Makalah Ulumul Qur'An
Makalah Ulumul Qur'An
Makalah Ulumul Qur'An
Disusun Oleh:
Sri Mujiani
Mahdi Iskandar
Pupung Sas Gunawan
Vida Andini
KARAWANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Ilmu Tajwid dan Qiro’ah
Sab’ah” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen pada
mata kuliah Ulumul Qur’am. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Al Qur’an bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lailan Safina, S.Ag., S.E., M.M. selaku
dosen mata kuliah Ulumul Qur’an yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang saya pelajari.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Namun demikian, apa yang dapat dikemukakan dalam makalah ini tentunya belum
sempurna jika ditinjau dari sudut luasnya pembahasan Ulumul Qur’an. Sadar akan
keterbatasan penulis, sumbang saran yang konstruktif akan sangat penulis hargai.
Tim Penyusun
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Ilmu Tajwid
menghindari agar tidak terjadi kesalahan dan perubahan bacaan al-Qur’an serta
memelihara lisan dari kesalahan membacanya. Adapun membaca al-Qur’an
sesuai dengan ilmu tajwid merupakan suatu kewajiban bagi orang yang
Artinya: “atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan
perlahan-lahan”.1
hukum bacaan tajwid ini akan memudahkan siswa. Hal ini tidak hanya pada
saat membaca saja, akan tetapi juga dapat memudahkan siswa ketika diminta
menuliskan al-Qur’an dengan benar. Disamping itu, siswa akan lebih mudah di
pada akhirnya dapat melahirkan penerus bangsa yang berjiwa qur’ani, beriman
1
Departemen Agama RI, 2009, Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Sygma
Examedia Arkanleema. h. 5
1
2
gesa dan dipaksakan.2 Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al Furqan[25]
ayat 32:
`َ ُوا لَوْ اَل نُ ِّز َل َعلَ ْي ِه ْٱلقُرْ َءانُ ُج ْملَةً ٰ َو ِح َدةً ۚ َك ٰ َذلِكَ لِنُثَبِّتَ بِ ِهۦ فُؤَاد
َك ۖ َو َرتَّ ْل ٰنَهُ تَرْ تِياًل ۟ ال ٱلَّ ِذينَ َكفَر
َ ََوق
Artinya: “berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Quran itu tidak
3
hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar)”.
2. Qiro’ah Sab’ah
Juga telah di sebutkan dalam sebuah hadits, Sabda Rasulullah SAW : “Orang
yang membaca satu huruf dari Kitabullah maka baginya satu kebaikan dan setiap
kebaikan setara dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam
miim satu huruf akan tetapi alih satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf.”
(HR. Tirmidzi)
Selain ilmu qiro’at, Al Qur’an juga suatu rangkain kalimat yang serasi satu
dengan yang lainnya. keserasian kalimat antar kalimat, ayat antar ayat sampai
kepada surat antar surat membuat Al Qur’an di juluki suatu rangkain syair yang
begitu indah mustahil untuk di serupai. dalam rangkaian Ulumul Qur’an,
keserasian dalam Al Qur’an di sebut Munasabah Al Qur’an.
2
Manna Khalil Qhattan, 2009, Studi Ilmu-ilmu al-Qur’an, Jakarta: Qisthi Press, h. 265
3
: https://tafsirweb.com/6288-quran-surat-al-furqan-ayat-32.html
4. Abdullah Mawardi. 2011. Ulumul Qur’an. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
5. Chaerudji Abdul Chalik, Ulumul Al-Qur’an, Jakarta : Diadit Media, 2007. Hlm.
BAB II
PEMBAHASAN