Jurnal Kehamilan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Jurnal LINK, 16 (1), 2020, 42 -

48

http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/
ojs/index.php/link
OPTIMALISASI KELAS IBU HAMIL SEBAGAI UPAYA
PENINGKATAN KESEHATAN MASA KEHAMILAN
Siti Rofi’aha*) ; Sri Widatiningsihb ; Siti Chunaenic
a, b, c Jurusan
Kebidanan ; Poltekkes Kemenkes Semarang
Jl. Tirto Agung ; Pedalangan ; Banyumanik ; Semarang

Abstrak

Emesis gravidarum dapat menyebabkan stress bagi ibu hamil sehingga dapat mempengaruhi
kehamilan dan gangguan perkembangan janin. Salah satu cara agar ibu hamil mampu mengatasi
keluhannya secara lebih aman adalah memberikan informasi tentang terapi non farmakologis
dengan optimalisasi kelas ibu hamil melalui peran kader kesehatan. Tujuan pengabdian
masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku ibu hamil dalam
mengatasi emesis gravidarum menggunakan terapi non farmakologis dengan optimalisasi kelas
ibu hamil melalui peran kader kesehatan. Metode yang dilaksanakan dengan ceramah, diskusi,
demonstrasi, tanya jawab dan praktik. Kegiatan ini mampu meningkatkan rata-rata pengetahuan
sebesar 8,1 dan 21 (57%) kader memiliki ketrampilan baik. Optimalisasi kelas ibu hamil sangat
tepat dalam meningkatkan tingkat pengetahuan dan ketrampilan kader sehingga mereka mampu
mendampingi ibu hamil sebagai upaya peningkatan kesehatan masa kehamilan dalam mengatasi
emesis gravidarum menggunakan terapi non farmakologis. Diharapkan Bidan Desa maupun
Puskesmas yang terlibat aktif dalam kesehatan masa kehamilan agar terus membina serta
memantau kegiatan dalam upaya meningkatkan kesehatan masa kehamilan.
Kata kunci: kelas ibu hamil; kesehatan masa kehamilan

Abstract

[Optimization Of Pregnant Mom Class As An Effort To Improve Pregnancy Of Pregnancy]


Emesis gravidarum can cause stress for pregnant women so that it can affect pregnancy and fetal
development disorders. One way for pregnant women can be able to handle their complaints more
safely is to provide information about non-pharmacological therapy by optimizing the class of
pregnant women through the role of health cadres. The aim of community service is increasing the
knowledge and behavior of pregnant women in overcoming emesis gravidarum using non-
pharmacological therapy by optimizing the class of pregnant women through the role of health
cadres. The method was carried out with lectures, discussions, demonstrations, question and
answer and practice. This activity was able to increase the average of 8.1 and 21 (57%) cadres had
good skills. Optimizing the class of pregnant women was very appropriate in increasing the level of
knowledge and skills of cadres so that they are able to assist pregnant women as an effort to improve
pregnancy health in overcoming emesis gravidarum using non-pharmacological therapy. It is
expected that both the village midwives and public health centers who are actively involved in the
health of pregnancy can continue to foster and monitor activities in an effort to improve the health
of the pregnancy.

Keywords: the class of pregnant, the health of the pregnancy

1. Pendahuluan (implantasi) pada uterus, pembentukan


plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi
Kehamilan merupakan suatu proses yang
sampai aterm (Manuaba, Manuaba and
berkesinambungan dimulai dari ovulasi
Manuaba, 2010). Mual atau nausea dan
pelepasan sel telur, migrasi spermatozoa dan
muntah atau yang biasa disebut emesis
ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi
gravidarum merupakan gejala yang umum dan
*) Penulis Korespondensi (Siti Rofi‟ah)
E-mail: [email protected] sering terjadi pada kehamilan trimester awal.
Mual

