MAKALAH CURRENT METER Praktikum Hidrolika
MAKALAH CURRENT METER Praktikum Hidrolika
MAKALAH CURRENT METER Praktikum Hidrolika
“CURRENT METER”
Dosen Pengampu : Devi Megarusti Pratiwi, S.Pd, M.Eng.
Nama Penyusun :
Kelas :
2A ( Reguler )
UNIVERSITAS BOJONEGORO
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah hidrolika tentang
“Current Meter” ini tepat pada waktunya
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Hidrolika dan Praktikum Hidrolika. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang dikehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Devi Megarusti Pratiwi, S.Pd, M.Eng
selaku Dosen Hidrolika yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami pelajari ini.
Kami menyadari, tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.
Ramadhana A,A
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................4
PENDAHULUAN...............................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................5
3. Pygmy Meter............................................................................................7
BAB III..............................................................................................................14
PENUTUP.........................................................................................................14
3.1 Kesimpulan................................................................................................14
3.2 Saran..........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA…..……………………………………………………..15
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam perencanaan bangunan irigasi maupun saluran irigasi, perlu diketahui berapa
besar debit aliran. Untuk penentuan debit aliran dibutuhkan perhitungan kecepatan aliran
yang tepat. Perhitungan kecepatan aliran dapat dilakukan dengan menggunakan alat
pelampung permukaan dan current meter. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
perbandingan pengukuran dengan menggunakan alat pelampung permukaan dan current
meter, dan dilakukan melalui pengamatan dan pengumpulan data di lapangan. Dari hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa ketelitian hasil pengukuran pelampung permukaan
terhadap current meter adalah sebesar 77 %, dimana pada hasil ini pengaruh keadaan
cuaca serta kehilangan air yang terjadi di saluran tidak diteliti.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Dalam bidang hidrologi, informasi debit sungai merupakan komponen yang sangat
penting dalam pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). Debit aliran dapat dijadikan sebagai
alat untuk memonitor dan mengevaluasi neraca air suatu kawasan melalui pendekatan potensi
sumber daya air permukaan yang ada. Dalam pengukuran debit air, ada beberapa metode
yang digunakan salah satunya adalah pengukuran tidak langsung dengan menggunakan
velocity method area. Debit air dihitung dengan menggunakan persamaan yang merupakan
perkalian antara luas penampang sungai dengan laju aliran sungai. Laju aliran sungai didapat
dengan menggunakan current meter.
Current meter adalah alat pengukur kecepatan aliran air, dalam beberapa kasus dapat juga
digunakan untuk menentukan arah aliran air. Dengan mendapatkan data kecepatan aliran air
di titik-titik tertentu pada suatu saluran air dan luas penampangnya maka dapat dihtung debit
aliran air.
Alat ini terdiri dari flow detecting unit dan counter unit. Aliran yang diterima detecting unit
akan terbaca pada counter unit, yang terbaca pada counter unit dapat berupa jumlah putaran
dari propeller maupun langsung menunjukkan kecepatan aliran, aliran dihitung terlebih
dahulu dengan memasukkan dalam rumus yang sudah dibuat oleh pembuat alat untuk tiap-
tiap propeller. Pada jenis yang menunjukkan langsung, kecepatan aliran yang sebenarnya
diperoleh dengan mengalikan faktor koreksi yang dilengkapi pada masing-masing alat
bersangkutan. Propeller pada detecting unit dapat berupa: mangkok, bilah dan sekrup. Bentuk
dan ukuran propeller ini berkaitan dengan besar kecilnya aliran yang diukur.
Sebuah current meter yang ideal harus memiliki respon yang cepat dan konsisten dengan
setiap perubahan yang terjadi pada kecepatan air, dan harus secara akurat serta terpercaya
sesuai dengan komponen kecepatan. Juga harus tahan lama, mudah dilakukan pemeliharaan,
dan mudah digunakan dengan kondisi lingkungan yang berbeda-beda (Richards 1998).
