LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN Abdi Arif FIKS
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN Abdi Arif FIKS
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN Abdi Arif FIKS
(PKL)
OLEH:
ABDI ARIF
1811123015
Abdi Arif
NIM.1811123015
Mengetahui,
Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing PKL
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan
penyusunan laporan hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan Judul Puding
Susu Toping Strawberry di PT. Moosa Genetika Farmindo. Laporan hasil PKL ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan ujian Praktek Kerja
Lapangan Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Andalas. Selanjutnya, sebagai bukti bahwa penulis telah
selesai melaksanakan PKL dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.. Selama
menjalankan PKL hingga penyusunan laporan penulis mendapatkan bimbingan
serta bantuan secara teknis, oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Ayah, Bunda dan seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan terhadap
penulis dalam melaksanakan praktek kerja lapangan dan menyelesaikan
laporan penulis.
2. Bapak Dr. Ir. Aisman, M.Si selaku ketua program studi Teknologi Pangan dan
Hasil Pertanian dan juga kepada bapak Daimon Syukri, S.Si, M.Si, Ph.D selaku
Dosen pembimbing Praktek Kerja Lapangan
3. Pimpinan PT. Moosa Genetika Farmindo yang telah mengijinkan kami
melakukan PKL
4. Kak Nada, Kak Mutia, dan Bang Rivol selaku pembimbing PKL di PT. Moosa
Genetika Farmindo.
5. Semua staff di PT. Moosa Genetika Farmindo.
6. Nurul, Ririn, Ratih, Riri, Meissy, Bayu, Vai, Deni, Iqbal, Doni, Chalib, Fauzi,
Habib, Ifan, dan Dicky selaku teman sekaligus tim seperjuangan dalam
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan hasil praktek kerja lapangan
ini masih belum sempurna, sehingga kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
ii
membangun sangat diharapkan. Akhirnya penulis berharap semoga laporan hasil
PKL ini bermafaat dan dapat memberikan informasi kepada banyak pihak.
Abdi Arif
NIM. 1811123015
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Susu merupakan cairan berwarna putih yang disekresi oleh kelenjar
mammae (ambing) pada hewan mamalia betina untuk bahan makanan dan
sumber gizi bagi anaknya (Utami et al, 2011). Didalam susu segar banyak
terkandung berbagai zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti
karbohidrat, protein, vitamin serta mineral yang sangat dibutuhkan oleh
manusia. Susu mengandung kalori 66 kkal, protein 3.2 gr, lemak 3.7 gr, laktosa
4.6 gr, zat besi 0.1 mg, kalsium 120 mg, dan vitamin A 100 IU. Dengan adanya
kandungan nilai gizi susu yang tinggi menyebabkan susu menjadi media
pertumbuhan yang sangat disukai oleh mikroorganisme sehingga susu sangat
mudah rusak.
Proses yang dilalui susu murni menjadi produk susu olahan perlu
mendapatkan perhatian karena susu merupakan suatu bahan murni, hygienis,
bernilai gizi tinggi, dan mengandung sedikit bakteri yang berasal dari ambing,
atau boleh dikatakan susu masih steril, bau dan rasanya tidak berubah dan tidak
berbahaya untuk diminum. Dalam mengolah susu menjadi produk olahan,
jaminan atas kualitas susu harus lebih diperhatikan, seperti halnya dalam proses
pemerahan sampai pengolahan susu yang pada akhirnya menjadi produk siap
konsumsi.
2
B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktek kerja lapangan adalah :
1. Menambah wawasan mahasiswa mengenai bagaimana cara fermentasi
yoghurt yang dilakukan di PT. Moosa Genetika Farmindo
2. Mengetahui proses pengolahan susu segar menjadi Pudding dengan toping
strawberry di PT. Moosa Genetika Farmindo
E. Metode Pelaksanaan
a. Metode Observasi
Metode ini dilakukan pengamatan langsung dilapangan mulai dari proses
pengamatan pembuatan puding.
b. Metode Wawancara
Melakukan wawancara dengan Kepala Divisi Pengolahan PT. Moosa
Genetika Farmindo mengenai pembuatan yoghurt.
c. Studi pustaka Mencari literatur yang diperlukan guna melengkapi
informasi mengenai pembuatan pudding susu.
3
BAB II
A. Profil Perusahan
PT Moosa Genetika Farmindo didirikan pada tahun 2016 oleh Dr. Ivan
Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG bersama rekan pemilik yakni Prof. drh.
