Bab 1 Current Meter
Bab 1 Current Meter
Bab 1 Current Meter
PENDAHULUAN
1.4.2 Universitas
Mengembangkan Keterampilan Teknis Melalui praktikum, mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Kendari dapat mengembangkan keterampilan teknis
yang spesifik sesuai dengan bidang studi Teknik Sipil. Misalnya, praktikum di
laboratorium Keairan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Kendari mengasah
keterampilan penggunaan alat-alat laboratorium dan praktikum mengasah
kemampuan penggunaan alat-alat teknik.
Bab ini akan berisi kesimpulan yang dapat diambil dari hasil rumusan masalah
dan saran mengenai topik tugas akhir ini.
DAFTAR PUSTAKA
2.1 Sungai
Sungai merupakan badan air yang bersifat terbuka dan mudah menerima
limbah berbagai aktivitas manusia dari daerah permukiman, pertanian dan industri
di sekitar daerah aliran sungai (DAS). Salah satu indikator terjadinya degradasi
terhadap air sungai dapat dilihat dari adanya perubahan parameter kualitas air.
Perubahan tersebut dapat disebabkan oleh adanya aktivitas pembuangan limbah,
baik limbah pabrik/industri, pertanian, maupun limbah dosmetik dari suatu
pemukiman penduduk ke dalam badan air suatu perairan.
Status mutu air adalah tingkat kondisi mutu air yang menunjukan kondisi
cemar atau kondisi baik pada suatu sumber air dalam waktu tertentu dengan
membandingkan dengan baku mutu air yang ditetapkan. (Masykur.dkk.2019)
2.1.1 Siklus Hidrologi
siklus hidrologi adalah suatu siklus air yang terjadi akibat adanya pengaruh
dari radiasi matahari yang mengakibatkan sebagian volume air permukaan dan
bawah permukaan menguap. Dalam daur hidrologi, energi panas matahari dan
faktor-faktor iklim lainnya menyebabkan terjadinya proses evaporasi pada
permukaan vegetasi dan tanah, di laut atau badan-badan air lainnya. Uap air
sebagai hasil proses evaporasi akan terbawa oleh angin melintasi daratan yang
bergunung maupun datar, dan apabila keadaan atmosfer memungkinkan, sebagian
dari uap air tersebut akan terkondensasi dan turun sebagai hujan.
Siklus hidrologi sendiri tak hanya bertujuan untuk mempertahankan
ketersediaan air namun juga menjaga intensitas hujan. Tak hanya itu siklus air
juga turut menjaga cuaca dan suhu di bumi agar semuanya tetap teratur. Siklus air
ini juga turut membantu keseimbangan ekosistem serta menjaga semua lingkup
kehidupan berjalan dengan sebagaimana mestinya. Siklus ini juga melewati proses
yang panjang sebelum akhirnya terus berlangsung tanpa terhenti. Siklus hidrologi
sendiri memiliki sembilan tahap mulai dari evaporasi sebagai tahap pertama
kemudian transpirasi, kondensasi, evapotranspirasi dan sublimasi.
2.1.3 Hujan
Presipitasi adalah curahan atau turunnya air dari atmosfer ke permukaan
bumi dan laut dalam bentuk yang berbeda, yakni curah hujan di daerah tropis, dan
curah hujan serta salju di daerah beriklim sedang.
Hujan merupakan salah satu bentuk presipitasi. Sedangkan curah hujan
adalah banyaknya hujan yang jatuh pada suatu kawasan tertentu dalam satuan
millimeter(mm). Curah hujan di daerah tropis dicirikan dengan curahan yang
singkat dan lebat, relatif memiliki ukuran diameter yang besar, dan sering disertai
angin yang kencang. Presipitasi adalah faktor utama yang mengendalikan siklus
hidrologi dalam suatu wilayah DAS, atau merupakan elemen utama yang
mempengaruhi kelembapan tanah, proses resapan air tanah dan debit aliran
sungai.
