File 1638080412

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 153

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

OPTIMALISASI PENGAWASAN CAIRAN INFUS DENGAN LABELING


PADA PASIEN DI RUANG ISOLASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN BUTON

OLEH :

EVI SELVIANTI.DJ, A.Md.Kep


NDH : 27

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


(CPNS) GOLONGAN II ANGKATAN XXV

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdullilahi Rabbil ‘Alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT yang telah memberikan segenap kekuatan, kesehatan, keteguhan, dan kesabaran
serta semua nikmat taat tak terhingga. Sehingga Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai
Dasar Aparatur Sipil Negara yang berjudul “Optimalisasi Pengawasan Cairan Infus
Dengan Labeling Pada Pasien Di Ruang Isolasi Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Buton “ dapat di selesaikan dengan lancar dan baik.
Tujuan dari pembuatan Laporan Aktualisasi ini adalah sebagai bagian dari
tugas dalam Pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Pemerintah Kabupaten Buton
Golongan II Angkatan XXV Aktualisasi secara substansi di maksud untuk
meningkatkan kualitas Aparatur Sipil Negara dengan sikap prilaku ASN dan Nilai
Dasar ASN yang terdiri dari : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Aktualisasi ini dapat selesai
karena adanya bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargan sebesar-
besarnya kepada yang terhormat :
1. Allah SWT yang telah menciptakan dan memberi karunia samudera nikmat
sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan aktualisasi ini;
2. Bapak Bupati Buton yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada kami
untuk mengikuti Pendidikan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
3. Bapak Syahruddin Nurdin, S.E. selaku Kepala BPSDM Prov.SULTRA beserta
jajarannya selaku penyelenggara Latihan Dasar CPNS;
4. Bapak Drs. Ruslan, M.Si selaku penguji; dan Bapak Ir. H. Amir Ma’sum
selaku coach yang telah meluangkan waktu tenaga dan pikiran serta motivasi
dalam setiap proses coaching;
5. Bapak La Gune ,SKM sebagai Kepala Tata Usaha Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Buton yang telah memberikan motivasi, dukungan dan bimbingan
serta arahan pembuatan laporan aktualisasi;
6. Ibu Sri Wuyanti, A.Md.Kep sebagai kepala ruangan isolasi yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama proses pelaksanaan kegiatan
aktualisasi;
7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dan memberikan pengarahan
terkait materi ANEKA untuk dapat di internalisasikan dan diaktualisasikan di
instansi;
8. Seluruh panitia, dan binsuh yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan
latsar;
9. Keluarga Besar Peserta Latsar Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Selatan,
Kabupaten Bombana, Kabupaten Muna, Kota Baubau, dan Kota Kendari
10. Seluruh Keluarga Besar saya, terutama Orang tua, saudara yang selalu
mendukung dan mendoakan sepenuh hati demi terciptanya laporan Aktualisasi
ini;
11. Teman-teman peserta Latihan Dasar CPNS yang senantiasa berbagi ilmu juga
pengalaman serta seluruh pihak terkait yang turut memberi sumbangsih dalam
proses penyelesaian laporan ini;
12. Rekan sejawat di Ruang Isolasi yang telah secara aktif membantu dalam
pelaksanaan kegiatan Aktualisasi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Aktualisaisi ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan lapang dada penulis menerima kritik dan
saran yang konstruktif demi penyempurnaan laporan Aktualisasi ini. Sehingga
Laporan Aktualisasi ini dapat di jadikan dasar dalam pelaksanan dan pelaporan
aktualisasi dengan nilai-nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.
Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih atas segala kebaikan dan
bantuan yang di berikan, semoga mendapat balasan yang setimpal dari sang pencipta

Kendari, November 2021


Penulis

Evi Selvianti.Dj, A.Md.Kep


19950522 202012 2 021

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN...........................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................v
DAFTAR TABEL..............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaaat.......................................................................4
C. Ruang Lingkup................................................................................4
D. Waktu Dan Tempat.........................................................................5
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEPSI NILAI-NILAI
DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU ..........
A. Gambaran Umum Organisasi
1. Kedudukan Organisasi........................................................6
2. Visi dan Misi Organisasi....................................................6
3. Dasar Hukum......................................................................7
4. Struktur Organisasi.............................................................8
5. Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit...............................8
6. Data – Data Sumber Daya yang dimiliki..........................12
B. Identifikasi, Penetapan dan Analisa Isu..........................................19
1. Identifikasi........................................................................20
2. Penetapan..........................................................................20
3. Analisa Dampak Isu.........................................................21
4. Faktor Penyebab Isu.........................................................22
5. Gagasan Kreatif................................................................23
C. Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN
1. Akuntabilitas.....................................................................23

iii
2. Nasionalisme.....................................................................25
3. Etika publik.......................................................................26
4. Komitmen mutu.................................................................27
5. Anti korupsi.......................................................................28
6. Whole of government........................................................29
7. Manajemen asn..................................................................31
8. Pelanyanan publik.............................................................31
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
A. Unit Kerja.......................................................................................34
B. Isu yang diangkat...........................................................................34
C. Gagasanpemecahan isu..................................................................34
D. Tujuan gagasanpemecahan isu.......................................................34
E. Kegiatan Terpilih Sebagai Pemecahan Isu.....................................35
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Capaian Aktualisasi........................................................................57
B. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai Dasar, Peran Dan
Kedudukann ASN dalam Optimalisasi Pengawasan Cairan Infus
Dengan Labeling Di Ruang Isolasi Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Buton............................................................................60
C. Pelaksanaan Kegiatan dan Capaiannya...........................................61
D. Matrix Habituasi............................................................................. 93
E. Kontribusi dan Gambaran Dampak yang Dirasakan dalam
Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN....................................95
F. Output-Output Penting yang Dihasilkan dalam Aktualisasi..........98
G. Kendala Atau Hambatan Selama Aktualisasi.................................98
H. Kunci sukses pelaksanaan aktualisasi..........................................100
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan..................................................................................101
2. Saran.............................................................................................101
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................103
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN....................................................104
LAMPIRAN

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pembangunan RSUD Kabupaten Buton Tahap Pertama.......................12


Tabel 2.2 Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Tahap
Kedua.....................................................................................................13
Tabel 2.3 Instalasi dan Unit Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Buton......................................................................................................14
Tabel 2.4 Jumlah Tenaga Medis RSUD Kabupaten Buton Tahun 2019..............15
Tabel 2.5 Jumlah Tenaga Paramedis Keperawatan...............................................16
Tabel 2.6 Jumlah Tenaga Paramedis Non Keperawatan.......................................17
Tabel 2.7 Jumlah Tenaga Non Medis RSUD Kabupaten Buton Tahun 2019........18
Tabel 2.8 Rekapitulasi Ketenagaan RSUD Kabupaten Buton Tahun 2019...........19
Tabel 2.9 Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas Dan Fungsi....................................20
Tabel 2.10 analisis penetapan isu...........................................................................21
Tabel 2.11 Identifikasi Faktor Penyebab Isu..........................................................22
Tabel 3.1 Kegiatan Dan Tahapan Untuk Memecahkan Isu...................................35
Tabel 4.1 Capaian Aktualisasi................................................................................57
Tabel 4.2 Pelaksanaan Kegiatan dan Capaiannya..................................................61
Tabel 4.3 Matrix Habituasi....................................................................................93
Tabel 4.4 Kontribusi dan gambaran dampak yang dirasakan dalam pelaksanaan
Aktualisasi Nilai Dasar ASN.................................................................95
Tabel 4.5 Kendala Atau Hambatan Selama Aktualisas..........................................98

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Buton......................................8


Gambar 4.1 Mengatur Jadwal Konsultasi Dengan Mentor....................................61
Gambar 4.2 Meminta Arahan Dan Masukan Dari Mentor....................................62
Gambar 4.3 Lembar Konsultasi.............................................................................62
Gambar 4.4 Melaksanakan Konsultasi Dengan Pimpinan.........................................
................................................................................................................................63
Gambar 4.5 Melaksanakan Konsultasi Dengan Kepala Ruangan Isolasi..............63
Gambar 4.6 Lembar Konsulasi Dengan Direktur RSUD Kab. Buton...................64
Gambar 4.7 Lembar Konsulasi Dengan Kepala Ruangan Isoalsi..........................64
Gambar 4.8 Surat Persetujuan Melakukan Aktualisasi..........................................64
Gambar 4.9 Mengumpulkan Referensi Pembuatan Label ........................................
Gambar 4.10 Mendesain Label .................................................................................
Gambar 4.11 Desain Label........................................................................................
Gambar 4.12 Melakukan Konsultasi Dengan Mentor............................................67
Gambar 4.13 Melakukan Konsultasi Dengan Coach.............................................67
Gambar 4.14 Lembar Konsultasi Mentor...............................................................68
Gambar 4.15 Mencetak Label Botol Cairan Infus.................................................69
Gambar 4.16 Mengumpulkan Referensi Pembuatan SOP.....................................70
Gambar 4.17 Membuat Draf SOP.........................................................................71
Gambar 4.18 Draf SOP.........................................................................................71
Gambar 4.19 Konsultasi Dengan Kepala Seksi Pelayana Medik Dan
Keperawatan...........................................................................................................72
Gambar 4.20 Konsultasi Dengan Mentor...............................................................72
Gambar 4.21 Lembar Konsultasi Dengan Kepala Seksi Pelayana Medik Dan
Keperawatan...........................................................................................................73
Gambar 4.22 Lembar Konsultasi Mentor..............................................................73
Gambar 4.23 Konsultasi Dengan Coach...............................................................73

vi
Gambar 4.24 Pengesahan SOP Oleh Direktur RSUD Kab. Buton.......................74
Gambar 4.25 Lembar Konsultasi...........................................................................74
Gambar 4.26 Mengajukan Izin Sosialisasi Dengan Kepala Ruangan....................75
Gambar 4.27 Lembar Konsultasi...........................................................................75
Gambar 4.28 Bahan Sosialisasi..............................................................................76
Gambar 4.29 Undangan Sosialisai.........................................................................77
Gambar 4.30 Membagikan Undangan Kepada Kepala Ruangan Isolasi...............78
Gambar 4.31 Membagikan Undangan Kepada Masing- Masing Ketua Tim.........79
Gambar 4.32 Sosialisasi Gambaran Pelaksanaan Pemberian Labeling Botol Infus
Sesuai SOP.....................................................................................80
Gambar 4.33 Koordinasi Dengan Kepala Ruangan...............................................81
Gambar 4.34 Lembar Konsultasi Dengan Kepala Ruangan..................................81
Gambar 4.35 Kolaborasi Dengan Rekan Sejawat..................................................82
Gambar 4.36 Terpasang Label Pada Botol Cairan Infus........................................82
Gambar 4.37 Lembar Observasi............................................................................83
Gambar 4.38 Monitoring Petugas, Periksa Catatan Pasien....................................84
Gambar 4.39 Monitoring Petugas, Menulis Isi Label, Doble Cek Dan Tanda
Tangan Perawat......................................................................................................85
Gambar 4.40 Monitoring Petugas, Menempel Label Pada Botol Infus.................85
Gambar 4.41 Monitoring Petugas, Memastikan Benar Pasien..............................85
Gambar 4.42 Monitoring Petugas, Melakukan Hand Hygiene..............................85
Gambar 4.43 Monitoring Petugas, Memastikan Benar Tetesan Cairan.................85
Gambar 4.44 Monitoring Petugas, Mencatat Pada Lembar Dokumentasi
Keperawatan...................................................................................85
Gambar 4.45 Melakukan Pengecekan Catatan Pemberian Dan Pemantauan
Obat........................................................................................................................86
Gambar 4.46 Catatan Pemberian Dan Pemantauan Obat......................................86
Gambar 4.47 Menilai Hasil Monitoring Pelaksanaan Labeling Botol Infus.........87

vii
Gambar 4.48 Rekapitulasi Hasil Monitoring Petugas............................................87
Gambar 4.49 Laporan Hasil Monitoring Petugas..................................................88
Gambar 4.50 Melaporkan Evaluasi Hasil Kepada Mentor...................................88
Gambar 4.51 Surat Peryataan Mentor....................................................................89
Gambar 4.52 Melaporkan Kendala Dan Hambatan...............................................90
Gambar 4.53 Lembar Konsultasi Mentor...............................................................90
Gambar 4.54 Lembar Konsultasi Coach................................................................91
Gambar 4.55 Menyusun Laporan Aktualisas...........................................................9

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam UU ASN No. 5 Tahun 2014 di jelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara
(ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintahan. Pegawai Aparatur Sipil
Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas
negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. UU ini sendiri
mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS.
Oleh karena itu, PNS tidak hanya memahami nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), namun PNS juga
harus dapat menginternalisasi nilai ANEKA tersebut di unit kerjanya masing-masing.
Dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara juga
mengamanatkan Instansi Pemerintah yaitu Kementerian Hukum dan HAM untuk wajib
memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan. Tujuan dari Pelatihan Dasar
terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang
(Lembaga Administrasi Negara, 2017).
Pelatihan dasar yang diberikan oleh Kementerian Hukum dan HAM yang
bekerjasama dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BKPSDM) Provinsi Sulawesi Tenggara kepada peserta pelatihan dasar golongan II
Angkatan XXIII, XXIV, dan XXV menjelaskan pembelajaran habituasi yang
memfasilitasi peserta melakukan kegiatan pembelajaran aktualisasi yang telah
dipelajari. Tujuan dari pembelajaran ini adalah untuk mengaktualisasikan substansi
materi pembelajaran yang telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri yang
difasilitasi dalam pembelajaran agenda Habituasi (Lembaga Administrasi Negara,
2017).
Didalam UU Keperawatan No. 38 tahun 2014 pasal 29 tentang praktik

1
keperawatan, perawat bertugas sebagai pemberi asuhan keperawatan, penyuluh dan
konselor bagi klien, pengelola pelayanan keperawatan, peneliti keperawatan, pelaksana
tugas berdasar pelimpahan wewenang dan pelaksana tugas dalam keadaan. tertentu
Salah satu tugas dari perawat yaitu melakukan asuhan keperawatan dalam pemenuhan
kebutuhan dasar manusia yaitu pemberian cairan seusai kebutuhannya.
RSUD Kabupaten Buton merupakan rumah sakit baru milik pemerintah
Kabupaten Buton yang terletak di desa Laburunci, kecamatan Pasarwajo. Pada Tahun
2019 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton telah terakreditasi
SNARS Edisi I Oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dengan Kategori Madya.
Salah satu misi dari Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Buton adalah
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan memberikan layanan yang
paripurna. Misi tersebut menjadi acuan bagi profesi perawat yang mana terkandung
tugas seorang perawat melakukan asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan
dasar manusia yaitu pemberian cairan seusai kebutuhannya menurut standar oprasional
prosedur keperawatan.
Salah satu peranan cairan tubuh adalah mengatur suhu tubuh sekaligus sebagai
alat transportasi untuk mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Jika
tubuh mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi, bisa berakibat terhambatnya
seluruh kerja organ dalam tubuh manusia.
Cairan tubuh manusia terdiri dari air dan ion, sehingga saat kehilangan cairan
tubuh, bukan hanya air yang hilang tapi juga ion. Ion memiliki peranan penting
dalam mencegah kelelahan pada otot. Salah satu penyebab kelelahan otot adalah
terhambatnya glikolisis atau pemecahan glikogen menjadi tenaga. Seharusnya asam
laktat dapat digunakan sebagai cadangan tenaga, namun karena tubuh kurang cairan,
proses perubahan itu menjadi terganggu. Sehingga timbul gejala tubuh lemas dan
kelelahan.
Fungsi cairan infus umumnya diberikan kepada seseorang yang mengalami
kekurangan elektrolit dalam tubuh. Beberapa pasien membutuhkan asupan tambahan
melalui pembuluh darah vena untuk mempercepat proses asupan tambahan ke dalam
tubuh. Asupan tambahan tersebut didapatkan melalui manfaat air infus yang
dipasang pada tubuh pasien. Meskipun cairan infus pada umumnya digunakan sebagai
terapi kesembuhan pasien, namun pada beberapa kondisi kesehatan tertentu
penggunaan cairan infus harus sangat diawasi karena jika pemberiannya diberikan

2
secara berlebihan akan dapat menjadi pemberat suatu penyakit dan bahkan
menimbulkan kematian. Cairan infus dalam penggunaannya dimasukkan ke dalam
tubuh melalui pembuluh darah vena dengan menggunakan jarum. Perlu diingat
bahwa pemberian cairan infus harus berdasarkan pemeriksaan dari dokter.
Pemberian labeling cairan infus dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap
kelebihan cairan maupun yang terdapat pencampuran obat didalamnya. label yang di
tempel pada botol cairan infus yang meliputi nama pasien, nomor RM, obat
tambahan, cairan infus, dosis, kecepatan pemberian, tanggal dan jam pencampuran,
tanggal dan jam kadarluarsa, nama pencampuran serta waktu atau jam habis pemberian
cairan infus. Pemberian cairan melalui intravena selain untuk memenuhi kebutuhan
cairan dan elektrolit, sebagai tindakan pengobatan dan pemberian makanan. Selain itu
cairan infus digunakan sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum
diketahui, misal pada kasus dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam, dan
lain-lain. Pemasangan infus digunakan untuk mengobati berbagai kondisi penderita
disemua lingkungan perawatan di rumah sakit maupun di puskesmas dan merupakan
salah satu terapi utama. Sebanyak 60% pasien yang dilakukan rawat inap
mendapatkan terapi cairan infus. Sistem terapi ini memungkinkan terapi berefek
langsung, lebih cepat, lebih efektif, dapat dilakukan secara kontinue dan penderita
pun merasa lebih nyaman jika dibandingkan dengan cara lainnya.
Kondisi sebelum adanya gagasan, dalam melaksanakan tugas sebagai
perawat, penulis memonitoring tetesan cairan infus hampir selalu tidak tepat
tetesan maupun waktu habis cairan. Seringkali perawat hanya menulis menggunakan
spidol di botol cairan infus atau bahkan tidak ditulis sama sekali berapa tetes
kebutuhan cairan intravena per menitnya. Sehingga belum terkendalinya kebutuhan
cairan pasien secara tepat yang akan mempengaruhi kesembuhan pasien. Kondisi
sesudah adanya gagasan, tetesan cairan untuk pasien rawat inap dapat terkendali.
Sehingga kebutuhan cairan pasien dapat terpenuhi dengan semestinya agar dapat
meningkatkan patient safety.
Berdasarkan hal diatas maka penulis mengambil judul „Optimalisasi
Pengawasan Cairan Infus dengan Labeling pada Pasien di Ruang Isolasi RSUD
Kabupaten Buton.

