Asistensi Coass Fatepa
Asistensi Coass Fatepa
Asistensi Coass Fatepa
FATEPA
Acara 1. Sitologi
Tujuan : Membandingkan bentuk sel tumbuhan dan membedakan antara sel mati dengan sel hidup
LEMBAR KERJA
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classic : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Species : Manihot ultisima
Sel tersebut diambil dari bagian tengah (pusat) batang atau biasa disebut dengan empulur, sel berbentuk
segi banyak (poligonal). Sel bersifat mati, sebab yang tampak hanya dinding sel tanpa adanya
protoplasma. Bagian tengah sel tampak kosong dan diantara sel satu dengan sel lainnya terdapat ruang
antar sel, sehingga empulur bersifat pegas. Sel-sel pada empulur tersebut berfungsi sebagai pengisi.
Kingdom : plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Gossypium
Spesies : Gossypium sp.
Gambar rambutbijiGossypium sp
Deskripsi:
Sel pada rambut biji Gossypium sp merupakan derivat dari epidermis biji. Sel-selnya berbentuk rambut
panjang, adanya ruang kosong di dalam sel, bersifat mati dan sebagai cirinya yaitu terdapat torsi yaitu
bagian pada sel yang membentuk puntiran atau terpilin
Klasifikasi: Spesimen 3. Rambut buah Ceiba pentandra
Kingdom : plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : ceiba
Spesies : C. pentandra.
Deskripsi:
Sel pada rambut buah Ceiba pentandra merupakan derivat dari epidermis buah, sel berbentuk rambut
panjang, terdapat gelembung udara di dalam sel dan memiliki ruang antar sel. Sel-selnya bersifat mati dan
pada Ceiba pentandraberfungsi sebagai alat pembantu dalam pemencaran diaspora atau propagul,
sedangkan fungsi bagi manusia yaitu digunakan sebagai pengisi kasur atau bantal
Kingdom : plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa L. var. aggregatum
Deskripsi:
Apabila selaput bagian dalam umbi lapis Allium cepa fa. ascalonicum diambil dari jaringan atau organ
yang sudah dewasa atau tua, posisi inti tampak berada pada bagian pinggir sel karena terdesak oleh
vakuola yang menyatu. Pada gambar selanjutnya posisi inti sel berada di bagian tengah karena vakuola
masih berukuran kecil dan tersebar merata pada sitoplasma. Preparat tersebut diambil dari selaput bagian
dalam dengan tujuan agar inti dan anak inti dapat terlihat dengan jelas.
Kingdom : Plantae
Devisi : Angiospermae
Kelas : Monocots
Ordo : Alismatales
Famili : Hydrocharitaceae
Subfamili : Hydrilloideae
Genus : Hydrilla Rich.
Spesies : H. verticillata
Gambar daun Hydrilla verticillata
Deskripsi:
Diambil dari daun Hydrilla verticillatayang sudah relaif tua, pada gambar tampak vakuola telah menyatu
di bagian tengah sel dan mendesak sitoplasma ke bagian tepi sel. Dengan demikian, siklosis pada sel
tersebut berjalan satu arah yaitu secara rotasi. Pada gambar selanjutnya, tampak siklosis berjalan banyak
arah yaitu secara sirkulasi, hal ini dikarenakan vakuola masih berukuran kecil-kecil dan tersebar dalam
sitoplasma. Siklosis dapat diamati melalui pergerakan atau perpindahan kloroplas
Acara 2 Histologi
Tujuan : Memahami berbagai jaringan dewasa yang Menyusun tubuh tumbuhan / tanaman yaitu:
epidermis dan derifatnya, parenkim, berkas pengangkut dan jaringan mekanik / penguat
LEMBAR KERJA
Klasifikasi:
Divisio : Spermatophyta
Classis : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Familia : Poaceae
Genus : Saccharum
Spesies : Saccharum officinarum
Keterangan:
1. Sel panjang
2. Sel gabus
3. Sel silika
Deskripsi:
Klasifikasi:
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Solanales
Familia : Solanaceae
Genus : Nicotiana
Spesies : Nicotiana tabacum
Keterangan:
1. Trikomata
2. Sel kepala
3. Sel epidermis
Deskripsi:
Trikoma bersifat glanduler, multiseluler, terdiri dari sel basal, median dan apikal yang
menghasilkan kelenjar, berfungsi sebagai alat pertahanan.
