Diagnosis Keperawatan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“Diagnosis Keperawatan”
Dosen Pengampu:
Ns.Grace Carol Sipasulta,M.Kep,.Sp.Kep.Mat

Disusun Oleh : Kelompok 10


Eviana Permana Putri NIM : P07220118080
Fahdilia Suryanti NIM : P07220118081
Lidya NIM : P07220118092
Mahesa C NIM : P07220118093

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN BALIKPAPAN


POLITEKTNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM
TAHUN 2018-2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ‘‘DIAGNOSA KEPERAWATAN”
Dalam penyusunan makalah ini penulis sangat menyadari bahwa masih banyaknya terdapat
kekurangan dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman serta kehilafan yang
penulis miliki. Maka dari itu, dengan ikhlas penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
mendidik dan membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penyusunan makalah ini
dimasa yang akan datang.

Penyusunan makalah ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa bantuan, bimbingan serta saran
dari berbagai pihak. Untuk itulah pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
yang tak terhingga.

Semoga Tuhan membalas dan selalu melimpahkan rahmat serta hidayahnya atas bantuan yang
telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan makalah ini, akhirnya semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembangunan ilmu pendidikan dan ilmu keperawatan serta bagi kita
semua, Amin.

Balikpapan,11 September 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i......................................................................................................................

KATA PENGANTAR ii...................................................................................................................

DAFTAR ISI iii................................................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG ....................................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH ...............................................................................................1

1.3 TUJUAN PENULISAN .................................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN

2.1Diagnosis Keperawatan Dan Perencanaan.......................................................................2

2.2Definisi Diagnosis Keperawatan......................................................................................6

2.3Perbedaan Diagnosis Keperawatan Dengan Diagnosis Medis.........................................6

2.4Formulasi Diagnosis.........................................................................................................6

2.5Perkembangan Diagnosis Keperawatan...........................................................................6

2.6Taksonomi Diagnosis Keperawatan.................................................................................7

2.7Definisi Perencanaan........................................................................................................8

2.8Komponen Perencanaan...................................................................................................8.

2.9Rencana Pemulangan........................................................................................................9