Copyright © 2020, Jurnal LINK, ISSN 1829-5754


Jurnal LINK, 16 (1), 2020, 43 -
48

biasanya muncul pada pagi hari (morning Rofiah and


sickness), namun dapat pula timbul setiap saat
dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih
terjadi setelah enam minggu dari hari pertama
haid terakhir dan berlangsung selama kurang
lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi
pada 60-80% primigravida dan 40-60% terjadi
pada multigravida. Satu diantara seribu
kehamilan gejala-gejala lain menjadi berat
(Saifuddin, 2011). Mual muntah yang terjadi
pada kehamilan disebabkan karena
peningkatan kadar hormon estrogen dan
progesteron yang diproduksi oleh Human
Chorionic Gonadotropine (HCG) dalam serum
dari plasenta (Aritonang, 2010).
Derajat keluhan mual muntah yang
dirasakan oleh setiap ibu hamil tidak sama.
Hasil penelitian (Madjunkova, Maltepe and
Koren, 2013) menyebutkan bahwa 95 % ibu
hamil mengalami mual muntah dari tingkat
sedang hingga berat., 13 % berkembang
menjadi hiperemesis gravidarum. Mual
muntah baik derajat ringan, sedang maupun
parah dapat menimbulkan dampak negatif
pada kehamilan, dampak terhadap keluarga,
kerja, dan kehidupan sosial. Dampak kualitas
hidup selain berupa fisik juga emosi. Wanita
sering menyampaikan perasaan terisolasi,
lemah, depresi, kegelisahan, frustasi, sulit
mengatasi, serta cepat marah. Wanita juga
mengeluhkan aktivitas yang biasa dilakukan
menjadi terganggu (Mattison, 2013). Emesis
gravidarum dengan kasus berat dapat
menyebabkan efek negatif pada janin, seperti
berat badan lahir rendah dan prematuritas
(MV et al., 2011).
Pada umumnya wanita hamil mampu
menyesuaikan dengan keadaan mual muntah
yang dialami meskipun hingga berbulan-bulan.
Keluhan ini merupakan hal yang fisiologis,
namun jika tidak segera diatasi dapat menjadi
hal yang patologis (Saifuddin, 2011). Gejala
emesis gravidarum selain diatasi menggunakan
terapi farmakologis juga dapat ditangani
dengan menggunakan non farmakologis.
Terapi non farmakologis dapat digunakan
sebagai alternatif untuk mengurangi keluhan
mual muntah pada ibu hamil karena aman dan
dapat meminimalkan efek samping baik bagi
ibu maupun janin. Terapi non farmakologis
dalam mengatasi emesis gravidarum antara
lain dengan pemberian aromaterapi lemon
(Rofi‟ah, Widatiningsih and Sukini, 2019),
minuman kombinasi jahe sereh (Rofi‟ah,
Handayani and Rahmawati, 2017), kumur
dengan rempah cengkeh (Widatiningsih,