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Solanales
Familia : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum
Keterangan:
1. Parenkim
2. Butir-butir amilum
I. Amilum
tunggal
II. Amilum
setengah
majemuk
III. Amilum
majemuk
Deskripsi:
Butir-butir amilum merupakan cadangan makanan yang disimpan dalam parenkim penimbun
tuber caulogenum. Amilum ini bertipe eksentris (hilus di bagian tepi) yang merupakan pusat
pembentukan lamela. Berdasarkan jumlah hilus dalam butir amilum, maka amilum dibedakan
menjadi amilum tunggal, amilum majemuk dan amilum setengah majemuk
Kingdom :Plantae
Memesan :Malpighiales
Keluarga :Euphorbiaceae
Subfamili :Acalyphoideae
Suku :Acalypheae
Sub-suku :Ricininae
Marga :Ricinus L.
Spesies :R.komunis
Gambar Maserasi batang Ricinus communis
Deskripsi:
Maserasi kayu Ricinus communis (Preparat awetan). Perhatikan :Trakea, yaitu sel yang besar memanjang,
pada ujungnya berperforasi, sehingga kadang-kadang suatu pipa memanjang sejajar dengan sumbu
tumbuhan. Trakeida, yaitu sel memanjang, lebih kecil dari trakea. Pada ujungnya tidak berperforasi, dan
pada dinding selnya banyak terdapat noktah. Serabut trakeida, seperti trakeida tetapi dinding selnya lebih
tebal dan lumennya lebih sempit dan biasanya selnya lebih panjang. Parenkim kayu. Gambarlah masing-
masing unsur xilem tersebut dengan perbesaran lemah
Klasifikasi:
Divisio : Spermatophyta
Classis : Monocotyledoneae
Ordo : Arecales
Familia : Arecaceae
Genus : Cocos
Spesies : Cocos nucifera
Gambar Kerikan endocarpium Cocos nucifera
Deskripsi:
Noktah
1. Noktah sempurna (berpasangan), yaitu noktah yang terdapat pada sel yang berdampingan dan
masing-masing mengadakan penebalan dinding yang sama. Terdapat pada 2 sel yang sejenis.
2. Noktah tak berpasangan (noktah setengah sempurna), yaitu noktah yang terdapat di antara 2 sel,
di mana penebalan dinding masing-masing sel tidak sama tebalnya. Dijumpai pada 2 sel yang
berdampingan, tetapi tidak sejenis. Misal : sklerenkim – parenkim.
3. Noktah buta, yaitu noktah yang bermuara pada ruang antar sel.
4. Noktah majemuk unilateral, yaitu sebuah noktah yang mulutnya melebar, yang berhadapan
dengan noktah-noktah yang kecil-kecil
5. Noktah ramiform, yaitu noktah yang terbentuk dari noktah yang kecilkecil dan kemudian bersatu.
Acara 3 Organologi
Tujuan : Membandingkan dan menentukan perbedaan struktur anatomi antara organ pokok pada anggota
Dicotyledoneae dengan Monocotyledoneae
LEMBAR KERJA
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Magnoliophyta
Ordo : Leguminales
Famili : Fabaceae
Subfamili : Faboideae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogaea
Deskripsi:
Daun dibatasi oleh epidermis atas dan epidermis bawah. Mesofil menunjukkan daun bifasialdan
terdiferensiasi menjadi parenkim palisade dan parenkim spons.Kloroplas lebih banyak ditemukan di
dalam sel-sel parenkim palisade.Ruang antar sel pada parenkim spons tampak lebih luas.Berkas
pengangkut bertipe kolateral terbuka.Pada epidermis bawah dapat dijumpai stomata dan trikomata. Daun
Arachis hypogaea bersifar hipostomatus karena stomata dapat dijumpai pada epidermis bawah.
