MAKALAH Tahsin Pemetaan-1
MAKALAH Tahsin Pemetaan-1
MAKALAH Tahsin Pemetaan-1
MUKJIZAT AL-QURAN
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Tahsin Al-Qur'an
Dosen pengampu : H. Opik Taupikurohman, M.Pd.I
Disusun oleh :
Mamah Mubarokah
215/B/17
i
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas
berkat dan rahmat karunia-Nya, penulisan makalah ini dapat diselesaikan tepat
waktu. Alhamdulilah dengan semangat yang tinggi pula merupakan modal bagi
kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada segala pihak
yang telah ikut serta membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya dan saya memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini
masih ada kesalahan. Karena sesungguhnya kami sadari bahwa, tidak ada satupun
yang sempurna didunia ini kecuali Allah SWT yang telah menciptakan alam
semesta dan isinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna untuk para
pembaca. Kami juga dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
membangun guna untuk memperbaiki setiap kekurangan dari makalah ini.
Devi Damayanti
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW
melalui malaikat Jibril sebagai suatu mu’jizat yang paling agung. Bahwasanya
Allah yang maha agung serta mulia mempunyai para ahli dari golongan manusia.
Dikatakan “siapakah mereka ya Rasulallah?” Rasulullah SAW. Bersabda: ahlul al-
Qur’an, mereka adalah ahlullah yang telah dikhususkan dan telah diistimewakan
oleh Allah.
Allah SWT tidak akan menerima suatu amal perbuatan kecuali perbuatan itu
dilakukan dengan ikhlas, tulus serta benar maksud ketulusan atau kemurniannya
suatu perbuatan itu sendiriadalah sesuatu yang dituntut untuk dilakukan semata
pada Allah SWT sedangkan kebanaran suatu perbuatan yakni sesuai dengan dasar-
dasar dan tujuan yang syar’i.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
i
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tartil
Secara etimologi, tartil bentuk masdar dari lafad rattala dari bab taf’il.
Sedangkan secara istilah tartil berarti cara membaca al-Qur’an dengan benar
disertai dengan menghayati makna-makna yang terdapat dalam al-Qur’an serta
tetap menggunakan hukum-hukum tajwid dan waqaf dalam al-Qur’an.
Ibnu Katsir berkata, “Bacalah dengan perlahan-lahan, karena hal itu akan
membantu untuk memahami Al-Qur’an dan men-tadabburi-nya. Dengan cara
seperti itulah Rasulullah membaca Al-Qur’an. Aisyah berkata, “Beliau membaca
Al-Qur’an dengan tartil sehingga seolah-olah menjadi surat yang paling
panjang.”Beliau senantiasa memutus-mutus bacaannya ayat demi ayat.
Tata cara membaca Al-Qur’an yang dinukil dari Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam dan para sahabat menunjukkan pentingnya perlahan-lahan dalam
membaca dan memperindah suara bacaan. Zaid bin Tsabit radiallahu ‘anhu pernah
ditanya, “Bagaimana pendapatmu tentang bacaan Al-Qur’an dalam tujuh hari?” Ia
menjawab, “Baik, dan jika saya membacanya dalam setengah bulan atau satu
bulan lebih saya sukai, mengapa demikian?” Orang tadi bertanya, “Saya akan
bertanya demikian itu.”Zaid berkata, “Agar saya dapat men-tadabbur-i dan
berhenti dalam setiap bacaan.”
Ibnu Hajar berkata, “Sesungguhnya orang yang membaca dengan tartil dan
mencermatinya, ibarat orang yang bershadaqah dengan satu permata yang sangat
berharga, sedangkan orang yang membca dengan cepat ibarat bershadaqah
beberapa permata, namun nilainya sama dengan satu permata.Boleh jadi, satu nilai
lebih banyak daripada beberapa nilai atau sebaliknya.”
i
Qur’an, serta mengikuti petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para
sahabat yang mulia.