3
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Teraktualisainya nilai-nilai dasar ASN, kedudukan dan peran ASN dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari sebagai perawat terampil terutama dalam pelaksanaan
tahapan-tahapan kegiatan aktualisasi ini.

2. Tujuan Khusus
Terwujudnya optimalisasi pengawasan cairan infus dengan labeling di Ruang
Isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton
C. Manfaat
1. Manfaat Aktualisasi
a. Manfaat untuk penulis
1) Menjadi PNS yang profesional dan berANEKA
2) Memudahkan petugas jaga ruangan untuk mengendalikan kebutuhan
cairan.
3) Mengetahui jumlah kebutuhan cairan pasien secara akurat
4) Meningkatkan mutu tentang sasaran keselamatan pasien.
b. Manfaat untuk organisasi
1) Mendukung tercapainya tujuan organisasi yaitu meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan dengan memberikan layanan yang paripurna.
c. Manfaat untuk masyarakat
1) Pengendalian kebutuhan cairan infus menjadi akurat.
2) Peningkatan keamanan pasien di rumah sakit
3) Perwujudan pelayanan kesehatan yang bermutu dan professional.

D. Ruang Lingkup
1. Kegiatan aktualisasi ini dilakukan adalah pada ruang perawatan Isolasi Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton
2. Labeling adalah sepotong kertas (kain, logam, kayu, dan sebagainya) yang
ditempelkan pada barang dan menjelaskan tentang nama barang, nama pemilik,
tujuan, alamat, dan sebagainya,
3. Pengawasan adalah tindakan yang dilakukan oleh pejabat terhadap bawahannya
atas setiap tugas yang menjadi tanggung jawab bawahannya

4
4. Cairan infus adalah betuk cairan yang pemasukan obat dan sebagainya tanpa
tekanan istimewa melalui pembuluh darah atau rongga badan
5. Optimalisasi adalah proses, cara, perbuatan mengoptimal-kan (menjadikan
paling baik, paling tinggi)

E. Tempat dan Waktu


1. Tempat
Tempat mengaktualisasikan Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN adalah di Ruang
Perawatan Isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton

2. Waktu
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan berdasarkan Kalender Latihan
Dasar Cpns Golongan II Lingkup Pemerintah Kabupaten Buton yaitu mulai
tanggal 01 oktober sampai dengan 07 november 2021

5
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR
DAN KEDUDUKAN PERAN ASN

A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI


1. Kedudukan Organisasi
Rumah Sakit Umuam Daerah (RSUD) Kabupaten Buton terletak di Desa
Laburunci, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton. Pada posisi 5,520 Lintang
Selatan dan 122,840 Bujur Timur. Posisinya sangat strategis yang mudah
dijangkau oleh seluruh kenderaan karena berada pada jalan utama yakni jalan
Balai Kota. Jalan utama ini menghubungkan kantor-kantor dan pemukiman
penduduk.

Pada bagian depan berhadapan dengan jalan utama, samping kiri dan kanan
akan diperuntukkan perumahan dan perkantoran dan bagian belakang dengan
Madrasah Tsanawiah dan Aliyah Kabupaten Buton.

2. Visi dan Misi Organisasi


Visi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kab. Buton adalah “Menjadi
Rumah Sakit Terakreditasi yang Peka Budaya dan Terjangkau”.

Adapun misi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton yaitu :

a. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan memberikan layanan


yang paripurna.
b. Meningkatkan kompetensi dan Sumber Daya Manusia (SDM) Rumah Sakit
yang Tangguh dan professional
c. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana sesuai standar
rumah sakit
d. Meningkatkan ketersediaan peralatan penunjang peralatan kesehatan baik
peralatan medis maupun non medis
e. Meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh karyawan rumah sakit
f. Meningkatkan manajemen yang efektif dan efesien

6
3. Dasar Hukum
Sebagai pedoman untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan di Rumah
Sakit dibutuhkan peraturan-peraturan yang dapat digunakan sebagai Payung
Hukum Rumah Sakit. Dasar hukum atau peraturan-peraturan tersebut antara lain :

a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara


(Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 4355).

b. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan


Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3952).

c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran


Negara RI Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor
538).

d. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara


RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5063).

e. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran


Negara RI Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor
5072).

f. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679).

g. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5607).

7
h. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578).

4. Struktur Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton merupakan
perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten Buton yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan tugas
desentralisasi di bidang kesehatan dengan struktur organisasi berdasarkan
Perataturan Daerah Nomor: 56 Tahun 2013, sebagaimana tertera pada diagram
halaman berikut :

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Buton

DIREKTUR

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL KEPALA BAGIAN
TATA USAHA

KASUBAG KASUBAG KASUBAG


KEPEGAWAIAN DAN DIKLATKEUANGAN
UMUM DAN PERLENGKAPAN

KABID KEPERAWATAN KABID PENUNJANG


DAN PELAYANAN MEDIK KABID BINA PROGRAM
MEDIK

KASIE FARMASI,
KASIE PELAYANAN KASIE PERENCANAAN
LABORATORIUM DAN RADIOLOGI
MEDIK DAN EVALUASI

KASIE KASIE GIZI DAN KASIE DATA DAN


KEPERAWATAN LAUNDRY REKAM MEDIK

Peraturan Bupati Nomor : 56 Tahun 2013

5. Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton adalah merupakan
instansi teknis Pemerintah Kabupaten Buton yang menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Buton, yang bertujuan untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang seoptimal mungkin.

8
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang kedudukan
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Kabupaten Buton mempunyai tugas pokok :
Melakasanakan Kewenangan Otonomi Daerah dalam Rangka Pelaksanaan
Tugas Desentralisasi dibidang Kesehatan.

Adapun tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kabupaten Buton sebagai berikut :
a. Tugas Pokok
1) Bagian Tata Usaha
Mempunyai tugas pokok yaitu pelayanan administrasi dan ketatausahaan
kepada semua satuan kerja di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah
yang meliputi urusan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan, urusan
keuangan dan perlengkapan serta urusan umum dan hukum.

2) Bidang Perawatan dan Pelayanan


Mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan sebagian tugas Rumah Sakit
Umum Daerah untuk menyiapkan bahan pedoman petunjuk teknis
penyelenggaraan kegiatan perawatan dan pelayanan medik bagi pasien
emergency, pasien rawat jalan, pasien rawat inap dan rujukan dan
melaksanakan kegiatan perawatan dan pelayanan medik bagi pasien
emergency, pasien rawat jalan, pasien rawat inap dan rujukan.
3) Bidang Penunjang Medik
Mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan sebahagian tugas Rumah
Sakit Umum Daerah dalam menyiapkan bahan pedoman petunjuk teknis,
menyelenggarakan kegiatan penunjang medik yang meliputi Pelayanan
Laboratorium, Farmasi, Radiologi dan Pelayanan Gizi dan Laundry.
4) Bidang Bina Program
Mempunyai tugas pokok yaitu menyiapkan bahan pedoman petunjuk
tehnis penyelenggaraan kegiatan bidang Bina program yang meliputi
perencanaan dan evaluasi program, pengolahan data dan rekam medik,
penyediaan dan pengembangan sistem informasi kesehatan serta
pelaporan hasil kegiatan.

9
b. Fungsi
Selanjutnya, fungsi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten
Buton berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Buton No. 4 tahun 2011
tentang Kedudukan Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Buton, mempunyai fungsi :
1) Perumusan kebijakan teknis Rumah Sakit Umum Daerah
2) Pembinaan terhadap kelompok jabatan fungsional
3) Pengelolaan urusan ketatausahaan Rumah Sakit Umum Daerah
4) Pembinaan pelaksanaan dan peningkatan Mutu Perawatan dan Pelayanan
Kesehatan
5) Peningkatan mutu Pelayanan Medik
Fungsi tersebut di atas, lebih lanjut dijabarkan ke dalam fungsi bidang-
bidang dan bagian tata usaha Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton,
yaitu sebagai berikut :

1) Fungsi Bagian Tata Usaha


a) Pelaksanaan urusan administrasi dan ketatausahaan, kepegawaian,
perumusan rancangan peraturan bidang kesehatan
b) Pengkoordinasian urusan pendidikan dan pelatihan
c) Pelaksanaan urusan administrasi keuangan dan perbendaharaan;
d) Pelaksanaan urusan umum yang meliputi surat menyurat dan
pengarsipan
e) Pengelolaan perlengkapan
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur
2) Fungsi Bidang Perawatan dan Pelayanan
a) Merencanakan tindakan keperawatan dan tindakan medis
b) Pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan bagi pasien sesuai dengan
indikasi penyakit yang diderita
c) Pelaksanaan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
d) Melaksanakan koordinasi dengan Bidang/Seksi terkait dalam
penatalaksanaan kegiatan keperawatan dan pelayanan medik
e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur
3) Fungsi Bidang Penunjang Medik
a) Pelaksanaan kegiatan laboratorium, Farmasi dan Radiologi

1
b) Pelaksanaan kegiatan gizi dan laundry serta hygiene dan sanitasi di
lingkungan Rumah Sakit Umum Darah
c) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur
4) Fungsi Bidang Bina program
a) Pengkajian dan perumusan kebijakan kesehatan
b) Pelaksanaan penyusunan rencana dan program serta pelaksanaan
monitoring, pengawasan dan evaluasi
c) Pelaksanaan pengolahan data dan rekam medik, pengolahan dan
pengembangan sistem informasi kesehatan serta pelaporan hasil
kegiatan
d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur
c. Tugas dan Fungsi Perawat
Berdasarkan Permen PAN-RB Nomor 35 Tahun 2019 tentang Jabatan
Fungsional Perawat, rincian kegiatan Perawat kategori keahlian sesuai dengan
jenjang jabatan, sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
3. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
dalam rangka melakukan upaya promotif;
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung
fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam
rangka upaya preventif;
5. Memberikan oksigenasi sederhana;
6. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/ bencana/
kritikal;
7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas
risiko penularan infeksi;
8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area
medikal bedah;
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak;
10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
maternitas;

1
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
komunitas;
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa;
13. Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
14. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi;
15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatan paliatif;
16. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
17. Melakukan perawatan luka; dan
18. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan.
6. Data-data sumber daya yang dimiliki unit kerja
a. Sarana dan Prasarana
Pembangunan RSUD Kabupaten Buton mulai dilaksanakan pada tahun 2003
dan dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kemampuan anggaran baik
yang bersumber dari APBD Kabupaten Buton, Dana Dekonsentrasi, Proyek
DHS-ADB, Dana Alokasi Khusus maupun Dana Tugas Pembantuan.

Pada tahap pertama pembangunannya didanai melalui Anggaran


Dekonsentrasi Propinsi Sulawesi Tenggara, dan Proyek DHS-ADB Propinsi
Sulawesi Tenggara dengan rincian dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2. 1 Pembangunan RSUD Kabupaten Buton Tahap Pertama


No. Nama gedung/sarana Jumlah Sumber biaya

(1) (2) (3) (4)

1. Poliklinik 1 unit Dekonsentrasi 2003

2. Perawatan kls 1 1 unit Dekonsentrasi 2003

3. Kamar Operasi 1 unit Dekonsentrasi 2003

4. Kamar Bersalin 1 unit DHS-ADB 2003

5. Meubelair kamar bersalin 1 paket DHS-ADB 2003

1
Sumber: Seksi Data dan Rekam Medik

Pembangunan tahap kedua dilaksanakan pada tahun anggaran 2004 dengan sumber
pembiayaan melalui dana bantuan dekonsentrasi Propinsi Sulawesi Tenggara dan APBD
Kabupaten Buton dengan rincian dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 2. 2 Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Tahap
Kedua

No Nama Gedung/Sarana dan Prasarana Jumlah Sumber Biaya


(1) (2) (3) (4)

Dana Dekonsentrasi
1. Kantor RS 1 unit
T.A 2004
2. Perawatan kls 2 1 unit Sda

3. Perawatan kls 3 1 unit Sda

4. Apotik & Laboratorium 1 unit Sda

5. Kamar Jenazah 1 unit Sda

6. Kmr Roentgen/ X Ray 1 unit Sda

7. Jalan dalam kompleks RS 237 m² Sda

8. Selasar/ koridor 300 m² Sda

9. Dapur & Laundry 1 unit Sda

10. Rumah dokter ahli 2 unit Sda

11. Pengadaan meubellair ruang rapat 1 paket Sda

12. Pengadaan komputer 1 unit Sda

13. Pengadaan alat kesehatan 1 paket Sda

14. Pembuatan master plan 1 paket Sda

15. Unit Gawat Darurat 1 unit APBD/DAK 2004

16. Rumah dokter/ dr ahli 3 unit Sda

1
17. Sarana air bersih/ tower air 2 unit Sda

18. Sambungan air PDAM 1 paket Sda

19. Sambungan listrik 1 paket Sda

20. Meubellair kantor 1 paket Sda

21. Pengadaan terali jendela 1 paket Sda

22. Pengadaan tirai jendela 1 paket Sda

23. Asrama jaga putri 1 unit Sda

Sumber : Seksi Data dan Rekam Medik

b. Jenis-Jenis Pelayanan Kesehatan


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton sampai saat ini
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum dengan jenis
pelayanan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2. 3 Instalasi dan Unit Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten
Buton

No Instalasi Unit Pelayanan

(1) (2) (3)


1. Gawat Darurat Unit Gawat Darurat (UGD)
Poliklinik Umum
Poliklinik Spesialis Bedah
Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam
Poliklinik Spesialis Kandungan
2. Rawat Jalan
Poliklinik Gigi Dan Mulut
Poliklinik Anak
Poliklinik THT
Poliklinik Fisioterapi
Rawat Inap Penyakit Dalam
3. Rawat Inap Rawat Inap Bedah
Rawat Inap Anak

1
Rawat Inap Kebidanan
Rawat Inap Bayi/Perinatologi
Pelayanan Intensive Care Unit (ICU)
Pelayanan Farmasi (Apotek)
Pelayanan Radiologi
4. Penunjang
Pelayanan Unit Transfusi Darah (UTD)
Gizi dan Laundry
IPRS
Pelayanan Laboratorium
Sumber: Seksi Data dan Rekam Medik

c. Sumber Daya Manusia


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton dalam melaksanakan
fungsi dan tugasnya ditunjang dengan tenaga pegawai baik dengan status
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan honorer. Adapun ketenagaan Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton terdiri atas tenaga medis, tenaga
paramedis keperawatan, tenaga paramedis non keperawatan dan tenaga non
medis. Untuk melihat uraian ketenagaan sesuai klarifikasi Pendidikan dapat
dilihat pada sajian tabel berikut ini :

Tabel 2. 4 Jumlah Tenaga Medis RSUD Kabupaten Buton Tahun 2019


Status
Jenis Tenaga Sesuai Klarifikasi
No Jumlah
Pendidikan PNS Kontrak Honor/Magang

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Dokter Umum 9 2 0 11

2. Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1 0 0 1

3. Dokter Spesialis Bedah 1 1 0 2

4. Dokter Spesialis Obgyn 1 0 0 1

5. Dokter Spesialis THT 1 0 0 1

6. Dokter Spesialis Anak 1 0 0 1

1
7. Dokter Spesialis Gigi 3 0 0 3

8. Dokter Spesialis Radiologi 1 0 0 1

Jumlah 18 3 0 21

Sumber : Subag Kepegawaian

Dari tabel 2.3 tentang jumlah tenaga medis, dari 21 jumlah tenaga medis yang ada
di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten buton, ada 18 Tenaga medis yang
berstatus PNS dan yang banyak terdapat pada dokter umum sedangkan tenaga medis yang
magang/honor tidak ada.

