Sem II - 30 - 09 - 2021 - ACUAN PANDUAN KRITIS NERS II - 2021-2022

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

ACUAN PRAKTIK KLINIK RELAWAN

STASE KEPERAWATAN KRITIS


PENDIDIKAN PROFESI NERS
TA. 2021-2022

JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
MEI 2021
TIM PENGAMPU
STASE KEPERAWATAN KRITIS

Maryana, S.Psi, S.Kep, Ns, M.Kep*


Abdul Majid, S.Kep. Ns. M.Kep
Dr. Catur Budi Susilo, S.Kp.,M.Kes
A. Latar Belakang
Pendidikan Profesi Ners di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
merupakan kelanjutan dari pendidikan sarjana terapan yang
diselenggarakan oleh Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Selama
mengikuti Pendidikan Profesi Ners mahasiswa akan mendapatkan
Pengalaman Belajar Klinik (PBK). Peserta didik akan memperoleh
pengalaman praktik pada tatanan klinik, dimana mereka dapat
mengaplikasikan ilmu pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang
diperoleh di kelas maupun di laboratorium. Peserta didik juga
mendapatkan kesempatan mengembangkan kemampuan mengambil
keputusan klinik sebagai keterpaduan antara kemampuan menalar
secara ilmiah dan kritis serta didasarkan kode etik yang berlaku.
Program pendidikan profesi merupakan masa penyesuaian
profesional bagi peserta didik dalam bentuk pengalaman belajar klinik
dan pengalaman belajar di klinik/RS dengan menggunakan tatanan
pelayanan nyata. Mengingat hal tersebut, maka diharapkan kerjasama
dari semua pihak yang terkait, agar dapat memfasilitasi mahasiswa
seoptimal mungkin dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan
pencapaian kompetensi Ners khususnya stase Keperawatan Kritis
sehingga dapat menghasilkan Ners yang profesional yang menguasai
ilmu dan kiat keperawatan berlandaskan pada etika dan perilaku
humanis, serta terampil dan bertanggung jawab terhadap profesinya.
B. Deskripsi Mata Kuliah
Praktik profesi stase Keperawatan Kritis merupakan program yang
menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat
menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam
melakukan asuhan keperawatan profesional, memberikan pendidikan
kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat
keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini
yang berkaitan dengan keperawatan Gawat Darurat dan Kritis.
Praktik Profesi Keperawatan Gawat darurat mencakup asuhan
keperawatan dalam konteks keluarga pada klien dengan berbagai
tingkat usia yang mengalami masalah pemenuhan kebutuhan dasarnya
akibat gangguan salah satu sistem (organ) ataupun beberapa sistem
(organ) tubuhnya dalam keadaan gawat darurat.

C. Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti praktik profesi Keperawatan Kritis mahasiswa
mampu :
1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan
keperawatan pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam
keadaan gawat darurat.
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja
tim.
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan
bertanggung jawab.
4. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah
klien pada berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat
akibat gangguan :
✓ Termoregulasi : trauma kapitis.
✓ Oksigenasi : Infark Miokard, Gagal nafas, trauma thoraks
✓ Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit : DM dengan
ketoasidosis, krisis tiroid, hipo dan hiperglikemi
✓ Keamanan fisik : keracunan, sengatan binatang berbisa, PEB
dan Eklamsi
5. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan
legal pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat
darurat.
6. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan
kesehatan klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat
darurat.
7. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai
dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar
pelayanan yang diberikan efisien dan efektif pada klien dengan
berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat: resusitasi / RJP
/ BHD
D. Metode dan Strategi Pembelajaran
Metode pembelajaran pada Stase Keperawatan Kritis adalah
praktek elawan kerja lapangan/klinik. Strategi pembelajaran yang
dilakukan adalah menggunakan model mentoring di kllinik, penugasan,
diskusi, dan evaluasi. Kegiatan proses pembelajaran dan evaluasi
sebagai berikut :

No Proses Pembelajaran Kegiatan


1 Pre dan post a. Pembahasanan lap. Pendahuluan
Conference b. Persiapan praktik
c. Evaluasi ketercapaian tujuan
d. Pembahasan lap Kasus

