Laporan Individu Ak3u
Laporan Individu Ak3u
Laporan Individu Ak3u
YULIA FITRI
PENYELENGGARA
PT. GEO MANDIRI KREASI
8 September 2022
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3
A. Latar Belakang ................................................................................................3
B. Maksud dan Tujuan .........................................................................................3
C. Ruang Lingkup ................................................................................................4
D. Dasar Hukum...................................................................................................4
BAB V PENUTUP...............................................................................................17
A.Kesimpulan......................................................................................................17
B.Saran...............................................................................................................17
REFERENSI........................................................................................................19
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau disingkat K3 merupakan program
pemerintah. Program ini lahir dari keprihatinan akan banyaknya kecelakaan yang
terjadi ditempat keja yang mengakibatkan penderitaan bagi pekerja maupun keluarga
pekerja. Karena frekuensi kecelakaan kerja tidak begitu banyak, maka banyak yang
memandang sebelah mata pada program ini. Kondisi kesehatan yang baik
merupakan potensi untuk meraih produktivitas kerja yang baik pula pekerja yang
menuntut produktivitas kerja tinggi hanya dapat dilakukan oleh tenaga kerja dengan
kondisi kesehatan yang prima. Sebaliknya, keadaan sakit atau gangguan kesehatan
menyababkan tenaga kerja tidak atau kurang produktif dalam melakukan
pekerjaannya.
Sebagai salah satu syarat untuk kelulusan pelatihan Ahli K3 Umum yang
diselenggarakan oleh Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesia, serta
meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan Calon Ahli K3 Umum, maka wajib
dilakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Dengan melaksanakan PKL, diharapkan
Calon Ahli K3 Umum dapat melakukan observasi dan mengimplementasikan teori
yang sudah didaptkan selama pelatihan dengan Praktek K3 di Lapangan.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di PT. Riau Andalan Pulp & Paper
(RAPP) yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri yang
memproduksi kertas. PT. RAPP sudah menerapkan Sistem Manajemen K3 di dalam
segala aktivitas yang ada di lingkup produksi. Hal ini dibuktikan oleh sertifikasi yang
telah diraih oleh perusahaan tersebut.
B. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan ini adalah :
1. Untuk mempraktikan teori yang telah diterima selama kegiatan pembinaan.
3
2. Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3 di
lapangan khususnya.
3. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta Calon Ahli K3
Umum
4. Calon Perseta Ahli K3 Umum diharapkan mampu untuk mengidentifikas,
menganalisa dan meberikan saran atau rekomendasi.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup perusahaan selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk
calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) adalah di perusahaan
Riau Andalan Pulp & Paper dengan data-data sebagai berikut:
Nama : PT. Riau Andalan Pulp & Paper
Alamat : Jl. Lintas Timur, Pangkalan Kerinci, Kab. Pelalawan, Riau 28300,
Indonesia.
