4. Kercu Nifas Kelas G (TJT)
4. Kercu Nifas Kelas G (TJT)
4. Kercu Nifas Kelas G (TJT)
A. Latar Belakang
Pendidikan tahap profesi merupakan kelanjutan dari tahap pendidikan program
sarjana terapan kebidanan, dimana tahap ini peserta didik mengaplikasikan teori dan
konsep yang didapat selama belajar di pendidikan sarjana terapan. Sesuai dengan
kurikulum pendidikan profesi bidan bahwa asuhan kebidanan professional
dilaksanakan dengan menggunakan pengetahuan teoritik yang mantap dan kokoh dari
berbagai disiplin ilmu yang terkait dengan ilmu kebidanan, disamping berbagai ilmu
dasar, perilaku dan sosial sebagai landasan dalam melakukan pengkajian, perumusan
diagnosa, penyusunan perencanaan dan melaksanakan tindakan dan evaluasi
Selain itu, berdasarkan kerangka kualifikasi Nasional Indonesia, seorang lulusan
profesi bidan harus mampu untuk menggunakan IPTEKS dalam bidang keahliannya dan
mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi dalam penyelesaian masalah.
Lulusan profesi Bidan juga diharapkan untuk bertanggung jawab terhadap pekerjaan
yang dijalani.
Berdasarkan kurikulum Pendidikan Profesi Bidan ilmu kebidanan dan kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia, mahasiswa profesi bidan ilmu kebidanan diharapkan
mampu menunjukkan kemampuan keterampilan dan pengetahuan yang berbasis etika
dan moral pada sikap caring yang berkembang secara terus menerus langsung kepada
klien dan berusaha untuk memberikan asuhan kebidanan professional yang
berkualitas.
Untuk tercapainya tujuan program yaitu proses adaptasi profesi untuk dapat
melaksanakan pendelegasian wewenang secara bertahap dalam memberikan asuhan
kebidanan professional, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi
advokasi pada pasien, membuat keputusan legal dan etik serta evidence based practice
dibidang kebidanan.
B. Tujuan
1. Umum
Mencetak lulusan bidan yang mempunyai pengetahuan, ketrampilan, sikap dan
perilaku yang profesional sebagai seorang bidan yang mampu memberikan asuhan
sesuai dengan standar kebidanan.
2. Khusus
a. Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mengintegrasikan serta
menerapkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam lingkup asuhan wanita
sepanjang daur hidup di berbagai tingkat pelayanan.
b. Sebagai pembelajaran lanjutan sesudah lulus dari tahap akademik yang berupa
pembelajaran PBL, tutorial, dan clinical skill lab pada prodi sarjana terapan
Kebidanan
C. Lahan Praktik
1. Puskesmas Nipah Panjang
2. Puskesmas Rantau Rasau
3. Puskesmas SImpang Pandan
4. Puskesmas Sungai Tering
5. TPMB Nela Mastura
6. TPMB Handaiyani
7. TPMB Anita Mailani
8. TPMB Ana Martina
9. TPMB Handayani
10. TPMB Munajirah
11. TPMB Netty Friska S
E. Bahan Kajian
Praktik Asuhan Kebidanan Komprehensif Nifas dan Menyusui mempunyai bobot 3 SKS.
Selama kegiatan pendidikan profesi bidan setiap mahasiswa diharapkan mampu
mengaplikasikan ilmu kebidanan yang telah di peroleh selama tahap akademik.
1. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah Praktik Asuhan Kebidanan Komprehensif Nifas dan
Menyusui
a. Melakukan pengkajian data subyektif dan obyektif pada ibu nifas dan menyusui
dengan pendekatan holistik.
b. Menginterpretasi data dasar dengan berpikir kritis pada ibu nifas dan menyusui.
c. Mengidentifikasi diagnosis/masalah potensial dan antisipasi pada ibu nifas dan
menyusui.
d. Mengidentifikasi tindakan segera (jika perlu) pada ibu nifas dan menyusui.
e. Merumuskan perencanaan asuhan nifas dan menyusui dengan pendekatan holistik.
f. Melakukan implementasi asuhan nifas dan menyusui dengan pendekatan holistik
berdasarkan evidence based practice.
g. Melakukan evaluasi asuhan nifas dan menyusui dengan pendekatan holistik.
h. Melakukan pendokumentasian asuhan nifas dan menyusui yang terstandar dengan
model dokumentasi SOAP.
