LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN Abdi Arif FIKS

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

(PKL)

PUDING SUSU TOPING STRAWBERRY DI PT. MOOSA GENETIKA


FARMINDO

OLEH:
ABDI ARIF
1811123015

JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Program PKL : Puding Susu Toping Strawberry Di Pt Moosa
Genetika Farmindo”
2. Pelaksanaan
a. Nama Lengkap : Deni Andriani
b. No. BP : 1811122038
c. Jurusan : Teknologi Pangan Dan Hasil Pertanian
d. Fakultas : Teknologi Pertanian
3. Waktu Pelaksanaan : 1 September 2021 – 6 Oktober 2021
4. Lokasi Pelaksanaan : PT. Moosa Genetika Farmindo Solok
5. Alamat : Jl. Rawang, Jorong Lubuk Selasih Nagari
Batang Barus, kecamatan Gunung Talang,
kabupaten Solok, Sumatera Barat
6. Pembimbing Lapangan : Rivol Apriyono Saputra S.Pt 7.
7. Dosen Pembimbing : Daimon Syukri, S.Si, M.Si, Ph.D

Solok, Oktober 2021

Abdi Arif
NIM.1811123015
Mengetahui,
Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing PKL

Daimon Syukri, S.Si, M.Si, Ph.D


NIP. 198106262010121002

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian

Dr. Ir. Aisman, M.Si


NIP. 196408291990101001

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan
penyusunan laporan hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan Judul Puding
Susu Toping Strawberry di PT. Moosa Genetika Farmindo. Laporan hasil PKL ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan ujian Praktek Kerja
Lapangan Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Andalas. Selanjutnya, sebagai bukti bahwa penulis telah
selesai melaksanakan PKL dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.. Selama
menjalankan PKL hingga penyusunan laporan penulis mendapatkan bimbingan
serta bantuan secara teknis, oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Ayah, Bunda dan seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan terhadap
penulis dalam melaksanakan praktek kerja lapangan dan menyelesaikan
laporan penulis.
2. Bapak Dr. Ir. Aisman, M.Si selaku ketua program studi Teknologi Pangan dan
Hasil Pertanian dan juga kepada bapak Daimon Syukri, S.Si, M.Si, Ph.D selaku
Dosen pembimbing Praktek Kerja Lapangan
3. Pimpinan PT. Moosa Genetika Farmindo yang telah mengijinkan kami
melakukan PKL
4. Kak Nada, Kak Mutia, dan Bang Rivol selaku pembimbing PKL di PT. Moosa
Genetika Farmindo.
5. Semua staff di PT. Moosa Genetika Farmindo.
6. Nurul, Ririn, Ratih, Riri, Meissy, Bayu, Vai, Deni, Iqbal, Doni, Chalib, Fauzi,
Habib, Ifan, dan Dicky selaku teman sekaligus tim seperjuangan dalam
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan hasil praktek kerja lapangan
ini masih belum sempurna, sehingga kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat

ii
membangun sangat diharapkan. Akhirnya penulis berharap semoga laporan hasil
PKL ini bermafaat dan dapat memberikan informasi kepada banyak pihak.

Solok, Oktober 2021

Abdi Arif
NIM. 1811123015

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan ........................................................................ 3
C. Tema Praktek Kerja Lapangan ........................................................................... 3
D. Waktu dan Tempat ............................................................................................. 3
E. Metode Pelaksanaan ........................................................................................... 3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAN ......................................................... 4
A. Profil Perusahan ................................................................................................. 4
B. Visi Dan Misi Perusahaan .................................................................................. 6
C. Struktur Organisasi ............................................................................................ 6
D. Produk Perusahaan ............................................................................................. 6
E. Teknologi Perusahaan ...................................................................................... 10
BAB III KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN ................................................. 12
A. Divisi Edufarm ................................................................................................... 12
B. Divisi Kandang ................................................................................................... 13
C. Divisi Pengolahan ............................................................................................... 15
BAB IV PRODUK OLAHAN SUSU: PUDING ..................................................... 16
A. Susu .................................................................................................................. 16
B. Puding .............................................................................................................. 18
BAB IV PENUTUP ................................................................................................... 21
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 21
B. Saran ................................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 22
LAMPIRAN............................................................................................................... 23
FOTO KEGIATAN .................................................................................................. 25