2 Demonstrasi Belajar suatu tindakan sebelum ke


pasien
3 Diskusi kasus Pembahasan kasus dalam kelompok
4 Bed Side Teaching Pembelajaran yang dilakukan langsung
di dekat pasien
5 Ronde Keperawatan Pembelajaran dengan tujuan
menyelesaikan masalah keperawatan
langsung didepan pasien
6 Role Modeling Pembelajaran dengan mencontoh
preceptor
7 Seminar Pembelajaran dengan cara presentasi
kasus

E. Target Kompetensi

Setelah menyelesaikan praktek relawan klinik keperawatan mahasiswa


Semester II Program Studi Pendidikan Profesi Ners Tahun Akademik
2021/2022 diharapkan mampu:
1. Melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan :
a. Asuhan Keperawatan pasien Syok
b. Asuhan Keperawatan pasien trauma dada
c. Asuhan Keperawatan pasien Gagal nafas
d. Asuhan Keperawatan pasien infark miokardium
e. Asuhan Keperawatan pasien trauma kepala
f. Asuhan Keperawatan pasien trauma abdomen
g. Asuhan Keperawatan pasien trauma muskuloskeletal
h. Asuhan Keperawatan pasien kegawatan obstetri
i. Asuhan Keperawatan pasien overdosis dan keracunan
j. Asuhan Keperawatan pasien DM dengan ketoasidosis /
kegawatan hiperglikemia
k. Asuhan Keperawatan pasien DM dengan hipoglikemia
l. Asuhan Keperawatan pasien krisis tiroid
m. Asuhan Keperawatan pasien sengatan binatang berbisa

2. Melakukan tindakan keperawatan:


a. Perawatan pasien dengan menggunakan ventilator mekanik
b. Melakukan triage
c. Pengkajian kegawat daruratan
d. Pembidaian
e. Pembebasan jalan nafas
f. Control servikal
g. Needle decompression
h. Occlusive dressing
i. BCLS
F. Pelaksanaan Kegiatan Praktik
1. Beban Studi
Beban studi Praktik Profesi Ners Stase Keperawatan Kritis adalah
3 sks, dengan perhitungan 3 sks x 170 menit x 14 minggu setara
3 minggu.

2. Waktu Praktik
Setiap mahasiswa akan praktik relawan stase keperawatan Kritis
selama 3 minggu setara 3 SKS mulai tanggal 04 – 23 Oktober 2021,
hari praktik Senin sampai Sabtu, jam dinas pagi, sore, dan malam
atau menyesuaikan jam dinas tempat praktik.

3. Tempat Praktik
Praktik akan dilaksanakan di Ruang IGD/ICU/ICCU/HCU RS:
1. RS. Bahayangkara
2. RS Dr. Sardjito
3. RS PKU Muhammadiyah Wonosari
4. RS Bagas Waras Klaten

4. Nama Mahasiswa dan Rotasi Praktik


Sesuai dalam lampiran

5. Perceptor
Perceptor praktik relawan Stase Keperawatan Kritis dari pendidikan
dan rumah sakit dengan dengan kriteria minimal SKp/Ners. Adapun
pembimbing pendidikan adalah:
1. Pendidikan :
a. Ns. Maryana, S.SiT.,S.Psi.,S.Kep.,M.Kep
b. Dr. Catur Budi Susilo, S.Kp.,M.Kes
C. Ns. Abdul Majid, S.Kep.,M.Kep
2. Lahan: sesuai yang ditunjuk RS tempat praktik