2. Unit Kompetensi Praktik Asuhan Kebidanan Komprehensif Nifas dan Menyusui
a. Pemeriksaan fisik masa nifas
b. Perawatan luka perineum
c. Perawatan payudara
d. Teknik menyusui
e. Memerah ASI
f. Pijat oksitosin
g. Senam nifas
h. Pemeriksaan diaktasis rekti
i. Penatalaksanaan bendungan ASI
F. Pembimbing Praktik
1. Kualifikasi dosen pada tahap profesi
a) Kualifikasi dosen minimal magister kebidanan, magister dengan latar belakang
minimal Sarjana Terapan Kebidanan/Profesi Bidan, spesialis bidang
keilmuan/keahlian sesuai dengan program studi.
b) Memiliki pengalaman sebagai praktisi minimal 2 tahun bagi Bidan
c) Memiliki kartu anggota profesi yang masih berlaku.
d) Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih berlaku,
e) Memelihara kemampuan praktik kliniknya
2. Kualifikasi pembimbing klinik (preseptor – mentor) dari lahan praktik
a) Bidan praktisi : Bidan praktisi dengan latar belakang pendidikan minimal
Diploma III Kebidanan dengan pengalaman kerja sebagai bidan minimal 5 tahun,
atau Bidan praktisi dengan latar belakang pendidikan profesi bidan dengan
pengalaman kerja sebagai bidan minimal 3 tahun.
b) Memiliki sertifikat pelatihan perseptor-mentor. Memiliki kartu anggota profesi
yang masih berlaku.
c) Memiliki SIP Bidan, dan
d) Memiliki pengalaman atau pendidikan lanjutan yang berhubungan dengan
praktik klinik kebidanan.
G. Tugas Pembimbing
1. Tugas Pembimbing Klinik
a) Melaksanakan orientasi dan bimbingan sesuai kasus
b) Berperan aktif dalam membimbing ketrampilan
c) Memberikan pernilaian sikap dan ketrampilan
d) Pemantauan terhadap kehadiran mahasiswa
2. Tugas Pembimbing Institusi
a) Melakukan bimbingan ketrampilan bersama pembimbing klinik
b) Melakukan bimbingan sesuai kasus yang didapat
c) Melakukan evaluasi pengetahuan (presentasi dan responsi) dan ketrampilan
H. Penguji Praktik
1. Kualifikasi penguji Praktik dari Institusi Pendidikan
Dosen Tetap Magister kebidanan, Magister kesehatan dengan latar belakang
minimal Diploma IV Kebidanan, atau Dosen dengan latar belakang pendidikan
spesialis (misalnya dr.SpOG/ dr.SpA) serta masih aktif sebagai praktisi
2. Kualifikasi Penguji dari Lahan praktik (preseptor – mentor)
a) Bidan Praktisi : Bidan praktisi dengan latar belakang pendidikan minimal
Sarjana Terapan Kebidanan/Profesi Bidan dengan pengalaman kerja sebagai
bidan minimal 5 tahun, atau Bidan praktisi dengan latar belakang pendidikan
profesi bidan dengan pengalaman kerja sebagai bidan minimal 3 tahun dan/
atau dokter spesialis (misalnya SpOG/Sp.A)
b) Memiliki sertifikat pelatihan perseptor mentor
c) Memiliki kartu anggota profesi yang masih berlaku
d) Memiliki SIP Bidan, dan
e) Memiliki pengalaman atau pendidikan lanjutan yang berhubungan dengan
kebidanan termasuk memelihara kemampuan praktik kliniknya
I. Tugas Mahasiswa
1. Mengikuti orientasi dan mengisi absen
2. Melakukan asuhan kebidanan sesuai target
3. Melaksanakan ujian prosedur sesuai tagihan
4. Membuat laporan harian yang ditandatangani oleh pembimbing klinik
5. Membuat laporan asuhan kebidanan sesuai target dan dikonsulkan
6. Mengikuti presentasi kelompok individu/responsi
7. Mengumpulkan laporan kelompok dan individu paling lambat satu minggu setelah
praktik berakhir
8. Dokumen yang dikumpulkan kepada dosen pembimbing praktik
J. Proses Pelaksanaan Praktik
1. Metode Praktik
Metode praktik profesi bidan meliputi;
1. Pre Conference (identifikasi kasus awal, penggunaan konsep referensi, dan hasil
penelitian)
2. Post Conference (evaluasi tindakan kebidanan)
3. Tutorial individu yang diberikan preceptor
4. Diskusi kasus
5. Case report dan operan dinas
6. Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/kebidanan
terkini
7. Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan
d) Observasi
Deskripsi:
Pengamatan peserta didik terhadap tindakan dan sikap sejawat dan tim
kesehatan lain dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Tujuan:
Memberikan kesempatan peserta didik untuk berfikir kritis dan peduli terhadap
lingkungan sekitarnya
Tahapan Prosedur:
1) Peserta didik mengamati teman sejawat dan tim kesehatan lainnya dalam
memberikan pelayanan kepada klien.
2) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dengan teman
sekelompok dan pembimbing
3) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dengan teman
sekelompok dan pembimbing
4) Peserta didik atau pembimbing menyampaikan kesimpilan diskusi
5) Bed-side teaching
e) Tutorial Belajar Mandiri
Deskripsi:
Proses belajar klinik dimana peserta didik memberikan asuhan kebidanan
dengan menggunakan sumber-sumber yang ada tanpa kehadiran pembimbing
klinik.
