Komunitas - Florence Nightingale (Bella, Joan, Putri MS)
Komunitas - Florence Nightingale (Bella, Joan, Putri MS)
Komunitas - Florence Nightingale (Bella, Joan, Putri MS)
OLEH :
Puji dan syukur kami panjatkan Kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Dasar Ontologi, Epistemiologi
dan Aksiologi pada Keperawatan Komunitas sebagai suatu Profesi menurut Florence
Nightingale”. Makalah ini disusun sebagai tugas dari mata kuliah Filsafat Ilmu.
Penulis berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan menjadi
gambaran bagi pembaca mengenai ilmu pendidikan khususnya yang berkaitan dengan Dasar
Ontologi, Epistemiologi dan Aksiologi pada Keperawatan Komunitas sebagai suatu Profesi
Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis banyak menemui hambatan dan juga
kesulitan. Namun, berkat bimbingan, arahan, serta bantuan dari banyak pihak, akhirnya makalah
ini dapat terselesaikan dengan lancar dan tanpa melampaui batas waktu yang telah ditentukan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh, karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi lebih
sempurnanya hasil makalah ini. Akhir kata, penulis hanya dapat berharap agar hasil makalah ini
berguna bagi semua pihak serta menjadi sesuatu yang berarti dari usaha penulis selama ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. MANFAAT …………………………………………………………………………….. 2
C. TUJUAN ……………………………………………………………………………….. 2
A. KESIMPULAN ……………………………………………………………………….. 16
B. REKOMENDASI …………………………………………………………………….. 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berfikir radikal dalam arti mulai dari radix
suatu gejala dari akar suatu hal yang hendak dimasalahkan, dan dengan jalan penjajagan
yang radikal filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan yang universal.
Filsafat saat ini telah berkembang lebih maju dalam berbagai bidang dan
mempunyai peranan penting dalam kehidupan. Cabang filsafat sendiri saat ini telah
berkembang dalam berbagai bidang yaitu filsafat pengetahuan, filsafat moral, filsafat
seni, metafisika, politik, filsafat agama, filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat hukum,
filsafat sejarah, filsafat matematika dan lain sebagainya. Filsafat juga sangat berperan
dalam bidang kesehatan khususnya keperawatan. Filsafat dalam bidang keperawatan ini
dapat dipandang atau dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi filsafat pendidikannya dan
dipahami dengan filsafat untuk mencari kebenaran tentang ilmu keperawatan guna
kepada para pendidik (dosen/guru) sehingga akan dapat mewarnai sikap perilakunya
dalam mengelola proses belajar mengajar (PBM), sehingga orang yang di ajarnya
dengan adanya filsafat akan didapatkan pengetahuan yang murni atau kemajuan
dipelajari terutama filsafat keperawatan, sebagai tuntunan atau dasar untuk melakukan
Florence Nightingale merupakan salah satu filosof dalam dunia keperawatan, dan
sangat menrik untuk kita melihat bagaimana konsep teori keperawatan Florence dalam
B. Tujuan
C. Manfaat
2
BAB II
lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan perhatian di mana perawat tidak perlu
memahami seluruh proses penyakit, dalam upaya awal untuk memisahkan antara profesi
keperawatan dan kedokteran. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang
hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi
nutrisi yang adekuat (Nightingale, 1860; Torres, 1986). Melalui observasi dan
faktor lingkungan dan sebagai hasil yang menimbulkan perbaikan kondisi higiene dan
Nightingale dalam teori deskripsinya memberikan cara berpikir tentang keperawatan dan
kerangka rujukan yang berfokus pada klien dan lingkungannya (Torres, 1986). Murray
dan Zentner (1975) mendefinisikan lingkungan adalah semua kondisi eksternal dan
tulisannya, dia mendefinisikan dan menggambarkan secara detail konsep dari ventilasi,
3
hangat, cahaya, diet atau nutrisi, kebersihan dan suara yang merupakan komponen dari
masih kurang jelas memisahkan lingkungan pasien dalam aspek fisik, emosional, atau
membuat perbedaan yang jelas bagaimana memisahkan semua itu, meski ia cenderung
ventilasi yang cukup bagi pasien. Hal ini berarti seorang perawat “menjaga udara yang
dihirup pasien sebersih udara yang di luar ruang, dengan tanpa membuatnya kedinginan”.