6. Tugas Mahasiswa
1. Mengikuti kegiatan pre dan post conference
2. Mengikuti kegiatan praktik relawan untuk mencapai kompetensi
mata kuliah.
3. Setiap mahasiswa wajib memberikan asuhan keperawatan dan
membuat laporan pendahuluan kasus yang akan dikelola
sebanyak 1 kasus individu. Pengelolaan kasus dilakukan
minimal 3 hari (menyesuaikan kondisi pasien). Kasus
dianalisis dengan jumal/hasil penelitian.
4. Laporan pendahuluan merupakan laporan tertulis atas
pemahaman mahasiswa terhadap konsep dari kasus yang akan
dikelola. [Format laporan pendahuluan dibuat dalam bentuk mind
map) yang terdiri dari:
a. Tinjauan teori
b. Pathways (Patofisiologi)
c. Rencana Asuhan Keperawatan
d. Daftar Pustaka
5. Laporan pendahuluan asuhan keperawatan dapat diketik atau
ditulis tangan.
6. Menyerahkan laporan pendahuluan kepada perceptor sebelum
mengambil kasus kelolaan .
7. Laporan asuhan keperawatan diketik dan dikumpulkan maksimal
pada hari sabtu tiap pekannya.
8. Mahasiswa wajib melakukan responsi terkait kasus kelolaan
mahasiswa
9. Mahasiswa wajib mengumpulkan logbook maksimal hari sabtu
pada minggu terakhir stase Keperawatan Kritis ke perceptor
pendidikan masing masing.

7. Tugas Perceptor
1. Preceptor memberikan bimbingan kepada mahasiswa
2. Preceptor wajib mengisi dan menandatangani presensi kegiatan
belajar mengajar profesi setiap kali bimbingan di logbook
mahasiswa
3. Memantau keaktifan, sikap etik dan moral mahasiswa serta
mendiskusikan dengan perawat ruangan hasil pemantauan
tersebut
4. Mengevaluasi dan menilai laporan pendahuluan serta laporan
kasus yang dibuat mahasiswa
5. Memandu pre dan post conference di awal dan di akhir minggu.
Memberikan bimbingan dalam bentuk bed side teaching (BST)
kepada mahasiswa
6. Melakukan ronde keperawatan
7. Memberikan tutorial dan diskusi kasus
8. Mengikuti dan menilai presentasi kasus mahasiswa dengan
analisis jurnal yang diambil di ruangan sesuai dengan
tanggungjawabnya.
9. Menilai ujian akhir stase secara komprehensif dalam hal
ketrampilan maupun responsi, serta laporan asuhan
keperawatan.
10. Mengevaluasi directly observed procedural skill (DOPS)
11. Memberikan penilaian sikap mahasiswa
12. Menegur mahasiswa yang berperilaku di luar ketentuan yang
berlaku dan menuliskan dalam buku evaluasi mahasiswa

8. Tata Tertib Praktik


Pelaksanaan praktik profesi ners hendaknya mematuhi tata tertib
yang ditetapkan. Adapun tata tertib pelaksanaan praktik profesi
ners antara lain :
1. Mahasiswa hadir praktik sesuai rotasi dan jadwal praktik yang
sudah disepakati dengan perseptor. Kehadiran mahasiswa 100%
dari jumlah waktu praktik.
2. Setiap kali praktek mahasiswa harus mengisi daftar hadir
3. Mahasiswa yang berhalangan hadir, harus membuat surat ijin
dilengkapi dengan surat keterangan seperlunya (surat keterangan
sakit dari dokter). Selanjutnya mahasiswa diwajibkan mengganti
hari dinas sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkannya.
Jadwal pengganti sesuai kebijakan perseptor masing-masing
ruangan.
4. Mahasiswa memakai seragam rapih, bersih dan sesuai ketentuan
yang berlaku
5. Tidak mengenakan perhiasan, kuku pendek dan tidak
menggunakan pewarna kuku
6. Untuk wanita yang tidak berjilbab, rambut pendek/disanggul
rapih. Untuk pria kumis, jambang, dipotong rapi, rambut dipotong
rapi tidak menyentuh krah.
7. Mahasiswa harus membawa "nursing kit dan Alat Perlindungan
Diri (handscoon dan masker) setiap kali praktek
8. Jadwal praktek dinas sesuai yang telah ditetapkan oleh Rumah
Sakit.
9. Mahasiswa tidak boleh merubah jadwal dinas tanpa
sepengetahuan pembimbng akademik dan perseptor di tempat
mahasiswa berdinas