Tabel 2. 5 Jumlah Tenaga Paramedis Keperawatan

Jenis Tenaga Sesuai Klarifikasi Status


No Jumlah
Pendidikan PNS Kontrak Honor/Magang

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. SI/D IV Keperawatan 1 28 0 29

2. DIII Keperawatan 25 45 0 67

3. DIII Perawat Gigi 2 0 0 1

4. DIII Kebidanan 13 36 0 49

5. SPK 0 0 0 0

Jumlah 37 109 0 146

Sumber : Subag Kepegawaian

Dari tabel 2.4 tentang tenaga paramedis keperawatan Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Kabupaten Buton dari jumlah keseluruhan tenaga paramedis
keperawatan dengan jumlah 146 orang terdapat 109 orang yang berstatus
kontrak terbanyak pada tenaga keperawatan baik itu yang berstatus DIII
dengan jumlah 45 orang dan tenaga SI Keperawatan berjumlah 28 orang
merupakan jumlah tenaga terbanyak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kabupaten Buton tahun 2019 yang PNS.

1
Tabel 2. 6 Jumlah Tenaga Paramedis Non Keperawatan

Jenis Tenaga Sesuai Klarifikasi Status


No Jumlah
Pendidikan PNS Kontrak Honor/Magang

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. SI SKM AKK 1 0 4 5

2. SI SKM Epidemiologi 7 0 1 8

3. SI SKM Kesling 1 0 0 1

4. Promosi Kesehatan 2 0 1 3

5. Apoteker 1 0 5 6

6. SI Farmasi 3 0 0 3

7. SI/D IV Gizi 3 0 1 4

8. DIII Farmasi 0 0 0 0

9. DIII Gizi 3 0 0 3

10. SI Akfis 2 0 0 2

11. DIII Akfis 3 0 0 3

12. Elektromedis 1 0 0 1

13. SI Radiologi 1 0 0 1

14. DIII Radiologi 2 0 1 3

15. SI Analisis 1 0 0 1

16. DIII Analisis 2 0 0 2

17. SI Manajemen Rumah Sakit 0 0 1 1

Jumlah 33 0 14 47

Sumber : Subag Kepegawaian

1
Dari tabel 2.5 tentang tenaga paramedis non keperawatan dengan jumlah
keseluruhan 47 orang. Adapun jumlah Tenaga paramedis non keperawatan
terbanyak yang berstatus PNS dengan jumlah 33 orang dengan tenaga epidemiologi
terbanyak dengan jumlah 7 orang Tenaga yang berstatus kontrak tidak ada dan
tenaga paramedis non keperawatan yang berstatus magang atau honor berjumlah 14
orang

Tabel 2. 7 Jumlah Tenaga Non Medis RSUD Kabupaten Buton Tahun 2019

Jenis Tenaga Sesuai Klarifikasi Status


No Jumlah
Pendidikan PNS Kontrak Honor/Magang

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. SI Ekonomi 1 0 0 1

2. SI Sosial dan Politik 1 0 0 1

3. SI Akutansi 0 0 1 1

4. SI Komputer 0 0 0 0

7. SMA/SMK 2 0 0 2

Jumlah 4 0 1 5

Sumber : Subag Kepegawaian

Dari tabel 2.6 tentang tenaga non medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kabupaten Buton tahun 2019 dengan jumlah 5 orang, dengan jumlah terbanyak yaitu
tenaga non medis berstatus pegawai dan yang honor/magang berjumlah 1 orang.
Tabel 2. 8 Rekapitulasi Ketenagaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten
Buton Tahun 2019
No Jenis Tenaga Status Jumlah

PNS Kontrak Honor/Magang

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Tenaga Medis 18 3 0 21

2. Tenaga Paramedis Keperawatan 37 109 0 146

1
Tenaga Paramedis Non
3. 33 0 14 47
Keperawatan

4. Tenaga Non Medis 4 0 1 5

Jumlah 92 112 15 219

Sumber : Subag Kepegawaian

Dari tabel 2.7 tentang rekapitulasi ketenagaan Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Kabupaten Buton dengan total seluruhnya 219 orang, jumlah tenaga
terbanyak terdapat pada tenaga honor atau magang dengan jumlah 112 orang
terdapat pada tenaga paramedis keperawatan, jumlah tenaga yang berstatus
PNS berjumlah 92 orang terdapat pada Tenaga paramedis keperawatan
berjumlah 37 orang dan jumlah tenaga yang sedikit pada tenaga yang honor
atau magang dengan jumlah 15 orang terbanyak pada tenaga paramedis non
keperawatan dengan jumlah 14 orang dan yang tidak ada tenaga honor atau
magang pada tenaga medis dan tenaga paramedis.

B. Identifikasi, Penetapan Isu Dan Analisa Dampak Isu


1. Identifikasi Isu
Isu adalah sebuah masalah yang muncul akibat dari kesenjangan antara
realita (kondisi saat ini) dengan kondisi ideal (harapan para stakeholder).
Sebelum penetapan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan
identifikasi dan penetapan isu berdasarkan observasi penulis selama bertugas
di RSUD Kabupaten Buton. Setelah menemukan isu-isu, tahap selanjutnya
adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi saat ini dan kondisi yang
diharapkan penulis. Dari hasil identifikasi isu tersebut akan menghasilkan isu
yang layak dan dijadikan rancangan aktualisasi. Beberapa isu berikut ditemukan
oleh penulis dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai perawat terampil yang
melaksanakan pelayanan keperawatan di RSUD Kabupaten Buton.

1
Tabel 2.9 Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas Dan Fungsi

Uraian Tugas Kondisi yang


No Kondisi Saat Ini Rumusan Isu
dan Fungsi diharapkan
1 Memfasilitasi Kurang patuhnya Semua petugas Rendahnya kepatuhan
suasana lingkungan petugas medis medis patuh five moment hand
yang tenang dan melakukan five melaksanakan five hygiene pada tenaga
aman serta bebas moment hand moment hand medis di ruang Isolasi
risiko penularan hygiene di ruang hygiene di ruang
infeksi Isolasi Isolasi

2 Melakukan Masih ada tenaga Semua tenaga Belum optimalnya


komunikasi medis tidak medis dalam tenaga medis
terapeutik menerapkan menyampaikan dalam menerapkan
dalam pemberian komunikasi informasi dan komunikasi
asuhan terapeutik saat berinteraksi terapeutik saat
keperawatan; berinteraksi menerapkan berinteraksi
dengan pasien komunikasi dengan pasien
diruang Isolasi terapeutik diruang Isolasi

3 Melakukan Belum tepatnya Terkendalinya Belum optimalnya


intervensi tetesan, waktu tetesan cairan pengawasan cairan
keperawatan spesifik habis cairan infus infus di ruang infus pada pasien
yang sederhana pada diruang Isolasi isolasi di ruang isolasi
area medikal bedah
yaitu memenuhi
kebutuhan cairan
dan elektrolit pasien

2. Penetapan Isu
Analisis yang digunakan untuk memprioritaskan isu yang akan ditindak lanjuti
yaitu menggunakan analisis apkl (actual, problematik, kekhalayakan, layak)
dengan menggunakan skala likers dari 2 hingga 5 dengan makna: 5 sangat

2
tinggi; 4 tinggi; 3 cukup; 2 rendah; dan 1 sangat rendah.
Tabel 2.10 analisis penetapan isu
Kriteria Skor
No Isu Teridentifikasi Total Ranking
A P K L
Rendahnya kepatuhan five
1 moment hand hygiene pada 5 4 4 4 17 II
tenaga medis di ruang Isolasi

Belum optimalnya tenaga


medis dalam menerapkan
2 komunikasi terapeutik 4 4 4 4 16 III
saat berinteraksi dengan
pasien
diruang Isolasi
Belum optimalnya
3 pengawasan cairan infus pada 5 4 5 5 19 I
pasien di ruang Isolasi

Keterangan :
Skor 1-5

5 : Sangat Tinggi A : Aktual


4 : Tinggi P : Problematik
3 : Cukup K : Kekhalayakan
2 : Rendah L : Layak
1 : Sangat Rendah

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa isu prioritas adalah Belum optimalnya
pengawasan cairan infus pada pasien di ruang Isolasi. Nilai actual sangat tinggi,
nilai problematic tinggi, nilai kekhalayakan sangat tinggi dan nilai layak sangat
tinggi.

3. Analisa Dampak Isu


Dampak yang mungkin terjadi apabila isu prioritas adalah “Optimalisasi
pengawasan cairan infus dengan Labeling pada pasien di ruang Isolasi” tidak
dituntaskan melalui solusipemecahan isu antara lain:

2
a. Dampak Positif
Apabila dapat dipecahkan penyelesaian isu, maka akan meningkatkan
derajat keselamatan pasien yang dalam perawatan, sehingga kepercayaan
masyarakat terkait pelayanan kesehatan di RSUD Kabupaten Buton
khususnya diruang perawatan isolasi akan meningkat.
b. Dampak Negatif
1. Menurunnya derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Buton
2. Berkurangnya kepercayaan masyarakat akan pelayanan kesehatan di
RSUD Kabupaten Buton, khususnya di ruang Isolasi.
3. Merosotnya tingkat kepuasan masyarakat setempat terhadap mutu
pelayanan publik dibidang kesehatan karena gagal dalam memberikan
rasa aman dalam pelayanan kesehatan.
4. Factor Penyebab Isu
Beberapa factor yang menyebabkan Belum optimalnya pengawasan cairan
infus dengan labeling pada pasien di ruang Isolasi diantaranya karena Tidak
adanya penanda keterangan pada cairan infus yang memadai dan Rendahnya
disiplin petugas dalam mengontrol kebutuhan cairan pasien. Hal ini dapat dilihat
dari pemetaan masalah melalui tabel identifikasi factor penyebab berikut ini:
Tabel 2.11 Identifikasi Faktor Penyebab Isu
Factor Penyebab
No Tugas dan Fungsi Isu Prioritas Solusi
Isu
1. Melakukan intervensi Belum 1.Tidak adanya Menyediakan
keperawatan spesifik optimalnya penanda labeling botol
yang sederhana pada pengawasan keterangan pada cairan infus.
area medikal bedah cairan infus pada cairan infus yang
yaitu memenuhi pasien di ruang memadai.
kebutuhan cairan dan Isolasi 2.Rendahnya Melakukan
elektrolit pasien disiplin petugas monitoring atau
dalam mengontrol pengawasan
kebutuhan cairan kepada petugas
pasien. medis tentang
cairan infus

2
5. Gagasan Kreatif
Gagasan kreatif untuk menangani pemasalahan dari isu aktual Optimalisasi
pengawasan cairan infus dengan labeling pada pasien diruang isolasi kabupaten
butonterbagi dalam tahap-tahap kegiatan sebagai berikut:
a. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait dengan rancangan kegiatan
b. Membuat label botol cairan infus
c. Membuat SOP pemberian labeling pada botol cairan infus
d. Melakukan sosialisasi labeling diruang Isolasi
e. Melakukan pemasangan label pada botol cairan infus diruang Isolasi
f. Melakukan penilaian dari pelaksanaan labeling botol cairan infus
g. Melakukan evaluasi pelaksanaan dan pemanfaatan kegiatan

C. Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN


1. Akuntabilitas
a. Pengertian Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Nilai-nilai publik tersebut seperti mampu mengambil keputusan yang
tepat saat terjadi konflik kepentingan, menghindari keterlibatan dalam
politik praktis, perlakuan secara sama dan adil dalam pelayanan publik, dan
menunjukkan sikap yang dapat diandalkan sebagai penyelenggara
pemerintahan.
b. Indikator Akuntabilitas
1) Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya. Pimpinan mempromosikan lingkungan yang akuntabel
dapat dilakukan dengan memberikan contoh pada orang lain (lead by
example), adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan
sehingga memberikan efek positif bagi pihak lain untuk berkomitmen
pula, terhindarnya dari aspek-aspek yang dapat menggagalkan kinerja
yang baik yaitu hambatan politis maupun keterbatasan sumber daya,

2
sehingga dengan adanya saran dan penilaian yang adil dan bijaksana
dapat dijadikan sebagai solusi.
2) Transparansi
a) Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama antara
kelompok internal dan eksternal
b) Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak
seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan
c) Meningkatkan akuntabilitas dalam setiap keputusan
d) Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara
keseluruhan.
3) Integritas
Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung
tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku, undang-undang,
kontrak, kebijakan, dan peraturan yang berlaku. Dengan adanya integritas
institusi, dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik
dan/atau stakeholders.
4) Tanggung Jawab
Konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan yaitu adanya tuntutan
untuk bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat dan
mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
Contoh: membuat sasaran kinerja pegawai dan bekerja sesuai tupoksinya.
5) Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus
dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan
organisasinya. Oleh sebab itu, ketidakadilan harus dihindari karena
dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang
mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.
6) Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan
7) Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta
harapan dan kapasitas. Setiap individu yang ada di lingkungan
kerja harus dapat menggunakan kewenangannya untuk

2
meningkatkan kinerja. Adanya peningkatan kerja juga memerlukan
adanya perubahan kewenangan sesuai kebutuhanyang dibutuhkan.
Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga
harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumberdaya dan keahlian
(skill) yang dimiliki.
8) Kejelasan target
Fokus utamanya adalah untuk mengetahui kejelasan antara kewenangan,
peran, dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan
organisasi, dan system pelaporan kinerja.
9) Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten
dari sebuah kebijakan, prosedur dan sumber daya akan memiliki
konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel.

2. Nasionalisme
a. Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme merupakan perwujudan rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan Negara, serta tetap menghormati bangsa lainnya. Prinsip nasionalisme
bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa
Indonesia senantiasa menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN, bukan
sekedar wawasan kebangsaan saja, tetapi memiliki kemampuan
mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya.
b. Indikator Nasionalisme
1) Religius
2) Hormat-menghormati
3) Integritas
4) Kerjasama
5) Tidak memaksakan kehendak
6) Jujur
7) Amanah
8) Peduli
9) Adil

2
10) Persamaan derajat
11) Tidak diskriminatif
12) Mencintai sesama manusia
13) Tenggang rasa
14) Santun
15) Membela kebenaran
16) Gotong royong
17) Rela berkorban
18) Cinta tanah air
19) Memelihara ketertiban
20) Mengutamakan kepentingan umum
21) Disiplin
22) Musyawarah
23) Kekeluargaan
24) Menghormati keputusan
25) Tanggung jawab
26) Kekeluargaan
27) Tidak memaksakan kehendak
28) Bijaksana
29) Kepentingan bersama
30) Gotong royong
31) Social
32) Menghormati hak orang lain
33) Hidup sederhana
34) Tolong menolong
35) Kerja keras
36) Menghargai karya orang lain

3. Etika Publik
a. Pengertian Etik Publik
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah: Refleksi tentang
standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Integritas publik menuntut

2
para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral dengan
mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-
dimensi peribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan publik
(Haryatmoko, 2001). Jadi, Etika Publik merupakan refleksi tentang
standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik,
yakni:
1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan
2) Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
3) Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.

b. Indikator Etika Publik


Indikator etika publik yaitu:
1) Jujur dalam memberikan informasi
2) Terbuka
3) Tulus
4) Cermat
5) Sopan
6) Taat pada peraturan
7) Integritas tinggi
8) Ramah dan Sopan
9) Bisa menjaga Informasi yang bersifat rahasia
10) Bersikap hormat
11) Bertanggung jawab dalam menggunakan BMN
12) Tidak diskriminatif, berlaku adil dalam memberikan pelayanan Menjalankan
tugas secara profesional dan tidak berpihak pada kelompok tertentu

4. Komitmen Mutu
a. Pengertian Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek
utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada

2
mutu melaui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan
berorientasi mutu.
b. Indikator Komitmen Mutu
Indikator komitmen mutu, yaitu:
1) Efektif
Menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan,
baik yang menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja
2) Efisien
Merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan
sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan
mekanisme keluar alur
3) Inovatif
Kegiatan yang meliputi seluruh proses menciptakan dan menawarkan
jasa atau barang baik yang sifatnya baru, lebih baik atau lebih murah
dibandingkan dengan yang tersedia sebelumnya. Sebuah inovasi dapat
berupa produk atau jasa yang baru, teknologi proses produksi yang baru,
system struktur dan administrasi baru atau rencana baru bagi anggota
administrasi
4) Adaptif
5) Mutu
6) Responsive

5. Anti Korupsi
a. Pengertian Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corrupti yang artinya kerusakan,
kebobrokan, dan kebusukan. Dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbang
kerugian keuangan Negara namun dapat menimbulkan kerusakan kehidupan
yang tidak hanya bersifat jangka pendek tetapi dapat pula dalam jangka panjang.
Kesadaran diri anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan
selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan
selalu ingat ruang dan waktu kehidupannya harus dipertanggungjawabkan, dapat
menjadi benteng kuat untuk anti korupsi.
b. Indikator Anti Korupsi

2
Indikator anti korupsi, yaitu:
1) Jujur
Sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu dengan sesungguhnya
dan apa adanya, tidak ditambahi ataupun dikurangi.
2) Peduli
Suatu tindakan yang didasari pada keprihatinan terhadap masalah orang lain.
3) Mandiri
Mandiri adalah dapat berdiri diatas kaki sendiri dan tidak bergantung pada
orang lain instansi lain.
4) Disiplin
Kepatuhan pada seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku, kemampuan
mengatur waktu dengan baik.
5) Tanggung jawab
Kewajiban mesnyelesaikan sesuatu hal yang dilakukan
6) Kerja keras
Kemauan untuk melaukan sesuatu dengen ketekunan dan ketahanan demi
tercapainya suatu tujuan.
7) Sederhana
8) Berani
Sikap membela kebenaran dengan resiko apa pun dan takut untuk berbuat
yang tidak benar.
9) Adil
Tidak berat sebelah, tidak memihak.

