Makalah Hukum & Perubahan Sosial
Makalah Hukum & Perubahan Sosial
Makalah Hukum & Perubahan Sosial
OLEH :
A RAFLI MUHAMMAD
04020190567
FAKULTAS HUKUM
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Hukum dan Perubahan Sosial di Indonesia ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Sosiologi hukum . Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Sosiologi hukum bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5
A. Pengertian Hukum................................................................................................................5
B. Pengertian Perubahan Sosial.................................................................................................8
C. Fungsi dan Tujuan dalam Kaitannya dengan Perubahasan Sosial Masyarakat.................. 10
BAB III PENUTUP......................................................................................................................12
Kesimpulan...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejauhmana kepekaan aturan normatif hukum mampu mengantisipasi
terhadap perubahan sosial yang terjadi, menjadi menarik perhatian untuk dibahas
lebih jauh. Karena dirasakan bahwa berbagai kemajuan, misalkan kemajuan
teknologi berdampak luas terhadap gaya hidup, budaya dan keinginan manusia, baik
positif dan negatif dari setiap individu-individu dalam masyarakat untuk
memanfaatkan hasil dari kemajuan teknologi tersebut, yang seyogianya harus
mampu diantisipasi oleh aturan hukum.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Hukum
2. Pengertian Perubahan Sosial
3. Fungsi dan Tujuan dalam Kaitannya dengan Perubahan Sosial Masyarakat
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HUKUM
Hukum (Bahasa Indonesia)
Kata hukum diserap dari bahasa Arab hukm yang merupakan bentuk tunggal,
sedangkan kata jamaknya adalah alkas. Pengertian hukum dalam bahasa Arab
berkaitan erat dengan pengertian yang dapat melakukan paksaan. Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) memuat beberapa arti kata hukum. Berikut ini pengertian
hukum menurut KBBI:
1. Peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat yang dikukuhkan
oleh penguasa atau pemerintah;
2. Undang-undang, peraturan dan sebagainya untuk mengatur pergaulan hidup
dalam masyarakat;
3. Patokan (kaidah, ketentuan) mengenai peristiwa (alam dan sebagainya) yang
tertentu;
4. Keputusan (pertimbangan) yang ditetapkan oleh hakim (dalam pengadilan);
vonis.
5
Kata rectum juga berkaitan dengan kata directum yang berarti orang yang
pekerjaannya membimbing atau mengarahkan.
Bimbingan atau tuntunan dalam arti kata recht tersebut harus selalu dibarengi
dengan kewibawaan agar orang yang membimbing atau menuntun tersebut ditaati
secara sukarela oleh orang lain. Dalam bahasa Belanda juga dikenal
istilah gerechtigdheid yang berarti keadilan, sehingga hukum juga berhubungan erat
dengan keadilan, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa recht berarti hukum
yang mempunyai unsur kewibawaan dan keadilan.
Ius dan Lex (Bahasa Latin)
Ius dalam bahasa Latin berarti hukum. Kata ius tersebut berasal dari bahasa
Latin iubere yang berarti mengatur atau memerintah. Seperti halnya kata recht dalam
bahasa Belanda, istilah ius juga berpangkal pada kewibawaan. Kata ius juga berkaitan
erat dengan iustitia atau keadilan. Bagi orang Yunani iustitia adalah Dewi Keadilan
yang digambarkan sebagai seorang wanita yang kedua matanya tertutup dan tangan
kirinya memegang neraca sedangkan tangan kanannya memegang pedang. Selain ius,
dalam bahasa Latin juga terdapat istilah lex yang berasal dari
kata lesere. Lesere berarti mengumpulkan, yaitu mengumpulkan orang-orang untuk
diberi perintah. Kata lex ini memiliki hubungan erat dengan perintah dan wibawa.
ada beberapa pengertian hukum menurut para ahli yang dapat kita jadikan
pegangan dalam mempelajari hukum:
6
Beberapa ahli hukum di Indonesia juga mencoba untuk merumuskan
pengertian hukum:
7
Menurut Mochtar Kusumaatmadja, Pengertian hukum yang memadai tidak
hanya memandang hukum itu sebagai suatu perangkat kaidah dan asas-asas yang
mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, tapi harus pula mencakup lembaga
dan proses yang diperlukan untuk mewujudkan hukum itu dalam kenyataan.