Copyright © 2020, Jurnal LINK, ISSN 1829-5754


Jurnal LINK, 16 (1), 2020, 44 -
48
Ristiyanawati, 2018), pemberian permen jahe perubahan yang bertugas menumbuhkan
(Nurdiana, 2018). kesadaran ibu hamil
Hasil penelitian dengan judul Studi
Fenomenologi Kejadian
Hiperemesis Gravidarum
menyebutkan bahwa dari delapan orang
informan yang dilakukan wawancara
mendalam hanya satu orang yang
menggunakan terapi non farmakologis dalam
mengatasi keluhannya. Jawaban informan
menyatakan bahwa keluhan mual muntahnya
tersebut hanya diatasi menggunakan obat-
obatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan,
hal tersebut menyebabkan ketergantungan
pada tenaga kesehatan dan terapi
farmakologis yang diterima (Rofi‟ah,
Widatiningsih and Arfiana, 2019). Oleh
karena itu, seorang ibu hamil diharapkan
memiliki pengetahuan yang cukup mengenai
mual muntah pada kehamilan sehingga dapat
menentukan sikap dan perilaku untuk
mengatasi masalahnya. Hal ini sesuai
penelitian (Sulate, 2015) bahwa ada
hubungan pengetahuan ibu hamil ibu hamil
tentang emesis gravidarum dengan perilaku
ibu hamil pada saat mengalami emesis
gravidarum.
Salah satu program pemerintah dalam
upaya meningkatkan pengetahuan ibu hamil
agar mampu mengenali dan mengatasi
keluhan saat kehamilannya adalah dengan
Program Kelas Ibu Hamil. Kelas ibu hamil
merupakan sarana untuk belajar bersama
tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam
bentuk tatap muka dalam kelompok yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan ibu-ibu mengenai
kehamilan, persalinan, nifas, KB pasca
persalinan, pencegahan komplikasi,
perawatan bayi baru lahir dan aktivitas fisik
atau senam ibu hamil. Tujuan kelas ibu
hamil adalah meningkatkan pengetahuan,
merubah sikap dan perilaku ibu agar
memahami tentang pemeriksaan kehamilan
agar ibu dan janin sehat, persalinan aman,
nifas nyaman ibu selamat, bayi sehat,
pencegahan penyakit fisik dan jiwa,
gangguan gizi dan komplikasi kehamilan,
persalinan dan nifas agar ibu dan bayi sehat,
perawatan bayi baru lahir agar tumbuh
kembang optimal serta aktivitas fisik ibu
hamil (Kemenkes RI, 2014).
Pelaksanaan kelas ibu hamil tidak terlepas
dari peran kader kesehatan untuk
mendampingi ibu hamil dalam melakukan
perubahan perilaku sebagai upaya menekan
angka kematian ibu dan bayi. Kader
posyandu dapat bertindak sebagai agen
Copyright © 2020, Jurnal LINK, ISSN 1829-5754
akan pentingnya perilaku sehat selama masa
d. Melakukan kegiatan pengabdian
kehamilan. Peranan kader posyandu meliputi
masyarakat dengan materi : Pengenalan
melakukan kegiatan pendataan (arsip),
tentang mual muntah dan Cara
bertindak sebagai komunikator kesehatan,
Mengatasinya, Cara mengatasi mual
melakukan pendekatan dan persuasif,
muntah dengan Dukungan Psikologis dan
melakukan visitasi, menjadi penghubung dan
Intervensi Fisik serta cara mengatasi mual
mengadakan pengawasan dan evaluasi
muntah dengan intervensi konsumsi
(Susanto, 2017). Optimalisasi kelas ibu hamil
makanan / minuman. Kegiatan
sebagai upaya peningkatan kesehatan masa
dilaksanakan selama 5 kali pertemuan
kehamilan dengan memberdayakan kader
dengan metode ceramah, diskusi,
kesehatan untuk melakukan transfer of
demonstrasi, tanya jawab dan praktik.
knowledge serta pendampingan cara mengatasi e. Kegiatan diawali dengan pre test pada saat
mual muntah menggunakan terapi non pertemuan pertama dan post test pada
farmakologis. Desa Kalijoso Kecamatan pertemuan ke lima ceramah, diskusi,
Secang Kabupaten Magelang adalah meliputi pengetahuan dan ketrampilan
salah satu desa yang cukup maju dan mudah pendampingan.
dalam menerima pembaharuan. Kelas ibu Sasaran kegiatan ini yaitu ibu-ibu kader
hamil sudah berjalan baik, namun posyandu Desa Kalijoso Kecamatan Secang
berdasarkan wawancara dengan bidan desa sebanyak 37 orang. Kegiatan pengabdian
pada tanggal 6 Februari 2018 diperoleh hasil masyarakat ini melibatkan Bidan Desa,
bahwa hingga saat ini ibu hamil meskipun mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang
sudah menerima informasi saat kelas ibu Prodi D III Kebidanan Magelang sebanyak 5
hamil tentang keluhan mual muntah saat (lima orang) dan Dosen Poltekkes Kemenkes
kehamilan terutama pada trimester I namun Semarang Prodi Kebidanan Magelang sebanyak