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10

3.2 Saran..............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................11
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Diagnosis keperawatan adalah pernyataan yang jelas mengenai status kesehatan atau masalah
actual atau risiko dalam rangka mengidentifikasikan dan menentukan intervensi keperawatan
untuk mnegurangi, menghilangkan, atau mencegah masalah kesehatan klien yang ada pada
tanggung jawabnya ( Carpenito, 1983). Makalah ini akan membahas tentang
DiagnosisKeperawatan dan Definisi Perencanaan.agar pembaca dan khususnya mahasiswa
keperawatan dapat memahami diagnosis keperawatan dan dapat membuat diagnosa dengan tepat
sesuai data yang diperoleh dari pasien.
2. Rumusan Masalah
1. Diagnosis Keperawatan dan Perencanaan
2. Definisi Diagnosis Keperawatan
3. Perbedaan Diagnosis Keperawatan dengan Diagnosis Medis
4. Formulasi Diagnosis Keperawatan
5. Perkembangan Diagnosis Keperawatan
6. Taksonomi Diagnosis Keperawatan
7. Definisi Perencanaan
8. Komponen Perencanaan
9. Rencana Pemulangan
3. Tujuan
3.Tujuan Penulisan
pembuatan Makalah ini untuk memberikan informasi kepada para pembaca mengenai Diagnosa
Keperawatan. Agar kita sebagai mahasiswa keperawatan dapat mengerti dan menegakkan
diagnosa keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Diagnosis Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang jelas mengenai status kesehatan atau
masalah actual atau risiko dalam rangka mengidentifikasikan dan menentukan intervensi
keperawatan untuk mnegurangi, menghilangkan, atau mencegah masalah kesehatan klien yang
ada pada tanggung jawabnya ( Carpenito, 1983).
Pada tahu 1973, NANDA telah menerbitkan daftar diagnosa keperawatan yang
pertama.Kemudian setiap dua tahun sekali dilakukan pengembangan atau revisi.
Tujuan penggunaan diagnosa keperawatan adalah sebagai berikut :
1. Memberikan bahasa yang umum bagi perawat sehingga dapat terbentuk jalinan informasi
dalam persamaan persepsi.
2. Meningkatkan identifikasi tujuan yang tepat sehingga pemilihan intervensi lebih akurat dan
menjadi pedoman dalam melakukan evaluasi.
3. Menciptakan standar praktik keperawatan.
4. Memberikan dasar peningkatan kualitas pelayanan keperawatan.
Dalam merumuskan diagnosa keperawatan, ada tiga komponen yang perlu dicantumkan, yaitu:
Problem (P), Etiologi (E), dan simtom (S). antara problem dan etiologi dihubungkan dengan
kata:
1. Berhubungan dengan……
2. Sekunder terhadap…..
3. Disebabkan…..
Dilihat dari status kesehatan klien, diagnosa dapat dibedakan menjadi emapat yaitu :
A. Aktual : Diagnosa keperawatan yang menggambarkan penilaian klinik yang harus divalidasi
perawat karena adanya batasan karakteristik mayor. Contoh : gangguan bersihan jalan napas
berhubungan dengan akumulasi secret atau slem.
B. Potensial : Diagnosa keperawatan yang menggambarkan kondisi klien kea rah yang lebih
positif (kekuatan pasien). Contoh : potensial peningkatan status kesehatanklien berhubungan
dengan intake nutrisi yang adekuat pasien kooperatif.
c. Risiko : Diagnosa keperawatan yang menggambarkan kondisi klinis individu lebih rentan
mengalami masalah. Contoh : risiko infeksi berhubungan dengan efek pembedahan.
d. Kemungkinan : Diagnosa keperawatan yang menggambarkan kondisi klinis individu yang
memerlukan data tambahan sebagai faktor pendukung yang lebih akurat. Contoh : kemungkinan
gangguan citra tubuh (body image) yang berhubungan dengan operasi appendiks.

Tipe Diagnosis Keperawatan :


1. Diagnosis actual adalah masalah klien yang ada pada saat pengkajian keperawatan. Contohnya
adalah ketidakefektifan pola nafas dan ansietas.Diagnosis keperawatan actual didasarkan pada
adanya tanda dan gejala yang berkaitan.
2. Diagnosis keperawatan resiko adalah penilaian klinis bahwa tidak ada masalah, tetapi adanya
fakta risiko menunjukkan bahwa suatau masalah mungkin muncul, kecuali perawat melakukan
intervensi.
3. Diagnosis sejahtera “menjelaskan respons manusia terhadap derajat kesejahteraan pada
individu, keluarga, atau masyarakat yang memiliki kesiapan untuk peningkatan kondisi.
4. Diagnosis keperawatan kemungkinan adalah diagnosis yang ditegakkan jika bukti masalah
kesehatan tidak lengkap atau tidak jelas.
5. Diagnosis sindrom adalah diagnosis yang dikaitkan dengan sekelompok diagnosis lain.

Komponen Diagnosis Keperawatan NANDA


• Masalah (judul diagnosis) dan definisi
pernyataan masalah dan judul diagnosis menjelaskan masalah kesehatan klien atau respon yang
memunculkan terapi keperawatan.Judul diagnosis yang menggambarkan status kesehatan klien
dengan jelas dan singkat dalam beberapa kata.Tujuan judul diagnosis adalah mengarahkan
pembentukan tujuan klien dan hasil yang diharapkan.
• Etiologi (faktor yang berhubungan dan faktor resiko)
Komponen etiologi diagnosis keperawatan mengidentifikasi satu atau lebih penyebab masalah
kesehatan yang munkin, memberikan petunjuk untuk terapi keperawatan yang diperlukan, dan
memunkinkan perawat menkhusukan keperawatan klien.
• Batasan karakteristik
Batasan karakteristik adalah kelompok tanda dan gejala yang menunjukkan adanya judul
diagnosis tertentu. Untuk diagnosis keperawatan actual, batasan karakteristik adalah tanda dan
gejala klien.Untuk diagnosis keperawatan resiko, tidak ada tanda subjektif dan objektif.Dengan
demikian, faktor yang menyebabkan klien lebih rentan disbanding keadaan normal terhadap
masalah membebentuk etiolgi diagnosis keperawatan resiko.

