Makalah Hukum & Perubahan Sosial

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

HUKUM DAN PERUBAHAN SOSIAL DI INDONESIA

OLEH :

A RAFLI MUHAMMAD

04020190567

SOSIOLOGI HUKUM C16

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TAHUN AJARAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Hukum dan Perubahan Sosial di Indonesia ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Sosiologi hukum . Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Sosiologi hukum bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 17 November 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5
A. Pengertian Hukum................................................................................................................5
B. Pengertian Perubahan Sosial.................................................................................................8
C. Fungsi dan Tujuan dalam Kaitannya dengan Perubahasan Sosial Masyarakat.................. 10
BAB III PENUTUP......................................................................................................................12
Kesimpulan...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sejauhmana kepekaan aturan normatif hukum mampu mengantisipasi
terhadap perubahan sosial yang terjadi, menjadi menarik perhatian untuk dibahas
lebih jauh. Karena dirasakan bahwa berbagai kemajuan, misalkan kemajuan
teknologi berdampak luas terhadap gaya hidup, budaya dan keinginan manusia, baik
positif dan negatif dari setiap individu-individu dalam masyarakat untuk
memanfaatkan hasil dari kemajuan teknologi tersebut, yang seyogianya harus
mampu diantisipasi oleh aturan hukum.

Pembahasan mengenai hukum dana perubahasan sosial diuraikan secara


lebih eksplisit sifatnya. Namun terlebih dahulu perlu ditemukan pentarifan
mengenai hukum yang mengandung petunjuk tentang kepekaan hukum terhadap
perubahan sosial. Pentarifan mengenai hukum yang memberikan kemungkinan
kearah itu adalah yang menyatakan, hukum itu melakukan pekerjaan-pekerjaan
sebagai berikut :

1. Merumuskan hubungan-hubungan di antara anggota-anggota masyarakat


dengan
penunjukan perbuatan-perbuatan apa saja yang dilarang dan mana yang boleh
dilakukan.
2. Mengalokasikan dan menegaskan siapasiapa yang boleh menggunakan
kekuasaan atas siapa, berikut prosedurnya.
3. Penyelesaian sengketa-sengketa.
4. Mempertahankan kemampuan adaptasi masyarakat dengan cara mengatur
kembali hubungan-hubungan dalam masyarakat apabila keadaan berubah

Dari uraian mengenai pekerjaan-pekerjaan hukum tersebut di atas, maka


pekerjaan pada angka empat menunjukan betapa eratnya hubungan antara hukum dan
perubahan sosial atau betapa pekanya hukum itu berhadapan dengan keadaan sosial
tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Hukum
2. Pengertian Perubahan Sosial
3. Fungsi dan Tujuan dalam Kaitannya dengan Perubahan Sosial Masyarakat

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HUKUM
Hukum (Bahasa Indonesia)
Kata hukum diserap dari bahasa Arab hukm yang merupakan bentuk tunggal,
sedangkan kata jamaknya adalah alkas. Pengertian hukum dalam bahasa Arab
berkaitan erat dengan pengertian yang dapat melakukan paksaan. Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) memuat beberapa arti kata hukum. Berikut ini pengertian
hukum menurut KBBI:
1. Peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat yang dikukuhkan
oleh penguasa atau pemerintah;
2. Undang-undang, peraturan dan sebagainya untuk mengatur pergaulan hidup
dalam masyarakat;
3. Patokan (kaidah, ketentuan) mengenai peristiwa (alam dan sebagainya) yang
tertentu;
4. Keputusan (pertimbangan) yang ditetapkan oleh hakim (dalam pengadilan);
vonis.

Law (Bahasa Inggris)


Dalam Bahasa Inggris hukum diterjemahkan sebagai law. Berikut ini beberapa
pengertian hukum dalam pustaka berbahasa Inggris:
Black’s Law Dictionary , Hukum dalam arti umum adalah keseluruhan
peraturan bertindak atau perilaku yang ditentukan oleh kekuasaan pengendali, dan
mempunyai kekuasaan sah yang bersifat mengikat; atau hukum adalah apa yang harus
ditaati dan diikuti oleh warga negara dengan akibat sanksi atau konsekuensi sah.

