Makalah Pbak-2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PBAK

“Pengamatan tentang hal korupsi dilingkungan kampus dan masyarakat”


Dosen Pembimbing:
Magdalena, SST., M.Kes

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

1. ADE FITRI SAKINAH (P032114401001)


2. AMELIA PUTRI (P032114401003)
3. ANINDYA EKA MAHARANI (P032114401004)
4. ANNISA FATHIN FASHIHA (P032114401005)
5. ARIYATI RAHAYU (P032114401006)

D3 KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU


2022/2023

2
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW. yang kita nanti-nantikan syafa’atnya diakhir nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pendidikan
Budaya Anti Korupsi yang berjudul “Pengamatan tentang hal korupsi dilingkungan
kampus dan tempat tinggal.”

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini mohon maaf sebesar-besarnya.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada


dosen pembimbing mata kuliah ”Pendidikan Budaya Anti Korupsi” yang telah
membimbing dalam penulisan makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat
bermanfaat, Terimakasih.

Pekanbaru, 24 Agustus 2022

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1 Contoh Korupsi di Lingkungan Kampus.............................................................3
2.1.1 Jenis Korupsi.................................................................................................3
2.1.2 Titip Absen....................................................................................................4
2.1.3 Numpang nama saat kerja kelompok............................................................4
2.1.4 Mark Up Anggaran dalam Kegiatan.............................................................4
2.2 contoh Korupsi Dilingkungan Rumah.................................................................5
2.2.1 Mark up dana kegiatan ibu ibu pkk...............................................................5
2.2.2 Memberi “Uang Damai” saat Ditilang Polisi................................................5
2.2.3. Penyelewengan uang konsumsi dalam arisan..............................................6
2.2.4 Mengambil hak orang lain.............................................................................6
2.3 Upaya yang dilakukan untuk mencegah kasus korupsi dilingkungan kampus
7
2.4 Upaya yang dilakukan untuk mencegah kasus korupsi dilingkungan kampus
7
BAB III..........................................................................................................................8
PENUTUP.....................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................8
3.2 Saran....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Korupsi telah menjadi perhatian semua pihak pada saat ini. Bentukbentuk dan
perwujudan korupsi jauh lebih banyak daripada kemampuan untuk
melukiskannya. Iklim yang diciptakan oleh korupsi menguntungkan bagi tumbuh
suburnya berbagai kejahatan.
Korupsi pun menjadi permasalahan yang sungguh serius dinegeri ini. Kasus
korupsi sudah tidak terhitung lagi jumlahnya. Berkembang dengan pesat, meluas
dimana–mana, dan terjadi secara sistematis dengan rekayasa yang canggih dan
memanfaatkan teknologi modern. Kasus terjadinya korupsi dari hari kehari kian
marak. Hampir setiap hari berita tentang korupsi menghiasi berbagai media.
Bahkan Korupsi dianggap biasa dan dimaklumi banyak orang sehingga
masyarakat sulit membedakan nama perbuatan korup dan mana perbuatan yang
tidak korup. Meskipun sudah ada komisi pemberantasan korupsi (KPK) dan
beberapa instansi antikorupsi lainnya, faktanya negeri ini menduduki rangking
teratas sebagai negara terkorup di dunia.
Tindak korupsi di negeri ini bisa dikatakan mulai merajalela, bahkan menjadi
kebiasaan, dan yang lebih memprihatinkan adalah korupsi dianggap biasa saja
atau hal yang sepele. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk
mencegah terjadinya korupsi, namun tetap saja korupsi menjadi hal yang sering
terjadi.
Memerangi korupsi bukan cuma menangkapi koruptor. Sejarah mencatat, dari
sejumlah kejadian terdahulu, sudah banyak usaha menangkapi dan menjebloskan
koruptor ke penjara. Era orde baru, yang berlalu, kerap membentuk lembaga
pemberangus korupsi. Mulai Tim Pemberantasan Korupsi di tahun 1967, Komisi
Empat pada tahun 1970, Komisi Anti Korupsi pada 1970, Opstib di tahun 1977,

