Pengenalan Bandar Udara
Pengenalan Bandar Udara
Pengenalan Bandar Udara
Pengenalan
Bandar Udara
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
Kebutuhan Penumpang
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
AIRPORT
SUB-SYSTEM
1 2
Safety Regularity
AIR
TRANSPORT
SYSTEM
AIRLINE AIRSPACE
SUB-SYSTEM SUB-SYSTEM
3
Efficiency
FLIGHT
OPERATION
GROUND AIR
SYSTEM SYSTEM
Safety
Regularity
Efficiency
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
SHELL CONCEPT
( FRANK H.HAWKINS )
Software Hardware Environment
-Rules -Aircraft -Geography
-Procedures -Equipment/Facility -Meteorology
-Custome -Terminal -Physical
-Building -Economy
-Warehousing etc
Liveware Liveware
-Knowledge -Team sendiri
-Attitude -Team lain
-Culture
» NATIONAL REGULATIONS
» AIRPORT REGULATIONS
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
KEBANDAR UDARAAN
Meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan
penyelenggaraan bandar udara dan kegiatan lainnya
dalam melaksanakan fungsi bandar udara
untuk menunjang kelancaran, keamanan, dan ketertiban
arus lalu lintas pesawat udara, penumpang, kargo dan/atau pos,
keselamatan penerbangan, tempat perpindahan intra
dan/atau antar moda serta mendorong
perekonomian nasional dan daerah
BANDAR UDARA
Adalah lapangan terbang yang dipergunakan
untuk mendarat dan lepas landas pesawat udara,
naik turun penumpang,
dan/atau bongkar muat kargo dan/atau pos,
serta dilengkapi dengan
fasilitas keselamatan penerbangan
dan sebagai tempat perpindahan
antar moda transportasi
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
FilosoFi Dasar
Keberadaan Bandar Udara
1
Keberadaan bandar udara harus dapat menggerakkan
roda perekonomian di daerah sekitar bandar udara
dan harus dirasakan manfaatnya
oleh sebagian besar masyarakat
yang tinggal di sekitar bandar udara
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
Filosofi Dasar
Keberadaan Bandar Udara
2
Pelayanan bandar udara harus berorientasi
kepada kepuasan pelanggan (pengguna jasa),
menciptakan keamanan, ketertiban, kelancaran dan
kenyamanan
serta memiliki nilai tambah
bagi para pelaku ekonomi
melalui pelayanan jasa transportasi udara
yang efektif dan efisien
Filosofi Dasar
Keberadaan Bandar Udara
3
Bandar udara
harus diusahakan sedemikian rupa
sehingga dapat memupuk keuntungan
yang sebesar-besarnya
dengan tetap mempertimbangkan
aspek keamanan dan keselamatan penerbangan
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
Mengingat bahwa :
- Pelayanan Bandar Udara yang lebih bersifat public utilities
- Padat Modal
- Memerlukan investasi yang relatif besar
- Tingkat pengembalian investasi (ROI) relatif rendah
- Kegiatan bandara banyak mengemban misi pemerintah
1. PEMERINTAH
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
* Dalam Kawasan
- Movement area
- Manoeuvring area
- Airside area
- Landside area
- Public area (PA)
- Restricted Public Area (RPA)
- Non Public Area (NPA)
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
Kawasan Keselamatan
Operasi Penerbangan (KKOP)
Ditetapkan dengan batas-batas tertentu yang bebas dari penghalang (obstacle /
obstruction), adalah wilayah daratan dan/atau perairan dan ruang udara di sekitar
bandar udara yang dipergunakan untuk kegiatan operasi penerbangan dalam rangka
menjamin keselamatan operasi penerbangan
Transitional
Take
Approach Runway Off
Approach
Surface Climb
Area 30º
30º
Inner Horizontal
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
penerbangan
1
Fasilitas Pokok Bandar Udara, meliputi :
- fasilitas sisi udara (airside)
- fasilitas sisi darat (landside)
- fasilitas navigasi penerbangan
- fasilitas alat bantu pendaratan visual
- fasilitas komunikasi penerbangan
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
2
Fasilitas Penunjang Bandar Udara, meliputi :
- fasilitas pergudangan
- fasilitas perawatan dan hanggar pesawat udara
- fasilitas penginapan/hotel dan transit hotel
- fasilitas penyediaan toko dan restoran
- fasilitas penempatan kendaraan bermotor
- fasilitas pengolahan limbah
- fasilitas perawatan pada umumnya
- Fasilitas lainnya yang menunjang secara langsung
atau tidak langsung kegiatan bandar udara
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
c. Transmission Service
- Radio Link;
- V-SAT
- Runway Lighting;
- Taxiway Lighting;