Tanggal : 8 September 2022
Waktu : 08.00 – selesai
D. Dasar Hukum
K3 Secara Umum :
1. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Keputusan
Menteri tentang K3
2. UU NO. 13 TAHUN 2003
1) Dasar Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan dan Bahan Kimia
Berbahaya :
a. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
b. Peraturan Pemerintah No.101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah bahan
Berbahaya Dan Berbahaya
c. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya
Beracun
d. Peraturan Pemerintah No.36 Tahun 2005 Tentang Bangunan Gedung
e. Permenaker No. 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan
4
f. Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
g. Permen Lingkungan Hidup No.05 Tahun 2014 Baku Mutu Air Limbah
h. Permen Kesehatan No.416 Tahun 1990 Syarat-Syarat Dan Pengawasan Kualitas
Kulit
i. Kepmenaker No. Kep 187/Men/1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia dalam
Tempat Kerja
2) Dasar Hukum Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tangki Timbun :
a. Undang- Undang Uap Tahun 1930 (Stoom Ordonantie 1930)
b. Permenaker No.08 Tahun 2020 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Pesawat Angkat Dan Angkut
c. Permenaker No.37 Tahun 2016 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Bejana
Tekanan Dan Tangki Timbun
d. Pemernaker No.09 Tahun 2010 Tentang Operator Dan Petugas Pesawat Angkat
Dan Angkut
e. Permenaker No.38 Tahun 2016 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Pesawat Tenaga Dan Produksi
5
c. Undang- Undang No. 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
d. Undang- Undang No.24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial)
e. Peraturan Pemerintah No.5 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemn
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
f. Peraturan Pemerintah No.88 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Kerja
g. Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana
h. Permenaker No.12 tahun 2015 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Listrik
Di Tempat Kerja
i. Permenaker No.04 Tahun 1987 Tentang Panitian Penyelenggara Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
j. Permenaker No.05 Tahun 2018 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di
Lingkungan Kerja
k. Permenaker No.15 tahun 2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
l. Pemernaker No.09 Tahun 2010 Tentang Operator Dan Petugas Pesawat Angkat
Dan Angkut
m. Permenaker No.02 Tahun 1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
n. Permenaker No.05 Tahun 1996 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja
o. Kepmenaker 187 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya Di
Tempat Kerja
p. SE-07/MEN/1990 Tentang Pengelompokan Upah
6
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat
Tahun 1967 di usia ke-17 Bapak Sukanto ikut terlibat kedalam perusahaan
milik keluarganya yakni perusahaan kecil yang bergerak di bidang penjualan
onderdil dan penyalur jasa mekanik. Tahun 1973 resmi berdiri melalui bisnis
pertama adalah bergerak dibidang memperoduksi triplek, menandai perubahan
Indonesia dari penyuplai bahan mentah kayu menjadi mengolah bahan baku yang
menghasilkan barang bernilai tambah. Tahun 1975 Bapak Sukanto Tanoto
mendirikan PT. Forindo di Singapura yang bertujuan untuk mendukung jasa
pelayanan tata pembelian procurement dan penyuplaian logistik salah satu
pendukung operasionalisasi Raja Garuda Mas RGM grup. Tahun 1979-1980 RGM
grup membangun perkebunan sawit untuk pertama kalinya di dekat Kota Medan,
pemekaran usaha Kelapa Sawit ketahap penggunaan minyak makan konsumsi
melalui akuisasi merek minyak makan Bimoli. RGM grup memasuki area bisnis
propety yang berada di Medan dan Jakarta, yaitu Pulp and Paper melaui
didirikannya pembangunan pabrik Indorayon di Porsea, Sumatera Utara dan mulai
beroperasi di tahun 1988. Tahun 1990 pabrik Indorayon secara resmi tercatat di
Jakarta Stock Exchange dan Surabaya Stock Exchange. Tahun 1993 RGM grup
menyiapkan perkebunan berskala luas untuk mendukung bisnis bubur kertas dan
kertas di Provinsi Riau - Pulau Sumatera. Tahun 1994 berdirinya Universitas
Sumatera Utara 54 APRIL Asian Pasific Resources International Holdings Ltd
sebagai ujung tombak bagi perusahaan operasi perusahaan bubur kertas dan
kertas. Konstruksi dari pabrik bubur kertas dan kertas terintegrasi mulai di
Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau dan tahun 1995
APRIL menjadi perusahaan bubur kertas dan kertas pertama yang
didaftarkan di New York Stock Exchange, tahun 1996 RGM Internasional
mendirikan kantor administratif di Singapura yang menandai pergerakan bisnis grup
dari perusahaan dalam negeri ke bisnis regional. Tahun 2001 Bapak Sukanto
Tanoto mendirikan sebuah yayasan untuk menyediakan bantuan di bidang
7
pendidikan, pemeliharaan kesehatan dan perbaikan terhadap dampak bencana.
