Askep Resume Epilepsi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN

EPILEPSI

An. A, laki-laki 4 tahun masuk Rumah Sakit tanggal 29 September 2018 jam 11.20 wib
dengan kejang berulang sejak 4 jam yang lalu, kejang sebelah tubuh kiri, lamanya 25-30 detik
perkali, interval ± 1 jam kejang berhenti sendiri, kejang tidak disertai demam. Pilek sejak 1 hari
yang lalu tidak disertai batuk, tidak ada muntah, tidak ada mual, tidak ada perdarahan di kulit,
gusi, hidung dan saluran cerna. Pasien merupakan rujukan Puskesmas Kemayang dengan staty
epileptiky dan telah mendapatkan stesolid supp di Puskesmas. Anak kembali kejang frekuensi 4x
dan telah diberikan stesolid supp di IGD RSUP M.Jamil, kemudian klien kembali kejang dan
diberikan diazepam intravena. Riwayat penyakit dahulu klien pernah menderita epilepsi sejak
usia 3 bulan, awalnya klien hanya mendapatkan luminal. Pada usia 6 bulan ditambah fenitrin dan
carbamazepine. Saat ini anak hanya berbaring, anak belum ada babling, anak dapat merespon
suara.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan, reflex fisiologis hiper reflex dan reflex patologis ( - ) /
negative, rangsang meningeal ( kaku kuduk negative, Brudzinky I dan II negative ), kekuatan
0
ekstremitas normal. T = 110/70 mmHg, S = 37 C RR = 24 x/menit, N = 112 x/menit. Hasil
pemeriksaan hematologi 29 September 2018
Hemoglobin : 8,7 gr/dl ( P : 14,2 gm/dl , L : 15,2 gm/dl )
Trombosit : 394.000 µ ( 150.000 µ – 450.000 µ )
Hematokrit : 31 % ( P : 34 % , L : 48 % )
Lekosit : 10.160 µ ( 5000 µ – 17.000 µ )
Pengobatan O2 1 Lpm, IVFD 2A 1050 cc/24 jam 15 tpm makro, Luminal 2x30 mg Po (6 mg/kg
bb/hari), fenitoin 2x35 mg Po (7 mg/kg bb/hari), carbamazepine 2x135 mg Po (27mg/kg
bb/hari), diazepam 3 mg iv bila kejang, asam folat 1 x 1, B 6 1 x 10 mg
ANALISA DATA

Hari/Tanggal Data Etiologi Problem Paraf


Selasa, DS : Resiko kejang Resiko
2 Oktober - Keluarga mengatakan anaknya pernah berulang injury
2018 menderita epilepsi sejak usia 3 bulan.

DO :
- kejang berulang sejak 4 jam yang lalu,
kejang sebelah tubuh kiri, lamanya 25-
30 detik perkali, interval ± 1 jam
kejang berhenti sendiri, kejang tidak
disertai demam.

Selasa, DS : Faktor biologis Nyeri


2 Oktober - Ibu mengatakan sesudah kejang badan akut
2018 pegal-pegal dan kepala nyeri.
P : Nyeri disebabkan oleh kejang.
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk.
R : Di bagian kepala.
S:7
T : Nyeri terasa sesudah kejang.

DO : Pasien terlihat meringis kesakitan.

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1.      Resiko injury b.d resiko kejang berulang.
2.      Nyeri akut b.d faktor biologis.
INTERVENSI
No Tanggal Diagnosa Keperawatan NOC NIC Paraf
1 Selasa, Resiko injury b.d Setelah dilakukan Environmental Management
2 Oktober resiko kejang berulang tindakan keperawatan ( Manajemen lingkungan).
2018 selama 3 x 24 jam, 1.  Sediakan lingkungan yang
diharapkan klien aman untuk pasien.
terbebas dari resiko 2.  Berikan Obat
injury dg KH : Antikonvulsan.
1.  Pengetahuan 3.  Identifikasi kebutuhan
tentang resiko. keamanan pasien sesuai
2.  Mengatur strategi dengan kondisi fisik dan
pengontrolan fungsi kognitif pasien dan
seperti yang riwayat penyakit terdahulu
dibutuhkan. pasien.
3.  Memodifikasi gaya 4.  Hindarkan lingkungan yang
hidup untuk berbahaya (Misalnya
mengurangi resiko memindahkan perabotan )
4.  Menghindari 5.  Sediakan tempat tidur yang
paparan yang bisa nyaman dan bersih.
mengancam 6.  Membatasi pengunjung.
kesehatan. 7.  Menganjurkan keluarga
untuk menemani pasien,
mengontrol lingkungan dari
kebisingan.
8.  Memindahkan barang-
barang yang dapat
membahayakan.