- Threshold Lighting;
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
Pelaksanaan Kegiatan
di Bandar Udara Umum
1
Pelaksana fungsi Pemerintah
(dikoordinasikan oleh Kepala Bandar Udara)
- Keamanan, keselamatan dan kelancaran penerbangan
- Keamanan dan ketertiban bandar udara
- Kepolisian Negara
- Bea dan cukai (customs)
- Imigrasi (immigration)
- Karantina (quarantine)
- Stasiun Meteorologi
- PT Pos Indonesia
- PT Telkom
- Basarnas
Pelaksanaan Kegiatan
di Bandar Udara Umum
2
Penyelenggara Bandar Udara
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
Pelaksanaan Kegiatan
di Bandar Udara Umum
3
Badan Hukum Indonesia
Yaitu Badan Hukum Indonesia
yang melakukan kegiatan
di bandar udara umum
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
dan satuan ukuran dari setiap jenis jasa yang diberikan oleh
• AC (Air Condition)
• Aviobridge (Garbarata)
• Security Equipment
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
• X-Ray Machines
• WTMD (Walk Through Metal Detector)
• ED (Explosive Detector)
• Commando Car
• Utility Truck
• Ambulance
• Lighting Unit
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
INTERNATIONAL REGULATIONS
OF
CIVIL AVIATION BUSINESS
WARSAWA CONVENTION
Merupakan pertemuan antar negara pemilik perusahaan penerbangan,
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
ICAO
(INTERNATIONAL CIVIL AVIATION ORGANIZATION)
• ICAO resmi 4 April 1947 sebagai salah satu badan resmi dunia di bawah
naungan PBB, merupakan tindak lanjut dari Chicago Convention 1944 (di
hadiri 152 negara)
• Head Quarter → Montreal - Canada
- Majelis / Assembly : 180 negara
- Dewan / Council (Commission & Committee) : 33 negara
• Memiliki 7 region (kantor cabang),
• ICAO Member :
- Active Member, membawa bendera negara
- Associate Member, tidak membawa bendera negara
• Indonesia : Negara anggota PBB = anggota ICAO
7. EUROPE : PARIS
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
2. Encourage the art of air craft design and operation for peace full
purposes
4. Meet the need of the people of the word for safe, regular,
efficient, and economical air transport
6. Ensure that the right of the contracting states are fully respected
and that every contracting states has a fair opportunity to operate
international airlines
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
Annex berisi
“Standards & Recommended Practices”
Standards (Mandatory)
(Shall = Compulsory = Harus = Wajib)
Untuk keseragaman aplikasi dimana dibutuhkan safety dan regularity
dari international air navigation.
Recommended Practices
(Should = Not Compulsory = Disarankan = Diharapkan)
Dibutuhkan untuk meningkatkan safety, regularity dan efficiency
dari international air navigation.
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
IATA REGULATION
IATA (International Air Transport Association), merupakan persatuan
perusahaan penerbangan internasional yang dibentuk tahun 1945.
udara internasional
Setiap negara diwakili oleh instansi resmi yang diberi kewenangan oleh
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
First Freedom :
Terbang melintasi wilayah udara negara lain
Second Freedom :
Mendarat di wilayah negara lain dengan alasan teknis (technical reason)
atau gawat darurat (emergency landing) dan mengisi bahan bakar
Thirth Freedom :
Mendarat di wilayah negara lain dengan membawa penumpang, kargo dan
pos dari negara asalnya (Bilateral Agreement)
Fourth Freedom :
Mendarat di wilayah negara lain dengan membawa penumpang, kargo dan
pos dari negaranya; Terbang kembali dengan membawa penumpang, kargo
dan pos untuk dibawa ke negaranya (Bilateral Agreement)
Fifth Freedom :
Mendarat di wilayah negara lain dengan membawa penumpang, kargo dan
pos dari negara lainnya untuk dibawa ke negara ketiga (Multilateral
Agreement)
Sixth Freedom :
Mendarat di wilayah negara lain mengangkut penumpang, kargo dan pos
dari suatu negara asing dan diterbangkan ke negara asing lainnya melalui
negaranya (Multilateral Agreement)
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
• Passenger manifest
Cabin,
Ruangan untuk penumpang pesawat udara
Compartement (Hold),
Ruangan di bagian bawah untuk muat bagasi, kargo dan pos
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
CONTROL SURFACE
FLAPS
Di bagian belakang sayap untuk mengatur lift & drag.