Tahun 2003 APRIL membuat suatu laporan keberlanjutan Sustainablity Report
diterbitkan oleh Perusahaan Indonesia. Pilar budaya APRIL adalah landasan
budaya yang dianut oleh APRIL grup, bermanfaat untuk : membedakan dengan
organisasi lain, identitas bagi para anggotanya, membangun kesatuan, memperkuat
stabilitas sistem sosial dan memberi pedoman perilaku. Adapun pilar-pilar budaya
APRIL tersebut adalah :
1. Kerjasama yang proaktif
2. Orientasi kepada pekerja
3. Fokus pada pelanggan
APRIL adalah salah satu produsen serat kayu, bubur kertas, dan kertas
terbesar di dunia. Mencakup operasi manufaktur dan perkebunan terintegrasi di
Indonesia dan China, merupakan jalur bubur kertas pulp line tunggal terbesar di
dunia dengan kapasitas produksi 2 juta ton pertahun, memiliki salah satu mesin
kertas tercepat Universitas Sumatera Utara 55 didunia dengan desain kecapatan
maksimum 1.500 meter permenit, kapasitas terkininya adalah : bubur kertas 3,1 juta
ton pertahun, kertas 800.000 ton pertahun, papan kertas paper board sebanyak
180.000 ton pertahun. Mempunyai 535 megawatt pembangkit listrik power plant dari
pengolahan biomassa recovery boilers telah terintegrasi masing-masing dapat
menyangga kebutuhan listrik sendiri. Mendapatkan sertifikat penghargaan ISO
9001, ISO 14001, OHSAS 1800 dan berhasil memenangkan juara UNEP United
Nation for Enviromental Protection untuk Perusahaan Rekanan Bumi Earth
Corporate Patner merupakan anggota Dewan Bisnis Dunia untuk perkembangan
berkesinambungan bisnis World Business Council for Business Development
mendukung UN United Nation Global Compact Global Compact.
B. Fasilitas Penunjang
1. Area Merokok
2. Tempat Parkir
3. Foodcourt
4. Klinik
5. Musalla
8
6. Sarana olahraga
C. Sarana Pokok Perusahaan
1. Warehouse tertutup dan terbuka
2. Labboratoty
3. Pabrik
4. Toilet
5. Ambulance
6. Hydrant dan APAR
7. Kotak P3K
8. POS Security
D. Prasarana dan Fasilitas
1. Tangki timbun
2. Forklift
3. Bejana uap
4. Crane
E. Struktur Organisasi Perusahaan
PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), mempunyai induk perusahaan yaitu
Asia Pasific Resurces International Holding Ltd (APRIL) didirikan untuk menjadi
ujung tombak bagi operasi perusahaan bubur kertas dan kertas yang pertama
terbesar di dunia yang terdaftar di New York Stock Exchange pada tahun 1995,
membawahi beberapa Bisnis Unit terdiri dari beberapa departemen diantaranya
RAPP Dept, RAK Dept, Riau Fiber Dept, PTSI Dept, RPE Dept, saling terhubung
antara satu departemen dengan departemen lainya dengan jelas yang secara
keseluruhan membidangi tanggung jawab atau tugas-tugas khusus lainnya sesuai
dengan fungsinya masing-masing. Berikut ini penulis menjelaskan gambaran
daripada bagan organisasi dalam perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper
(RAPP), sebagai berikut :
Dasar perbedaan dalam tugas-tugas yang dilakukan dalam hakekat struktur
organisasi PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP Condidential December 2013),
adalah:
9
a. Human Resource APRIL Indonesia : Manusia sumber penghasil APRIL
Indonesia.
b. Talent Management : Manusia yang berkemampuan khusus.
c. Fiber Director : Suatu pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab dalam
pengadaan bahan baku kayu Acacia yang digunakan pada produksi Pulp (bubur) di
PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), yakni kayu Acacia Mangium dan Acacia
Crassicarpa. Perbedaan dari kedua jenis kayu ini ialah habitatnya, dimana Acacia
Mangium memiliki habitat tanah kering, sedangkan Acacia Crassicarpa berhabitat di
tanah basah.