mereka masih mengandalkan bidan dalam 3 (tiga) orang. Sarana dan alat yang digunakan
penanganannya.Ibu hamil cenderung dalam kegiatan ini meliputi ruangan yang
menggunakan terapi non farmakologis. nyaman, LCD, Laptop, serta modul.
Mereka belum menggunakan terapi non
farmakologis 3. Hasil dan Pembahasan
dalam mengatasi keluhan yang dirasakan.
Berdasarkan hal tersebut maka civitas Kegiatan Pengabdian Masyarakat
akademika Poltekkes Kemenkes Semarang “Optimalisasi Kelas Ibu Hamil sebagai Upaya
Prodi D III Kebidanan Magelang mengadakan Peningkatan Kesehatan Masa Kehamilan dalam
kegiatan pengabdian masyarakat berupa Mengatasi Emesis Gravidarum Menggunakan
penerapan hasil penelitian dosen tentang Terapi Non Farmakologis” telah berhasil
Optimalisasi Kelas Ibu Hamil sebagai Upaya meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
Peningkatan Kesehatan Masa Kehamilan dalam kader melakukan pendampingan kepada ibu
Mengatasi Emesis Gravidarum Menggunakan hamil dalam mengatasi emesis gravidarum. Hal
Terapi Non Farmakologis tersebut dapat dilihat dari pre test dan post test
yang dilaksanakan sebelum dan setelah
2. Metode kegiatan selesai dilakukan. Penilaian terhadap
pengetahuan menggunakan kuesioner tertutup,
Metode yang dilakukan dalam kegiatan sedangkan tindakan dengan mengisi checklist
pengabdian masyarakat ini yaitu dengan yang telah disediakan.
langkah sebagai berikut :
a. Koordinasi dengan Bidan Desa untuk Tabel 1. Perubahan Tingkat Pengetahuan
melakukan kegiatan pengabdian Sebelum dan Sesudah Kegiatan Pengabdian
masyarakat Masyarakat
b. Mengajukan permohonan ijin ke Puskesmas
Secang dan Kepala Desa Kalijoso.
c. Melakukan pertemuan dengan kader dan
bidan desa untuk menjelaskan tentang Tingkat Sebelum Sesudah
pelaksanaan kegiatan pengabdian Pengetahuan
masyarakat berupa Optimalisasi Kelas Ibu Mean 85.41 93.51
Hamil sebagai Upaya Peningkatan Minimum 40 40
Kesehatan Masa Kehamilan dalam Maximum 100 100
Mengatasi Emesis Gravidarum
Menggunakan Terapi Non Farmakologis
Tabel 2. Hasil Analisa Statistik Kegiatan
Mengatasi Emesis Gravidarum Menggunakan
Pengabdian Masyarakat Optimalisasi Kelas Ibu Terapi Non Farmakologis” telah dilaksanakan
Hamil sebanyak 5 kali pertemuan. Pada saat
pertemuan pertama dilakukan penjelasan awal
Tingkat Pengetahuan Hasil Analisa
kegiatan pengabdian masyarakat “Optimalisasi
Naik 20
Kelas Ibu Hamil sebagai Upaya Peningkatan
Turun 1
Kesehatan Masa Kehamilan dalam Mengatasi
Tetap 16
Emesis Gravidarum Menggunakan Terapi Non
p-value 0.0001
Farmakologis“yang dihadiri oleh 37 orang
Nilai Z -3.891
kader. Pada pertemuan ini dijelaskan bentuk
kegiatan pengabdian masyarakat yaitu melatih
Hasil pre test tingkat pengetahuan kader agar mampu mendampingi ibu hamil
diperoleh hasil rata-rata sebesar 85,41 untuk mengatasi mual muntah menggunakan
sedangkan post test sebesar 93,51. Dari 37 orang terapi non farmakologis sehingga dapat
kader yang mengalami kenaikan skor menekan efek samping.
pengetahuan sebanyak 20 orang, yang tetap 16 Pada pemantauan ketrampilan melakukan
orang. Hasil analisa statistik diperoleh p value pendampingan pada ibu hamil yang mengalami
0,0001 dengan nilai z -3.981 Hal ini emesis gravidarum diperoleh hasil 21 orang
menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat kader memiliki ketrampilan yang baik saat
pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan melakukan transfer of knowledge pada ibu
pendampingan sebesar 4 kali lipat. Kegiatan hamil yang mengalami emesis gravidarum.
optimalisasi kader dalam kelas ibu hamil cukup Sebagai tindak lanjut perlu latihan untuk
efektif meningkatkan tingkat pengetahuan melakukan pendampingan terutama pada 16
kader tentang penggunaan terapi non orang kader yang memiliki ketrampilan masih
farmakologis dalam mengatasi emesis kurang dalam melakukan pendampingan bagi
gravidarum sebagai upaya peningkatan ibu hamil yang mengalami keluhan mual
kesehatan masa kehamilan. Hal ini sesuai muntah.
dengan kegiatan pengabdian masyarakat yang
dilaksanakan oleh (Setyaningsih, Adriyani and
Ulfah, 2016) dengan hasil kegiatan pelatihan
kader mampu meningkatkan rerata skor
pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan dan
tanda bahaya dalam kehamilan dalam rentang
rentang 14 sampai 16 point.

