Laporan PBL 2
Laporan PBL 2
Laporan PBL 2
KLINIK SANITASI
Di UPTD PUSKESMAS PERAWATAN BERINGIN RAYA
Oleh :
Desi Oktavia
Npm: 1913201017
Oleh :
Desi Oktavia
NPM. 1913201017
NIDN. 0026086301
i
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Koordinator Prodi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Bengkulu
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur serta nikmat pada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang
melimpah, atas terselesaikannya kegiatan PBL 2 di UPTD Puskesmas Perawatan
Beringin Raya Kota Bengkulu. Laporan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan
tugas mata kuliah pengalaman belajar lapangan prodi kesehatan masyarakat
fakultas ilmu kesehatan universitas muhammadiyah bengkulu.
Tujuan dibuatnya laporan PBL 2 ini yaitu untuk melaporkan segala kegiatan
di puskesmas beringin raya kota bengkulu yang berkaitan dengan Edukasi
Pencegahan Diare Melalui penyuluhan Kepada Masyarakat di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Perawatan Beringin Raya Kota Bengkulu .
Dalam penyusunan laporan PBL 2 ini, tentu tak lepas dari pengarahan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Maka penulis merasa berterima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu. Pihak-pihak yang terkait itu di antaranya
sebagai berikut:
1. Seluruh dosen penulis di Program Studi Kesehatan Masyarakat yang sudah
memberikan banyak informasi.
2. Bapak Ir. Agus Ramon M.Kes selaku pembimbing akademik penulis.
3. Ibu Nike Ratna Dilla amd.Kl selaku Pembimbing Lapangaan penulis.
4. Karyawan dan karyawati UPTD Perawatan Puskesmas Beringin Raya yang
dengan tulus memberi pengarahan pada penulis selama penulis melakukan PBL 1
di Puskesmas Tersebut.
Karena kebaikan semua pihak yang telah penulis sebutkan tadi maka penulis
bisa menyelesaikan laporan PBL 2 ini dengan sebaik-baiknya. Laporan PBL 1 ini
memang masih jauh dari kesempurnaan, tapi penulis sudah berusaha sebaik
mungkin. Sekali lagi terima kasih. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua
iii
DAFTAR ISI
COVER .....................................................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................................................3
a.Tujuan Umum................................................................................................3
b.Tujuan Khusus...............................................................................................3
1.4 Manfaat..........................................................................................................3
BAB II METODE PBL 2.........................................................................................4
2.1Sasaran PBL 2........................................................................................................4
2.2Waktu dan Tempat.................................................................................................4
2.3 Teknik Pengumpulan Data...................................................................................4
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PBL 2...................................................5
3.1 Peta dan gambaran topografi...............................................................................5
3.2 karakteristik social ekonomi dan demografi......................................................6
3.3 Prasarana dan sarana kesehatan dan kesejahteraan...........................................8
BAB III ANALISIS SITUASI...............................................................................12
3.1 Identifikasi Masalah Kesehatan.........................................................................12
3.2 Prioritas Masalah.................................................................................................13
3.3 Akar Masalah.......................................................................................................15
3.4 Alternatif Pemecahan Masalah..........................................................................16
BAB IV RENCANA PROGRAM.........................................................................19
4.1 Alternatif Intervensi (Program).........................................................................19
4.2 Prioritas Intervensi (Program)...........................................................................20
4.3 Plan Of Action (POA)........................................................................................20
iv
BAB V PELAKSANAAN, MONITORING DAN EVALUASI...........................25
5.1 Pelaksanaan Kegiatan.........................................................................................25
5.2 Monitoring dan Evaluasi....................................................................................27
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................30
6.1 Kesimpulan..........................................................................................................30
6.2 Saran.....................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................31
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel 9. POA..................................................................................................21
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dan/atau gangguan kesehatan dari factor risiko lingkungan untuk mewujudkan
kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisika, kimia, biologi, maupun
social. Sedangkan menurut WHO, kesehatan lingkungan meliputi seluruh factor
fisik, kimia, dan biologi dari luar tubuh manusia dan segala factor yang dapat
mempengaruhi perilaku manusia. Kondisi dan control dari kesehatan lingkungan
berpotensial untuk mempengaruhi kesehatan. (Kemenkes, 2018)
Sanitasi yang buruk dapat menjadi media transmisi agen penyakit berbasis
lingkungan, seperti lalat, nyamuk, kecoak, kutu, pinjal, tikus yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan, seperti sakit diare, kulit, ISPA dan lain lain
(Kemenkes RI, 2016).