Deskripsi:
Lapisan terluar batang adalah epidermis yang berfungsi sebagai jaringan pelindung dan lapisan sebelah
dalamnya adalah hypodermis yang tersusun atas sel-sel berdinding tebal.Parenkim berbentuk pipih dan
terletak berbatasan dengan klorenkim (parenkim korteks yang mengandung kloroplas). Kelompok sel-sel
parenkim berfungsi sebagai jaringan mekanik.Bagian yang lebih dalam yaitu jaringan floem yang
merupakan hasil pembelahan kambium ke arah luar, sedangkan pembelahan kambium ke arah dalam
menghasilkan berbagai unsur xilem dan jari-jari empulur.Kemampuan kambium untuk membelah ke dua
arah ini disebut bersifat bipleuris.Bagian pusat organ batang tersusun atas empulur, sel-selnya berukuran
relatif lebih besar dan berdinding tipis.Stele bertipe eustele sedangkan berkas pengangkut bertipe
kolateral terbuka
Akar Arachis hypogaeasecara umum tersusun atas 3 sistem jaringan pokok yaitu epidermis, korteks dan
jaringan pengangkut.Jaringan epidermis akar mengalami modifikasi membentuk bulu akar.Korteks akar
tersusun atas sel-sel parenkim dan sklerenkim.Xilem dan floem dipisahkan oleh kambium, sehingga akar
tanaman dapat mengalami pertumbuhan sekunder menjadi xilem sekunder, floem sekunder dan
felogen.Felogen selanjutnya akan membentuk jaringan gabus apabila epidermis dan korteks telah terlepas.
Divisi : Tracheophyta
Upadivisi : Spermatophytina
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Upafamili : Panicoideae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays
Deskripsi:
Bagian terluar daun berupa epidermis atas dan epidermis bawah. Mesofil tersusun kompak dan tidak
terdiferensiasi. Sel kipas (bulliform cells) merupakan derivat epidermis daundan hanya ditemukan pada
permukaan atas daun gramineae, berukuran lebih besar dari sel epidermis dan berfungsi untuk
mengurangi penguapan dengan cara menggulung bagian tepi daun. Stoma ditemukan pada permukaan
bawah daun dan berfungsi sebagai penghubungantara tumbuhan dan liingkungan.
Epidermis batang Zea mays mengandung kutikula dan tidak memiliki derivat epidermis. Berkas
pengangkut (xilem dan floem) tersebar pada korteks batang danbertipe kolateral tertutup, masing-masing
berkas pengangkut dikelilingi oleh sarung berkas pengangkut (sarung sklerenkim). Pada floem terdapat
sel pengiring yang berfungsi untuk menyediakan makanan bagi sel-sel buluh tapis, stele bertipe
ataktostele.
Deskripsi:
Akar Zea mays secara umum tersusun atas tiga jenis jaringan pokok yaituepidermis,korteks dan jaringan
pengangkut.Korteks akar tersusun atas dua jenis lapisan yaitu lapisan eksodermis dan endodermis.Tipe
jaringan pengangkut akar (xilem danfloem)adalah radial dan letaknya berdekatan dengan endodermis.
Akar pada Zea mays jarang mengalami penebalan sekunder
Acara 4 Reproduksi
Tujuan : Mengamati dan menyebutkan bagian penyusun organ reproduksi seksual dan aseksual pada
tumbuhan tinggi (Angiospermae)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili :Malvaceae
Genus :Hibiscus
Spesies : H. rosa-sinensis
Bunga tunggal, axiler, hermaproditus, terdapat kelopak tambahan, kelopak bunga terdiri atas lima buah
kelopak yang menyatu, mahkota bunga terdiri atas lima buah daun mahkota dan berlepasan, dasar bunga
bermodifikasi membentuk androgynophora yang mendukung alat kelamin jantan dan sebagai alat kelamin
betina, posisi ovarium superior, kegagalan fertilisasi dapat disebabkan karena adanya hambatan secara
mekanis, reproduksi lebih efektif menggunakan stek batang
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Polemoniales/Solanales
Familia : Solanaceae/Tubiflorae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale
Deskripsi:
Jahe atau Zingiber officinale adalah salah satu tumbuhan yang berkembang biak dengan akar
rimpang. Akar rimpang pada jahe memiliki bentuk seperti jemari yang menggembung di ruas-ruas
tengah. Untuk membudidayakan jahe cukup mudah. Dengan terlebih dahulu hingga berbentuk tunas kecil
pada umbinya
Klasifikasi: Spesimen 4. Allium cepa
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Liliales/Iridales
Familia : Aliaceae/Liliaceae/Amaryllidaceae
Genus : Alium
Spesies : Allium cepa var. ascolonicum
Keterangan:
A. Tanaman utuh
1. Daun
2. Batang semu
3. Bulbus
4. Batang sesungguhya
5. Akar adventif
B. Irisan membujur bulbus
1. Pelepah daun yang menebal
membentuk lapisan-lapisan
2. Tunas samping (gemma bulbus)
3. Tunas pokok (Gemma bulbi)
4. Batang yang disebut discus
Merupakan bulbus semicatus (berlapis), berbentuk seperti gasing, berwarna merah-ungu, aroma yang
muncul dari bulbus dapat menimbulkan iritasi bagi mata.Batang discus, memiliki gemma bulbi dan
gemma bulbus.Organ bulbus merupakan penjelmaan dari bagian daun (pelepah) dan batang.Umbi lapis
pada bawang merah berfungsi sebagai alat reproduksi aseksual, cadangan makanan dan sebagai organ
pertahanan.Selain itu umbi bawang merah juga memiliki nilai ekonomis bagi manusia karena dapat
diamanfaatkan sebagai bahan untuk sayur dan penyedap rasa.
Acara 5. Morfologi Bibit muda Dicotyledoneae dan
Monocotyledoneae
Tujuan : Komparasi struktur morfologi tanaman muda anggota Dicotyledoneae dengan
Monocotyledoneae
LEMBAR KERJA
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Magnoliophyta
Ordo : Leguminales
Famili : Fabaceae
Subfamili : Faboideae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogaea
Deskripsi:
Memiliki tipe perkecambahan epigeal, akar primer bersifat permanen dan membentuk sistem perakaran
tunggang.Calon batang berupa hipokotil, mesokotil dan epikotil.Sepasang keping biji berada di atas
permukaan tanah, dapat berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.Arah tumbuh batang
bervariasi (tegak/condong), bentuk batang bersegi dan berwarna hijau, memiliki pertumbuhan yang tidak
terbatas serta termasuk tumbuhan monoecious. Daun tidak lengkap, terdiri dari pteolus dan lamina,
susunan daun majemuk, memiliki anak daun sebanyak 4 helai, obavatus, alat tambahan berupa stipula,
tipe adnatae, venasi daun peminervis, filotaksis tersebar
Divisi : Tracheophyta
Upadivisi : Spermatophytina
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Upafamili : Panicoideae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays
Deskripsi:
Memiliki tipe perkecambahan hypogeal, akar primer bersifat sementara yang kemudian disusul oleh
munculnya akar serabut, terdapat koleoriza, akar seminal, calon batang berupa epikotil dan dilindungi
oleh koleoptil.Batang tegak, berbentuk bulat dengan permukaan licin, memiliki nodus dan internodus
yang sangat jelas.Pertumbuhan terbatas dan merupakan tumbuhan monoecious.Daun berupa daun
tunggal, terdiri atas pelepah dan lamina, ligulatus, filotaksis berselang-selang, rektinervis, alat tambahan
berupa ligula