Gambar 2. Simulasi Kegiatan Pendampingan


Ibu hamil yang mengalami mual muntah

Kader merupakan penggerak masyarakat


untuk sadar akan kesehatan ibu dan anak.
Kader kesehatan sebagai perpanjangan tangan
bidan akan sangat baik dalam mendampingi
Gambar 1. Peserta Kegiatan pengabdian masyarakat untuk menciptakan keluarga sehat.
masyarakat bersama Tim Pengabdi Poltekkes Hal ini sesuai hasil penelitian (Wijhati,
Kemenkes Semarang Prodi Kebidanan Suryantoro and Rokhanawati, 2017) yang
Magelang menyatakan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara peran kader dengan
Kegiatan pengabdian masyarakat berupa pemanfaatan buku KIA. Kader yang berperan
“Optimalisasi Kelas Ibu Hamil sebagai Upaya baik meningkatkan kemungkinan ibu untuk
Peningkatan Kesehatan Masa Kehamilan memanfaatkan buku KIA sebagai sumber
dalam informasi dalam perawatan anak. Kader yang
memiliki tingkat pengetahuan yang baik serta
non farmakoterapi untuk mengurangi keluhan
aktif dalam kegiatan di masyarakat akan
mual muntah pada ibu hamil antara lain
sangat membantu masyarakat dalam merubah
minuman jahe hangat (Wulandari, Kustriyanti
perilaku yang positif dalam bidang kesehatan.
and Aisyah, 2019), Pemberian sirup jahe merah
Peningkatan pengetahuan ibu hamil dan kader
(Suparmi and Kusumadewi, 2018), pemberian
diharapkan akan berbanding lurus dengan
terapi aroma jeruk (Dhilon and Azni, 2018),
perubahan perilaku ibu hamil serta
pemberian aromaterapi ginger oil (Carolin and
peningkatan partisipasi kader dalam
Ummah, 2019); konsumsi es krim (Kiswati,
pendampingan ibu hamil yang pada akhirnya
2017), pemberian self management module
dapat menurunkan angka kematian ibu.
morning sickness (Latifah, Setiawati and Dwi,
Demikian halnya dengan perilaku ibu hamil
2017), dan pemberian akupresure titik p6
menggunakan terapi non farmakologis dalam
(Mariza and Ayuningtias, 2019).
mengatasi emesis gravidarum. Beberapa hasil penelitian tersebut yang
Peran serta kader dalam mendampingi ibu
mendasari kegiatan pengabdian masyarakat
hamil untuk mengatasi keluhan emesis
untuk memberikan pemahaman dan
gravidarum menggunakan terapi non
ketrampilan kepada kader tentang terapi non
farmakologis dalam upaya peningkatan
farmakologis dalam mengatasi keluhan mual
kesehatan masa kehamilan dengan cara
muntah. Kegiatan pengabdian masyarakat
mengoptimalkan kelas ibu hamil. Hal ini
berupa penerapan Hasil Penelitian :
sesuai penelitian (Muhith et al., 2019) yang
“Optimalisasi Kelas Ibu Hamil sebagai Upaya
menyatakan bahwa ada pengaruh kelas ibu Peningkatan Kesehatan Masa Kehamilan
hamil terhadap pengetahuan kader dalam dalam Mengatasi Emesis Gravidarum
deteksi dini resiko ibu hamil. Kegiatan Kelas Menggunakan Terapi Non Farmakologis”
Ibu Hamil adalah bentuk intervensi pada tahap ditindak lanjuti dengan pemantauan kegiatan
awal siklus hidup manusia. Kegiatan ini sangat kader dalam melakukan pendampingan kepada
membantu ibu hamil dalam pengetahuan, ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum
sikap dan perilaku pencegahan risiko dan melalui kegiatan rutin evaluasi desa binaan.
komplikasi kehamilan oleh ibu hamil menjadi Kegiatan tersebut dilaksanakan baik melalui
lebih baik. Ibu hamil menjadi lebih intensif kegiatan PKL PKMD maupun eveluasi rutin