Nightingale yakin tersedianya udara segar (fresh air) secara terus menerus merupakan
Cahaya (sinar matahari) adalah elemen dari penanganan perawatan yang diyakini
Nightingale tidak boleh diabaikan. Tanpa harus memasuki penjelasan rinci secara ilmiah
kita harus mengakui bila cahaya matahari memiliki pengaruh yang nyata terhadap tubuh
manusia, siapa yang belum pernah mengamati efek pemurnian cahaya, terutama sinar
sinar langsung matahari. Ia bahkan menyarankan perawat bisa saja membawa keluar
pasien “mencari sinar matahari, mengacu pada aspek-aspek ruangan, bila kondisinya
mengizinkan”.
lingkungan. Dia nyatakan bahwa karpet dan dinding yang kotor mengandung banyak zat-
zat organik dan sumber infeksi, seperti halnya selimut dan tempat tidur yang kotor.
4
Menurutnya tangan yang tidak dicuci dapat mengganggu proses penyembuhan dan
mencucinya akan menghilangkan zat-zat berbahaya dari sistem dengan cepat. Karenanya
para perawat harus sering mencuci tangan mereka dan menjaga pasiennya tetap bersih.
(warmth), ketenangan dan makanan yang sehat. Dia menyarankan perawat memantau
terus suhu tubuh pasien dengan melakukan palpating di seluruh tubuh untuk mencegah
dalam memberikan udara segar sambil mencegah kondisi berubah menjadi dingin. Dia
memberi sanksi pekerja medis dan perawatan yang mengabaikan masalah ventilasi
berkaitan masalah suhu ruangan karena dengan demikian pasien mereka menjadi tak
terlindungi, terancam udara yang buruk dan tercemar. “The safest atmosphere of all for a
patient is a good fire and open window, excepting in extremes of temperature” (suasana
yang paling aman untuk seorang pasien adalah panas yang cukup dan jendela terbuka,
harus ditangani oleh perawat. “Suara-suara yang tidak perlu, atau suara yang membuat
tanda tanya dalam pikiran, ini menyakiti pasien, karena sebaik apapun udara, tidak akan
seharusnya tidak hanya mencatat makanan yang masuk (dietary intake), tetapi juga
memperkirakan waktu yang tepat (timeliness) antara makanan dan pengaruhnya pada
5
Nightingale untuk membedakan perawat yang baik sehingga pasien tidak mati kelaparan
kotoran di udara.
dilakukan.
6
Untuk kebutuhan udara segar adalah cahaya.
Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan
(afektif), dan bertingkah laku (konatif). Lorens Bagus (2005) paradigma keperawatan
pasien harus diubah untuk memungkinkan alam untuk bertindak atas pasien (McKenna,
1997; Nightingale, 1969). Dalam Alligood, (2006) menurut Nightingale ada empat
Manusia
Kesehatan Lingkungan
Keperawatan
1. Manusia
7
keadaan internalnya (homeoatatis). Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan
jiwa dan raga, mampu beradaptasi dan merupakan kesatuan sistem yang saling
bahwa setiap manusia merupakan individu yang berbeda. Nightingale berfokus pada
tujuan dalam meningkatkan kesembuhan klien, yaitu lebih bertindak produktif dan
2. Keperawatan
masyarakat sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia. Florance Nightingale
percaya bahwa setiap wanita dapat menjadi perawat, tentu dalam pengertian
Florence Nightingale (1895), keperawatan adalah suatu keadaan dimana pasien dalam
"ilmu manajemen lingkungan" (Whall, 1996). Perawat yang menggunakan akal sehat,
3. Kesehatan
menggunakan semua kekuatan atau sumber untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain
itu, dia melihat penyakit dan sakit sebagai proses penyembuhan yang natural dimulai
8
ketika seseorang tidak memperhatikan kesehatan. Nightingale mengharapkan
masyarakat dan lebih banyak konsep modern promosi kesehatan. Dia terkenal dengan
konsep perawatan kesehatan karena berbeda dari perawatan pasien sakit untuk
4. Lingkungan
adalah “ banyak elemen eksternal dan yang mempengaruhi kesehatan dari sakit dan
sehat seseorang” dan termasuk ‘segala sesuatu dari makanan pasien untuk interaksi
verbal dan non verbal pasien “1983). Peringatannya untuk perawat, memberikan
perawatan di rumah dan pelatihan perawat di rumah sakit adalah untuk menciptakan
penyembuhan pasien (Halsall, 1997 dalam Alligood dan Tomey, 2010). Lingkungan
mempertahankan kesehatan individu, yang meliputi : Udara segar, Air bersih, Saluran
lingkungan sosial.