Flaps harus dikeluarkan dari sayap sebelum take off/
landing
AILERON
Di bagian belakang sayap untuk mengatur gerakan
berputar (rolling)
Right Flaps
Left Flaps
(Wheel)
RUDDER
Di ekor pesawat untuk mengatur gerakan goyang (W heel)
(yawing)
ELEVATOR
Di ekor pesawat untuk mengatur gerakan naik-turun
(pitching)
• Turbo Engine,
pesawat udara yang digerakkan oleh mesin turbin (turbo propeller /
menggunakan baling-baling.
• Jet Engine,
pesawat udara yang digerakkan oleh mesin jet, dimana kecepatan,
daya jelajah dan jarak tempuh jauh melebihi pesawat udara dengan
mesin turbo engine
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
2. Gantole,
pesawat kecil bersayap tetap dari kain parasut, tidak bermesin, dipakai
untuk sport, take off dari ketinggian suatu tempat, dikendalikan
penerbang dengan cara menggantung.
3. Ultra Light,
pesawat kecil ringan tidak bersayap, digerakkan mesin berbahan bakar
premium, untuk sport, dikendalikan oleh single pilot.
4. Small Aircraft,
pesawat kecil bersayap tetap dengan kapasitas 10-12 orang, digerakkan
oleh turbo engine atau jet engine
5. Medium Aircraft,
pesawat sedang bersayap tetap dengan kapasitas 50-75 orang,
digerakkan oleh mesin turbo engine atau jet (F-27, F-28, DC-9 dll)
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
LEGEND
1. Aircraft Towing Tractor 9. Passenger Steps Truck
2. Food Service Truck 10. Ground Turbine Compressor
3. Lower Deck Loader 11. Ground Power Unit
4. Fuel Supply Truck 12. Air Condition Unit
5. W ater Service Truck 13. Tow Bar
6. Trash Truck 14. Transporter
7. Lavatory Service Truck 15. Dolly
8. Conveyer Belt Loader
S
Arah Runway ditentukan berdasarkan hasil pengamatan terhadap arah dan kecepatan angin yang
bertiup dalam kurun waktu tertentu dan dihitung rata-ratanya dengan mempertimbangkan ada atau
tidaknya obstacle / obstruction yang dapat membahayakan pada saat pesawat udara take off atau
landing
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
Runway
Aiming Point Designated
Displaced Runway Shoulder Marking
Threshold 221 m
RESA
Runway Center Line Marking (Runway
Stopway Clearway End
Runway Edge Line Marking Safety
Area)
Threshold
Touch Down Zone + Lights
Runway Shoulder
(Fix Distance Marking)
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
1500 m s/d 2399 m, maka letak Touch Down Zone Marking dari
Aiming Point tepat berada pada lokasi Touch Down Zone Marking
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
TORA = Take Off Run Available, merupakan panjang runway yang efektif atau dapat digunakan
ASDA = Accelerate Stop Distance Available, merupakan TORA + Stopway. Apabila pesawat
udara gagal take off pada posisi kecepatan V1, maka masih dapat diharapkan
berhenti di Stopway. Apabila pada saat take off, kecepatan pesawat udata telah
mencapai V2, maka kemungkinan akan berhenti melewati Stopway
TODA = Take Off Distance Available, merupakan TORA + Stopway + Clearway. Clearway
adalah area yang harus bebas dari hambatan atau obstacle / obstruction, gunanya
untuk keselamatan pesawat udara pada saat take off.
LDA = Landing Distance Available, adalah sisa panjang runway yang masih efektif dan dapat
digunakan untuk landing. Hal ini karena telah terjadi Displacement Threshold
(pergeseran Threshold) disebabkan adanya obstacle / obstruction yang melebihi
batas ketentuan KKOP (Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan) dan dapat
membahayakan keselamatan pesawat udara pada saat landing.
RESA = Runway End Safety Area, merupakan area akhir runway setelah clearway yang
berfungsi sebagai area keselamatan terakhir apabila pesawat udara gagal take
off atau gagal landing.
ACN-PCN METHODE
(Annex 14 chapter 2 Aerodromes data)
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
STRENGTH OF PAVEMENT
- PCN (Pavement Classification Number).
- Pavement type.
- Sub grade strength.
- Maximum allowable tire pressure.
- Evaluation Methode.
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
K = Kelvin.
Example :
1. PCN 43/R/D/W/U.
How much the maximum aircraft ramp mass shall be for A320-200 ?
