Laporan Penerangan Tangga
Laporan Penerangan Tangga
Laporan Penerangan Tangga
Oleh :
Kelompok III
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ................................................................................................ i
Daftar Isi ............................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan.......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................................ 2
BAB II Prosedur Pengukuran............................................................................. 3
2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................... 3
2.2 Alat dan Bahan............................................................................... 3
2.3 Cara Kerja...................................................................................... 3
BAB III Hasil dan Pembahasan.......................................................................... 4
3.1 Hasil .............................................................................................. 4
3.2 Pembahasan.................................................................................... 14
BAB IV Penutup .............................................................................................. 16
4.1 Simpulan........................................................................................ 16
4.2 Saran .............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi dan memberikan kesan
pemandangan dan lingkungan yang menyegarkan.
Alat ukur pencahayaan adalah lux meter. Lux meter memiliki satuan lux,
yang didefinisikan sebagai satuan metrik ukuran cahaya pada suatu permukaan.
Lux meter memiliki range intensitas cahaya antara 1 – 100.000 Lux. Pengukuran
lumen pada dasarnya adalah pengukuran yang menggunakan pendekatan sumber
titik. Pengukuran lumen dilakukan dalam ruang gelap dimana tidak ada cahaya
pantul yang diterima sensor luxmeter. Terdapat tiga jenis pengukuran lumen yaitu
pengukuran umum, pengukuran lokal dan pengukuran reflektan atau pantulan.
Menurut KBBI, tangga merupakan tumpuan yang digunakan untuk naik turun
yang dibuat dari kayu, papan, batu dan sebagainya yang disusun berlenggek-
lenggek atau bertingkat-tingkat. Penerangan yang kurang memadai pada area
tangga dapat menyebabkan kecelakaan yang serius seperti terjatuh dan terpeleset
yang dapat menyebabkan patah tulang bahkan kematian. Oleh karena itu,
pengukuran pencahayaan pada tangga sangat penting dilakukan untuk mengurangi
risiko bahaya yang mungkin terjadi.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pengukuran pencahayaan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui jenis alat ukur pencahayaan.
2. Untuk mengetahui cara kerja alat ukur pencahayaan.
3. Untuk mengetahui intensitas pencahayaan pada tangga di Fakultas Kesehatan
Masyarakat UNAIR lantai 1 sampai dengan lantai 3.
2
BAB II
PROSEDUR PENGUKURAN
3
f. Pengukuran dan pembacaan pantulan pada area tangga dilakukan di atas
handrail di setiap lantai dan juga lantai anak tangga.
4
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
1. Karakteristik Ruangan
Tabel 3.1 Karakteristik Tangga FKM UNAIR.
Keadaan Permukaan
Gambaran Lantai Bahan Warna
Bersih Sedang Ket.
Batu
1 Putih √ - -
Bata
Batu -
Dinding 2 Putih Kotor - √
Bata
Batu -
3 Putih Kotor - √
Bata
1 Beton Putih √ - -
Langit- √ -
2 Beton Putih -
Langit
3 Plafon Putih √ - -
1 Keramik Cream √ - -
3 Keramik Cream √ - -
1 Keramik Cream √ - -
Permukaan √ -
2 Ubin Abu-abu -
Kerja
3 Ubin Abu-abu √ - -
1 Besi Ungu √ - -
3 Besi Cream √ - -
5
Jenis Lampu : LED.
Spesifikasi Lampu : a. Lantai 1 : neon TL LED.
b. Lantai 2 : neon TL LED.
c. Lantai 3 : bohlam LED.
Jumlah Lampu Per Armatur : a. Lantai 1 : 2 buah.
b. Lantai 2 : 2 buah.
c. Lantai 3 : 1 buah.
Jumlah Armatur : a. Lantai 1 : 1 buah.
b. Lantai 2 : 1 buah.
c. Lantai 3 : 3 buah.
Banyaknya Deretan : a. Lantai 1 : 1 deret.
b. Lantai 2 : 1 deret.
c. Lantai 3 : 2 deret.
Jumlah Armatur Per Deret : a. Lantai 1 : 1 buah.
b. Lantai 2 : 1 buah.
c. Lantai 3 :
Deret 1 = 1 buah.