2 Selasa, Nyeri akut b.d faktor Setelah dilakukan Pain Management ( Menejemen
2 Oktober biologis tindakan keperawatan nyeri ) 1400 :
2018 selama 3 x 24 jam, 1.  Lakukan pengkajian nyeri
diharapkan nyeri secara komprehensif
teratasi, dg KH ( PQRST ).
(2102) : 2.  Gunakan teknik komunikasi
1.  Melaporkan adanya terapeutik untuk mengetahui
nyeri. pengalaman nyeri pasien.
2.  Luas bagian tubuh 3.  Kaji kultur yg
yg terpengaruh. mempengaruhi respon nyeri.
3.  Frekuensi nyeri. 4.  Kontrol lingkungan yg dpt
4.  Ekspresi nyeri pada mempengaruhi nyeri seperti,
wajah. suhu ruangan dan
pencahayaan.
5.  Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
6.    Monitor penerimaan pasien
tentang menejemen nyeri.
Catatan Perkembangan
No. Hari/Tanggal No. Jam Implementasi Evaluasi Paraf
DX
1. Selasa, D1. 09.00WIB Environmental S:
2 Oktober Management - Keluarga
2018 ( Manajemen mengatakan
lingkungan). anaknya tidak
1.  Menyediakan kejang lagi.
lingkungan yang - Keluarga
aman untuk pasien. mengatakan
2.  Memberikan Obat anaknya pernah
Antikonvulsan menderita
seperti Luminal epilepsi sejak
2x30 mg Po (6 usia 3 bulan.
mg/kg bb/hari) O:
3.  Mengidentifikasi - Akral hangat
kebutuhan - S : 37,5 0
keamanan pasien - N : 102
sesuai dengan kali/menit
kondisi fisik dan - RR : 26
fungsi kognitif kali/menit
pasien dan riwayat A:
penyakit terdahulu Resiko kejang
pasien. berulang
4.  Menghindarkan P:
lingkungan yang - Berikan Obat
berbahaya Antikonvulsan
(Misalnya seperti Luminal
memindahkan 2x30 mg Po (6
perabotan ) mg/kg bb/hari
5.  Menyediakan - Sediakan
tempat tidur yang tempat tidur
nyaman dan bersih. yang nyaman
6.  Membatasi dan bersih.
pengunjung. - Batasi
7.  Menganjurkan pengunjung
keluarga untuk - Anjurkan
menemani pasien, keluarga untuk
mengontrol menemani
lingkungan dari pasien,
kebisingan. mengontrol
lingkungan dari
8.  Memindahkan kebisingan.
barang-barang yang - Intervensi di
dapat lanjutkan
membahayakan.

2. Selasa, D2 10.15WIB S:
2 Oktober Pain Management - Ibu mengatakan
2018 ( Menejemen nyeri ) sesudah kejang
1400 : badan pegal-
1.  Melakukan pegal dan
pengkajian nyeri kepala nyeri.
secara komprehensif - Nyeri
( PQRST ). disebabkan oleh
2.  Menggunakan kejang, nyeri
teknik komunikasi seperti ditusuk-
terapeutik untuk tusuk, di bagian
mengetahui kepala
pengalaman nyeri O:
pasien. - Pasien terlihat
3.  Mengkaji kultur meringis
yang mempengaruhi kesakitan.
respon nyeri. - Skala wajah : 7
4.  Kontrol lingkungan
yang dapat A:
mempengaruhi nyeri Nyeri Akut
seperti, suhu P:
ruangan dan - Lakukan
pencahayaan. pengkajian
5.  Berikan analgetik nyeri secara
untuk mengurangi komprehensif
nyeri ( PQRST ).
6.  Monitor penerimaan
pasien tentang - Intervensi di
menejemen nyeri. lanjutkan

Anda mungkin juga menyukai