Kelompok 4

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

ALIRAN-ALIRAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI HUKUM

DosenPengampu:

Dr. Saprudin, S.Ag.,M.Si

Disusun oleh: kelompok 4

1. Muhammad Haekal (210201017)


2. Zulkipli (210201013)
3. Abdul Hapis (210201020)
4. Amrillah (210201035)

HUKUM EKONOMI SYARIAH

(MUAMALAH) FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt. Atas rahmat dan hidayahnya yang telah
melimpahkan karunia-nya kepada kita semua dari hal kecil hingga hal benar, mulai nikmat
sehat, nikmat kesempatan dan terlebih lagi nikmat iman yang tiada ada batasnya sehingga
sampai saat ini juga masih merasakan nikmat Islam dan menjadi hamba Allah yang beriman.

Kami ucapkan terima kasih kepada dosen, teman-teman dan juga kepada orang yang
terlihat atas penyusunan makalah ini sehingga tujuan ini dapat disusun dengan baik dan
terselesaikan tepat waktu.

Kami menyadari bahwasanya, kesempurnaan hanya milik Allah Swt. Sehingga di


dalam makalah ini pasti terdapat kesalahan baik dari segi penyusunan ataupun tata Bahasa.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami
nantikan.

Harapan kami sebagai penulis sangat mengharapkan adanya kebaikan-kebaikan yang


timbul dari penyusunan makalah ini sehingga banyak manfaat yang akan disarankan oleh
kami, teman-teman maupun para pembacanya akan menjadikan makalah ini sebagai
referensi. Untuk itu, penyempurnaan makalah yang berjudul “Aliran-AliranSosiologi dan
Antropologi Hukum” ini sangat kami harapkan.

Mataram, 10 April 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................5
C. Tujuan............................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
A. Aliran Sosiologis Hukum...............................................................................................................6
B. Aliran Antropologi Hukum...........................................................................................................7
BAB III.....................................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................................11
A. KESIMPULAN............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia. Dalam ilmu antropologi


hukum dipelajari mengenai peran, status atau kedudukan, nilai, norma juga
kebudayaan. Semua ini sangat erat kaitannya dengan ilmu antropologi hukum.
Sebelum berdirinya Komunisme, magistrat-magistrat Tiongkok, misalnya, tidak
berurusan dengan menginterpretasi dan menerapkan aturan hukum untuk kasus-kasus
konflik yang terjadi, namun menggunakan aturan hukum hanya sebagai pedoman
teladan-teladan yang sangat berguna, tetapi tidak harus diteladani dalam kasus
konkrit. Dalam hukum dan sosiologi sebagai sebuah disiplin intelektual dan bentuk
praktik professional memiliki kesamaan ruang lingkup. Namun, sama sekali berbeda
dalam tujuan dan metodenya. Hukum sebagai sebuah disiplin ilmu memfokuskan
pada studi ilmiah terhadap fenomenasosial. Perhatian utamanya adalah masalah
preskriptif dan teknis. Sedangkan sosiologi memfokuskan pada studi ilmiah terhadap
fenomenasosial (Roger Cotterrel,2012,6). Meskipun demikian, kedua disiplin ini
memfokuskan pada seluruh cakupan bentuk-bentuk signifikan dari hubungan-
hubungan sosial. Dan dalam praktiknya kriteria yang menentukan hubungan mana
yang signifikan seringkali sama, yang berasal dari asumsi-asumsi budaya atau
konsepsi-konsepsi relevansi kebijakan yang sama.

Secara umum Ilmu Pengetahuan berasal dari filsafat. Ilmu-ilmu sosial seperti
sosiologi dan antropologi lahir setelah perkembangan ilmu-ilmu alam. Ilmu sosiologi
muncul setelah industry alisasi berlangsung di Eropa. Pesatnya pertumbuhan industry
menyebabkan berkembangnya kota-kota industri di Eropa. Industri alisasi sebabkan
perubahan sosial masyarakat Eropa, menyebabkan perubahan nilai-nilai di dalam
masyarakat. Ini mendorong ilmuan mempelajari keadaan masyarakat Eropa yang
sedang berubah tersebut, lahirlah ilmu Sosiologi. Antropologi lahir setelah orang
Eropa mendatangi negeri-negeri di benua Asia, Afrika dan Oceania yang dimulai
sebelum tahun 1800, yang didorong oleh keinginan untuk memperoleh bahan-bahan
dasar pengembangan industry serta untuk mencari daerah pemasaran hasil industri
yang mulai maju di Eropa. Dalam perjalanan tersebut orang Eropa menemukan
bangsa-bangsa (sukubangsa-sukubangsa) yang belum berkembang, dianggap
primitive atau terbelakang. Penemuan suku bangsa suku bangsa ini kemudian
mendorong keinginan ilmuan mempelajari kebudayaan yang berbeda–beda yang
tersebar di permukaan bumi. Maka timbullah kajian etnologi (ilmu tentang bangsa-
bangsa). Antropologi dan sosiologi semakin berkembang karena adanyaa liran-aliran
yang bermunculan.