Proses Diagnostik
Proses diagnostic menggunakn keterampilan berpikir kritis analisis dan disintetis. Berpikir kritis
adalah proses kognitif saat seseorang meninjau data dan mempertimbangkan penjelasan sebelum
membenyuk opini. Analisis adalah pemisahan menjadi beberapa komponen, yakni pemecahan
keseluruhan menjadi bagian-bagiannya.Sintesis adalah kebalikannya yakni mengumpulkan
bagian-bagian menjadi satu keseluruhan.
Proses diagnostic digunakan secara berkelanjutan oleh sebagian besar perawat. Perawat yang
berpengalaman dapat memasuki kamar klien dan segera mengobservasi data yang signifikan dan
menarik kesimpulan tentang klien. Karena mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan
keahlian di tatanan praktik, perawat ahli mungkin tampak melakukan proses mental tersebut
secara otomatis. Namun, perawat baru memerlukan paduan untuk memahami dan merumuskan
diagnosis keperawatan. Proses diagnostic memiliki tiga langkah :
• Menganalis data
• Mengidentifikasi masalah kesehatan, resiko dan kekuatan.
• Merumuskan pernyataan diagnosis
Menaganalisi data
Pada proses diagnostic, menganalisis mencakup langkah-langkah berikut :
1. Membandingkan data dengan standar (mengidentifikasi petunjuk yang signifikan).
2. Mengelompokkan petunjuk (menghasilkan hipotesis yang sementara).
3. Mengidentifikasi celah dan ketidakkonsistenan.

C. Perencanaan
Perencanaan adalah bagian dari fase perorganisasian dalam proses keperawatan yang meliputi
tujuan keperawatan,penetapan,pemecahan masalah,dan menentukan tujuan perencanaan untuk
mengatasi masalah pasien
Rencana keperawatan memuat tujuan sebagai berikut:
1. Konsolidasi dan organisasi informasi pasien sebagai sumber dokumentasi.
2. Sebagai alat komunikasi antara perawat dan klien
3. Sebagai alat komukasi antara anggota tim kesehatan
4. Langkah dari proses keperawatan (pengkajian,perencanaan, pelaksanaan,dan evaluasi) yang
merupakan rangkaiaan yang tidak dapat di pisahkan.

Tipe Perencanaan
Perencanaan dimulai saat pertama kali kontrak dengan klien dan berlanjut sampai hubungan
perawat-klienberakhir, biasanya ketika klien pulang dari institusi pelayanan kesehatan.

Perencanaan Awal
Perawat yang melakukan pengkajian saat pasien masuk rumah sakit biasanya menyususn asuhan
awal yang komprehensif.Perawat ini mendapatkan keuntungan dari bahasa tubuh klien serta
beberapa informasi intuitif yang tidak tersedia dari pangkalan data yang tertulis.

Perencanaan Yang Bersinambungan


Perencanaan yang berkesinambungan dilakukan oleh semua perawat yang menangani klien.
Ketika perawat memperoleh informasi baru dan mengevaluasi respons klien terhadap asuhan,
dengan mengunakan data pengkajian yang berkesinambung , perawat melakukan perencanaan
setiap hari untuk tujuan berikut :
1. Menentukan apakan status kesehatan klien berubah
2. Menetapkan prioritas untuk asuhan klien selama sif tertentu
3.Memutuskan masalah menjadi fokus selama sif tertentu
4.Mengoordinasikan aktivitas perawat sehingga lebih dari satu masalah dapat ditangani tiap kali
kontak dengan klien.