1
hingga Tim Pemberantas Korupsi. Nyatanya, penangkapan para koruptor tidak
membuat jera yang lain. Koruptor junior terus bermunculan.
Upaya pemberantasan korupsi semata-mata hanya lewat penuntutan korupsi,
padahal yang perlu saat sekarang ini adalah kesadaran setiap orang untuk taat
pada undang-undang korupsi.3 Bangsa Indonesia sekarang butuh penerus bangsa
yang berakhlak mulia, dalam artian mempunyai sikap dan perilaku yang baik.
Kesadaran tersebut membuat pemerintah memutar otak untuk bagaimana
menciptakan hal tersebut. Lebih khusus kepada penanaman nilai antikorupsi pada
setiap individu putra bangsa. Namun masalahnya adalah Membentuk hal tersebut
tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja jenis-jenis kasus korupsi di lingkungan kampus?


2. Apa saja jenis-jenis kasus korupsi dilingkungan tempat tinggal?
3. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mencegah korupsi dilingkungan
kampus dan masyarakat?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui jenis-jenis korupsi dilingkungan kampus


2. Untuk mengetahui jenis-jenis kasus korupsi dilingkungan tempat tinggal
3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mencegah korupsi
dilingkungan kampus dan masyarakat

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Contoh Korupsi di Lingkungan Kampus

2.1.1 Jenis Korupsi

a) Terlambat datang ke Kampus


Waktu terus berjalan tanpa bisa kita hentikan. Kita tidak bisa mengulang
waktu, kembali ke masa lalu. Semua yang kita lakukan selalu berkaitan dengan
waktu. Korupsi yang sering kali terjadi di kalangan mahasiswa yaitu korupsi
waktu. 
Secara tidak sadar setiap harinya mereka telah mengkorupsi waktu yang
mereka punya. Sebagai mahasiswa kita harus bisa mengatur waktu dengan baik.
Kita harus mengisi waktu yang kita miliki dengan hal-hal yang positif dan
bermanfaat. Disiplin waktu harus kita miliki.
Korupsi waktu yang di lakukan oleh mahasiswa kebanyakan adalah terlambat
masuk kelas. Tidak konsisten dengan waktu yang telah di sepakati bersama di
awal. Sebenarnya mereka sudah mengetahui pada jam berapa dan di menit ke
berapa perkuliaahan akan di mulai, tetapi selalu ada alasan yang membuat
mahasiswa datang terlambat. 
Mayoritas mahasiswa menganggap terlambat masuk kelas adalah hal yang
sepele, namun tanpa sadar keterlambatan itu dapat mengganggu kegiatan
perkuliahan di kelas seperti menggangu konsentrasi dosen yang sedang
menjelaskan kepada mahasiswa. Dan juga dapat mengganggu mahasiswa yang
sedang konsentrasi mendengarkan penjelasan dosen pada perkuliahan saat itu.

3
2.1.2 Titip Absen

Titip absen merupakan hal yang tidak baru lagi tetapi sampai sekarangseperti
tidak ada upaya menghapuskan budaya ini. Bahkan fenomena ini sudah menjadi
sebuah masalah klasik dan mendarah daging ( Internalized value ). Titip absen
merupakan kecurangan yang kerap kali dilakukan oleh oleh pihak-pihakyang tidak
bertanggung jawab. Dengan maksud tetap dianggap hadir
dalam presensi walaupun tidak dating dalam perkuliahan. Perilaku seperti ini jelas
menggambarkan sebuah tindakan demoral di kalangan mahasiswa.
Budaya titip absen atau biasa disebut TA telah menjamur dalam beberapa
instansi pemerintahan dan di kalangan mahasiswa khususnya. Ada diantara mereka
yang memang rajin hadir dalam pertemuan tertentu dan ada pula mereka yang jarang
hadir. Hal seperti inilah yang membuat budaya titip absen seringterjadi. Mereka yang
tidak hadir akan senantiasa meminta tolong kepada yang hadir untuk TA.