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan wajib yang


dijadikan sebagai salah satu mata kuliah wajib pada Program Studi Teknologi
Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
Andalas. PKL yaitu bentuk pengaplikasian pembelajaran yang didapatkan
selama perkuliahan dan penguasaan keahlian yang ditunjukan pada dunia kerja.
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan sebagai bentuk suatu kegiatan
mahasiswa untuk mencari pengalaman kerja dan untuk mengetahui gambaran
dunia pekerjaan. Program Studi Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian terdapat
empat bidang keilmuan, diantaranya Kimia, Biokimia Hasil Pertanian dan Gizi
Pangan, Teknologi dan Rekayasa Proses Hasil Pertanian, Mikrobiologi dan
Bioteknologi Hasil Pertanian, dan Total Quality Control. Pembagian bidang
keilmuan tersebut menjadi faktor penentu bagi mahasiswa dalam memilih
tempat atau lokasi untuk pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan. PT Moosa
Genetika Farmindo merupakan peternakan skala industri yang tidak hanya
mengelola peternakan sapi tetapi juga mengolah hasil pangan hewani seperti
susu sehingga bisa dapat dijadikan sebagai lokasi pelaksaaan Praktek Kerja
Lapangan mahasiswa.

Pada Praktek Kerja Lapangan di PT. Moosa Genetika Farmindo


kegiatan yang dilakukan dibagi menjadi 3 divisi yaitu divisi edufarm, divisi
kandang, dan divisi pengolahan. Dimana setiap mahasiswa magang harus
mencoba semua divisi yang ada dan ditukar pada setiap minggu nya. Pada
minggu pertama sampai minggu ke 2 penulis berada di divisi pengolahan. Lalu
setelah itu pada minggu ke 3 penulis berada di divisi edufarm. Dan pada minggu
ke 4 penulis berada di divisi kandang.

1
Susu merupakan cairan berwarna putih yang disekresi oleh kelenjar
mammae (ambing) pada hewan mamalia betina untuk bahan makanan dan
sumber gizi bagi anaknya (Utami et al, 2011). Didalam susu segar banyak
terkandung berbagai zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti
karbohidrat, protein, vitamin serta mineral yang sangat dibutuhkan oleh
manusia. Susu mengandung kalori 66 kkal, protein 3.2 gr, lemak 3.7 gr, laktosa
4.6 gr, zat besi 0.1 mg, kalsium 120 mg, dan vitamin A 100 IU. Dengan adanya
kandungan nilai gizi susu yang tinggi menyebabkan susu menjadi media
pertumbuhan yang sangat disukai oleh mikroorganisme sehingga susu sangat
mudah rusak.

Proses yang dilalui susu murni menjadi produk susu olahan perlu
mendapatkan perhatian karena susu merupakan suatu bahan murni, hygienis,
bernilai gizi tinggi, dan mengandung sedikit bakteri yang berasal dari ambing,
atau boleh dikatakan susu masih steril, bau dan rasanya tidak berubah dan tidak
berbahaya untuk diminum. Dalam mengolah susu menjadi produk olahan,
jaminan atas kualitas susu harus lebih diperhatikan, seperti halnya dalam proses
pemerahan sampai pengolahan susu yang pada akhirnya menjadi produk siap
konsumsi.

PT. Moosa Genetika Farmindo merupakan perusahaan yang bergerak


dibidang pembibitan sapi Wagyu dan peternakan sapi Friesian Holstein (FH)
yang melakukan rangkaian produksi olahan susu sapi seperti susu pasteurisasi,
susu rasa, ice cream, yoghurt, dan gelato. Orientasi magang di PT. Moosa
Genetika Farmindo mengacu pada pengamatan untuk mencari waktu
fermentasi terbaik untuk menghasilkan produk yoghurt yang berkualitas baik.
Pengamatan yang dilakukan yaitu mengamati waktu fermentasi yoghurt dengan
suhu 42°C dengan lama fermentasi 9 jam, 10 jam, 11 jam, 12 jam, dan 13 jam.
Pada setiap jam harus diamati tekstur, bau, dan rasa agar dapat diketahui pada
waktu ke berapa didapatkan yoghurt dengan kualitas yang baik.

2
B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktek kerja lapangan adalah :
1. Menambah wawasan mahasiswa mengenai bagaimana cara fermentasi
yoghurt yang dilakukan di PT. Moosa Genetika Farmindo
2. Mengetahui proses pengolahan susu segar menjadi Pudding dengan toping
strawberry di PT. Moosa Genetika Farmindo

C. Tema Praktek Kerja Lapangan


Tema yang diambil dari Praktek Kerja Lapangan adalah “Pudding Susu
Toping Strawber”y" Di PT. Moosa Genetika Farmindo”

D. Waktu dan Tempat


Kegiatan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di PT. Moosa Genetika
Farmindo yang berlokasi di Jl. Rawang, Lubuk Selasih, Nagari Batang Barus,
Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok. Kegiatan Praktek Kerja
Lapangan terhitung mulai dari tanggal 1 September 2021 – 1 Oktober 2021.

E. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan


sebagai berikut:

a. Metode Observasi
Metode ini dilakukan pengamatan langsung dilapangan mulai dari proses
pengamatan pembuatan puding.
b. Metode Wawancara
Melakukan wawancara dengan Kepala Divisi Pengolahan PT. Moosa
Genetika Farmindo mengenai pembuatan yoghurt.
c. Studi pustaka Mencari literatur yang diperlukan guna melengkapi
informasi mengenai pembuatan pudding susu.

3
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAN

A. Profil Perusahan

PT Moosa Genetika Farmindo didirikan pada tahun 2016 oleh Dr. Ivan
Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG bersama rekan pemilik yakni Prof. drh.
Arief Boediono, PhD., Dr. agr. Ir. Sigit Prastowo, S.Pt, M.Si, IPM., dan drh.
Deddy Fachrudin., yang memiliki latar belakang sebagai dokter hewan dan
telah berpengalaman. Nama Moosa sendiri diambil dari nama “morula sapi”.
PT Moosa Genetika Farmindo kemudian dikembangkan di Sumatera Barat
tepatnya di Sungkai, Kota Padang pada tahun 2017. Kemudian pada tahun
2019, perusahaan mendirikan cabang di Jl. Rawang, Lubuk Selasih, Nagari
Batang Barus, Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat dan
diresmikan tepatnya pada bulan April 2019. Pemilihan lokasi di Batang Barus
sebagai cabang perusahaan, karena lokasi dinilai sangat cocok untuk
pembibitan sapi Wagyu dan peternakan sapi FH (Friesian Holstein).

Gambar 1. Logo Pt. Genetika Farmindo

Pada awal berdirinya PT Moosa Genetika Farmindo, kegiatan produksi


lebih menekankan pada pembibitan sapi Wagyu untuk dipasarkan. Namun

4
seiring perkembangan waktu, kegiatan usaha dari PT Moosa Genetika
Farmindo semakin berkembang hingga saat ini. Untuk saat ini, selain kegiatan
pembibitan sapi Wagyu, PT Moosa Genetika Farmindo juga melakukan
kegiatan peternakan sapi FH (Friesian Holstein) hingga pengolahan hasil
produksi susu sapi.

Selain melakukan kegiatan pembibitan sapi Wagyu dan peternakan sapi


FH (Friesian Holstein), saat ini PT Moosa Genetika Farmindo Kabupaten Solok
melakukan kegiatan pengolahan produk olahan susu sapi FH yang pada
awalnya hanya menjual susu fresh pada Juli 2019 dan kemudian berkembang
menjadi berbagai variasi produk olahan susu sapi FH. Produk olahan PT Moosa
Genetika Farmindo Kabupaten Solok yaitu susu pasteurisasi pada bulan
Agustus 2019, susu rasa bulan September 2019, ice cream, yoghurt, dan gelato
bulan Februari 2020.

Dalam perkembangan usaha PT Moosa Genetika Farmindo juga ada


usaha jasa yaitu penginapan Villa Moosa serta wisata edukasi dengan nama
Moosa Edufarm. Penginapan Villa Moosa dibuka pada Tahun 2019, dan diikuti
pada 21 Juli 2021 Moosa Edufarm kemudian dibuka sebagai salah satu wisata
edukasi yang ditawarkan oleh PT Moosa Genetika Farmindo. Moosa Edufarm
merupakan pelayanan jasa yang diberikan kepada wisatawan yang ingin belajar
bagaimana cara pemerahan sapi FH (Friesian Holstein) dan pusat kunjungan ke
kandang sapi baik itu kandang rearing (sapi remaja) maupun kandang pedet
(anakan) Wagyu. Selain itu Moosa Edufarm juga memberikan pelayanan
kunjungan kebun strawberry dan kandang kelinci.

5
B. Visi Dan Misi Perusahaan
PT. Moosa Genetika Farmindo mempunyai visi misi yaitu:
Visi
Visi yang dimiliki PT. Moosa Genetika Farmindo yaitu peternakan pembibitan
modern dengan ekosistem yang terintegrasi dengan program pembibitan sapi.

Misi

Berkomitmen untuk menyediakan berbagai program untuk bagi hasil,


inseminasi buatan, kerjasama resipien, transfer embrio.

