Portofolio Agama KD 3.4

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KETERAMPILAN PORTOFOLIO AGAMA KRISTEN TENTANG

PERAN KELUARGA dan SEKOLAH SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN


SELAMA INI
D
I
S
U
S
U
N
O
L
E
H
NAMA:KELSRI IVANA BELINDA
KELAS :XI MIPA 1
PELAJARAN:AGAMA

SMA NEGERI 5 PINGGIR


T.P 2020/2021
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Lingkungan merupakan tempat dimana seorang anak tumbuh dan berkembang,sehingga
lingkungan banyak berperan dalam membentuk kepribadian dan karakter seseorang.
Bagi kebanyakan orang,lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang sangat mempengaruhi
perkembangan anak,setelah itu sekolah dan kemudian masyarakat.
Keluarga dipandang sebagai lingkungan dini yang dibangun oleh orangtua dan orang orang
terdekat.
Setiap keluarga yang satu dengan yang lain pasti berbeda beda,misalnya berbeda dalam cara
mendidik anaknya,berbeda dalam keadaan ekonomi keluarga dan lain lain.
Setiap keluarga memiliki sejarah perjuangan,nilai nilai,dan kebiasaan yang turun temurun yang
secara tidak sadar akan membentuk suatu karakter dalam diri anak tersebut.
Pendidikan dalam keluarga merupakan Pendidikan awal bagi anak anak karena pertama kalinya
mereka mengenal dunia yang terlahir dalam lingkungan keluarga dan di didik oleh orangtua
sehingga pengalaman masa anak anak merupakan factor yang sangat penting bagi perkembangan
anak selanjutnya.Keteladanan orangtua dalam kegiatan sehari hari akan menjadi wahana
Pendidikan moral bagi anak,bisa membentuk anak sebagai makhluk social,religious,bisa
menciptakan kondisi yang dapat menumbuh kembangkan inisiatif dan kreativitas anak.
Dengan demikian,tidak dapat dipungkiri lagi bahwa peran keluarga sangat besar sebagai penentu
terbentuknya moral moral manusia yang dilahirkan untuk anak anaknya.
Dibalik itu semua,selain orangtua yang mendidik dan membentuk karakter anak nya,Sekolah
juga memainkan peranan penting dakam pemebentukan anak secara intelektual dan
social,Namun hanya saja sekolah melanjutkan proses Pendidikan yang dimulai dari
keluarga.Maka dari itu,Jika keluarga salah mendidik anak anak maka pihak sekolah akan
kesulitan membentutuk dan mendidik karakter anak untuk menjadi lebih baik lagi.
Di sekolah guru sangat sangat berperan penting dalam mendidik karakter anak anak.Guru juga
merupakan penentu tinggi rendahnya mutu hasil Pendidikan,guru juga sebagai fitur manusia
yang menempati posisi dalam memegang peranan penting dalam Pendidikan.
Disekolah,Guru juga merupakan unsur yang sangat mempengaruhi tercapainya tujuan
Pendidikan selain unsur murid dan fasilitas lainnya.
Guru dituntut untuk memiliki kinerja yang mampu memberikan dan merealisasikan harapan dan
keinginan semua pihak terutama orangtua dan masyarakat umum yang telah mempercayai
sekolah dan guru dalam membimbing dan membentuk karakter tiap anak.
2.PENGERTIAN
Pendidikan didalamnya adalah mencakup segala usaha dan perbuatan dari generasi muda ke
generasi muda dalam usaha mengalihkan pengalaman,pengetahuan,kecakapan,dan
keterampilan.Pendidikan juga merupakan suatu kegiatan universal dalam kehidupan masyarakat
dan selalu dipengaruhi oleh pandangan hidup yang dianut oleh bangsa dan masyarakat.
Setiap Masyarakat dan Orangtua mempunyai pandangan masing masing terhadap
Pendidikan.Keluarga juga umat kecil yang memiliki pimpinan dan anggota,mempunyai
pembagian tugas dan kerja,serta hak dan kewajiban bagi masing masing anggotanya.Keluarga
tempat pura putri bangsa di didik mulai dari lahir 0-5 tahun.Dari sana mereka belajar sifat
mulia,rendah hati,dan sebagainya.
Keluarga bukan saja hanya sebagai mendidik anak,tetapi juga mengarahkan anak menyesuaikan
diri memerankan diri dan mencontoh tingkah laku dari orangtua serta dari orang orang yang
berbeda dekat dengan lingkungan keluarga.
Dilihat dari hubungan dan tanggung jawab orangtua terhadap anak,maka tanggung jawabnya
pendidik itu pada dasarnya tidak bisa dipikulkan pada orang lain.