Perencanaan Pulang
Proses mengantisispasi dan merencanakan kebutuhan setelah pulang, adalah bagian penting
perawatan kesehatan yang komprehensif dan harus dilakukan pada setiap rencana asuhan klien.
Perencanaan pulang yang efektif dimulai saat pertamakali kontak dengan klien dan mencangkup
pengkajian yang komprehensif dan bersinabungan untuk memperoleh informasi tentang
kebutuhan klien yang bersinabungan untuk detail perencanan pulang.
Proses Perencanaan:
1. Menetapkan prioritas
2. Menetapkan tujuan/ hasil yang diharapkan pada klien
3.Memilih intervensi keperawatan
4. Menulis progam keperawatan

Panduan Menulis Rencana Asuhan Keperawatan


1. Beri tanggal dan tanda tangani rencana. Tanggal penulisan rencana penting untuk evaluasi,
tinjauan, dan rencana yang akan datang. Tanda tangan perawat menunjukkan tanggung gugat
terhadap profesi keperawatan, karena keefektifan tindakan keperawatan dapat dievaluasi.
2. Gunakan judul kategori: “Diagnosis Keperawatan”, “Tujuan/hasil yang diharapkan”,
Intervensi keperawatan, dan “Evaluasi”. Sertakan tanggal evaluasi.
3. Gunakan simbol medis atau bahasa buku dan kata kunci, bukan kalimat lengkap untuk
menyampaikan ide anda. Misalkan “ubah posisi dan pebaiki posisi klien setiap dua jam.
4. Spesifik. Perawat kini bekerja dalam sif dengan lama waktu yang berbeda, sebagaian bekerja
dalam sif 8 jam, sehingga penting untuk menyebutkan dengan spesifik waktu intervensi yang
diharapkan.
5. Rujuk kebuku atau informasi lain, bukan mencantukan semua langkah pada rencana tertulis.
6. Sesuai rencana dengan karakteristik bahwa piliha klien, seperti pilihan tentang waktu
perawatan dan metode yang digunakan, dicantumkan.
7. Pastikan bahwa rencana berisi intervensi untuk pengkajian klien yang bersinambungan.
8. Pastikan bahwa rencana keperawatan menggabungkan aspek pemulihan.
9. Sertakan aktivita kolaboratif dan koordinasi dalam rencana.
10. Sertakan rencana pemulangan klien dan kebutuhan perawatan dirumah.
1. Definisi Diagnosis Keperawatan
Definisi secara umum :Pernyataan yang menguraikan respon aktual atau potensial klien
terhadap masalah kesehatan yang perawat mempunyai izin dan berkompeten untuk
mengatasinya.

2. Perbedaan Diagnosis Keperawatan dengan Diagnosis Medis

Beberapa perbedaan antara diagnosa keperawatan dengan diagnosa medis dibawah ini:
A. Diagnosis keperawatan :
- Berfokus pada respons atau reaksi klien terhadap penyakitnya.
- Berorientasi pada kebutuhan individu, bio-psiko-sosio-spiritual.
- Berubah sesuai dengan perubahan respons klien.
- Mengarah kepada fungsi mandiri perawat dalam melaksanakan
tindakan keperawatan dan evaluasi.
B. Diagnosis Medis :
- Berfokus pada faktor-faktor yang bersifat pengobatan dan penyembuhan penyakit.
- Berorientasi kepada keadaan patologis
- Cenderung tetap, mulai dari sakit sampai sembuh.
- Mengarah kepada tindakan medik yang sebahagian besar dikolaborasikan kepada
perawat.

