LK KDP Yayu
LK KDP Yayu
LK KDP Yayu
Diajukan untuk Memenuhi salah satu Tugas Program Profesi Ners pada Stase
Keperawatan Dasar Profesi
Disusun oleh:
Yayu Pratiwi 220112170031
PROFESI KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2017
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN DAN KELUARGA
Nama : Ny. K
Tanggal Lahir : Sumedang, 09 Februari 1974
Umur : 43 tahun
Agama : Islam
Kultur : Sunda
Diagnosa Medis : Chronic Kidney Disease (CKD)
Tgl. Dikaji : 30 Agustus 2017
Tgl. Masuk RS : 29 Agustus 2017
No Medrec : 309897
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SD
Alamat : Sunda karya rt/rw 02/08 desa sunda mekar
3. KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh sesak nafas disertai batuk kering.
8. KEBUTUHAN ADL
Kebutuhan
Sebelum masuk RS Setelah masuk RS
Dasar
Makan dan Klien makan: Klien makan:
Minum Frekuensi 2-3x sehari Frekuensi 2x sehari
Porsi sedang, habis. Porsi sedikit, tidak habis
Komposisi sayur dan lauk Komposisi sayur dan lauk
pauk pauk disertai buah-buahan
Keluhan : - dan agar-agar dari RS.
Klien minum: Keluhan :jika nyeri muncul,
Frekuensi sebanyak 4 tidak habis.
gelas/hari
Keluhan : - Klien minum:
Frekuensi sebanyak 400
liter/hari
Keluhan : -
Istirahat Klien tidur sebanyak 6-8 jam Klien sering terbangun. Klien
perhari. tidur sebanyak 5-6 jam perhari
Keluhan: waktu tidur tidak
Keluhan : - teratur.
Eliminasi Klien BAK dengan: Klien BAK dengan:
BAK Frekuensi sebanyak 4-5 Frekuensi sebanyak 3
x/hari x/hari
Karakteristik: kuning jerih Karakteristik : kuning jernih
11. TERAPI
B. ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
DS : Faktor resiko dan etiologi Pola nafas tidak
CKD :
Klien mengeluh sesak nafas efektif
c/ Kurang minum
disertai batuk, sesak nafas
Sekresi ADH
dirasa terus-menerus sejak 3
hari yang lalu seperti Retensi air dan natrium
diremas-remas atau seperti
Peningkatan volume
ada yang menekan sampai intravascular
mengganggu aktivitas tidur.
Peningkatan tekanan
Sesak nafas bertambah darah
apabila tubuh dalam posisi
Peningkatan tekanan
berbaring/tidur, berjalan dan arteri ginjal
berkurang apabila posisi
Peningkatan
duduk. permeabilitas glomerulus
Kebocoran plasma
DO:
Endapan protein
Klien tampak lemah, retraksi
sternum, pengembangan paru Pembuluh darah
tersumbat
tidak simetris, terdapat acites,
edema ekstrimitas bawah Iskemik pembuluh darah
TD 130/90 mmHg, HR 100
Vasokontriksi
x/menit, RR 25 x/menit dan
Aktivasi renin
suhu T 36.8OC. hasil lab : angiotensin
Hb : 8,9, Ht : 27,4, Ureum :
Sekresi aldosterone
188, Kreatinin : 15,65
Retensi air dan natrium
Edema
Acites
Proses pernafasan
terganggu
Ekspansi paru
O2
RR
Peningkatan volume
DO: intravascular
Output 400 cc/hari, turgor
Peningkatan tekanan
kulit kering, terdapat acites, darah
edema ekstrimitas bawah.