3.KONSEP PENDIDIKAN ANAK DILINGKUNGAN KELUARGA


Konsep pendidikan anak di lingkungan keluarga – Pendidikan adalah ladang investasi terbesar
dalam membangun manusia seutuhnya. Sentuhan pendidikan diyakini akan dapat
membentuk sumberdaya manusia (human resources) yang berkualitas. Dalam batasan ini adalah
manusia yang sehat jasmani, cerdas pikiran dan berbudaya baik. Manusia yang sehat jasmani,
jarang mengalami sakit atau paling tidak, tidak mudah terkena penyakit. Ini membuat mereka
lebih berpeluang untuk aktif, kreatif dan produktif dalam dunia kerja. 
Dalam jasmani yang sehat akan terdapat pikiran yang sehat dan cerdas untuk membangun masa
depan yang lebih cerah.
Namun kecerdasan pikiran saja belumlah cukup jika tidak didukung oleh kecerdasan
kepribadian. Pribadi yang cerdas akan mengemuka dalam bentuk sikap dan tingkah laku yang
baik. 
Menyenangkan orang banyak dan bukan sebaliknya. Selalu menyusahkan orang lain, bahkan
menyusahkan anggota keluarganya sendiri.

Pola pendidikan keluarga


Pendidikan di lingkungan keluarga akan mengikuti pola-pola tertentu. Namun demikian pola
pendidikan masing-masing keluarga dipengaruhi oleh hal berikut ini:
1.Karakter orang tua
Pola pendidikan di lingkungan keluarga dipengaruhi oleh karakter orang tua. Karakter ini
meliputi nilai-nilai filosofis dan budaya yang dianut oleh orang tua. Nilai-nilai ini berpengaruh
besar terhadap corak dan warna pendidikan anak di rumah tangga.
2.Pendidikan orang tua
Pendidikan orang tua akan menentukan sejauh mana keterlibatan orang tua dalam mendidik anak
di rumah tangga. Jika pendidikan orang tua belum memadai maka tanggung jawab pendidikan
anak lebih diserahkan pada lembaga sekolah.
Namun sebaliknya, orang tua yang mendapat pendidikan yang cukup memadai lebih banyak
keterlibatannya dalam pendidikan anak di rumah tangga. 
Lebih memungkinkan untuk mendampingi anak belajar di rumah sehingga berpeluang untuk
memacu prestasi belajar anak di sekolah.
3.Pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohani
Kepedulian orang tua terhadap pemenuhan kebutuhan anak meliputi makanan dan minuman
yang halal, sehat dan bergizi. Dengan memenuhi kebutuhan anak sesuai dengan tuntunan agama
akan membuat anak menjadi sehat jasmani, berpikir cerdas dan berkepribadian yang baik.
Tiga faktor ini akan ikut mewarnai bagaiamana pertumbuhan dan perkembangan anak
selanjutnya. Pola pendidikan di lingkungan keluarga yang kondusif akan menjadikan anak
tumbuh dan berkembang dengan baik.Maka tugas lembaga lain selain keluarga tidak menjadi
lebih berat mengurus anak tersebut.

PERANAN KELUARGA DALAM MENDIDIK ANAK

Ada 3 komponen yang berperan dalam pendidikan anak. Pendidikan di lingkungan.keluarga,

lembaga sekolah dan pendidikan di lingkungan masyarakat.Peranan lingkungan keluarga sangat

besar terhadap proses pendidikan anak.


Meskipun tidakl memiliki struktur kurikulum sebagaimana lazimnya lembaga sekolah,
lingkungan keluarga dipercaya menjadi pondasi yang kuat bagi pendidikan anak. 
Hal ini cukup beralasan, anak lahir dan dibesarkan di lingkungan keluarga. Keadaan ini menjadi
saat yang tepat untuk menenamkan nilai-nilai karakter, budi pekerti dan tingkah laku yang baik
bagi orang tua.
Kedua orang tua atau orang dewasa lainnya di rumah tangga akan menjadi pendidik pertama.
Masalahnya adalah, apakah kedua orang tua dapat memainkan peranannya sebagai pendidik
pertama yang patut diteladani.
Selain itu, waktu anak lebih banyak di lingkungan keluarga jika dibanding dengan lingkungan
lainnya. Oleh sebab itu pendidikan di lingkungan keluarga berperan sangat strategis dalam
pembentukan karakter dan budi pekerti mulia.

BEBERAPA BUDAYA BAIK DALAM KELUARGA

1.Budaya ibadah
Budaya beribadah di rumah tangga menunjukkan adanya kesadaran akan pendidikan rohaniah
dan mental spiritual. Pendidikan ini akan membentuk nilai keimanan dan ketaqwaan pada anak. 
Budaya ini tidak dapat diterapkan melalui doktrin belaka, melainkan melalui contoh dan
keteladanan orang tua.
Ketika orang tua berharap anaknya taat beribadah maka orang tua perlu melakukannya terlebih
dulu sehingga anak dengan mudah mencontoh kebiasaan orang tua da;lam beribadah.

