LAPORAN PENDAHULUAN CHF
LAPORAN PENDAHULUAN CHF
LAPORAN PENDAHULUAN CHF
Disusun Oleh :
Violheta Ajeng Nurrahma
S17157
LAPORAN PENDAHULUAN
CONGESTIVE HEART FAILUR (CHF)
I. Konsep Penyakit
1. Definisi
Congestive Heart Failure (CHF) adalah suatu kondisi dimana
jantungmengalami kegagalan dalam memompa darah guna mencukupi
kebutuhan sel-seltubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat. Hal ini
mengakibatkanperegangan ruang jantung (dilatasi) guna menampung darah
lebih banyak untukdipompakan ke seluruh tubuh atau mengakibatkan otot
jantung kaku danmenebal. Jantung hanya mampu memompa darah untuk
waktu yang singkat dandinding otot jantung yang melemah tidak mampu
memompa dengan kuat.Sebagai akibatnya, ginjal sering merespons dengan
menahan air dan garam. Halini akan mengakibatkan bendungan cairan dalam
beberapa organ tubuh sepertitangan, kaki, paru, atau organ lainnya sehingga
tubuh klien menjadi bengkak(congestive) (Udjianti, 2010)
Congestive Heart Failure (CHF) adalah syndrome klinis (sekumpulan
tanda dan gejala), ditandai oleh sesak napas dan fatik ( saat istirahat atau saat
aktivitas) yang disebabkan oleh kelainan struktur dan fungsi jantung. CHF
dapat disebabkan oleh gangguan yang mengakibatkan terjadinya pengurangan
pengisian ventrikel (disfungsi distolik) dan atau kontraktilitas miokardial
(disfungsi sistolik) (Sudoyo dkk. 2015)
Congestive Heart Failure(CHF) merupakan suatu keadaan patologis di
mana kelainan fungsi jantung menyebabkan kegagalan jantung untuk
memompa darah untuk memenuhi kebutuhan jaringan, atau hanya dapat
memenuhi kebutuhan jaringan dengan meningkatkan tekanan pengisian.
(Muttaqin,2011). Congestive Heart Failureadalah ketidakmampuan jantung
untuk memompakan darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan
akan oksigen dan nutrisi (Kasron, 2016).
Congestive Heart Failure sering disebut gagal jantung kongestif,
ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam jumlah cukup untuk
memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan.Gagal jantung merupakan
sindrom klinis yang ditandai dengan kelebihan beban (overload) cairan dan
perfusi jaringan yang buruk.Mekanisme terjadinya gagal jantung kongestif
meliputi gangguan kontraktilitas jantung (disfungsi sistolik) atau pengisian
jantung (diastole) sehingga curah jantung lebih rendah dari nilai normal.Curah
jantung yang rendah dapat memunculkan mekanisme kompensasi yang
mengakibatkan peningkatan beban kerja jantung dan pada akhirnya terjadi
resistensi pengisian jantung. (Smeltzer, 2013)
Kegagalan jantung kongestif adalah suatu kegagalan pemompaan (di
mana cardiac output tidak mencukupi kebutuhan metabolik tubuh), hal ini
mungkin terjadi sebagai akibat akhir dari gangguan jantung, pembuluh darah
atau kapasitas oksigen yang terbawa dalam darah yang mengakibatkan jantung
tidak dapat mencukupi kebutuhan oksigen pada berbagai organ. (Nurarif, a.h
2015)
Gagal jantung kongestif adalah keadaan ketika jantung tidak mampu
lagi memompakan darah secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi
tubuh untuk keperluan metabolisme jaringan tubuh pada kondisi tertentu,
sedangkan tekanan pengisian kedalam jantung masih cukup tinggi (Aspani,
2016).
2. Etiologi
Secara umum penyebab gagal jantung dikelompokkan sebagai berikut :
(Aspani, 2016)
a. Disfungsi miokard
b. Beban tekanan berlebihan-pembebanan sistolik (sistolic overload).
1) Volume : defek septum atrial, defek septum ventrikel, duktus
arteriosus paten
2) Tekanan : stenosis aorta, stenosis pulmonal, koarktasi aorta
3) Disaritmia
c. Beban volume berlebihan-pembebanan diastolik (diastolic overload)
d. Peningkatan kebutuhan metabolik (demand oveload)
3. Manifestasi Klinis
4. Komplikasi
Menurut Bararah dan Jauhar (2013) komplikasi gagal jantung kongesif
meliputi :
a) Kerusakan atau kegagalan ginjal
Gagal jantung dapat mengurangi aliran darah ke ginjal, yang akhirnya
dapat menyebabkan gagal ginjal jika tidak ditangani. Kerusakan ginjal
dari gagal jantung dapat membutuhkan dialysis untuk pengobatan,
b) Masalah katup jantung
Gagal jantung menyebabkan penumpukan cairan sehingga dapat terjadi
kerusakan pada katup jantung.
c) Kerusakan hati
Gagal jantung dapat menyebabkan penumpukan cairan yang
menempatkan terlalu banyak tekanan pada hati. Cairan ini dapat
menyebabkan jaringan parut yang mengakibatkan hati tidak dapat
berfungsi dengan baik.
d) Serangan jantung dan stroke
Karena aliran darah melalui jantung lebih lambat pada gagal jantung
daripada di jantung yang normal, maka semakin besar kemungkinan
akan mengembangkan pembekuan darah, yang dapat meningkatkan
risiko terkena serangan jantung atau stroke.
tinggi.
dekompensasi.
meliputi:
2) Oksigenasi
b. Terapi farmakologis
1) Glikosida jantung digitalis, meningkatkan kekuatan kontraksi
diturunkan.
benda asing pada jalan napas (bekas muntaha, darah, sekret yang
b. Breathing
Kaji keefektifan pola nafas, Respiratory Rate, abnormalitas
c. Circulation
Kaji heart rate, tekanan darah, kekuatan nadi, capillary refill time
d. Disability
Berisi pengkajian kesadaran dengan GCS atau AVPU, ukuran dan
reaksi pupil
e. Exposure
b). Nadi
- Frekuensi
- Irama
- Kekuatan/isi
c). Respirasi
- Frekuensi
- Irama
d). Suhu
f). Kesadaran
2) Five Intervention:
3) Give Comfort
4) History (SAMPLE)
tertentu
pernah dikonsumsi
kejadian
5) Head to Toe
a). Kepala
1) Bentuk kepala
2) Kulit kepala
3) Rambut
a) Muka
b) Mata
c) Palbebra
d) Konjungtiva
e) Sclera
f) Pupil
g) Diameter ka/ki
j) Hidung
k) Mulut
l) Gigi
m) Telinga
b). Leher
c). Dada
1) Paru-paru 2) Jantung
Inspeksi Inspeksi
Palpasi : Palpasi
Perkusi : Perkusi
Auskultasi : Auskult
d. Abdomen asi
1) Inspeksi
2) Auskultasi
3) Perkusi
4) Palpasi
e. Genetalia
f. Rektum
g. Ekstremita
a) Atas b) Bawah
Kekuatan Otot Kekuatan Otot
ka/ki ka/ki
ROM ka/ki ROM ka/ki
Capilary Refill Capilary Refill
3. Perencanaan keperawatan. Terdiri atas tujuan dan kriteria hasil (SLKI), serta
tindakan keperawatan (SIKI)
4. Evaluasi
III. Daftar Pustaka
http://repository.pkr.ac.id/413/1/Dewi%20Ita%20Sari_compressed%20%281%29.pdf (askep)