Bab 12 Bangunan Terminal Penumpang

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18

PENYUSUNAN RINCIAN TEKNIK TERINCI (RTT) FASILITAS EXECUTIVE SUMMARY

SISI UDARA DAN FASILITAS SISI DARAT BANDARA KOLAKA UTARA

BAB 12
BANGUNAN TERMINAL PENUMPANG

12.1. UMUM
12.1.1. Pengertian Bangunan Terminal Penumpang
Bangunan Terminal Penumpang adalah salah satu fasilitas yang ada di dalam bandar udara,
yang keberadaannya perlu direncanakan sedemikian rupa sehingga fungsi dan peranannya di
dalam bandar udara berhasil guna dan berdaya guna. Kebutuhan lahan untuk Bangunan
Terminal Penumpang dihitung dan direncanakan untuk dapat menampung luas dan bentuk
terminal tersebut didasarkan pada besarnya jumlah penumpang yang akan dilayani, dengan
tetap mempertimbangkan kemungkinan pengembangan sesuai kebutuhan dimasa mendatang.

12.1.2. Fungsi Bangunan Terminal Penumpang


Bangunan Terminal Penumpang merupakan salah satu fasilitas pelayanan dalam suatu
bandar udara, yang mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Fungsi Operasional
a. Pertukaran Moda
Perjalanan udara merupakan kelanjutan dari berbagai moda, mencakup akses
perjalanan darat dan perjalanan udara. Sehingga dalam rangka pertukaran moda
tersebut penumpang melakukan pergerakan di kawasan Terminal Penumpang.
b. Pelayanan Penumpang
Yaitu proses pelayanan penumpang pesawat udara antara lain; layanan tiket,
pendaftaran penumpang dan bagasi, memisahkan bagasi dari penumpang dan
kemudian mempertemukannya kembali. Fungsi ini terjadi dalam kawasan Terminal
Penumpang.
c. Pertukaran Type Pergerakan
Yaitu proses perpindahan penumpang dan barang/bagasi dari dan ke pesawat.

2. Fungsi Komersial
Bagian atau ruang tertentu di dalam bangunan Terminal Penumpang yang dapat
disewakan, antara lain untuk ; restoran, toko, ruang pamer, iklan, pos dan giro, telepon,
bank dan asuransi serta agen perjalanan.

BAB 12 - 1
PENYUSUNAN RINCIAN TEKNIK TERINCI (RTT) FASILITAS EXECUTIVE SUMMARY
SISI UDARA DAN FASILITAS SISI DARAT BANDARA KOLAKA UTARA

3. Fungsi Administrasi
Bagian atau ruang tertentu di dalam bangunan Terminal Penumpang yang diperuntukkan
bagi kegiatan manajemen terminal.

12.2 RENCANA AREA DAN BANGUNAN TERMINAL PENUMPANG


12.2.1. Perancangan Area Terminal
1. Kategori Bandar Udara Kecil.
2. Kategori Bandar Udara Sedang
3. Kategori Bandar Udara Besar

12.2.2. Tata Letak Bangunan Terminal Penumpang


Pengaturan tata letak bangunan terminal harus memperhatikan dan memperhitungkan posisi
fasilitas lainnya, sirkulasi bagi pelayanan umum, kondisi eksisting dan kemungkinan
pengembangannya di masa mendatang:
1. Tingkat keterkaitan suatu fasilitas dengan bangunan terminal penumpang dapat
dinyatakan dalam pengaturan posisi dan letak, serta dilengkapi dengan sistem jaringan
jalan yang menghubungkan fasilitas yang satu dengan fasilitas lainnya. Untuk fasilitas
yang mempunyai kaitan langsung dengan terminal, maka posisi dan letaknya akan
berdekatan bahkan berhubungan langsung dengan bangunan terminal penumpang.
2. Dalam tata letak bangunan terminal penumpang diusahakan agar sirkulasi bagi pelayanan
umum diatur secara efisien, jelas arahnya, mudah pencapaiannya dan menjamin
keselamatan bagi pengendara mobil maupun pejalan kaki.
3. Dalam menentukan tata letak bangunan terminal penumpang, selain mengacu pada
konsep fungsional juga harus dapat memenuhi persyaratan dan standar operasional
bandar udara.