Current meter mekanik yaitu current meter yang mengkonversi kecepatan sudut dari
propeller atau baling baling ke dalam kecepatan linear. Biasanya jenis ini mempunyai kisaran
pengukuran antara 0,03 sampai 10 m/s. Current meter tipe mekanik, tidak dapat mengukur
kecepatan laju aliran air yang sangat kecil. Di daerah yang sangat dangkal atau daerah dengan
biota perairan yang banyak, current meter tipe mekanik tidak bisa digunakan karena habitat
yang terdapat pada perairan tersebut dapat terganggu akibat perputaran mekanik pada baling-
baling current meter (Rahman 2008). Semua current meter mekanik memiliki prinsip kerja
dengan mengubah kecepatan linear menjadi kecepatan angular. Terdapat dua jenis current
meter mekanik yaitu vertical-axis meter dan horizontal-axis meter. Sebelum digunakan kedua
jenis current meter tersebut harus dikalibrasi dengan menghubungkan antara jumlah putaran
baling-baling dengan laju aliran air.
Tipe vertical-axis meter memiliki rotating cup dengan sistem bearing yang lebih sederhana
dalam desain dan lebih mudah dalam pemeliharaannya, lebih sensitif, serta beroperasi pada
kecepatan yang lebih rendah dibandingkan dengan tipe horizontal-axis meter. Terdapat tiga
tipe vertical-axis meter yang sering digunakan, yaitu price type AA meter, WSC winter
meter, dan pygmy meter. Di antara ketiganya, price type AA meter memiliki kualitas yang
lebih baik dibandingkan dengan yang lainnya dan selalu digunakan pada berbagai macam
penelitian dan cocok untuk segala kondisi di lapangan.
Berdasarkan tipe di atas, tipe price AA meter yang palng umum digunakan adalah The
Price 622AA Meter dengan jenis tiang vertikal dan sering dipergunakan sebagai pengukur
standar karena hasil keluarannya. Bersifat ekstensif dengan berbagai manfaat untuk
penelitian/percobaan dan juga cocok untuk berbagai kondisi lapangan. Secara umum tidak
menampilkan sinyal yang cocok dengan perhitungan dengan konsep perhitungan pulsa
elektrik pada daerah yang rendah kecepatan arusnya. Metode yang paling sesuai
dipergunakan adalah menghitung perputaran rotor atau sistem elektrik yang mengolah sinyal
audio. Current meter sini secara inherent sangat sensitif terhadap fluktuasi turbulensi lateral
karena arah yang kurang stabil, sangat mungkin untuk menyebabkan galat pada saat
pengukuran kecepatan sehingga berorientasi dalam pengukuran arah arus.
Sangat baik dipergunakan dalam musim dingin karena current meter dapat dengan
mudah melalui lubang yang dibor di es, dengan melakukan modifikasi pada roda bagian
belakang penangkap arus. Digunakan dengan melekatkan pada sebuah tongkat yang telah
ditetapkan, dimana sebelum pengukuran harus disesuaikan suhu supaya tidak berada di
bawah 0 derajat celcius dan setelah pengukuran harus dilakukan pembersihan alat untuk
menghindari menggumpalnya es pada bearing current meter.
3. Pygmy Meter
Gambar 1.2 Pygmy Meter
Memiliki bentuk yang sangat kecil dengan perbandingan ukuran dua per lima dari Price
622AA meter, sehingga diorientasikan untuk penggunaan pada kedalaman rendah. Namun
demikian Current meter ini dianjurkan untuk mengukur kecepatan diatas 0.2 m/s karena
untuk menyesuaikan dengan tingkat tekanan dalam menggerakkan rotor
Horizontal-axis meter sangat baik digunakan pada daerah yang memiliki turbulens yang
tinggi dengan kemampuan mengukur arus deras baik dengan posisi horizontal maupun
vertikal. Semua model menggunakan magnetis permukaan beralih untuk menghasilkan
hitungan rotasi dalam bentuk pulsa, sehingga dapat menghindari terjadinya gesekan pada
komponen yang berdekatan.
Persamaan dari kecepatan arus air pada current meter dengan sistem pencacah putaran
atau mekanik adalah :
v=kn+∆
dimana,
V = Kecepatan arus
(m/s) k = pitch hidraulic dari propeller
(m) n = revolusi propeller setiap detik
∆ = Karakteristik dari current meter
Gambar 1.4 OTT Nautilus C 2000 (Salah Satu Jenis Current meter Elektromagnetik)
Pada sistem ini air dianggap sebagai konduktor yang mengalir melalui medan magnetik.