melakukan kunjungan ANC setiap bulan ke bulanan dengan bekerjasama dengan bidan
Bidan Desa setempat (Fibriana and Azinar, Desa Kalijosos Kecamatan Secang Kabupaten
2016). Salah satu pengetahuan, sikap dan Magelang.
perilaku yang dipelajari saat kelas ibu hamil
adalah keluhan umum saat kehamilan, salah 4. Simpulan dan Saran
satunya mual muntah.
Mual muntah merupakan keluhan ibu Kegiatan pengabdian masyarakat berupa
hamil yang biasa terjadi pada trimester awal “Optimalisasi Kelas Ibu Hamil sebagai Upaya
kehamilan. Biasanya mual muntah muncul Peningkatan Kesehatan Masa Kehamilan
setelah ibu dinyatakan hamil berdasarkan hasil dalam Mengatasi Emesis Gravidarum
pemeriksaan PP test. Munculnya keluhan ini Menggunakan Terapi Non Farmakologis”
akibat sikap ibu hamil terhadap keadaan mampu meningkatkan tingkat pengetahuan
kehamilannya. Untuk mengatasi keadaannya dan ketrampilan kader dalam kelas ibu hamil
tersebut biasanya ibu hamil akan segera sebagai upaya peningkatan kesehatan masa
mendatangi petugas kesehatan baik bidan, kehamilan. Luaran yang dicapai dalam
dokter atau ke fasilitas pelayanan kesehatan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah
(Rofi‟ah, Widatiningsih and Arfiana, 2019). tersusunnya modul sebagai media dalam
Keluhan mual muntah seperti pada penelitian melakukan pendampingan pada ibu hamil yang
(Widiasari and Trapika, 2017) cenderung mengalami emesis gravidarum yang telah
pemberian diberikan farmakoterapi bersertifikat hak cipta.
dibandingkan dengan non-farmakoterapi secara Bidan Desa maupun Puskesmas yang
umum. Banyak penelitian yang menunjukkan terlibat aktif dalam kesehatan masa kehamilan
bahwa mual muntah pada kehamilan dapat agar terus membina serta memantau kegiatan
diatasi dengan menggunakan non pendampingan kader dalam mengatasi emesis
farmakoterapi baik berupa makanan atau gravidarum menggunakan terapi non
minuman maupun intervensi lain. Beberapa farmakologis oleh kader posyandu di Desa
Kalijoso Kecamatan Secang sehingga dapat
secara terus menerus dan berkelanjutan untuk DirektoratJenderal Bina Gizi dan KIA. doi:
mendampingi dan membimbing ibu hamil 351.077 Ind r.
dalam upaya meningkatkan kesehatan masa
kehamilan.
Tim pengabdian masyarakat perlu
memberikan pendampingan dan evaluasi
berkala terkait kegiatan pendampingan kader
dalam mengatasi emesis gravidarum oleh
kader posyandu di Desa Kalijoso Kecamatan
Secang. Hal ini dapat dilaksanakan dengan
melakukan koordinasi dengan bidan desa dan
Puskesmas setempat. Selain itu juga
diperlukan kegiatan refreshing pengetahuan
dan ketrampilan kader secara berkala agar
pelaksanaan pendampingan tetap dapat
terlaksana secara terus menerus

5. Ucapan Terima Kasih


Dalam pelaksanaan kegiatan ini penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya atas terselenggaranya kegiatan
pengabdian masyarakat ini kepada Kepala
Puskesmas Secang I, Bidan Koordinator
Puskesmas Secang I, Bidan Desa Kalijoso,
Pemerintah Desa Kalijoso, Kader Posyandu
Desa Kalijoso, Direktur Poltekkes Kemenkes
Semarang, Perwakilan Jurusan Kebidanan
Magelang, Tim UPPM Poltekkes Kemenkes
Semarang, mahasiswa Prodi D III Kebidanan
Magelang serta tim pengabdian masyarakat