2.1.3 Numpang nama saat kerja kelompok

Tidak berkerja apa-apa, tahu-tahu ingin sekali namanya terpampang dalam


tugas kelompok. Perilaku macam ini kerap ditemui di kelas manapun. Dalih yang
disampaikan cukup beragam seperti sibuk bekerja, tidak mengerti materi sampai yang
paling remeh--tapi ampuh-- menggunakan dalih pertemanan sebagai senjata. Perilaku
tidak jujur semacam ini membuat mahasiswa menjadi lebih leha-leha dan
mengabaikan kewajibannya.

2.1.4 Mark Up Anggaran dalam Kegiatan

Nyaris setiap agenda mahasiswa kerap menggelembungkan dana yang


dibutuhkan. Nominal itu dilampirkan dalam proposal. Yang mana pencairan akan
didapat tidak mencapai anggaran yang terlampir, bisa jadi setengahnya atau malah
lebih rendah lagi. Apalagi kalau pihak yang diajukan proposal sedang seret, ayat-ayat
krisis sudah pasti dibacakan. Alasan yang paling sering digunakan adalah antisipasi

4
kalau-kalau harga yang nantinya ditemukan di pasar jauh lebih tinggi meski
kenyataannya tetap membeli jenis barang dengan harga yang lebih murah. Dan, ya
perilaku mark up adalah perilaku yang paling dekat dengan korupsi.

2.2 contoh Korupsi Dilingkungan Rumah

2.2.1 Mark up dana kegiatan ibu ibu pkk

Di lingkungan masyarakat tidak jarang ditemukan kegiatan seperti ini.


Dimana biasanya masyarakat dimintai uang iuran pada umumnya untuk kegiatan
atau kepentingan masyarakat. Nah, tak luput pula terdapat tindakan korupsi
didalam nya antara lain, ketika uang iuran sebenarnya hanya Rp. 10.000 tetapi
pihak yang bersangkutan malah mengutip Rp. 50.000.
Hal ini merupakan termasuk kegiatan korupsi yang jika dibiarkan terus
menurus akan berkelanjutan, sehingga dapat mengakibatkan dampak yang
merugikan masyarakat sekitar.

2.2.2 Memberi “Uang Damai” saat Ditilang Polisi

Masayarakat sering kali berperilaku tidak mentaati peraturan. Salah satu


Contohnya yaitu melanggar peraturan lalu lintas. Dan sering juga kedapatan ketika
pihak yang terlibat mencoba untuk memberikan atau dengan kata lain menyuap
pihak yang mempunyai wewenang. Contoh spesifik nya saat seseorang ditilang.

Demi menghindari hukum ataupun peraturan yang tertulis, biasanya orang


yang ditilang akan lebih memilih untuk membayar atua menyuap polisi demi lolos
dari hukuman tersebut.
Jika kebiasaan seperti itu dipertahankan dalam lingkungan, sama saja
membiarkan cikal bakal korupsi dalam diri.

5
2.2.3. Penyelewengan uang konsumsi dalam arisan

Di Daerah X RT 02, RW 12 terdapat kumpulan ibu-ibu yang melakukan


arisan di lingkungan tempat tinggalnya. Rencana kegiatan arisan ibu-ibu tersebut
akan memperoleh uang arisan Rp.5.000.000 perbulan dengan anggota berjumlah
10 orang dan uang konsumsi 50.000 perorang, kemudian ditunjuklah ibu A
sebagai pemegang uang arisan.
Sewaktu arisan tiba ibu A mulai mengundi nama yang akan mendapatkan
uang arisan dan ternyata uang arisan itu diperoleh oleh ibu B. Lalu arisan bulan
selanjutnya dirumah ibu B, namun saat di rumah ibu B uang konsumsi yang
diberikan Ibu A tidak mencapai kesepakatan yang telah dibuat dengan alasan
kelupaan membawa dompet, kata-kata ibu A sering beralasan tidak logis, dan
setelah ditelusuri dengan ibu-ibu yang lain ternyata ibu A sudah menggunakan
uang konsumsi tanpa sepengetahuan ibu-ibu yang lain. Adanya prilaku ibu A
menyimpang dari kesepakatan bersama merupakan kebiasaan yang sudah sering
dilakukannya. Maka dari itu ibu A wajib diberi sangsi karena melakukan korupsi
uang konsumsi dalam arisan tersebut.

