Makalah Pendekatan Sistem Dalam Keperawatan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN


“PENDEKATAN SISTEM DALAM KEPERAWATAN”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :

RONALD

SITI MARDHIAH AMBON

WIDYA LAITUPA

YESLIN

STIKES MALUKU HUSADA


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
PROGSUS SEMESTER I
2021

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sistem Perawatan kesehatan berubah dengan cepat. Perawat jaman sekarang


berhadapan dengan perawatan klien yg mengaharapkan asuhan keperawatan yg berkualitas
dan mengharapkan perawatan profesional sebagai penyedia perawatan kesehatan terdidik
dengan baik.
Pelayanan keperawatan mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan
pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Salah satu faktor yg mendukung keyakinan di atas
adalah kenyataan yg dapat dilihat di unit pelayanan kesehatan seperti di Rumah Sakit,
dimana tenaga yg selama 24 jam harus berada di sisi pasien adalah tenaga perawat. Namun
sangat disayangkan bahwa pelayanan keperawatan pada saat ini masih jauh dari apa yg
diharapkan. Keadaan ini bukan saja disebabkan oleh terbatasnya jumlah tenaga keperawatan
yg kita miliki, tetapi terutama dikarenakan oleh terbatasnya kemampuan profesional yg
dimiliki oleh sebagian besar jenis tenaga ini.
Proses keperawatan merupakan suatu jawaban untuk pemecahan masalah dalam
keperawatan, karena proses keperawatan merupakan metode ilmiah yg digunakan secara
sistematis dan menggunakan konsep dan prinsip ilmiah yg digunakan secara sistematis
dalam mencapai diagnosa masalah kesehatan pasien, merumuskan tujuan yg ingin dicapai,
menentukan tindakan dengan mengevaluasi mutu serta hasil asuhan keperawatan.
Pendekatan sistem dapat didefenisikan untuk memandang sesuatu sebagai suatu
sistem yg terdiri dari unsur-unsur, komponen-komponen, elemen-elemen atau unit-unit yg
saling berhubungan, saling berinteraksi, saling tergantung dalam mencapai tujuan.
Pendekatan sistem meliputi cara berpikir tentang fenomena secara keseluruhan, metode atau
teknik dalam memecahkan masalah atau pengambilan keputusan (kesadaran adanya masalah
karena berbagai faktor).

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Apa yg dimaksud dengan sistem ?
b. Jelaskan maksud dari komponen sistem dalam keperawatan ?
c. Jelaskan maksud dari pendekatan sistem dalam pelayanan kesehatan ?
d. Bagaimana lingkup sistem pelayanan kesehatan ?
e. Jelaskan tentang penerapan sistem dalam keperawatan ?

1.3 TUJUAN
a. Untuk mengetahui konsep sistem dan penerapan sistem dalam dunia keperawatan
b. Untuk mengetahui komponen sistem dalam keperawatan
c. Untuk mengetahui pendekatan sistem dalam pelayanan kesehatan
d. Untuk mengetahui lingkup sistem pelayanan kesehatan
e. Untuk mengetahui penerapan sistem dalam keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SISTEM