3. Formulasi Diagnosis Keperawatan


Formulasi Diagnosis Keperawatan Resiko

Formulasi diagnosis keperawatan resiko berisi :

1. Problem
Merupakan gambaran keadaan klien dimana tindakan keperawatan
dapat diberikan.Masalah adalah kesenjangan atau penyimpangan darikeadaan normal yang
seharusnya tidak terjadi.
Tujuan : menjelaskan status kesehatan klien atau masalah kesehatan kliensecara jelas dan
sesingkat mungkin. Diagnosis keperawatan disusun denganmenggunakan standart yang telah
disepakati (NANDA, Doengoes, Carpenito,Gordon, dll), supaya :

a.Perawat dapat berkomunikasi dengan istilah yang dimengerti secaraumum


b.Memfasilitasi dan mengakses diagnosa keperawatan
c.Sebagai metode untuk mengidentifikasi perbedaan masalah keperawatandengan masalah medis
d.Meningkatkan kerjasama perawat dalam mendefinisikan diagnosis daridata pengkajian dan
intervensi keperawatan, sehingga dapatmeningkatkan mutu asuhan keperawatan.

2. Etiologi
Keadaan ini menunjukkan penyebab keadaan atau masalah kesehatan yangmemberikan
arah terhadap terapi keperawatan. Penyebabnya meliputi : perilaku, lingkungan, interaksi antara
perilaku dan lingkungan.Unsur-unsur dalam identifikasi etiologi :

a.Patofisiologi penyakit : adalah semua proses penyakit, akut atau kronisyang dapat
menyebabkan / mendukung masalah.
b.Situasional : personal dan lingkungan (kurang pengetahuan, isolasi sosial,dll)
c.Medikasi (berhubungan dengan program pengobatan/perawatan) :keterbatasan institusi atau
rumah sakit, sehingga tidak mampumemberikan perawatan.
d.Maturasional (tingkat kematangan atau
kedewasaanklien)Adolesent : ketergantungan dalam kelompokYoung Adult : menikah, hamil, m
enjadi orang tuaDewasa : tekanan karier, tanda-tanda pubertas.
Formulasi Diagnosa Keperawatan Sejahtera
1.Problem
Merupakan gambaran keadaan klien dimana tindakan keperawatanBdapat diberikan. Masalah
adalah kesenjangan atau penyimpangan dariBkeadaan normal yang seharusnya tidak
terjadi.Tujuan : menjelaskan status kesehatan klien atau masalah kesehatanBklien secara jelas
dan sesingkat mungkin. Diagnosis keperawatan disusunBdengan menggunakan standart yang
telah disepakati (NANDA, Doengoes,Carpenito, Gordon, dll), supaya :
a.Perawat dapat berkomunikasi dengan istilah yang dimengerti secaraumum
b.Memfasilitasi dan mengakses diagnosa keperawatan
c.Sebagai metode untuk mengidentifikasi perbedaan masalah keperawatandengan masalah
medisMeningkatkan kerjasama perawat dalam mendefinisikan diagnosis daridata pengkajian dan
intervensi keperawatan, sehingga dapat meningkatkanmutu asuhan keperawata

5. Perkembangan Diagnosis Keperawatan

Seiring berkembangnya waktu, proses keperawatan telah dianggap sebagai dasar hukum praktek
keperawatan dan telah digunakan sebagai kerangka konsep kurikulum keperawatan. Bahkan
saatini definisi dan tahapan keperawatan telah digunakan sebagai dasar pengembangan praktek
keperawatan, sebagai kriteria dalam program sertifikasi, danstandar aspek legal praktek
keperawatan.

