SAP Perdarahan
SAP Perdarahan
SAP Perdarahan
Waktu : 30 Menit
A. Latar Belakang
Perdarahan pada kehamilan harus selalu dianggap sebagai suatukelainan yang
berbahaya. Pendarahan pada kehamilan muda disebut keguguran atau abortus, sedangkan
pada kehamilan tua disebut perdaraha antepartum. Perdarahan antepartum biasanya dibatasi
pada perdarahan jalan-lahir setelah kehamilan 28 minggu. Perdarahan setelah kehamilan 28
minggu, biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada sebelum kehamilan 28 minggu;
oleh karena itu, memerlukan penangan yang berbeda.
Perdarahan antepartum yang berbahaya umumnya bersumber pada kelainan plasenta,
sedangkan perdarahan yang tidak bersumber pada kelainan plasenta umumnya kelainan
servik, biasanya tidak seberapa berbahaya. Pada perdarahan antepartum pertama-tama harus
selalu dipikir bahwa hal itu bersumber pada kelainan plasenta
D. Materi Penyuluhan
1. Pengertian perdarahan antepartum
2. Bahaya apa saja yang ditmbulkan dari perdarahan antepartum
3. Tanda perdarahan antepartum
4. Bahaya perdarahan antepartum
5. Cara mencegah perdarahan antepartum
E. Metode Penyuluhan
1. Diskusi Umum
2. Tanya Jawab
G. Proses Kegiatan
Memperhatikan jawaban
dari penyuluh
H. Evaluasi
Jenis Evaluasi : Pertanyaan terbuka
Bentuk : Lisan
Soal :
PENDAHULUAN
Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu sebesar 420 per 100.000 kelahiran
hidup, rasio tersebut sangat tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya
(Mauldin, 1994).
Langkah utama yang paling penting untuk menurunkan angka kematian ibu adalah
mengetahui penyebab utama kematian. Di Indonesia sampai saat ini ada tiga penyebab utama
kematian ibu yaitu perdarahan, pre eklampsia-eklampsia, dan infeksi.
Perdarahan sebelum, sewaktu, dan sesudah bersalin adalah kelainan yang berbahaya
dan mengancam ibu. Perdarahan pada kehamilan harus selalu dianggap sebagai kelainan yang
berbahaya. Perdarahan pada kehamilan muda disebut keguguran atau abortus, sedangkan pada
kehamilan tua disebut perdarahan antepartum. Batas teoritis antara kehamilan muda dan
kehamilan tua ialah kehamilan 28 minggu (dengan berat janin 1000 gram), meningat
kemungkinan hidup janin diluar uterus (Wiknjosastro, 1999).
Perdarahan pada kehamilan Trimester III merupakan perdarahan yang terjadi pada ibu
hamil dengan perdarahan antepartum. Perdarahan pada kehamilan selalu dianggap sebagai
kelainan yang berbahaya. Perdarahan antepartum sering terjadi pada kehamilan tua.
Perdarahan antepartum biasanya dibatasi pada perdarahan jalan lahir setelah kehamilan 28
minggu, walaupun patologi yang sama dapat pula terjadi pada kehamilan sebelum 28 minggu.
Perdarahan setelah kehamilan 28 minggu biasanya lebih banyak & lebih berbahaya dari pada
sebelum kehamilan 28 minggu, oleh karena itu memerlukan penanganan berbeda.
Penyebab perdarahan antepartum diantaranya adalah Kelainan Plasenta, Kelainan
Serviks, Kelainan Vagina. Plasenta previa ialah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada
segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir.
Solusio plasenta ialah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada korpus uteri sebelum
janin lahir.
I. DEFINISI
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu.
IV. PENANGANAN
Prinsip dasar penanganan:
Setiap ibu dengan perdarahan antepartum harus segera dikirim ke Rumah Sakit yang
memiliki fasilitas untuk melakukan transfusi darah dan operasi.
V. PENCEGAHAN
1. Pencegahan Primer
a. Pemeriksaan kehamilan. Paling sedikit 4 kali, dengan jadwal 1 kunjungan pada
trimester i, 1 kunjungan pada trimester ii, dan 2 kunjungan pada trimester iii.
b. Pengobatan anemia kehamilan dengan pemberian tablet Fe.
c. Menganjurkan ibu untuk bersalin di rumah sakit/di fasilitas kesehatan lainnya.
d. Memperhatikan kemungkinan adanya kelainan plasenta.
e. Mencegah dan mengobati penyakit hipertensi menahun dan preeklamsia..
2. Pencegahan Sekunder
Setiap perdarahan pada kehamilan lebih dari 28 minggu yang lebih banyak dari
perdarahan yang biasa, harus dianggap sebagai perdarahan antepartum. Apapun
penyebabnya, penderita harus dibawa ke rumah sakit yang memiliki fasilitas untuk
transfusi darah dan oprasi.
3. Pencegahan tersier
Rehabilitasi mental dan sosial, yaitu dengan memberikan dukungan moral bagi
penderita agar mempunyai semangat untuk terus bertahan hidup dan tidak putus asa.
PENUTUP
Kesimpulan
Perdarahan antepartum adalah perdarahan atau hilangnya darah dalam jumlah banyak
atau sedikit yang disertai nyeri maupun tidak yang terjadi setelah usia kehamilan 28 minggu.
Setiap ibu dengan perdarahan antepartum harus segera dikirim ke Rumah Sakit yang memiliki
fasilitas untuk melakukan transfusi darah dan operasi agar segera dapat ditangani sehingga
tidak terjadi anemi, syok perdarahan hingga kematian ibu dan atau janin.