Kata sistem menjadi sangat populer dengan munculnya pendekatan sistem yg
digunakan dalam berbagai bidang ilmu. Sistem secara teknis berarti seperangkat komponen
yg saling berhubugan dan bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. Kata sistem
berasal dari bahasa Latin (Syst dan ema) dan bahasa Yunani (Sust dan ema) adalah suatu
kesatuan yg terdiri dari komponen atau elemen yg dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi, atau energi. Istilah ini sering digunakan untuk
menggambarkan suatu aset kesatuan yg berinteraksi, ketika suatu model matematika
seringkali dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagiann-bagian yg saling berhubungan yg berada
dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Misalnya negara yg merupakan
suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yg saling berhubungan
sehingga membentuk suatu negara dengan rakyat sebagai penggeraknya. Kata “Sistem”
sering digunakan baik dalam percakapan sehari-hari, forum diskusi maupun dokumen
ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal dalam berbagai bidang, sehingga memiliki
makna yg beragam.
Dalam pengertian yg paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan alat yg
memiliki hubungan di antara mereka. Sistem secara sederhana dapat didefenisikan sebagai
suatu kesatuan dari berbagai elemen atau bagian-bagian yg mempunyai hubungan fungsional
dan berinteraksi untuk mencapai hasil yg diharapkan. Dengan demikian, keperawatan dapat
diartikan sebagai suatu keseluruhan karya insani yg terbentuk dari bagian-bagian yg
mempunyai hubungan fungsional dalam upaya mencapai tujuan akhir.
Sistem merupakan suatu kerangka kerja yg berhubungan dengan keseluruhan aspek
sosial manusia, struktur, masalah-masalah organisasi, serta perubahan hubungan internal dan
lingkungan disekitarnya. Sistem tersebut terdiri atas tujuan, proses, dan isi. Tujuan adalah
sesuatu yg harus dilaksanakan sehingga tujuan dapat memberikan arah pada sistem. Proses
berfungsi dalam memenuhi tujuan yg hendak dicapai, dan isi terdiri atas bagian yg
membentuk suatu sistem.

Adapun beberapa pengertian sistem menurut para ahli adalah sebagai berikut :
a. James Havery
Sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen
yg berhubungan satu dengan yg lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu
kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yg telah ditentukan.

b. John Mc Manama
Sistem adalah sebuah struktur konseptual yg tersusun dari fungsi-fungsi yg saling
berhubungan yg bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yg
diinginkan secara efektif dan efisien.
c. C.W.Churchman
Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yg dikoordinasikan untuk melaksanakan
seperangkat tujuan
d. J.C.Hinggins
Sistem adalah seperangkat begian-bagian yg saling berhubungan.
e. Edgar F Huse dan James L Bowdict
Sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yg saling berhubugan dan
bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian
akan mempengaruhi keseluruhan.
f. Jerry FithGerald
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yg saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu
sasaran tertentu.

2.2 KOMPONEN SISTEM DALAM KEPERAWATAN


Sebagai suatu sistem, proses keperawatan mempunyai komponen-komponen berikut :
a. Masukan
Masukan dalam proses keperawatan adalah data atau informasi yg berasal dari
pengkajian klien (misalnya bagaimana klien berhubungan dengan lingkungan dan
fungsi fisiologis klien).
b. Hasil
Hasil merupakan produk akhir dari sistem dan dalam hal proses keperawatan adalah
dimana status kesehatan klien mengalami kemajuan atau tetap stabil sebagai hasil
asuhan keperawatan.
c. Umpan Balik
Umpan balik berperan untuk memberikan informasi sebuah sistem tentang
bagaimana sistem berfungsi. Sebagai contoh, dalam proses keperawatan hasil
menggambarkan respons klien terhadap intervensi keperawatan.
d. Isi
Isi adalah produk dan informasi yg berasal dari sistem. Selain itu, penggunaan proses
keperawatan sebagai sampel, isi merupakan informasi tentang pelayanan
keperawatan untuk klien dengan masalah kesehatan tertentu.

Adapun komponen-komponen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :


a. Manusia
Manusia adalah makhluk bio-psikososial yg utuh dan unik yg mempunyai
kebutuhan bio-psiko-sosial-spiritual. Manusia dipandang secara menyeluruh dan
holistik mempunyai siklus kehidupan meliputi tumbuh kembang. Memberi
keturunan, memiliki kemampuan untuk mengatasi perubahan dengan menggunakan
berbagai mekanisme yg dibawa sejak lahir maupun yg didapat bersifat biologis,
psikologis dan sosial.
Manusia selalu mencoba memenuhi kebutuhannya melalui serangkaian
peristiwa yg mencakup belajar, menggali serta menggunakan sumber-sumber yg
diperlukan berdasarkan potensi dan keterbatasannya.
b. Lingkungan
Manusia selalu hidup dalam suatu lingkungan tertentu, lingkungan meliputi
lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkugan merupakan tempat dimana
manusia berada, yg selalu mempengaruhi dan dipengaruhi manusia sepanjang
hidupnya.
Setiap lingkungan mempunyai karakteristik tersendiri dan memberikan
dampak yg berbeda pada setiap manusia. Dalam menanggapi dampak ingkungan ini,
manusia selalu berespon untuk mengadakan adaptasi agar keseimbangan dirinya
tetap terjaga. Adaptasi dapat bersifat positif, dapat pula negatif (apabila manusia
beradaptasi secara negatif pada pengaruh lingkungan maka akan menimbulkan
masalah.
Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar sistem tetapi dapat
mempengaruhi kesehatan, lingkungan ini dapat berupa kondisi sosial budaya,
lingkungan geografis yg ada di masyarakat yg berada di luar institusi kesehatan.
c. Kesehatan
Sehat merupakan suatu persepsi yg sangat individual, beberapa definisi
tentang sehat adalah :
1) WHO (1947) : sehat adalah suatu keadaan yg sempurna baik fisik, mental,
sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit atau cacat
2) Parson (1972) : sehat adalah kemampuan individu secara optimal untuk eran
dan tugasnya secara efektif.
3) Dubois (1978) : sehat adalah suatu proses yg kreatif individu secara aktif
dan terus menerus beradaptasi dengan lingkungannya.
Kesehatan adalah suatu proses yg dinamis, terus menerus berubah sebagai
interaksi antara individu dengan perubahan lingkungan baik internal
meupun eksternal
d. Keperawatan
Tindakan keperawatan berdasarkan pada kebutuhan manusia, keperawatan
dilaksanakan secara universal terjadi pada semua tingkat manusia. Tingkah laku
dalam keperawatan meliputi rasa simpati, empati, menghargai orang lain, tenggang
rasa. Keperawatan menghargai kepercayaan dan nilai-nilai yg dianut manusia.
Keperawatan membantu klien mengenal dirinya, sebagai makhluk yg memiliki
kebutuhan yg unik.
Pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan
keperawatan adalah salah satu bentuk “Pelayanan profesional sebagai integral dari
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologis, psikologi sosial, dan spiritual
secara komprehensif diajukan kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat
maupun sakit, mencakup siklus hidup manusia.

1
2
2.3 PENDEKATAN SISTEM DALAM PEAYANAN KESEHATAN
Yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan adalah sebuah upaya yg
diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan baik itu perorangan, keluarga, kelompok, ataupun masayarakat.
Demikian pengertian pelayanan kesehatan menurut Lovey dan Loomba. Sedangkan yg
dimaksud dengan sistem kesehatan suatu kesatuan dari serangkaian usaha teratur yg
terdiri atas berbagai komponen guna mencapai suatu tujuan derajat kesehatan yg optimal
bagi masyarakat.
Sedangkan yg dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan adalah suatu tatanan yg
menghimpun berbagai upaya bangsa indonesia secara terpadu dan saling mendukung
guna menjamin derajat kesehatan yg setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan
umum seperti dimaksud dalam UUD 45. Demikian yg dimaksud dengan sistem pelayanan
kesehatan yg ada dalam negara kita ini.
Menurut Leavel & Clark dalam memberikan pelayanan kesehatan harus memandang
pada tingkat pelayanan kesehatan yg akan diberikan, yaitu :
a. Health Promotion (Promosi Kesehatan)
Tingkat pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pertama dalam memberikan
pelayanan melalui peningkatan kesehatan. Pelaksanaan ini bertujuan untuk
meningkatkan status kesehatan agar masyarakat atau sasarannya tidak terjadi
gangguan kesehatan.
b. Specific Protection (Perlindungan Khusus)
Perlindungan Khusus ini dilakukan dalam melindungi masyarakat dari bahaya yg akan
menyebabkan penurunan status kesehatan, atau bentuk perlindungan terhadap
penyakit-penyakit tertentu, ancaman kesehatan, yg masuk dalam tingkat perlindungan
pada penyakit tertentu seperti imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin) untuk
mencegah TB (Tuberculosis), DPT (Difteri Pertusis Tetanus), Hepatitis, campak, dll.
c. Early Diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini & Pengobatan segera)
Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk kedalam tingkat dimulainya atau
timbulnya gejala dari suatu penyakit.
d. Disability Limitation (pembatasan Cacat)
Pembatasan kecacatan ini dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakat
tidak mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yg ditimbulkan.
e. Rehabilitation (Rehabilitasi)
Tingkat pelayanan ini dilaksanakan setelah pasien didiagnosis sembuh.