C. Struktur Organisasi
Direktur Utama
Dr Ivan Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG

Ganeral Man a ger


Fajar Indrawan M. SE

Mana jer Mana jer Kepala Mana jer Mana jer


Farm Keswan Repro Pengolahan Edufarm Administrasi
Operasional D rh. RM. Nada Septiana Melya Sari dan Keuangan
Rivol Apriono Gumelar Yoga Alismar
\\\\ Tantra Putri
Saputr a
Staf
Administrasi
Staf Keswan dan Keuangan
Operator
Repro 1. Nike Ratna Sari
Kandang 2. Afria Rina Sari
N. Fajri
1. Syafrudin
2. Musthar Staff Maintenance Kepala Driver
3. Jon H Edufarm Security
1. Deni Syaf rinaldo
4. Asrizal Tika Destilazarah Zakirman
2. Haerum an
5. Budi Y Cyntia Rahayu 3. Marlius
4. Yulizar
5. Deni Eriyenti Security
1. Nasri N
2. Muris
3. Aldi T
4. Amril
5. Nanda M

Gambar 2. Stuktur Organisasi PT. Moosa Genetika Fermindo Kabupaten


Solok

D. Produk Perusahaan
1. Embrio

6
Embrio yang dihasilkan dari multiple ovulation menghasilkan ternak
yang sehat dengan genetika yang dapat dilacak dari induknya. Embrio ini
disimpan dalam nitrogen cair dengan protokol vitrifikasi dan siap
dipindahkan ke sapi penerima yang subur sehat. Gambar embrio
ditunjukkan oleh

Gambar 3.

Gambar 3. Embrio

Sumber : moosafarm.com

2. Pedet
Pedet yang dihasilkan dari program MOET dan Inseminasi Buatan
dihasilkan dari inovasi agrikultur menggunakan resipien sapi susu di
lahan peternakan moosa dan peternakan mitra. Pedet disediakan pada
usia 4 bulan dan 10 bulan. Pedet ini akan digunakan untuk para peternak
wagyu baik di Indonesia maupun ke luar negeri. Gambar pedet
ditunjukkan oleh Gambar 4.

7
Gambar 4. Pedet

Sumber: moosafarm.com

3. Penggemukan
Program penggemukan berdasar pada tingkat pertumbuhan yang
tinggi dengan biaya yang efektif. Meskipun sapi impor biasanya
memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi. Penataan pakan yang
efisien dan modern dikelola oleh konsultan dalam negeri, dari Australia
dan Jepang.

a. Sapi Wagyu

b. Sapi Lokal

c. Sapi Impor Australia

d. Sapi Kurban

8
Gambar 5. Penggemukan Sapi Wagyu

4. Daging Premium

Daging sapi premium akan diproduksi dan dikemas dalam standar


tertinggi. Standar internasional dan standar halal merupakan dasar dari
produksi daging.
Daging premium Moosa akan memiliki karakteristik:

a. High marbling

b. High meat tenderness

c. Fresh, chilled and frozen

Gambar 6. Daging Premium

9
5. Produk Olahan Susu

Susu segar hasil pemerahan di PT. Moosa Genetika Farmindo akan


diolah menjadi produk olahan susu. Produk susu yang dihasilkan di PT.
Moosa Genetika Farmindo diantaranya susu pasteurisasi, susu rasa,
yoghurt, ice cream dan gelato.

Gambar 7. Produk Olahan Susu

E. Teknologi Perusahaan
Moosa mengkombinasikan teknologi termutakhir dalam industri
perkembangbiakan, MOET (Multiple Ovulation Embryo Transfer) dan Genetic
Screening. Teknologi tersebut memberikan tingkat kehamilan yang lebih tinggi
dari donor pilihan (sperma dan telur) yang memberikan keturunan dengan
kualitas tertinggi.

1. Moet

Multiple Ovulation Embryo Transfer program merupakan teknologi


yang paling canggih dalam program perkembang biakan. Metode ini terbukti

10
berhasil dalam di berbagai negara terutama untuk mengembangkan ternak
premium.

2. Genetic Screening

Pemilihan induk sangat penting untuk menghasilkan sapi keturunan


terbaik. Memilihnya sesuai dengan pengalaman dalam menangani dan
mengamat karakter fisik sapi dibantu dengan teknologi ultrasound dan
genetic marker. Dimana bertujuan untuk dapat melacak silsilah ternak
dengan track record yang baik.

3. Feeding Management

Indonesia yang kaya akan sumber daya nutrisi sangat


memungkinkan ternak untuk mendapatkan keunggulan yang didapat dari
pakan pilihan. Pakan akan menjadi faktor signifikan dalam meningkatkan
laju pertumbuhan ternak dan potensi ternak untuk mengangkat pendapatan
petani.

4. Quality Assurance

Melalui seleksi track record yang ketat dan sistem yang baik
menghasilkan manajemen ternak yang dapat diandalkan. Seluruh catatan
silsilah ternak premium dapat dilacak nilai genetik sapi didukung oleh
pengelolaan data yang sistematis.