Macam-Macam Tartil
a. Pertama At- Tahqiq : Bacaannya seperti tartil cuma lebih lambat dan perlahan,
seperti membetulkan bacaan huruf dari makhrajnya, menepatkan kadar bacaan
mad dan dengung. Tingkatan bacaan tahqiq ini biasanya bagi mereka yang baru
belajar membaca Al Quran supaya dapat melatih lidah menyebut huruf dan sifat
huruf dengan tepat dan betul, atau lebih tepat dipakai untuk proses belajar
mengajar atau dunia pendidikan.
c. Ketiga At-Tadwir : Bacaan yang pertengahan antara tingkatan bacaan tartil dan
hadr, dengan tetap menjaga hukum-hukum tajwid.
B. Ilmu Tajwid
إهسخحراهجهكللححسرففهمسنحمسخحرهجههحمحعإ هسع ح
طاَئهههححققههحوهمسستحححققهه
i
“Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya masing-masing sesuai dengan
hak dan mustahaqnya.”
Imam Ali bin Tholib mengatakan bahwa Tajwid adalah mengeluarkan setiap
huruf dari makhrojnya dan memberikan hak setiap huruf (yaitu sifat yang melekat
pada huruf tersebut seperti qolqolah, Hams, dll) dan mustahaq huruf (yaitu sifat-
sifat huruf yang terjadi karena sebab-sebab tertentu, seperti izhar, idghom, dll.)
Para ulama menyatakan bahwa hukum bagi mempelajari tajwid itu adalah
fardhu kifayah tetapi mengamalkan tajwid ketika membaca al-Quran adalah
fardhu ain atau wajib kepada lelaki dan perempuan yang mukallaf atau dewasa.
حوحرتلهلسلقهسرانحتحسرتهسينل..
2. Sabda Rasul:
إهسقحرهؤسوااسلقهسرآحنحبهلههحسوهناَسلحعحربهحوأح س
(صحواتهحهاَ )رواهاَلطبران
“Bacalah Al-Qur’an dengan cara dan suara orang Arab yang fasih”. (HR.
Thabrani)
C. IMLA'
Imla’ adalah membaca sesuatu dengan keras supaya ditulis orang lain. Dalam
belajar bahasa, imla’ adalah sesuatu teknik belajar bahasa dengan cara menulis
apa yang di katakan atau di ucapkan oleh guru atau teman sekelas secara tepat.
Bahan pelajaran yang biasa di dektekan, antara lain kata, kalimat sederhana, atau
bacaan singkat.
i
Macam-Macam Imla :
i
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
3. Imla’ adalah membaca sesuatu dengan keras supaya ditulis orang lain.
Dalam belajar bahasa, imla’ adalah sesuatu teknik belajar bahasa dengan
cara menulis apa yang di katakan atau di ucapkan oleh guru atau teman
sekelas secara tepat. Bahan pelajaran yang biasa di dektekan, antara lain
kata, kalimat sederhana, atau bacaan singkat.
B. Saran
Kami selaku penyusun sangat menyadari masih jauh dari sempurna dan
tentunya banyak sekali kekurangan dalam pembutan makalah ini.Hal ini
disebabkan karena masih terbatasnya kemampuan kami.
Oleh karena itu, Kami selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun.Kami juga mengharapkan makalah ini
sangat bermanfaat untuk kami khususnya bagi pembaca.
i
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/pengertian-tartil
http://farizsalmanalfarisi.blogspot.com/2012/12/pengertian-ilmu-tajwid
http://dinulislami.blogspot.com/2013/06/hukum-mempelajari-ilmu-tajwid
http://anshorimujahid.wordpress.com/2011/02/19/pengertian-imla
Sumber: http://dakwahsyariah.blogspot.com/2014/01/ilmu-tajwid-tahsin-
tilawatil-quran.html#ixzz3UnSzDuOe