Perubahan tegangan listrik yang terjadi dikonversikan menjadi kecepatan. Current meter
elektromagnetik mengukur kecepatan aliran dengan menggunakan hukum Faraday.
Konduktor (air) yang bergerak pada suatu medan gaya akan menghasilkan tegangan yang
nilainya sebanding dengan kecepatan aliran. Elektroda pada alat menerima sinyal tegangan
yang kemudian diterjemahkan ke dalam angka yang berupa kecepatan aliran air. Tidak ada
gangguan kerja mekanik pada alat ini karena tidak ada bagian alat yang bergerak seperti pada
current meter mekanik. Sensor aliran elektromagnetik dapat mendeteksi aliran yang sangat
kecil dan dapat digunakan pada lokasi dimana current meter mekanik tidak dapat digunakan
seperti pada daerah yang memiliki tanaman air dalam jumlah yang besar, air yang
terkontaminasi, perairan dangkal, dan perairan dengan keceptan yang sangat pelan. Biasanya
alat ini digunakan untuk mempelajari habitat biota perairan.
Pada sistem ini digunakan prinsip Dopler. Transduser, juga biasanya berperan sekaligus
sebagai receiver, memancarkan pulsa-pulsa pendek pada frekuensi tertentu, kemudian pulsa-
pulsa tersebut direfleksikan atau disebarkan oleh partikel-partikel dalam air sehingga terjadi
pergeseran frekuensi antara frekuensi yang dipancarkan dan yang diterima kembali oleh
receiver, dimana kecepatan arus air merupakan fungsi dari nilai perbedaan frekuensi tersebut.
Acoustic Doppler Velocity (ADV) meter merupakan salah satu contoh alat current meter
akustik yang dikembangkan untuk mengukur laju aliran dalam dua atau tiga dimensi. Alat ini
terbagi menjadi dua bagian yaitu pemancar sinyal dan penerima sinyal, yang mengukur laju
aliran pada 0,25 cc volume air yang terletak 10 cm pada sensor. Pemancar memancarkan
sinyal pada sampel air kemudian sinyal akustik akan dipantulkan kembali oleh partikel
tersuspensi yang ada di air yang diterima oleh penerima sinyal. Dibandingkan dengan current
meter mekanik, ADV meter memiliki beberapa keunggulan seperti area kecepatan yang lebih
luas, pengukuran pada area yang lebih dangkal, dan tidak memerlukan kalibrasi ulang. Alat
ini dapat menambah kualitas data pada kecepatan yang sangat rendah dan memiliki daya
tahan yang tinggi. Current meter tipe elektromagnetik dan tipe akustik memiliki keunggulan
dalam hal pengukuran di daerah dangkal dan dapat mengukur laju aliran yang sangat rendah.
Kelebihan lain dari tipe akustik adalah dapat mengukur laju aliran secara cepat dan akurat
(Huang 2004).
Pengukuran debit dengan menggunakan current meter dapat dilakukan dengan beberapa
metode diantaranya dengan metode merawas, metode perahu, metode jembatan, dan metode
kereta gantung.
a. Metode Merawas
Gambar 1.7 Pengukuran Metode Merawas
Pengukuran debit dengan cara merawas adalah pengukuran dengan cara petugas pengukur
langsung masuk ke dalam badan air. Petugas pengukur minimal terdiri dari 2 orang, 1 orang
petugas mengoperasikan peralatan dan 1 orang petugas mencatat data pengukuran. Dalam
pelaksanaannya perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
2. Posisi berdiri pengukur harus berada di hilir alat ukur arus dan tidak boleh menyebabkan
berubahnya garis aliran pada jalur vertikal yang diukur.
3. Pengukur harus berdiri pada posisi yang tidak mempengaruhi kecepatan air yang melalui
alat ukur arus.
4. Letakkan tongkat penduga tegak lurus pada jarak antara 2,5 – 7,5 cm di hilir kabel baja
yang telah dibentangkan.
6. Apabila lebar sungai memungkinkan maka mengukur debit dengan cara berdiri di papan
atau alat lain di atas aliran akan lebih baik daripada berdiri dalam air.