12.3. BENTUK BANGUNAN TERMINAL


Dalam perencanaan bangunan terminal penumpang, konsep bentuk bangunan ditentukan dengan
memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut :
1. Orientasi yang jelas bagi pengunjung untuk dapat mencapai bangunan terminal, dengan arus
sirkulasi dan petunjuk arah yang jelas dan berskala manusia.
2. Jarak capai sesingkat mungkin dari halaman parkir kendaraan ke bangunan terminal, dan dari
fasilitas pemrosesan penumpang dan barang ke pesawat.
3. Perbedaan elevasi lantai direncanakan seminimal mungkin di dalam bangunan terminal.
4. Menghidari terjadinya cross sirkulasi antar kegiatan penumpang.
5. Meminimalisasi jarak bangunan terminal dengan pesawat parkir.
6. Fassilitas-fasilitas yang ada mudah dikombinasikan/fleksibel terhadap karakteristik dari beberapa
type pesawat yang dilayani.

BAB 12 - 2
PENYUSUNAN RINCIAN TEKNIK TERINCI (RTT) FASILITAS EXECUTIVE SUMMARY
SISI UDARA DAN FASILITAS SISI DARAT BANDARA KOLAKA UTARA

7. Sebagai antisipasi terhadap kemungkinan pengembangan, atau terhadap perubahan


kebijakan/peraturan, perlu direncanakan desain bangunan yang moduler.
Selain didasari kriteria-kriteria dasar di atas, dalam perencanaan Bangunan Terminal Penumpang harus
memperhatikan pula aspek-aspek, sebagai berikut :
1. Kondisi lahan
2. Kapasitas penumpang
3. Karakteristik penumpang
4. Sistem pelayanan
5. Persyaratan keselamatan penerbangan
6. Kebijaksanaan dari perusahaan penerbangan
7. Transportasi darat dari dan menuju terminal
8. Nilai ekonomis yang hendak dicapai
9. Aspek-aspek lainnya yang membentuk bangunan terminal.

Konsep bentuk Terminal Penumpang dan variasinya yang secara internasional lazim digunakan adalah
sebagai berikut :
1. Konsep SEDERHANA
2. Konsep LINIER
3. Konsep PIER (FINGER)
4. Konsep SATELIT
5. Konsep TRANSPORTER

Dari beberapa konsep bangunan terminal diatas yang lebih sesuai diterapkan untuk Bandar Udara
Teminabuan Kabupaten Sorong Selatan adalah dengan Konsep Bangunan Terminal Berbentuk LINIER,
dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Mudah untuk perencanaan pengembangan di masa yang akan datang.
2. Perencanaan perkerasan apron lebih efektif dan efisien.
3. Pelayanan Ground Handling relatif mudah.
4. Pencapaian ke pesawat relatif dekat dan singkat.

12.4. KONSEP PERENCANAAN TERMINAL PENUMPANG


Faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan perencanaan tata ruang terminal penumpang
antara lain ; faktor persyaratan keselamatan operasi penerbangan, ketentuan dan kebijaksanaan dan
maupun ide-ide kreatifitas dari perancangnya sendiri.

Hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses penataan ruang terminal adalah;

BAB 12 - 3
PENYUSUNAN RINCIAN TEKNIK TERINCI (RTT) FASILITAS EXECUTIVE SUMMARY
SISI UDARA DAN FASILITAS SISI DARAT BANDARA KOLAKA UTARA

12.4.1. Persyaratan Keselamatan Operasi Penerbangan


Salah satu fungsi terminal penumpang adalah tempat untuk memproses penumpang dan
barang bawaan dari sisi darat ke udara atau sebaliknya, untuk itu setiap orang atau barang
yang melintas area tersebut harus diperiksa dan dijamin tidak akan membahayakan
penerbangan seperti yang tercantum di dalam peraturan dan standar ICAO Annex 17.
Penerapan persyaratan keselamatan operasi penerbangan dilakukan dengan cara
mengelompokkan fasilitas-fasilitas di dalam bangunan terminal yang terdiri dari :
1. Kelompok Ruang Umum (Lini 1)
2. Kelompok Semi Steril (Lini 2)
3. Kelompok Steril (Lini 3)