Berdasarkan hasil analisis situasi yang kami lakukan pada PBL 1 ini adalah
permasalahan yang bisa diangkat yaitu klinik sanitasi. Klinik sanitasi adalah suatu
program yang sangat penting karena dari klinik sanitasi lah kita dapat mengetahui
apa penyebab penyakit berbasis lingkungan dan bagaimana menekan penyakit
tersebut yaitu dari klinik sanitasi, namun hasil analisis klinik sanitasi tersebut
tidak berjalan padahal fasilitas memadai hanya saja pasien nya tidak ada.
2
1.3 Tujuan
a. Tujuan Umum
Tujuan melakukan PBL 1 di wilayah kerja UPTD Perawatan puskesmas
Beringin Raya adalah memperoleh pengalaman terhadap suatu masalah kesehatan
masyarakat secara nyata dilapangan, melalui tahap identifkasi masalah, prioritas
masalah dan penentuan alternative pemecahan masalah.
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah-masalah yang ada di
puskesmas;
2. Mahasiswa mampu menetapkan prioritas masalah;
3. Mahasiswa mampu menganalisis akar penyebab masalah;
4. Mahasiswa mampu menentukan alternatif pemecahan masalah;
5. Mahasiswa mampu menentukan prioritas alternatif pemecahan masalah;
6. Mahasiswa mampu menyusun rencana kegiatan untuk pemecahan masalah
kesehatan yang ditemukan di wilayah lokasi PBL 2.
1.4 Manfaat
Kegiatan PBL 2 diharapkan dapat meningkatkan kerjasama antara Program
Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Bengkulu dengan lokasi wilayah Puskesmas di Kota Bengkulu.
Kemitraan mahasiswa adalah dengan Puskesmas yang telah ditentukan. Adanya
kemitraan yang baik maka terjalin pemahaman yang utuh antara pendekatan
akademik dan pendekatan operasional. Sehingga melahirkan pengetahuan, sikap
dan perilaku yang lebih relevan dengan keilmuan Kesehatan Masyarakat
3
BAB II
METODE PBL 2
4
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PBL 2
Kota Bengkulu yang meliputi empat kelurahan dalam wilayah kerjanya yakni
sebagai berikut:
5
Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan Kampung Kelawi Kecamatan
Sungai Serut.
Muara Bangkahulu.
a. Gambar Kependudukan
Tabel 1
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Kelompok Umur Jumlah Penduduk
NO.
(Tahun) Laki-Laki Perempuan Jumlah
6
6 25 – 29 315 316 631
b. Tingkat Pendidikan
Tabel 2
Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan
7
Dari tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa penduduk terbanyak adalah yang
memiliki ijazah SMA/MA sebanyak 4207 orang dan yang paling sedikit adalah
yang memiliki ijazah S2/S3 (Master/ Doktor) sebanyak 91 orang.
c. Angka Kematian
1. Kematian Bayi
(7:461)x1000= 15,18
Jumlah ibu hamil yang meninggal karena hamil, bersalin dan nifas
di suatu wilayah tertentu dalam 1 tahun X 1.000
=
Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama
adalah: (0:419)X1000= 0
A. SARANA KESEHATAN
Raya adalah:
1. Puskesmas Perawatan :1
2. Puskesmas Pembantu :2
8
3. Posyandu : 10
4. Posbindu : 10
5. Pos Usila :3
6. Apotek :4
7. Praktek Dokter :2
B. Tenaga Kesehatan
sebagai berikut:
Tabel 3
DAFTAR TENAGA KESEHATAN TAHUN 2020
JUMLAH
NO JENIS TENAGA PNS CPNS HONORER TKS
( ORANG )
1 Dokter Umum 2 - - 1 1
2 Dokter Gigi 1 1 - - -
3 Apoteker 1 - - - 1
4 S1 Keperawatan 5 4 - 1 -
5 S1 Gizi Kesmas - - - - -
6 Kapus 1 1 - - -
7 Kasubbag TU. 1 1 - - -
8 DIV Kebidanan 3 3 - - -
9 DIV Elektromedik 1 1 - - -
10 D3 Keperawatan 6 3 - 1 2
11 D3 Kesling 1 - - 1 -
9
12 D3 Analis Kes. 2 2 - - -
13 D3 Farmasi 1 1 - - -
14 D3 Kebidanan 13 9 - 2 2
15 D3 Rontgen 1 1 - - -
16 D3 Gizi 2 2 - - -
17 D3 TIK - - - - -
18 Asisten Perawat 1 1 - - -
19 Perawat Gigi 1 1 - - -
20 Asisten Apoteker
21 Bidan 2 2 - - -
22 Administrasi 15 12 - 1 2
23 S1 kesmas - - - - -
Lain-lain 3 1 - 2 -
- - - - -
Jumlah 45 33 0 6 6
3. Perawat : 7 orang
6. Bidan : 12 orang
10
7. Nutrisionis : 2 orang
8. D3 Farmasi : 1 orang
2. Perawat : 2 orang
3. Bidan : 2 orang
5. CS : 1 orang
11
BAB III
ANALISIS SITUASI
Untuk itu perlu ditentukan masalah yang menjadi prioritas. Setelah pada
tahap awal merumuskan masalah, maka dilanjutkan dengan menentukan prioritas
masalah yang harus dipecakan. Prioritas masalah didapatkan dari data atau fakta
yang ada secara kualitatif subjektif, objektif, serta adanya pengetahuan yang
cukup.