7. Apabila posisi current meter (arah aliran) tidak tegak lurus terhadap penampang melintang
sungai, maka besarnya sudut penyimpangan perlu dicatat untuk menghitung koreksi
kecepatan di vertikalnya.
8. Apabila dasar saluran berubah-ubah sehingga tekanan kaki pengukur akan mempengaruhi
kecepatan dan kedalaman maka alat ukur harus diletakkan di depan sebelah kaki pengukur.
b. Metode Perahu
2. Alat ukur arus dilengkapi dengan alat penggulung kabel (sounding reel) dan pemberat yang
disesuaikan dengan kondisi aliran (kedalaman dan kecepatan).
5. Apabila lebar sungai lebih dari 100 m, atau sungai digunakan untuk transportasi air maka
kabel penggantung perahu tidak dapat digunakan. Pengaturan posisi perahu diatur dengan
menggunakan sextant meter agar lintasan pengukuran tetap berada pada satu jalur sehingga
lebar sungai sesuai dengan lebar sungai sesungguhnya. Metode ini disebut metode sudut
(angular method). Selain metode ini dapat juga digunakan metode perahu bergerak.
Pengukuran debit dari sisi jembatan adalah pengukuran dilakukan dari sisi jembatan
bagian hilir aliran dan sebaiknya jembatan yang digunakan tidak terdapat pilar. Peralatan
yang digunakan adalah bridge crane, sounding reel, tagline, dan 1 set current meter serta
pemberat yang beratnya tergantung dari kecepatan aliran. Petugas pengukur minimal terdiri
dari 3 orang, 2 orang petugas mengoperasikan bridge crane dan peralatan pengukur dan 1
orang petugas mencatat data pengukuran.
Pengukuran dari sisi jembatan dilakukan apabila pada lokasi pos terdapat fasilitas
jembatan, dengan kondisi kedalaman air lebih dari 2 m dan kecepatan airnya cukup deras
sehingga tidak memungkinkan dilakukan pengukuran dengan menggunakan perahu.
Cable car adalah alat bantu pengukuran berupa kereta gantung yang digantungkan pada
kabel utama yang juga berfungsi sebagai alat ukur lebar sungai, dilengkapi dengan tempat
duduk petugas pengukur dan dudukan sounding reel. Peralatan yang digunakan adalah
current meter lengkap dengan ekor panjang dan pemberat yang disesuaikan dengan kondisi
kecepatan dan kedalaman aliran. Petugas pengukur terdiri dari 2 orang, 1 orang petugas
mengoperasikan peralatan dan 1 orang petugas mencatat data pengukuran.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Current meter adalah alat pengukur kecepatan aliran air, dalam beberapa kasus dapat
juga digunakan untuk menentukan arah aliran air. Dengan mendapatkan data kecepatan aliran
air di titik-titik tertentu pada suatu saluran air dan luas penampangnya maka dapat dihtung
debit aliran air. Berdasarkan prinsip pengukurannya, current meter terbagi menjadi tiga
kategori utama, yaitu current meter mekanik, current meter elektromagnetik, dan current
meter akustik. Semua current meter mekanik memiliki prinsip kerja dengan mengubah
kecepatan linear menjadi kecepatan angular. Terdapat dua jenis current meter mekanik yaitu
vertical-axis meter dan horizontal-axis meter. Current meter tipe elektromagnetik dan tipe
akustik memiliki keunggulan dalam hal pengukuran di daerah dangkal dan dapat mengukur
laju aliran yang sangat rendah. Kelebihan lain dari tipe akustik adalah dapat mengukur laju
aliran secara cepat dan akurat. Pengukuran debit dengan menggunakan current meter dapat
dilakukan dengan beberapa metode diantaranya dengan metode merawas, metode perahu,
metode jembatan, dan metode kereta gantung.
3.2 Saran
Untuk menjaga agar current meter tidak mengalami kerusakan, karat, dan lain-lain perlu
dilakukan pemeliharaan terhadap alat tersebut dengan cara pembersihan dan perawatan secara
berkala baik sebelum maupun sesudah pemakaian.
DAFTAR PUSTAKA