d. Human Resource Manager Fiber Plantation : Garis produksi pada PT. RAPP
dalam suatu unit pembuatan Pulp (bubur) dan suatu unit pembuatan Kertas, proses
produksi Pulp pada Departemen Fiberline terdiri dari tahap plantation yaitu
penanaman bibit, pemupukan, penyemprotan untuk membunuh gulma.
e. Operation Service Head : Operasi pelayanan administrasi keuangan.
f. Human Resource PTSI : Merupakan bagian dari PT. PECH-TEC, yang
bertanggung jawab untuk pembangunan infrastruktur.
g. Human Resource Supervisor Officer : Membantu manager dalam melaksanakan
tugas juga bagian dari pelayanan service seperti perumahan karyawan, kompleks,
dan keliling service.
h. Human Resource Manager Mill : Bagian konsep produksi pabrik pembuatan
kertas pada PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).
i. GA (General Feer) Head : Bertugas dalam menangani permasalahan umum.
j. IS & Travel Service Officer : Bertanggung jawab untuk mpengurusan perjalanan
karyawan (transport dan akomodasi karyawan).
k. Jamsostek and Medical Claim Officer : Bertanggung jawab terhadap jaminan
kesehatan karyawan.
l. Human Resource Supervisior Officer : merupakan kepala seksi HRD (Head
Relation Departemen) juga bertanggung jawab untuk mengkoordinir tugas-tuga HD
(Head Departemen) yanng berada dibawah supervisior.
m. Company Doctor : Memiliki tangung jawab untuk menangani kesehatan
karyawan dengan tersedianya dokter perusahaan.
10
n. ALI (APRIL Learning Institute) : Bertanggung jawab dalam keseluruhan bidang
training karyawan di PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).
o. Recruitment Admin : Bertanggung jawab untuk mendata atau menadministrasikan
karyawan yang masuk PT. RAPP.
p. Human Resource (HR) Officer : Bertanggung jawab membantu pekerjaan
supervisior, human resource atau staff.
r. Employed Relation (ER) Head : Bertanggung jawab menjalin hubungan kerja
karyawan dengan pengusaha.
s. Comunity and Religius Affair (CRA) : Merupakan hubungan industri affair yang
mempunyai tanggung jawab dalam pembinaan keagamaan karyawan berkaitan
dengan masalah mental dan spritual.
t. Industrial Relation/Employed Relation (IR/ER) : Merupakan hubungan eksternal
perusahaan ke pemerintah khususnya pada Dinas Tenaga Kerja, sedangkan
Employe Relation bertangung jawab membina karyawan sebagai contoh mendirikan
serikat pekerja.
u. Human Resource (HR) Admin and Data Center Officer : Bertangung jawab
sebagai pusat seluruh data karyawan, seperti Jamsostek, BPJS, Tunjangan hari tua
dan kesehatan
11
terbaik, paling menguntungkan, berkelanjutan serta menjadi pilihan utama
bagi pelanggan dan karyawan”.
