa jenis. Dalam prakteknya jenis investasi dibagi
Investasi nyata atau real investment, merupakan investasi yang dibuat dalam
harga tetap (fixed asset) seperti tanah, bangunan, peralatan atau mesin-mesin.
bentuk kontrak kerja, pembelian saham atau obligasi atau surat-surat berharga
2.2.2.Biaya
Biaya merupakan unsur utama secara fisik yang harus dikorbankan demi
memerlukan perhatian yang sangat serius selain karena biaya juga merupakan
unsur pengurangan yang sangat besar dalam hubungannya dalam pencarian laba
bersih.
ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan
mendefinisikan pengertian biaya adalah: “Biaya (expense) adalah kas sumber daya
yang telah atau akan dikorbankan untuk mewujudkan tujuan tertentu”. Mulyadi
(2003:4)
ekuivaleannya yang dapat diukur dalam satuan moneter uang, merupakan hal yang
terjadi atau potensial akan terjadi dan pengorbanan tersebut dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu dimasa yang akan datang dengan tujuan untuk
memperoleh pendapatan.
adalah jumlah produksi yang dihasilkan dalam suatu kegiatan usaha dikalikan
dengan harga jual yang berlaku di pasar. 2. Pendapatan bersih adalah penerimaan
kotor yang dikurangi dengan total biaya produksi atau penerimaan kotor di
Break Even Point adalah titik pulang pokok dimana total revenue = total
cost. Terjadinya titik pulang pokok tergantung pada lama arus penerimaan sebuah
proyek dapat menutupi segala biaya operasi dan pemeliharaan beserta biaya
modal lainnya. Selama perusahaan masih berada di bawah titik BEP, selama itu
mencapai titik pulang pokok, semakin besar saldo rugi karena keuntungan yang
Ada dua macam rumus yang dapat digunakan untuk analisis Break Even
Point, yaitu:
Dalam rumus ini kita dapat mengetahui berapa unit jumlah barang/jasa yang
BEP = FC / (P – VC)
Keterangan :
Dalam rumus ini kita dapat mengetahui berapa Rupiah yang harus diterima
untuk mendapatkan titik impas. Note: perhitungan [1-(vc/s)] disebut juga dengan
Keterangan :
FC : Fixed Cost
VC : Variabel Cost
S : Sales Volume
Menurut Ibrahim (2009 : 142) Net Present Value (NPV) adalah nilai
dalam mengukur apakah suatu proyek dapat dinyatakan feasible (layak) atau
tidak. Biasanya perbandingan antara 2 proyek atau lebih dalam periode waktu
dapat mengambil keputusan manakah proyek yang lebih realistis untuk dikerjakan
Net present value adalah kriteria investasi yang banyak digunakan dalam
mengukur apakah suatu proyek feasible atau tidak. Perhitungan Net present value
CFt
NPV = ∑𝑛
𝑡=1 - 10
(1 + K)𝑡
Dimana :
Benefit Cost Ratio (BCR) adalah perbandingan antara present value manfaat
dengan present value biaya. Dengan demikian benefit cost ratio menunjukkan
manfaat yang diperoleh setiap penambahan satu rupiah pengeluaran. BCR akan
Apabila BCR = 1, maka usaha tersebut tidak untung dan tidak rugi, sehingga
BCR < 1 maka usaha tersebut merugikan sehingga lebih baik tidak dilaksanakan
B/C ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan
nilai B/C = 1 maka B < C, yang artinya output yang dihasilkan lebih kecil dari
pada biaya yang dikeluarkan. Begitu juga sebaliknya. Keputusan menerima atau
menolak proposal investasi dapat dilakukan dengan melhat nilai B/C (Rahardja
investasi adalah suatu tingkat bunga dimana seluruh net cash flow setelah
dikalikan discount factor. Jika hasil IRR ternyata lebih besar dari bunga bank
maka dapat dikatakan bahwa investasi yang dilakukan lebih menguntungkan jika
proyek atau investasi. Jika Internal rate of Return adalah proyek baru melebihi
IRR turun di bawah tingkat pengembalian yang diminta, proyek harus ditolak.
NPV 1
IRR = 𝑖1 + (𝑖2 − 𝑖1 )
NPV 1 − NPV 2
Payback Period adalah periode atau jumlah tahun yang diperlukan untuk
bahasa Indonesia dapat disebut juga dengan Periode Pengembalian Modal. Para
Investor atau Pengusaha sering menggunakan Payback Period (PP) atau Periode
suatu proyek atau tidak. Suatu proyek yang periode pengembaliannya sangat lama
cash investment). Berdasarkan definisi dari Abdul Choliq dkk (2004), Payback
Period adalah jangka waktu kembalinya investasi yang telah dikeluarkan, melalui
keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek yang telah direncanakan. Sedangkan
menurut Bambang Riyanto (2004) Payback period adalah suatu periode yang
1. Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda
Keterangan:
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup
investasi mula-mula
17
2. Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya sama
Keterangan:
Jika usulan proyek investasi lebih dari satu, maka periode pengembalian
Sumber data adalah dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh dari data langsung yang berupa hasil pengamatan langsung dan
penunjang dari sumber pertama yang berhubungan dengan masalah yang akan
dibahas.
kepada pengusaha.