11
BAB III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

Kegiatan yang dilaksanakan selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT Moosa


Genetika Farmindo ini mengikuti tata aturan untuk peserta magang yang disana. Pada
PT Moosa terdapat 3 divisi untuk pelasanaan PKL, diantaranya divisi edufarm, divisi
kandang dan divisi pengolahan. Untuk kegiatan yang dilaksanakan tidak terfokus pada
pengaplikasian program kuliah yang sesuai dengan jurusan perkuliahan seperti
pengolahan saja, tetapi peserta magang wajib mencoba setiap divisi.

A. Divisi Edufarm
Divisi edufarm ini merupakan salah satu divisi yang memberikan pelayanan
terhadap pengunjung dan juga pemasaran produk olahan susu. Pelayanan yang
diberikan seperti:
a. Ticketing
Pada ticketing ini kegiatan yang dilakukan dalah menyambut para tamu dan
menjelaskan paket ticket untuk masuk. Adapun paket yang ada di moosa yaitu
moo tour dan agri toor. Paket moo tour ini hanya keliling di PT Moosa Genetika
Farmindo, sedangkan paket agri tour selain keliling juga bisa memberikan
minum susu kepada sapi pedet dan juga mencoba pemerahan susu. Penjaga
ticketing harus bisa menjelaskan tentang paket tersebut, seperti keuntungan jika
memesan ticket agri tour.
b. Tour Guide

Tour guide merupakan pelayanan yang memberikan edukasi kepada


pengunjung tentang sapi dan juga kegiatan yang ada di PT Moosa Genetika
Farmindo.

12
c. Moo Corner

Moo corner merupakan salah satu tempat yang dijadikan sebagai pemasaran
produk olahan susu, selain itu juga ada pemasaran produk lain yang 13 bekerja
sama dengan PT Moosa Genetika Farmindo. Produk lainnya seperti teh, baju,
cokelat, dll.

B. Divisi Kandang
Kegiatan yang dilaksanakan pada divisi ini dilakukan secara
bertahap/berurutan, dimana kegiatan yang satu dan lainnya berkaitan. Apabila satu
kegiatan belum dilakukan, maka kegiatan yang lain belum bisa dilakukan.
Tahapan kegiatan pada divisi ini yaitu :

a. Pembersihan Kotoran Sapi

Pembersihan ini bisa disebut juga sanitasi untuk kandang. Pembersihan


kandang dilakuakan dua kali sehari agar kebersihan kandang tetap terjaga
dengan baik dan peralatan yang digunakan dalam sanitasi kandang yaitu sekop,
gerobak, dan selang air. Sedangkan untuk pembersihan alas kandang di PT.
Moosa Genetika Farmindo biasanya diganti setiap 1 kali dalam 2 minggu.
Kotoran yang dibersihkan kemudian dikumpulkan dan dibawa ke tempat
penampungan kotoran menggunakan gerobak. Limbah kotoran sapi di PT.
Moosa Genetika Farmindo hanya dijadikan pupuk kandang yang kemudian
dijual ke pembeli dengan harga Rp 2.000,- /karung. Setelah sanitasi sudah
dilakukan, dilanjutkan dengan tahap selanjutnya.
b. Pemberian Konsentrat untuk Sapi

Pakan konsentrat adalah pakan yang bernutrisi tinggi dengan serat kasar yang
relatif rendah. Tujuan pemberian konsentrat ini agar sapi mampu memproduksi
susu dalam jumlah maksimal.

13
c. Memandikan Sapi

Sapi perlu adanya sanitasi yang bertujuan agar sapi tetap terjaga kebersihan dan
meminimalkan terkontaminasi mikroorganisme yang berasal dari sekitar
kandang.
d. Pemerahan susu

Dari beberapa tahapan yang dikerjakan pada divisi kandang ini, hanya
pemerahan yang dilakukan oleh penulis. Pembagian kerja dilakukan oleh
kepala divisi, untuk perempuan diletakkan pada tahap pemerahan dan packing
susu saja. Pada pemerahan susu ini juga banyak sekali rangkaian sebelum
pemerahan yaitu sapi yang telah dimandikan, ambing nya dilap lagi dengan air
hangat dan dilanjutkan dengan pemakaian pelicin. Saat memakai pelicin ke
ambing susu sapi, dilakukan juga uji coba pemerahan secara manual dengan
tangan untuk melihat susu yang dikeluarkan ada gumpalan atau tidak. Jika
terdapat gumpalan susu hasil produksi tidak boleh diolah karena susu tersebut
rusak dan perlu pengobatan terhadap sapi agar susu yang dikeluarkan tidak
menggumpal lagi. Selanjutnya jika susu yang diperah tidak terdapat gumpalan
maka dilanjutkan pemerahan dengan alat.
e. Packing dan penyimpanan susu