9
a. Lingkungan fisik (physical environment)
Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih dan selalu
akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada. Dalam ruangan harus bebas
memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Tempat
stres fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Tidak boleh
memberikan harapan yang terlalu muluk, atau menasehati yang berlebihan tentang
kondisi penyakitnya.
dan psikologis yang digali secara lebih terperinci dalam tulisannya. Penekanan
terhadap lingkungan sangat jelas melalui pernyataannya bahwa jika ingin melihat
status kesehatan seseorang, maka yang harus dilakukan adalah mengkaji keadaan
rumah, kondisi dan cara hidup seseorang daripada mengkaji fisik / tubuhnya.
10
BAB III
PEMBAHASAN
1. Ontologi
Ontology berbicara tentang apa itu ilmu keperawatan. Jawaban tentang tentang
apa itu ilmu keperawatan dapat didefinisikan dalam beberapa pendapat. Calilista
bagi alam dan isinya untuk bertindak. Dari beberapa definisi di atas dapat
bersifat humanistic dan expert, holistic berdasarkan ilmu dan kiat, serta standart
pelayanan dengan berpegang teguh kepada kode etik yang melandasi perawat expert
2. Epistemologi
orang pada zaman dahulu hidup dalam keadaan original. Namun demikian mereka
sudah mampu memiliki sedikit pengetahuan dan kecakapan dalam merawat atau
11
peradaban manusia maka semakin berkembang keperawatan. Pekerjaan “merawat”
merupakan suatu naluri yang bersendi pada pemeliharaan jenis (melindungi anak,
pasien yang dirawat dengan keadaan lingkungan yang bersih ternyata lebih cepat
sembuh dibanding pasien yang dirawat dalam kondisi lingkungan yang kotor. Hal ini
lingkungan. Sehingga semenjak itu banyak pemikiran baru yang didasari dengan
(pengalaman pribadi), otoritas dari seorang yang ahli, intuisi (diluar kesadaran),
dump common sense (pengalaman tidak sengaja), dan penggunaan metode ilmiah
sebagai tujuan perawatan dan Rogers (1970) menemukan konsep manusia yang unik.
3. Aksiologi
Aksiologi menekankan tentang untuk apa ilmu itu digunakan. Jawaban pertanyaan
aksiologis diatas dapat dijelaskan bahwa ilmu keperawatan digunakan sebagai ilmu,
pedoman, dan dasar dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dengan
12
luas guna meningkatkan derajat kesehatan pasien tersebut. Sehingga bisa merubah
kondisi seseorang atau sekelompok orang dari kondisi sakit menjadi sembuh dan
1. Ontologi
selain itu Florence juga menekankan tentang diet yang baik bagi pasien.
Florence merasa bahwa sirkulasi udara yang baik akan sangat membantu proses
kesembuhan dari pasien, begitupun dengan mendapatkan asupan dari matahari akan
memperhatikan kehangatan dan kebisingan waktu istirahat dan kualitas tidur yang
baik akan terjadi sehingga pasien akan didapati dalam kindisi yang lebih baik dari
dapat dicegah dan membantu proses kesembuhan dari pasien. Selain itu kesehatan
pasien juga perlu ditunjang dengan asupan makanan yang bersih dan sehat sehingga
2. Epistemologi
perang di Semenanjung Krimea pada tahun 1854. Florence mengajukan surat kepada
13
menteri penerangan Ingris umtuk menjadi sukarelawan. Kondisi rumah sakit di sana
sanagat mengerikan, semua ruangan penuh dengan prajurit yang terluka dan berates-
ratus prajurit bergelimpangan di halaman tanpa tempat berteduh dan tanap ada yang
merawat. Potongan-ptotongan tubuh sisa amputasi tertumpuk diluar jendela dan tidak
ada yang membuangnya, sehingga menggunung dan menimbulkan bau tak sedap.