Arief Boediono, PhD., Dr. agr. Ir. Sigit Prastowo, S.Pt, M.Si, IPM., dan drh.
Deddy Fachrudin., yang memiliki latar belakang sebagai dokter hewan dan
telah berpengalaman. Nama Moosa sendiri diambil dari nama “morula sapi”.
PT Moosa Genetika Farmindo kemudian dikembangkan di Sumatera Barat
tepatnya di Sungkai, Kota Padang pada tahun 2017. Kemudian pada tahun
2019, perusahaan mendirikan cabang di Jl. Rawang, Lubuk Selasih, Nagari
Batang Barus, Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat dan
diresmikan tepatnya pada bulan April 2019. Pemilihan lokasi di Batang Barus
sebagai cabang perusahaan, karena lokasi dinilai sangat cocok untuk
pembibitan sapi Wagyu dan peternakan sapi FH (Friesian Holstein).
4
seiring perkembangan waktu, kegiatan usaha dari PT Moosa Genetika
Farmindo semakin berkembang hingga saat ini. Untuk saat ini, selain kegiatan
pembibitan sapi Wagyu, PT Moosa Genetika Farmindo juga melakukan
kegiatan peternakan sapi FH (Friesian Holstein) hingga pengolahan hasil
produksi susu sapi.
5
B. Visi Dan Misi Perusahaan
PT. Moosa Genetika Farmindo mempunyai visi misi yaitu:
Visi
Visi yang dimiliki PT. Moosa Genetika Farmindo yaitu peternakan pembibitan
modern dengan ekosistem yang terintegrasi dengan program pembibitan sapi.
Misi
C. Struktur Organisasi
Direktur Utama
Dr Ivan Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG
D. Produk Perusahaan
1. Embrio
6
Embrio yang dihasilkan dari multiple ovulation menghasilkan ternak
yang sehat dengan genetika yang dapat dilacak dari induknya. Embrio ini
disimpan dalam nitrogen cair dengan protokol vitrifikasi dan siap
dipindahkan ke sapi penerima yang subur sehat. Gambar embrio
ditunjukkan oleh
Gambar 3.
Gambar 3. Embrio
Sumber : moosafarm.com
2. Pedet
Pedet yang dihasilkan dari program MOET dan Inseminasi Buatan
dihasilkan dari inovasi agrikultur menggunakan resipien sapi susu di
lahan peternakan moosa dan peternakan mitra. Pedet disediakan pada
usia 4 bulan dan 10 bulan. Pedet ini akan digunakan untuk para peternak
wagyu baik di Indonesia maupun ke luar negeri. Gambar pedet
ditunjukkan oleh Gambar 4.
7
Gambar 4. Pedet
Sumber: moosafarm.com
3. Penggemukan
Program penggemukan berdasar pada tingkat pertumbuhan yang
tinggi dengan biaya yang efektif. Meskipun sapi impor biasanya
memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi. Penataan pakan yang
efisien dan modern dikelola oleh konsultan dalam negeri, dari Australia
dan Jepang.
a. Sapi Wagyu
b. Sapi Lokal
d. Sapi Kurban
8
Gambar 5. Penggemukan Sapi Wagyu
4. Daging Premium
a. High marbling
9
5. Produk Olahan Susu
E. Teknologi Perusahaan
Moosa mengkombinasikan teknologi termutakhir dalam industri
perkembangbiakan, MOET (Multiple Ovulation Embryo Transfer) dan Genetic
Screening. Teknologi tersebut memberikan tingkat kehamilan yang lebih tinggi
dari donor pilihan (sperma dan telur) yang memberikan keturunan dengan
kualitas tertinggi.
1. Moet
10
berhasil dalam di berbagai negara terutama untuk mengembangkan ternak
premium.
2. Genetic Screening
3. Feeding Management
4. Quality Assurance
Melalui seleksi track record yang ketat dan sistem yang baik
menghasilkan manajemen ternak yang dapat diandalkan. Seluruh catatan
silsilah ternak premium dapat dilacak nilai genetik sapi didukung oleh
pengelolaan data yang sistematis.