Deret 2 = 2 buah.
Tinggi Pemasangan : a. Lantai 1 : 3 m.
b. Lantai 2 : 3 m.
c. Lantai 3 : 3 m.
Jarak Pemasangan Antar Armatur : a. Lantai 1 : -
b. Lantai 2 : -
c. Lantai 3 : 100 cm.
6
2. Layout Pengukuran
a. Denah Tangga Tampak Samping.
7
b. Denah Tangga Tampak Atas dan Bawah.
Gambar 3.2 Denah Tangga Lantai 1 FKM UNAIR Tampak Atas dan Bawah.
Sumber : Pengamatan Secara Langsung, 2019.
8
Gambar 3.3 Denah Tangga Lantai 2 FKM UNAIR Tampak Atas dan Bawah.
Sumber : Pengamatan Secara Langsung, 2019.
9
Gambar 3.4 Denah Tangga Lantai 3 FKM UNAIR Tampak Atas dan Bawah.
Sumber : Pengamatan Secara Langsung, 2019.
10
c. Denah Titik Pengukuran Pencahayaan.
11
3. Hasil Pengukuran
Tabel 3.2 Data Hasil Pengukuran Penerangan di Tangga FKM UNAIR.
Titik Pengukuran I Pengukuran II Rata-Rata
Lantai Keterangan
Pengukuran (Lux) (Lux) (Lux)
1 1 Lantai 1 8 7 7,5
2 1 Lantai 1 20 18 19
3 2 Tangga 3 12 13 12,5
4 2 Tangga 5 15 16 15,5
5 2 Tangga 7 16 17 16,5
6 2 Tangga 9 23 24 23,5
7 2 Tangga 11 58 57 57,5
8 2 Bordes 1 93 97 95
9 2 Bordes 1 85 80 82,5
10 2 Tangga 14 57 58 57,5
11 2 Tangga 16 55 50 52,5
12 2 Tangga 19 54 52 53
13 2 Tangga 21 55 58 56,5
14 2 Tangga 22 96 102 99
15 2 Lantai 2 128 131 129,5
16 2 Lantai 2 110 100 105
17 3 Tangga 25 60 62 61
18 3 Tangga 27 77 78 77,5
19 3 Tangga 29 80 77 78,5
20 3 Tangga 31 92 93 92,5
21 3 Tangga 33 142 142 142
22 3 Bordes 2 150 153 151,5
23 3 Bordes 2 143 150 146,5
24 3 Tangga 36 115 115 115
25 3 Tangga 38 110 120 115
26 3 Tangga 41 105 110 107,5
27 3 Tangga 44 250 245 247,5
28 3 Lantai 3 250 252 251
Sumber : Hasil Pengukuran Secara Langsung, 2019.
12
Tabel 3.3 Data Hasil Pengukuran Pantulan Cahaya di Tangga FKM UNAIR.
13
Perhitungan dengan Rumus.
Pencahayaan Umum dan Lokal.
Pantulan.
3.2 Pembahasan
Pengukuran pencahayaan di area tangga FKM Unair dilakukan pada sore
hari tepatnya pada pukul 14.25-15.15 WIB, alat yang digunakan adalah Light
Meter. Pengukuran pencahayaan di area tangga ini meliputi pengukuran di anak
tangga, area depan tangga, boardest dan juga pengukuran pantulan yang meliputi
handrail dan juga lantai. Berdasarkan hasil yang didapat, intensitas pencahayaan
pada tangga di FKM Unair tertinggi adalah pada titik ke 28 dengan intensitas 251
14
lux (lantai 3) dan yang terendah adalah pada titik ke 1 yaitu 7,5 lux (lantai 1).
Sedangkan intensitas pencahayaan keseluruhan adalah 88,143 lux dengan tangga
laintai 1 ke 2 yaitu 51,83 lux dan lantai 2 ke 3 yaitu 130,038 lux. Berdasarkan
Permenkes No 70 Tahun 2016 Tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Industri intensitas pencahayaan pada tangga, eskalator dan travolator
adalah 150 lux. Berarti dapat dikatakan bahwa intensitas pencahayaan pada tangga
FKM UNAIR tidak memenuhi persyaratan, namun berdasarkan PMP No 7 Tahun
1964, area kegiatan pada tangga yang ada di dalam gedung minimal memiliki
tingkat pencahayaan sebesar 50 lux, berarti dapat dikatakan bahwa intensitas
pencahayaan pada tangga FKM UNAIR memenuhi persyaratan.