2.2.4 Mengambil hak orang lain

Di daerah X RT 01, RW 05 selalu semarak merayakan hari raya Idhul adha


maupun yang berkurban atau masyarakat di sekitar nya, hewan sapi dan kambing
selalu banyak untuk di kurban kan, tetapi setelah pembagian daging kurban
malah sedikit yang mendapatkan daging nya malah ada yang tidak dapat, tidak
tahu kemana pergi daging nya.

Itulah ciri" korupsi di masyarakat setiap tahun nya.

6
2.3 Upaya yang dilakukan untuk mencegah kasus korupsi dilingkungan kampus

1. Memberikan pendidikan antikorupsi.


2. Melakukan reformasi birokrasi.
3. Membentuk Satuan Pengawas Internal (SPI).
4. Membentuk Pusat Studi Transparansi Publik dan Antikorupsi
(Pustapako).
5. mengajarkan efek jerah pada anak bila berbuat salah.
6. mengupayakan pendidikan moral.

2.4 Upaya yang dilakukan untuk mencegah kasus korupsi dilingkungan kampus

1. Menanamkan kejujuran
2. Memahami hukum yang berlaku
3. Hidup sederhana

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Korupsi adalah suatu tindak perdana yang memperkaya diri yang secara
langsung merugikan negara atau perekonomian negara. Jadi, unsur dalam perbuatan
korupsi meliputi dua aspek. Aspek yang memperkaya diri dengan menggunakan
kedudukannya dan aspek penggunaan uang Negara untuk kepentingannya.Adapun
penyebabnya antara lain, ketiadaan dan kelemahan pemimpin,kelemahan pengajaran
dan etika, kolonialisme, penjajahan rendahnya pendidikan, kemiskinan, tidak adanya
hukuman yang keras, kelangkaan lingkungan yang subur untuk perilaku korupsi,
rendahnya sumber daya manusia, serta struktur ekonomi.Korupsi dapat
diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu bentuk, sifat,dan tujuan.Dampak korupsi
dapat terjadi di berbagai bidang diantaranya, bidang demokrasi, ekonomi, dan
kesejahteraan negara.

3.2 Saran

Pemberantasan dan pencegahan korupsi haruslah dilakukan dari atas atau


secara konsisten dari para penyelenggara negara. Pemberantasan tindak pidana
korupsi harus tetap berpegang pada Undangundang korupsi yang telah berlaku
dengan mengedepankan pertanggung jawaban pidana terlebih dahulu kemudian
pertanggung jawaban secara perdata. Peraturan perundang-undangan pemberantasan
korupsi yang jelas dengan sanksi yang dapat menimbulkan kejeraan serta proses
peradilan yang cepat dan transparan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Elvi Trionovani, 2016. Buku Ajar :Pengetahuan Budaya Anti Korupsi.


 JakartaSelatan : Pusdik SDM Kesehatan. Diakses 18 Januari 2021 Pukul
11:30.Kartodihardjo, 2019. Buku Ajar :Membangun Gerakan Anti Korupsi.
 Bogor : PTPenerbit IPB press. Diakses 18 Januari 2021 Pukul 12:44.Faisal Arief
Kamil,dkk. 2013. Buku Ajar :Menatap Indonesia Dari Kampus Bulaksumur.
 Yogyakarta : Kasrat. Diakses 18 Januari 2021 Pukul 14:22.Burhanudin, 2019.
Jurnal : Kontribusi Mahasiswa Dalam Upaya Pencegahan Korupsi. Kediri : EL-
Faqih. Diakses 18 Januari 2021 Pukul 19:40.

Anda mungkin juga menyukai