Susu hasil pemerahan harus dipacking langsung, untuk mengurangi


kontaminasi mikroorganisme. Susu dipacking menggunakan plastik dengan
ukuran 3L. Setelah packing, susu tersebut disimpan kedalam freezer.
f. Pemberian Pakan

Pakan yang diberikan di PT. Moosa Genetika Farmindo adalah hijauan berupa
rumput gajah dan batang jagung dan konsentrat. Pemberian hijaaun masing-
masing berbeda sesuai dengan jenis kandang. Untuk di kandang rearing,
hijauan yang diberikan sebanyak 25 kg/ekor/hari dan untuk di kandang
produksi hijauan yang diberikan sebanyak 50 kg/ekor/hari. Pemberian

14
konsentrat juga berbeda sesusai dengan jenis kandang. Untuk kandang rearing,
konsentrat yang diberikan sebanyak 2 kg/ekor/hari dan di kandang produksi
diberikan sebanyak 4 kg/ekor/hari. Pada kandang produksi pemberian
konsentrat lebih dulu diberikan sebelum pemerahan susu dimulai dan hijauan
diberikan setelah semua pemerahan susu sudah selasai. Sedangkan pada
kandang rearing hijauan dan konsentrat diberikan secara bersamaan yang
dimasukkan kedalam box pakan.

C. Divisi Pengolahan
1. Pembuatan produk

Sub-divisi pembuatan produk bertugas dalam membuat produk-produk olahan


berbahan dasar susu yang dihasilkan. Beberapa produk yang dibuat adalah susu
pasteurisasi, susu rasa, yoghurt, gelato, dan es krim.
2. Kafe moosa

Kafe moosa adalah tempat penjualan makanan dan minuman di PT. Moosa
Genetika Farmindo yang dapat berupa produk olahan susu moosa ataupun
produk pangan lainnya. Beberapa contoh poduk pangan yang dijual adalah nasi
goreng, mie goreng, kentang goreng, mie krim, mie moza, dan lain-lain.
3. Food court

Food court merupakan tempat penjualan di lingkungan PT. Moosa Genetika


Farmindo yang berupa penyediaan lokasi jual beli, baik itu untuk penjualan
produk moosa sendiri ataupun warga sekitar yang mempunyai profesi
berdagang. Produk olahan PT. Moosa Genetika Farmindo yang di
perjualbelikan di food court adalah berupa minuman salah satunya milkshake.
Food court sebagai lokasi penjualan yang baru hanya dioperasikan pada hari
sabtu dan minggu.

15
BAB IV

PRODUK OLAHAN SUSU: PUDING


A. Susu

Susu merupakan cairan bewarna putih yang disekresi oleh kelenjar


mammae (kambing) pada hewan mamalia betina untuk bahan makanan dan sumber
gizi bagi anaknya (Utami et al, 2011). Susu sangat peka terhadap pencemaran
bakteri karena di dalam susu terkandung semua zat yang disukai oleh bakteri seperti
protein, mineral, karbohidrat, lemak, vitamin, kalsium, dan fosfor. Kalsium sangat
banyak terdapat pada susu karena disamping kadar kalsium yang tinggi terdapat
laktosa yang membantu mengabsorpsi susu dalam saluran pencernaan. Berikut
adalah kandungan gizi susu per 100 gram.

Tabel 1. Kandungan gizi susu sapi per 100 gram


Kandungan Zat Gizi Komposisi

Energi (kkal) 61

Protein (g) 3,2

Lemak (g) 3,5

Karbohidrat (g) 4,3

Kalsium (mg) 143

Fosfor (mg) 60

Besi (mg) 1,7

Vitamin A (µg) 39

Vitamin B1 (mg) 0,03

Air (g) 88,3

Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan (Depkes RI, 2005)

16
Penilaian mutu dan produksi susu sering digunakan sebagai tolak ukurnya adalah
berdasarkan uji kualitas susu terhadap komposisi susu dan keadaan fisik susu. Uji
kualitas susu dapat ditinjau dari uji alkohol, uji derajat asam, dan angka katalase yang
merupakan pemeriksaan terhadap keadaan susu yang berguna untuk memeriksa dengan
cepat keasaman susu, menentukan adanya kuman-kuman pada air susu (Hadiwiyoto,
1994). Dimana susu segar mengandung bakteri pembentuk asam seperti Streptococcus,
Lactobacillus, Leuconostoc dan Pediocossus (Jaman, dkk., 2013).