Sumber pencahayaan yang ada di tangga FKM UNAIR pada siang hari
adalah sumber alami yaitu dari sinar matahari. Pada tangga di lantai 3 ke 2
intensitas pencahayaan mungkin kurang dari standar namun masih bisa ditoleransi
karena cahaya matahari tidak ada halangan apapun sehingga masih cukup terang.
Tangga pada lantai 2 ke 1 cukup gelap hal ini dikarenakan dinding masih belum di
renovasi sehingga nampak gelap karena kotor dan cahaya matahari tidak dapat
masuk karena terdapat penghalang yaitu pohon, selain itu sumber cahaya kaca yang
digunakan tidak terlalu relevan karena jumlah cahaya yang dihasilkan tidak
seberapa terang dikarenakan kacanya terlalu tebal dan terhalang pohon.
Pengukuran pantulan dilakukan pada dua kategori yaitu lantai dan pada
handrail. Hasil yang didapatkan pada pengukuran pantulan pada lantai dan
handrail yaitu sebesar 45,8 %. Berdasarkan rekomendasi dari Illuminating
Engineering Society (IES) Tahun 1984, pantulan yang dianjurkan pada lantai yaitu
sebesar 20-40%. Hasil pengukuran yang didapat lebih besar dari rekomendasi IES
dikarenakan warna lantai yang cream kecoklatan dan abu-abu gelap sehingga dapat
memantulkan cahaya dengan baik.
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
1. Intensitas pencahayaan keseluruhan adalah 88,143 lux dengan tangga lantai 1 ke
2 yaitu 51,83 lux dan lantai 2 ke 3 yaitu 130,038 lux. Terdapat dua standar, jika
intensitas pencahayaan <150 lux maka tidak memenuhi persyaratan (Permenkes
No 70 Tahun 2016 Tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Industri) dan minimal intensitas pencahayaan pada tangga yaitu ≤ 50 lux (PMP
No 7 Tahun1964)
2. Sumber pencahayaan yang ada di tangga FKM UNAIR pada siang hari adalah
sumber alami yaitu dari sinar matahari.
3. Pada tangga pada lantai 2 ke 1 cukup gelap hal ini dikarenakan dinding masih
belum di renovasi sehingga nampak gelap karena kotor dan cahaya matahari
tidak dapat masuk karena terdapat penghalang yaitu pohon.
4. Pengukuran pantulan dilakukan pada dua kategori yaitu lantai dan pada handrail.
Hasil yang didapatkan pada pengukuran pantulan pada lantai dan handrail yaitu
sebesar 45,8 %. Berdasarkan rekomendasi dari Illuminating Engineering Society
(IES) Tahun 1984, hasil pengukuran yang didapat lebih besar dari rekomendasi
IES dikarenakan warna lantai yang cream keputih-putihan sehingga dapat
memantulkan cahaya dengan baik.
4.2 Saran
1. Melakukan pengecatan pada dinding di tangga lantai 1 ke 2 dengan warna yang
cerah karena dapat memantulkan cahaya dengan baik. Berdasarkan PMK No 48
Tahun 2016, warna menentukan tingkat refleksi/pantulan sebagai berikut:
a. Warna putih memantulkan 75% atau lebih cahaya
b. Warna-warna terang/sejuk memantulkan 50%-70%
c. Warna-warna medium/terang hangat, memantulkan 20%-50%
d. Warna-warna gelap, 20% atau kurang
2. Menambah lampu pada langit-langit tangga di lantai 1, hal ini dikarenakan
lampu hanya dipasang di bordes sehingga tidak bisa maksimal dalam menerangi
anak tangga.
16
3. Sebaiknya pada siang hari lampu pada tangga lantai 1 ke 2 dinyalakan untuk
membantu menerangi, dikarenakan walaupun pohon yang menghalangi ditebang
tidak akan menambah sinar matahari yang masuk.
17
DAFTAR PUSTAKA
18