Proses keperawatan mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1980-an. Perawat yang dididik
sebelum tahun tersebut pada umumnya belum mengenal proses keperawatan karena kurikulum di
pendidikan belum mengajarkan metode tersebut. Proses keperawatan mulai dikenal di
pendidikan keperawatan Indonesia yaitu dalam Katalog Pendidikan Diploma III
Keperawatanyang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
danKebudayaan Republik Indonesia pada tahun 1984.Pada saat ini proses keperawatan telah
berkembang dan diterapkan di berbagai tatanan pelayanankesehatan di Indonesia, seperti rumah
sakit, klinik-klinik, Puskesmas, perawatan keluarga, perawatan kesehatan masyarakat, dan
perawatan pada kelompok khusus.
Namun secara umum penerapan proses keperawatan belum optimal dan belum menggambarkan
pemecahan masalahsecara ilmiah oleh perawat, karena pada dasarnya hal ini tidak terlepas dari
sumber dayakeperawatan yang ada dan dukungan institusi.Diluar negeri istilah proses
keperawatan diperkenalkan pada tahun 1955 oleh Lidya Hall, dansejak tahun tersebut para pakar
keperawatan mendiskripsikan proses keperawatan secara bervariasi. Pada awal
perkembangannya, proses keperawatan mempunyai tiga tahap, kemudianempat tahap dan pada
saat ini proses keperawatan mempunyai lima tahap meliputi: pengkajian,diagnosa keperawatan,
perencanaan, implementasi dan evaluasi (Kozier et al., 1995).Proses keperawatan terus
berkembang dan kemudian istilah Nursing Diagnosis mulaidiperkenalkan dalam literatur-
literatur keperawatan. Pada tahun 1973, Gebbie dan Levin dariSt.Louis University School of
Nursing membantu dalam menyelenggarakan konferensi pertamatentang klasifikasi diagnosa
keperawatan di Amerika.

6.Taksonomi Diagnosis Keperawatan

Taksonomi ini merupakan konsep kerangka kerja dalam menentukan sebuah diagnosa
keperawatan. Konsep dari diagnosa keperawatan sendiri adalah upaya keberhasilan pendekatan
klinis keperawatan dan diagnosa keperawatan secara internasional dianggap penting dalam
pendekatan sistem dan rencana keperawatan klien/pasien (Barnum, 1994)

7.Definisi Perencanaan Keperawatan

Perencanaan merupakan suatu petunjuk tertulis yang menggambarkan secara tepat rencana
tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan
diagnosis keperawatan.

8.Komponen Perencanaan Keperawatan

Intervensi keperawatan berorientasi pada 14 komponen keperawatan dasar meliputi:

Memenuhi kebutuhan oksigen.Memenuhi kebutuhan nutrisi, keseimbangan cairan dan


elektrolit.Memenuhi kebutuhan eliminasi.Memenuhi kebutuhan keamanan.Memenuhi kebutuhan
kebersihan dan kenyamanan fisik.Memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur.Memenuhi kebutuhan
gerak dan kegiatan jasmani.Memenuhi kebutuhan spiritual.Memenuhi kebutuhan
emosional.Memenuhi kebutuhan komunikasiMencegah dan mengatasi reaksi
fisiologis.Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses penyembuhan.Memenuhi
kebutuhan penyuluhan.Memenuhi kebutuhan rehabilitasi.
9.Rencana Pemulangan

A. Pengertian

Discharge Planning (Perencanaan Pulang) merupakan komponen sistem perawatan


berkelanjutan, pelayanan yang diperlukan klien secara berkelanjutan dan bantuan untuk
perawatan berlanjut pada klien dan membantu keluarga menemukan jalan pemecahan masalah
dengan baik, pada saat tepat dan sumber yang tepat dengan harga yang terjangkau (Doenges &
Moorhouse: 94-95).

B. Tujuan

Tujuan utama adalah membantu klien dan keluarga untuk mencapai tingkat kesehatan
yang optimal. Discharge planning yang efektif juga menjamin perawatan yang berkelanjutan di
saat keadaan yang penuh dengan stress.

Rencana pulang yang dimulai pada saat pasien masuk rumah sakit dan secara periodik diperbaiki
mencapai tahap akhir dan segera dilaksanakan, Periksa apakah pasien/orang terdekat telah
mendapat instruksi tertulis atau instruksi verbal tentang penanganan, obat-obatan dan aktivitas
yang boleh dilakukan di rumah.Tanda dan gejala yang menunjukkan perlunya kontak yang terus-
menerus dengan pelayanan kesehatan perlu ditinjau.