12
Tabel 4
Permasalahan yang terdapat di UPTD Puskesmas Perawatan Beringin Raya
N Permasalahan
O
1 Penyakit ISPA
2 Penyakit Diare
3 Penyuluhan
4 Klinik Sanitasi
5 Pembinaan Pos UKK
6 Kegiatan ISPK
Tabel 5
Penetapan Prioritas Masalah
Daftar I Jum
No T R Urutan
Masalah P S RI DU SB PB PC IxTxR
1 Penyakit
4 4 3 3 2 3 2 4 3 20736 3
ISPA
2 Penyakit
4 4 4 3 2 4 2 3 4 36864 2
Diare
3 Penyuluha
3 3 2 2 2 3 3 3 4 7776 4
n
4 Klinik
5 5 4 4 3 4 3 4 5 288000 1
Sanitasi
13
5 Pembinaan
3 3 2 3 3 4 1 2 3 3888 5
Pos UKK
6 Kegiatan
3 3 2 2 2 3 3 1 2 1296 6
ISPK
Keterangan:
14
Dari hasil table ditetapkan bahwa prioritas masalah adalah program klinik
sanitasi karena mendapatkan jumlah nilai paling besar.
PERILAKU
1. Tidak ada kesadaran Pasien untuk keklinik
sanitasi
LINGKUNGAN
LAYANAN KESEHATAN
15
Terlihat dari diagram fishbone diatas menyatakan bahwa factor
penyebabklinik sanitasi tidak berjalan dikarenakan pasien yang tidakmengetahui,
tidak keinginan pasien keklinik sanitasi dan tidak ada rujukan dari pihak
ruangan/poli untuk ke klinik sanitasi.
Tabel 6
Alternatif Pemecahan Masalah
No Masalah Alternatif
1 Prilaku a. Melakukan Pendekatan kepada
a. Tidak ada kesadaran pasien pasien
untuk keklinik sanitasi b. mengajak pasien yang memiliki
b. Ketidakmauan masayrakat penyakit berbasis lingkungan untuk
untuk keklinik sanitasi keklinik sanitasi.
16
tentang adanya klinik lingkungan
sanitasi b. melakukan pendekatam kepada
b. Masyarakat hanya masyarakat bahwa klinik sanitasi tidak
mengetahui klinik sanitasi hanya tempat untuk meminta abate
adalah tempat meminta dan kaporit namun bisa untuk
abate dan kaporit melakukan konseling penyakit
berbasis lingkungan.
3 Layanan Kesehatan a. kami akan standaby dipendaftaran
a. Tidak dirujuk oleh ruangan/ atau diruangan pelayanan pengobatan,
poli ke klinik snitasi setelah ketika ada pasien yang terjangkit
melakukan pengobatan penyakit berbasis lingkungan maka
kami akan langsung merujuk atau
b. Lokasi Ruangan Klinik mengingatkan setiap ruangan untuk
Sanitasi yang jauh dari keklinik sanitasi
pelayanan pengobatan b. membuat petunjuk arah ke ruangan
kesling atau ke klinik sanitasi.
