Laporan Individu
Laporan Individu
Laporan Individu
LAMHOT PASARIBU
PENYELENGGARA
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Allah yang Maha Kuasa dimana telah melimpahkan
hikmat serta karuniannya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan praktek
kerja lapangan terkait K3 di PT.MULTI NABATI SULAWESI. Penulisan laporan
Praktek Kerja Lapangan ini merupakan salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan program Pembinaan Calon Ahli K3 Umum (AK3U) yang
diselenggarakan oleh PT. INDOTAMA JASA SERTIFIKASI. Selama pelaksanaan
praktek kerja lapangan dan penyusunan laporan, penyusunan mendapatkan
bimbingan, dukungan serta pihak dari PT. di PT. Multi Nabati Sulawesi yang terlibat
dalam kelancaran pembuatan laporan PKL serta pelatihan Calon Ahli K3 Umum.
Penyusun menyadari bahwa pembuatan laporan praktek kerja lapangan masih
terdapat kekurangan, sehingga kritik dan saran dari berbagai pihak yang terlibat
dalam kegiatan ini sangat diharapakn oleh penyusun. Sehingga menjadi bahan
berbaikan untuk menyempurnakan laporan ini.
Penyusun
Lamhot Pasaribu
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatannya
dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi
dan produktivitas nasional. Perlindungan terhadap tenaga kerja dimaksud untuk
menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa diskriminasi atas dasar
apapun untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya dengan
tetap memperhatikan perkembangan kemajuan dunia usaha. Pada dasarnya setiap
pekerjaan tidak dapat terlepas dari resiko bahaya, adapun yang termasuk dalam
resiko yaitu kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Untuk menghindari resiko
tersebut terdapat beberapa upaya pengendalian yang dapat dilakukan, salah
satunya dengan menerapkan ilmu (K3) di setiap proses kerjanya.
Penerapan (K3) merupakan hal yang wajib bagi setiap proses pekerjaan di
tempat kerja, seperti tertuang dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang
keselamatan kerja. penerapan (K3) di tempat kerja merupakan cara yang tepat
untuk mengatasi dampak negative dari proses industry dan efektif untuk
meningkatkan produktivitas kerja di perusahaan. Keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) merupakan suatu upaya untuk menekan atau mengurangi resiko kecelakaan
dan penyakit akibat kerja terhadap pekerja yang berkaitan dengan alat kerja, bahan
dan proses pengolahan, tempat kerja, lingkungan kerja, serta cara bekerja. Dengan
adanya pengetahuan tentang (K3) diharapkan dapat mencegah terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja. penyakit akibat kerja dapat mengakibatkan
penurunan produktivitas kerja, kerugian berupa cacat atau cidera yang bersifat
sementara maupun permanen atau bahkan terjadi kematian serta kerusakan
property dan lingkungan.
3
Nabati Sulawesi juga harus menerapkan kebijakan dan norma-norma (K3) untuk
melindungi setiap tenaga kerja yang ada karena mengingat proses produksi yang
dilakukan menggunakan alat dan mesin yang berpotensi menyebabkan resiko
terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. dalam penerapan kebijakan
dan norma-norma (K3) di tempat kerja harus sesuai dengan Peraturan Pemerintah
No. 50 tahun 2012 yaitu Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3).
Berdasarkan uraian diatas, sebagi calon Ahli (K3) Umum diperlukan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) untuk menganalisis dan mengetahui penerapan (K3) di
sebuah perusahaan.
4
1.4 Dasar Hukum
1. Kelembagaan & Keahlian K3
a. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2).
b. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.4/MEN/1987 tentang Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara
Penunjukkan Ahli.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.4/MEN/1995 tentang Perusahaan
Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02 Tahun 1992 tentang Tata Cara
Penunjukkan Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
f. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja SE.03/MEN/DJPPK/I/2011 tentang
Pelaksanaan Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja yang selanjutnya disebut Ahli K3.
g. Peraturan Menteri Tenaga KerjaRepublik Indonesia No.
Per.03/Men/1998tentang Tata Cara Pelaporan dan
PemeriksaanKecelakaan
2. Dasar Hukum Sistem Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3)
a. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
b. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
c. Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
3. Dasar Hukum K3 Mekanik (Pesawat Angkut Dan Angkut)
a. Permen No.8 Tahun 2020 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Pesawat Angkat Dan Angkut
b. Permenakartrans Nomor Per.9/Men/2010 Tentang Operator Dan
Petugas Pesawat Angkat Dan Angkut
4. Dasar Hukum Pesawat Uap
a. UU Uap Tahun 1930
b. Peraturan Uap 1930
5
c. Permenakaer Nomor.1/Men/1998 Tentang Kwalifikasi Dan Syarat-
Syarat Operator Pesaat Uap
5. Dasar Hukum Bejana Tekan
a. Permenakartrans No 37 Tahun 2016 Tentang Keselamatan Dan
Kesehatan Tenaga Kerja Bejana Tekan Dan Tangki Timbun
6. Dasar Hukum Tenaga Produksi
a. Permenakartrans No 37 Tahun 2016 Tentang Keselamatan Dan
Kesehatan Tenaga Kerja Bejana Tekan Dan Tangki Timbun
7. Dasar Hukum K3 Konstruksi Bangunan
a. Undang-Undang No. 2 Tahun 2003 tentang Jasa Konstruksi
b. Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tenntangBangunan Gedung
c. Permenakertrans No. PER.01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan
d. Kep. Dirjen Panwasnaker No. KEP.20/DJPPK/VI/2004 tentang
Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang
Konstruksi Bangunan
8. Dasar Hukum K3 Instalasi Listrik
a. Permenaker No. 12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Listrik Di Tempat Kerja
b. Undang-Undang No. 30 Tahun 2009 Tentangketenagalistrikan
c. Permenaker RI No. 31 Tahun 2015 Dan Permenaker RI No.