D. Kedudukan dan Peran ASN

1. Whole of Government
Whole of Government atau disingkat WoG adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih
luas guna mencapai tujuantujuan pembangunan kebijakan, manajemen program
dan pelayanan publik (LAN RI, 2016). WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan.

2
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik pendekatan
WoG dapat dirumuskan dalam prinsip-prinsip kolaborasi, kebersamaan,
kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup keseluruhan aktor dari seluruh sektor
dalam pemerintahan. Pentingnya WoG untuk diterapkan dalam pemerintahan
saat ini. Pertama, karena adanya faktor eksternal seperti dorongan publik
dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan
agar tercipta penyelenggaraan pemerintah yang lebih baik. Juga adanya
perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang
lebih kompleks. Kedua, karena adanya faktor internal yaitu ketimpangan
kapasitas sektoral sebagai akibat adanya nuansa kompetisi natar sektor
pembangunan.
WoG sebagai pendekatan yang dilakukan pemerintah untuk mendukung
fungsi penting dan utama instansi pemerintah yaitu sebagai perangkat
pemberi pelayanan. Pelayan yang diberikan harus memenuhi level atau kualitas
yang diharapkan oleh masyarakat umum. Terutama untuk menghadapi
masyarakat yang semakin maju dan persaingan global yang ketat.
Pendekatan WOG dapat dilakukan baik dari sisi penataan institusi formal
maupun informal, diantaranya:
a. Penguatan koordinasi antar lembaga
b. Membentuk lembaga koordinasi khusus
c. Membentuk gugus tugas
d. Koalisi sosial

Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan


seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik. Pertama, pelayanan yang
bersifat administratif, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai produk
dokumen resmi yang dibutuhkan masyarakat. Kedua, pelayanan jasa, yaitu
pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan warga
masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perhubungan, dan
lainnya. Ketiga, pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan barang
yang dibutuhkan warga masyarakat misalnya jalan, perumahan, jaringan
telepon, listrik, air bersih, dan lainnya. Keempat, pelayanan regulatif, yaitu
pelayanan melalui penegakan hukuman dan peraturan perundang-undangan
maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi kehidupan

3
masyarakat. Adapun pola pelayanan publik dibedakan dalam 5 (lima) macam
pola pelayanan yaitu pola pelayanan teknis fungsional, pola pelayanan satu
atap, pola pelayanan satu pintu, pola pelayanan terpusat, dan pola pelayanan
elektronik.
2. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen
ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman. Adapun asas-asas manajemen ASN, antara
lain:
a. Profesionalitas
b. Proporsionalitas
c. Keterpaduan
d. Keterpaduan
e. Delegasi
f. Netralitas
g. Akuntabilitas
h. Efektif dan efisien
i. Keterbukaan
j. Non diskriminatif
k. Persatuan
l. Kesetaraan
m. Keadilan
n. Kesejahteraan.

3. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala
bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat
dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa
baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah:

3
b. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi hasilnya.
c. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk
mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan tersebut.
d. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan
jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan
layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
e. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar
perbedaan identitas warga negara.
f. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi
berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang
mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu
ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi
mandat konstitusi.
g. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan
yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan
dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang
murah.
h. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat
dijangkau dalam arti non- fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan

3
yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
i. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan
tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka
kepada masyarakat luas melalui media publik.
j. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi
kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.

3
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Unit Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton

B. Isu yang diangkat


Belum optimalnya pengawasan cairan infus pada pasien di ruang Isolasi

C. Gagasan pemecahan isu


Gagasan pemecahan isu “Optimalisasi pengawasan cairan infus dengan labeling
pada pasien diruang isolasi kabupaten buton” terbagi dalam tahap-tahap kegiatan
sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan/mentor terkait dengan rancangan
kegiatan
2. Membuat label botol cairan infus
3. Membuat SOP pemberian labeling pada botol cairan infus
4. Melakukan sosialisasi labeling diruang Isolasi
5. Melakukan pemasangan label pada botol cairan infus diruang Isolasi
6. Melakukan penilaian dari pelaksanaan labeling botol cairan infus
7. Melakukan evaluasi pelaksanaan dan pemanfaatan kegiatan

D. Tujuan Gagasan pemecahan isu


Optimalisasi Pengawasan Cairan Infus dengan labeling pada pasien di Ruang
Isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton bertujuan agar
terkendalinya tetesan cairan infus sehingga memberikan keamanan dalam
pelayanan kesehatan.

34
E. Kegiatan Terpilih Sebagai Pemecahan Isu
Tabel. 3.1 Kegiatan Dan Tahapan Untuk Memecahkan Isu
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata
No Kegiatan TahapanKegiatan Output/ Hasil Terhadap Visi Nilai
Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1. Melakukan a. Mengatur Terjadwalnya 1. Akuntabilitas Kegiatan aktualisasi Belum ada
konsultasi dengan jadwal Dalam mengatur jadwal
pertemuan yang ini mendukung
pimpinan/mentor konsultasi konsultasi dengan mentor
terkait dengan disepakati memberikan kejelasan adanya Tercapainya visi
dengan mentor
rancangan jadwal rencana kegiatan
dibuktikan organisasi:“Menjadi
kegiatan 2. Nasionalisme
dengan Dalam mengatur jadwal RumahSakit
dokumentasi, konsultasidengan mentor Terakreditasi yang
dilakukan dengan tidak
memaksakan kehendak Peka Budaya dan
3. Etika Publik Terjangkau”
Dalam mengatur jadwal
konsultasi dengan mentor penulis
menggunakan bahasa yang Terkait Misi
sopan organisasi:
4. Komitmen Mutu “Meningkatkan
Dalam mengatur jadwal
konsultasi dengan mentor di manajemen yang
harapkan efektifitas rancangan efektif dan efisien”
terlaksana tanpa hambatan
5. Anti Korupsi
Dalam mengatur jadwal
konsultasi dengan mentor penulis
bertanggung jawab pada
kegiatan ini agar dapat terlaksana
tepat waktu

3
b. Meminta arahan Terjadinya 1. Akuntabilitas:
dan masukan diskusi mengenai Dalam meminta arahan dan
rencana kegiatan masukan dari mentor
dari mentor
dibuktikan mengenai rancangan kegiatan
mengenai dengan penulis menyampaikan
rancangan dokumentasi dan kejelasan target dan tujuan
tercatatnya arahan yang ingin dicapai
kegiatan
dari mentor 2. Nasionalisme:
Meminta arahan dan masukan
dari mentor mengenai
rancangan kegiatan dilakukan
dengan musyawarah demi
kelancaran kegiatan
3. Etika Publik:
Penulis bersikap terbuka atas
arahan dan masukan dari
mentor mengenai rancangan
kegiatan
4. Komitmen Mutu:
Meminta arahan dan masukan
dari mentor agar kegiatan
berjalan dengan efektif
5. Anti Korupsi:
Dalam meminta arahan dan
masukan dari mentor
penulis membuktikan
bertanggung jawab
terhadap kegiatan

3
c. Melaksanakan Terjadinya diskusi 1. Akuntabilitas:
konsultasi tentang rencana Dalam melaksanakan
konsultasi dengan pimpinan dan
dengan kegiatan kepada kepala ruangan perawatan
pimpinan dan pimpinan dan isolasi penulis menyampaikan
kepala ruangan kepala ruangan kejelasan target dan tujuan
yang ingin dicapai
perawatan perawatan isolasi
2. Nasionalisme:
isolasi dibuktikan dengan Penulis bersikap santun dalam
surat persetujuan, melaksanakan konsultasi
dengan pimpinan dan kepala
dokumentasi dan
ruangan perawatan isolasi
lembar konsultasi 3. Etika Publik:
Dalam melaksanakan konsultasi
dengan pimpinan dan kepala
ruangan penulis melakukan
dengan bersikap ramah dan
sopan
4. Komitmen Mutu:
Melaksanakan konsultasi
dengan pimpinan dan kepala
ruangan agar kegiatan berjalan
dengan efektif
5. Anti Korupsi:
Dalam melaksanakan konsultasi
dengan pimpinan dan kepala
ruangan penulis membuktikan
bertanggung jawab terhadap
kegiatan

3
3
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata
No Kegiatan TahapanKegiatan Output/ Hasil Terhadap Visi Nilai
Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
2. Membuat label a. Mengumpulkan Ada referensi 1. Akuntabilitas: Kegiatan aktualisasi Belum ada
referensi yang pembuatan Penulis mengumpulkan
botol cairan ini mendukung
akan digunakan label , referensi yang akan digunakan
infus pada pembuatan label dengan Tercapainya visi
dalam pembuatan
label penuh tangung jawab organisasi:“Menjadi
2. Nasionalisme: RumahSakit
Mengumpulkan referensi yang
Terakreditasi yang
akan digunakan pada
pembuatan label agar sesuai Peka Budaya dan
dengan kebutuhan untuk Terjangkau”
kepentingan bersama
3. Etika Publik:
penulis dengan cermat Terkait Misi
mengumpulkan referensi yang organisasi:
akan digunakan pada “Meningkatkan
pembuatan label
4. Komitmen Mutu: manajemen yang
Dalam mengumpulkan efektif dan efisien”
referensi di cari dari sumber
yang berkualitas sehingga
mendapatkan materi yang
bermutu.
5. Anti Korupsi:
Dalam mengumpulkan
referensi yang akan digunakan

3
pada pembuatan label
dilakukam dengan mandiri
dan bertanggung jawab.
b. Mendesain label Adanya desain label 1. Akuntabilitas:
Mendesain label dilakukan
dengan penuh tanggung jawab
2. Nasionalisme:
Desain label dibuat sesuai
kebutuhan demi kepentingan
bersama .
3. Etika Publik:
Mendesain label dengan
cermat
4. Komitmen Mutu:
Penulis berusaha berinovasi
dalam medesain label
5. Anti Korupsi:
Penulis berusaha mendesain
label dengan sederhana
c. Melakukan Tersepakatinya 1. Akuntabilitas:
konsultasi dengan desain label yang Penulis dengan penuh
mentor dan coach akan digunakan tanggung jawab melakukan
tentang desian label konsultasi dengan mentor dan
coach tentang desian label
2. Nasionalisme:
Penulis bersikap santun dalam
melakukan konsultasi dengan
mentor dan coach tentang

4
desian label
3. Etika Publik:
Dalam melakukan konsultasi
dgan mentor dan coach tentang
desian label menggunakan
bahasa yang ramah dan
sopan
4. Komitmen Mutu:
Melakukan konsultasi dengan
mentor dan coach tentang
desian label demi efektifitas
kegiatan
5. Anti Korupsi:
Konsultasi dengan mentor dan
coach tentang desian label ,
penulis menunjukan sikap
bekerja keras dalam mencapai
tujuan
d. Mencetak label Tersedia label yang 1. Akuntabilitas:
botol cairan infus akan digunakan Mencetak label botol cairan
infus mewujudkan tanggung
jawab dalam kegiatan
2. Nasionalisme:
Penuli dalam kegiatan
mencetak label rela
berkorban untuk
kepentingan bersama
3. Etika Publik:

4
Penulis dengan tulus
mencetak label demi agar
kegiatan dapat terlaksanan
4. Komitmen Mutu:
Penulis mencetak label
dengan mengutamakan mutu
5. Anti Korupsi:
Mencetak label dilakukan
dengan mandiri

4
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Output/ Hasil Terhadap Visi Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
3. Membuat a. Mengumpulka Terkumpulnya 1. Akuntabilitas: Kegiatan Belum ada
Standar n bakan materi referensi Penulis mengumpulkan referensi yang aktualisasi ini
Operasional referensi pembuatan SOP akan digunakan pada pembuatan SOP
Prosedur pembuatan pemberian label. mendukung
dengan penuh tangung jawab
pemberian SOP
2. Nasionalisme: Tercapainya visi
labeling pada
botol cairan Mengumpulkan referensi yang akan organisasi:“Menja
infus digunakan pada pembuatan SOP agar
diRumahSakit
sesuai dengan kebutuhan untuk
kepentingan bersama Terakreditasi yang
3. Etika Publik: Peka Budaya dan
penulis denga n cermat
Terjangkau”
mengumpulkan referensi yang akan
digunakan pada pembuatan SOP
4. Komitmen Mutu: Terkait Misi
Dalam mengumpulkan referensi di organisasi:
cari dari sumber yang berkualitas
“Meningkatkan
sehingga mendapatkan materi yang
bermutu. manajemen yang
5. Anti Korupsi: efektif dan efisien”
Dalam mengumpulkan referensi yang
akan digunakan pada pembuatan SOP
dilakukam dengan mandiri dan
bertanggung jawab.
b. Membuat draf Tersedianya draf 1. Akuntabilitas:
SOP SOP SOP dibuat dengan rasa tanggung

4
jawab terhadap kegiatan yang
direncakan
2. Nasionalisme:
Kegiatan dilakukan agar
dapat memelihara ketertiban
dalam melaksanaan pelayanan
3. Etika Publik:
SOP dibuat dengan cermat
agar mendapatkan hasil yang
baik
4. Komitmen Mutu:
Menunjukkan inovatif demi
meningkattnya mutu
pelayanan
5. Anti Korupsi:
Bekerja keras agar menghasilkan hasil
yang baik
c. Berkonsultasi Adanya 1. Akuntabilitas:
masukan dan Konsultasi mengutamakan
dengan
arahan tentang transparansi
mentor/ 2. Nasionalisme:
SOP pemberian
pimpinan dan Melakukan konsultasi dengan sikap
labeling pada
hormat-menghormati
coach botol cairan infus
3. Etika Publik:
Memkomunikasi dengan
mentor/pimpinan dan teman sejawat
dengan bahasa yang ramah dan sopan
4. Komitmen Mutu:
Konsultasi dilakukan agar

4
mendapatkan hasil yang baik demi
meningkatkan mutu pelayanan
5. Anti Korupsi:
Konsultasi dilakukan dengan rasa
tanggung jawab yang tinggi

d. Pengesahan SOP pemberian 1. Akuntabilitas:


SOP labeling di tanda Pengesahan SOP dilakukan agar ada
tangani oleh kejelasan target mengenai pemberian
Direktur RSUD labeling pada botol cairan infus
Kabupaten Buton 2. Nasionalisme:
Terbentuknya SOP dapat memelihara
ketertiban dalam melaksanakan
kegiatan
3. Etika Publik:
Bertemu dengan pimpinan dalam
rangka pengesahan SOP
mengutamakan sikap hormat
4. Komitmen Mutu:
Adanya SOP sebagai inovasi dalam
meningkatkan kualitas pelayanan
5. Anti Korupsi:
Terbentuknya SOP menjadi salah satu
bentuk kepedulian terhadap pasien

4
No Kegiatan Tahapan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan
Kegiatan Pelatihan Terhadap Visi Nilai
Misi Organisasi Organisasi
4. Melakukan a. Mengajukan Tersepakatinya 1. Akuntabilitas: Kegiatan aktualisasi Belum ada
sosialisasi pada izin sosialisi waktu Mengajukan perizinan kepala
ini mendukung
petugas kepala sosialisasi ruangan isolasi mewujudkan
ruangan tentang ruangan pengawasan transparansi tentang kegiatan Tercapainya visi
pengawasan isolasi cairan infus 2. Nasionalisme:
organisasi:“Menjadi
cairan infus dengan labeling Dalam mengajukan izin penulis
dengan labeling dibuktikan bersikap hormat- menghoramti RumahSakit
adanya lembar 3. Etika Publik: Terakreditasi yang
konsultasi
Mengajukan izin dengan bahasa yang
Peka Budaya dan
sopan
4. Komitmen Mutu: Terjangkau”
Mengajukan izin di lakukan agar
mendapatkan responsif yang baik Terkait Misi
5. Anti Korupsi:
organisasi:
Mengajukan perizinan kepala
ruangan isolasi menunjukkan sikap “Meningkatkan
bekerja keras dalam menyelsaikan manajemen yang
tugas efektif dan efisien”

b. Menyiapkan Tersedianya 1. Akuntabilitas:


bahan sosialisasi Menyiapkan bahas sosialisai
bahan
dilakukan dengan tanggung jawab
sosialisasi terhadap kegiatan
2. Nasionalisme:
Menempatkan kepentingan umum
diatas kepentingan pribadi dalam

4
menyiapkan bahan sosialisasi
3. Etika Publik:
Menyiapkan bahan dengan cermat
agar suasana kegiatan berjalan dengan
baik
4. Komitmen Mutu:
Mempersiapkan bahan agar
sosialisasi efisien terlaksana
5. Anti Korupsi:
Bekerja keras demi terwujudnya
tujuan kegiatan

c. Membuat Adanya 1. Akuntabilitas:


undangan Membuat undangan mewujudkan
undangan
sosialisasi , kejelasan target kegiatan yang akan
sosialisasi dilaksanakan
dibuktikan
2. Nasionalisme:
dengan foto
Membuat undangan karena
dokumentasi
menghormati hak orang lain
undangan
3. Etika Publik:
Membuat undangan dengan sikap
hormat dan bahasa yang sopan
4. Komitmen Mutu:
Membuat undangan demi
mendapatkan responsif yang baik
5. Anti Korupsi:
Membuat undangan menunjukkan
sikap peduli terhadap kegiatan