Webster’s Compact English Dictionary, Hukum adalah semua peraturan


tingkah laku dalam suatu komunitas terorganisasi sebagai yang ditegakkan oleh yang
berwenang.

World Book Encyclopedia, Hukum adalah seperangkat peraturan yang


dilaksanakan oleh pemerintah melalui polisi, pengadilan dan pejabat-pejabat yang
lainnya.

Recht (Bahasa Belanda)


Kata recht berasal dari bahasa Latin rectum yang berarti bimbingan atau
tuntunan, atau pemerintahan. Berkaitan dengan kata rectum, juga dikenal istilah rex,
yang berarti orang yang pekerjaannya memberikan bimbingan atau
memerintah. Rex juga berarti raja yang mempunyai regimen atau kerajayaan.

5
Kata rectum juga berkaitan dengan kata directum yang berarti orang yang
pekerjaannya membimbing atau mengarahkan.
Bimbingan atau tuntunan dalam arti kata recht tersebut harus selalu dibarengi
dengan kewibawaan agar orang yang membimbing atau menuntun tersebut ditaati
secara sukarela oleh orang lain. Dalam bahasa Belanda juga dikenal
istilah gerechtigdheid yang berarti keadilan, sehingga hukum juga berhubungan erat
dengan keadilan, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa recht berarti hukum
yang mempunyai unsur kewibawaan dan keadilan.
Ius dan Lex (Bahasa Latin)
Ius dalam bahasa Latin berarti hukum. Kata ius tersebut berasal dari bahasa
Latin iubere yang berarti mengatur atau memerintah. Seperti halnya kata recht dalam
bahasa Belanda, istilah ius juga berpangkal pada kewibawaan. Kata ius juga berkaitan
erat dengan iustitia atau keadilan. Bagi orang Yunani iustitia adalah Dewi Keadilan
yang digambarkan sebagai seorang wanita yang kedua matanya tertutup dan tangan
kirinya memegang neraca sedangkan tangan kanannya memegang pedang. Selain ius,
dalam bahasa Latin juga terdapat istilah lex yang berasal dari
kata lesere. Lesere berarti mengumpulkan, yaitu mengumpulkan orang-orang untuk
diberi perintah. Kata lex ini memiliki hubungan erat dengan perintah dan wibawa.

ada beberapa pengertian hukum menurut para ahli yang dapat kita jadikan
pegangan dalam mempelajari hukum:

Menurut Aristoteles, Hukum tertentu adalah sebuah hukum yang setiap


komunitas meletakkannya sebagai dasar dan mengaplikasikannya kepada anggotanya
sendiri. Hukum universal adalah hukum alam.
Menurut Hobbes, Pada dasarnya hukum adalah sebuah kata seseorang, dengan
haknya telah memerintah pada yang lain.
Menurut Van Vollenhoven, Hukum adalah fenomena yang berinteraksi antara
pro dan kontra.
Menurut Philip S. James, Hukum adalah tubuh bagi aturan agar menjadi
petunjuk bagi kelakuan manusia yang mana dipaksakan padanya dan dipaksakan
terhadap ahli dari sebuah negara.
Menurut Prof. Mr. E.M. Meyers, Hukum ialah semua aturan yang
mengandung pertimbangan kesusilaan, ditunjukkan kepada tingkah laku manusia
dalam masyarakat yang menjadi pedoman bagi enguasa-penguasa negara dalam
melakukan tugasnya.
Menurut Immanuel Kant, Hukum ialah keseluruhan syarat-syarat yang dengan
ini kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak
bebas dari orang yang lain menurut asas tentang kemerdekaan.
Menurut Utrecht, Hukum ialah himpunan peraturan-peraturan (perintah-
perintah dan larangan-larangan) yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan oleh
karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu.