Table 7
Prioritas Pemecahan Masalah
No Penyelesaian Masalah M I V C Total Urutan
1 Standby di ruangan atau poli 4 2 2 1 16 I
2 Penyuluhan individual 3 3 2 3 6 II
3 Pembuatan Petunjuk arah 3 2 2 3 4 III
B. Scoring untuk Penyelesaian Masalah yang terjadi:
C. M : Magnitude of the problems yaitu besarnya masalah
D. I : Importancy adalah kegawatan masalah
17
E. V : Vulnerability yaitu sensitive atau tidaknya penyelesaian masalah
F. P : prioritas pemecahan masalah
G. C : Cost ( biaya yang digunakan)
H. Dengan penilaian :
I. 1 : Tidak Penting
J. 2 : Kurang Penting
K. 3 : Cukup Penting
L. 4 : Penting
M. 5 : Sangat Penting
N. Nilai : P = (M x V x I) : C
O. Setelah melihat hasil tabel diatas didapatkan penyelesaian masalah yang
efektif dan efisien adalah Penyuluhan individual
18
BAB IV
RENCANA PROGRAM
19
4.2 Prioritas Intervensi (Program)
Tabel 8. Intervensi
NO Daftar Alternatif Efektivitas Efisiensi Jumlah
Prioritas Intervensi M*V*I
M I V C C
1 Penyuluhan Individual 4 3 4 2 24
Kerumah Warga
2 Standby di Puskesmas 3 3 2 2 9
Scoring untuk penyelesaian masalah yang terjadi:
M : Magnitude of the problems, yaitu besarnya masalah
I : Importancy, adalah kegawatan masalah
V : Vulnerability, yaitu sensitive atau tidaknya penyelesaian masalah
P : Prioritas pemecahan masalah
C : Cost (biaya yang digunakan)
Dengan penilaian:
1 : Tidak penting
2 : Kurang penting
3 : Cukup penting
4 : Penting
5 : Sangat penting
Nilai : P = (M x V x I) : C
Setelah melihat hasil tabel diatas didapatkan bahwa penyelesaian
masalah yang efektif dan efisien adalah penyuluhan.
20
sangat terinci tentang rencana tindakan atas perencanaan yang telah dilakukan
sebelumnya yang arus mengikuti kaidah-kaidah tertentu.
Tabel 9. POA
1. Pendahuluan
Ilmu Sanitasi lingkungan adalah bagian dari ilmu kesehatan lingkungan yang
meliputi cara dan usaha individu atau masayrakat untuk mengotrol dan
mengendalikan lingkungan hidup eksternal yang berbahaya bagi kesehatan bagi
kesehatan serta yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia.
(Sumantri,2010)
21
kesehatan pada hakikatnya merupakan satu kegiatan atau usaha untuk
menyampaikan pesan keseatan kepada masyarakat, kelompok, atau individu
sehingga mereka dapat memperole pengetahuan tentang kesehatan. Akhirnya
pengetahuan tersebut dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku sasaran.
(Hulu, dkk, 2020)
2. Analisis situasi
22
Kegiatan penyuluhan dilakukan agar dapat menambah wawasan masyarakat
tentang klinik sanitasi dan melakukan kegiatan yang dapat mencegah penyakit
berbasis lingkungan. Penyuluhan dilakukan dengan cara mendatangi rumah warga
melihat kondisi, melakukan wawancara dan memberikan edukasi kepada
masyarakat mengenai klinik sanitasi dan rumah sehat. Penyuluhan sangat penting
dilakukan, karena untuk mencapai tujuan hidup yang sehat dengan mempengaruhi
perilaku masyarakat secara individual.
4. Pokok Kegiatan
5. Organisasi
6. Sumber Daya
pengabdian ini dapat terselenggara dengan baik, lancar dan tepat waktu
dikarenakan dukungan dan peran aktif dari pihak puskesmas dan masyarakat di
23
wilayah kerja UPTD Puskesmas Perawatan Beringin Raya. Peran tim yang sangat
kompak dan bantuan dari tenaga lapangan (mahasiswa) juga merupakan faktor
pendukung kegiatan, sehingga dapat terselanggaranya dengan sukses.
24
BAB V
PELAKSANAAN, MONITORING DAN EVALUASI
25
masyarakat yang kurang paham mengenai rumah sehat, masih banyak masyarakat
yang tidak memiliki fentilasi udara di dapur, dan kurangnya masyarakat di rawa
makmur kota Bengkulu yang membuka jendela di pagi hari, hal itu dapat
meyebabkan timbulnya salah satu penyakit berbasis lingkungan yaitu ISPA.
Penyakit ini dapat menular melalui media air dan menyebar secara langsung
maupun tidak langsung melalui air. Berdasarkan cara penularannya, maka
penyakit yang berhubungan dengan air dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. waterborne mechanism
kuman pathogen yang berada dalam air dapat menyebabkan penyakit pada
manusia, ditularkan melalui mulut atau sistem pencernaan. Contoh kolera, tifoid,
hepatitis, disentri basiler dan poliomyelitis.
b. water washed mechanism
jenis penyakit ini berkaitan dengan kebersihan individu dan kebersihan
umum, misalnya berupa infeksi melalui alat pencernaan, seperti diare pada anak
anak.
c. water based mechanism
penyebab penyakit jenis ini menjalani sebagian siklus hidupnya didalam
tubuh vector atau sebagai pejamu intermediate yang hidup didalam air. Contohnya
adalah skistosomiasis.