4
d. Membagikan Undangan 1. Akuntabilitas :
undangan sosialisasi Melakukan kegiatan dengan penuh
rasa tanggung jawab
sosialisasi dibagikan
2. Nasionalisme :
Undangan disebarkan untuk
semua petugas melalui ketua tim
masing- masing tanpa membeda-
bedakan
3. Etika Publik :
Menggunakan bahasa yang baik dan
sopan saat membagikan undangan
4. Komitmen mutu :
Melaksanakankegiatan seefisien
mungkin
5. Anti Korupsi :
Menunjukkan sikap peduli dan
bekerja keras
e. Sosialisasi Tersampaikannya 1. Akuntabilitas:
gambaran gambaran Sosialisasi memberikan kejelasan
pelaksanaan target yang akan dicapai
pelaksanaan
pemberian label 2. Nasionalisme:
pemberian sesuai SOP Sosialisasi dilaksananya dengan
label dibotol dibotol infus di sikap hormat-menghormati
ruang isolasi 3. Etika Publik:
infus di ruang
dibuktikan Sosialisasi dilakukan dengan sikap
isolasi dengan hormat dan bahasa yang sopan
dokumentasi dan 4. Komitmen Mutu:
daftar hadir Sosialisasi dilakukan agar

4
mendapatkan responsif yang baik
5. Anti Korupsi:
Sosialisasi menunjukkan sikap
bekerja keras demi mencapaitujuan
kegiatan

4
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi Mata
No Kegiatan Output/ Hasil Terhadap Visi Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
5. Melakukan a. Melakukan Terjadinya 1. Akuntabilitas: Kegiatan aktualisasi Belum ada
pemasangan koordinasi koordinasi dan Koordinasi dengan kepala ruangan ini mendukung
label pada botol dengan kepala izin menghadirkan sosok kepemimpinan
cairan infus ruangan Tercapainya visi
melaksanakan demi terwujudnya kondisi lingkungan
diruang isolasi
pemasangan kerja yang mendukung jalannya organisasi:“Menjadi
label di ruangan kegiatan. RumahSakit
oleh kepala 2. Nasionalisme:
Terakreditasi yang
ruangan Koordinasi dengan kepala ruangan
untuk membentuk kerjamasama Peka Budaya dan
dalam mencapai tujuan Terjangkau”
3. Etika Publik:
Koordinasi dengan kepala ruangan
dilakukan dengan sikap hormat Terkait Misi
4. Komitmen Mutu: organisasi:
Koordinasi dengan kepala ruangan “Meningkatkan
dapat memberikan efisiensi dalam
pelaksanaan kegiatan manajemen yang
5. Anti Korupsi: efektif dan efisien”
Dengan koordinasi dengan kepala
ruangan menumbuhkan sikap berani
mengutarakan pendapat.
b. Kolaborasi Terpasang label 1. Akuntabilitas:
dengan rekan pada botol infus Kolaborasi dengan rekan sejawat agar
tejadi keseimbangan antara rencana
sejawat dan harapan yang akan diwujudkan

5
dalam 2. Nasionalisme:
pemasang Kolaborasi dengan rekan sejawat
untuk membentuk kerjamasama
label pada dalam mencapai tujuan
botol cairan 3. Etika Publik:
infus Kolaborasi dengan rekan sejawat
dilakukan dengan sopan dan sikap
terbuka.
4. Komitmen Mutu:
Kolaborasi dengan rekan sejawat
dapat memberikan efisiensi dalam
pelaksanaan kegiatan
5. Anti Korupsi:
Kolaborasi dengan rekan sejawat
dapat menumbuhkan sikap disiplin
kepada petugas ruangan

Membuat lembar Tersedia lembar 1. Akuntabilitas:


observasi observasi Lembar observasi dibuat untuk
transparasi penilaian yang akan
dilakukan
2. Nasionalisme:
Lembar observasi bersifat objektif
dan tidak diskriminatif
3. Etika Publik:
Dibuat berdasarkan standar
operasional prosedur pemberian
labeling pada botol infus yang

5
berlaku
4. Komitmen Mutu:
Lembar observasi sebagai alat
mengukur mutu pelayanan
pemberian labeling pada botol infus
5. Anti Korupsi:
Lembar observasi dibuatdengan
penuh tanggung jawab

5
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata
No Kegiatan TahapanKegiatan Output/ Hasil Terhadap Visi Nilai
Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
6. Melakukan a. Memonitoring Label tetap 1. Akuntabilitas: Kegiatan aktualisasi Belum ada
penilaian dari pelaksanaan terpasang Monitoring ini dilakukan agar ini mendukung
pelaksanaan labeling pada pada botol terwujudnya konsisten
labeling botol botol infus infus dan Tercapainya visi
2. Nasionalisme:
cairan infus pemberian
sesuai SOP Monitoring di lakukan untuk organisasi:“Menjadi
menjaga ketertiban dalam RumahSakit
pelaksanaan pengawasan cairan
Terakreditasi yang
3. Etika Publik:
Monitoring dilakukakan dengan jujur Peka Budaya dan
dan cermat Terjangkau”
4. Komitmen Mutu:
Monitoring dilakukakn demi
Terkait Misi
memaksimalkan pelaksanaan
pengawasan cairan guna organisasi:
meningkatkan mutu pelayanan “Meningkatkan
5. Anti Korupsi:
manajemen yang
Monitoring dilakukakn dengan adil
efektif dan efisien”
b. Melakukan Setiap 1. Akuntabilitas:
pengecekan pergantian Pengecekan catatan pemberian dan
catatan cairan pemantauan obat pasien dilakukan
pemberian dan Tercatat pada dengan konsistensi
pemantauan obat catatan 2. Nasionalisme:
pemberian Pengecekan catatan pemberian dan
dan pemantauan obat pasien didasari oleh

5
pemantauan rasa peduli terhadap pelayanan
obat pasien optimal
3. Etika Publik:
pengecekan catatan pemberian dan
pemantauan obat pasien dilakukan
dengan tetap menjaga informasi
yang bersifat rahasia
4. Komitmen Mutu:
Pengecekan catatan pemberian dan
pemantauan obat pasien demi
meningkatnya mutu pelayanan
5. Anti Korupsi:
Pengecekan catatan pemberian dan
pemantauan obat pasien didasari oleh
rasa tanggung jawab penuh terhadap
pelayanan optimal

c. Menilai hasil Adanya hasil 1. Akuntabilitas:


monitoring evaluasi Kegiatan ini dilakukan untuk dengan
pelaksanaan kegiatan penuh rasa tanggung jawab
labeling botol pemberian
2. Nasionalisme:
infus labeling botol
cairan infus Kegiatan penilaian di lakukan
dengan sikap adil dan tidak
merugikan orang lain
3. Etika Publik:
Penilaian dilakukan dengan cermat
4. Komitmen Mutu:
Penilaian ini adalah hasil dari

5
respon petugas atas kegiatan yang
dilakukan
5. Anti Korupsi:
Penilain dilakukan dengan tanggung
jawab

5
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi Mata
No Kegiatan Output/ Hasil Terhadap Visi Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
7. Evaluasi a. Melaporkan Tersampainya 1. Akuntabilitas: Kegiatan aktualisasi Belum ada
pelaksanaan evaluasi hasil pelaporan Kegiatan ini dilakukan untuk ini mendukung
dan kepada mentor yang terbukti membangun kepercayaan
pemanfaatan dan coach dengan mentor dan coach Tercapainya visi
kegiatan dokumentasi
2. Nasionalisme: organisasi:“Menjadi
Melaporkan evaluasi disampaikan RumahSakit
dengan jujur
Terakreditasi yang
3. Etika Publik:
Melaporkan evaluasi dengan Peka Budaya dan
sopan dan ramah Terjangkau”
4. Komitmen Mutu:
Kegiatan ini dilakukan untuk
Terkait Misi
mendapatkan hasil laporan yang
baik dan bermutu organisasi:
5. Anti Korupsi: “Meningkatkan
Melaporkan evaluasi dengan rasa
manajemen yang
tanggung jawab
efektif dan efisien”
b. Melaporkan Tersampaikan 1. Akuntabilitas:
kendala pelaporan kendala Kegiatan ini dilakukan dengan
dan dan hambatan transparansi kepada mentor dan
hambatan coach
2. Nasionalisme:
Disampaikan dengan jujur

5
3. Etika Publik:
Disampaikan dengan sopan dan
terbuka
4. Komitmen Mutu:
Kegiatan ini dilakukan untuk
mendapatkan respon yang baik
demi kelancaran kegiatan
5. Anti Korupsi:
Di sampaikan dengan sederhana
dan mudah di mengerti
c. Menyusun Tersedianya 1. Akuntabilitas:
laporan pelaporan Di lakukan dengan penuh
aktualisasi aktualisasi tanggung jawab
2. Nasionalisme:
Penyusunan laporan aktualisasi ini
dibuat dengan jujur
3. Etika Publik:
Disusun dengan cermat
4. Komitmen Mutu:
Penyusunan laporan aktualisasi di
buat dengan efisein
5. Anti Korupsi:
Penyusunan laporan aktualisasi
dilakukan dengan penuh rasa
tanggung jawab

5
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Capaian Aktualisasi
Tahapan aktualisasi dan habituasi di lakukan Di Ruang Isolasi Rumah Sakit Umum
Kabupaten Buton adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Capaian Aktualisasi


Waktu
No Kegiatan Tahapannya Output Pelaksa Nilai Dasar Ket

naan
1 Melakukan Mengatur jadwal Terjadwalnya Akuntabilitas,
konsultasi konsultasi pertemuan yang Nasionalisme,
04/10/ Terlaksana
dengan dengan mentor disepakati dibuktikan Etika Publik,
2021
pimpinan/ment dengan Komitment Mutu,
or terkait dokumentasi, Anti Korupsi.
dengan Meminta arahan Terjadinya diskusi
rancangan Akuntabilitas,
dan masukan mengenai rencana
kegiatan 04/10/ Nasionalisme,
dari mentor kegiatan dibuktikan Terlaksana
2021 Etika Publik,
mengenai dengan dokumentasi
Komitment Mutu,
rancangan dan tercatatnya
Anti Korupsi.
kegiatan arahan dari mentor
Melaksanakan Terjadinya diskusi
konsultasi tentang rencana
dengan kegiatan kepada
Akuntabilitas,
pimpinan dan pimpinan dan kepala 04 s.d Nasionalisme,
kepala ruangan ruangan perawatan 05/10/ Terlaksana
Etika Publik,
perawatan isolasi dibuktikan 2021 Komitment Mutu,
isolasi dengan surat
Anti Korupsi.
persetujuan,
dokumentasi dan
lembar konsultasi
2 Membuat label Mengumpulkan Ada referensi Akuntabilitas,
botol cairan referensi yang pembuatan label , 05 s.d Nasionalisme,
06/10/ Terlaksana
infus akan digunakan Etika Publik,
2021
dalam pembuatan Komitment Mutu,
label Anti Korupsi.
Mendesain label Adanya desain label Akuntabilitas,
07 s.d Nasionalisme,
08 /10/ Terlaksana
Etika Publik,
2021 Komitment Mutu,
Anti Korupsi.
Melakukan Tersepakatinya desain Akuntabilitas, Terlaksana
11/10/
konsultasi dengan label yang akan Nasionalisme,

5
mentor dan coach digunakan 2021 Etika Publik,
tentang desian Komitment Mutu,
label Anti Korupsi.
Mencetak label Tersedia label yang Akuntabilitas,
botol cairan infus akan digunakan 11/10/ Nasionalisme,
Terlaksana
2021 Etika Publik,
Komitment Mutu,
Anti Korupsi.
3 Membuat Mengumpulkan Terkumpulnya Akuntabilitas,
Standar bahan referensi materi referensi 05 s.d Nasionalisme,
06/10/ Terlaksana
Operasional pembuatan SOP pembuatan SOP Etika Publik,
2021
Prosedur pemberian label. Komitment Mutu,
pemberian Anti Korupsi.
labeling pada Membuat draf Tersedianya draf SOP Akuntabilitas,
botol cairan SOP 07 s.d Nasionalisme,
08/10/ Terlaksana
infus Etika Publik,
2021 Komitment Mutu,
Anti Korupsi.
Berkonsultasi Adanya masukan dan Akuntabilitas,
dengan arahan tentang SOP 11/10/ Nasionalisme,
Terlaksana
mentor/pimpinan pemberian labeling 2021 Etika Publik,
dan coach pada botol cairan infus Komitment Mutu,
Anti Korupsi.
Pengesahan SOP SOP pemberian Akuntabilitas,
labeling di tanda 12/10/ Nasionalisme,
Terlaksana
tangani oleh Direktur 2021 Etika Publik,
RSUD Kabupaten Komitment Mutu,
Buton Anti Korupsi.
4 Melakukan Mengajukan izin Tersepakatinya
sosialisasi sosialisi kepala waktu sosialisasi Akuntabilitas,
pengawasan ruangan isolasi pengawasan cairan Nasionalisme,
12/10/ Terlaksana
cairan infus infus dengan Etika Publik,
2021
dengan labeling dibuktikan Komitment Mutu,
labeling adanya lembar Anti Korupsi.
konsultasi

Menyiapkan Tersedianya bahan Akuntabilitas,


bahan sosialisasi sosialisasi 12/10/ Nasionalisme,
Terlaksana
2021 Etika Publik,
Komitment Mutu,
Anti Korupsi.
Membuat Adanya undangan Akuntabilitas,
undangan sosialisasi , 12/10/ Nasionalisme,
Terlaksana
sosialisasi dibuktikan dengan foto 2021 Etika Publik,
dokumentasi undangan Komitment Mutu,
Anti Korupsi.
Membagikan Undangan sosialisasi Akuntabilitas, Terlaksana
12/10/
undangan dibagikan pada kepala Nasionalisme,

5
6
sosialisasi ruangan dan ketua tim 2021 Etika Publik,
jaga di ruangan isolasi Komitment Mutu,
Anti Korupsi.
Sosialisasi Tersampaikannya
gambaran gambaran pelaksanaan
Akuntabilitas,
pelaksanaan pemberian label
13/10/ Nasionalisme,
pemberian label sesuai SOP dibotol Terlaksana
2021 Etika Publik,
dibotol infus di infus di ruang isolasi
Komitment Mutu,
ruang isolasi dibuktikan dengan
Anti Korupsi.
dokumentasi dan
daftar hadir
5 Melakukan Melakukan Terjadinya koordinasi
pemasangan koordinasi dengan dan izin Akuntabilitas,
label pada kepala ruangan melaksanakan Nasionalisme,
14/10/ Terlaksana
botol cairan pemasangan label di Etika Publik,
2021
infus diruang ruangan oleh kepala Komitment Mutu,
isolasi ruangan Anti Korupsi.

Kolaborasi Terpasang label pada


Akuntabilitas,
dengan rekan botol infus
15/10/ Nasionalisme,
sejawat dalam Terlaksana
2021 Etika Publik,
pemasang label
Komitment Mutu,
pada botol cairan
Anti Korupsi.
infus
Membuat draf Tersedia draf Akuntabilitas,
lembar observasi lembar observasi 15/10/ Nasionalisme,
Terlaksana
2021 Etika Publik,
Komitment Mutu,
Anti Korupsi.
6 Melakukan Memonitoring Label tetap terpasang
penilaian pelaksanaan pada botol infus
dari labeling pada sesuai SOP dan Akuntabilitas,
pelaksanaan botol infus tercatat pada lembar 18 s.d Nasionalisme,
29/10/ Terlaksana
labeling observasi Etika Publik,
botol cairan 2021 Komitment Mutu,
infus Anti Korupsi.

Melakukan
Setiap pergantian Akuntabilitas,
pengecekan
cairan Tercatat pada 18 s.d Nasionalisme,
catatan pemberian Terlaksana
catatan pemberian dan 29/10/ Etika Publik,
dan pemantauan
pemantauan obat 2021 Komitment Mutu,
obat
pasien Anti Korupsi.

Menilai hasil rekapan hasil Akuntabilitas, Terlaksana


01/11/
monitoring monitoring kegiatan Nasionalisme,

6
pelaksanaan pemberian labeling 2021 Etika Publik,
labeling botol botol cairan infus Komitment Mutu,
infus Anti Korupsi.

7 Evaluasi Melaporkan Tersampainya Akuntabilitas,


pelaksanaan evaluasi hasil pelaporan yang 02/11/ Nasionalisme,
Terlaksana
dan kepada mentor terbukti dengan 2021 Etika Publik,
pemanfaatan dan coach dokumentasi Komitment Mutu,
kegiatan Anti Korupsi.
Melaporkan Tersampaikan Akuntabilitas,
kendala dan pelaporan kendala dan 02//11/ Nasionalisme,
hambatan hambatan Terlaksana
2021 Etika Publik,
Komitment Mutu,
Anti Korupsi.
Menyusun Tersedianya Akuntabilitas,
laporan pelaporan 03 s.d Nasionalisme,
05/11/ Terlaksana
aktualisasi aktualisasi Etika Publik,
2021 Komitment Mutu,
Anti Korupsi.

B. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai Dasar, Peran Dan Kedudukann


ASN dalam Optimalisasi Pengawasan Cairan Infus Dengan Labeling Di Ruang Isolasi
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton.
Implementasi nilai-nilai dasar Aparatul Sipil Negara (ASN) dalam bentuk Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) pada Optimalisasi
Pengawasan Cairan Infus Dengan Labeling Di Ruang Isolasi Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Buton ini memiliki tujuan yaitu, peserta mampu menerapkan nilai-nilai dasar
ASN, kedudukan dan peran ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari sebagai perawat
terampil terutama dalam pelaksanaan tahapan-tahapan kegiatan aktualisasi ini. Dengan
penyelesaian kegiatan rancangan aktualisasi yang dilakukan maka diharapkan peserta dapat
mengimplementasikan nilai-nilai dasar, peran dan kedudukan ASN dalam setiap kegiatan
dan keputusan yang akan diambil tidak hanya untuk rancangan “Optimalisasi Pengawasan
Cairan Infus Dengan Labeling pada Pasien Di Ruang Isolasi Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Buton” tetapi juga dalam bertindak kedepannya sebagai Aparatur Sipil
Negara.
Kegiatan aktualisasi nilai dasar, peran dan kedudukan ASN dilaksanakan selama 30
hari kerja kantor, dimulai sejak 04 Oktober 2021 sampai dengan 05 November 2021.
Pelaksanaan aktualisasi diawali dengan konsultasi dan memohon izin untuk melakukan
kegiatan.

6
C. Pelaksanaan Kegiatan dan Capaiannya
Tabel 4.2 Pelaksanaan Kegiatan dan Capaiannya
Kegiatan 1 Melakukan konsultasi dengan pimpinan/mentor terkait dengan
rancangan kegiatan
Tahapan Kegiatan 1 Mengatur jadwal konsultasi dengan mentor
Waktu Pelaksanaan 04 Oktober 2021
Output/Hasil  Terjadwalnya pertemuan yang disepakati
yang  Dokumentasi,
diharapkan
Deskripsi Kegiatan:
Saya melakukan kegiatan mengatur jadwal pertemuan dengan pimpinan bertujuan untuk
mendapatkan jadwal melakukan konsultasi langsung

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA:


1. Akuntabilitas
Dalam mengatur jadwal konsultasi dengan mentor memberikan kejelasan adanya jadwal
rencana kegiatan
2. Nasionalisme
Dalam mengatur jadwal konsultasidengan mentor dilakukan dengan tidak memaksakan
kehendak
3. Etika Publik
Dalam mengatur jadwal konsultasi dengan mentor penulis menggunakan bahasa yang
sopan
4. Komitmen Mutu
Dalam mengatur jadwal konsultasi dengan mentor di harapkan efektifitas rancangan
terlaksana tanpa hambatan
5. Anti Korupsi
Dalam mengatur jadwal konsultasi dengan mentor penulis bertanggung jawab pada kegiatan
ini agar dapat terlaksana tepat waktu

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.1. Mengatur jadwal


konsultasi dengan mentor

6
Kegiatan 1 Melakukan konsultasi dengan pimpinan/mentor terkait dengan
rancangan kegiatan
Tahapan Kegiatan 2 Meminta arahan dan masukan dari mentor mengenai rancangan kegiatan
Waktu Pelaksanaan 04 Oktober 2021
Output/Hasil  Terjadinya diskusi mengenai rencana kegiatan
yang  Dokumentasi
diharapkan  Tercatatnya arahan dari mentor
Deskripsi Kegiatan:
Saya melakukan kegiatan meminta arahan dan masukan dari mentor mengenai rancangan agar
kegiatan yang akan saya dilakukan dapat terarah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA:


1. Akuntabilitas:
Dalam meminta arahan dan masukan dari mentor mengenai rancangan kegiatan penulis
menyampaikan kejelasan target dan tujuan yang ingin dicapai
2. Nasionalisme:
Meminta arahan dan masukan dari mentor mengenai rancangan kegiatan dilakukan dengan
musyawarah demi kelancaran kegiatan
3. Etika Publik:
Penulis bersikap terbuka atas arahan dan masukan dari mentor mengenai rancangan
kegiatan
4. Komitmen Mutu:
Meminta arahan dan masukan dari mentor agar kegiatan berjalan dengan efektif
5. Anti Korupsi:
Dalam meminta arahan dan masukan dari mentor penulis membuktikan bertanggung
jawab
terhadap kegiatan

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.3. Lembar konsultasi


Gambar 4.2. Meminta arahan dan
masukan dari mentor

6
Kegiatan 1 Melakukan konsultasi dengan pimpinan/mentor terkait dengan
rancangan kegiatan
Tahapan Kegiatan 3 Melaksanakan konsultasi dengan pimpinan /kepala ruangan perawatan
isolasi
Waktu Pelaksanaan 04 s.d 05 Oktober 2021
Output/Hasil  Terjadinya diskusi tentang rencana kegiatan kepada pimpinan dan
yang kepala ruangan perawatan isolasi
diharapkan
 Surat persetujuan,
 Dokumentasi
 Lembar konsultasi
Deskripsi Kegiatan:
Saya melaksanakan konsultasi dengan pimpinan dan kepala ruangan perawatan isolasi untuk
mendapatkan masukan dan persetujuan mengenai kegiatan yang akan dilakukan.

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA:


1. Akuntabilitas:
Dalam melaksanakan konsultasi dengan pimpinan dan kepala ruangan perawatan isolasi
penulis menyampaikan kejelasan target dan tujuan yang ingin dicapai
2. Nasionalisme:
Penulis bersikap santun dalam melaksanakan konsultasi dengan pimpinan dan kepala
ruangan perawatan isolasi
3. Etika Publik:
Dalam melaksanakan konsultasi dengan pimpinan dan kepala ruangan penulis melakukan
dengan bersikap ramah dan sopan
4. Komitmen Mutu:
Melaksanakan konsultasi dengan pimpinan dan kepala ruangan agar kegiatan berjalan
dengan efektif
5. Anti Korupsi:
Dalam melaksanakan konsultasi dengan pimpinan dan kepala ruangan penulis membuktikan
bertanggung jawab terhadap kegiatan

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.4. Melaksanakan konsultasi Gambar 4.5. Melaksanakan konsultasi


dengan pimpinan dengan kepala ruangan isolasi

6
Gambar 4.6. Lembar konsulasi dengan Gambar 4.7. Lembar konsulasi dengan
Direktur RSUD Kab. Buton Kepala Ruangan Isoalsi

Gambar 4.8. Surat Persetujuan


Melakukan Aktualisasi

6
Kegiatan 2 Membuat label botol cairan infus
Tahapan Kegiatan 1 Mengumpulkan referensi yang akan digunakan dalam pembuatan label
Waktu Pelaksanaan 05 s.d 06 Oktober 2021
Output/Hasil  Ada referensi pembuatan label,
yang  Dokumentasi
diharapkan
Deskripsi Kegiatan:
Saya melakukakan kegiatan mengumpulkan referensi yang akan digunakan dalam pembuatan
label bertujuan untuk mencari sumber yang terbaik baik dan sesuai standar pelayanan.

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA:


1. Akuntabilitas:
Penulis mengumpulkan referensi yang akan digunakan pada pembuatan label dengan penuh
tangung jawab
2. Nasionalisme:
Mengumpulkan referensi yang akan digunakan pada pembuatan label agar sesuai dengan
kebutuhan untuk kepentingan bersama
3. Etika Publik:
penulis dengan cermat mengumpulkan referensi yang akan digunakan pada pembuatan label
4. Komitmen Mutu:
Dalam mengumpulkan referensi di cari dari sumber yang berkualitas sehingga mendapatkan
materi yang bermutu.
5. Anti Korupsi:
Dalam mengumpulkan referensi yang akan digunakan pada pembuatan label dilakukam
dengan
mandiri dan bertanggung jawab.

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.9. Mengumpulkan referensi pembuatan label

6
Kegiatan 2 Membuat label botol cairan infus
Tahapan Kegiatan 2 Mendesain label
Waktu Pelaksanaan 07 s.d 8 Oktober 2021
Output/Hasil  Adanya desain label
yang  Dokumentasi
diharapkan
Deskripsi Kegiatan:
Saya mendesain label sesuai dengan kebutuhan yang ada dipelayanan

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA:


1. Akuntabilitas:
Mendesain label dilakukan dengan penuh tanggung jawab
2. Nasionalisme:
Desain label dibuat sesuai kebutuhan demi kepentingan bersama .
3. Etika Publik:
Mendesain label dengan cermat
4. Komitmen Mutu:
Penulis berusaha berinovasi dalam medesain label
5. Anti Korupsi:
Penulis berusaha mendesain label dengan sederhana

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.10. Mendesain Label

Gambar 4.11. Desain Label

6
Kegiatan 2 Membuat label botol cairan infus
Tahapan Kegiatan 3 Melakukan konsultasi dengan mentor dan coach tentang desian label
Waktu Pelaksanaan 11 Oktober 2021
Output/Hasil  Tersepakatinya desain label yang akan digunakan
yang  Dokumentasi
diharapkan  Lembar konsultasi
Deskripsi Kegiatan:
Saya melakukan konsultasi demi mendapatkan hasil yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan
pelayanan

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA:


1. Akuntabilitas:
Penulis dengan penuh tanggung jawab melakukan konsultasi dengan mentor dan coach
tentang desian label
2. Nasionalisme:
Penulis bersikap santun dalam melakukan konsultasi dengan mentor dan coach tentang
desian label
3. Etika Publik:
Dalam melakukan konsultasi dengan mentor dan coach tentang desian label menggunakan
bahasa yang ramah dan sopan
4. Komitmen Mutu:
Melakukan konsultasi dengan mentor dan coach tentang desian label demi efektifitas kegiatan
5. Anti Korupsi:
Konsultasi dengan mentor dan coach tentang desian label , penulis menunjukan sikap bekerja
keras dalam mencapai tujuan

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.12. Melakukan konsultasi Gambar 4.13. Melakukan konsultasi


dengan mentor dengan coach

6
Gambar 4.14. Lembar Konsultasi Mentor

7
Kegiatan 2 Membuat label botol cairan infus
Tahapan Kegiatan 4 Mencetak label botol cairan infus
Waktu Pelaksanaan 11 Oktober 2021
Output/Hasil  Tersedia label yang akan digunakan
yang  Dokumentasi
diharapkan
Deskripsi Kegiatan:
Saya mencetak label pada kertas stiker agar memudahkan untuk ditempel pada botol cairan infus

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA:


1. Akuntabilitas:
Mencetak label botol cairan infus mewujudkan tanggung jawab dalam kegiatan
2. Nasionalisme:
Penuli dalam kegiatan mencetak label rela berkorban untuk kepentingan bersama
3. Etika Publik:
Penulis dengan tulus mencetak label demi agar kegiatan dapat terlaksanan
4. Komitmen Mutu:
Penulis mencetak label dengan mengutamakan mutu
5. Anti Korupsi:
Mencetak label dilakukan dengan mandiri

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.15 Mencetak label botol cairan infus

7
Kegiatan 3 Membuat Standar Operasional Prosedur pemberian labeling pada botol
cairan infus
Tahapan Kegiatan 1 Mengumpulkan bahan referensi pembuatan SOP
Waktu Pelaksanaan 05 s.d 06 Oktober 2021
Output/Hasil  Ada referensi pembuatan SOP pemberian label.
yang  Dokumentasi
diharapkan
Deskripsi Kegiatan:
Saya melakukakan kegiatan mengumpulkan referensi yang akan digunakan dalam pembuatan
SOP bertujuan untuk mencari sumber yang terbaik baik dan sesuai standar pelayanan.

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA:


1. Akuntabilitas:
Penulis mengumpulkan referensi yang akan digunakan pada pembuatan SOP dengan penuh
tangung jawab
2. Nasionalisme:
Mengumpulkan referensi yang akan digunakan pada pembuatan SOP agar sesuai dengan
kebutuhan untuk kepentingan bersama
3. Etika Publik:
penulis denga n cermat mengumpulkan referensi yang akan digunakan pada pembuatan SOP
4. Komitmen Mutu:
Dalam mengumpulkan referensi di cari dari sumber yang berkualitas sehingga mendapatkan
materi yang bermutu.
5. Anti Korupsi:
Dalam mengumpulkan referensi yang akan digunakan pada pembuatan SOP dilakukam
dengan mandiri dan bertanggung jawab.

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.16. Mengumpulkan referensi pembuatan SOP

7
Kegiatan 3 Membuat Standar Operasional Prosedur pemberian labeling pada botol
cairan infus
Tahapan Kegiatan 2 Membuat draf SOP
Waktu Pelaksanaan 07 s.d 08 Oktober 2021
Output/Hasil  Tersedianya draf SOP
yang  Dokumentasi
diharapkan
Deskripsi Kegiatan:
Saya membuat draf SOP sesuai refensi yang telah diperoleh yang kemudian akan dikonsulkan
kepada pimpinan dan mentor serta coach

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA:


1. Akuntabilitas:
SOP dibuat dengan rasa tanggung jawab terhadap kegiatan yang direncakan
2. Nasionalisme:
Kegiatan dilakukan agar dapat memelihara ketertiban dalam melaksanaan pelayanan
3. Etika Publik:
SOP dibuat dengan cermat agar mendapatkan hasil yang baik
4. Komitmen Mutu:
Menunjukkan inovatif demi meningkattnya mutu pelayanan
5. Anti Korupsi:
Bekerja keras agar menghasilkan hasil yang baik

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.17. Membuat Draf SOP

Gambar 4.18. Draf SOP

7
Kegiatan 3 Membuat Standar Operasional Prosedur pemberian labeling pada botol
cairan infus
Tahapan Kegiatan 3 Berkonsultasi dengan mentor /pimpinan dan coach
Waktu Pelaksanaan 11 Oktober 2021
Output/Hasil  Adanya masukan dan arahan tentang SOP pemberian labeling pada
yang botol cairan infus
diharapkan  Lembar konsultasi
 Dokumentasi
Deskripsi Kegiatan:
Saya berkonsultasi dengan mentor dan pimpinan dan untuk mendapat masukakn dan saran demi
terbentuknya SOP yang baik.

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA:


1. Akuntabilitas:
Konsultasi mengutamakan transparansi
2. Nasionalisme:
Melakukan konsultasi dengan sikap hormat-menghormati
3. Etika Publik:
Memkomunikasi dengan mentor/pimpinan dan teman sejawat dengan bahasa yang ramah dan
sopan
4. Komitmen Mutu:
Konsultasi dilakukan agar mendapatkan hasil yang baik demi meningkatkan mutu pelayanan
5. Anti Korupsi:
Konsultasi dilakukan dengan rasa tanggung jawab yang tinggi

Dokumentasi Kegiatan:

7
Gambar 4.19. Konsultasi dengan kepala
seksi pelayana medik dan keperawatan Gambar 4.20. Konsultasi dengan
mentor

7
Gambar 4.21 Lembar konsultasi dengan Gambar 4.22 Lembar konsultasi mentor
kepalaseksi keperawatan
pelayana medikdan

Gambar 4.23. konsultasi dengan coach

7
Kegiatan 3 Membuat Standar Operasional Prosedur pemberian labeling pada botol
cairan infus
Tahapan Kegiatan 4 Pengesahan SOP
Waktu Pelaksanaan 12 Oktober 2021
Output/Hasil  SOP pemberian labeling di tanda tangani oleh Direktur RSUD
yang Kabupaten Buton
diharapkan  Dokumentasi
Deskripsi Kegiatan:
Saya bertemu pimpinan untuk pengesahan standar operasional prosedur yang telah dibuat dan
disepakati untuk agar dapat menjadi petunjuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya.

