Laporan Kelompok 1 Fix
Laporan Kelompok 1 Fix
Laporan Kelompok 1 Fix
KELOMPOK 1
DHANU BASKORO
MARTABE SITOMPUL
ALFIAN MONIPO
STEVEN AUDRY
FARADILLA MARASABESSY
PENYELENGGARA
2. Ibu Devina Lenggo selaku Direktur dari PT. MAHIRA JAYA BANA
Penyusun,
Kelompok 1
ii
iii
iv
BAB I PENDAHULUAN
Ruang Lingkup
3
BAB II
DATA UMUM PERUSAHAAN
Gambaran Umum Perusahaan
Temuan-Temuan di Lapangan
Temuan Positif
1 P23K
2 PJK3
3 Organisasi
4 Program Kerja
5 Ahli K3
6 Safety Induction dan APD
7 Kebijakan dan komitmen K3
8 Tingkat penerapan SMK3
9 Audit SMK3
10 JSA
Temuan Negatif
1. Penggunaan APD tidak sesuai SOP saat pengelasan
4
BAB III ANALISA TEMUAN
3.1 K3 Secara Umum
Analisa Temuan Bahaya
No Objek Lokasi Bukti Temuan Positif Negatif Saran Dasar Hukum
Perusahaan - Perusahaan 1.UU No. 1 Thn
PT. telah diharapkan tetap 1970 Tentang
Pelindo membentuk konsisten dalam Keselamatan
Regional 2 Organisasi penerapan P2K3. Kerja. Pasal 10
Teluk P2K3 yang Tentang
P2K3 Bayur terdiri dari : kewajiban
1. Sumatra - Pengurus penerapan P2K3.
Barat - Ahli k3 2.Permen.
berlisensi No:Per.04/Men/1
987 tentang
P2K3 dan
tatacara
penunjukan A K3
3.Permennaker
No..2 Thn 1992
Tentang cara
penunjukkan
kewajiban dan
wewenang AK3
5
PT. Perusahaan telah - Perusahaan Permen No. 04
Pelindo bekerjasama diharapkan tetap Tahun 1995
Regional dengan biro konsisten dalam
2 Teluk sertifikasi penerapan PJK3
Bayur Indonesia dalam
PJK3 Sumatra melakukan Audit
2.
Barat K3 dilingkungan
Perusahaan
dengan hasil
yang memuaskan
yaitu 87,95 %
Organisasi P2K3 Perusahaan 1. UU No. 1
PT. yang terdiri dari : diharapkan tetap Thn 1970
Pelindo 1. Pengarah konsisten dalam Tentang
Regional 2. Ketua penerapan P2K3. Keselamatan
Organisasi 2 Teluk 3. Sekretaris Kerja. Pasal
3. Bayur 4. Anggota 10 Tentang
Sumatra kewajiban
Barat penerapan
P2K3.
2. Permen.
No:Per.04/M
en/1987
tentang P2K3
dan tatacara
penunjukan
A K3
6
1. Safety - Program kerja k3 UU No.1 Thn
induction diharapkan tetap 1970
PT. 2. Pemasangan konsisten Bab.5 pasal 9
Pelindo rambu-rambu dilakukan oleh (Safety Induction)
Didapatkan dari hasil
Regional 2 ( Sign) K3 perusahaan
wawancara
Teluk 3. Pengecekan Bab. 4 pasal 8
4. Program
Kerja K3 Bayur kesehatan (Pengecekan
Sumatra secara kesehatan secara
Barat berkala berkala)
4. Pemeriksaan
berkala UU No.1 thn 1970
mesin Pasal 14. (b)
produksi dan kewajiban
pesawat pemasangan
angkat gambar
angkut keselamatan kerja
5. Program
audit Permenaker 08
external tahun 2020
1kali setahun tentang pesawat
angkat-angkut
Permennaker No.
26 tahun 2014
tentang
penyelengkaraan
audit SMK3
7
5. Ahli K3 PT. Adanya AK3U, - Perusahaan 1. Permennaker
Pelindo AK3 Listrik, diharapkan No..2 Thn 1992
Regional 2 AK3 melakukan Tentang cara
Teluk Lingkungan, pengecekan lisensi penunjukkan
dari tiap Ahli K3 kewajiban dan
Bayur Ahli P3K, AK3
yang dimiliki oleh
Sumatra Penanggunangan wewenang AK3
perusahaan
Barat Kebakaran kelas
D dan C.