Tujuan;
Memberikan kesempatan peserta didik untuk meningkatkan rasa percaya diri
bertindak sebagai profesi dalam memberikan asuhan kebidanan
Tahapan Prosedur:
1) Peserta didik menentukan tujuan belajar mandiri
2) Peserta didik meminta umpan balik dari pembimbing terhadap pengalaman
klinik yang telah dilakukan.
K. TATA TERTIB
1. Kehadiran 100%
2. Wajib hadir di lahan praktik 15 menit sebelum jam dinas dimulai
3. Wajib mengikuti seluruh seluruh kegiatan yang telah ditetapkan oleh bagian
pendidikan dan disesuaikan dengan kesepakatan dengan lahan praktik.
4. Wajib menggunakan seragam dan atribut yang telah ditetapkan oleh bagian
pendidikan dan disesuaikan dengan kesepakatan dengan lahan praktik
5. Memenuhi pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan bagian pendidikan dan
diketahui oleh pembimbing dari pendidikan
6. Larangan untuk memanjang kuku, menggunakan cat kuku, memakai perhiasan
(anting, kalung, gelang, cincin dan lain-lain)
7. Diwajibkan hanya menggunakan jam tangan yang mempunyai jarum detik
8. Harus menjaga nama baik institusi pendidikan, lahan praktik dan pasien
9. Meninggalkan ruangan (lahan praktik) lebih dari 30 menit tanpa seizing
pembimbing pada saat jam praktik , dinyatakan tidak hadir.
10. Peserta didik/ kelompok peserta didik wajib mengganti kerusakan/ kehilangan alat-
alat/ inventaris institusi pendidikan /lahan praktik akibat kelalainan sesuai
ketentuan.
L. Capaian Kompetensi
Rata-rata Pencapaian Kompetensi
No. Prosedur Inti Kebidanan
Selama Pendidikan per Lulusan
(1) (2) (3)
TAHAP SARJANA TERAPAN
1 Asuhan kehamilan 100
2 Asuhan persalinan 50 (observasi, membantu, mandiri)
3 Menolong persalinan normal 50
4 Asuhan pasca persalinan 50
5 Asuhan bayi baru lahir 50
6 Asuhan bayi dan balita 25
7 Pelayanan kontrasepsi 30
TAHAP PROFES BIDAN
8 Asuhan remaja dan pranikah 3 kasus
9 Asuhan remaja pra konsepsi dan 2 kasus
perencanaan kehamilan sehat
10 Continuity ofcare 2 Kasus (tiap kasus terdiri dari 2
ANC, 1 INC, 4 PNC)
11 Melakukan asuhan kolaboratif 5 kasus
kegawatdaruratan maternal dan neonatal
12 Melakukan asuhan kolaboratif kehamilan 3 kasus
patologis dan komplikasi
13 Melakukan asuhan kolaboratif persalinan 3 kasus
patologis dan komplikasi
14 Melakukan asuhan kolaboratif nifas patologis 3 kasus
dan komplikasi
15 Melakukan asuhan kolaboratif bayi baru lahir 2 kasus
patologis dan komplikasi
M. Evaluasi
Evaluasi dilakukan oleh pembimbing klinik dan pembimbing institusi
A. Format (Evaluasi dilakukan sesuai format yang ditentukan)
B. 3 Ranah yang dievaluasi (Kognitif, Afektif, Psikomotor)
C. Kelulusan (Ditentukan oleh kelengkapan aspek penilaian dengan fromat yang ada)
D. Nilai Kelulusan Minimal 3,60
N. Outline dalam penulisan makalah tiap kasus
BAB I Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
3. Manfaat
BAB II Tinjauan Pustaka
1. Teori Asuhan Kebidanan (Sesuai dengan kasus)
2. Manajemen Asuhan Kebidanan
3. Penerapan Manajemen Kebidanan
4. Teori EBM (Evidence Based Midwifery) sesuai kasus
BAB III Tinjauan Kasus
1. Judul Kasus
2. Pelaksanaan Asuhan
3. Identitas Pasien
4. Manajemen Asuhan Kebidanan
BAB IV Pembahasan
Analisis kasus dengan kajian teori jurnal/EBM
BAB V Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka dengan sistem MLA (Modern Language Association) Style yaitu Nama akhir
Penulis, nama depan. “Judul artikel”. Judul Jurnal. Volume. Issue (Tahun):halaman.
Contoh Penulisan Daftar Pustaka
Jonathan, Karim. “Beyond Growth: Library and Development.” Annals of Library Research.
5 (2015):111-130.
DAFTAR NAMA MAHASISWA DAN PEMBIMBING/ CLINICAL INSTRUCTUR INSTITUSI
MK ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF NIFAS DAN MENYUSUI KELAS G
TANGGAL 25 NOVEMBER S.D 14 DESEMBER 2024