6
Beberapa ahli hukum di Indonesia juga mencoba untuk merumuskan
pengertian hukum:

Menurut J.C.T. Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto, Hukum itu ialah


peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia
dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib,
pelanggaran mana terhadap peraturan-peraturan tadi berakibatkan diambilnya
tindakan, yaitu dengan hukuman tertentu.
Menurut Sudikno Mertokusumo, Hukum adalah kaidah hukum merupakan
ketentuan atau pedoman tentang apa yang seyogjanya atau seharusnya dilakukan.
Pada hakikatnya kaidah hukum merupakan perumusan pendapat atau pandangan
tentang bagaimana seharusnya atau seyogjanya seseorang bertingkah laku. Sebagai
pedoman kaidah hukum bersifat umum dan pasif.
Menurut Soedjono Dirdjosisworo, Hukum adalah gejala sosial, ia baru
berkembang di dalam kehidupan manusia bersama. Ia tampil dalam menyerasikan
pertemuan antara kebutuhan dan kepentingan warga masyarakat, baik yang sesuai
maupun yang saling bertentangan. Hal ini selalu berlangsung karena manusia
senantiasa hidup bersama dalam suasana saling ketergantungan.
Menurut Abdul Manan, Hukum adalah suatu rangkaian peraturan yang
menguasai tingkah laku atau perbuatan tertentu dari manusia dalam hidup
bermasyarakat. Hukum itu sendiri mempunyai ciri yang tetap yakni hukum
merupakan suatu organ peraturan-peraturan abstrak, hukum untuk mengatur
kepentingan-kepentingan manusia, siapa saja yang melanggar hukum akan dikenakan
sanksi sesuai dengan apa yang telah ditentukan.
Menurut H.M.N. Poerwosutjipto, Hukum adalah keseluruhan norma, yang
oleh penguasa negara atau penguasa masyarakat yang berwenang menetapkan hukum,
dinyatakan atau dianggap sebagai peraturan yang mengikat bagi sebagian atau seluruh
anggota masyarakat, dengan tujuan untuk mengadakan suatu tata yang dikehendaki
oleh penguasa tersebut.
Menurut Soerjono Soekanto dan Purnadi Purbacaraka, Hukum diartikan
sebagai berikut:
1. Hukum sebagai ilmu pengetahuan
2. Hukum sebagai suatu disiplin
3. Hukum sebagai kaidah
4. Hukum sebagai tata hukum
5. Hukum sebagai petugas (law enforcement officer)
6. Hukum sebagai keputusan penguasa
7. Hukum sebagai proses pemerintahan
8. Hukum sebagai sikap tindak ajek atau peri kelakuan yang teratur, dan
9. Hukum sebagai nilai-nilai.

7
Menurut Mochtar Kusumaatmadja, Pengertian hukum yang memadai tidak
hanya memandang hukum itu sebagai suatu perangkat kaidah dan asas-asas yang
mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, tapi harus pula mencakup lembaga
dan proses yang diperlukan untuk mewujudkan hukum itu dalam kenyataan.

B. PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL


Perubahan sosial secara umum diartikan sebagai suatu proses pergeseran
atau berubahnya tatanan/struktur didalam masyarakat, yang meliputi pola pikir, sikap
serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan enghidupan yang lebih baik. Berikut
pandangan para ahli tentang perubahan sosial antara lain:

1. Kingsley Davis, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam


struktur dan fungsi masyarakat. Contoh perubahan sosial yang dimaksud
adalah terjadinya pengorganisasian buruh dalam masyarakat industri atau
kapitalistis. Hal ini menyebabkan perubahan hubungan antara majikan dan
para buruh yang kemudian terjadi perubahan juga dalam organisasi politik
yang ada dalam perusahaan tersebut dan masyarakat.
2. Mac Iver, perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan dalam interaksi
sosial (social relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)
hubungan sosial.
3. Selo Soemarjan, perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-
lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi
sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap dan perilaku diantara
kelompok-kelompok dalam masyarakat.
4. William Ogburn, menjelaskan pengertian perubahan sosial dengan
membuat batasan ruang lingkup perubahan tersebut. Ogburn menjelaskan
bahwa perubahan sosial itu mencakup unsur-unsur kebudayaan baik yang
bersifat materiil maupun immateriil dengan penekanan yang besar dari
unsur-unsur kebudayaan yang materiil terhadap unsur-unsur kebudayaan
yang immateriil

Belajar dari beberapa pendapat para ahli tentang pengertian perubahan


sosial, dapat disimpulkan bahwa tidak semua perubahan sosial yang terjadi
dalam struktur sosial masyarakat mengalami kemajuan, bahkan dapat dikatakan
mengalami kemunduran. Maka dari itu perubahan sosial yang dibahas di sini
adalah perubahan sosial berdasarkan penyebabnya yakni perubahan sosial yang
direncanakan dan perubahan sosial yang tidak direncanakan. Contoh perubahan
sosial yang direncanakan seperti adanya rencana pemerintah dalam program
pembangunan masyarakat melalui sistem KB (Keluarga Berencana). Sedangkan
perubahan sosial yang tidak direncanakan seperti peristiwa peperangan, bencana
alam dan lain sebagainya.

8
Menurut pendapat Max Weber bahwa tindakan sosial atau aksi sosial tidak
bisa dipisahkan dari proses berpikir rasional dan tujuan yang akan dicapai oleh pelaku
(Max Weber dalam Berger 2004, 27). Tindakan sosial dilihat dari segi motifnya
terdapat empat tindakan yakni, (1) tindakan untuk mencapai satu tujuan tertentu,
(2) tindakan berdasar atas adanya satu nilai tertentu, (3) tindakan emosional, (4)
tindakan yang didasarkan atas adat istiadat tertentu (tradisi).

Berikut ada beberapa teori perubahan sosial yang berkaitan dengan apa yang
sudah dibahas di atas. Teori-teori tersebut antara lain:

a. Teori Evolusi, Dalam teori perubahan sosial ini dijelaskan bahwa evolusi
mempengaruhi cara pengorganisasian masyarakat, terutama yang berhubungan
dengan sistem kerja. Berdasarkan pandangan tersebut, Tonnies
berpendapat bahwa masyarakat berubah dari tingkat peradapan sederhana
ke tingkat yang lebih kompleks. Dalam teori perubahan sosial evolusi
dapat dilihat terjadinya transformasi dari masyarakat. Mulai dari masyarakat
tradisional yang memiliki pola sosial komunal yaitu pembagian dalam
masyarakat yang didasarkan atas siapa yang lebih tua atau senioritas,
bukan pada prestasi personal individu dalam masyarakat.
b. Teori Konflik Teori perubahan sosial ini dipengaruhi oleh pandangan
beberapa ahli seperti Karl Max dan Ralf Dahrendorf. Dalam teori perubahan
sosial ini tentu saja memandang konflik sebagai sumber terjadinya perubahan
sosial dalam masyarakat. Teori ini melihat masyarakat dalam dua kelompok
atau kelas yang saling berkonflik yaitu kelas borjuis dan kelas proletar.
Kedua kelompok sosial dalam masyarakat ini dapat dianggap sebagai
majikan dan pembantunya. Dengan kepemilikan harta dan hak atas hidup yang
lebih banyak oleh kaum borjuis dan minimnya bagi kaum proletar akan
memicu konflik dalam masyarakat sehingga terjadi revolusi sosial yang
berakibat pada terjadinya perubahan sosial.
c. Teori Perubahan Sosial Dahrendorf, teori perubahan sosial oleh Dahrendorf
berisi tentang hubungan stabilitas struktural sosial dan adanya perubahan
sosial dalam masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur
kelas sosial akan berakibat pada nilai. Kepentingan dalam hal ini dapat
menjadi nilai serta realitas dalam masyarakat. Kepentingan merupakan
elemen dasar dalam kehidupan sosial. Apabila kepentingan itu saling
bertabraakan, maka sudah tentu akan terjadi konflik. Dari segi ekonomi,
misalnya kepentingan buruh tani dan pekerja pabrik tuntutan kenaikan
upah agar dapat mempertahankan hidupnya.