8
Menurut pendapat Max Weber bahwa tindakan sosial atau aksi sosial tidak
bisa dipisahkan dari proses berpikir rasional dan tujuan yang akan dicapai oleh pelaku
(Max Weber dalam Berger 2004, 27). Tindakan sosial dilihat dari segi motifnya
terdapat empat tindakan yakni, (1) tindakan untuk mencapai satu tujuan tertentu,
(2) tindakan berdasar atas adanya satu nilai tertentu, (3) tindakan emosional, (4)
tindakan yang didasarkan atas adat istiadat tertentu (tradisi).
Berikut ada beberapa teori perubahan sosial yang berkaitan dengan apa yang
sudah dibahas di atas. Teori-teori tersebut antara lain:
a. Teori Evolusi, Dalam teori perubahan sosial ini dijelaskan bahwa evolusi
mempengaruhi cara pengorganisasian masyarakat, terutama yang berhubungan
dengan sistem kerja. Berdasarkan pandangan tersebut, Tonnies
berpendapat bahwa masyarakat berubah dari tingkat peradapan sederhana
ke tingkat yang lebih kompleks. Dalam teori perubahan sosial evolusi
dapat dilihat terjadinya transformasi dari masyarakat. Mulai dari masyarakat
tradisional yang memiliki pola sosial komunal yaitu pembagian dalam
masyarakat yang didasarkan atas siapa yang lebih tua atau senioritas,
bukan pada prestasi personal individu dalam masyarakat.
b. Teori Konflik Teori perubahan sosial ini dipengaruhi oleh pandangan
beberapa ahli seperti Karl Max dan Ralf Dahrendorf. Dalam teori perubahan
sosial ini tentu saja memandang konflik sebagai sumber terjadinya perubahan
sosial dalam masyarakat. Teori ini melihat masyarakat dalam dua kelompok
atau kelas yang saling berkonflik yaitu kelas borjuis dan kelas proletar.
Kedua kelompok sosial dalam masyarakat ini dapat dianggap sebagai
majikan dan pembantunya. Dengan kepemilikan harta dan hak atas hidup yang
lebih banyak oleh kaum borjuis dan minimnya bagi kaum proletar akan
memicu konflik dalam masyarakat sehingga terjadi revolusi sosial yang
berakibat pada terjadinya perubahan sosial.
c. Teori Perubahan Sosial Dahrendorf, teori perubahan sosial oleh Dahrendorf
berisi tentang hubungan stabilitas struktural sosial dan adanya perubahan
sosial dalam masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur
kelas sosial akan berakibat pada nilai. Kepentingan dalam hal ini dapat
menjadi nilai serta realitas dalam masyarakat. Kepentingan merupakan
elemen dasar dalam kehidupan sosial. Apabila kepentingan itu saling
bertabraakan, maka sudah tentu akan terjadi konflik. Dari segi ekonomi,
misalnya kepentingan buruh tani dan pekerja pabrik tuntutan kenaikan
upah agar dapat mempertahankan hidupnya.
9
C. FUNGSI DAN TUJUAN DALAM KAITANNYA DENGAN PERUBAHAN
SOSIAL MASYARAKAT
Dikutip dari buku "Sistem Hukum dan Penegakan Hukum" oleh S. Salle, fungsi
hukum pada hakekatnya adalah untuk merealisasi apa yang menjadi tujuan-tujuan
hukum itu sendiri. Namun, beberapa ahli memiliki definisi sendiri.
Berikut ini fungsi hukum menurut para ahli, antara lain:
10
Sementara fungsi langsung hukum bersifat sekunder mencakup di dalamnya:
- Prosedur bagi perubahan hukum, meliputi: Constitution making bodies, Parliaments,
Local authorities, Administrative legislation, Custom, Judicial law making,
Regulation made by independent public bodies.