Sebagian besar prajurit mati karena penyakit tipes, kolera dan disentri dibandingkan
kematian akibat luka-luka perang. Kondisi rumah sakit yang terbatas daya
Saat tiba disana Florence segera menyadari apa yang menjai masalah dari situasi
lingkungan, dan dari sinilah konsep teori Florence tercipta. Namun selain lingkungan
fisik yang menjadi titik berat dari teori Florence, kepedulian dan perhatiannya kepada
pasienpun sangat mempengaruhi kesehatan dari para prajurit yang dia rawat. Setiap
malam, pada jam tertentu Florence akan bejalan mengitari bangsal untuk melihat
kondisi para prajurit dengan menggunakan sebuah pelita sebagai alat penerangnya,
hal itulah yang membuat Florence mendapat panggilan “The Lady with the Lamp”.
3. Aksiologi
Konsep teori dari Florence Nightingale sangat berperan dalam menurunkan angka
kematian saat peperangan di Krimea, hingga saat ini. Filosofi dan teori keperawatan
Florence sebagai batang pohon dari teori-teori keperawatan (Torville dan Ingalls,
14
2013), bahkan tulisan-tulisannya dijadikan epidemiologis oleh para professional di
penyakit.
hasil penelitian ini menunjukkan dengan pemenuhan kebutuhan udara yang baik,
kebersihan yang dijaga dengan baik dan pemenuhan asupan nutrisi yang tepat dapat
menurunkan kejadian ISPA pada Balita di wilayah kerja PKM Alak Kota Kupang,
NTT.
teori Florence dalam Fundamental keperawatan bahwa konsep utama dalam model
keseluruhan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat depresi pada lansia
setelah dilakukan terapi lingkungan plant therapy efektif terhadap penurunan tingkat
dan stimulasi sensorik. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh perbedaan
yang bermakna pada penggunaan earplugs dan eyemasks terhadap kualitus tidur
pasien di High Care Unit IRNA penyakit dalam di RSUP Dr. M Djamil Padang.
15
BAB IV
A. Kesimpulan
mempertahankan lingkungan yang bersih, hangat dan tenang akan sangat membantu
2. Teori Florence bermula dari peperangan di Krimea, di mana dia melihat kondisi dan
situasi lingkungan yang tidak sehat dan merubahnya menjadi lebih baik, mampu
merunkan angka kematian pada saat itu, dan hingga kini teorinya tetap dipertahankan
3. Selain memperhatikan keadaan lingkungan secara fisik perlu juga ditunjang dengan
pemberian nutrisi yang baik sehingga dapat membantu proses kesembuhan pasien,
B. Rekomendasi
2. Setelah mengetahui teori Florence dalam pandngan filasafat ilmu, sebagai perawat
kita perlu menumbuhkan rasa ingin tahu dengan memperhatikan segala sitauai,
keadaan atau kejadian yang ada disekitar kita untuk memperbaiki segala hal yang kita
temukan tidak sesuai. Sehingga dibutuhkan para perawat yang memiliki rasa ingin
tahu yang besar dan kemampuan analisis yang baik, serta mau bekerja untuk
16
DAFTAR PUSTAKA
Alligood M R. 2017. Pakar Teori Keperawatan dan Karya Mereka. Elsevie, AIPNI :
Singapura, Jakarta
Israfil, dkk. 2014. Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian IPSA Pada Balita
a223c829ddfullabstract.pdf.
Perry & Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Vol.1, 2., Ed.4.,EGC :Jakarta.
RE Mardiyanti. 2015. Depresi pada Usia Lanjut: Implementasi Terapi Lingkungan di Panti
Werdha. http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/2598/3243.
R. Suci. 2014. Pengaruh Penggunaan Earplugs dan Eye Masks terhadap Kualitas Tidur
Pasien di High Care Unit IRNA Penyakit Dalam di RSUP DR. M. Djamil Padang
2013. http://repo.unand.ac.id/331/.
https://www.academia.edu/29689574/Florence_Nightingale_The_Lady_With_The_Lamp
17