11
BAB III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
A. Divisi Edufarm
Divisi edufarm ini merupakan salah satu divisi yang memberikan pelayanan
terhadap pengunjung dan juga pemasaran produk olahan susu. Pelayanan yang
diberikan seperti:
a. Ticketing
Pada ticketing ini kegiatan yang dilakukan dalah menyambut para tamu dan
menjelaskan paket ticket untuk masuk. Adapun paket yang ada di moosa yaitu
moo tour dan agri toor. Paket moo tour ini hanya keliling di PT Moosa Genetika
Farmindo, sedangkan paket agri tour selain keliling juga bisa memberikan
minum susu kepada sapi pedet dan juga mencoba pemerahan susu. Penjaga
ticketing harus bisa menjelaskan tentang paket tersebut, seperti keuntungan jika
memesan ticket agri tour.
b. Tour Guide
12
c. Moo Corner
Moo corner merupakan salah satu tempat yang dijadikan sebagai pemasaran
produk olahan susu, selain itu juga ada pemasaran produk lain yang 13 bekerja
sama dengan PT Moosa Genetika Farmindo. Produk lainnya seperti teh, baju,
cokelat, dll.
B. Divisi Kandang
Kegiatan yang dilaksanakan pada divisi ini dilakukan secara
bertahap/berurutan, dimana kegiatan yang satu dan lainnya berkaitan. Apabila satu
kegiatan belum dilakukan, maka kegiatan yang lain belum bisa dilakukan.
Tahapan kegiatan pada divisi ini yaitu :
Pakan konsentrat adalah pakan yang bernutrisi tinggi dengan serat kasar yang
relatif rendah. Tujuan pemberian konsentrat ini agar sapi mampu memproduksi
susu dalam jumlah maksimal.
13
c. Memandikan Sapi
Sapi perlu adanya sanitasi yang bertujuan agar sapi tetap terjaga kebersihan dan
meminimalkan terkontaminasi mikroorganisme yang berasal dari sekitar
kandang.
d. Pemerahan susu
Dari beberapa tahapan yang dikerjakan pada divisi kandang ini, hanya
pemerahan yang dilakukan oleh penulis. Pembagian kerja dilakukan oleh
kepala divisi, untuk perempuan diletakkan pada tahap pemerahan dan packing
susu saja. Pada pemerahan susu ini juga banyak sekali rangkaian sebelum
pemerahan yaitu sapi yang telah dimandikan, ambing nya dilap lagi dengan air
hangat dan dilanjutkan dengan pemakaian pelicin. Saat memakai pelicin ke
ambing susu sapi, dilakukan juga uji coba pemerahan secara manual dengan
tangan untuk melihat susu yang dikeluarkan ada gumpalan atau tidak. Jika
terdapat gumpalan susu hasil produksi tidak boleh diolah karena susu tersebut
rusak dan perlu pengobatan terhadap sapi agar susu yang dikeluarkan tidak
menggumpal lagi. Selanjutnya jika susu yang diperah tidak terdapat gumpalan
maka dilanjutkan pemerahan dengan alat.
e. Packing dan penyimpanan susu
Pakan yang diberikan di PT. Moosa Genetika Farmindo adalah hijauan berupa
rumput gajah dan batang jagung dan konsentrat. Pemberian hijaaun masing-
masing berbeda sesuai dengan jenis kandang. Untuk di kandang rearing,
hijauan yang diberikan sebanyak 25 kg/ekor/hari dan untuk di kandang
produksi hijauan yang diberikan sebanyak 50 kg/ekor/hari. Pemberian
14
konsentrat juga berbeda sesusai dengan jenis kandang. Untuk kandang rearing,
konsentrat yang diberikan sebanyak 2 kg/ekor/hari dan di kandang produksi
diberikan sebanyak 4 kg/ekor/hari. Pada kandang produksi pemberian
konsentrat lebih dulu diberikan sebelum pemerahan susu dimulai dan hijauan
diberikan setelah semua pemerahan susu sudah selasai. Sedangkan pada
kandang rearing hijauan dan konsentrat diberikan secara bersamaan yang
dimasukkan kedalam box pakan.
C. Divisi Pengolahan
1. Pembuatan produk
Kafe moosa adalah tempat penjualan makanan dan minuman di PT. Moosa
Genetika Farmindo yang dapat berupa produk olahan susu moosa ataupun
produk pangan lainnya. Beberapa contoh poduk pangan yang dijual adalah nasi
goreng, mie goreng, kentang goreng, mie krim, mie moza, dan lain-lain.