6. Daftar Pustaka
Aritonang, E. (2010) Kebutuhan Gizi Ibu Hamil.
Bogor: IPB Press.
Carolin, B. T. and Ummah, A. H. (2019)
„Pengaruh Pemberian Aromaterapi Ginger
Oil ( Zingiber officinale ) Terhadap Emesis
Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I Di
Klinik Makmur Jaya Tahun 2019‟, Jurnal
Kesehatan Qamarul Huda, 7(1), pp. 1–5.
Dhilon, D. A. and Azni, R. (2018) „Pengaruh
Pemberian Terapi Aroma Jeruk terhadap
Intensitas Rasa Mual dan Muntah pada Ibu
Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Harapan Raya‟, Jurnal Doppler
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai,
2(1), pp. 58–65.
Fibriana, A. I. and Azinar, M. (2016) „Model
Kelas Ibu Hamil untuk Pemetaan Risiko
Kehamilan dan Pencegahan Komplikasi
Persalinan‟, Jurnal Abdimas, 20(1), pp. 11–
18.
Kemenkes RI (2014) Pedoman Pelaksanaan
Kelas Ibu Hamil. Cetakan Ta, Kementrian
Kesehatan RI. Cetakan Ta. Jakarta:
Kiswati, K. (2017) „The Benefit of Ice Cream to International Journal of Obstetrics and
Reduce Emesis Gravidarum of Pregnant Gynaecology, 118(11), pp. 1302–1313.
Woman‟, IOSR Journal of Nursing and Available at:
Health Science, 06(01), pp. 40–45. doi: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
10.9790/1959-0601084045. 21749625.
Latifah, L., Setiawati, N. and Dwi, E. H. (2017) Nurdiana, A. (2018) „Efektifitas Pemberian
„Efektifitas Self Management Module
dalam Mengatasi Morning Sickness
Effectiveness Self Management Module in
Overcoming Morning Sickness‟, Jurnal
Keperawatan Fikkes UnSoed, 5(1), pp. 10–
18. Available

at:
https://www.researchgate.net/publication
/
319249434_Efektifitas_Self_Management_
Module_dalam_Mengatasi_Morning_Sick
n
ess/link/59a0b54ea6fdcc1a31483ff0/dow
nl oadment-module-dalam.pdf.
Madjunkova, S., Maltepe, C. and Koren, G.
(2013) „The Leading Concerns of
American Women with Nausea and
Vomiting of Pregnancy Calling Motherisk
NVP Helpline‟, Obstetrics and
Gynecology International, 2013, pp. 1–7.
doi: 10.1155/2013/752980.
Manuaba, I. A. C., Manuaba, I. B. G. F. and
Manuaba, I. B. G. (2010) Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan dan KB untuk
Pendidikan Bidan. Edisi Kedu. Jakarta: EGC.
Mariza, A. and Ayuningtias, L.
(2019)
„Penerapan Akupresur pada Titik P6
terhadap Emesis Gravidarum pada Ibu
Hamil Trimester 1‟, Holistik Jurnal
Kesehatan, 13(3), pp. 218–224.
Mattison, D. R. (2013) Clinical Pharmacology
During Pregnancy. Academic Press.
Available