12
BAB III
TEMUAN & ANALISA
13
3 Terdapat APAR di area Kepmenaker No.186 Tahun 1999 Pasal 2
tempat kerja ayat (2) “Kewajiban mencegah,
mengurangi dan memadamkan
kebakaran ditempat kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Pengendalian setiap bentuk energi;
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm
pemadam kebakaran dan sarana
evakuasi;
c. Pengendalian penyebaran asap, panas
dan gas;
d. Pembentukan unit penanggulangan
kebakaran di tempat kerja;
e. Penyelenggaraan latihan dan gladi
penanggulangan kebakaran secara
berkala;
f. Memiliki buku rencana penanggulangan
keadaaan darurat kebakaran, bagi tempat
kerja yang mempekerjakan lebih dari 50
(lima puluh) orang tenaga kerja dan atau
tempat kerja yang berpotensi bahaya
kebakaran sedang dan berat
4 Terdapat green tag Permenaker No 01 tahun 1980 tentang
pada scaffolding keselamatan dan kesehatan kerja
14
B. Temuan & Analisa Negatif
Peluang Konsekuensi Risiko Pengendalian /
No No Foto Temuan Peraturan Perundangan
Rekomendasi
2 Masih C 2 M UU No.1/1970 Pasal 12 “ Dengan
ditemukan peraturan perundangan diatur
Memberikan edukasi dan
beberapa kewadjiban dan atau hak tenaga
meakukan pengawasan
1. tenaga kerja kerdja untuk :
yang belum Memakai alat-alat perlindungan diri
patuh jang diwadjibkan;
menggunakan
APD
Terdapat PAA C 3 H Memberikan pagar Permen No.38 Tahun 2016
yang tidak pelindung atau pembatas Ayat 1 “Peswat Tenaga dan Produksi
2 memiliki harus dilengkapi Alat Pengaman”
pelindung/ Ayat 2 “Semua bagian yang bergerak
pengaman dan berbahaya dari Pesawat Tenaga
dan Produksi harus dilengkapi alat
perlindungan.”
Ayat 3 “Alat Pengaman sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 harus sesuai
dengan jenis, tipe/model, dan
kapasitas Pesawat Tenaga dan
Produksi.”
Ayat 4 “Alat Perlindungan
sebagaimana dimaksud pada ayat 2
harus dapat :
a. Melindungi dari tindakan
pengoperasian 3 salah
b. Mencegah pendekatan terhadap
bagian atau daerah yang berbahaya
selama beroperasi
c. Memperlancar proses produksi;
dan
15
d. Berfungsi secara otomatis dan
sesuai dengan pengoperasian
Peswat Tenaga dan Produksi.”
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berikut ini ada kesimpulan dari hasil observasi video di PT. Adi Satria Abadi,
yaitu :
1. K3 Lingkungan Kerja
Secara garis besar PT. RAPP sudah sudah menciptakan lingkungan kerja yang
aman. Namun, terkait pemeliharaan dan perawatan bangunan Gedung belum
terlaksana dengan maskimal. Selain itu, fasilitas yang dimiliki oleh PT. RAPP
sudah cukup lengkap, memiliki kamar mandi washtafel, tempat sampah yg
disesuaikan dengan jenis sampah, alat kebersihan, ventilasi udara yang sudah
memadai, serta pencahayaan yang cukup baik di setiap ruang kerja, sudah
tertempel SOP dan Kotak P3K.
2. K3 Mekanik , Bejana tekan dan Tangki Timbun
PT. RAPP telah melakukan penerapan pengawasan K3 di bidang mekanik, serta
sudah berjalan dengan baik dimana terbukti adanya Surat Ijin Operator (SIO)
kelas II, alat pelindung atau pengaman pada forklift, dan beberapa dokumentasi
terkait dengan prosedur intruksi kerja, inspeksi atau maintenance mesin produksi
secara berkala yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. PT. Adi Satria Abadi
mempunyai tanki timbun dimana tanki timbun tersebut telah adanya nameplate,
safety sign, dan alat pemadam api ringan (APAR).
3. K3 Kesehatan Kerja
PT. RAPP dalam pelayanan kesehatan kepada para tenaga kerja telah
mendirikan klinik perusahaan dan telah menempatkan kotak P3K di beberapa
tempat kerja.
B. Saran
1. K3 Lingkungan Kerja
a. PT. RAPP diharapkan mampu melakukan perbaikan terhadap bagian gedung
yang sudah mengalami Kerusakan
17
b. PT. RAPP diharapkan mampu melakukan perawatan di seluruh bangunan
gedung, terutama melakukan pembersihan di bagian luar gedung yang terdapat
banyak sampah agar tidak menyebabkan penyakit
c. PT. RAPP diharapkan mampu memberikan fasilitas kamar mandi yang terpisah
antara perempuan dan laki-laki di bagian produksi
18
REFERENSI
19