2.Budaya membaca dan menulis


Budaya membaca di rumah tangga akan menumbuhkan kebiasaan anggota keluarga untuk selalu
mencari dan menggali ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Dan tentunya menjadi komplit bila
diikuti dengan budaya menulis. 
Menulis adalah kegiatan berkomunikasi dengan orang lain melalui bahasa tulisan. Gagasan dan
ide anak akan dapat dicurahkan melalui bahasa tulis.
3.Budaya hemat
Berhemat dalam keluarga bukan berarti melatih sikap pelit dan kikir. Konsep hemat dalam
lingkungan keluarga adalah memnggunakan segala sesuatunya sesuai kebutuhan. 
Jika melewati kebutuhan berarti tindakan mubazir dan sia-sia. Ini dapat dibudayakan melalui
kebiasaan-kebiasaan anggota keluarga sehari-hari.
4.Budaya disiplin
Budaya disiplin dalam lingkungan keluarga terutama sekali masalah disiplin waktu. Namun
dalam hal ini juga menyangkut penggunaan waktu sebaik mungkin sehingga tidak terbuang sia-
sia. 
Pembiasaan diri anggota keluarga terlihat dari bagaimana anggota keluarga menyusun skedul
kegiatan harian. Sekedul harian di rumah untuk orang tua berbeda dengan anak. Anak lebih
terfokus pada kegiatan belajar, bermain, melakukan ibadah dan lain sebagainya.
5.Budaya komunikasi
Tempat curhat yang paling baik adalah bersama orang tua. Tentu tidak semua hal yang dapat
dibicarakan dengan kedua orang tua.
Namun paling tidak kedua orang tua menyediakan waktu dan membuka diri untuk menerima
cerita, keluh-kesah, serta hal lain yang mungkin diceritakan anak.
Komunikasi antara orang tua dan anak sangat penting ditumbuhkembangkan. Membangun
komunikasi yang baik dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, ketika makan
malam bersama, berkunjung ke tempat hiburan atau ke kafe pada waktu liburan.
Bagi yang berjauhan antara orang tua dan anak, komunikasi lewat fasilitas mobile sangat
berarti banyak dalam membangun budaya komunikasi. Boleh juga melalui media sosial yang ada
seperti facebook, twitter, dan lain sebagainya.

SEKOLAH LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK UNTUK BELAJAR


Pengertian Sekolah adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan berlangsung. Di sekolah
diadakan kegiatan pendidikan, pembelajaran dan latihan (Tu’u, 2004:18). Sekolah merupakan
lembaga pendidikan formal yang sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan
latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu megembangkan potensinya baik yang
menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional maupun sosial .Sedangkan lingkungan
pendidikan adalah berbagai faktor yang berpengaruh terhadap pendidikan atau berbagai
lingkungan tempat berlangsungan proses pendidikan. Jadi lingkungan sekolah adalah kesatuan
ruang dalam lembaga pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan  sikap dan
pengembangan potensi siswa.
Salah satu lingkungan remaja adalah sekolah, tempat di mana sebagian besar waktu mereka
dihabiskan. Dalam Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran, sekolah
merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana di mana
peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar. Peserta didik mengembangkan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi, di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Proses tersebut berlangsung melalui kegiatan tatap muka di kelas, kegiatan terstruktur, dan
kegiatan mandiri.Berdasarkan tugas utama lingkungan sekolah adalah memberikan pengalaman
belajar agar peserta didik mempunyai kecakapan hidup secara spiritual, sosial, pengetahuan dan
ketrampilan maka pembelajaran di kelas seharusnya dapat memadukan antara tuntutan standar
kompetensi pada SMA dengan perkembangan psikologis peserta didik pada usia tersebut.Dalam
merancang pembelajaran yang aktif maka secara garis besar guru dapat memperhatikan hal-hal
berikut ini :
1.Menciptakan suasana belajar yang dapat mendorong minat belajar, motivasi dari dalam diri
peserta didik
2.Mampu menumbuhkan keingintahuan peserta didik untuk belajar dan mengembangkan
pengetahuan yang didapat
3.Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga peserta didik tidak merasakan
adanya suasana paksaan, tekanan atau ketakutan
4.Mengeksplore kemampuan peserta didik dalam mengemukakan pendapat sekaligus
memberikan dasar pemikiran yang logis.
GAMBAR PENDIDIKAN ANAK DILINGKUNGAN
KELUARGA,SEKOLAH,MASYARAKAT:

Anda mungkin juga menyukai