Adapun fungsi tidak langsung dari hukum, termasuk memperkuat atau memperlemah
kecenderungan untuk menghargai nilai nilai moral tertentu, antara lain tentang
kesucian hidup, memperkuat atau memperlemah penghargaan terhadap otoritas
umum, mempengaruhi perasaan nasionalisme dan lain-lain.
Tujuan hukum
Menurut, Nikolaas Egbert Algra tujuan hukum dalam masyarakat adalah:
- Menciptakan tatanan masyarakat yang tertib
- Menciptakan ketertiban dan keseimbangan
- Menegakkan fungsi-fungsi
Sementara menurut pandangan Mochtar Kusumaatmadja mengemukakan bahwa
tujuan pokok hukum harus menciptakan ketertiban dan tercapainya keadilan.
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perubahan sosial dalam masyarakat adalah suatu produk dengan berbagai faktor, dan
dalam banyak hal, hubungan antar faktor-faktor tersebut. Selain faktor hukum, ada
beberapa mekanisme perubahan lainnya, seperti faktor-faktor teknologi, ideologi,
kompetisi, konflik, ekonomi, dan politik, serta masalah struktural (structural strains).
Semua mekanisme tersebut dalam kebanyakan hal saling berhubungan. Hal itu juga
terjadi dalam perubahan hukum : adalah sangat sulit, bahkan tidak mungkin, untuk
menggambarkan hubungan sebab dan akibat (cause-and-effect relationship).
Hukum dipergunakan sebagai suatu alat oleh agent of change atau pelopor
perubahan adalah seseorang atau kelompok orang yang mendapatkan kepercayaan dari
masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. Suatu
perubahan social yang dikehendaki atau direncanakan, selalu berada di bawah
pengendalian serta pengawasan pelopor perubahan tersebut. Cara-cara untuk
mempengaruhi masyarakat dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu,
dinamakan social engineering atau social planning (Soekonto, 1988:99). Hukum
mepunyai pengaruh langsung atau pengaruh yang tidak langsung di dalam mendorong
terjadinya perubahan sosial. Misalnya, suatu peraturan yang menentukan sistem
pendidikan tertentu bagi warga Negara mepunyai pengaruh secara tidak langsung yang
sangat penting bagi terjadinya perubahan-perubahan sosial.
12
lain dapat membuktikan bahwa hukum, sebagiamana halnya dengan bidang-bidang
kehidupan lainnya dipergunakan sebagai alat untuk mengadakan perubahan sosial.
Misalnya di Tunisia, maka sejak diperlakukannya Code of Personal Status pada tahun
1957, seorang wanita yang telah dewasa, mempunyai kemampuan hukum untuk menikah
tanpa harus di dampingi oleh seorang wali.
Kiranya dapat dikatakan bahwa kaidah-kaidah hukum sebagai alat untuk mengubah
masyarakat mempunyai peranan penting terutama dalam perubahan-perubahan yang
dikehendaki atau perubahan-perubahan yang direncanakan. Dengan perubahan-
perubahan yang dikehendaki dan direncanakan dimaksudkan sebagai suatu perubahan
yang dikehendaki dan direncanakan oleh warga masyarakat yang berperan sebagai
pelopor masyarakat. Dan dalam masyarakat yang sudah kompleks di mana birokrasi
memegang peranan penting tindakan-tindakan social, mau tak mau harus mempunyai
dasar hukum untuk sahnya.
Oleh sebab itu, apabila pemerintah ingin membentuk badan-badan yang berfungsi
untuk mengubah masyarakat (secara terencana), maka hukum diperlukan untuk
membentuk badan tadi serta untuk menentukan dan membatasi kekuasaannya. Dalam hal
ini kaidah hukum mendorong terjadinya perubahan-perubahan sosial dengan membentuk
badan-badan yang secara langsung berpengaruh terhadap perkembangan-perkembangan
di bidang-bidang sosial, ekonomi, dan politik.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/edu/detikpedia/d-5721935/hukum-
dalam-masyarakat-fungsi-tujuan-dan-tugasnya/amp. : Diakses pada tanggal 17 November
2021, pukul 13:22 wita.
14
15