Tabel 2. SNI Susu Segar


No. karakteristik Satuan Syarat
a. Berat jenis (27,5 0C) Minimum g/ml 1,0270
b. Kadar lemak minimum % 3,0
c. Kadar bahan kering tanpa lemak % 7,8
minimum
d. Kadar protein minimum % 2,8
e. Warna,bau, rasa, kekentalan % Tidak ada
perubahan
f. Derajat asam SH 6.,0- 7,5
g. pH - 6,3-6,8
h. Uji alkohol (70%) - Negatif
i. Cemaran mikroba CPU/ml 1x106
j. Jumlah sel somatic Sel/ml 4x105
k. Residu sntibiotik - Negative
l. Uji pemalsuan - Negative
m. Titik beku C -0.520 sd -0.560
n. Uji perixodasie - Positif
o. Cemaran logam berat
1. Timbal µg/ml 002

17
2. Mercuri µg/ml 0.03
3. arsen µg/ml 0,1
(SNI 3141.1:2011)

Susu sapi merupakan bahan makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi
karena mengandung protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin yang
sangat tinggi dan dibutuhkan oleh tubuh manusia. Adanya nilai gizi yang tinggi,
menyebabkan susu bukan saja bermanfaat bagi manusia akan tetapi juga bagi
bakteri pembusuk. Kontaminasi bakteri berkembang dengan sangat cepat
sehingga susu menjadi cepat rusak dan tidak layak lagi untuk dikonsumsi.
Untuk memperpanjang umur simpan susu maka perlu dilakukan teknik
pengolahan dimana teknik pengolahan susu yang paling umum dilakukan
adalah fermentasi.
B. Puding
Puding merupakan makanan penutup yang digemari masyarakat
dikarnakan puding mempunyai rasa manis dan tekstur yang lembut sehingga
banyak digemari oleh semua kalangan mulai dari anak-anak sampai orang
dewasa. Puding biasanya dibuat dari campuran gula, bubuk agar-agar dan air.
Puding susu dapat dikembangkan menjadi makanan fungsional dengan
memodifikasi pengolahannya dengan penambahan probiotik (Shah, 2007).
Makanan probiotik merupakan bahan makanan tambahan yang bermanfaat
untuk membantu ketersediaaan zat gizi dengan kandungan mikroba yang
menguntungkan dalam saluran pencernaan. Makanan fungsional dapat
didefinisikan sebagai makanan yang mengandung komponen yang dapat
memberikan manfaat disamping fungsi gizi dasar pangan tersebut (Irkin dan
Guldas, 2011). Pembuatan puding susu probiotik yaitu dengan menambahkan
susu kedelai sebagai substrat (bahan pangan) bagi bakteri.

18
Lactobacillus plantarum. Lactobacillus plantarum adalah bakteri asam
laktat yang bersifat heterofermentative. Lactobacillus plantarum mampu
mengubah gula yang ada pada susu kedelai dan mengubahnya menjadi asam
laktat serta asam organik lainnya (Huda dan Prima, 2016). Lactobacillus
plantarum juga merupakan agen probiotik yang bermanfaat bagi kesehatan usus
manusia serta mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen
(Sunarya et al., 2016). Bakteri probiotik yang umum digunakan di Indonesia
adalah Lactobacillus. Lactobacillus bersifat probiotik tapi hanya dalam jumlah
spesies yang terbatas (Elahi et al., 2008).Proses pembuatan makanan yang
mudah dan praktis lainnya adalah puding susu strawberry. Strawberry adalah
salah satu buah yang memiliki bentuk bulat lonjong yang rata dibagian
pangkalnya serta memiliki ukuran mini alias kecil.Buah ini banyak menjadi
kesukaan masyarakat, karena selain rasanya yang manis, buah ini juga kaya
akan kandungan gizi yang baik untuk kesehatan. Keberadaannya banyak
tersedia di pasaran, atau super market.
Cara pembuatan pudding susu toping strawberry:

1. Pertama-tama kita buat puding susunya, dengan mencampurkan air


bersama agar-agar bubuk kemudian kita panaskan dan masak sampai
mendidih
2. .setelah mendidih baru masukkan susu kental manis secara perlahan-lahan
sembari kita aduk-aduk rata. Kemudian matikan api dan angkat.
3. Lalu kita tuangkan puding susu dalam wadah atau cup yang sudah
disiapkan, dan biarkan hingga dingin atau sampai menjadi padat.
4. ementara menunggu puding susu padat, kita buat bahan untuk topping-nya,
campur-kan jelly bubuk strawberry bersama gula pasir dalam air kemudian
kita panaskan dan masak sampai mendidih.

19
5. Jika puding susu agak dingin dan padat, lalu kita tuangkan topping
jelly yang telah dipanaskan tadi, lalu tambahkan nata decoco dan
buah strawberry yang sudah dipotong, lalu kita dingin-kan dalam lemari es.