BOARDING
LOUNGE
LINI 3

TICKETING WAITING LOUNGE BAGGAGE CLAIM


CHECK-IN KONSESI BAGGAGE LINI 2
BAGGAGE MAKE- BREAK-DOWN
UP

PUBLIC HALL
INFORMATION LINI 1
TAXI/TRAVEL , DLL

SISI DARAT

Gambar 12.1. Konsep Pengelompokan Ruang Horizontal

BOARDING WAITING LOUNGE LANTAI 2


LOUNGE KONSESI
WAVING GALLERY

BAGGAGE BREAK- CHECK-IN TICKETING PUBLIC HALL SISI


SISI DOWN BAGGAGE- CHECK-IN LOBBY INFORMATION DARAT
BAGGAGE MAKE- SERVICE AREA
UDARA UP
CLAIM
KONSESI
TAXI/TRAVEL
BANK, DLL
LANTAI 1

Gambar 12.2. Konsep Pengelompokan Ruang Vertikal

BAB 12 - 4
PENYUSUNAN RINCIAN TEKNIK TERINCI (RTT) FASILITAS EXECUTIVE SUMMARY
SISI UDARA DAN FASILITAS SISI DARAT BANDARA KOLAKA UTARA

12.4.2. Alur Kegiatan Penumpang dan Barang


Untuk mengetahui kebutuhan jenis ruang perlu dikaji lebih dahulu alur kegiatan-kegiatan yang
terjadi di dalam proses masuk ke bandar udara, di dalam bandar udara, dan meninggalkan
bandar udara dapat disaksikan pada Gambar 2.4, Gambar 2.5.

Gambar 12.3 Macam – Macam Jenis Konsep Terminal

BAB 12 - 5
PENYUSUNAN RINCIAN TEKNIK TERINCI (RTT) FASILITAS EXECUTIVE SUMMARY
SISI UDARA DAN FASILITAS SISI DARAT BANDARA KOLAKA UTARA

PENJUALAN
CURB SIDE TIKET KOTA

PUBLIC HALL

INFORMASI
TIKET

CHECK-IN

RUANG TUNGGU
KEBERANGKATAN,
KIOS
RESTORANT

WAVING BOARDING BAGGAGE


GALLERY LOUNGE MAKE-UP

GATE LOUNGE
PENUMPANG
PENGANTAR DATANG
PENJEMPUT
PENUMPANG BERANGKAT
BARANG BAWAAN PESAWAT

Gambar. 12.4 Diagram Alir Penumpang, Bagasi, dan Pengantar Keberangkatan

BAB 12 - 6
PENYUSUNAN RINCIAN TEKNIK TERINCI (RTT) FASILITAS EXECUTIVE SUMMARY
SISI UDARA DAN FASILITAS SISI DARAT BANDARA KOLAKA UTARA

CURB SIDE

PUBLIC HALL

INFORMASI
TRAVEL

PELAPORAN
TRANSIT
KIOS
RESTORANT

WAVING
GALLERY BAGGAGE BAGGAGE
CLAIM BREAK-DOWN

LOBBY
KEDATANGAN

PESAWAT
PENJEMPUT
PENUMPANG DATANG
BARANG BAWAAN

Gambar. 12.5. Diagram Alir Penumpang, Bagasi, dan Penjemput Kedatangan.

Dari diagram alir di atas menunjukkan bahwa aktivitas penumpang, pengunjung, barang dan alat
bantu operasi merupakan rangkaian kegiatan yang saling terkait satu dengan lainnya, sehingga
dalam perencanaan maupun perancangan masing fasilitas perlu adanya konsepsi aktivitas yang
cukup jelas dan terarah.