C. Manfaat

Menurunkan jumlah kekambuhan, penurunan kembali di rumah sakit, dan kunjungan ke


ruangan kedaruratan yang tidak perlu kecuali untuk beberapa diagnosa.
Membantu klien untuk memahami kebutuhan setelah perawatan dan biaya pengobatan.
Bahan pendokumentasian keperawatan.

D. Hal-hal yang perlu diperhatikan


Meskipun pasien telah dipulangkan, penting bagi pasien dan keluarga mengetahui apa
yang telah dilaksanakan dan bagaimana mereka dapat meneruskan untuk meningkatkan status
kesehatan pasien. Selain itu, ringkasan pulang tersebut dapat disampaikan oleh perawat
praktisi/perawat home care dan mungkin dikirim ke dokter primer/dokter yang terlibat untuk
dimasukkan dalam catatan institusi untuk meningkatkan kesinambungan perawatan dengan kerja
yang kontinu ke arah tujuan dan pemantauan kebutuhan yang berubah (Doenges & Moorhouse:
126).

Discharge Planning harus disesuaikan dengan:


Kebutuhan klien, tersedianya tim kesehatan Dimulai sejak awal masuk rumah sakit
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Diagnosis keperawatan adalah pernyataan yang jelas mengenai status kesehatan atau masalah actual
atau risiko dalam rangka mengidentifikasikan dan menentukan intervensi keperawatan untuk
mnegurangi, menghilangkan, atau mencegah masalah kesehatan klien yang ada pada tanggung
jawabnya ( Carpenito, 1983).
Beberapa perbedaan antara diagnosis keperawatan dengan diagnosa medis dibawah ini:
A. Diagnosiskeperawatan :
- Berfokus pada respons atau reaksi klien terhadap penyakitnya.
- Berorientasi pada kebutuhan individu, bio-psiko-sosio-spiritual.
- Berubah sesuai dengan perubahan respons klien.
- Mengarah kepada fungsi mandiri perawat dalam melaksanakan tindakankeperawatan dan
evaluasi.
B. DiagnosisMedis :
- Berfokus pada faktor-faktor yang bersifat pengobatan dan penyembuhan penyakit.
- Berorientasi kepada keadaan patologis
- Cenderung tetap, mulai dari sakit sampai sembuh.
- Mengarah kepada tindakan medik yang sebahagian besar dikolaborasikan kepada perawat
Taksonomi Diagnosis Keperawatan merupakan konsep kerangka kerja dalam menentukan
sebuah diagnosa keperawatan.Konsep dari diagnosa keperawatan sendiri adalah upaya
keberhasilan pendekatan klinis keperawatan dan diagnosa keperawatan secara internasional
dianggap penting dalam pendekatan sistem dan rencana keperawatan klien/pasien (Barnum,
1994).Adapun Perencanaan merupakan suatu petunjuk tertulis yang menggambarkan secara tepat
rencana tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya
berdasarkan diagnosis keperawatan.

Saran
Untuk para tenaga kesehatan khususnya perawat hendaknya memahami dan mampu
dalam menegakkan diagnosis keperawatan karena diagnosis keperawatan merupakan acuan
untuk menentukan intervensi keperawatan jika diagnosis tepat maka intervensi dan implementasi
akan tepat dan askep dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Iksan.2011.Diagnosa Keperawatan.Ecgjakarta
Http://Google.Com/Journal/Item/16, Dikutip Tanggal 27-11-2012
Http://Books.Google.Co.Id/ Dikutip Tanggal 27-11-2012
Http://Www.Scribd.Com/Doc/17026544/Diagnosa Keperawatan, Dikutip Tanggal 27-11-2012
Http://Ilmu27.Blogspot.Com/2011/02/Proses Keperawatan.Html, Dikutip Tanggal 27-11-2012

Anda mungkin juga menyukai