3. Food court
15
BAB IV
Energi (kkal) 61
Fosfor (mg) 60
Vitamin A (µg) 39
16
Penilaian mutu dan produksi susu sering digunakan sebagai tolak ukurnya adalah
berdasarkan uji kualitas susu terhadap komposisi susu dan keadaan fisik susu. Uji
kualitas susu dapat ditinjau dari uji alkohol, uji derajat asam, dan angka katalase yang
merupakan pemeriksaan terhadap keadaan susu yang berguna untuk memeriksa dengan
cepat keasaman susu, menentukan adanya kuman-kuman pada air susu (Hadiwiyoto,
1994). Dimana susu segar mengandung bakteri pembentuk asam seperti Streptococcus,
Lactobacillus, Leuconostoc dan Pediocossus (Jaman, dkk., 2013).
17
2. Mercuri µg/ml 0.03
3. arsen µg/ml 0,1
(SNI 3141.1:2011)
Susu sapi merupakan bahan makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi
karena mengandung protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin yang
sangat tinggi dan dibutuhkan oleh tubuh manusia. Adanya nilai gizi yang tinggi,
menyebabkan susu bukan saja bermanfaat bagi manusia akan tetapi juga bagi
bakteri pembusuk. Kontaminasi bakteri berkembang dengan sangat cepat
sehingga susu menjadi cepat rusak dan tidak layak lagi untuk dikonsumsi.
Untuk memperpanjang umur simpan susu maka perlu dilakukan teknik
pengolahan dimana teknik pengolahan susu yang paling umum dilakukan
adalah fermentasi.
B. Puding
Puding merupakan makanan penutup yang digemari masyarakat
dikarnakan puding mempunyai rasa manis dan tekstur yang lembut sehingga
banyak digemari oleh semua kalangan mulai dari anak-anak sampai orang
dewasa. Puding biasanya dibuat dari campuran gula, bubuk agar-agar dan air.
Puding susu dapat dikembangkan menjadi makanan fungsional dengan
memodifikasi pengolahannya dengan penambahan probiotik (Shah, 2007).
Makanan probiotik merupakan bahan makanan tambahan yang bermanfaat
untuk membantu ketersediaaan zat gizi dengan kandungan mikroba yang
menguntungkan dalam saluran pencernaan. Makanan fungsional dapat
didefinisikan sebagai makanan yang mengandung komponen yang dapat
memberikan manfaat disamping fungsi gizi dasar pangan tersebut (Irkin dan
Guldas, 2011). Pembuatan puding susu probiotik yaitu dengan menambahkan
susu kedelai sebagai substrat (bahan pangan) bagi bakteri.
18
Lactobacillus plantarum. Lactobacillus plantarum adalah bakteri asam
laktat yang bersifat heterofermentative. Lactobacillus plantarum mampu
mengubah gula yang ada pada susu kedelai dan mengubahnya menjadi asam
laktat serta asam organik lainnya (Huda dan Prima, 2016). Lactobacillus
plantarum juga merupakan agen probiotik yang bermanfaat bagi kesehatan usus
manusia serta mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen
(Sunarya et al., 2016). Bakteri probiotik yang umum digunakan di Indonesia
adalah Lactobacillus. Lactobacillus bersifat probiotik tapi hanya dalam jumlah
spesies yang terbatas (Elahi et al., 2008).Proses pembuatan makanan yang
mudah dan praktis lainnya adalah puding susu strawberry. Strawberry adalah
salah satu buah yang memiliki bentuk bulat lonjong yang rata dibagian
pangkalnya serta memiliki ukuran mini alias kecil.Buah ini banyak menjadi
kesukaan masyarakat, karena selain rasanya yang manis, buah ini juga kaya
akan kandungan gizi yang baik untuk kesehatan. Keberadaannya banyak
tersedia di pasaran, atau super market.
Cara pembuatan pudding susu toping strawberry:
19
5. Jika puding susu agak dingin dan padat, lalu kita tuangkan topping
jelly yang telah dipanaskan tadi, lalu tambahkan nata decoco dan
buah strawberry yang sudah dipotong, lalu kita dingin-kan dalam lemari es.
20
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
Waites, M.J., N.L. Morgan, J.S. Rockey, and G. Higton. 2001. Industrial Microbiology
: an introduction. Blackwell Science, London
22
LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal dan kegiatan PKL
No Tanggal Kegiatan
- Cafe
- Ticketing
- Farmshow
23
4 27 September – 1 Oktober 2021 Divisi Kandang
- Pengujian susu
- Packing susu
- Penyimpanan susu
PKL
24
FOTO KEGIATAN
25
Pembuatan Esk rim dan Ge lato Pac king Eskrim
26