3. Dokumen; dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer
3.4.1.Analisis Kualitatif
3.4.2.Analisis Kuantitatif
meliputi biaya investasi, biaya operasional, hasil penjualan, dan biaya reinvestasi,
layak atau tidak usaha jagung melalui perhitungan NPV, BCR, IRR, Payback
Period. Data kuantitatif diolah secara manual dengan menggunakan kalkulator dan
komputer dengan program Microsoft Excel sebagai alat bantu perhitungan dan
analisis yang didasarkan pada harga-harga rill dari apa yang sebenarnya terjadi.
Hal yang akan dianalisis adalah biaya dari kegiatan usahatani jagung.
menggunakan analisa pendapatan pada tahun 2019 sampai dengan tahun 2024.
Untuk menghitung analisis kelayakan finansial (NPV, BCR, IRR, dan Payback
Period) menggunakan cash flow perhitungan selama 5 tahun yaitu dari tahun 2019
4.1.1.Biaya Investasi
Biaya investasi adalah biaya yang pada umumnya dikeluarkan pada awal
kegiatan proyek dalam jumlah yang cukup besar. Pada usaha budidaya jagung
biaya investasi yang harus dikeluarkan oleh petani sebesar Rp. 48.027.000.00 saat
4.1.2.Biaya Operasional
Biaya operasional adalah biaya yang rutin dikeluarkan setiap tahun pada
umur proyek. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya
produksi yang jumlah totalnya tidak berubah atau tetap pada volume kegiatan
tertentu, penyusutan pajak dan sebagainya. Biaya variabel adalah biaya yang
meliputi biaya-biaya bahan baku, tenaga kerja dalam keluarga, tenaga kerja luar
yang terjual dalam satu tahun dikalikan dengan harga jual yang sudah ditentukan
dikurangi dengan total biaya. Rincian biaya penerimaan dan pendapatan usaha
budidaya jagung dengan inflasi sebesar 1% untuk harga jual jagung pada daerah
Hasil perhitungan kelayakan finansial yang meliputi NPV, IRR, Net B/C
usaha budidaya jagung memiliki NPV sebesar Rp. 56.796.644 yang berarti usaha
ini akan menerima keuntungan sebesar RP. 56.796.644 selama 5 tahun mendatang
menurut nilai waktu sekarang. Menurut kriteria NPV, maka usaha budidaya
Net B/C atau BCR sebesar 2,18 yang berarti usaha ini mampu menghasilkan
manfaat bersih sebesar 2,18 dari setiap satu satuan biaya yang dikeluarkan.
Menurut kriteria Net B/C atau BCR, maka proyek tersebut layak untuk
dilaksanakan.
Social Opportunity Cost of Capital (SOCC) hanya sebesar 12%, ini berarti IRR >
SOCC, dengan demikian proyek tersebut layak untuk dikerjakan. Usaha ini layak
lebih tinggi. Karena artinya jika proyek di atas 5 tahun, suku bunga yang masih
24
bisa membuat perusahaaan dikatakan layak ketika tingkat suku bunga di bawah
atau 3 tahun 1 bulan 23 hari. Nilai Payback Period ini juga menunjukkan masa
ditanamkan. Untuk lebih detail, hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 6
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Jalan Karya Mandiri dengan 100% adalah modal sendiri dinyatakan layak usaha.
Hal ini ditandai dengan nilai NPV besar dari 0, yaitu senilai Rp. 56.796.644,- nilai
Net B/C (BCR) besar dari 1, yaitu senilai 2,18. Sedangkan nilai IRR lebih besar
dari tingkat suku bunga sebesar 53,95% dengan tingkat pengembalian total biaya
5.2. Saran
sebagai berikut:
para petani yang ingin mengelolanya sebagai sumber mata pencarian. Karena
fakta di lapangan, lahan yang dimiliki oleh para petani bukanlah lahan pribadi,
melainkan lahan tidur yang dimiliki orang lain lantas dikelola. Sehingga
meningkatkan produktivitas.
3. Dari hasil analisis, maka usaha budidaya jagung sangat layak untuk
penurunan pendapatan.
26
DAFTAR PUSTAKA
Kho, Budi. 2017. Pengertian dan Rumus Cara Menghitung Payback Period.
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-payback-period-rumus-cara-
menghitung-payback-period/. Diakses Pada 22 Juni 2019
Surtinah, 2008. Umur Panen Yang Tepat Menentukan Kandungan Gula Biji
Jagung Manis (Zea mays saccharata, Sturt). Jurnal Ilmiah Pertanian
Vol.4(2):1-6
Surtinah, 2012. Korelasi Antara Waktu Panen Dan Kadar Gula Biji Jagung
Manis(Zea mays saccharata, Sturt). Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 9 (1):1-
Yassi, A., N. Rezkiani, 2011. Respon tumpangsari tanaman jagung manis dan
kacang hijau terhadap sistem olah tanah dan pemberian pupuk organik.
Jurnal Agronomika Vol. 1(1): 13-18.
27
LAMPIRAN