Konsepsi aktivitas ini adalah salah satu cara untuk mengeksploitasi wadah aktivitas yang harus
ditampung dalam satu atau lebih dari rangkaian aktivitas yang masing-masing unit aktivitas
saling berhubungan.

BAB 12 - 7
PENYUSUNAN RINCIAN TEKNIK TERINCI (RTT) FASILITAS EXECUTIVE SUMMARY
SISI UDARA DAN FASILITAS SISI DARAT BANDARA KOLAKA UTARA

Untuk mencapai tujuan sesuai dengan yang diinginkan, maka dalam perencanaan besaran dan
jenis wadah aktivitas perlu dipertimbangkan faktor-faktor antara lain:
1. Kenyamanan ruang
2. Keamanan
3. Kesehatan
4. Efektifitas dan efesiensi
5. Informatif dan terarah

12.4.3. Konsep Kebutuhan Ruang Terminal Penumpang


Dari gambar sirkulasi pergerakan/kegiatan dan spesifikasi penumpang dan barang di depan
dapat diterjemahkan ke dalam bentuk wadah kegiatan penumpang dan barang yang
merupakan kegiatan bagian-bagian fasilitas di bangunan terminal.

Bangunan terminal penumpang/barang merupakan wadah peralihan aktivitas dari sisi darat ke
bagian sisi udara atau sebaliknya. Selain fungsi utama sebagai tempat/wadah untuk
melindungi peralatan penunjang operasional bandar udara dari faktor cuaca juga dari faktor
gangguan keamanan.

Dari tingkat kebutuhan, fasilitas bangunan terminal dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat)
kelompok :
A. Kelompok Umum
1. Curb
2. Lobby/Hall
3. Tiket Counter
4. Informasi
5. Taksi dan Wisata Counter
7. Telepon Umum
8. Bank/Money Changer
9. Restoran, toko, kios

B. Kelompok Keberangkatan
1. Hall Keberangkatan
2. Check-in
3. Ruang Muat bagasi
4. Ruang Transit
5. Ruang Tunggu Keberangkatan
6. Boarding Lounge
7. Ruang CIP (Commercial Important Person)

BAB 12 - 8
PENYUSUNAN RINCIAN TEKNIK TERINCI (RTT) FASILITAS EXECUTIVE SUMMARY
SISI UDARA DAN FASILITAS SISI DARAT BANDARA KOLAKA UTARA

8. Security
C. Kelompok Kedatangan
1. Ruang Pengambilan Bagasi
2. Ruang Bongkar
3. Ruang Tunggu Kedatangan
4. Hall Kedatangan
5. Security
D. Kelompok Penunjang
1. Kantor Operasi Bandara
2. Kantor Airline
3. Ruang Kesehatan
4. Ruang Mekanikal dan Elektrikal
5. Ruang Toilet
6. Locker
7. Gudang
8. Anjungan Pengantar/Pejemput

12.4.4. Konsep Hubungan Ruang

Untuk mengatur ruang di dalam terminal, mengatur lalulintas/sirkulasi penumpang dan barang,
maka perlu adanya perencanaan konsep hubungan ruang yang fungsinya sebagai dasar untuk
meminimalisasi terjadinya persilangan lalulintas (cross circulation) yang menyebabkan ketidak
amanan dan kenyamanan di dalam terminal.

BAB 12 - 9
PENYUSUNAN RINCIAN TEKNIK TERINCI (RTT) FASILITAS EXECUTIVE SUMMARY
SISI UDARA DAN FASILITAS SISI DARAT BANDARA KOLAKA UTARA

Curb 1
Hall/Lobby 2
Ticket Counter 3
Infomasi 4
Taksi/Travel 5
Telepon Umum 6
Bank 7
Restoran 8
Hall Keberangkatan 9
Check-In 10
R. Muat Bagasi 11
R. Transit 12
R. Tunggu 13
Boarding Lounge 14
R. CIP 15
Security 16
R. Pengambilan 17
Bagasi
R. Bongkar Bagasi 18
R. Tunggu 19
Security 20
Hall Kedatangan 21
Kantor Operasi 22
Bandara
Kantor Airline 23
R. Kesehatan 24
R. Mekanikal & 25
Elektrikal
Toilet 26
Locker 27
Gudang 28
Waving Gallery 29