Peningkatan tekanan
Pemeriksaan fisik : TD arteri ginjal
130/90 mmHg, HR 100
Peningkatan
x/menit, RR 25 x/menit dan permeabilitas glomerulus
suhu T 36.8OC. hasil lab :
Kebocoran plasma
Hb : 8,9, Ht : 27,4, Ureum :
Endapan protein
188, Kreatinin : 15,65
Pembuluh darah
tersumbat
Vasokontriksi
Aktivasi renin
angiotensin
Sekresi aldosterone
Edema
DO:
Klien tampak lemah,
retraksi sternum,
pengembangan paru
tidak simetris,
terdapat acites, edema
ekstrimitas bawah
TD 130/90 mmHg,
HR 100 x/menit, RR
25 x/menit dan suhu T
36.8OC. hasil lab :
Hb : 8,9, Ht : 27,4,
Ureum : 188,
Kreatinin : 15,65
2 Ketidakseimbangan Tujuan: 1. Lakukan pemasangan kateter urin 1. Mempermudah perhitungan haluaran
volume cairan : Setelah dilakukan asuhan 2. Pantau intake output urin
Kelebihan volume keperawatan selama 3. Pantau secara terus menerus lingkar 2. Mencatat intake dan output cairan
cairan berhubungan 3x24 jam volume cairan abdomen dan edema pada dapat memantau keseimbangan
dengan retensi cairan seimbang. ekstremitas cairan
dan natrium ditandai Kriteria Hasil: 4. Batasi masukan cairan 600 ml/hari 3. Untuk memantau kelebihan cairan
dengan: Tidak ada oedema 5. Jelaskan pada pasien dan keluarga klien
Keseimbangan antara tentang pembatasan cairan 4. Membatasi cairan diperlukan untuk
DS : input dan output 6. Kolaborasi pemberian diuretic mengurangi kelebihan cairan
klien mengatakan air Hemoglobin dalam furosemid 3x2 amp drip iv 5. Pemahaman meningkatkan kerjasama
kencingnya sedikit, batas normal (12-15 7. Kolaborasi pemberian terapi obat pasien dan keluarga dalam
klien mengatakan mg/dl), callos 3x500mg po, dan bicnat pembatasan cairan
minum dibatasi. Hematokrit dalam 3x500mg po 6. Furosemid berfungsi untuk
batas normal (33- 8. Kolaborasi pemberian terapi obat meningkatkan pengeluaran cairan
DO : 45%), Asam Folat tubuh yang diekskresikan melalui
acites, edema Kreatinin dalam batas 9. Kolaborasi terapi hemodialisa 2x urine dan feses
ekstrimitas bawah seminggu 7. Callos dan bicnat merupakan terapi
TD 130/90 mmHg, normal (0,6-1,1 mg/dl), untuk mengatasi defisiensi kalsium
HR 100 x/menit, RR Ureum dalam batas dan bikarbonat
25 x/menit dan suhu T normal (<50 mg/dl) 8. Suplemen vitamin untuk mencegah
36.8OC. hasil lab : anemia
Hb : 8,9, Ht : 27,4, 9. Hemodialisa dapat menggantikan
Ureum : 188, fungsi ginjal untuk mengekskresikan
Kreatinin : 15,65 sisa-sisa metabolisme tubuh, dan
mengeluarkan cairan
C. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. K
Ruangan : Cempaka
No. Medrek : 309897
Nama Mahasiswa : Yayu Pratiwi
Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
31 Pola nafas tidak 1. Mengatur posisi 1. Klien terlihat Yayu
Agustus efektif kepala dan lebih lebih nyaman Pratiwi
2017 berhubungan tinggi saat tidur 2. Pernapasan
300 masih belum
dengan
2. Kolaborasi terlihat
penurunan pemberian oksigen membaik, klien
ekspansi paru melalui nasal masih merasa
canule 3 lpm sesak
3. Mengkaji ulang 3. TD : 130/80,
tanda-tanda vital HR : 72
x/menit, RR :
22x/menit, Suhu
: 36,2 C
31 Ketidakseimbang 1. Menghitung intake 1. Klien Yayu
Agustus an volume cairan output mengatakan Pratiwi
2017 : Kelebihan 2. Melakukan buang air kecil
volume cairan pemasangan 5x sebanyak
berhubungan kateter urin satu gelas
dengan retensi 3. Kolaborasi setiap kali
cairan dan pemberian BAK, minum
natrium Diuretik IV, dalam sehari
Memberikan terapi +/- 250ml,
obat callos 500 mg cairan infus
po, dan bicnat 500 yang masuk
mg po untuk pagi +/- 1.500 ml
2. Klien cukup
kooperatif saat
dilakukan
pemasangan
kateter urin
3. Klien cukup
kooperatif saat
pemberian
terapi obat.
D. CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Ny. K Ruangan : Cempaka
No. Medrek : 309897 Nama Mahasiswa : Yayu Pratiwi