Dokumen tersebut memberikan informasi tentang tindakan pemberian cairan intravena pada pasien hiperglikemia. Tindakan tersebut dilakukan untuk mengatasi dehidrasi dan menjaga keseimbangan elektrolit pasien. Tindakan dilakukan dengan memperhatikan prinsip steril untuk mencegah kontaminasi. Hasil yang diharapkan adalah membaiknya kondisi pasien seperti tidak lagi merasa haus dan lemas serta turgor kulit yang membaik
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
56 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang tindakan pemberian cairan intravena pada pasien hiperglikemia. Tindakan tersebut dilakukan untuk mengatasi dehidrasi dan menjaga keseimbangan elektrolit pasien. Tindakan dilakukan dengan memperhatikan prinsip steril untuk mencegah kontaminasi. Hasil yang diharapkan adalah membaiknya kondisi pasien seperti tidak lagi merasa haus dan lemas serta turgor kulit yang membaik
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang tindakan pemberian cairan intravena pada pasien hiperglikemia. Tindakan tersebut dilakukan untuk mengatasi dehidrasi dan menjaga keseimbangan elektrolit pasien. Tindakan dilakukan dengan memperhatikan prinsip steril untuk mencegah kontaminasi. Hasil yang diharapkan adalah membaiknya kondisi pasien seperti tidak lagi merasa haus dan lemas serta turgor kulit yang membaik
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang tindakan pemberian cairan intravena pada pasien hiperglikemia. Tindakan tersebut dilakukan untuk mengatasi dehidrasi dan menjaga keseimbangan elektrolit pasien. Tindakan dilakukan dengan memperhatikan prinsip steril untuk mencegah kontaminasi. Hasil yang diharapkan adalah membaiknya kondisi pasien seperti tidak lagi merasa haus dan lemas serta turgor kulit yang membaik
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5
ANALISA SINTESA
TINDAKAN KEPERAWATAN PEMBERIAN CAIRAN INTRAVENA
Inisial Pasien (Usia) : Ny. N (71 Tahun)
Diagnosa Medis : Hiperglikemia Tanggal Masuk : 19/10/2021 pukul 21.10 Wita Tanggal Dilakukan Tindakan : 19/10/2021 pukul 21.20 Wita 1. Diagnosa keperawatan dan dasarpemikiran DS : Pasien mengatakan pusing dan lemas Pasien mengatkan lelah atau lesu dan haus terus menerus Klien mengatakan susah Bak dan Bab sejak 2 hari yang lalu, pasien mempunyai riwayat hipertensi dan gula darah tinggi sejak ± 1 tahun yang lalu, Pasien mengatkan nafsu makan menurun, DO: Keadaan umum lemah Klien tampak gelisah, banyak gerak Kulit tampak pucat TTV TD: 180/90 mmHg N: 100x/menit P: 26x menit S: 38 ˚C Berat Badan: 64 kg GDS : 494 mg/dL Suntik insulin setiap 4 jam Klien terpasang O2 5 L/menit Infuse NaCL 0.9%. 30 tpm Terapi : Injeksi santagesik amp/IV, Drips neurobion /IV Diagnosa keperawatan : Ketidakstabilan kadar gukosa darah berhubungan dengan gangguan toleransi glukosadarah 2. Dasar pemikiran Klien masuk ke IGD pada tanggal 19 Oktober 2021 jam 21.10 wita, Klien mengatakan pusing dan lemas, susah Bak dan Bab sejak 2 hari yang lalu, pasien mempunyai riwayat hipertensi dan gula darah tinggi sejak ± 1 tahun yang lalu, nafsu makan menurun, dan pasien juga mengatakan gelisah dan susah tidur. Serta sering haus Pemberian terapi cairan intravena digunakan untuk memberikan cairan ketika pasien tidak dapat menelan, tidak sadar, dehidrasi atau syok,untuk memberikan garam yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit, atau glukosa yang diperlukan untuk metabolisme dan memberikan medikasi (Perry & Potter 2009) 3. Tindakan keperawatan Memasang cairan intravena (infuse) 4. Prinsip-prinsip tindakan Prinsip pemasangan terapi intravena (infus) memperhatikan prinsip steril. Hal ini yang paling penting dilakukan tindakan untuk mencegah kontaminasi jarum intravena (infus). Persiapan alat : a) Standar infuse b) Set infuse c) Cairan sesuai program medic d) Jarum infuse dengan ukuran yg tepat e) Pengalas f) Torniket g) Handscoon h) Kapas alcohol i) Plester j) Gunting k) Sarung tangan Cara kerja : a) Jelaskan prosedur yg akan dilakukan Pemasangan infuse b) Cuci tangan c) Hubungkan cairan & infus set dgn memasukkan ke bagian karet atau akses selang ke botol infuse d) Isi cairan ke dalam set infus dgn menekan ruang tetesan sampai terisi sebagian & buka klem slang sampai cairan memenuhi selang & udara selang ke luar e) Letakkan pangalas dibawah lokasi ( vena ) yg akan dilakukan Penginfusan f) Lakukan pembendungan dengan tornikuet (karet pembendung) 10 sampai 12 cm di atas tempat penusukan & anjurkan pasien untuk menggenggam dengan gerakan sirkular ( apabila sadar g) Gunakan sarung tangan steril h) Disinfeksi daerah yg akan ditusuk dengan kapas alcohol i) Lakukan penusukan pada pembuluh intra vena dengan meletakkan ibu jari di bagian bawah vena dgn posisi jarum ( abocath ) mengarah ke atas j) Perhatikan adanya keluar darah melalui jarum ( abocath / surflo ) maka tarik ke luar bagian dalam ( jarum ) sambil melanjutkan tusukan ke dalam vena k) Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan atau dikeluarkan, tahan bagian atas vena dengan melakukan tekanan menggunakan jari tangan agar darah tidak ke luar. Seterusnya bagian infuse dihubungkan atau disambungkan dengan selang infuse l) Buka pengatur tetesan & atur kecepatan sesuai dengan dosis yg diberikan m) Lakukan fiksasi iv dengan plester n) Tuliskan tanggal & waktu pemasangan infus serta catat ukuran jarum o) Mengevaluasi tindakan p) Lepaskan sarung tangan & cuci tangan q) Dokumentasi 5. Bahaya yang mungkin muncul Bila salah dalam melakukan pemasangan infuse dapat menyebabkan vena pecah atau membiru, dapat terjadi infeksi misalnya : flebitis, infiltrasi, hematoma. 6. Hasil yang didapat Perawat dapat memberikan tindakan keperawatan sesuai sop yang ada. Ditunjukan dengan keadaan pasien yang merasa sudah tidak haus, lemas berkurang, turgor kulit membaik, mukosa bibir lembab.
7. Tindakan lain yang dilakukan
Monitor kadar gula darah, monitor tanda-tanda dehidrasi, monitor vital sign. 8. Evaluasi diri Tindakan pemasangan infuse saya lakukan dengan benar sesuai dengan prosedur sop. Saya merasa puas karena berhasil memberikan melakukan pemasangan infuse Daftar pustaka Saraswati, sylvia .2009. Diet Sehat Untuk Penyakit Asam Urat Diabetes Hipertensi dan Stroke. Yogyakarta : A Plus Soewondo P, Soegondo S, Suastika K, Pranoto A, W Djoko, T jokroprawiro A. Outcomes on control and complications of type 2 diabetic patients in Indonesia. Med J Indones 2010: 19(4): 235-44. Potter, Patricia A. dan Anne G. Perry. (2009). Fundamental Keperawatan Buku 1 Ed. 7. Jakarta: Salemba Medika