HUBUNGAN LANGSUNG

HUBUNGAN TIDAK LANGSUNG

Gambar 12.6. Matriks Hubungan Ruang

BAB 12 - 10
PENYUSUNAN RINCIAN TEKNIK TERINCI (RTT) FASILITAS EXECUTIVE SUMMARY
SISI UDARA DAN FASILITAS SISI DARAT BANDARA KOLAKA UTARA

12.4.5. Analisa Kebutuhan Luasan Bangunan Terminal Penumpang


Kebutuhan luas bangunan terminal penumpang didasarkan pada jumlah penumpang rencana dan
standar luas ruangan yang diterapkan. Standar

luasan yang lebih lazim diambil dari modul pergerakan dengan satuan luas tiap penumpang. Standar
bangunan lain yang digunakan sebagai pedoman perencanaan perancangan bangunan adalah SKEP
No. 347/XII/1999 Direktorat Teknik Bandar Udara Departemen Perhubungan Udara yang termuat dalam
“Standar Rancang Bangun dan atau Rekayasa Fasilitas dan Peralatan Bandar Udara”.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menentukan standar luas bangunan terminal adalah faktor
tingkat pelayanan bandar udara.
Di dalam bandar udara tingkat pelayanan dapat dikelompokkan menjadi:
- Sangat Baik
- Baik Sekali
- Baik
- Cukup
- Buruk
a. Sangat Baik
Pada tingkatan ini pelayanan operasional terpenuhi, kenyamanan baik sekali, fasilitas kebutuhan
penumpang/pemakai jasa tersedia dengan baik dan suasana yang dirasakan oleh penumpang atau
pemakai jasa dalam tingkatan baik.
b. Baik Sekali
Pada tingkatan ini pelayanan operasional dan penyediaan fasilitas kebutuhan penumpang atau
pemakai jasa terpenuhi dengan baik, sedangkan kenyamanan dan suasana yang ada dirasakan
mencukupi.
c. Baik
Kondisi ini dicapai bila pelayanan operasional terpenuhi, kenyamanan cukup baik, fasilitas
kebutuhan penumpang cukup tersedia.
d. Cukup
Kondisi pelayanan operasional terpenuhi dan fasilitas kebutuhan penumpang atau pemakai jasa
tersedia.
e. Buruk
Kondisi ini menunjukkan pelayanan operasional dan penyediaan fasilitas kebutuhan penumpang
atau pemakai jasa kurang terpenuhi, kenyamanan dan sarana yang ada dirasakan tidak memenuhi.
Lain dari hal tersebut di atas yang langsung mempengaruhi luas bangunan antara lain :
a. Jumlah penumpang per tahun

BAB 12 - 11
PENYUSUNAN RINCIAN TEKNIK TERINCI (RTT) FASILITAS EXECUTIVE SUMMARY
SISI UDARA DAN FASILITAS SISI DARAT BANDARA KOLAKA UTARA

b. Jumlah penumpang pada saat jam sibuk


c. Fasilitas pelayanan penumpang yang direncanakan
e. Kritikal pesawat yang dioperasikan

Dari kriteria perhitungan luasan di atas dapat dihitung jumlah pemakai, luas ruangan atau bangunan
suatu terminal penumpang di bandar udara.
- Jumlah Penumpang Tahunan
Pengembangan Bandar Udara Kolaka Utara direncanakan menjadi 2 (dua) tahap
pengembangan. Dengan perhitungan prakiraan jumlah penumpang yang didasarkan pada
perhitungan dengan skenario moderat didapatkan pada Tahap I tahun target 2021 jumlah
penumpang 46,901 orang, Tahap II stage 1 tahun target 2026 jumlah penumpang 59,859 orang
dan Tahap Ultimate dengan jumlah penump ang 59,859 Tahun 2041.