B. RumusanMasalah
1. Apa pengertian dan macam-macam aliran dalam sosiologi hukum?
2. Apa pengertian dan macam-macam aliran dalam antropologi hukum?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan macam-macam aliran dalam sosiologi.
2. Untuk mengetahui pengertian dan macam-macam aliran dalam antropologi.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Aliran Sosiologis Hukum
1. Pengertian Aliran Sosiologis

Aliran Sosisologi dalam ilmu hukum berasal dari buah pikiran orang
amerika yang bernama Roscoe Pound yang dalam bahasa asalnya itu dikenal
dengan Sosiologis Yurisprudensi yang artinya adalah suatu aliran pemikiran
dalam Yurisprudensi yang berkembang sejak tahun 1930-an di Amerika Serikat.

Sosiologi syurisprudensi, yang sering disebut dengan aliran hukum


fungsional. Aliran sosiologi syurisprudensi (hukumfungsional) telah memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap ilmu hukum Indonesia, terutama dalam
kaitannya dengan perkembangan hukum sebagai salah satu aspek praktis ilmu
hukum.

Berdasarkan aliran Sosiologis, hukum bukanlah norma-norma atau


peraturan-peraturan yang memaksa orang berkelakuan menurut tata tertib yang
ada dalam masyarakat, tetapi kebiasaan-kebiasaan orang dalam pergaulannya
dengan orang lain, yang menjelma dalam perbuatan atau perilakunya
dimasyarakat. Hammaker, yang meletakkan dasar sosiologi hukum di Negara
Belanda menyatakan, hukum itu bukan suatu himpunan norma-norma, bukan
himpunan peraturan-peraturan yang memaksa orang berkelakuan menurut tata
tertib masyarakat, tetapi suatu himpunan peraturan-peraturan yang menunjuk
“kebiasaan” orang dalam pergaulannya dengan orang lain di masyarakat
(SoerjonoSoekanto, 2005:171).1

2. Macam-macam Aliran Dalam Sosiologi Hukum


Dalam mengembangkan sosiologi hukum terdapat dua aliran yaitu:
1) AliranPositif
Aliran positif ini dicetuskan pertama oleh Donald Black. Donald Black
menyatakan mengenai pengkaburan ilmu sains dan ilmu kebijaksaan dalam
sosiologi hukum. Menurut pandangan Black, ia hanya fokus pada fakta/kenyataan

1
TabahWaluyo, “Tinjauan Umum Aliran Sosiologi”, Diakses dari
https://repository.ump.ac.id/7851/3/Tabah/20Waluyo_BAB/2011.pdf, pada tanggal 11 april 2023.
yang dapat diamati (observable fact). Ia tidak dapat memikirkan perihal adanya
tujuan hukum, maksud hukum, nilai dalam hukun dan lain-lain.

Positivismeini, dengan maksud yang jelas, hendak menggantikan


danmengerti zaman yang ada dengan caranya sendiri. Paham ini melihat masa
pertengahan abad ke-19 sebagai peralihan yang jelas dari masa dominasi gereja
(teologis) dan para pendukungnya (metafisik), digantikan oleh kaumindustrialis
dan intelektual, yang tidak lain adalah kaum positivistisitu. Yang melatar
belakangi tumbuhnya sosiologi dalam filsafat positivism itua dalah sebagai
berikut:2

 Semua pengetahuan harus didasarkan atas pengamatan empiris, baik itu


alam, manusia dan masyarakat.
 Pengamatan harus diberi nilai tinggi dari suatu gagasan (reprensentation).
2) Aliran Normatif

Aliran normative ini merupakan fakta yang teramati tetapi merupakan suatu institusi
nilai. Hukum mengandung nilai-nilai dan bekerja untuk mengekspresikan nilai-nilai
tersebut dalam masyarakat. Menurut aliran ini, hukum bersifat derivartif, karena itu
tidak dapat dipisahkan dari institusi primer seperti politik dan ekonomi.2