Pendekatan sistem tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :


a. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak.
Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan,
sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem
dengan sistem yang lain berbeda.
b. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem
dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang
berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang
berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah
informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
c. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari
masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa
informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya
saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan
mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
d. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,
keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
e. Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan
daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang
lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan
permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko
kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan
dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi
sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke
publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.

2.4 LINGKUP SISTEM PELAYANAN KESEHATAN


Dalam sistem pelayanan kesehatan dapat mencakup pelayanan dokter, pelayanan
keperawatan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Dokter merupakan subsistem dari
pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yg ada sekarang ini dapat diselenggarakan
oleh pihak pemerintah maupun swasta.
Dalam pelayanan kesehatan terdapat 3 bentuk yaitu primary health care, (pelayanan
kesehatan tingkat pertama), secondary health care (pelayanan kesehatan tingkat kedua),
dan tertiary health services (pelayanan kesehatan tingkat ketiga). Ketiga bentuk pelayanan
kesehatan terbagi dalam pelayanan dasar yg dilakukan di puskesmas dan pelayanan
rujukan yg dilakukan di rumah sakit.
a. Primary Health Care ( Pelayanan kesehatan tingkat pertama)
Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yg
memiliki masalah kesehatan yg ringan atau masyarakat sehat, tetapi ingin
mendapatkan peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera sehingga
sifat pelayanan kesehatan adalah kesehatan dasar.
b. Secundary health care ( pelayanan kesehatan tingkat kedua)
Bentuk pelayanan kesehatan ini diperlukan baik masyarakat atau klien yg
membutuhkan perawatan di rumah sakit atau rawat inap dan tidak dilaksanakan di
pelayanan kesehatan utama
c. Tertiary Health Services (Pelayanan Kesehatan tingkat ketiga)
Pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan yg tertinggi dimana tingkat
pelayanan ini apabila tidak lagi dibutuhkan pelayanan pada tingkat pertama dan
kedua.