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA:


1. Akuntabilitas:
Pengesahan SOP dilakukan agar ada kejelasan target mengenai pemberian labeling pada
botol cairan infus
2. Nasionalisme:
Terbentuknya SOP dapat memelihara ketertiban dalam melaksanakan kegiatan
3. Etika Publik:
Bertemu dengan pimpinan dalam rangka pengesahan SOP mengutamakan sikap hormat
4. Komitmen Mutu:
Adanya SOP sebagai inovasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan
5. Anti Korupsi:
Terbentuknya SOP menjadi salah satu bentuk kepedulian terhadap pasien

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.22. Pengesahan SOP Gambar 4.25. Lembar konsultasi


oleh Direktur RSUD Kab. Buton

Gambar 4.24. Pengesahan SOP


oleh Direktur RSUD Kab. Buton

7
Kegiatan 4 Melakukan sosialisasi pada petugas ruangan tentang pengawasan
cairan infus dengan labeling pada pasien

Tahapan Kegiatan 1 Mengajukan izin sosialisi kepala ruangan isolasi


Waktu Pelaksanaan 12 Oktober 2021
Output/Hasil  Tersepakati waktu sosialisasi pengawasan cairan infus dengan
yang labeling
diharapkan  Lembar konsultasi

 Dokumentasi
Deskripsi Kegiatan:
Saya bertemu kepala ruangan guna meminta izin perihal waktu dan tempat pelaksanaan
sosialisasi agar kegiatan terlaksana dengan baik

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA:


1. Akuntabilitas:
Mengajukan perizinan kepala ruangan isolasi mewujudkan transparansi tentang kegiatan
2. Nasionalisme:
Dalam mengajukan izin penulis bersikap hormat- menghoramti
3. Etika Publik:
Mengajukan izin dengan bahasa yang sopan
4. Komitmen Mutu:
Mengajukan izin di lakukan agar mendapatkan responsif yang baik
5. Anti Korupsi:
Mengajukan perizinan kepala ruangan isolasi menunjukkan sikap bekerja keras dalam
menyelsaikan tugas

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.26. Mengajukan izin


Gambar 4.27 Lembar konsultasi
sosialisasi dengan kepala ruangan

7
Kegiatan 4 Melakukan sosialisasi pada petugas ruangan tentang pengawasan
cairan infus dengan labeling pada pasien

Tahapan Kegiatan 2 Menyiapkan bahan sosialisasi


Waktu Pelaksanaan 12 Oktober 2021
Output/Hasil  Tersedia bahan sosialisasi
yang
diharapkan  Dokumentasi
Deskripsi Kegiatan:
Saya menyiapkan bahan beruba label, botol infus, dan memperbanyak hardcopy standar
operasional prosedur untuk dibagikan dalam sosialisasi.

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA:


1. Akuntabilitas:
Menyiapkan bahas sosialisai dilakukan dengan tanggung jawab terhadap kegiatan
2. Nasionalisme:
Menempatkan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi dalam menyiapkan bahan
sosialisasi
3. Etika Publik:
Menyiapkan bahan dengan cermat agar suasana kegiatan berjalan dengan baik
4. Komitmen Mutu:
Mempersiapkan bahan agar sosialisasi efisien terlaksana
5. Anti Korupsi:
Bekerja keras demi terwujudnya tujuan kegiatan

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.28. Bahan sosialisasi

7
Kegiatan 4 Melakukan sosialisasi pada petugas ruangan tentang pengawasan
cairan infus dengan labeling pada pasien

Tahapan Kegiatan 3 Membuat undangan sosialisasi


Waktu Pelaksanaan 12 Oktober 2021
Output/Hasil  Adanya undangan sosialisasi
yang  Dokumentasi
diharapkan
Deskripsi Kegiatan:
Saya membuat undangan agar sosialisasi terlaksana sesuai rancangan kegiatan dan kesepakatan
dari kepala ruangan.

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA:


1. Akuntabilitas:
Membuat undangan mewujudkan kejelasan target kegiatan yangakan dilaksanakan
2. Nasionalisme:
Membuat undangan karena menghormati hak orang lain
3. Etika Publik:
Membuat undangan dengan sikap hormat dan bahasa yang sopan
4. Komitmen Mutu:
Membuat undangan demi mendapatkan responsif yang baik
5. Anti Korupsi:
Membuat undangan menunjukkan sikap peduli terhadap kegiatan

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.29 Undangan Sosialisai

8
Kegiatan 4 Melakukan sosialisasi pada petugas ruangan tentang pengawasan
cairan infus dengan labeling pada pasien

Tahapan Kegiatan 4 Membagikan undangan sosialisasi


Waktu Pelaksanaan 12 Oktober 2021
Output/Hasil  Undangan sosialisasi dibagikan pada kepala ruangan dan ketua tim
yang jaga di ruangan isolasi
diharapkan  Dokumentasi
Deskripsi Kegiatan:
Saya membagikan undangan kepada kepala ruangan dan masing-masing ketua tim untuk
diteruskan pada anggotanya.

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA:


1. Akuntabilitas :
Melakukan kegiatan dengan penuh rasa tanggung jawab

2. Nasionalisme :
Undangan disebarkan untuk semua petugas melalui ketua tim masing- masing tidak
diskriminatif
3. Etika Publik :
Menggunakan bahasa yang baik dan sopan saat membagikan undangan
4. Komitmen mutu :
Melaksanakankegiatan seefisien mungkin
5. Anti Korupsi :
Menunjukkan sikap peduli dan bekerja keras

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.30 Membagikan undangan


kepada Kepala Ruangan Isolasi

8
8
Gambar 4.31. Membagikan undangan kepada masing- masing ketua
tim

8
Kegiatan 4 Melakukan sosialisasi pada petugas ruangan tentang pengawasan
cairan infus dengan labeling pada pasien

Tahapan Kegiatan 5 Sosialisasi gambaran pelaksanaan pemberian label dibotol infus di


ruang isolasi
Waktu Pelaksanaan 13 Oktober 2021
Output/Hasil  Tersampaikannya gambaran pelaksanaan pemberian label dibotol
yang infus sesuai SOP di ruang isolasi
diharapkan  Daftar hadir
 Dokumentasi
Deskripsi Kegiatan:
Saya melakukan sosialisasi gambaran pelaksanaan pemberian label dibotol infus di ruang isolasi
agar informasi tentang kegiatan dapat diterima dan di laksanakan demi tercapainya tujuan.

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA:


1. Akuntabilitas:
Sosialisasi memberikan kejelasan target yang akan dicapai
2. Nasionalisme:
Sosialisasi dilaksananya dengan sikap hormat-menghormati
3. Etika Publik:
Sosialisasi dilakukan dengan sikap hormat dan bahasa yang sopan
4. Komitmen Mutu:
Sosialisasi dilakukan agar mendapatkan responsif yang baik
5. Anti Korupsi:
Sosialisasi menunjukkan sikap bekerja keras demi mencapaitujuan kegiatan

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.32. Sosialisasi gambaran pelaksanaan pemberian


labeling botol infus seuai SOP

8
Kegiatan 5 Melakukan pemasangan label pada botol cairan infus diruang isolasi

Tahapan Kegiatan 1 Melakukan koordinasi dengan kepala ruangan


Waktu Pelaksanaan 14 Oktober 2021
Output/Hasil  Terjadinya koordinasi dan izin melaksanakan pemasangan label di
yang ruangan oleh kepala ruangan
diharapkan  Lembar konsultasi
 Dokumentasi
Deskripsi Kegiatan:
Saya melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan kepala ruangan agar kegiatan dapat diikuti
oleh seluruh petugas

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA:


1. Akuntabilitas:
Koordinasi dengan kepala ruangan menghadirkan sosok kepemimpinan demi terwujudnya
kondisi lingkungan kerja yang mendukung jalannya kegiatan.
2. Nasionalisme:
Koordinasi dengan kepala ruangan untuk membentuk kerjamasama dalam mencapai tujuan
3. Etika Publik:
Koordinasi dengan kepala ruangan dilakukan dengan sikap hormat
4. Komitmen Mutu:
Koordinasi dengan kepala ruangan dapat memberikan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan
5. Anti Korupsi:
Dengan koordinasi dengan kepala ruangan menumbuhkan sikap berani mengutarakan
pendapat.

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.33. Koordinasi dengan kepala Gambar 4.34. Lembar konsultasi


ruangan dengan kepala ruangan

8
Kegiatan 5 Melakukan pemasangan label pada botol cairan infus diruang isolasi

Tahapan Kegiatan 2 Kolaborasi dengan rekan sejawat dalam pemasang label pada botol
cairan infus
Waktu Pelaksanaan 15 Oktober 2021
Output/Hasil  Terpasang label pada botol infus
yang  Dokumentasi
diharapkan
Deskripsi Kegiatan:
Saya melakukan kolaborasi dengan rekan sejawat dalam pemasang label pada botol cairan infus
agar terjalin komunikasi yang baik.

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA:


1. Akuntabilitas:
Kolaborasi dengan rekan sejawat agar tejadi keseimbangan antara rencana dan harapan yang
akan diwujudkan
2. Nasionalisme:
Kolaborasi dengan rekan sejawat untuk membentuk kerjamasama dalam mencapai tujuan
3. Etika Publik:
Kolaborasi dengan rekan sejawat dilakukan dengan sopan dan sikap terbuka.
4. Komitmen Mutu:
Kolaborasi dengan rekan sejawat dapat memberikan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan
5. Anti Korupsi:
Kolaborasi dengan rekan sejawat dapat menumbuhkan sikap disiplin kepada petugas ruangan

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.35 Kolaborasi dengan rekan


Gambar 4.36. Terpasang label pada botol
sejawat
cairan infus

8
Kegiatan 5 Melakukan pemasangan label pada botol cairan infus diruang isolasi

Tahapan Kegiatan 3 Membuat lembar observasi


Waktu Pelaksanaan 15 Oktober 2021
Output/Hasil  Tersedia draf lembar observasi
yang
diharapkan
Deskripsi Kegiatan:
Saya membuat lembar observasi tentang pelaksanaan labeling pada botol cairan infus sesuai SOP
yang dilakukan oleh petugas

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA:


1. Akuntabilitas:
Lembar observasi dibuat untuk transparasi penilaian yang akan dilakukan
2. Nasionalisme:
Lembar observasi bersifat objektif dan tidak diskriminatif
3. Etika Publik:
Dibuat berdasarkan standar operasional prosedur pemberian labeling pada botol infus yang
berlaku (Taat pada aturan)
4. Komitmen Mutu:
Lembar observasi sebagai alat mengukur mutu pelayanan pemberian labeling pada botol infus
5. Anti Korupsi:
Lembar observasi dibuatdengan penuh tanggung jawab

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.37 : draf lembar observasi

8
Kegiatan 6 Melakukan penilaian dari pelaksanaan labeling botol cairan infus

Tahapan Kegiatan 1 Memonitoring pelaksanaan labeling pada botol infus


Waktu Pelaksanaan 18 s.d 29 Oktober 2021
Output/Hasil  Label tetap terpasang pada botol infus
yang  Pemberian sesuai SOP
diharapkan  Dokumentasi

Deskripsi Kegiatan:
Saya melakukan monitoring tentang pelaksanaan pemberian labeling pada botol infus sesuai
standar operasional prosedur

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA:


1. Akuntabilitas:
Monitoring ini dilakukan agar terwujudnya konsisten
2. Nasionalisme:
Monitoring di lakukan untuk menjaga ketertiban dalam pelaksanaan pengawasan cairan
3. Etika Publik:
Monitoring dilakukakan dengan jujur dan cermat
4. Komitmen Mutu:
Monitoring dilakukakn demi memaksimalkan pelaksanaan pengawasan cairan guna
meningkatkan mutu pelayanan
5. Anti Korupsi:
Monitoring dilakukakn dengan adil

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.38 : monitoring petugas,


periksa catatan pasien

8
Gambar 4.39 : monitoring petugas, Gambar 4.40 : monitoring petugas,
menulis isi label, doble cek dan tanda menempel label pada botol infus
tangan perawat

Gambar 4.41 : monitoring petugas,


Gambar 4.42: monitoring petugas,
memastikan benar pasien
melakukan hand hygien

Gambar 4.43 : monitoring petugas, Gambar 4.44 : monitoring petugas,


memastikan benar tetesan cairan mencatat pada lembar dokumentasi
keperawatan

8
Kegiatan 6 Melakukan penilaian dari pelaksanaan labeling botol cairan infus

Tahapan Kegiatan 2 Melakukan pengecekan catatan pemberian dan pemantauan obat


Waktu Pelaksanaan 18 s.d 29 Oktober 2021
Output/Hasil  Setiap pergantian cairan Tercatat pada catatan pemberian dan
yang pemantauan obat pasien
diharapkan  Dokumentasi
Deskripsi Kegiatan:
Saya melakukan pengecekan catatan pemberian dan pemantauan obat pada colom cairan untuk
memastikan pemberian sesuai dengan instruksi

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA:


1. Akuntabilitas:
Pengecekan catatan pemberian dan pemantauan obat pasien dilakukan dengan konsistensi
2. Nasionalisme:
Pengecekan catatan pemberian dan pemantauan obat pasien didasari oleh rasa peduli
terhadap pelayanan optimal
3. Etika Publik:
pengecekan catatan pemberian dan pemantauan obat pasien dilakukan dengan tetap menjaga
informasi yang bersifat rahasia
4. Komitmen Mutu:
Pengecekan catatan pemberian dan pemantauan obat pasien demi meningkatnya mutu
pelayanan
5. Anti Korupsi:
Pengecekan catatan pemberian dan pemantauan obat pasien didasari oleh rasa tanggung
jawab penuh terhadap pelayanan optimal

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.45 : Melakukan pengecekan Gambar 4.46 : catatan pemberian dan


catatan pemberian dan pemantauan obat pemantauan obat

9
Kegiatan 6 Melakukan penilaian dari pelaksanaan labeling botol cairan infus

Tahapan Kegiatan 3 Menilai hasil monitoring pelaksanaan labeling botol infus


Waktu Pelaksanaan 01 November 2021
Output/Hasil  Adanya rekapan hasil monitoring kegiatan pemberian labeling botol
yang cairan infus
diharapkan  Dokumentasi
Deskripsi Kegiatan:
Saya menilai pelaksanan optimalisasi pengawasan cairan infus labeling dari hasil monitoring
petugas, juga dari catatan pemberian dan pemantauan obat apakah telah sesuai dengan instruksi.

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA:


1. Akuntabilitas:
Kegiatan ini dilakukan untuk dengan penuh rasa tanggung jawab
2. Nasionalisme:
Kegiatan penilaian di lakukan dengan sikap adil dan tidak merugikan orang lain
3. Etika Publik:
Penilaian dilakukan dengan cermat
4. Komitmen Mutu:
Penilaian ini adalah hasil dari respon petugas atas kegiatan yang dilakukan
5. Anti Korupsi:
Penilain dilakukan dengan tanggung jawab

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.47 : Menilai hasil Gambar 4.48 : Rekapitulasi hasil


monitoring pelaksanaan labeling monitoring petugas
botol infus

9
Kegiatan 7 Evaluasi pelaksanaan dan pemanfaatan kegiatan

Tahapan Kegiatan 1 Melaporkan evaluasi hasil kepada mentor dan coach


Waktu Pelaksanaan 02 November 2021
Output/Hasil 
yang  Ada Surat Pernyataan Mentor
diharapkan  Dokumentasi
Deskripsi Kegiatan:
Saya melaporkan evaluasi hasil kegiatan yang telah saya buat kepada mentor dan coach

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA:


1. Akuntabilitas:
Kegiatan ini dilakukan untuk membangun kepercayaan mentor dan coach
2. Nasionalisme:
Melaporkan evaluasi disampaikan dengan jujur
3. Etika Publik:
Melaporkan evaluasi dengan sopan dan ramah
4. Komitmen Mutu:
Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan hasil laporan yang baik dan bermutu
5. Anti Korupsi:
Melaporkan evaluasi dengan rasa tanggung jawab

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.50 : Surat


Gambar 4.49 : Melaporkan Peryataan Mentor
evaluasi hasil kepada mentor

9
Gambar 4.51 : Laporan Hasil Monitoring Petugas

9
Kegiatan 7 Evaluasi pelaksanaan dan pemanfaatan kegiatan

Tahapan Kegiatan 2 Melaporkan kendala dan hambatan

Waktu Pelaksanaan 02 November 2021


Output/Hasil  Tersampaikan kendala dan hambatan selama kegiatan
yang  Dokumentasi
diharapkan
Deskripsi Kegiatan:
Saya melaporkan kendala dan hambatan agar mendapat saran dan solusi serta dukungan
dari mentor dan coach

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA:


1. Akuntabilitas:
Kegiatan ini dilakukan dengan transparansi kepada mentor dan coach
2. Nasionalisme:
Disampaikan dengan jujur
3. Etika Publik:
Disampaikan dengan sopan dan terbuka
4. Komitmen Mutu:
Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan respon yang baik demi kelancaran kegiatan
5. Anti Korupsi:
Di sampaikan dengan sederhana dan mudah di mengerti
Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.53 : Lembar


Gambar 4.52 : Melaporkan
Konsultasi Mentor
kendala dan hambatan

9
Gambar 4.54 : Lembar Konsultasi Coach

9
Kegiatan 7 Evaluasi pelaksanaan dan pemanfaatan kegiatan

Tahapan Kegiatan 3 Menyusun laporan aktualisasi


Waktu Pelaksanaan 03 s.d 05 November 2021
Output/Hasil  Tersedianya laporan hasil aktualisasi
yang  Dokumentasi
diharapkan
Deskripsi Kegiatan:
Kegiatan penyusunan laporan aktualisasi adalah akhir dari semua rangkaian kegiatan yang
kemudian akan diseminarkan

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA:


1. Akuntabilitas:
Di lakukan dengan penuh tanggung jawab
2. Nasionalisme:
Penyusunan laporan aktualisasi ini dibuat dengan jujur
3. Etika Publik:
Disusun dengan cermat
4. Komitmen Mutu:
Penyusunan laporan aktualisasi di buat dengan efisein
5. Anti Korupsi:
Penyusunan laporan aktualisasi dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4. 55.: Menyusun laporan aktualisasi