9. Sanksi
Mahasiswa yang tidak menjalankan tata tertib akan dikenakan sanksi
sebagai berikut :
1. Mahasiswa yang tidak mengikuti jadwal dinas yang telah
ditetapkan oleh perseptor maka mahasiswa dianggap tidak dinas
2. Mahasiswa yang tidak mengenakan atribut yang telah ditetapkan,
tidak boleh melanjutkan dinas dan wajib mengganti dinas
3. Mahasiswa yang tidak membuat laporan pendahuluan, tidak boleh
melanjutkan dinas dan wajib mengganti dinas
BAB IV
EVALUASI

A. Metode Evaluasi
Evaluasi praktik relawan dilaksanakan selama periode praktik
dengan metode observasi, ujian kasus/responsi kasus,
wawancara/diskusi, presentasi kasus dan analisis jurnal serta
penugasan

B. Item Evaluasi
Hal-hal yang dievaluasi selama praktik relawan meliputi :
1. Pre Conferen & Post Confencere :5 %
2. Askep Individu : 25 %
3. Kerjasama Kelompok : 10%
4. Seminar/Presentasi Kasus : 20%
dengan analisis jurnal
5. Keterampilan/DOPS : 15%
6. Sikap : 10%
7. Ujian Kasus/responsi kasus : 15%

C. Sistem Penilaian
Penilaian dilakukan oleh perceptor akademik dan perceptor klinik
sesuai dengan format penilaian yang ditetapkan akademik.
1. Pendidikan (perceptor)
a. Melakukan pre & post konference secara kelompok secara daring
b. Memeriksa dan memberikan umpan balik tugas mahasiswa,
asuhan keperawatan individu, log book.
c. Bersama pembimbingan lapangan melakukan monitoring
evaluasi pencapaian kompetensi praktik relawan mahasiswa
Ners di area Keperawatan Kritis sesuai waktu yang disepakati
kedua belah pihak.
d. Melakukan responsi dan tanya jawab terkait kasus kelolaan
mahasiswa
2. Lapangan (Perceptor)
a. Mengadakan pre dan post conference
b. Melakukan bimbingan dengan metode (sesuaikan kasus misal :
bed side teaching, ronde keperawatan)
c. Menilai sikap mahasiswa
d. Mengoreksi kegiatan dan laporan harian
e. Membimbing pengambilan kasus individu dan kelompok
f. Melakukan observasi langsung terhadap ketrampilan klinik yang
telah dilakukan mahasiswa ( Directly Observation Procedure of
skilis) selama mengikui relawan di arean Keperawatan Kritis
sesuai jadwal/rotasi mahasiswa sesuai jadwal ujian (terlampir).
BAB V
PENUTUP

Demikian buku Panduan relawan Praktek Profesi Stase Keperawatan


Kritis bagi mahasiswa pada tahap profesi Prodi Profesi Ners Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Secara umum buku ini
memuat Tujuan Praktek elawan Profesi, deskripsi stase, capaian
pembelajaran, beban studi Keperawatan Kritis, peserta didik, persecptor,
dosen perceptor, tempat, waktu pelaksanaan praktek, proses
pembelajaran, aspek yang dievaluasi dan instrument yang digunakan
untuk mengevaluasi pencapaian kompetensi mahasiswa setelah
mengikuti praktek profesi stase Keperawatan Kritis.

Buku ini merupakan salah satu bagian dari pedoman-pedoman yang


telah diterbitkan oleh Prodi Pendidikan Profesi Ners Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenes Yogyakarta. Hal-hal yang belum tercantum dalam
buku panduan ini dapat dipedomani dan dilaksanakan oleh semua pihak
terlibat dalam penyelenggaraan praktek profesi stase Keperawatan Kritis.

Yogyakarta, September 2021


Ketua Prodi Pendidikan Profesi Ners Koordinator Stase Keperawatan Kritis

Ns.Harmilah,S.Kep.,M.Kep.,Sp.KMB Ns.Maryana,S.SiT.,S.Psi.,S.Kep.,M.Kep
NIP. 196807031990032002 NIP. 197504072002121002

Mengetahui
Ketua Jurusan Keperawatan

Bondan Palestin, SKM.,M.Kep.,Sp.Kom


NIP. 197207161994031005

Anda mungkin juga menyukai