2.5 PENERAPAN SISTEM DALAM KEPERAWATAN


Penerapan sistem dalam penggunaan proses keperawatan meliputi beberapa tahapan,
yaitu :
a. Tahap pengkajian
Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan
manganalisanya sehingga dapat diketahui masalah dan kebutuhan perawatan
seorang pasien.
Tujuan pengkajian adalah untuk memberikan suatu gambaran yang terus
mengenai kesehatan pasien, yang memungkinkan tim perawat merencanakan
asuhan keperawatan kepada pasien secara perorangan.
1) Pengumpulan data
Pengumpulan data dimulai dilakukan sejak klien masuk rumah sakit,
selama klien dirawat secara terus-menerus serta pengkajian dapat dilakukan
ulang untuk menambah dan melengkapi data yang telah ada. Berdasarkan
sumber data, data pengkajian dibedakan atas data primer dan data sekunder :
 Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari klien
bagaimanapun kondisi klien.
 Data sekunder adalah data yang diperoleh selain dari pasien seperti dari
perawat, dokter, ahli gizi, ahli fisiotheraphy, keluarga atau kerabat klien,
catatan keperawatan serta hasil pemeriksaan penunjang lainnya.
Secara umum ada beberapa cara pengumpulan data yaitu :
 Wawancara yaitu melalui komunikasi untuk mendapatkan respon dari
pasien dengan tatap muka.
 Observasi yaitu dengan mengadakan pengamatan secara visual atau secara
langsung kepada pasien.
 Konsultasi yaitu dengan melakukan konsultasi kepada yang ahli spesialis
bagian yang mengalami gangguan.
 Melalui pemeriksaan seperti inspeksi (melihat), palpasi (meraba), perkusi
(mengetuk), auskultasi serta pemeriksaan fisik lainnya, seperti pengukuran
EKG.
2) Pengelompokan data
Setelah selesai mengumpulkan data maka selanjutnya data-data terkumpul
dikelompokkan, data dapat dibagi atas data dasar dan data khusus.
 Data dasar terdiri dari data fisiologis / biologi, data psikologis, data social,
data spiritual dan data tentang tumbuhkembang klien.
 Data khusus adalah data yang bersipat khusus. Misalnya laporan intake
dan output cairan selama operasi, hasil pemeriksaan hematology,
pemeriksaan roentgen dan sebagainya.
Selain data diatas, berdasarkan cara pengumpulan data dibagi atas data
objektif dan data subjektif.
 Data objektif adalah data yang diperoleh perawat berdasarkan hasil
pemeriksaan atau observasi secara langsung.
 Data subjektif adalah data yang diperoleh berdasarkan keluhan atau
perkataan klien atau keluarganya.
3) Analisa Data dan Perumusan Diagnosa Keperawatan
Tahapan terakhir dari pengkajian adalah analisa data untuk menentukan
diagnosa keperawatan. Proses keperawatan analisa adalah menghubungkan data
yang diperoleh dengan konsep teori, prinsip asuhan keperawatan yang relevan
dengan kondisi pasien. Analisa data dilakukan melalui pengesahan data,
pengelompokkan data, membandingkan data, menentukan ketimpangan /
kesenjangan serta membuat kesimpulan tentang kesenjangan masalah yang ada.
b. Tahap Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan status / masalah
kesehatan aktual / potensial. Tujuannya adalah mengidentifikasi :
1) Adanya masalah aktual berdasarkan respon klien terhadap masalah /
penyakit.
2) Faktor-faktor berkontraksi / penyebab adanya masalah.
3) Kemampuan klien mencegah / menghilangkan masalah.
Diagnosa keperawatan berorientasi kepada kebutuhan dasar manusia,
berdasarkan pada kebutuhan dasar menurut Abraham Maslow, memperlihatkan
respon individu / klien terhadap penyakit dan kondisi yang dialaminya.
c. Tahap Perencanaan
Setelah merumuskan diagnosa keperawatan maka perlu dibuat perencanaan
intervensi keperawatan dan aktifitas keperawatan. Tujuan perencanaan adalah untuk
mengurangi, menghilangkan dan mencegah masalah keperawatan klien.
Tahap perencanaan keperawatan adalah :
1) Proses penentuan prioritas
Proses ini dimulai dengan membuat prioritas diagnosa keperawatan,
urutan prioritas diagnosa keperawatan menunjukkan masalah tersebut
menjadi prioritas untuk dilakukan intervensi keperawatan. Meskipun
demikian tidak berarti bahwa satu diagnosa harus dipecahkan dahulu secara
total baru mengerjakan diagnosa berikutnya. Biasanya beberapa diagnosa
keperawatan dapat diatasi secara bersamaan.