9
C. FUNGSI DAN TUJUAN DALAM KAITANNYA DENGAN PERUBAHAN
SOSIAL MASYARAKAT

Fungsi hukum dalam kehidupan masyarakat

Dikutip dari buku "Sistem Hukum dan Penegakan Hukum" oleh S. Salle, fungsi
hukum pada hakekatnya adalah untuk merealisasi apa yang menjadi tujuan-tujuan
hukum itu sendiri. Namun, beberapa ahli memiliki definisi sendiri.
Berikut ini fungsi hukum menurut para ahli, antara lain:

a. Fungsi hukum menurut Sudikno Mertokusumo


Hukum berfungsi sebagai perlindungan kepentingan manusia, agar kepentingan-
kepentingannya terlindungi, maka hukum seyogyanya dilaksanakan secara nyata.

b. Fungsi hukum menurut Lambertus Johannes van Apeldoorn


Hukum berfungsi sebagai pengatur pergaulan hidup secara damai. Hukum
menghendaki perdamaian.

c. Fungsi hukum menurut Joseph Raz


Fungsi hukum dalam kehidupan masyarakat oleh Joseph Raz dibagi menjadi fungsi
langsung dan tidak langsung.

Fungsi langsung dari hukum, kemudian dibedakannya berdasarkan fungsi bersifat


primer dan sekunder. Fungsi langsung hukum bersifat primer mencakup di dalamnya
adalah :
- Pencegahan perbuatan tertentu dan mendorong dilakukannya perbuatan tertentu

- Penyediaan fasilitas bagi rencana-rencana privat

- Penyediaan jasa dan pembagian kembali barang-barang

- Penyelesaian perselisihan di luar jalur reguler.

10
Sementara fungsi langsung hukum bersifat sekunder mencakup di dalamnya:
- Prosedur bagi perubahan hukum, meliputi: Constitution making bodies, Parliaments,
Local authorities, Administrative legislation, Custom, Judicial law making,
Regulation made by independent public bodies.

- Prosedur bagi pelaksanaan hukum.

Adapun fungsi tidak langsung dari hukum, termasuk memperkuat atau memperlemah
kecenderungan untuk menghargai nilai nilai moral tertentu, antara lain tentang
kesucian hidup, memperkuat atau memperlemah penghargaan terhadap otoritas
umum, mempengaruhi perasaan nasionalisme dan lain-lain.

Tujuan hukum
Menurut, Nikolaas Egbert Algra tujuan hukum dalam masyarakat adalah:
- Menciptakan tatanan masyarakat yang tertib
- Menciptakan ketertiban dan keseimbangan
- Menegakkan fungsi-fungsi
Sementara menurut pandangan Mochtar Kusumaatmadja mengemukakan bahwa
tujuan pokok hukum harus menciptakan ketertiban dan tercapainya keadilan.

11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perubahan sosial dalam masyarakat adalah suatu produk dengan berbagai faktor, dan
dalam banyak hal, hubungan antar faktor-faktor tersebut. Selain faktor hukum, ada
beberapa mekanisme perubahan lainnya, seperti faktor-faktor teknologi, ideologi,
kompetisi, konflik, ekonomi, dan politik, serta masalah struktural (structural strains).
Semua mekanisme tersebut dalam kebanyakan hal saling berhubungan. Hal itu juga
terjadi dalam perubahan hukum : adalah sangat sulit, bahkan tidak mungkin, untuk
menggambarkan hubungan sebab dan akibat (cause-and-effect relationship).