Luasan ini merupakan angka aman untuk mengakomodasi perkiraan volume penumpang Bandar
Udara Kolaka Utara Tahap I hingga tahun target 2026. Untuk realisasi Terminal Penumpang akan
didesain sesuai kebutuhan untuk pelayanan yang lebih memadai, dengan pertimbangan konsep
modular dari Perencanaan Fasilitas Sisi Darat Bandar Udara Kolaka Utara. Luasan Terminal
Penumpang Domestik dengan kriteria luasan Baik Sekali. Berkelanjutan. Rincian deskripsi ketiga
aspek dasar tersebut dipaparkan dalam bagian-bagian berikutnya dari bab ini. Sedangkan untuk 2
(dua) aspek berikutnya merupakan penilaian kelayakan rencana pembangunan dari aspek
pengusahaan jasa angkutan udara dan aspek ekonomi dan finansial dari rencana pembangunan
bandar udara.

12.4.6. Perencanaan Rin ci yang disiapkan dan diajukan terninal Bandar Udara

Merujuk kepada bab sebelumnya bahwa pembangunan bandar udara ini hingga ultimate
adalah melalui beberapa tahapan dan juga menggantungkan anggaran baik APBD dan APBN,
termasuk kesetersediaan, maka didalam menyiapkan terminal Bandar Udara Baru Kolaka
Utara adalah secara modul, setiap modul dengan luasan 240m2 yang dapat menampung
penumpang selama satu tahun adalah sampai dengan 50000 penumpang.
Sehingga apabila jumlah penumpang telah mencapai 80% maka akan disiapkan modul ke
dua hingga mencapai penumpang 100.000 per tahun, dan menyiapkan modul berikutnya
hingga multimate phase diatas 2036 menjadi 4 modul dengan luas bangunan 960m2.
Adapun modul-1 tersebut akan diimplemantasikan sebagai bangunan Gedung VIP,
sedangkan Terminal sekaligus disiapkan pada tahap awal pembangunan hingga 2 Modul
bangunan, untuk dapat menampung hingga 100000 penumpang. Detail arsitektur modul dapat
dilihat pada album gambar, sebagai gambaran visi sementara mohon periksa pada Buku satu

BAB 12 - 12
PENYUSUNAN RINCIAN TEKNIK TERINCI (RTT) FASILITAS EXECUTIVE SUMMARY
SISI UDARA DAN FASILITAS SISI DARAT BANDARA KOLAKA UTARA

Bab ini. Lahan yang disediakan dan lokasinya adalah mohon periksa pada Aerodrome Lay Out
Bandar Udara Baru Kolaka Utara no.1 Terminal Bandara Udara dengan luasan lahan 40m x
125m.

BAB 12 - 13
PENYUSUNAN RINCIAN TEKNIK TERINCI (RTT) FASILITAS EXECUTIVE SUMMARY
SISI UDARA DAN FASILITAS SISI DARAT BANDARA KOLAKA UTARA

Gambar Satu Modul Model Terminal

BAB 12 - 14
PENYUSUNAN RINCIAN TEKNIK TERINCI (RTT) FASILITAS EXECUTIVE SUMMARY
SISI UDARA DAN FASILITAS SISI DARAT BANDARA KOLAKA UTARA

Gambar Empat Modul Model Terminal (Ultimate)

BAB 12 - 15
PENYUSUNAN RINCIAN TEKNIK TERINCI (RTT) FASILITAS EXECUTIVE SUMMARY
SISI UDARA DAN FASILITAS SISI DARAT BANDARA KOLAKA UTARA

BAB 12 - 16
PENYUSUNAN RINCIAN TEKNIK TERINCI (RTT) FASILITAS EXECUTIVE SUMMARY
SISI UDARA DAN FASILITAS SISI DARAT BANDARA KOLAKA UTARA

Gambar 12.7 Layout Bandar Udara Kolaka Utara

BAB 12 - 17
PENYUSUNAN RINCIAN TEKNIK TERINCI (RTT) FASILITAS EXECUTIVE SUMMARY
SISI UDARA DAN FASILITAS SISI DARAT BANDARA KOLAKA UTARA

Gambar 12.8 Letak Rencana Gedung Terminal Penumpang

BAB 12 - 18

Anda mungkin juga menyukai