Sop Prosedur Pelayanan Forensik Klinik

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR PELAYANAN FORENSIK KLINIK

PUSDOKKES POLRI
RUMKIT PUSPOL RS.SUKANTO

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/4
STANDAR TANGGAL DITETAPKAN
PELAKSANAAN OPERASI TERBIT KARUMKIT PUSPOL RS. SUKANTO

Dr, DIDI AGUS MINTADI, Sp.JP, DFM


BRIGADIR JENDRAL POLISI

I. UMUM
Prosedur pelayanan forensik klinik adalah penyelesaian administrasi pembayaran Pelayanan
Forensik.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


Agar tertib administrasi Pelayanan Forensik baik dan benar.

III. RUANG LINGKUP


SPO ini dibuat untuk kepentingan keterpaduan para pelaksana, teknisi forensik dan dokter
Spesialis Forensik.

IV. KEBIJAKAN
1. UU No.29 Tahun 2004, Tentang Praktek Kedokteran
2. UU No.36 Tahun 2009, Tentang Kesehatan
3. UU No.44 Tahun 2009, Tentang Rumah Sakit
PROSEDUR PELAYANAN FORENSIK KLINIK

PUSDOKKES POLRI
RUMKIT PUSPOL RS.SUKANTO

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2/4
STANDAR TANGGAL DITETAPKAN
PELAKSANAAN OPERASI TERBIT KARUMKIT PUSPOL RS. SUKANTO

Dr, DIDI AGUS MINTADI, Sp.JP, DFM


BRIGADIR JENDRAL POLISI

V. PROSEDUR
1. Setiap pasien/korban yang datang ke IGD harus dibawa ke bagian Triase IGD terlebih dahulu,
sementara pihak keluarga atau pengantar pasien/korban melakukan registrasi di bagian pendaftaran.

2. Petugas admisi bagian pendaftaran harus melakukan pencatatan secara lengkap tentang identitas
pasien/korban dan identitas pengantar/keluarga.

3. Dokter triase melakukan penapisan terhadap pasien atau korban tindak pidana atau diduga tindak
pidana dengan melakukan pemeriksaan sesuai dengan ketentuan.

4. Kriteria korban tindak pidana atau diduga tindak pidana, yang dirujuk ke forensik klinik adalah:
a. Setiap korban dengan luka.
b. Setiap korban keracunan atau peracunan atau diduga peracunan.
c. Setiap korban tidak sadar dengan riwayat trauma yang tidak diketahui.
d. Setiap korban kejahatan seksual atau diduga korban kejahatan seksual.
e. Setiap korban yang datang disertai dengan surat permintaan keterangan ahli.

5. Dokter pemeriksa harus menjelaskan terlebih dahulu kepada korban dan/atau keluarganya tentang
mekanisme pelayanan di RS.POLRI, hak-hak korban, maksud dan tujuan pemeriksaan forensik yang
akan dilakukan, selanjutnya memberikan persetujuan secara tertulis.

6. Apabila korban dan/atau keluarganya menolak dilakukan pemeriksaan forensik setelah memperoleh
penjelasan harus menandatangani surat penolakan pemeriksaan.

7. Dokter pemeriksa melakukan pengecekan identitas korban berdasarkan dokumen legal (KTP, SIM,
dan lainnya) dengan identitas yang tertuang dalam surat permintaan keterangan ahli dari kepolisian.

8. Apabila korban dalam keadaan gawat darurat, maka penatalaksanaan terhadap korban adalah
mengatasi kegawat-daruratannya oleh dokter yang memiliki kompetensi dan kewenangan untuk itu
sesuai dengan ketentuan.
PROSEDUR PELAYANAN FORENSIK KLINIK

PUSDOKKES POLRI
RUMKIT PUSPOL RS.SUKANTO

No. Dokumen No. Revisi Halaman


3/4
STANDAR TANGGAL DITETAPKAN
PELAKSANAAN OPERASI TERBIT KARUMKIT PUSPOL RS. SUKANTO

Dr, DIDI AGUS MINTADI, Sp.JP, DFM


BRIGADIR JENDRAL POLISI

9. Pemeriksaan forensik pada korban yang gawat darurat dilakukan setelah keadaan umum korban baik dan
memungkinkan untuk itu, atas pertimbangan dan izin dokter yang merawat.

10. Pemeriksaan atas korban dilakukan oleh dokter yang memiliki kompetensi dan kewenangan untuk itu.

11. Langkah-langkah pemeriksaan atas korban adalah :


a. Anamnesa, upaya memperoleh informasi kronologis peristiwa kekerasan yang dialami oleh korban.
b. Pemeriksaan fisik umum.
c. Pemeriksaan status lokalis, untuk mencari dan menemukan adanya barang bukti luka, racun atau
barang bukti lain yang berkaitan dengan peristiwanya.
d. Pemeriksaan penunjang, dalam hal diperlukan atas pertimbangan dokter pemeriksa.
e. Pengambilan gambar atau foto.
f. Meng-konsul-kan kepada disiplin ahli lain untuk tindakan dan atau pengobatan medis selanjutnya
terhadap korban.
g. Apabila diperlukan tindakan dan/atau pengobatan medis termasuk rawat inap dan/atau rawwat jalan,
maka korban ditangani oleh disiplin ahli lain hingga selesai dan setelah itu korban dipulangkan.
h. Apabila korban dirawat inap dan/atau rawat jalan maka pemeriksaan forensik klinik dapat
dilakukan setidaknya satu kali selama masa perawatan inap dan/atau perawatan jalan.
i. Apabila tidak diperlakukan tindakan dan atau pengobatan medis, korban dipulangkan

12. Data hasil pemeriksaan korban disimpan dalam berkas rekam medis dan dipulangkan sebagai berkas
yang harus dirahasiakan.

13. Visum et Repertum dibuat setelah pemeriksaan terhadap korban selesai.

14. Visum et Repertum sementara hanya diterbitkan atas permintaan penyidik.

15. Apabila surat permintaan keterangan ahli datang beberapa waktu kemudian, maka visum et repertum
dibuat berdasarkan data rekam medis korban yang ada.

16. Setiap berkas pemeriksaan yang telah selesai harus dilaporkan kepada Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan dan diparaf.
PROSEDUR PELAYANAN FORENSIK KLINIK

PUSDOKKES POLRI
RUMKIT PUSPOL RS.SUKANTO

No. Dokumen No. Revisi Halaman


4/4
STANDAR TANGGAL DITETAPKAN
PELAKSANAAN OPERASI TERBIT KARUMKIT PUSPOL RS. SUKANTO

Dr, DIDI AGUS MINTADI, Sp.JP, DFM


BRIGADIR JENDRAL POLISI

VI. Unit terkait :


1. Kamar mayat Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Bhayangkara TK I R. Said
Sukanto.
2. Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Bhayangkara TK I R. Said Sukanto.
3. Seluruh Rawat Inap
4. Seluruh Rawat Jalan.

Anda mungkin juga menyukai