at:
https://www.sciencedirect.com/book/
978 0123860071/clinical-pharmacology-
during- pregnancy.
Muhith, A. et al. (2019) „Pelaksanaan Kelas Ibu
Hamil sebagai Upaya Peningkatan
Pengetahuan Ibu, Keluarga dan Kader
dalam Deteksi Dini Resiko Tinggi Ibu
Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Sambeng Kabupaten Lamongan‟, Care  :
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 7(1), pp. 37–
44. doi: 10.33366/jc.v7i1.1084.
MV, V. et al. (2011) „Consequence of
Hypermesis Gravidarum for Offspring  : a
Systematic Review and Meta-analysis‟,
Permen Jahe terhadap Mual Muntah pada
Penurunan Hiperemesis Gravidarum
Ibu Hamil di Klinik Khairunida Sunggal
Grade I Pada Ibu Hamil Di Plupuh Sragen‟,
Tahun 2018‟, Jurnal iImiah PANNMED,
Viva Medika, 11(01), pp. 14–20.
13(1), pp. 12–16.
Susanto, A. (2017) „Peran Kader Posyandu
Rofi‟ah, S., Handayani, E. and Rahmawati, T.
sebagai Agen Perubahan Perilaku pada Ibu
(2017) „Efektivitas Konsumsi Jahe Dan
Hamil dalam Upaya Menekan Angka
Sereh Dalam Mengatasi Morning Sickness‟,
Kematian Ibu dan Bayi‟, in 2nd Seminar
Jurnal Ilmiah Bidan, 2(2), pp. 57–63.
Nasional IPTEK Terapan (SENIT) 2017.
Rofi‟ah, S., Widatiningsih, S. and Arfiana, A.
Tegal: Politeknik Harapan Bersama Tegal,
(2019) „Studi Fenomenologi Kejadian
pp. 189–193. Available at:
Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil
http://conference.poltektegal.ac.id/index.
Trimester I‟, Jurnal Riset Kesehatan, 8(1), p.
php/senit2017.
41. doi: 10.31983/jrk.v8i1.3844.
Widatiningsih, S., Rofiah, S. and Ristiyanawati
Rofi‟ah, S., Widatiningsih, S. and Sukini, T.
(2018) „The Use of Brewed Herbs
(2019) „Efektivitas Aromaterapi Lemon
Mouthwash for Overcoming Morning
untuk Mengatasi Emesis Gravidarum‟,
Sickness‟, in The 5th International
Jurnal Kebidanan, 9(1), pp. 9–16. doi:
Conference on Health Sciences (ICHS 2018).
10.31983/jkb.v9i1.3814.
Yogyakarta: Atlantis Press.
Saifuddin, A. B. (2011) Ilmu Kebidanan.
Available at:
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono https://www.atlantis-press.com/proceedi
Prawirohardjo. ngs/ichs-18/125921347.
Setyaningsih, R. D., Adriyani, P. and Ulfah, M.
Widiasari, N. P. A. and Trapika, I. G. M. S. C.
(2016) „Upaya Peningkatan Pengetahuan
(2017) „Pola Pemberian Terapi Mual dan
Ibu Hamil Dan Kader Posyandu Balita Muntah pada Ibu Hamil oleh Dokter
Tentang Pengenalan Tanda Bahaya Spesialis Obstetri dan Ginekologi serta
Kehamilan Di Kabupaten Banyumas‟, Bidan di Kota Denpasar‟, E-Jurnal Medika,
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat,
6(5), pp. 28–35.
22(3), pp. 135–139. Wijhati, E. R., Suryantoro, P. and Rokhanawati,
Sulate, S. I. (2015) Hubungan Pengetahuan D. (2017) „Optimalisasi Peran Kader Dalam
Tentang Emesis Gravidarum Terhadap Pemanfaatan Buku Kia di Puskesmas
Perilaku Ibu Hamil Pada Saat Mengalami Tegalrejo Kota Yogyakarta‟, Jurnal
Emesis Gravidarum Di Bpm Nihayatur
Kebidanan, 6(2), pp. 112–119. doi:
Rohma Desa Kuningan Kecamatan
10.26714/jk.6.2.2017.112-119.
Kanigoro Kabupaten Blitar Tahun 2015.
Wulandari, D. A., Kustriyanti, D. and Aisyah, R.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Patria
(2019) „Minuman Jahe Hangat untuk
Husada Blitar. Available at:
Mengurangi Emesis Gravidarum pada Ibu
https://books.google.co.id/books?id=Hr8
Hamil di Puskesmas Nalumsari Jepara‟,
waKol42IC.
Jurnal SMART Kebidanan, 6(1), pp. 42–47.
Suparmi dan Kusumadewi, R. R. (2018)
doi: 10.34310/sjkb.v6i1.246.
„Pengaruh Sirup Jahe Merah Terhadap

Anda mungkin juga menyukai