2.1.4 Banjir
Banjir adalah genangan air pada permukaan tanah sampai melebihi batas
tinggi tertentu yang mengakibatkan kerugian.Pada umumnya daerah perkotaan di
Indonesia yang berada di daerah yang kondisi topografi yang landai, dan adanya
pengaruh pengempangan dari sungai dan atau laut sebagai akibat gerakan pasang
surut muka air laut maka sering terancam banjir atau genangan. Selain itu
perluasan daerah perkotaan pada daerah genangan akan memperburuk masalah
banjir, karena pengembangan perkotaan menghambat drainase dan pengembangan
drainase kota yang sudah tidak memadai lagi.
Perubahan pola cuaca dapat memperburuk masalah kualitas air terutama di
daerah perkotaan. Terjadinya hujan dengan pola curah hujan tertentu dapat
memfasilitasi pengangkutan bakteri ke dalam perairan alami, sehingga
menyebabkan penurunan kualitas air yang ditunjukkan oleh tingkat pencemaran
mikroba di daerah aliran sungai pesisir kota di Florida. Curah hujan dengan
tingkat tertentu diperkirakan dapat meningkatkan beban pencemar di sungai
dikarenakan air limpasan yang berasal dari permukaan serta mengandung senyawa
– senyawa organik ikut masuk ke dalam sungai. status mutu air adalah tingkat
kondisi mutu air yang menunjukkan kondisi cemar atau kondisi baik pada suatu
sumber air dalam waktu tertentu dengan membandingkan dengan baku mutu air
yang ditetapkan.
Keterangan :
Q = debit banjir maksimum (m3/detik)
C = koefisien aliran
I = Waktu (mm/jam)
A = Luas DAS (km2) (Abiharyo.2019)
Dalam pengukuran langsung debit aliran Sungai sangat berguna untuk
kehidupan sehari – hari karena berpengaruh pada aktivitas manusia. Dalam
pemilihan lokasi sungai ada banyak faktor yang perlu di pertimbangkan di
antaranya adalah sebagai berikut :
1. Variasi Penampang
Sungai Pastikan lokasi yang dipilih memiliki variasi penampang yang
representatif dari seluruh sungai. Hindari lokasi dengan perubahan
penampang yang tajam atau tidak wajar.
2. Keberagaman Aliran
Pilih lokasi yang mencerminkan variasi aliran di sepanjang sungai, seperti
area dengan aliran cepat dan lambat, serta area dengan kedalaman yang
bervariasi.
3. Jarak
dari Sumber kontaminasi hindari lokasi yang dekat dengan sumber
kontaminasi atau aktivitas manusia yang dapat mempengaruhi kualitas air
dan kecepatan aliran, seperti pembuangan limbah atau aktivitas industri.
4. Stabilitas Tepi Sungai
Pilih lokasi dengan tepi Sungai stabil dan tidak mudah longsor. Tepi yang
tidak stabil dapat megubah penampang Sungai mempengaruhi pengukuran.
5. Pengaruh Cuaca dan Musim
Pertimbangkan pengaruh cuaca dan musim terhadap aliran sungai.
Misalnya, pengukuran sebaiknya dilakukan pada kondisi cuaca yang stabil
dan tidak saat terjadi hujan deras yang dapat menyebabkan banjir dan
perubahan aliran drastic
Gambar 2.2 Pemilihan titik yang benar
Sumber : (Modul)
Selain dari faktor – faktor yang perlu di pertimbangkan dalam pengukuran
langsung debit aliran Sungai, ada juga beberapa lokasi ideal yang bagus di
gunakan untuk melakukan pengukuran di antaranya adalah sebagai berikut ;
1. Bagian Sungai yang Lurus
Bagian sungai yang lurus lebih disukai karena aliran air cenderung lebih
stabil dan laminar.
2. Jauh dari Pengaruh Bendungan atau Bendung
Hindari pengukuran di dekat bendungan, bendung, atau struktur lainnya
yang dapat mengatur aliran air secara signifikan.
3. Area dengan Aliran Konstan
Pilih lokasi yang memiliki aliran air yang konstan dan tidak terlalu
dipengaruhi oleh pasang surut atau perubahan sementara lainnya.
2.3 Debit
Data debit atau aliran sungai merupakan informasi paling penting bagi
pengelolaan sumberdaya air. Debit puncak (banjir) diperlukan untuk merancang
bangunan pengendali banjir, sedangkan data debit aliran kecil diperlukan untuk
perencanaan alokasi (pemanfaatan) air untuk berbagai macam keperluan, terurama
pada musim kemarau Panjang.
Debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati
suatu penampang melintang sungai per satuan waktu. Satuan debit yang
digunakan adalah meter kubik per detik (m3/s). Debit aliran sungai dapat berasal
dari beberapa sumber air, yaitu:
1. Aliran permukaan atas: Bagian aliran yang melintas di atas permukaan tanah
menuju saluran sungai. Atau disebut aliran permukaan di atas lahan.
2. Aliran permukaan Bawah Permukaan: Aliran permukaan ini merupakan
sebagian dari aliran permukaan yang disebabkan oleh bagian presipitasi
yang berinfiltrasi ke tanah permukaan dan bergerak secara lateral melalui
horizon-horizon tanah bagian atas menuju Sungai.
3. Aliran Permukaan Langsung: Bagian aliran permukaan memasuki sungai
secara langsung setelah curah hujan. Aliran ini sama dengan kehilangan
presipitasi atau hujan efektif.
2.4 Rumus
2.4.1 Debit
Perhitungan Debit Segmen dengan mengalikan luas segmen (A) dengan
kecepatan rata-rata (v) pada segmen tersebut:
Keterangan :
Q = Debit (m³/dtk)
A = Luas Penampang (m²)
v = Kecepatan (m/dtk)
Penjumlahan debit Segmen dengan menjumlahkan debit dari semua segmen
untuk mendapatkan debit total Sungai.
Qtotal = ∑Qsegmen Pers….. (2.2)
Keterangan :
Q total = Debit (m³/dtk)
Qsegmen = Debit (m³/dtk)
2.4.2 Rerata
Adapun rumus rerata adalah :
Vrerata = v1 + v2 Pers …… (2.3)
2
Keterangan :
Vrerata = Kecepatan rata – rata (m³/dtk)
V1 = Kecepatan Awal (m³/dtk)
V2 = Kecepatan akhir (m³/dtk)
2.4.3 Luas
Adapun rumus dari luas adalah
A =b.h Pers ….. (2.4)
Keterangan :
A = Luas (m²)
b = Lebar sungai (m)
h = Kedalaman (m)
Masykur, R. H., Amin, B., Husein Siregar, S., Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Indragiri Hilir Jl Akasia No, B., Riau, T., Perikanan dan
Kelautan Universitas Riau Jalan Binawidya, F. K., & Panam, S. (2018).
Analisis Status Mutu Air Sungai Berdasarkan Metode STORET Sebagai.
https://dli.ejournal.unri.ac.id/index.php/DL/article/view/6704/6014
Hardianto, A., Wibowo, H., & Kartini. (2019). FAKTOR KOEFISIEN KOREKSI
PERHITUNGAN KECEPATAN ARUS MENGGUNAKAN CURRENT
METER DAN PELAMPUNG STUDI KASUS SUNGAI JAWI.
https://www.google.co.id
Handychang, H., & Indriaty, F. (2017). Sistem Pengukur Kecepatan Arus Air
Menggunakan Current Meter Tipe “1210 AA”. TESLA: Jurnal Teknik
Elektro, 19(1), 81-95.
Sakinah, W., & Palippui, H. (2019). Perancangan Alat Pengukur Arus Air
Sederhana dari Bahan Daur Ulang. SENSISTEK: Riset Sains dan Teknologi
Kelautan, 18-22
Staddal, I., Haridjaja, O., Hidayat, Y., Mesin, D., Pertanian, P., Gorontalo, P.,
Departemen, ), Tanah, I., Lahan, S., Faperta, G., Ipb, K., & Bogor, D.
