Pasien mengalami gangguan pernapasan berupa bronkospasme dan produksi dahak berlebih yang menyebabkan jalan napas tidak efektif. Diagnosa prioritas adalah bersihan jalan napas tidak efektif yang perlu ditangani dengan manajemen jalan napas dan batuk efektif untuk membersihkan saluran pernapasan.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
127 tayangan3 halaman
Pasien mengalami gangguan pernapasan berupa bronkospasme dan produksi dahak berlebih yang menyebabkan jalan napas tidak efektif. Diagnosa prioritas adalah bersihan jalan napas tidak efektif yang perlu ditangani dengan manajemen jalan napas dan batuk efektif untuk membersihkan saluran pernapasan.
Pasien mengalami gangguan pernapasan berupa bronkospasme dan produksi dahak berlebih yang menyebabkan jalan napas tidak efektif. Diagnosa prioritas adalah bersihan jalan napas tidak efektif yang perlu ditangani dengan manajemen jalan napas dan batuk efektif untuk membersihkan saluran pernapasan.
Pasien mengalami gangguan pernapasan berupa bronkospasme dan produksi dahak berlebih yang menyebabkan jalan napas tidak efektif. Diagnosa prioritas adalah bersihan jalan napas tidak efektif yang perlu ditangani dengan manajemen jalan napas dan batuk efektif untuk membersihkan saluran pernapasan.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3
A.
Analisa data
Tgl DATA Masalah Keperawatan
16/11/2021 DS: Gangguan pertukaran gas b.d
- Pasien mengatakan sesak napas setelah melakukan aktivitas kurangnya suplai O2, destruksi B. Rumusan Diagnosa - Pasien mengatakan sakit dada terasa tertekan alveoli Keperawatan - Pasien mengatakan merasa letih - Pasien mengatakan tidak mampu untuk melakukan aktivitas sehari-hari karena sulit bernapas - Pasien mengatakan napas pendek, DO: - Sianosis pada ujung jari - Pembengkakan pada ekstremitas bawah 16/11/2021 DS: Defisit nutrisi b.d dispnea, fatigue, efek samping pengobatan, produksi - Pasien mengatakan tidak ada nafsu makan sputum, anoreksia, nausea/vomiting - Pasien mengatakan tidak ada minat untuk makan (malaise) - Pasien mengatakan terkadang mengalami mual muntah - DO: - Lesu tidak bergairah - Penurunan berat badan - Tampak pucat
DS: Bersihan jalan napas tidak efektif b.d
bronkospasme, peningkatan produk - Batuk dengan produksi sputum berwarna keputihan sekret, menurunnya energi (fatigue) - Merasa kelelahan sepanjang waktu DO: - Pernapasan biasanya cepat, fase ekspirasi biasanya memanjang - Penggunaan otot bantu pernapasan - Bunyi napas tambahan (mengi/wheezing) selama fase inspirasi dan ekspirasi Tanggal Jam No Diagnosa Keperawatan 28/9/2022 16.00 1 Gangguan pertukaran gas b.d kurangnya suplai O2, destruksi alveoli 28/9/2022 16.00 2 Defisit nutrisi b.d dispnea, fatigue, efek samping pengobatan, produksi sputum, anoreksia, nausea/vomiting 28/9/2022 16.00 3 Bersihan jalan napas tidak efektif b.d bronkospasme, peningkatan produk sekret, menurunnya energi (fatigue)
C. Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d bronkospasme, peningkatan produk sekret, menurunnya energi (fatigue) 2. Gangguan pertukaran gas b.d kurangnya suplai O2, destruksi alveoli 3. Defisit nutrisi b.d dispnea, fatigue, efek samping pengobatan, produksi sputum, anoreksia, nausea/vomiting
Rencana Asuhan Keperawatan
SLKI SIKI EBN Dx Kep (SDKI) 16/11/ Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Jalan Napas (I.01011) Suprayitna, M., Asrianti, M., & Arifin, 2021 napas tidak selama 2 x 24 jam diharapkan bersihan jalan Z. (2022). PENERAPAN BATUK efektif b.d - Memantau pola napas (frekuensi, EFEKTIF PADA napas kembali efektif dengan kriteria hasil: bronkospasme, kedalaman, usaha napas) KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN - Memantau bunyi napas tambahan JALAN NAFAS PENDERITA ASMA peningkatan BRONKHIAL. Jurnal Ilmiah STIKES Bersihan jalan napas (L.01001) (mengi, wheezing) produk sekret, Yarsi Mataram, 12(1), 25-32. - Produksi sputum membaik - Memantau produksi sputum (jumlah, menurunnya energi (fatigue) - Frekuensi dan pola napas membaik warna, aroma) Hasil: - Tidak ada sianosis - Mengajarkan teknik batuk efektif Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan teknik batuk efektif. Terbukti Manajemen Asma (I.01010) mampu membantu klien yang tidak Pertukaran Gas (L.01003) memiliki kemampuan batuk untuk - Tidak ada suara napas tambahan - Memantau tanda dan gejala hipoksia mengeluarkan dahak secara efektif dan (mengi, wheezing) (gelisah, agitasi, penurunan efisien. - Perasaan gelisah berkurang kesadaran) - Memantau saturasi oksigen Batuk efektif merupakan cara untuk melatih - Melakukan suctioning (jika perlu)pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif dengan tujuan untuk Tindakan Kolaborasi membersihkan laring, trachea, dan bronkiolus dari dahak atau benda asing di - Kolaborasi pemberian bronkodilator jalan nafas (Andarmoyo, 2012). Latihan sesuai indikasi (mis. albuterol, batuk efektif dapat membantu metaproterenol) melonggarkan dan melegakan saluran pernapasan maupun mengatasi sesak napas akibat adanya lendir yang memenuhi saluran pernapasan. Gangguan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pemantauan Respirasi (I.01014) pertukaran gas selama 2 x 24 Jam diharapkan menunjukkan b.d kurangnya - Memantau frekuensi, irama, perbaikan pertukaran gas dengan kriteria suplai O2, kedalaman, dan upaya napas hasil: - Memantau pola napas (bradipnea, destruksi alveoli takipnea) Pertukaran Gas (L.01003) - Memantau kemampuan batuk efektif - Tidak ada dispnea - Melakukan auskultasi bunyi napas - Tidak ada bunyi napas tambahan - Memantau nilai AGD - Gelisah berkurang Manajemen Energi (I.05178) - PCO2 dan PO2 dalam rentang normal - Memantau kelelahan fisik - Pola napas dalam rentang normal - Memberikan aktivitas distraksi yang - Tidak ada sianosis menenangkan - Menganjurkan melakukan aktivitas Konservasi Energi (L.05040) secara bertahap