Hukum dipergunakan sebagai suatu alat oleh agent of change atau pelopor
perubahan adalah seseorang atau kelompok orang yang mendapatkan kepercayaan dari
masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. Suatu
perubahan social yang dikehendaki atau direncanakan, selalu berada di bawah
pengendalian serta pengawasan pelopor perubahan tersebut. Cara-cara untuk
mempengaruhi masyarakat dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu,
dinamakan social engineering atau social planning (Soekonto, 1988:99). Hukum
mepunyai pengaruh langsung atau pengaruh yang tidak langsung di dalam mendorong
terjadinya perubahan sosial. Misalnya, suatu peraturan yang menentukan sistem
pendidikan tertentu bagi warga Negara mepunyai pengaruh secara tidak langsung yang
sangat penting bagi terjadinya perubahan-perubahan sosial.

Di dalam berbagai hal, hukum mempunyai pengaruh yang langsung terhadap


lembaga-lembaga kemasyarakatan yang artinya adalah bahwa terdapat hubungan yang
langsung antara hukum dengan perubahan-perubahan sosial. Suatu kaidah hukum yang
menetapkan bahwa janda dan anak-anak tanpa memperhatikan jenisnya dapat menjadi
ahli waris mempunyai pengaruh langsung terhadapat terjadinya perubahan-perubahan
sosial, sebab tujuan utamanya adalah untuk mengubah pola-pola perikelakuan dan
hubunganhubungan antara warga masyarakat. Pengalaman-pengalaman di Negara-negara

12
lain dapat membuktikan bahwa hukum, sebagiamana halnya dengan bidang-bidang
kehidupan lainnya dipergunakan sebagai alat untuk mengadakan perubahan sosial.
Misalnya di Tunisia, maka sejak diperlakukannya Code of Personal Status pada tahun
1957, seorang wanita yang telah dewasa, mempunyai kemampuan hukum untuk menikah
tanpa harus di dampingi oleh seorang wali.

Kiranya dapat dikatakan bahwa kaidah-kaidah hukum sebagai alat untuk mengubah
masyarakat mempunyai peranan penting terutama dalam perubahan-perubahan yang
dikehendaki atau perubahan-perubahan yang direncanakan. Dengan perubahan-
perubahan yang dikehendaki dan direncanakan dimaksudkan sebagai suatu perubahan
yang dikehendaki dan direncanakan oleh warga masyarakat yang berperan sebagai
pelopor masyarakat. Dan dalam masyarakat yang sudah kompleks di mana birokrasi
memegang peranan penting tindakan-tindakan social, mau tak mau harus mempunyai
dasar hukum untuk sahnya.

Oleh sebab itu, apabila pemerintah ingin membentuk badan-badan yang berfungsi
untuk mengubah masyarakat (secara terencana), maka hukum diperlukan untuk
membentuk badan tadi serta untuk menentukan dan membatasi kekuasaannya. Dalam hal
ini kaidah hukum mendorong terjadinya perubahan-perubahan sosial dengan membentuk
badan-badan yang secara langsung berpengaruh terhadap perkembangan-perkembangan
di bidang-bidang sosial, ekonomi, dan politik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Dewa Gede Sudika Mangku, 2020, Pengantar Ilmu Hukum, Klaten: Lakeisha.

Muhamad Sadi Is, 2015, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Kencana.

Arisnadi, Herman, Pemikiran Tokoh-Tokoh Sosiologi, (Yogyakarta: Divapres, 2015)

https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/edu/detikpedia/d-5721935/hukum-
dalam-masyarakat-fungsi-tujuan-dan-tugasnya/amp. : Diakses pada tanggal 17 November
2021, pukul 13:22 wita.

14
15

Anda mungkin juga menyukai