(2016). Analisis Debit Aliran Sungai DAS Bila…(Ikrima Staddal, Oteng
Haridjaja, dan Yayat Hidayat) ANALISIS DEBIT ALIRAN SUNGAI DAS
BILA SULAWESI SELATAN THE ANALYSIS OF STREAMFLOW ON BILA
WATERSHED, SOUTH SULAWESI.
https://jurnalsda.pusair-pu.go.id/index.php/JSDA/article/view/56
Perdana Yoga, G., & Utomo, P. (2021). KALIBRASI BANGUNAN UKUR DEBIT
DAERAH IRIGASI PENDOWO MENGGUNAKAN ALAT CURRENT
METER CALIBRATION OF THE PENDOWO IRRIGATION DEBIT
MEASUREMENT BUILDING USING CURRENT METER CALIBRATION
OF THE PENDOWO IRRIGATION DEBIT MEASUREMENT BUILDING
USING CURRENT METER (Doctoral dissertation, University Technology
Yogyakarta).
Handychang, H., & Indriaty, F. (2017). Sistem Pengukur Kecepatan Arus Air
Menggunakan Current Meter Tipe “1210 AA”. TESLA: Jurnal Teknik
Elektro, 19(1), 81-95.
Setiawan, B. (2022). Analisis Kecepatan Arus Air Menggunakan Current Meter
dan Karakteristik Sungai Tuan Haji Besar Muhammad Arsyad Al Banjari
Kabupaten Banjar (Doctoral dissertation, Universitas Islam Kalimantan
MAB).
Saifurridzal, S., Hidayah, E., Halik, G., & Widiarti, W. Y. (2023). Pengukuran
Debit di Saluran Irigasi (Studi Lokasi Daerah Irigasi Kabupaten
Jember). PEKAT: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 59-66.
Nefilinda, N., Suryani, A. I., & Rianto, S. POTENSI DAERAH ALIRAN
SUNGAI DI NAGARI SUNGAI DURIAN KECAMATAN PATAMUAN
KABUPATEN PADANG PARIAMAN.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
3.1.1 Waktu
Adapun waktu pelaksanaan praktikum Hidraulika pada percobaan
Pengukuran langsung debit aliran sungai adalah:
Hari/Tanggal : Minggu, 26 Mei 2024
Pukul : 16 : 00 – 17 : 45
3.1.2 Tempat
Adapun lokasi praktikum ini bertempat di Sungai Nanga – Nanga, Kebun
Raya, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Gambar 3.1 Lokasi Pengukuran titik I
Sumber : (Google Earth Pro)
2. Helm Safety
3. Sepatu Safety
4. Rompi
15,5 0,155
Sumber : Hasil pengamatan kelompok V (lima),2024
= 0,95 m/dtk
Menghitung Luas (m²)
Dik : b = 1,3 m
h = 30 m
Dit : A = ………?
Penyelesaian
A =b.h
=1,3 x 30
= 37,8 m²
Menghitung debit (Q)
Dik : A = 37,8 m²
v = 0,95 m/dtk
Dit : Q = ………?
Penyelesaian
Q =A.v
= 27,56 x 1,05
= 35,91 m³/dtk
Penyelesaian
= 0,5 m
Dik : b = 3,78 m
h = 0,155 m
Dit : A = ………?
Penyelesaian
A =b.h
= 3,78 x 0,155
= 0,5859 m²
Debit (Q)
Dik : v = 0,5 m
A = 0,5859 m²
Dit : Q =v.A
= 0,5 x 0,5859
= 0,29295 m³/dtk
= 1,05 m/dtk
Menghitung Luas (m²)
Dik : b = 1,1 m
h = 26 m
Dit : A = ………?
Penyelesaian
A =b.h
=1,1 . 26
= 27,56 m²
Menghitung debit (Q)
Dik : A = 27,56
v = 1,05
Dit : Q = ………?
Penyelesaian
Q =A.v
= 27,56 x 1,05
= 28,938
Kecepatan rata – rata v
Dik : v1 =0
v2 = 1,05
v3 = 0,75
v4 =0
Dit : v = ………?
Penyelesaian
v 1+ v 2+… ..+vn
𝒗
ഥ =
n
0+1 , 05+0 , 75+0
=
4
= 0,45 m
Luas Penampang (A)
Dik : b = 3,18 m
h = 0,1475 m
Dit : A = ………?
Penyelesaian
A =b.h
= 3,18 x 0,1475
= 0,46905 m²
Debit (Q)
Dik : v = 0,45 m
A = 0,46905 m²
Dit : Q =v.A
= 0,45 x 0,46905
= 0,2110725 m³/dtks