8.teori Struktural Fungsional & Teori Struktural Konflik
8.teori Struktural Fungsional & Teori Struktural Konflik
8.teori Struktural Fungsional & Teori Struktural Konflik
ABSTRAK
Teori-teori yang pernah ada sebelumnya tidak akan pernah using dengan kemunculan
teori baru, teori struktural fungsional dan teori struktural konflik merupakan dua diantara
berbagai teori sosiologi yang ada. Dua teori ini dipandang masih relevan dalam melihat suatu
realitas sosial dan peristiwa historis. Namun demikian, tidak ada ilmu yang abadi setelah
diketemukan bukti-bukti terbaru. Operasionalisasi teori struktural-fungsional didasarkan
keterjalinan elemen-elemen yang membentuknya. Setiap elemen itu memiliki fungsinya
masing-masing dan secara bersama-sama membentuk satu-kesatuan yang utuh.Begitu juga
dengan kedua aliran tersebut, bahwa selalu ada kritik dalam rangka penyempurnaan, bahkan
menolak teori yang ada sebelumnya karena dianggap tidak sesuai dengan perkembangan
keilmuan atau dianggap kurang kritis dalam melihat masalah-masalah sosial. Tulisan ini
mencoba melakukan analisis teori pada teori struktural fungsional dan konflik sesuai dengan
strukruralnya
Kata kunci : Teori Struktural Fungsional, Teori Struktural Konflik
A. PENDAHULUAN
Setiap teori tidak muncul begitu saja, tetapi selalu terkait atau dipengaruhi oleh
zeitgiest (jiwa jaman), apakah itu aspek temporal (waktu) dan spasial (tempat). Inilah yang
menyebabkan selalu ada penyempurnaan dari teori yang pernah berlaku sebelumnya,
walaupun berasal dari paradigma yang sama, seperti teori struktural fungsional dan konflik
sama-sama dari paradigma positivism. Teori-teori yang pernah ada sebelumnya tidak akan
usang sama sekali dengan munculnya teori yang baru. Memandang fenomena berdasarkan
kebenaran ilmu tidaklah mudah, karena pasti akan terjadi pertentangan antara kepentingan
“iman” dan ilmu. Tidak ada teori yang lahir tanpa dipengaruhi oleh teori lain sebelumnya.
Pengaruh suatu teori sosial terhadap teori sosial yang muncul kemudian, apabila teori sosial
yang dirumuskan mengikuti sebagaian kerangka konseptual dan teoritis teori sosial
sebelumnya atau mengkaunter teori sosial sebelumnya. Seperti, dalam teori fungsional,
bahwa analisis yang dikemukan oleh Robert King Merton tidak akan dapat dipahami apabila
kita belum membaca teori struktural-fungsional dari Talcot Parsons.
Dalam hal ini R.M Merton mengemukakan teorinya sebagai koreksi atas teori
Parsons. Begitu juga dengan teori konflik kelas Ralf Dahrendorf, hanya akan dapat dipahami
apabila kita sudah membaca teori konflik kelas Karl Marx. Inilah yang menyebabkan
pentingnya teori-teori sosial untuk menganalisis dunia sosial dengan segala permasalahnnya.
Ini bisa dengan teknik pengumpulan data kuantitif (deduktif) maupun kualitatif (induktif)
yang dinyatakan dengan angka, kata-kata, gambar atau objek
B. METODELOGI
Sebagai metode ilmiah, para filosof dalam menetapkan hasil observasi berhati-hati
dan selalu melakukan percobaan sehingga ilmu yang dihasilkan mempunyai Ilmuwan
menggunakan teori untuk membantu menetapkan apa yang dibutuhkan dalam penelitian, dan
sebagai petunjuk membuat pertanyaan-pertanyaan penelitian dan memutuskan membuat
argumentasi. Teori bagi peneliti sebagai proses berpikir, sebagai dasar kerangka berpikir,
sebagai dasar acuan bagi peneliti, dan sebagai dasar untuk agenda penelitian. Menggunakan
Penelitian deduktif mengacu pada teori untuk melihat realitas, dan berdasarkan teori itulah
mereka mengembangkan intrumen.
C. PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Tidak ada teori yang lahir tanpa dipengaruhi oleh teori lain
sebelumnya. Pengaruh suatu teori sosial terhadap teori sosial yang muncul
kemudian,apabila teori sosial yang dirumuskan mengikuti sebagaian kerangka
konseptual dan teoritis teori sosial sebelumnya atau mengkaunter teori sosial
sebelumnya. Seperti, dalam teori fungsional, bahwa analisis yang dikemukan oleh Robert
King Merton tidak akan dapat dipahami apabila kita belum membaca teori
structural fungsional dari Talcot Parsons. Dalam hal ini Merton mengemukakan teorinya
sebagai koreksi atas teori Parsons. Begitu juga dengan teori konflik kelas Ralf
Dahrendorf, hanya akan dapat dipahami apabila kita sudah membaca teori konflik
kelas Karl Marx. Dalam hal ini Dahrendorf merumuskan teorinya sebagai koreksi
dan pengembangan terhadap teori konflik kelas Marx.
REFERENSI
Dwiningrum , S. I. A., dkk (2012). Ilmu sosial & budaya dasar. UNY Press: Yogyakarta.
Neuman, W. 2000. Sosial Research Method Qualitative and Qualitative Approuches. USA:
Allyn and Bacon.
Pruit, D.G., Rubin, J.Z., 2011. Teori Konflik Sosial. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Ritzer, G. 2014. Teori Sosiologi Modern. (terjemahan: Triwibowo B.S.). Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group.
Scott. J. 2012. Teori Sosial, Masalah-Masalah Pokok Dalam Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
So, A.Y. 1990. Social Change and Development, Modernization, Dependency and World
System Theories. United State of America: Sage Publication.
Surbakti, S. 2010. “Anatomi dan State of the Arts Teori Sosial” dalam, Anatomi dan
Perkembangan Teori Sosial, ed.