(73500 – X )
= 50 - (73500 – 39748) x (50 – 25)
= 50 - (73500 – X ) x 25
33752
(73500 – X) x 25 = 7
33752
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
PCN 20/R/A/X/U.
How much the maximum aircraft ramp mass shall be for B737-200 ?
(45722 - X )
= 24 – (45722 – 27170) x (24 – 13)
20 = 24 – (45722 – X) x 11
18552
(45722 – X) x 11 = 4
18552
45722 – X = 4/11 x 18552
X = 45722 – (4/11 x 18552)
X = 38975,82 kg
Runway
Outer Middle Inner
The Beginning
Marker Marker Marker
of Runway
- Glide Path
- Localizer
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
ILS CATEGORY
Category I :
ILS + Visual aid for operations down to 200 feet and to an RVR (Runway Visual
Range) 800 meter (Jarak pandang minimum). Yang dimaksud dengan Visual aid for
operations adalah Approach light (alat bantu pendaratan visual berupa deretan
lampu-lampu yang dipasang sebelum Runway dan membentuk huruf V menuju
Runway. Fungsinya untuk membimbing penerbang melihat dan menuju Runway.
Category II :
ILS + Visual aid for operations down to 100 feet and to an RVR 400 meter.
Category IIIA :
ILS to RVR 200 meter (Tidak lagi memerlukan Approach Lights).
Category IIIB :
ILS to RVR 100 meter (Tidak memerlukan Approach Lights).
Category IIIC :
Without reliance on visual reference for landing & taxiing (Tidak memerlukan alat
bantu apapun untuk mendarat dan taxi).
Kedua alat tersebut memiliki fungsi yang sama yaitu untuk melihat tepat atau
tidaknya sudut pendaratan. Sudut pendaratan yang tepat / benar disebut
Glide Slope.
- PAPI / TEE-VASIS.
-Precision Approach Runway (Minimal ILS category I).
-Approach lights + Inner marker.
-Runway Lights (Threshold lights, center line lights, end lights, edge
lights, stopway lights).
- Taxiway lights.
- Apron lights.
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
PAPI
Terdiri dari 4 lampu sejajar dimana apabila pilot melihat dari pesawat udara:
- 4 lampu seluruhnya putih = Sudut pendaratan terlalu tinggi.
- 1 merah + 3 putih = Sudut pendaratan agak tinggi.
- 2 merah + 2 putih = Sudut pendaratan tepat/benar
- 3 merah + 1 putih = Sudut pendaratan terlalu rendah.
- 4 lampu seluruhnya merah = Sudut pendaratan sangat rendah.
TEE-VASIS
Terdiri dari 4 lampu sejajar dimana apabila pilot melihat dari pesawat udara :
- 4 lampu sejajar terlihat = Sudut pendaratan tepat/benar.
- 3 lampu atas terlihat putih = Sudut pendaratan sangat tinggi.
- 2 lampu atas terlihat putih = Sudut pendaratan tinggi.
- 1 lampu atas terlihat putih = Sudut pendaratan sedikit tinggi.
- 3 lampu bawah terlihat merah = Sudut pendaratan sangat rendah.
- 2 lampu bawah terlihat merah = Sudut pendaratan rendah.
- 1 lampu bawah terlihat merah = Sudut pendaratan sedikit rendah.
AIRCRAFT WEIGHT
Delivery Empty Weight (kosong datang dari pabrik) +
Standard Operational Items (pemasangan peralatan sesuai penggunaan) =
Basic Empty Weight + Crew & Standard Operational Items =
Basic Weight + Variable Operational Items (penambahan lain-lain) =
Dry Operating Weight (aircraft, crew & peralatan) +
Take Off Fuel (BBM sesuai kebutuhan & cadangan) =
Operating Weight (siap take off) + Traffic load (pax, baggage, cargo & post) =
Take Off Weight → Maximum Take Off Weight (MTOW) -
Trip Fuel (BBM yang dipakai selama terbang) =
Landing Weight → Maximum Landing Weight (MLW) –
Reserve Fuel (seandainya BBM dikosongkan) =
Zero Fuel Weight (aircraft tanpa BBM) –
Traffic Load (pax, baggage, cargo & post) = Dry Operating Weight
CHAPTER 2
TRAINING MANUAL
PENGENALAN BANDAR UDARA
AVIATION SAFETY
risiko.
- penyediaan fasilitas,
SAFETY CULTURE
- Responsibility & Commitment dari semua level organisasi/manajemen
- Dipromosikan oleh Top Manajemen.
- Berbasis kepercayaan dan keterbukaan dari seluruhnya.
CHAPTER 2