6. Safety PT. PT. Pelindo telah Adanya pekerja Perusahaan lebih Permennaker RI
Induction Pelindo Didapatkan dari hasil melakukan safety yang tidak memperhatikan No.8/men/VII-
dan APD Regional 2 wawancara induction, menggunakan penggunaan APD 2010 Tentang
Teluk dan gambar sebelum masuk APD sesuai yang sesuai APD (Alat
dengan SOP. dengan SOP agar Pelindung Diri)
Bayur perusahaan dan
terhindar dari
Sumatra sebelum kecelakaan
Barat melakukan ditempat kerja. uu no. 1 tahun
aktivitas kerja. 1970 Bab V
dan menerapkan Pasal 9. Tentang
APD kepada Safety Induction
setiap pekerja dan
tamu perusahaan.
8
Kebijakan PT. Sudah dirancang - Penerapkan Kebijakan dan
7. dan Pelindo dan SMK3 harus komitmen K3
komitmen Regional 2 diterapkannya tetap peraturan
K3 Teluk komitmen K3 dipertahankan pemerintah RI No.
Bayur dilingkungan diperusahaan 50 thn 2012.
Sumatra perusahaan yang Tentang
Barat sesuai standar penerapan
ISO 45001 menagement K3.
tentang SMK3
dan Kesehatan
Kerja serta
standar
pengamanan Permennaker No.
international 26 tahun 2014
ISPS Code. tentang
penyelengkaraan
audit SMK3
9
8. Tingkat PT. Tingkat - Perusaan Permenaker No. 5
Penerapan Pelindo penerapannya sudah konsisten dalam Thn 1996
SMK3 Regional 2 sesuai dengan penerapan SMK3
Teluk ISO45001:2018 dan melakukan uu No. 13 Pasal 87
Bayur pengecekan tahun 2003 tentang
Sumatra standar pengamanan kembali masa Penerapan SMK3
Barat international ISPS berlaku dari
Code lisensi SMK3nya
10
PT. Sudah didilakukan Reminder agar Permennaker No.
Pelindo Audit oleh SMK3 - tetap melakukan 26 tahun 2014
Regiona oleh PJK3 yang Audit internal tentang
l2 ditunjuk oleh dan external penyelengkaraan
Teluk binwasnakertrans secara konsisten audit SMK3
9 Audit Bayur prov sumbar. agar penerapan
SMK3 Sumatra SMK3 tetap
Barat berjalan sesuai
dengan prosedur
yang berlaku.
11
10 PT. Didapatkan dari hasil Identifikasi Penerapan UU NO.13 Pasal 86
Pelindo wawancara bahaya dengan JSA harap di Tahun 2003 Tentang
Regional pembuatan JSA lakukan Ketenagakerjaan
2 Teluk dengan bahwa setiap tenaga
JSA Bayur penuh kerja berhak
Sumatra komitmen mendapatkan
Barat agar perlindungan
terhindar
dari
kecelakaan
kerja dan
penyakit
akibat kerja
12
BAB IV
4.1 Kesimpulan
12
Dari hasil pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan selama PKL, dapat disimpulkan
bahwa:
Secara umum PT. Pelindo Regional 2 Teluk Bayur Sumatra Barat telah
melaksanakan penerapan K3 Umum sesuai dengan peraturan Undnag-
Undang Nomer 1 Tahun 1970 tentang Kesehatan Kerja. Namun, perusahaan
masih perlu melakukan perbaikan dalam hal ketegasan pihak perusahaan
terhadap karyawan/pekerja yang masih tidak menggunakan APD standar saat
bekerja.
Saran
Beberapa saran yang dapat direkomendasikan berdasarkan hasil analisis
temuan di PT. X adalah:
1. Membentuk P2K3 agar dapat menerapkan SMK3 serta mendapatkan
sertifikasi dariDisnaker setempat
13
2. Harus adanya penyediaan rambu-rambu K3 dan papan pengumuman
pencapaian K3.
6. Melakukan perubahan tata letak beberapa mesin dan alat agar lebih aman.
7. Memberikan pencahayaan yang cukup di area yang masih sering dikunjungi
pekerja
14. Merubah letak pipa air yang melintang di atas tanah menjadi di dalam
tanah dengan tujuan menghilangkan resiko kerusakan pipa.
15. Bekerja sama dengan pihak catering untuk menyelenggarakan makan bagi
buruh sesuai dengan standar minimal nutrisi, kebersihan dan sanitasi.
14
16. Menambah jumlah toilet mengacu pada peraturan kementrian ketenaga
kerjaan tentang jumlah minimal toilet per jumlah total tenaga kerja.
15