Aliran normatif yang dipelopori oleh Philip Selznick, Jerome Skolnick, Philippe
Nonet dan Charlin. Menurut aliran normatif, hukum bukan hanya fakta yang diamati,
melainkan juga suatu institusi nilai. Sebagai institusi nilai, hukum bekerja untuk
mengekspresikan nilai tersebut dalam masyarakat. Maka dasar atau landasan yang
hakiki bagi kehadiran hukum dalam masyarakat menjadi hilang jika hukum tidak
dilihat sebagai institusi.3

Berdasarkan aliran normatif, para ahli berpendapat bahwa ilmu hukum dan
sosiologi memiliki keterkaitan yang sangat erat, sehingga jika ilmu sosiologi
mengabaikan aspek normatif dari hukum, maka hal tersebut dapat disamakan
dengan falsafah hukum buta terhadap analisis ide normatif.4

B. Aliran Antropologi Hukum


1. Pengertian Antropologi Hukum

Menurut Prof. Dr. T.O. Ihromi (1984:24) Antropologi Hukum adalah


cabang dari antropologi budaya yang hendak memahami bagaimana masyarakat
2
Fithriatus Shalihah, Sosiologi Hukum , (Jakarta: Raja Grafindo Persada 2017), hlm. 17.
3
I Gusti Ngurah Dharma Laksana (et.al), Sosiologi Hukum, Bali: Pustaka Ekspresi, 2017, hal. 16.
4
Ibid hal. 17.
mempertahankan nilai-nilai yang dijunjung tinggi melalui proses pengendalian
social yang salah satunya berbentuk hukum.5

Pada dasarnya Antropologi Hukum mempelajari hubungan timbal balik


antara hukum dengan fenomena-fenomenasosial secara empiris dalam kehidupan
masyarakat, bagaimana hukum berfungsi dalam kehidupan masyarakat, atau
bagaimana hukum bekerja sebagai alat pengendalian social atau sarana untuk
menjaga keteraturan social.6

2. Macam-macam Aliran dalam Antropologi Hukum


1. Aliran Evolusionisme

Asumsi Dasar Kebudayaan mengalami proses perubahan dari satu


tahap ketahap selanjutnya secara evoluti Tokoh:

a. E.B. Taylor: menemukan teori animisme.


b. J.J. Bachofen: menemukan teori pembentukan keluarga
c. J.G. Frazer: menemukan teori batas akal atau magi
d. R.R. Maret: menemukan teori dinamisme
e. Andrew Lang: menemukan teori dewa tertinggi

Kebudayaan dalam Perspektif Evolusionisme Kebudayaan dalam


perspektif Antropologi Evolusionisme terbagi dalam tiga konsepsi:

a. Kebudayaan sebagai sebuah system (cultural system). Yaitu berupa


gagasan, pikiran, konsep, nilai, norma, pandangan, undang-undang.
Kesemuanya dimiliki oleh pemangku ide dan bersifat abstrak.
b. Kebudayaan sebagai sistem sosial,
Menurut C. Kluckholn kebudayaan sebagai sistem sosial terdiri dari:
1. Sistem peralatan dan perlengkapan hidup
2. Sistem mata pencarian
3. Sistem kemasyarakatan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem pengetahuan
7. Sistemreligi
Ketujuh isi kebudayaan itu disebut juga sebagai Unsur-unsur
5

6
Nur Fitrianna Damayanti, “MATERI KULIAH ANTROPOLOGI HUKUM”, diaksesdari
https://www.slideshare.net/hellofittry/materi-kuliah-antropologi-hukum, pada tanggal 11 april 20
Kebudayaan atau Culturan Universal
c. Kebudayaan sebagai hasil tingkah laku manusia (material culture) terbagi
menjadi 2:
1. Benda (Artifak) atau Material Culture
2. Tingkah laku manusia itu sendiri 7

7
Puja KatonWadahana, “ALIRAN ANTROPOLOGI HUKUM”, diakses darihttps://osf.io/65ejz/download/?
format=pdf, pada tanggal 11 april 2023.
2. Aliran Antropologi Kognitif