9
D. Matrix Habituasi

Tabel 4.3 Matrix Habituasi

KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN


NILAI DASAR INDIKATOR NILAI TOTAL
1 2 3 4 5 6 7

Tanggung Jawab 10
Kepemimpinan 1
Transparasni 4
AKUNTABILITAS Kejalasan 6
Konsistensi 2
Keseimbangan 1
Kepercayaan 1

Hormat-
menghormati 2
Kerjasama 4
Santun 2
Tidak memaksakan
kehendak 1
tidak diskriminatif 2
Adil 1
Memelihara
ketertiban 3
NASIONALISME
Musyawarah 1
Kepentingan
Bersama 5
Rela Berkorban
Menghormati Hak
Oranglain 1
Peduli 1
Jujur 3

Jujur 1
ETIKA PUBLIK
Terbuka 3

9
Cermat 8
Sopan 7
Ramah dan Sopan 4
Bersikap Hormat 3
Tulus 1
taat pada aturan 1
Menjaga informasi
yang bersifat rahasia 2

Efektif 4
Efisien 5
KOMITMEN Inovatif 3
MUTU Mutu 9
Responsive 5

Peduli 3
Mandiri 3
Disiplin 1
Tanggung Jawab 11
Kerja Keras 6
Sederhana 2
Berani 1
Adil 1

9
E. Kontribusi dan Gambaran Dampak yang Dirasakan dalam Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN

Tabel 4.4 Kontribusi dan gambaran dampak yang dirasakan dalam pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN
No Kegiatan Tahapan Kontribusi Terhadap Visi-Misi Gambaran Dampak
Organisasi Positif Negatif
1 Melakukan konsultasi Mengatur jadwal konsultasi Kegiatan aktualisasi ini Terpeliharanya relasi Jika konsultasi
dengan mentor terkait dengan mentor mendukung Tercapainya visi kerja tidak
dengan rancangan Meminta arahan dan masukan dari organisasi: “Menjadi Rumah yang baik antara dilaksanakan
kegiatan mentor mengenai Sakit Terakreditasi yang bawahan berpotensi
rancangan kegiatan dan atasan. Jika relasi menghambat
Peka Budaya dan
Melaksanakan konsultasi terjalin kesuksesan
Terjangkau”
dengan pimpinan dan kepala dengan baik maka pelaksanaan
ruangan perawatan isolasi
Terkait Misiorganisasi: dukungan pimpinan kegiatan.
“Meningkatkan manajemen terhadap
yang efektif dan efisien” pelaksanaan kegiatan
juga
akan baik sehingga
pelaksanaan kegiatan
dalam lingkungan OPD dapat
berjalan dengan baik
2 Membuat label botol Mengumpulkan referensi yang Kegiatan aktualisasi ini Membuat label botol infus jika tidak ada label
cairan infus akan digunakan dalam mendukung Tercapainya visi adalah salah satu inovasi yang sebagai penanda
pembuatan label organisasi: “Menjadi Rumah dilakukan sebagai bentuk cairan, sewaktu-
Mendesain label Sakit Terakreditasi yang upaya mengoptimalkan waktu dapat
Melakukan konsultasi dengan pelayanan kesehatan dalam terjadi kesalahan
Peka Budaya dan
mentor dan coach tentang desian pengawasan cairan infus pemberian
Terjangkau”
label diruangan perawatan Rumah medikasi kepada
Terkait Misiorganisasi: Sakit Umum Daerah pasien
Mencetak label botol cairan infus
“Meningkatkan manajemen Kabupaten Buton
yang efektif dan efisien”

9
3 Membuat Standar Mengumpulkan bahan referensi Kegiatan aktualisasi ini Membuat standar operasional Jika tidak ada
Operasional pembuatan SOP mendukung Tercapainya visi prosedur pemberian labeling standar
Prosedur pemberian Membuat draf SOP organisasi:“ Menjadi Rumah pada botol cairan infus operasional
labeling pada botol Berkonsultasi dengan Sakit Terakreditasi yang merupakan usaha yang dapat prosedur suatu
cairan infus mentor/pimpinan dan coach dilakukan untuk memelihara tindakan bisa saja
Peka Budaya dan
Pengesahan SOP ketertiban pelaksanaan suatu tidak berjalan
Terjangkau”
tindakan sehingga berjalan sesuai dengan apa
Terkait Misiorganisasi: sesuai harapan yang diharapkan
“Meningkatkan manajemen
yang efektif dan efisien”
4 Melakukan Mengajukan izin sosialisi kepala Kegiatan aktualisasi ini Dengan dilakukannya Jika tidak
sosialisasi ruangan isolasi mendukung Tercapainya visi sosialisasi maka informasi dilakukan
pengawasan cairan Menyiapkan bahan sosialisasi organisasi: “Menjadi Rumah dapat tersampaikan pada sosialisasi
infus dengan Membuat undangan sosialisasi Sakit Terakreditasi yang setiap petugas sehingga tentunya akan
labeling Membagikan undangan kegiatan berjalan dengan baik. menjadi
Peka Budaya dan
sosialisasi penghambatan
Terjangkau”
Sosialisasi gambaran pelaksanaan pelaksanaan
pemberian label dibotol infus di
Terkait Misiorganisasi: kegiatana karena
ruang isolasi “Meningkatkan manajemen kurangnya
yang efektif dan efisien” informasi yang
diberikan
5 Melakukan Melakukan koordinasi dengan Kegiatan aktualisasi ini Memasang label dilakukan Jika tidak
pemasangan label kepala ruangan mendukung Tercapainya visi agar memaksimalkan dilakukan maka
pada botol cairan Kolaborasi dengan rekan sejawat organisasi: “Menjadi Rumah informasi terkait medikasi menghambat
infus diruang isolasi dalam pemasang label pada botol Sakit Terakreditasi yang pasien tersampaikan kepada efisiensi waktu
cairan infus rekan sejawat lainnya perawat dalam
Peka Budaya dan
Membuat lembar observasi bekerja
Terjangkau”
Terkait Misiorganisasi:
“Meningkatkan manajemen
yang efektif dan efisien”

1
6 Melakukan Memonitoring pelaksanaan Kegiatan aktualisasi ini Penilaian dilakukan untuk Jika tidak
penilaian dari labeling pada botol infus mendukung Tercapainya visi mengetahui peningkatan pada dilakukan maka
pelaksanaan Melakukan pengecekan catatan organisasi: “Menjadi Rumah pengawasan cairan infus tidak dapat ditarik
labeling botol cairan pemberian dan pemantauan obat Sakit Terakreditasi yang diruangan kesimpulan terkait
infus Menilai hasil monitoring evaluasi kegiatan
Peka Budaya dan
pelaksanaan labeling botol
Terjangkau”
infus
Terkait Misiorganisasi:
“Meningkatkan manajemen
yang efektif dan efisien”
7 Evaluasi Melaporkan evaluasi hasil kepada Kegiatan aktualisasi ini Evaluasi dilakukan untuk Jika tidak di
pelaksanaan dan mentor dan coach mendukung Tercapainya visi mendapat gambaran evaluasi maka
pemanfaatan Melaporkan kendala dan organisasi: “Menjadi Rumah keberhasilan terkait akan berpengaruh
kegiatan hambatan Sakit Terakreditasi yang keseluruhan kegiatan pada penarikan
kesimpulan.
Peka Budaya dan
Menyusun laporan aktualisasi
Terjangkau”
Terkait Misiorganisasi:
“Meningkatkan manajemen
yang efektif dan efisien”

1
F. Output-Output Penting yang Dihasilkan dalam Aktualisasi

Dari pelaksanaan aktualisasi “Optimalisasi Pengawasan Cairan Infus


Dengan Labeling Pada Pasien Diruang Isolasi RSUD Kab.Buton”,yaitu ada
beberapa output penting yang dihasilkan yaitu :
1. Adanya Standar Operasional Prosedur pemberian labeling botol infus
2. Tercetaknya label botol cairan
infus

G. Kendala Atau Hambatan Selama Aktualisasi

Dalam melaksanakan aktualisasi di tempat kerja kemungkinan adanya hal-hal yang


menjadi kendala bagi peserta. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka diperlukan
strategi untuk mengatasi kendala tersebut agar mengefisienkan waktu pelaksanaan yang
terbatas. Antisipasi dan strategi menghadapi kendala dimuat dalam Tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 4.5 Kendala Atau Hambatan Selama Aktualisas

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Kendala Antisipasi


1. Melakukan konsultasi Mengatur jadwal Tidak ada Tidak ada
dengan mentor terkait konsultasi dengan
dengan rancangan mentor
kegiatan Meminta arahan dan Tidak ada Tidak ada
masukan dari mentor
mengenai rancangan
kegiatan
Melaksanakan Tidak ada Tidak ada
konsultasi dengan
pimpinan dan kepala
ruangan perawatan
isolasi
2. Membuat label botol Mengumpulkan Tidak ada Tidak ada
cairan infus referensi yang akan
digunakan dalam
pembuatan label
Mendesain label Tidak ada Tidak ada
Melakukan Tidak ada Tidak ada
konsultasi dengan
mentor dan coach
tentang desian label
Mencetak label botol Tidak ada Tidak ada
cairan infus

10
3 Membuat Standar Mengumpulkan Tidak ada Tidak ada
Operasional Prosedur bahan referensi Tidak ada Tidak ada
pemberian labeling pembuatan SOP
pada botol cairan Membuat draf SOP Tidak ada Tidak ada
infus Berkonsultasi dengan Tidak ada Tidak ada
mentor/pimpinan dan
coach
Pengesahan SOP Tidak ada Tidak ada
4 Melakukan Mengajukan izin Tidak ada Tidak ada
sosialisasi sosialisi kepala
pengawasan cairan ruangan isolasi
infus dengan
labeling

Menyiapkan bahan Tidak ada Tidak ada


sosialisasi
Membuat undangan Tidak ada Tidak ada
sosialisasi
Membagikan Tidak ada Tidak ada
undangan sosialisasi
Sosialisasi gambaran Tempat sosialisasi Hanya beberapa
pelaksanaan yang disediakan cukup perwakilan dari
pemberian label sempit masing-masing tim
dibotol infus di ruang yang mengikuti
isolasi sosialisasi
5 Melakukan Melakukan Tidak ada Tidak ada
pemasangan label koordinasi dengan
pada botol cairan kepala ruangan
infus diruang
isolasi
Kolaborasi dengan Tidak ada Tidak ada
rekan sejawat dalam
pemasang label pada
botol cairan infus
Membuat draf Tidak ada Tidak ada
lembar observasi
6 Melakukan Memonitoring Berkurangnya pasien Dilakukan monitoring
penilaian dari pelaksanaan rawat inap pada pergantian cairan pada
pelaksanaan labeling pada botol ruangan isolasi malam hari
labeling botol infus sehingga tidak menyesuaikan dengan
cairan infus keseluruhan petugas jadwal kegiatan
dapat dimonitoring
Melakukan Tidak ada Tidak ada
pengecekan catatan
pemberian dan
pemantauan obat
Menilai hasil Tidak ada Tidak ada
monitoring
pelaksanaan labeling
botol infus

10
Melaporkan evaluasi Tidak ada Tidak ada
hasil kepada mentor
Evaluasi dan coach
pelaksanaan dan
pemanfaatan Melaporkan Tidak ada Tidak ada
kegiatan kendala dan
7 hambatan

Menyusun laporan Tidak ada Tidak ada


aktualisasi

H. Kunci sukses pelaksanaan aktualisasi

Adapun kunci sukses dalam pelaksanaan aktualisasi “Optimalisasi Pengawasan


Cairan Infus Dengan Labeling Pada Pasien Diruang Isolasi Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Buton”, yaitu :
1. Adanya Rahmat dan Petunjuk dari Allah subhanawwata’ala dengan
memberikankemudahan dan kelancaran dalam pelaksanaan aktualisasi.
2. Adanya dukungan Pimpinan dan Mentor dari Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Buton
3. Adanya dukungan dari coach dalam pelaksanaan aktualisasi
4. Adanya sarana dan prasarana yang tersedia di lingkup Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Buton
5. Adanya dukungan dari kepala ruangan perawatan isolasi dan rekan sejawat
di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton

6. Adanya dukungan dari pihak kelu arga selama melaksanakan proses aktualisasi

10
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil aktualisasi yang telah dilaksanakan di Ruang Isolasi Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Buton dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN serta kedudukan dan
peran PNS, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 04 Oktober s.d 02 November 2021 telah
mengaktualisasikan nilai-nilai ASN yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dan kedudukan serta peran PNS
dalam melaksanakan tugas sebagai staf Perawat Terampil yang profesional di instansi
tempat penulis bekerja. Selain itu, aktualisasi yang dilakukan dapat memberikan
sumbangsih untuk mengoptimalkan pengawasan cairan infus pada pasien di Ruang
Isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton.
2. Dengan adanya sosilisasi, pencatatan dan monitoring tentang optimalisasi pengawasan
cairan infus pada pasien ini dapat membantu dalam mencapai visi dan misi yaitu
Meningkatkan manajemen yang efektif dan efisien sehingga dapat meningkatan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien yang lebih baik.
3. Berdasarkan monitoring yang telah dilakukan mulai tanggal 18-29 Oktober 2021 (10 hari
kerja) kepada 11 petugas di Ruang Isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton
telah didapatkan hasil rata- rata persentase optimalisasi pengawasan cairan infus dengan
labeling di ruang isolasi adalah 86.3 %, sehingga berada pada kategori angka
optimalisasi pengawasan cairan infus yang baik.

B. Saran

Nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) diharapkan tetap diaktualisasikan
dalam melakukan tugas pokok dan fungsi sebagai Aparatur Sipil Negara di Ruang Isolasi
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton. Hasil dari pelaksanaan aktiualisasi
“Optimalisasi Pengawasan Cairan Infus Dengan Labeling Pada Pasien Diruang Isolasi

10
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton” dengan menerapkan nilai-nilai dasar
profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) diharapkan dapat terus dipergunakan untuk sehingga
dapat meningkatkan kinerja dan terwujudnya kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu
bagi pasien dan masyarakat melalaui pelayanan profesional.

C. Rencana Tindak Lanjut


Setelah kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan penulis memiliki rencana tindak lanjut
sebagai berikut:
1. Penyediaan bahan Label botol infus secara berkala.
2. Kegiatan monitoring kepada petugas tentang pelaksanaan pengawasan cairan infus pada
pasien harus di lakukan secara berkala agar dapat mencegah terjadinya kesalahan
medikasi dan meningkatkan mutu pelayanan serta keselamatan pasien di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Buton.
3. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap kepatuhan petugas dalam melaksanakan
pengawasan cairan infus pada pasien.

10
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara RI. Akuntabilitas: Modul palatihan dasar calon PNS, LAN RI,
Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI. Nasionalisme: Modul palatihan dasar calon PNS, LAN RI,
Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI. Etika publik: Modul palatihan dasar calon PNS, LAN RI,
Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI. Komitment Mutu: Modul palatihan dasar calon PNS, LAN
RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI. Anti Korupsi: Modul palatihan dasar calon PNS, LAN RI,
Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI. Manajemen ASN: Modul palatihan dasar calon PNS, LAN
RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI. Whole of Government: Modul palatihan dasar calon PNS,
LAN RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI. Pelayan Publik: Modul palatihan dasar calon PNS, LAN RI,
Jakarta, 2017
Kemenkes P. buku ajar kesehatan ibu dan anak continuum of carelife cycle.cet. 2. Jakarta:
pusdiklatnakes kemenkes; 2015

10
LAMPIRAN

10
KEGIATAN 1
Melakukan konsultasi dengan mentor terkait dengan rancangan
kegiatan

LAMPIRAN
1. Lembar persetujuan melakukan aktualisasi
2. Lembar konsultasi dengan Direktur RSUD Kab. Buton
3. Lembar konsultasi dengan mentor
4. Lembar konsultasi dengan Kepala Ruangan
KEGIATAN 2
Membuat label botol cairan infus
LAMPIRAN

1. Lembar konsultasi dengan mentor


2. Lembar konsultasi dengan coach
3. label
KEGIATAN 3
Membuat Standar Operasional Prosedur pemberian labeling
pada botol cairan infus

LAMPIRAN

1. lembae konsultasi dengan Kasi Bidangpelayanan Medik Dan


Keperawatan
2. Lembar konsultasi dengan mentor
3. Lembar konsultasi dengan coach
4. SOP yang telahdi sahkan
KEGIATAN 4
Melakukan sosialisasi pengawasan cairan infus dengan labeling

LAMPIRAN
1. Lembar konsultai dengan kepala ruangan
2. Undangan sosialisassi
3. Daftar hadir sosialisasi
KEGIATAN 5
Melakukan pemasangan label pada botol cairan infus diruang
isolasi

LAMPIRAN
1. Lembar onsultasi dengan kepala ruangan
2. Draf Lembar observasi
3. label
KEGIATAN 6
Melakukan penilaian dari pelaksanaan labeling botol cairan
infus

LAMPIRAN

1. Catatan pemberian dan pemantauan obatpasien


2. Rekapan hasil monitoring
KEGIATAN 7
Evaluasi pelaksanaan dan pemanfaatan kegiatan

LAMPIRAN

1. Laporan hasil monitoring petugas


2. Surat pernyataan mentor
3. Lembar konsultasi coach
4. Lembar konsultasi mentor
5. Lembar konsultasi coach tatap muka

Anda mungkin juga menyukai