2) Penetapan sasaran dan tujuan


Pada proses ini dilakukan setelah penetapan urutan prioritas diagnosa
keperawatan. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dalam mengurangi atau
mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan. Sedangkan tujuan
menggambarkan penampilan, hasil atau perilaku klien yang berhubungan
dengan sasaran. Perencanaan tujuan bermanfaat dalam merancang,
mengimplementasikan dan mengevaluasi asuhan keperawatan kepada klien.
3) Penentuan kriteria evaluasi
Kriteria adalah standar yang dipakai untuk mengevaluasi penampialan
klien. Misalnya klien dapat menyebutkan empat komplikasi diabetes millitus.
Kriteria diperlukan apabiala tujuan belum spesifik dan tidak dapat diukur.
4) Rencana intervensi
Adalah bagian akhir dari perencanaan dimana perawat memutuskan
srategi dan intervensi keperawatan yang akan dilakukan. Strategi dan
tindakan yang dilakukan diarahkan langsung pada etiologi atau faktor
pendukung dari diagnosa keperawatan.
d. Tahap implementasi
Implementasi merupakan pelaksanaan perencanaan keperawatan oleh
perawat dan klien. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan implementasi
adalah intervensi dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah dilakukan validasi,
penguasaan, keterampilan interpersonal, intelektual, dan tekhnikal. Intervensi harus
dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi yang tepat. Keamanan fisik dan
psikologi dilindungi dan didokumentasi keperawatan berupa pencatatan dan
pelaporan.
Ada tiga fase implementasi keperawatan yaitu :
1) Fase persiapan, meliputi pengetahuan tentang rencana, validasi rencana,
pengetahuan dan keterampilan mengimplementasikan rencana, persiapan klien
dan lingkungan.
2) Fase operasional, merupakan puncak implementasi dengan berorientasi pada
tujuan ( intervensi independent, dependen dan interdependen).
3) Fase terminasi, merupakan terminasi perawat dengan klien setelah
implementasi dilakukan.
e. Tahap evaluasi
Hal-hal yang dievaluasi adalah keakuratan, kelengkapan, dan kualitas data,
teratasi atau tidaknya masalah klien, serta pencapaian tujuan serta ketetapan
intervensi keperawatan. Akhirnya, penggunaan proses keperawatan secara tepat
pada praktek keperawatan akan memberi keuntungan pada klien dan perawat.
Kualitas asuhan keperawatan diharapkan dapat ditingkatkan. Perawat dapat
mendemonstrasikan tangguang jawab dan tangguang gugatnya yang merupakan
salah satu ciri profesi dan yang amat penting adalah menjamin efisiensi dan
efektifitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.
f. Tahap dokumentasi
Dokumentasi proses keperawatan merupakan metode pencatatan proses
keperawatan yang tepat untuk pengambilan keputusan yang sistematis.
Dokumentasi proses keperawatan mencakup pengkajian, dokumentasi masalah,
perencanaan, tindakan.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dalam pengertian yg paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan alat yg


memiliki hubungan diantara mereka. Sistem secara sederhana dapat didefenisikan
sebagai sesuatu kesatuan dari berbagai elemen atau bagian-bagian yg mempunyai
hubungan fungsional dan berinteraksi secara dinamis untuk mencapai hasil yg
diharapkan. Dengan demikian, keperawatan, dapat diartikan sebagai satu
keseluruhan karya insani yg terbentuk dari bagian-bagian yg mempunyai hubungan
fungsional dalam upaya mencapai tujuan akhir.

Komponen sistem dalam keperawatan meliputi manusi, lingkungan,


kesehatan, keperawatan. Manusia adalah makhluk bio-psikososial yg utuh dan unik
yg mempunyai kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual. Manusia selalu hidup dalam
suatu lingkungan tertentu meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.

Dalam sistem terdapat input (masukan), proses, output (hasil/keluaran) dan


umpan balik. Pendekatan sistem merupakan satu cara yg memandang keperawatan
secara menyeluruh dan sistematik, tidak parsial dan fragmentis..

3.2 SARAN
Diharapkan dalam perkembangan dunia keperawatan, perawat maupun
mahasiswa keperawatan dapat menerapkan konsep sistem dan penerapan sistem
dalam dunia keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai