Makalah Pemilihan Bahan Dan Proses Yudika Alfarizi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES

Degan pembahasan :
PROSES PENYAMBUNGAN
(FUSION WELDING)

DISUSUN OLEH:
YUDIKA AL FARIZI
(F1C019151)

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2021
A . PENYAMBUNGAN
Penyambungan logam adalah suatu proses yang dilakukan untuk menyambung 2
(dua) bagian logam atau lebih baik logam yang sejenis maupun tidak sejenis.
Penyambungan bagian– bagian logam ini dapat dilakukan dengan berbagai macam metoda
sesuai dengan kondisi dan bahan yang digunakan. Setiap metoda penyambungan yang
digunakan mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri dibandingkan dengan metoda
lainnya, sebab metoda penyambungan yang digunakan pada suatu konstruksi sambungan
harus disesuaikan dengan kondisi yang ada, hal ini mengingat efisiensi sambungan.

Pemilihan metoda penyambungan yang tepat dalam suatu konstruksi harus


dipertimbangkan efisiensi sambungannya, beberapa faktor diantaranya adalah : jenis logam
yang disambung, faktor proses pengerjaan sambungan, kekuatan sambungan yang
diharapkan, kerapatan sambungan, penggunaan konstruksi sambungan dan faktor
ekonomis.

Proses penyambungan dapat dibedakan dalam 2 (dua) kategori besar yaitu : sambungan
permanen dan sambungan non permanen. Secara keseluruhan jenis-jenis sambungan dapat
dilihat pada gambar di atas.

a. Sambungan Non Permanen


Sambungan non permanen adalah jenis sambungan dimana bagian logam yang
disambung dapat dilepas kembali tanpa merusak bagian yang disambung tersebut.
Termasuk dalam sambungan non permanen adalah : screw, snap dan shrink.
Penyambungan dengan mur dan baut adalah yang paling banyak digunakan, misalnya
sambungan pada konstruksi dan alat permesinan. Bagian terpenting dari mur dan baut
adalah ulir. Ulir adalah suatu yang diputar disekeliling silinder dengan sudut kemiringan
tertentu. Dalam pemakaiannya ulir selalu bekerja dalam pasangan antara ulir luar (baut)
dan ulir dalam (mur).

b. Permanen
Sambungan permanen adalah jenis sambungan dimana bagian logam yang
disambung tidak dapat dilepas kembali dan apabila dilakukan pelepasan sambungan akan
mengakibatkan kerusakan bagian logam yang disambung tersebut. Pengerjaan sambungan
permanen ini dapat dilakukan dengan 4 (empat) metoda, yaitu sebagai berikut :

Mechanical
Metoda sambungan secara mechanical ini cocok untuk proses penyambungan pelat-pelat
yang tipis, termasuk dalam metoda ini adalah :
 Sambungan dengan paku keling.
 Sambungan dengan lipatan.
 Sambungan staple

Solid State
Sambungan dengan metoda solid state adalah penyambungan logam yang dilakukan
dimana bagian logam yang disambung masih dalam kondisi solid (padat) sehingga tidak
selalu memerlukan pemanasan karena pengerjaannya masih dalam kondisi temperatur
kamar. Termasuk dalam metoda ini adalah :
 Cold Welding; dengan memanfaatkan konsep deformasi plastis logam yang disambung
dengan memberikan tekanan (lap welding, butt welding, roll welding) atau dengan cara
explosion (explosion welding) maupun menggunakan gelombang ultrasonic.
(ultrasonic welding)
 Diffusion Welding; adalah proses penyambungan antara dua pemukaan logam yang
disatukan, kemudian dipanaskan sampai dengan temperatur yang mendekati titik lebur
logam sehingga permukaan yang akan disambung menjadi plastis dan dengan memberi
tekanan tertentu maka terbentuk sambungan logam.
 Friction Welding; penyambungan terjadi akibat panas yang ditimbulkan oleh gesekan
antara dua bagian logam yang akan disambung. Salah satu bagian logam diputar
sehingga pada permukaan kontak akan timbul panas (mendekati titik cair logam), maka
setelah putaran dihentikan akan terbentuk sambungan logam.

Liquid State (Fusion)


Sambungan dengan metoda liquid state adalah penyambungan logam yang dilakukan
dimana masing-masing bagian logam yang akan disambung dalam kondisi liquid (cair)
termasuk apabila menggunakan filler (bahan tambah) juga ikut mencair. Termasuk dalam
metoda ini adalah :
 Resistance Welding; dengan memanfaatkan energy yang dihasilkan dari pengaturan
arus dan tahanan pada prinsip kelistrikan P = I 2.R.t, sehingga diperoleh panas untuk
mencairkan benda kerja dengan menambahkan tekanan pada benda kerja tersebut.
Resistance welding atau las tahanan ada beberapa jenis yaitu : Resistance spot welding
(las titik), Projection Welding, Resistance Seam Welding, Mass Seam Welding, High-
Frequency Resistance Welding dan Flash Butt Welding.
 Electric Arc Welding; pengelasan yang memanfaatkan panas yang berasal dari api yang
dihasilkan dari arus listrik untuk mencairkan benda kerja. Electric arc welding
digolongkan menjadi 2 macam yaitu : non consumable electrode dan consumable
electrode. Pembahasan lebih lanjut silahkan lihat pada sub bab macam pengelasan.
 High Energy Beam Welding; proses penyambungan yang memanfaatkan energy panas
yang dihasilkan oleh perpindahan electron untuk mencairkan benda kerja. High energy
beam welding dapat berupa : laser welding atau electron welding.

Liquid-Solid
Sambungan dengan metoda liquid-solid adalah penyambungan logam yang dilakukan
dimana salah satu bagian logam yang disambung dalam kondisi liquid (cair) sedangkan
bagian logam lainnya dalam kondisi solid (padat). Termasuk dalam metoda ini adalah :
 Soldering; menggunakan filler (bahan tambah) dengan temperatur kurang dari 425oC.
 Brazing; menggunakan filler (bahan tambah) dengan temperatur lebih dari 425oC.
 Adhesive bonding.
B.FUSIONWELDING

Peengelasan Fusion merupakan porses pengelasan yang dilakukan untuk pengerjaan logam
yang bergabung, atau sekering. dua potong logam dengan menyebabkan logam untuk
mencapai titik leleh. Pada proses ini membutuhkan penggunaan logam pengisi, yang
disediakan oleh elektroda atau kawat, dan fluks, untuk melindungi logam las dari efek
merusak atmosfer. Ada beberapa jenis pengelasan fusion yang digunakan, diantaranya :
 Las busur, adalah bentuk las fusi yang menggunakan listrik disediakan leh power
supply las untuk menghasilkan busur listrik antara elektroda da potongan-potongan
logam yang akan bergabung. Pengelasan busur merupakan pilihan yang sangat populer
di dunia industri maupun rumah tangga, karena biaya awal yang rendah dan biaya
pemeliharaan yang relatif rendah.
 Las resistensi listrik, mengguankan listrik untuk menciptakan panas yang dibutuhkan
untuk pengelasan. Dalam pengelasan resitansi pengaturan listrik elektroda dikesua sisi
potongan yang akan dilas bersama-sama. Tekanan diterapkan untuk mendorong dua
buah sama dan menciptakan kontak listrik. Proses ini sangat terbatas dalam ukuran
materi yang dapat bekerja dengan biaya peralatan yang cukup mahal untuk aplikasi
industri.
 Las oxy-fuel, adalah salah satu bentuk pengelasan yang terkenal dari pengelasan fusi.
Cara pengelasannya dapat menggabungkan berbagai gas bahan bakar, termasuk
asetilen, cairan minyak bumi, hidrogen, propana, gas alam atau proplena, tetapi
membutuhkan penambahan oksigen untuk dipertimbangkan las oxy-fuel. Pilihan bahan
bakar gas yang paling umum adalah asetilena.
 Pengelasan termit, adalah pengelasan fusion lain yang digunakan panas intens dan api
untuk membawa logam proyek untuk berada pada titik leleh. Menggunakan merah
oksida besi dan aluminium powder pengelasan termit mampu begabung rel keeta api.
Bentuk kuat dari pengelasan menghasilkan las yang kuat dalam waktu singkat.
Pengelasan dengan sinar laser terkadang juga digunakan dalam pembuatan mobil dan barang-
barang logam yang diprosukdi secara masal lainnya. membuat sumber yang sanagt tepat dan
terkonsentrasi panas. Proses pengelasan ini dapat menembus dalam dengan daerah yang
sangat sempit terpengaruh oleh panas.

Anda mungkin juga menyukai