26
d. water related insect vector mechanism
jenis penyakit ini ditularkan melalui gigitan serangga yang berkembang biak
di dalam air. Contohnya adalah filariasis, dengue, malaria, demam kuning (yellow
fever).
3. Vector borne disease
Vector borne disease adala salah satu jenis penyakit berbasis lingkungan
dimana mikroorganisme yang bersifat pathogen ditularkan dari individu yang
terinfeksi kepada individu lain dengan penyebab arthropoda atau lainnya. Contoh
penyakitnya antara lain malaria dan demam berdarah.
4. Foodborne disease
27
evaluasi, orang mengetahui sejauh mana perkembangan hasil (output) sesuai atau
tidak sesuai dengan rencana (harapan). (Prijambodo, 2014).
Perilaku adalah tindakan, aktivitas, respons, reaksi, gerakan serta proses yang
dilakukan oleh organisme. (Timotius,2018). Perilaku terjadi melalui proses
respon, sehingga teori ini sering disebut dengan teori S-O-R atau teori organisme
stimulus. Perilaku juga memiliki makna suatu tindakan yang tertutup dan terbuka
seperti berpikir dan merasakan (Pekpahan, 2021).
Teori S-O-R, perubahan perilaku masyarakat terhadap Klinik Sanitasi, yaitu:
a. Kegiatan edukasi dapat dipahami dan diterima oleh masyarakat di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Perawatan Beringin Raya;
b. Kegiatan edukasi dan Wawancara tentang klinik sanitasi sudah mulai
dapat diterima dan kemudian dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari.
Perubahan perilaku terjadi pada pola fikir masyarakat mengenai sangat
berbahayanya penyakit berbasis lingkungan yang diakibatkan karena perilaku
perilaku yang kurang sehat yang dilakukan didalam rumah, dari adanya
penyuluhan serta wawancara yang dilakukan, maka masyarakat mulai tergerak
hatinya dan sadar untuk melakukan hidup sehat dan bersih ketika di rumah,
namun belum adanya pergerakan dari masyarakat untuk keklinik sanitasi setelah
melakukan pengobatan di UPTD puskesmas perawatan Beringin Raya.
28
sanitasi. Monitoring dan evaluasi yang dilakukan, yaitu dengan cara menanyakan
kepada masyarakat yang mengikuti penyuluhan mengenai materi yang telah
disampaikan apakah sudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari atau masih
belum menerapkannya.
29
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Pengetahuan masyarakat menganai klinik sanitasi awal belum baik namun
dengan adanya penyuluhan ini pengetahuan masyarakat mengenai klinik sanitasi
cukup baik, namun masih ada beberapa masayrakat yang belum memahami
tentang klinik sanitasi dikarenakan cara penyerapan informasi setiap individu
berbeda-beda.
6.2 Saran
Bagi masyarakat, petugas kesehatan, dan pemerintah setempat diharapkan
lebih meningkatkan partisipasinya untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat.
30
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2004. Panduan konseling bagi petugas klinik sanitasi
dipuskesmas, jakarta.
Mahawati, Eni dkk. 2021. Penyakit Berbasis Lingkungan. Yayasan Kita Menulis.
Pinontoan, Odi Roni dan Sumampouw, Oksfriani Jufri. 2019. Dasar Keseatan
Lingkungan. Yogyakarta: DEEPUBLISH.
Sugiharto, Mugeni dan Oktami, Rika Sertiana. 2018. Pelaksanaan klinik sanitasi di
puskesmas gucialit dan puskesmas gambut dalam menanggulangi penyakit
berbasis lingkungan. Buletin Peneitian Sistem Kesehatan- Vol. 21 No. 4 Oktober
2018: 261-270.
Surjadi, Charles dan surja, sem Samuel. 2019. Kesehatan perkotaan di Indonesia. Jakrta:
Universitas katolik Indonesia atma jaya.
31
Swarjana, Ketut. 2017. Ilmu kesehatan masyarakat- konsep, strategi dan prkatik.
Yogyakarta: ANDI
Taosu, S.A., Azizah, R. 2013. Hubungan sanitasi dasar rumah dan perilaku ibu rumah
tangga dengan kejadian diare pada balita di desa bena Nusa Tenggara Timur.
Jurnal Lingkungan, 7(1).
Wahab, Dina aulya. Dkk. 2019. Ubungan pemanfaatan klinik sanitasi dengan upaya
pencegahan penyakit ispa di wilayah kerja puskesmas majasem kotacirebon
tahun 2019. VOL 6 No 2, 29
32
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN
33
34