PER.02/MEN/1989 Tentangpengawasaninstalasipenyalurpetir
d. Permenaker RI No. 6 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Elevator Dan Eskalator
e. Kep. Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial Dan Pengawasan
Ketenagakerjaan No. KEP.407/BW/1999 Tentang Persyaratan,
Penunjukan, Hak Dan Kewajiban Teknisi Lift
f. Kep. Dirjen Panwasnaker Dan K3 No. KEP.48/PPK&K3/VIII/2015
Tentang Pembinaan Teknisi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Listrik
g. Kep. Dirjen Panwasnaker Dan K3 No. KEP.47/PPK&K3/VIII/2015
Tentang Pembinaan Calon Ahli Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
(K3) Bidang Listrik
6
h. Kep. Dirjen Panwasnaker No. KEP.89/PPK/XII/2012 Tentang
Pembinaan Calon Ahli Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Spesialis Listrik
9. Dasar Hukum K3 Penanggulangan Kebakaran
a. Keputusan Menteri Tenaga Kerjarepublik Indonesia No. 186 Tahun
1999 Tentang Unit Penanggulangan Kebaran Di Tempat Kerja
b. Permenakertrans Ri No. Per.04/Men/1980 Tentang Syarat-Syarat
Pemasangan Dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
c. Instruksi Menaker Ri No. Ins 11/M/Bw/1997 Tentang Pengawasan
Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/Prt/M/2008 Tentang
Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan
Gedung Dan Lingkungan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 2 Tahun
1983 Tentang Instalasi Alarm Kebakaran Automatic
10. Dasar Hukum Kesehatan Kerja
a. Peraturan Pemerintah No.88 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Kerja
b. Peraturan Presiden No.7 Tahun 2019 Tentang Penyakit Akibat Kerja
c. Kepmenakerno.333/Men/1989 Tentang Diagnosa Dan Pelaporan
Penyakit Akibat Kerja
d. Permenakertrans No.Per.02/Men/1980 Tentang Pemeriksaan
Kesehatan Dan Keselamatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja
e. Permenakerno.I/Men/1981tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat
Kerja
11. Dasar Hukum K3 Lingkungan Kerja
a. Permenakerno.5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Lingkungan Kerja
b. Permenaker No.9 Tahun 2016 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Dalam Pekerjaan Pada Ketinggian
12. Dasar Hukum K3 Bahan Berbahaya Dan Beracun
a. Permenaker No.187/Men/1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya Di Tempat Kerja.
7
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
PT. Multi Nabati Sulawesi terletak di lokasi Jl. Raya Madidir, Madidir
Tengah, Kota Bitung. Anda juga dapat menghubungi bisnis ini melalui telepon di
nomor 0438-30391. PT. Multi Nabati Sulawesi dapat
dijangkaudenganmudahmelaluitransportasiumummaupunpribadi.
8
Gambar2.2.1PT.Multi Nabati Sulawesi Manado
9
2. Misi
Menjadi mitra bisnis yang unggul dan layak dipercaya bagi stakeholder
Menerapkan system manajemen LK3 secara berkesinambungan
Membangun system LK3 dan social yang berintegrasi dengan system
operasional untuk tujuan tercapainya kinerja yang optimal
Shift Kerja
Terdapat 3 (tiga) shift kerja di PT. Multi Nabati Sulawesi, yaitu
- Shift pagi, pukul 8 pagisampaipukul 5 sore
- Shift sore,pukul 3 sore sampaipukul 1 pagi
- Shift malam, pukul 2 pagi sampai pukul 7 pagi
Sarana Pokok dan Fasilitas Kerja Penunjang
Sarana pokok dan fasilitas kerja penunjang di PT. Multi Nabati Sulawesi,
yaitu:
- Mushola
- Kantin
- Klinik dan laboratorium
- Ambulance
- Mobil pemadam kebakaran
10
Gambar 2.5 Struktur Organisasi PT. Multi Nabati Sulawesi Manado
Sumber:PT.Multi Nabati Sulawesi Manado
11
g. Terdapat sisa material yang berserakan di jalan pintu masuk.
h. Isi kotak P3K tidak Lengkap
BAB III
ANALISA
12
B. Analisa danTemuan Negatif
C.
13
14