Gambar 8. Pemotongan topping Gambar 9. Pemanasan pudding

Gambar 10. Pencampuran perasa Gambar 11. Pemberian toping

20
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

PT. Moosa Genetika Farmindo merupakan peternakan skala industry


yang tidak hanya bergerak dibidang peternakan saja tetapi juga mengolah susu
segar menjadi produk olahan susu. Produk susu yang dihasilkan dari PT. Moosa
Genetika Farmindo diantaranya susu pasteurisasi, susu rasa, yoghurt, es krim
dan gelato. Untuk pembuatan yoghurt dilakukan fermentasi pada susu segar
dengan suhu 37°C sampai 45°C dengan waktu 9-11 jam menggunakan
inkubator. Pada pembuatan pudding susu sapi toping strawberry kita harus
membuat sesuai takaran supaya pudding terasa enak dan nikmat. Untuk toping
harus menggunakan buah yang segar dan bersih.

B. Saran

Di PT. Moosa Genetika Farmindo sangat diperlukan peningkatan


sanitasi pada susu segar dan susu yang sudah diolah agar tidak terjadi
kontaminasi bakteri pada susu tersebut. Sebaiknya PT Moosa Genetika
Farmindo menyediakan laboratorium atau ruangan khusus yang bersih untuk
melakukan pengujian agar saat pengujian kebersihan alat dan sampel tetap
hyginenis. Untuk pengujian pada produk yoghurt diperlukan setidaknya uji pH
sehingga dapat diketahui berapa pH atau keasaman pada yoghurt yang
dihasilkan

21
DAFTAR PUSTAKA

Bamforth, C. W. 2005.Food, Fermentation and Microorganisms. Blackwell Publishing.


USA
Dwiari, S.R. 2008. Teknologi Pangan. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional, 2008.
Emmawati, A., Laksmi, B. S., Nuraida, L., & Syah, D. 2015. Karakterisasi Isolat
BakteriAsam Laktat Dari Mandai Yang Berpotensi Sebagai Probiotik
(Characterization of Lactic Acid Bacteria Isolates from Mandai Function as
Probiotic). Jurnal Agritech, 35(02), 146.
Ganjar, Indrawati dkk. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta :Yayasan Obor
Indonesia
Hadiwiyoto. 1994. Pengujian Mutu Susu Dan Hasil Olahannya. Yogyakarta: Liberty.
Hal: 5.
Jaman MFV, Suada IK, Sampurna IP. 2013. Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawah
Selama Penyimpanan Suhu Ruang Ditinjau Dari Rasa, pH dan Uji Alkohol. J
Veteriner 2(5) : 469-478.
Surono. 2004. Yoghurt Untuk Kesehatan. Yogyakarta : Penebar Swadaya.
Susilorini, T. E. dan Sawitri, M. E. 2007. Produk Olahan Susu. Jakarta : Penebar
Swadaya.
Utami, K.B., Radiati, L.E. & Surjowardojo, P., 2011. Kajian kualitas susu sapi perah
PFH ( studi kasus pada anggota Kope- rasi Agro Niaga di Kecamatan
Jabung Kabupaten Malang ). Jurnal Ilmu - Ilmu Peternakan, 24(2), pp.58–
66.

Waites, M.J., N.L. Morgan, J.S. Rockey, and G. Higton. 2001. Industrial Microbiology
: an introduction. Blackwell Science, London

22
LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal dan kegiatan PKL

No Tanggal Kegiatan

1 1 September 2021 - Diskusi mengenai SOP selama kegiatan


PKL di PT. Moosa Genetika Farmindo

- Pembagian kelompok dan penempatan


divisi

- Perkenalan dengan kepala divisi, dan


Staff PT. Moosa Genetika Farmindo

2 2 September – 19 September 2021 Divisi Pengolahan

- Membuat produk olahan susu seperti


susu pasteurisasi, susu rasa, yoghurt, es
krim dan gelato

- Cafe

3 20 September – 26 September 2021 Divisi Edufarm

- Menjadi guide bagi pengunjung,

- Memberi makan kelinci

- Mencatat stok barang di Moo Corner

- Ticketing

- Farmshow

23
4 27 September – 1 Oktober 2021 Divisi Kandang

- Proses pemerahan sapi

- Pengujian susu

- Packing susu

- Penyimpanan susu

5 6 Oktober 2021 Presentasi laporan dan kegiatan selama

PKL

24
FOTO KEGIATAN

Presentasi Kegiatan P KL Foto Bersama Pembi mbing PKL

Pembuatan Susu Rasa Packing susu rasa

25
Pembuatan Esk rim dan Ge lato Pac king Eskrim

Paste urisasi Susu Pembuatan Yoghurt

Proses Inkubasi Yoghur t


Yoghurt yang telah di i nkubasi

Pembuatan Susu Rasa Packing susu rasa

26

Anda mungkin juga menyukai