Asumsi dasar memandang kebudayaan sebagai kognisi manusia atau melihat


kaitan antara bahasa, kebudayaan dan kognisi manusia.
Tokoh: Ward H. Goodenough (ahli linguistik yang tertarik pada kebudayaan)
Kajian Antropologi Kognitif
Bagaimana manusia memandang benda, kejadian dan makna dari
dunianya sendiri. Goodenough memandang bahwa kebudayaan bukanlah
fenomena material (benda, perilaku, emosi), namun lebih menjadi bagaimana
cara pengaturan hal-hal tersebut.
Dalam kajiannya Antropologi Kognitif membagi menjadi 2 bahasan
yaitu:
1. Bahasa sebagai bahan mentah kebudayaan, artinya kemunculan tiap
kebudayaan material dalam kehidupan manusia didahului oleh lahirnya
persepsi, naluri, fikiran manusia yang dapat dilihat dari bahasa mereka.
2. Kebudayaan adalah kognisi manusia. Artinya seluruh kebudayaan materila
yang dihasilkan manusia pada dasarnya hanyalah akibat dari kemampuan
pikiran manusia dalam berkreasi.8
3. Aliran Antropologi Struktural
Asumsi dasar: Nalarmanusia (human mind) dan sistemrelasi (system ofrelation)
Tokoh:Claude Levi-Strauss
Human Mind→Kebudayaan & bahasa→Berposisi sejajar karena keduanya
merupakan hasil dari nalar manusia.
Antropologi Levi-Strauss bertujuan menemukan model bahasa & budaya
melalui strukturnya→ Pemahaman terhadap pikiran&perilaku kehidupan
manusia. Sistem Relasi dalam antropologi structural terbagi dalam 3 bagian
yaitu Relasi manusia dengan kebudayaan, Relasi Manusia dengan Bahasa dan
relasi manusia dengan Tradisi. Kebudayaan → Produk atau hasil aktifitas nalar
manusia yang memiliki kesejajaran dengan bahasa&tradisi. Tradisi →Sebuah
jalan bagi masyarakat untuk memformulasikan dan memperlakukan fakta-fakta
dasar dari eksistensi kehidupan manusia. Tradisi adalah tatanan transcendental

8
Ibid
sebagai pengabsah tindakan& juga sesuatu yang imanen dalam situasi aktual
dan bersesuaian dengan konteks→ bersifat dinamis (J.C.Hastermann).9
4.Aliran Antropologi Simbolik – Interpretatif
Kebudayaan→ Adalah keseluruhan pengetahuan manusia yang
dijadikan sebagai pedoman atau penginterpretasi keseluruhan tindakan
manusia. Kebudayaan adalah pedoman bagi masyarakat yang diyakini
kebenarannya oleh masyarakat tersebut.10

9
Ibid
10
Ibid
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan aliran Sosiologis, hukum bukanlah norma-norma atau peraturan-
peraturan yang memaksa orang berkelakuan menurut tata tertib yang ada dalam
masyarakat, tetapi kebiasaan-kebiasaan orang dalam pergaulannya dengan orang lain,
yang menjelma dalam perbuatan atau perilakunya dimasyarakat. Hammaker, yang
meletakkan dasar sosiologi hukum di Negara Belanda menyatakan, hukum itu bukan
suatu himpunan norma-norma, bukan himpunan peraturan-peraturan yang memaksa
orang berkelakuan menurut tata tertib masyarakat, tetapi suatu himpunan peraturan-
peraturan yang menunjuk “kebiasaan” orang dalam pergaulannya dengan orang lain di
masyarakat. Macam-macam Aliran Dalam Sosiologi Hukum terdapat dua aliran yaitu:
Aliran Positif dan Aliran Normatif.

Sedangkan Macam-macam Aliran dalam Antropologi Hukum yaitu Aliran


Evolusionisme, Aliran Antropologi Kognitif, Aliran Antropologi Struktural, dan
Aliran Antropologi Simbolik – Interpretatif.
DAFTAR PUSTAKA

Laksana, Dharma (et.al), Sosiologi Hukum, Bali: Pustaka Ekspresi, 2017


https://www.slideshare.net/hellofittry/materi-kuliah-antropologi- hukum.

Shalihah, Fithriatus. 2017. Sosiologi Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Waluyo, Tabah. Tinjauan Umum Aliran Sosiologi, diakses pada 11 April 2023, dari
https://repository.ump.ac.id/7851/3/Tabah/20Waluyo_BAB/2011.pdf.

Wadahana, Puja Katon. Aliran Antropologi Hukum, diakses pada 11 April 2023 dari
https://osf.io/65ejz/download/?format=pdf.

2Fithriatus Shalihah, Sosiologi Hukum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada 2017), hlm. 17.

3Ibid.

4Nur Fitrianna Damayanti, “MATERI KULIAH ANTROPOLOGI HUKUM”, diaksesdari


https://www.slideshare.net/hellofittry/materi-kuliah-antropologi-hukum, pada
tanggal 11 april 20

Anda mungkin juga menyukai